Ditemukan 87012 dokumen yang sesuai dengan query
Nosiani Oktavia N.
"Karya ilmiah ini membahas mengenai Samgang sebagai salah satu ajaran dalam Konfusianisme yang membahas hubungan antarmanusia dalam kaitannya dengan rumah tradisional Korea, Hanok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif dan mengacu pada pendapat ahli dalam penelitian terdahulu mengenai struktur bangunan Hanok. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan dan pengaruh ajaran Konfusianisme dalam bangunan Hanok. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa Hanok dipengaruhi kuat oleh nilai Samgang yaitu dilihat dari adanya pemisahan gender pada struktur ruang bangunan.
This paper explains the Samgang as one of the practical ethics of Confucianism which discusses the interhuman relations in relevance to the Korean traditional house, Hanok. The methods of research is qualitative with descriptive analysis and using the experts opinion of previous research as reference in the Hanok’s building structure. This paper attemps to find the relation and influence of Confucianism in a Hanok building. The research found that the Hanok is strongly affected by Samgang value that can be seen from the gender segregation matters on building space structure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Choi Yoo Lim
"Sedangkan arsitektur saat ini dianggap sebagai ancaman bagi kelestarian, bangunan tradisional dibangun dan digunakan selaras dengan alam. Hanok, rumah tradisional Korea adalah contoh arsitektur yang bagus beserta keberlanjutannya. Dan dari banyak komponennya, sistem ventilasi berkelanjutan harus disorot. Dengan analisis sistem ventilasi alami di Sungyojang Hanok, kemungkinan pengembangan lebih lanjut gagasan berkelanjutan dalam arsitektur akan dibahas dan ditetapkan.
Whereas the architecture today is considered as a threat to sustainability, traditional buildings were built and used in harmony with nature. Hanok, a traditional house of Korea is a great example of architecture along with the sustainability. And out of many of its components, sustainable ventilation system is to be highlighted. With the analysis of the natural ventilation system in Sungyojang Hanok, a possibility of further development of sustainable idea in architecture will be discussed and established."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dian Ratriani Putri
"Makalah ini membahas tentang fenomena bromance pada laki-laki Korea khususnya di BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) yang berada di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang menunjukan bahwa kebanyakan laki-laki di Korea terlibat dalam hubungan pertemanan yang sangat dekat yang disebut bromance dan memicu munculnya skinship di kehidupan mereka. Perkembangan fenomena ini tidak terlepas dari pengaruh Konfusianisme yang mengakar kuat di Korea. Tidak hanya di Korea, warga Korea yang berada di luar Korea pun tidak bisa meninggalkan kebiasaan tersebut.
This paper examines the phenomenon of bromance among Korean boys, especially those in Faculty of Humanities? BIPA. This is a qualitative research with descriptive design which shows that most of boys in Korea are engage in a close relationship that is called bromance and it causes skinship in their lives. The development of this phenomenon cannot be separated from the influence of Confusianism that deeply rooted in Korea. Not only in Korea, Korean citizens who live in other countries are also cannot leave that habit."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Lisa Azizah Subagiyo
"Setiap perusahaan pasti memiliki budaya perusahaan masing-masing, tidak terkecuali perusahaan Korea. Dalam hal ini Korea memiki budaya perusahaan yang khusus. Hal ini dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme yang berkembang di kalangan masyarakat di Korea. Pada kasus budaya perusahaan LG Indonesia hal tersebut masih dilaksanakan namun tidak sepenuhnya menganut budaya Konfusian. Misalnya dalam kasus feminisme, di budaya perusahaan LG Indonesia sendiri sudah membaur dengan budaya perusahaan yang ada di Indonesia. Tidak seperti di negara asalnya, tenaga kerja wanita di Indonesia lebih terjamin kehidupannya. Contoh dalam kasus ini adalah pemberian uang tunjangan hari raya, cuti hamil, tunjangan hamil dan bonus. Dalam segi jenjang karir pu pekerja wanita sudah tidak dipersulit dengan masalah gender dan dapat berkembang sama seperti para pekerja pria. Hal ini dikarenakan pihak LG Indonesia sendiri sudah berbaur dengan budaya Indonesia, khususnya budaya perusahaan Korea.
Every company must have a culture of their respective companies, not least in the Korean corporate culture. In this case thinking about a Korean company specialized culture. It is influenced by the teachings of Confucianism that developed among the general population in Korea. In the case of a corporate culture LG Indonesia it is still implemented but not fully embracing Confucian culture. For example, in feminism case, in its own corporate culture LG Indonesia have been already integrated with existing corporate culture in Indonesia. Unlike in his home country, women workers in Indonesia more secure life. The example in this case is giving money holiday allowance, maternity leave, maternity benefits and bonuses. In terms of women career path, all women workers are not compounded with gender issues and can develop as male workers. This is because the LG Indonesia itself has mingled with Indonesian culture, especially Korean corporate culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Claudia Yuliani Kurnia
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh ajaran Buddha dan Konfusianisme yang berkembang di Korea terhadap tata cara dan makna ritual pemakaman dan peringatan arwah yang dilakukan masyarakat Korea. Namun, penulis membatasi masalah ini pada ritual yang dilaksanakan sebelum mendapat pengaruh agama Kristen dan perkembangan modernisasi. Sebelum membahas topik tersebut, penulis juga membahas mengenai pandangan masyarakat Korea mengenai kematian dan kehidupan setelah kematian yang dijadikan dasar dilaksanakannya kedua ritual tersebut. Dari penelitian kualitatif deskriptif ini, disimpulkan adanya pengaruh yang kuat dari ajaran Buddha dan Konfusianisme dalam makna dan pelaksanaan ritual pemakaman dan peringatan arwah dalam masyarakat Korea dan kedua ritual tersebut tetap dilaksanakan secara turun-temurun hingga sekarang ini.
AbstractThis thesis discusses the influence of Buddhism and Confucianism that developed in Korea toward the procedure and meaning of funeral and memorial services performed in Korean society. However, the author limits this problem in the rituals conducted prior to the influence of Christianity and the development of modernization. Before addressing the topic, the author also discussed the Korean society views of death and life after death which is used as the basis of the implementation of both the ritual. From this descriptive qualitative research, we can conclude the existence of the strong influence of Buddhism and Confucianism in the meaning and implementation of funeral and memorial services in Korean society and the rituals are still carried out by generations until today."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S500
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Citra Cahyaning Sumirat
"Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan penganut ajaran konfusianisme tertinggi, bahkan mengalahkan Cina sendiri yang merupakan negara asal konfusianisme. Ajaran konfusianisme telah memberikan adanya perubahan di berbagai bidang, salah satunya tatanan nilai dalam masyarakat Korea. Konfusianisme merupakan sebuah ajaran yang tidak terlepaskan bagi masyarakat Korea karena nilai-nilai di dalamnya sangat melekat dalam kehidupan masyarakatnya. Nilai-nilai konfusianisme tersebut dapat dilihat dari realitas kehidupan masyarakat Korea sendiri, di antaranya masih terdapat kecenderungan sikap diskriminasi terhadap kaum perempuan, yaitu terpinggirkannya peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari, terutama terhadap mereka yang bekerja.
South Korea is a nation with the highest number of adherents of Confucianism; even defeat China itself which is the origin country of Confucianism. Confusianism has raisen changes in various fields, one of them is the order of the values in Korean people. Confucianism is a doctrine that could not be separated with Korean because the values in it are attached to the life of its people. The values of Confucianism can be seen from the reality of Korean life itself, namely there is still tendency of discrimination against women, that marginalized the role of women in daily life, especially to those women who work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Srikania Audrey
"Skripsi ini membahas upaya-upaya dalam mencapai pemahaman hakikat manusia menurut ajaran Konfusianisme Korea secara umum serta melalui contoh-contoh relasi antara manusia dengan alam semesta yang disebutkan dalam ajaran Konfusianisme Korea. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukan bahwa studi tentang hakikat manusia dalam Konfusianisme Korea memiliki pencapaian pemahaman yang berbeda dengan aliran filsafat timur lainnya seperti Buddhisme, Taoisme dan Konfusianisme Klasik. Melalui hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Konfusianisme Korea memuat salah satu bentuk pemahaman filsafat diri.
This study focuses on the attempts to understand human nature through general teachings of Korean Confucianism and examples of relations between man and the universe mentioned in the teachings. This study is qualitative with descriptive analytic design. The study result shows that the concept of human nature in Korean Confucianism has a different way of understanding compared to other eastern philosophy such as Buddhism, Taoism, and Classic Confucianism. It can be concluded that Korean Confucianism includes a form of philosophy of self."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59714
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lien Dwi Anggraini
"
ABSTRAKOrnamen sebagai bagian dari elemen rumah tradisional Betawi. Ornamen menjadi satu wujud fisik rumah tradisional yang mengisi komponen bangunan. Bentuk-bentuk pada ornamen yaitu bentuk geometris maupun bentuk non-geometris. Ornamen dilihat dari segi visual sebagai sesuatu yang indah, dari segi bahan, warna maupun bentuk. Adapun adanya keberadaan ornamen karena pengaruh sosial-budaya yang terkait pada rumah tradisional Betawi. Ornamen sebagai produk budaya Betawi ini memberikan beberapa peran yaitu sebagai hiasan pada komponen bangunan atau elemen dekoratif maupun mengandung unsur simbolik. Ornamen secara turun-temurun diwariskan pada masyarakat Betawi pada rumah tradisional dan menjadi ciri khas masyarakat Betawi. Dalam kebudayaan material, ornamen sebagai wujud fisik secara non verbal dapat menyampaikan pesan-pesan terkait konteks sosial budaya sehingga dapat terjelaskan hanya dengan melihat ornamen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Citra Ayu Ferdani
"Jurnal ini membahas mengenai penggambaran pudarnya nilai Konfusianisme masyarakat Korea dalam drama Mrs.Cop. Drama tersebut menceritakan seorang perempuan yang menjadi seorang timjang atau pemimpin di sebuah divisi kepolisian Seoul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang biasanya mengurus anak dan rumah tangga, kini dapat memiliki pekerjaan di luar rumah dan posisi yang tinggi dalam pekerjaannya. Metode jurnal ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan drama Mrs. Cop sebagai subjek penelitian dan studi pustaka dari buku, jurnal, dan internet. Melalui metode tersebut, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa drama Mrs.Cop menggambarkan seiring dengan pudarnya nilai Konfusianisme, derajat perempuan menjadi setara dengan laki-laki dalam masyarakat Korea.
The focus of this journal is about depiction of fading Confucianism inside Korean Society in Mrs.Cop drama. This drama told about a woman timjang or leader in division of Seoul police. Research result show about woman who usually responsible to child and household, nowadays woman can has a job outside the house and high position in her job. This journal rsquo s method is qualitative research method by with Mrs.Cop drama as research subject and used the literature study of books, journals, and the internet. With that method, author found the conclusion is Mrs.Cop drama showing about fading Confucianism start to raise the dignity of woman being equal with man inside Korean society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nur Nadhifa Ramadhani
"Kemiskinan merupakan sebuah permasalahan sosial yang genting di Korea Selatan. Anak muda di Korea adalah salah satu kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan di negara ini. Akibat dari kemiskinan tersebut, muncul berbagai permasalahan yang dialami masyarakat. Salah satu cara untuk menyampaikan kondisi kemiskinan anak muda di Korea adalah dengan memanfaatkan sastra salah satunya adalah melalui film. Drama Korea adalah bagian dari film yang berbentuk film series dan disiarkan di Televisi. Oleh sebab itu, drama Korea merupakan media representasi. Drama Korea juga sering menampilkan realitas kehidupan di Korea. Dalam penelitian ini, akan menjelaskan bentuk-bentuk representasi kemiskinan anak muda di Korea dalam drama Korea berjudul “Golden Spoon”. Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teori semiotika Ferdinand De Saussure. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kemiskinan pemuda Korea Selatan drama Golden Spoon yaitu mengalami kesulitan di ekonomi keluarga, relasi dengan teman, perundungan sekolah, dan tempat tinggal.
Poverty is critical social trouble in South Korea. One of the Korean people who suffer from poverty in this country is youth. The effect of this poverty is lot of problems which faced by people affected. One of the steps to shows the youth poverty condition in South Korea is using literature, one of which is through film. Korean drama is type of movie in the format of film series and airs on television. Hence, korean drama is representative appliance. Korean drama also generally convey the reality life in South Korea. This research will portray various kinds of representations of youth poverty in South Korea in the Korean drama named “Golden Spoon.” This study applies descriptive qualitative method and Ferdinand De Saussure’s semiotic theory for argument. The results of this study of Korean Youth Poverty in Golden Spoon drama are facing struggles in family economy, relationship with friend, school bullying and housing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library