Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diajeng Diska Ayudia
"Makalah ini membahas isu-isu gender dalam film karya Clint Eastwood berjudul Million Dollar Baby yang berkisah tentang Maggie Fitzgerald, seorang petinju perempuan dari kalanganan menengah ke bawah. Ketika Maggie memasuki dunia olahraga, ia didominasi dan mengalami diskriminasi oleh pria karena alasan gender. Pembentukan sistematis gender yang membedakan dunia pria dan wanita menyebabkan ketimpangan gender. Sejak dahulu terdapat stereotip yang mengatakan bahwa olahraga identik dengan pria. Namun, beberapa feminis percaya bahwa stereotip tersebut harus diubah. Feminis berpikir bahwa perempuan juga memiliki hak untuk berpartisipasi dalam setiap jenis olahraga termasuk olahraga ekstrim seperti tinju, angkat besi, atau sepak bola, yang biasanya dilakukan oleh pria. Saat ini, jumlah partisipasi wanita dalam dunia olahraga terus meningkat. Sebagai sebuah film tentang partisipasi wanita dalam dunia olahraga, Million Dollar Baby menampilkan semua tokoh perempuan secara negatif dan tidak ideal bagi wanita dalam kehidupan nyata. Makalah ini menyimpulkan bahwa meskipun dunia olahraga telah menjadi lebih terbuka bagi wanita, dominasi pria masih tetap dirasakan.

This paper examines gender issues in a film directed by Clint Eastwood entitled Million Dollar Baby which revolves around the story of Maggie Fitzgerald, a poor female boxer. When participating in sports, she was dominated and discriminated by men due to her gender. The construction of gender which systematically differentiates the world of men and women leads to gender inequity. Since long ago, stereotypically, sport is considered as men’s domain. However, some feminists believe that kind of stereotype should be changed. They think that women also have rights to be involved and to participate in any kind of sport including the extreme ones such as boxing, weightlifting, or football, which usually are practiced by men. Nowadays, the number of women’s participation in sports has been increasing. As a film about women’s participation in sports, Million Dollar Baby does not portray all of the women characters’ in a positive way. All of the women characters in the film represent unappealing life options for women in real life. The paper concludes that even though sport has become more available to women, the domination of men still cannot be erased.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Toole, F.X.
Depok: Banana, 2006
791.437 2 TOO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Nurjanah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S2061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Faradisa
"Kaum wanita belum aktif ambil bagian dalam kegiatan olahraga karena belum adanya perkumpulan olahraga untuk wanita. Kemajuan signifikan dirasakan oleh kaum wanita dengan pembentukan organisasi olahraga. Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Wanita (PERWOSI) yang didirikan pada tahun 1967 menjadi pelopor organisasi olahraga untuk wanita. Ide terbentuknya organisasi ini muncul dari para wanita yang berkecimpung dalam dunia olahraga, terdiri dari olahragawan, pendidik, serta penggemar olahraga. Melalui metode sejarah, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran organisasi PERWOSI dalam memajukan olahraga Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa PERWOSI mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesadaran wanita Indonesia dalam bidang olahraga. PERWOSI menginisiasi berbagai kegiatan olahraga seperti, Pekan Olahraga Wanita, Kejuaraan Aerobic Nasional, dan berbagai kegiatan pendamping program pemerintah yang berdampak pada meningkatnya partisipasi kaum wanita terhadap dunia olahraga. Penelitian terdahulu terkait tema ini hanya membahas perkembangan organisasi PERWOSI secara singkat dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Sedangkan, penelitian ini mengkaji lebih dalam perkembangan organisasi PERWOSI sehingga dapat dilihat peranannya dalam mengembangkan olahraga Indonesia.

Women did not actively participate in sport because there is not sporting association for women. Significant progress was felt by women with the formation of sports organizations. Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Wanita (PERWOSI) established in 1967 became a pioneer of sports organizations for women. The idea of this organization’s formation emerged from women who worked in the sports world, consisting of sportswomen, educators, and sports enthusiast. This study aims to explain the role of the PERWOSI organization in promoting Indonesian sports through a series of historical methods. The results show that PERWOSI has a significant role in increasing the awareness of Indonesian women in the sports area. PERWOSI initiated various sports activities such as Women’s Sports Week, National Aerobic Championship, and various government program’s side activities impact on increased participation of women in the world of sports. Previous studies related to the discussion in this research above only discussed the development of the PERWOSI organization briefly with different points of view. Meanwhile, my research examines the development of the PERWOSI organization more deeply to see its role in developing Indonesian sports."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Toole, F.X.
New York: HarperCollins, 2005
813 TOO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Solovic, Susan Wilson
"Shows women how to gain the confidence and knowledge they need to become successful entrepreneurs. This title offers lessons including: Taking emotions out of the workplace - make business decisions based on what is best for the company, not on your personal feelings."
New York: American Management Association, 2008
e20443651
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Amran Lee Abdullah
Petaling Jaya: Sutrapadu , 2007
R 796 AMR o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rusli Lutan
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga, 2013
796 RUS p (1);796 RUS p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jacqueline Elizabeth
"ABSTRAK
Dunia olahraga merupakan salah satu bidang yang melibatkan banyak pengalaman emosional. Seseorang akan mengalami emosi yang positif ketika menang, dan mengalami emosi negatif ketika kalah. Dalam menyampaikan emosi yang dialaminya, manusia kerap kali menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi. Namun, adanya linguistic positivity bias memungkinkan terjadinya perbedaan antara emosi yang timbul dengan emosi yang disampaikan melalui media. Hal ini terjadi ketika kekalahan (kondisi negatif) diberitakan secara positif, yaitu dengan menggunakan kata-kata bersifat positif. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah linguistic positivity bias terjadi pada pemberitaan olahraga di media cetak Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap pemberitaan media cetak mengenai kemenangan dan kekalahan Indonesia pada SEA Games XXVI/2011. Sementara itu, positif atau negatifnya pemberitaan dilihat dari nilai valensinya (pleasure/displeasure dalam skala 1-5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks kemenangan memiliki valensi yang lebih positif dibanding teks kekalahan. Meskipun begitu, baik kelompok teks menang maupun kalah memiliki valensi di bawah netral, yang cenderung mengarah ke valensi positif. Hal ini menunjukkan adanya linguistic positivity bias dalam pemberitaan olahraga di media cetak Indonesia.

Abstract
Emotions are experienced frequently in the world of sport. In a winning condition, one will experienced a range of positive emotions, and negative emotions will accompany a losing condition. In conveying the emotions experienced, one usually uses language as a way of communicating. But, the linguistic positivity bias enables a difference between the emotions that emerge from certain conditions and the emotions conveyed through the media. This bias happens when losing (negative condition) is reported positively, that is, by using positive words. So, a study were conducted in attempt to know if the linguistic positivity bias phenomenon can be found on sport coverage in the Indonesian print media. The study involves articles in the print media reporting the wins and losses of Indonesia in the SEA Games XXVI/2011. The positivity or negativity of the articles are measured in terms of valence (pleasure/displeasure on a scale of 1-5). The result shows that the winning articles are more positively valenced than the losing articles. Nevertheless, the valence in both the winning and losing articles are below neutral, which means they tend to be positively valenced. It shows that there is a linguistic positivity bias on sport coverage in the Indonesian print media."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>