Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tika Kartika
"Penelitian ini membuktikan dan menjelaskan makna lagu Vois sur ton chemin bagi tokoh utama ditampilkan dalam film Les Choristes karya Christophe Barratier. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data berupa DVD film Prancis berjudul Les Choristes yang disutradarai oleh Christophe Barratier dan diterbitkan pada 7 November 2005. Film ini mengandalkan musik sebagai komponen penting karena bukan hanya befungsi sebagai komponen latar dalam film, namun sebagai bagian dari isi cerita dan menggerakan alur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan perilaku bagi tokoh utama sebelum ia mengenal musik dan setelah ia mengenal musik.

This research proves and explains the meaning of the song "Vois sur ton chemin" for the main character in the film "Les Choristes" works of Christophe Barratier. This research is classified as a qualitative research by using a descriptive and argumentative method. The data collected are based a DVD titled Les Choristes directed by Christophe Barratier and published on 7 November 2005. This film relied on music as an important component because not only serve as a background in the film, but as a part of the storyline. The results showed that there is a change in behavior for the main character before he knows music and after he came to know the music.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deloche, Jean
Paris: Ecole Franqaise D'Extreme-Orient, 1979
954 DEL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Suryo Putra Hia
"ABSTRAK
Artikel ini membahas konstruksi identitas tokoh aku sebagai seorang m tisse pada masa penjajahan Prancis di Vietnam dalam cerpen Les Vi t-Minh et Les Colons karya Kim Lef vre ditinjau dari analisis alur, latar, dan tokoh. Proses konstruksi identitas itu terjadi setelah ia menemukan foto masa kecilnya dan melihat wajahnya yang berbeda untuk pertama kalinya di sebuah cermin. Ayahnya adalah seorang tentara Prancis dan ibunya merupakan seorang asli Vietnam. Pengalaman ini menyadarkannya bahwa ia berbeda dari orang-orang beridentitas Vietnam yang lain. Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh aku adalah seorang gadis yang tetap berusaha mempertahankan identitas Vietnamnya, meskipun lingkungan Vietnam membuatnya merasa menjadi seperti ldquo;orang lain rdquo.
ABSTRACT

This article discusses the identity construction of main character as a m tisse on the France colonial period in Vietnam in the short story Les Vi t Minh et Les Colons by Kim Lef vre, reviewed by analyses on plot, setting, and characters. The construction happens after she finds her childhood photo and looks at her different face for the first time in the mirror. Her father was a French army and her mother is a vietnamese. This experience realize her that she is different from the others who have identity as the people of Vietnam. The result of analyses show that the main character is a girl who always makes efforts to keep her identity as a vietnamese, although the people of Vietnam make her feel like ldquo the other rdquo ."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Iskandar
"Skripsi ini adalah penelitian mengenai satir yang terdapat di dalam roman Tartarin sur les Alpes karya Al_phonse Daudet. Tujuannya ialah untuk mendeskripsikan penam_pilan satir dalam roman tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode struktural, yaitu penelitian yang bertitik tolak pada teks, dan dibatasi pada aspek sintaksis dan aspek semantik karya. Hasil penelitian awal memperlihatkan adanya penampilan dua bentuk satir dalam roman tersebut, yaitu satir terhadap menjamurnya kegiatan pendakian gunung serta satin terhadap pariwisata di Swiss. Dengan menerapkan pengertian satir yang diperoleh dari Jean Dubois dan Leonard Feinberg, serta teori Tzvetan Todorov mengenai aspek sintaksis dan aspek semantik dalam karya, data-data dikumpulkan dan dianalisis.
Hasil penelitian aspek sintaksis memperlihatkan bahwa kedua bentuk satir di atas ditampilkan dalam sebuah roman yang dikemas dalam bentuk cerita perjalanan tokoh Tartarin mendaki gunung. Satir terhadap menjamurnya kelompok-kelom_pok pendaki gunung hadir dalam rangka cerita alur utamanya. Satir terhadap pariwisata Swiss, ditampilkan dalam digresi_digresi panjang yang berisi satir. Kedua satir tersebut juga ditampilkan dalam aspek semantik karya, yaitu melalui peristiwa-peristiwa yang mengandung ejekan dan sindiran, tokoh-tokoh yang diejek dan disindir, serta ejekan dan sindiran pada tempat-tempat tertentu di Swiss. Kehadiran tokoh dan latar tempat yang lain berfungsi untuk mendukung penampilan satir. Yang menarik adalah kehadiran tokoh Tartarin sebagai tokoh utama yang memegang peranan penting dalam penampilan satir. Ia menjadi sosok pendaki gunung yang dikritik sekaligus pula menjadi tokoh yang mengkritik pariwisata di Swiss."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aron, Raymond, 1905-1983
Jakarta: Yayasan Onbor Indonesia, 1993
323.44 ARO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Daudet, A.
Paris : Flammarion
843.8 D 41 ts
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: Federal Department of Foreign Affairs FDFA, 2007
R 323 REG
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Daniyah
"Film Les Garçons et Gillaume, à Table ! menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Guillaume, yang dibesarkan oleh keluarganya untuk dijadikan sebagai seorang perempuan. Guillaume mengalami krisis identitas sebelum membangun pemahaman diri yang kuat mengenai siapa dirinya karena perlakuan keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Tulisan ini membahas tahapan yang dilalui tokoh utama dalam mengkonstruksikan identitas seksualnya. Film ini dianalisis dengan melihat aspek naratif dan sinematografisnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemahaman diri sangat penting dalam perkembangan identitas seksual dan bahwa identitas seksual adalah hasil konstruksi sosial.

The film Les Garçons et Guillaume, à Table ! tells a story about a boy named Guillaume who was raised to be a girl by his family. Guillaume had to go through an identity crisis before he developed a strong sense of who he is because of how his family and society treated him. This paper discusess the stages that the lead character went through to construct his sexual identity. Film was analyzed through its narrative and cinematographic?s aspect. The analysis shows that sense of self plays a critical role in the development of sexual identity and that sexual identity is a social construct."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pictet, Jean
Boston: Martinus Nijhoff Publishers, 1984
341.6 Pic e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tawisku Galuh R.
"Artikel ini membahas isu identitas gender yang terdapat dalam salah satu lagu prancis berjudul Les Garçons Portent du Rose. Lagu ini diciptakan oleh grup musik asal Prancis yang bernama Madame Kay. Korpus data yang digunakan dalam analisis ini adalah lirik yang terdapat dalam lagu Les Garçons Portent du Rose. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa laki-laki bebas untuk memilih identitas gendernya, baik identitas gender maskulin maupun feminin, tanpa perlu takut dengan stereotip dan norma yang ada di masyarakat. Identitas gender seseorang tidak ditentukan oleh jenis kelaminnya. Meskipun seorang laki-laki memilih identitas gender yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, namun perbedaan tersebut bukan menjadi suatu masalah.

This article analyzes the gender identity issue, which was comprised within one of the french song entitled Les Garçons Portent du Rose. This song was written by a French-based music group named Madame Kay. The data used in this analyzis is the lyrics of the song Les Garçons Portent du Rose itself. As the result, this research indicates that man is free to choose his gender identity; either it is masculine or feminine. He does not need to fear of being judged for defying the society stereotypes and norms. The gender identity is not particularly determined by the sex. Although a man might choose a gender identity opposite to his sex, it would not be an Issue.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>