Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silviani
"Makalah ini menganalisis hubungan antara budaya praktis, produk, dan perspektif remaja yang memiliki telepon genggam BlackBerry dan Samsung. Pada era modern ini, telepon genggam pintar telah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang, termasuk remaja. Hal ini dapat berhubungan dengan kebiasaan remaja yang mendorong mereka untuk sangat bergantung kepada telepon genggam pintar. Dengan mewawancarai 21 mahasiswa Universitas Indonesia, penulis menemukan apakah budaya praktis yang ada di remaja, bagaimana BlackBerry dan Samsung (produk) merepresentasikan budaya tersebut, dan perspektif apa yang dibawa. Makalah ini mengambil kesimpulan bahwa remaja membutuhkan BlackBerry dan Samsung karena kedua telepon genggam pintar ini menawarkan aplikasi canggih, khususnya sosial media dan fitur chatting yang merepresentasikan kebutuhan remaja akan berkomunikasi dalam cara yang instan dan cepat.

This paper examines the interrelation between cultural practices, products, and perspectives of teenagers owning both BlackBerry and Samsung. In this modern era, smartphones seems to become the primary needs for people, especially teenagers. This must have the connection between teenagers’ culture which lets them to be very addicted to smartphones. By interviewing 21 students from Universitas Indonesia and analyzing the development of smartphone via BlackBerry and Samsung, I found out what are the cultural practices of teenagers in Indonesia, how BlackBerry and Samsung (products) reflect the practices, and what perspectives they bring. This paper concludes that teenagers need both BlackBerry and Samsung because they both offer sophisticated applications especially social media and chatting features which reflect the teenagers’ needs to communicate with people in an instant and easy way.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamat Riando
"ABSTRAK
Teori Dimensi antar Budaya Hofstede telah menjadi teori yang sangat populer di dunia akademis (Bond 2002; Hofstede 1997). Dalam sudut pandang pemasaran global, penting untuk memiliki pemahaman budaya secara mendalam untuk menentukan apakah sebuah strategi dapat berjalan efektif pada karakter masyarakat yang berbeda atau dibutuhkan beberapa strategi yang dimodifikasi berdasarkan karakter budaya masyarakat tertentu. Penelitian ini bertujuan menganalisa dua iklan TV testimonial BlackBerry Messenger yang dirancang secara berbeda untuk masyarakat Singapura dan Indonesia. Terdapat lima aspek dari video yang di bandingkan, yaitu metode pemilihan bintang iklan, quotes yang ucapkan, aktivitas yang di tampilkan, bagaimana penggunaan ponsel oleh bintang iklan, serta testimoni personal dari bintang iklan. Riset menunjukkan bahwa kedua iklan tersebut selaras dengan konsep Dimensi Budaya Hofstede. Penulis merekomendasikan bahwa penggunaan konsep tersebut sebagai konsep dasar dari pemahaman konsumen dalam budaya tertentu.
Hofstede’s work on culture is the most widely cited in existence (Bond 2002; Hofstede 1997). In global marketing, a thorough understanding of cultural practices is useful in determining whether a single strategy can be effective in different national environments, or whether several strategies must be adopted, with each geared to the distinctive cultural setting. This paper takes an in-depth look at two Blackberry Messenger testimonial TV advertisements, which was designed differently for Singaporean audience and Indonesian audience. There are five aspects of the videos that are being analyzed, which are the method of choosing the celebrity, the quotes, the activities, how the celebrity deploy the device and the celebrity personal testimonial. The study reveals that those advertisements match the. The writer suggests to utilize Hofstede’s cultural dimensions as the basic concept of the consumer research for understanding consumers from different cultures."
[, ], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jang Il Hwan
"ABSTRAK
Dengan globalisasi dunia usaha dan berlakunya AFTA, pasar Indonesia pun telah menjadi pasar yang direbut banyak perusahaan. Hal ini dikarenakan pasar lndonesia menjadi pasar yang sangat potensial mengingat banyaknya penduduk dan tingkat penetrasi yang rendah di dalarn berbagai pasar kategori produk sehingga terdapat banyak perusahaan yang berasal dari Amerika, Eropa, dan Asia. Salah satu negara Asia yang sedang berusaha keras untuk mempenetrasi pasar Indonesia adalah Korea Selatan. Korea sedang bersaing dengan negara lainnya khususnya Jepang di bidang otomotif dan elektronik. Dalam pasar elektronik Indoensia, terdapat dua perusahaan asal Korea Selatan yang sedang berkembang dengan signifikan adalah Samsung dan LG Keclua perusahan tersebut telah menyadari pentingnya peran merek dan sedang berusaha untuk membangun mereknya sebagai merek global yang kuat dalam rangka memasuki pasar Indonesia dan berfondasi yang kokoh Sebagai pemain asal yang sama, walaupun mereka memiliki beberapa persamaan, tetapi mereka saling bersaing dengan ketat di bidang elektronik dan mejalankan usahanya berdasarkan strategi merek yang berbeda khususnya berdasarkan implementasi kegiatan pemasaran dalarn membangun rnerek.
Karya akhir ini rnemiliki dua tujuan utama yaitu, untuk mengetahui perbedaan strategi merek antara kedua perusahaan khususunya dalarn implementasi kegiatan pemasaran dan untuk rnengetahui perbedaan kinerja pemasaran antara Samsung dan LG sebagai hasil dari perbedaan strategi merek mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, karya akhir ini menggunakan. metodologi kombinasi antara riset eksploratori (exploratory research) dan riset deskriptif (descriptive research). Riset eksploratori merupakan penelitian pendahuluan yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data sekunder mengenai gambaran kedua perusahaan tersebut dan gambaran persaingan pasar elektronik secara umum di Indonesia. Kemudian riset deskriptif yang menggunakan metode sample survey merupakan penelitian yang bertujuan umuk mengumpulkan data-data primer yang berkait dengan persepsi konsumen terhadap merek Samsung dan LG sebagai hasil dari perbedaan strategi merek kedua perusahaan.
Hasil penelitian pada karya akhir ini menunjukkan bahwa strategi merek Samsung dan LG memiliki perbedaan di dalam implementasi kegiatan pemasaran dalam rangka membangun merek dan berdasarkan hasil survei persepsi konsumen terhadap kedua merek tersebut sesuai dengan arah kegiatan pemasaran yang dilaksanakan kedua perusahaan. Berdasarkan data-data sekunder, terdapat langkah-langkah yang berbeda antara Samsung dan LG di dalam pelaksanaan strategi merek. Seperti dilihat dari visi, misi dan arah R&D yang dipengaruhi misi dan visi, LG memposisikan merek LG sebagai merek yang dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih nyaman dan menarik sehingga LG erat berhuburngan dengan produk elektronik rumah tangga. Sedangkan Samsung memposisikan merek. Samsung sebagai merek yang dapai memimpin revolusi digital convergence. Digital convergence berarti bahwa produk yang memiliki hanya satu fungsi akan digabungkan dengan fungsi lain sehingga produk tersebut akan memiliki beberapa fungsi yang berbeda. Untuk mendukung hal tersebut Samsung lebih berfokus pada produk TI yang dapat digabungkan dengan produk yang telah ada kemudian mereka memiliki fokus komunikasi pemasaran yang berbeda. Jika melihat proporsi belanja iklan yang dikeluarkan Samsung dan LG, maka LG lebih berfokus pada produk kategori elektronik rumah tangga dan Samsung lebih berfokus pada produk multimedia dan TI. Hal ini sesuai dengan brand positioning mereka.
Walaupun kedua perusahaan menggunakan model branding yang sama yaitu, corporate branding, Samsung telah membawa efek kerberhasilan yang sama dengan efek yang menonjolkan kategori produk handphone. Hal ini juga berkait dengan sifat produk. Produk handphone itu merupakan kategori produk yang lebih dikenal dan digunakan konsumen secara lebih luas dibandingkan kategori produk elektronik lainnya. Sehingga konsumen lebih memperhatikan informasi-informasi tentang kategori produk tersebut yang diberikan perusahaan. Secara kesimpulan, kemungkinan hal ini sangat membantu dan mempengaruhi peningkatan brand awareness dan brand image Samsung. dari sub-brand sebagai silver bullet dalam family branding melalui kegiatan pemasaran.
Selain hal-hal yang di atas tersebut terdapat pula persepsi konsumen yang berbeda berdasarkan hasil survei. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa LG memiliki tingkat awareness yang lebih tinggi dibanding Samsung di dalam kategori produk rumah tangga, yaitu kulkas, mesin cuci, dan AC. Sedangkan Samsung memiliki tingkat awareness yang lebih tinggi dibanding LG di dalam kategori produk multimedia .dan.TI, yaitu andio, ponsel, DVD/VCD player, dan monitor.
Berdasarkan temuan-temuan dari hasil analisis terhadapsurvei maupun data sekunder di dalam penelitian ini, penulis telah menyarankan beberapa pertimbangan kepada Samsung, LG, dan penelitian lebih lanjut. Pertimbangan atau saran tersebut diusulkan kepada pihak tersebut karena adanya beberapa implikasi dan hal-hal yang perlu digali secara lebih mendalam.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Adhimulya
"Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kebutuhan untuk terhubung (meliputi variabel kepuasan dan ketidakpuasan akan kebutuhan untuk terhubung) dengan penggunaan Blackberry Messenger (BBM). Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah alat ukur pemenuhan kebutuhan untuk terhubung yang merupakan adaptasi dari alat ukur yang dikembangkan oleh Sheldon dkk. (2011) dan Deci dan Ryan (2012).
Untuk mengukur frekuensi penggunaan Blackberry Messenger, penulis mengembangkan alat ukur berdasarkan seberapa sering subjek menggunakan BBM dengan tujuan-tujuan komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh Devito (2011). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 154 orang yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia pengguna perangkat Blackberry.
Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kepuasan akan kebutuhan untuk terhubung dengan penggunaan BBM. Temuan lainnya adalah tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara ketidakpuasan akan kebutuhan untuk terhubung dengan frekuensi penggunaan BBM.

This research aimed to find the correlation between need for relatedness (consist of relatedness-need satisfaction and relatedness-need dissatisfaction) and the Blackberry Messenger (BBM) use. Need for relatedness scale which developed by Sheldon et al. (2011) and Deci and Ryan (2012) was used in this research to measure satisfaction and dissatisfaction of relatedness need.
To measure the BBM use, the researcher developed the measurement instrument based on how often people use BBM for interpersonal communication aims that explained by Devito (2011). The participants are 154 college students of University of Indonesia who
use Blackberry devices.
The result shows that there is significant positive correlation between the satisfaction of relatedness-need and the frequence of BBM use. The other result shows that there is no correlation between the relatedness-need dissatisfaction and the frequence BBM use.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Kristyanto Nugroho
"Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap komunikasi, maka alat-alat komunikasi mulai berkembang pesat yang sampai saat ini telah mengenal teknologi yang disebut mobile phone. Teknologi ini mendorong berkembangnya service provider dan produsen handset atau handphone untuk mulai memasarkan produknya. Beberapa produsen yang cukup dikenal luas diantaranya ialah Nokia, Sony Ericsson, Samsung, dan lain-lain.
Karena hubungan antara service provider dan produsen handphone yang saling membutuhkan, maka langkah yang dilakukan service provider paralel dengan langkah yang dilakukan oleh produsen handphone. Di saat service provider menyuguhkan sebuah layanan baru, di saat itu jugalah produsen handphone meluncurkan produk yang mengoperasikan layanan tersebut. Bagi para produsen handphone, perkembangan teknologi yang ada dapat dengan mudah diterapkan pada produk-produk yang mereka hasilkan. Sehingga teknologi-teknologi yang paling baru dapat dengan mudah ditemukan pada berbagai merek handphone. Tetapi pada hasil penjualan yang diperoleh, terdapat perbecfuan yang cukup mencolok. Nokia misalnya, sudah beberapa tahun terakhir memperoleh pangsa pasar paling tinggi. Samsung juga menunjukkan perkembangan penjualan yang cukup baik dengan menempati peringkat tertinggi dalam hal peningkatan penjualan pada tahun 2002. Tetapi pada tahun yang sama, Sony Ericsson malah mengalami penurunan. Hal-hal apakah dari sisi produk yang mendorong perbedaan pada basil yang diperoleh.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat kepentingan dari masing-masing dimensi yang dibentuk dari atribut-atribut yang melekat dalam suatu produk handphone, mengetahui pemetaan antara tingkat kepentingan dengan penilaian yang diberikan oleh responden dalam sebuah kuadran untuk masing-masing merek, dan mengetahui perbedaan penilaian yang diberikan oleh responden terhadap dimensi yang ada tersebut.
Penelitian ini dimulai dengan melakukan riset exploratory untuk melihat atribut-atribut apa saja yang diperhatikan oleh konsumen dalam memilih suatu jenis handphone. Atribut-atribut ini kemudian dikumpulkan ke dalam dimensi-dimensi yang sering digunakan oleh Majalah Selular dalam setiap ulasannya mengenai suatu produk handphone. Penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan melakukan riset kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden pemakai merek Sony Ericsson, Nokia, dan Samsung dengan cara non probability sampling dan memakai metode convenience sampling. Jumlah responden yang diambil adalah 150 orang dengan pembagian yang merata antara ketiga merek tersebut.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain menunujukkan bahwa para pemakai handphone cenderung untuk mengganti handphone pada saat mereka merasa ingin mengganti handphone yang mereka pakai tersebut atau pada saat handphone yang mereka pakai sudah rusak. Mereka juga cenderung untuk membeli produk handphone yang harganya berkisar antara Rp 1 juta sampai dengan Rp 2 juta. Dimensi yang sebelumnya didasarkan pada ulasan Majalah Selular kemudian diabaikan dan menggunakan dimensi yang diperoleh dari analisis faktor. Dimensi-dimensi ini kemudian diurutkan oleh responden berdasarkan tingkat kepentingan mereka dalam melihat suatu produk handphone yaitu berturut-turut kualitas, others, fitur, tampilan, dan yang terakhir varian.
Dari analisis kuadran diperoleh hasil bahwa dimensi yang dianggap penting dan dinilai dengan baik oleh responden pada ketiga merek tersebut adalah kualitas. Pada kuadran ini, Sony Ericsson juga menempatkan dimensi fitur, Nokia juga menempatkan dimensi others dan fitur. Pada diagram yang dianggap kurang penting oleh responden namun dinilai baik, Sony Ericsson dan Nokia menempatkan tampilan, sedangkan Samsung tidak menempatkan dimensi apapun. Pada dimensi yang dianggap kurang penting dan dinilai kurang baik, Sony Ericsson dan Nokia menempatkan dimensi varian, sedangkan Samsung menempatkan dimensi varian dan tampilan. Pada dimensi yang dianggap penting tetapi dinilai kurang baik, Sony Ericsson menempatkan dimensi others, dan Samsung menempatkan dimensi others dan fitur, sedangkan Nokia tidak menempatkan dimensi apapun di kuadran ini.
Penilai yang dilakukan responden terhadap ketiga merek tersebut berdasarkan dimensi yang ada menunjukkan bahwa hanya dimensi varian saja yang berbeda secara nyata, padahal dimensi ini berada pada peringkat paling akhir dari tingkat kepentingan yang diperhatikan oleh responden. Perbedaan penilaian ini terjadi pada penilaian yang diberikan responden terhadap Sony Ericsson dan Nokia, sedangkan untuk Samsung, tidak terdapat perbedaan secara nyata terhadap dua merek lainnya tersebut.
Hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan atau menjaga tingkat penjualan yang cukup baik ialah dengan meningkatkan brand equity dari merek yang bersangkutan dengan meningkatkan asosiasi merek dalam benak konsumen. Salah satunya ialah dengan menitikberatkan promosi pada pembentukan sikap dan meyakinkan konsumen bahwa merek yang mereka promosikan lebih baik daripada merek lainnya serta memberikan stimulus kepada calon konsumen agar mereka dapat terpengaruh sehingga dapat membangkitkan keinginan mereka untuk membeli produk yang dipromosikan.
Cara lain yang dapat dilakukan ialah dengan memberikan varian-varian yang lebih banyak kepada konsumen. Selain itu, peningkatan kualitas juga sangat perlu untuk dapat disesuaikan dengan tingkat yang diharapkan oleh konsumen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crisnova Arnas Clara
"Budaya perusahaan memegang peran penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan karena melandasi nilai-nilai budaya dan serangkaian peraturan yang dipegang bersama sebagai pedoman bagi anggota perusahaan dalam bertindak dan berperilaku. Nilai-nilai budaya perusahaan yang dianut Samsung Electronic Indonesia (SEIN) telah membuktikan bahwa penerapan nilai-nilai Konfusianisme Korea, seperti hubungan subordinat dan loyalitas, di kantor cabang luar negeri tidak menurunkan keberhasilan Samsung dalam mengembangkan usaha. Sampai saat ini, anak perusahaan Samsung tersebar di berbagai negara, salah satunya adalah SEIN. Lokasi yang cukup jauh dari perusahaan induknya di Suwon, Korea dan perbedaan nilai-nilai budaya antara Korea dan Indonesia menjadi tantangan bagi SEIN untuk tetap mempertahankan budaya perusahaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan nilai-nilai Konfusianisme dalam SEIN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif ini, pencarian data dilakukan melalui wawancara terstruktur dan studi kepustakaan dari berbagai sumber. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa SEIN masih berusaha mempertahankan budaya perusahaan induknya. Hal tersebut ditampilkan pada pemberlakuan training dan pemberian materi tentang budaya kerja Korea. Dalam perusahaan SEIN, nilai-nilai Konfusianisme masih terlihat, terutama di antara hubungan atasan dan bawahan, contohnya penggunaan panggilan terhadap atasan dan respek terhadap atasan.

Corporate culture plays an important role in the sustainability of a company because it underlies cultural values and a set of rules that are implemented as guidelines for company members in acting and behaving. The corporate culture values adopted by Samsung Electronic Indonesia (SEIN) have proven that the implementation of Korean Confucian values, such as subordinate relations and loyalty, in overseas branches does not reduce Samsung`s success in developing its business. Until now, Samsung`s subsidiaries are spread in various countries, one of which is SEIN. The quite far distance from its parent company in Suwon, Korea and differences between Korea and Indonesia`s cultural values become a challenge for SEIN to maintain its corporate culture. This study aims to explain the application of Confucian values in SEIN. This study was conducted by using qualitative research methods. In this qualitative research, the search for data sources was carried out through structured interviews and literature review from various sources. The results of this study indicate that SEIN is still trying to maintain the culture of its parent company. It is shown by the implementation of training and providing material about Korean work culture. Within the SEIN company, Confucian values are still evident, mainly between superiors and subordinate relationships, for example the use of summons to superiors and respect for superiors. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Suhartini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Religia Nur Aisyah
"Skripsi ini meneliti pengaruh brand placement acceptance dan brand recall terhadap preference loyalty dan intention to purchase pada studi kasus smartphone Samsung Galaxy Note 3 dalam drama Korea 'My Love From Another Star' Responden penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok pengguna smartphone Samsung dan kelompok pengguna non Samsung yang masing masing berdomisili di Jakara Bogor Depok Tangerang dan Bekasi Metode yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah Multiple Regression Hasil penelitian membuktikan secara signifikan bahwa bagi kelompok pengguna Samsung brand placement acceptance dan brand recall berpengaruh pada preference dan loyalty Namun bagi kelompok pengguna non Samsung brand placement acceptance mampunyai pengaruh terhadap brand recall tetapi tidak cukup kuat untuk memengaruhi preference dan intention to purchase sedangkan brand recall memiliki pengaruh terhadap preference dan juga intention to purchase

The purpose of this research is to analyse the effect of brand placement acceptance and brand recall on preference loyalty and intention to purchase with Samsung Galaxy Note 3 in a Korean drama called 'My Love From Another Star' as the study case Respondents of this study are divided into two groups Smartphone Samsung User and Non Samsung User each of which is resided in Jakarta Bogor Depok Tangerang and Bekasi This Study uses Multiple Regression to process the data The result of this research shows significantly that on Samsung user brand placement acceptance and brand recall have impact on preference and loyalty On the other hand for non Samsung user brand placement acceptance has positive impact on brand recall but not strong enough to influence the preference and intention to purchase although brand recall has a positive impact on preference and intention to purchase
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andissa Zalma Sabilla
"Analisis Situasi
BlackBerry di Indonesia adalah salah satu perusahaan pionir smartphone di Indonesia. BlackBerry Indonesia telah meraih penghargaan Indonesia Customer Satisfaction Award 2012 lalu, dan penghargaan merek “Top of Mind” di segmen anak muda pada ajang HAI Youth Brand Awards.
Namun, munculnya kompetitor-kompetitor yang kuat dalam bidang smartphone (Samsung dan Apple), BlackBerry tidak lagi menjadi market leader dalam bidang smartphone di Indonesia.
Terlalu sibuk membuat inovasi untuk mengalahkan kompetitor, BlackBerry melupakan dua aspek yaitu customer dan media. Berbagai kelalaian dalam efektivitas media sosialnya dan menjaga hubungan baik dengan komunitasnya dan media menjadi hal yang tak terelakkan lagi.
BlackBerry Indonesia memerlukan langkah customer dan media relations untuk memperbaiki citra perusahaan. Langkah ini dilakukan melalui pengadaan gathering komunitas BlackBerry Indonesia, BlackBerry Open for Discussion dan BlackBerry VIP Media Visit & Access.
Tujuan
Program Gathering, Open Discussion dan Media Visit ini diharapkan dapat membina kembali hubungan baik dengan idan media dengan keterbukaan dan kekeluargaan, sehingga citra BlackBerry Indonesia dapat ditingkatkan kembali.
Sasaran
Sasaran Program Komunikasi:
Dalam 1 tahun, dapat membangun citra positif perusahaan BlackBerry Indonesia sebagai perusahaan yang siap kuat bersaing dan terus berinovasi seiring perkembangan zaman, dengan memperoleh pemberitaan positif 60% di media massa.
Memberikan informasi mengenai produk, komunitas BlackBerry serta memaksimalkan aplikasi BlackBerry kepada masyarakat Indonesia melalui social media BlackBerry (Twitter, Blog, Website dan Facebook).
Meningkatkan followers di akun social media BlackBerry (Blog, Facebook, Twitter) sebesar 10% dalam kurun waktu 6 bulan.
Sasaran Bisnis Perusahaan:
Peningkatan jumlah penjualan keseluruhan produk smartphone BlackBerry sesuai target yang ditetapkan dalam kurun waktu 1 tahun.
Strategi
Membangun hubungan baik yang bersifat sustainability dengan komunitas dan masyarakat Indonesia dengan program customer relations, serta media dengan media relations.
Memberikan edukasi untuk menambah pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai BlackBerry Indonesia.
Melakukan public engagement pada media dan masyarakat melalu materi publikasi di berbagai media.
Khalayak Sasaran
Program All
BlackBerry Community Gathering:
Komunitas BlackBerry Indonesia di 6 kota besar di seluruh Indonesia , yaitu: Jakarta, Medan, Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.
Disesuaikan dengan target pasar BlackBerry Indonesia, anggota komunitas BlackBerry Indonesia yang berusia 15-45 tahun.
Program BlackBerry Awakening Open for Discussion:
Masyarakat Indonesia secara umum.
Disesuaikan dengan target pasar BlackBerry Indonesia, masyarakat Indonesia yang berusia produktif yaitu 15-45 tahun, dan disesuaikan dengan target pasar baru BlackBerry Indonesia yaitu calon pelanggan smartphone yaitu kalangan remaja.
Program BlackBerry VIP Visit & Access:
Media massa dan online secara umum.
Media massa dan online yang fokus pada perkembangan informasi, ekonomi, dan teknologi (contoh: Investor Daily, Majalah Selular, dan lainnya).
Pesan Kunci
"One Brand, One Family , One Promise"
BlackBerry tidak hanya menawarkan brand dan produk yang berkualitas, tapi juga perusahaan yang menjunjung tinggi keterbukaan dan kekeluargaan.
BlackBerry ikut serta dalam pengembangan teknologi dan informasi di Indonesia, khususnya dalam bidang smartphone dan enterprise.
Program
Program All BlackBerry Community Gathering
Program BlackBerry Awakening Open for Discussion
Program BlackBerry VIP Media Visit & Access.
Jadwal
Maret – Oktober 2014
Anggaran
Total keseluruhan anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan program customer dan media relations BlackBerry Indonesia adalah Rp270.460.000,00
Evaluasi
Metode Evaluasi yang digunakan antara lain:
Input: evaluasi terhadap segala proses yang berlangsung dalam pelaksanaan kegiatan
Output: Evaluasi terhadap sesuatu yang nyata sebagai result (hasil) dari program
Outcome: Pengukuran impact (efek) dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan

Situation Analysis
1. BlackBerry is one of smartphone company in Indonesia. BlackBerry Indonesia was already reach an “Indonesian Customer Satisfaction 2012” award and also an award for “Top of Mind” brand for youth segmentation in HAI Youth Brand Awards.
2. But, all strong competitors in smartphone such as Samsung and Apple suddenly came up, and then BlackBerry no longer be the market leader for smartphone in Indonesia.
Too busy making innovations for defeat the competitors, BlackBerry Indonesia forget two important aspects for a company: customers and media. Many mistakes have been made, such as lack of social media two way communication and maintaining relationships with it’s own community, media, and also customers.
BlackBerry Indonesia needs customer and media relations step to fix the company image. These steps will be done with BlackBerry community gathering, BlackBerry Open for Discussion and BlackBerry VIP Media Visit and Access.
Goals
These Gathering, Open Discussion, and Media Visit are an open minded steps, hopefully to achieve a long good relationship with customers and media.
Objectives
Communications Program Objectives:
In a year, BlackBerry Indonesia will build a good company image as a strong competitive company and always innovating to improve along with world development by getting 60% positive news and articles in mass media.
Giving information about the products, the community, and all BlackBerry software application to Indonesia with BlackBerry social media in touch (Twitter, Blog, Facebook) and Website.
Increasing followers and friends in BlackBerry’s social media accounts (Blog, Facebook, Twitter) in about 10% from before in 6 months after the program.
Company’s Business Objectives:
Increased number of sales in overall BlackBerry products in 4 quartal after the program.
Strategy
Build a good sustainability relationship with community and Indonesian people with customer relations and media with media relations program.
Giving education to improve people’s information about BlackBerry Indonesia.
Do public engagement to media and people through publication in media.
Target Audience
All BlackBerry Community Gathering:
BlackBerry Indonesia community in 6 big countries in Indonesia: Jakarta, Medan, Bali, Yogyakarta, Surabaya, and Makassar.
The market target for BlackBerry Indonesia, a BlackBerry Indonesia community member around 15-45 years old.
BlackBerry Awakening Open for Discussion:
Indonesian people
The market target for BlackBerry Indonesia, Indonesian people around 15-45 years old and a new BlackBerry Indonesia market target: teenager.
BlackBerry VIP Visit & Access:
Online and mass media in a general
Online and mass media that focus information, technology and economy development. Such as: Investor Daily, Cellular Magazine, etc.
Key Messages
"One Brand, One Family , One Promise"
BlackBerry not only offer a brand and a product, but also an open minded company.
BlackBerry is also help information and technology development in Indonesia, especially in smartphone and enterprise.
Program
All BlackBerry Community Gathering Program.
BlackBerry Awakening Open for Discussion Program.
BlackBerry VIP Media Visit & Access Program.
Timeline
March - October 2014
Budget
Budgeting total that needs for all BlackBerry Indonesia’s customer relations program and media relations is Rp270.460.000,00
Evaluation
Evaluation Methods that will used in this program is:
Input: An evaluation towards all process that take place in the implementation of activities.
Output: An evaluation towards tangible things as a result of activities/program.
Outcome: Impact measurement and evaluation of the activities implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Nova Putra Berlian
"Tesis ini membahas mengenai efektivitas penggunaan iklan media cetak dalam pengedukasian fitur produk telepon genggam pintar Nokia dan BlackBerry. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian adalah antara lain bahwa tingkat efektivitas penggunakan iklan media cetak bagi pengedukasian produk telepon genggam masih cukup baik. Pesan mengenai fitur yang disampaikan pun dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Namun hal tersebut harus juga didukung oleh saluran pemasaran lainnya seperti word-of-mouth (wom) communication dan guirella marketing.

This thesis discusses the effectiveness of the use of print media advertising in educating smartphone's product features Nokia and BlackBerry. The study was a descriptive quantitative research design. The results are the level of effectiveness of the use of print media advertisements for mobile products education still pretty good and the messages about the features was also well received by consumers. But it certainly has to be supported by other marketing channels such as word-of-mouth (wom) communication and guirella marketing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29458
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>