Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Sri Indah Suryani
"Sastra merupakan institusi sosial yang tidak terlepas dari politik dan ideologi. Politik dan ideologi tersebut dapat menjadikan sastra sebagai media propaganda. Der Giftpilz merupakan salah satu hasil karya sastra yang menjadi media propaganda. Buku anak itu memiliki ideologi dan tujuan politik Nazi. Dalam upaya mengetahui bentuk propaganda yang terdapat dalam buku ini, teknik-teknik yang digunakan dapat membantu menggambarkan bentuk propaganda yang digunakan pengarang pada buku ini. Propaganda dalam sastra memperlihatkan bahwa sastra adalah media komunuikasi massa yang dapat membentuk opini masyarakat luas.

Literature is a social institution that can not be separated from politics and ideology. Politics and ideology can make literature as a medium of propaganda. Der Giftpilz is one of literature works which became a medium of propaganda. This children's book has Nazi ideology and political goals. In an effort to determine the form of propaganda in this book, the techniques that are used bye author can help to describe the form of propaganda. Propaganda in the literature shows that literature is the mass communication media whom can shape the public opinion."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani Setyo Astuti
"Keadaan suatu masyarakat berkaitan erat dengan keadaan sosial ekonomi politik dan budaya yang terjadi di dalamnya begitu pula yang terjadi ketika kudeta militer di Turki pada tahun 1960 yang dianggap pihak militer sebagai bentuk revolusi Paviliun istana menjadi saksi bisu Zafer enocak menggambarkan keadaan masyarakat Turki yang belum sepenuhnya siap menghadapi perubahan besar sehingga dapat kita lihat dari habitus yang tercermin dari setiap agen yang berperan di dalamnya Demokrasi diinginkan untuk mengubah sistem yang sebelumnya namun nyatanya nilai nilai yang tertanam di benak masyarakat tidak mudah dihapuskan begitu saja karena setiap invidu membawa modalnya sendiri sendiri untuk mempertahankan posisinya

The general condition of one particular civilization is tightly related to the citizens'social economical political and cultural condition This is what happened when there was a military coup in Turkey in 1960 which was considered by the military as a revolution The Palace's Pave had become a silent witness Zafer enocak reveals the condition of the unprepared Turkish people facing the big change The readers can observe it from the habitu s reflected in every of the agents'role in the story Democracy was needed in order to change the previous 'revolutionary' system in Turkey but in reality values that were already constructed in the society's mind in the era of 'revolution' cannot be forgotten just as easily because every individual bring his own modals to defend his position "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novinka Praramadona Putri
"Sebagai cerminan kehidupan, karya sastra mampu memberikan penggambaran berbagai ?dunia? kepada para pembacanya. Salah satunya adalah dunia religi Kejawen yang erat kaitannya dengan masyarakat Jawa golongan abangan. Novel Perjanjian dengan Maut (PDM) karya Harijadi S. Hartowardojo merupakan karya sastra yang mengisahkan dunia religi Kejawen. Sebagai suatu religi, dalam Kejawen terdapat berbagai konsep dan keyakinan. Melalui tulisan ini, penulis bermaksud mendeskripsikan dan menjelaskan konsep dan keyakinan religi Kejawen yang tergambarkan dalam novel PDM. Pada akhirnya, diketahui bahwa konsep dan keyakinan religi Kejawen didominasi oleh hal-hal bersifat mistik.

As a reflection of reality, literature shows the "worlds" to the readers. One of them is Kejawen, a religion that relates to Javanese people called abangan. Perjanjian dengan Maut (PDM) by Harijadi S. Hartowardojo is such a novel. As a religion, Kejawen consists of many concepts and beliefs. This study describes and explains those concepts and beliefs through PDM. The result shows that concepts and beliefs are dominated by mystical things."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RIZKY KHAIRUNNISA
"Sastra adalah sebuah teks yang memiliki arti atau keindahan tertentu, digunakan oleh manusia untuk menyampaikan gagasannya. Sosiologi sastra adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk memahami karya sastra tersebut. Melalui pendekatan ini, dihasilkan sebuah pemikiran bahwa karya sastra adalah ekspresi dan bagian dari masyarakat. Adanya hubungan antara pengarang dengan kelas sosialnya, status sosial dengan ideologinya, model pembaca yang dituju, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dua buah karya sastra di dua masa yang berbeda, Aufkl?rung dan Klassik, memberikan pengaruhnya terhadap masyarakat dan masa itu sendiri. Hal ini bertujuan agar pembaca lebih memahami bahwa meskipun Klassik merupakan masa lanjutan dari Aufkl?rung, karya sastra di kedua masa kental akan rasio, tetapi pada masa Klassik sisi kedewasaan juga sangat ditonjolkan.

Literature is a text that has a particular meaning or sense of "beauty", is used by humans to convey her ideas. Sociology of literature is an approach used to understand the literature. Through this approach, produced an idea that literature is an expression and part of the community. The existence of the relationship between the author by his social class, social status with ideology, the intended reader model, and so on. This research aims to determine how two literary works in two different periods, Aufkl?rung and Klassik, provide its influence on society and the period itself. It is intended that the reader better understand that although Klassik is an advanced period of Aufkl?rung, literature in these two periods focus on ratio, but at Klassik time the maturity sides also highlighted."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2014
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yearimdang
Depok: PT Elex Media Komputindo, 2017
400 YEA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Prily Kusumaningdyah
"Novel Pasung Jiwa membahas tokoh utama seorang waria bernama Sasana yang mendapat beragam perlakuan dari masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan menjelaskan citra waria dalam Novel Pasung Jiwa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskripsi. Hasil dari penelitian ini adalah Sasana digambarkan sebagai waria yang mengalami penolakan dan penerimaan. Sasana menampilkan citra waria yang positif. Akan tetapi, sikap penolakan dari tokoh lain dan masyarakat dalam Pasung Jiwa terhadap Sasana menimbulkan citra kurang baik terhadap tokoh Sasana sebagai waria.

The main character of Pasung Jiwa is a transvestite who gets a variety of treatment from the society. This study explains the image of transvestites in Pasung Jiwa novel. The method used in this study is descriptive analysis. The results from this study shows that Sasana as transvestite gets rejection and acceptance. Sasana character shows a positive image of transvestites. However, rejection from other character and society to Sasana causes poor image to Sasana?s figure as transvestite."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irish Hening
"Adanya masa pemerintahan Jerman Timur merupakan masa yang kelam bagi para warganya. Mereka diatur kebebasannya dan dikekang oleh pemerintah. Dalam novel Schuld, Grit Poppe mengemukakan pandangan dan kritiknya terhadap pemerintahan Jerman Timur. Kritik Grit Poppe terhadap pemerintahan Jerman Timur dianalisis dengan pendekatan sosiologi sastra yang difokuskan pada teori Pierre Bourdieu mengenai arena kekuasaan yang kemudian menjadi alat untuk menganalisa konflik di dalam novel ini yang mencerminkan kondisi sosial pada masa itu. Orang-orang yang melakukan perlawanan dengan pemerintah diawasi dan kemudian ditangkap oleh Stasi dan pihak Stasi tidak memandang umur orang yang ditangkap. Dengan perjuangan para warga Jerman Timur yang merindukan kebebasan, akhirnya Jerman Timur dan Jerman Barat kembali bersatu (Wiedervereinigung) dan masa reunifikasi ini dianggap juga sebagai masa perubahan "Wendezeit".

The government of East Germany has brought the dark time for its citizens. The government set up a restriction for its citizens liberty and restrained them too. In the novel Schuld, Grit Poppe put her views and criticisms towards the government of East Germany. Her Critics towards the government of East Germany were analyzed by sociology of literature approach that is focused on the theory of Pierre Bourdieu about field of power which used as tools to analyzing the conflicts in this novel that reflects the social conditions in that time. The people, who were against with the government will be monitored and then arrested by the Stasi and the Stasi irrespective of age. Through the struggle of the East German citizens who yearn for freedom, finally East Germany and West Germany reunited (Wiedervereinigung) and reunification is considered to be a time of change "Wendezeit"."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Jaya Suciningrum
"Penelitian ini membahas berbagai kritik sosial yang terdapat dalam cerpen Giawa Saryuk karya Choe Seohae beserta cara pengungkapan kritik tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan berbagai kritik sosial dan cara penyampaian kritik yang terdapat dalam cerpen Giawa Saryuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis secara deskriptif dan close reading dengan seluruh analisis yang merujuk pada teks. Dalam hal ini, latar belakang sejarah pun dipertimbangkan sebagai dasar analisis. Dalam cerpen Giawa Saryuk, terdapat tiga kritik yang ditujukan kepada pemerintah Jepang, masyarakat Korea dan Manchuria, dan keadaan sekitar. Selain itu, Choe Seohae menggunakan tiga cara yang khas untuk mengungkapkan kritik dalam cerpennya tersebut.

This research discusses the social critics and the writer?s method of telling his critics in the short story, Giawa Saryuk by Choe Seohae. The aim of this research is to point out all of the social critics, and to show how the writer presents it in the short story. This research is using sociology literature approache. The research method used in this study is qualitative method with descriptive analysis and close reading method with all its analysis refers to the text. Historical background is considered as a basis a well. There are three critics for the government of Japan, Korean and Manchuria society, and the surrounding environment within the short story. From this research, we also know that writer uses three distinctive style to present his critics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Retno Cristiyan Dewi
"Dalam dunia sastra Indonesia, nama Hasnan Singodimayan tidak begitu dikenal. Dalam sejumlah esai yang ditulis Jassin, nama ini tidak pernah disebut, juga dalam buku sejarah sastra yang ditulis Ajip Rosidi dan Jakob Sumardjo. Teeuw pun tidak menyebut nama Singodimayan. Akan tetapi, dalam konteks Banyuwangi, nama Singodimayan tidak bisa dinafikan. Ia telah menghasilkan paling tidak tiga novel dan satu buku takwil. Salah satu novelnya yang terpenting adalah Kerudung Santet Gandrung. Novel ini melukiskan kehidupan penari gandrung yang sering mendapat stigma negatif dari kalangan masyarakat nonbudaya (nonbudayawan). Melalui novel ini, Singodimayan menunjukkan bahwa penari gandrung tidak seburuk yang disangkakan orang. Dalam kaitannya dengan kajian tentang budaya Banyuwangi, novel ini penting sebab di dalamnya tidak sekadar dilukiskan mengenai penari gandrung, tetapi juga persoalan lain yang bertalian dengan identitas masyarakat Banyuwangi. Hingga kini penelitian terhadap seni gandrung sudah banyak dilakukan, tetapi penelitian terhadap novel tersebut belum banyak, padahal novel ini sarat dengan masalah sosial-budaya di Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pro-kontra terhadap penari gandrung di Banyuwangi. Dalam novel ini tersirat adanya konflik antara kalangan budayawan dan kalangan nonbudayawan. Dari konflik tersebut mengemukalah persoalan identitas masyarakat Banyuwangi. Dengan pendekatan sosiologis, persoalan tersebut akan dikaji dalam penelitian ini. Untuk menunjang analisis, dilakukan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan Hasnan Singodimayan, tokoh santri, dan tokoh budayawan

In Indonesian's literature, the name of Hasnan Singodimayan is not popular. Neither in Jassin's essays or in the history of literature written by Ajib Rosidi and Jakob Sumardjo, the name of Hasnan Singodimayan is also not mentioned. Teeuw also does not mention the name of Hasnan Singodimayan. Nevertheless, the name of Hasnan Singodimayan cannot be ignored in the context of Banyuwangi. In Fact, Hasnan Singodimayan has already written at least three novels and one Takwil book. One of his important novels is Kerudung Santet Gandrung. This novel tells about the gandrung dancer who was often stigmatized by nonculturalist society. For that reason, through this novel, Singodimayan wanted to show that the gandrung dancer is not as bad as what people thought. In relation with Banyuwangi culture, this novel is important because it does not simply portray the gandrung dancer but it also tells other issues related to the identity of Banyuwangi's people. Until now, the research on gandrung art has been done many times, but the research about the novel is still fewly done even though the novel has important contains the socialculture issue in Banyuwangi. This research aims to unveil the truth of gandrung dancer pros-cons in Banyuwangi. This novel implies the conflict between the culturalist society and the nonculturalist society. This conflict then raises the issue of identity problem faced by the people of Banyuwangi. This issue will be analyzed using sociological approach. An observation and an interview with Hasnan Singodimayan were done to support the analysis"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Ramona
"Skripsi ini membahas novel Garis Batas: Perjalanan di Negeri-Negeri Asia Tengah karya Agustinus Wibowo sebagai novel populer bergenre perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ciri sastra populer dalam novel tersebut. Penelitian pertama-tama dilakukan terhadap unsur intrinsik novel tersebut. Setelah itu, penelitian dilanjutkan terhadap analisis ciri sastra populer dalam novel tersebut. Hasilnya, novel Garis Batas: Perjalanan di Negeri-Negeri Asia Tengah karya Agustinus Wibowo menggunakan sistem bintang pada saat ini, yaitu latar tempat. Penyampaian latar tempat dilakukan dengan cara deskripsi ekspositori. Novel ini memiliki seluruh ciri sastra populer.

This thesis analyze Borderlines: A Journey Through Central Asia novel by Agustinus Wibowo as a popular novel in journey literary genre. The aim of this research is to observe popular novel characteristics at that novel. The first step of this research analyze intrinsic elements at that novel. Then, this research analyze popular novel characteristic at that novel. The result, Borderlines: A Journey Through Central Asia novel by Agustinus Wibowo shows the location settings as a current star system. The description of the settings are based on exposition description. This novel had all of popular novel characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>