Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16363 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astari Putri Nuarisa
"Material komposit matriks aluminium banyak dikembangkan untuk meningkatkan mobilisasi kendaraan taktis karena berat jenisnya yang ringan, salah satunya adalah komposit dengan matriks paduan Al-Si. Dilakukan penambahan unsur silikon untuk meningkatkan fluiditas saat pengecoran, seng, magnesium untuk memperbaiki sifat antarmuka, tembaga, dan penguat silikon karbida untuk meningkatkan kekerasannya. Penelitian ini mempelajari pelat tebal komposit Al-6Si-6Zn-4Mg-3Cu berpenguat partikel silikon karbida dengan fraksi volume 10 % dengan dimensi pelat 30 x 30 x 2.5 cm yang dibuat dengan metode squeeze casting. Karakterisasi material dilakukan diantaranya pengujian komposisi kimia, pengujian kekerasan, pengujian impak, pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik dan Scanning Electron Microscopy (SEM), dan pengamatan distribusi kuantitatif porositas. Hasil pengujian menunjukkan bahan pelat tebal memiliki inhomogenitas pada nilai kekerasannya serta adanya porositas mikro pada beberapa bagian pelat kompos homogen pada seluruh bagian dan terdeteksi adanya fasa Mg2Si dengan bentuk chinese script, MgZn2, dan CuAl2.

Aluminum matrix composite has been widely developed to improve mobilization of tactical vehicle because of its light density, such as Al-Si matrix composite. Addition of slilicon to improve casting fluidity, zinc, magnesium to enhance reaction in the interface, copper, and silicon carbide reinforcement to improve its hardness. This research studied Al-6Si-6Zn-4Mg-3Cu composite with 10 % volume fraction silicon carbide as reinforcement with plate dimension 30 x 30 x 2.5 cm which was made by squeeze casting method. Material characterization included chemical composition testing, impact testing, microstructure examination by optical microscope and Scanning Electron Microscope (SEM), and porosity quantitative distribution examination. The results showed that the thick place possessed inhomogeneity hardness profile and microporosity at various positions. On the other hand, the impact values of the thick plate were found similar at all areas together with the presence of chinese script Mg2Si, MgZn2, and CuAl2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Nanda Garjati
"Saat ini, Metal Matrix Composite dengan matriks paduan aluminium sedang dikembangkan sebagai material pengganti baja pada kendaraan taktis, untuk meningkatkan mobilitas karena ringan serta sifat mekanis yang mampu ditingkatkan dengan menambahkan unsur paduan seperti Si, Zn, Mg, Cu. Sebagai partikel penguat, silikon karbida (SiC) dapat digunakan untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan dari komposit ini.
Pada penelitian ini dirancang pelat yang memiliki ketebalan 25 mm dengan ukuran 300 x 300 mm dengan dilengkapi empat buah lubang untuk rivet, yang berfungsi sebagai penyambung dalam proses manufakturnya. Untuk mengendalikan penyusutan dan porositas pada pengecoran pelat tebal, maka penelitian akan difokuskan pada perancangan cetakan. Perancangan dilakukan dengan software SolidworksTM, lalu simulasi menggunakan software Z-CastTM.
Hasil perancangan dan pembuatan cetakan diverifikasi dengan melakukan proses squeeze casting dengan menggunakan paduan Al-6Si-6Zn-4Mg-3Cu berpenguat 10% vol. SiC. Hasil simulasi pengecoran menunjukkan bahwa perancangan cetakan terbaik diperoleh dengan posisi saluran penambah pada bagian atas dengan tinggi sebesar 30 mm. Analisis pada produk pengecoran dilakukan dengan pengamatan visual dan struktur mikro.
Terdapat beberapa perbedaan pada produk pengecoran dibandingkan dengan hasil simulasi, khususnya yaitu ditemukannya porositas dan penyusutan. Porositas disebabkan oleh terperangkapnya gas akibat waktu penuangan yang relative lama. Penyusutan yang terjadi pada produk disebabkan oleh cetakan yang tidak terisi penuh pada bagian yang dikehendaki terjadi penyusutan. Pada struktur mikro terlihat distribusi dari partikel penguat SiC tidak merata, dan jumlah yang relatif lebih banyak ditemukan pada daerah dekat tempat penuangan logam cair.

Metal matrix composite with aluminium alloy matrix is being developed as a replacement of steel for tactical vehicle, because of its lightweight and capability to have higher mechanical properties through alloying with Si, Zn, Mg, and Cu. Silicon carbide is one alternative for reinforcement to increase the hardness and strength of the composite.
In this research, the dimension of designed composite plate is 300 x 300 x 25 mm, with four rivet holes for joining. To prevent shrinkage and porosities on thick plate casting, this research is focused on mold design. Solidworks™ software was used to design the mold, whereas casting simulation was done using Z-Cast™ software.
The simulated design was verified by squeeze casting of Al-6Si-6Zn-4Mg-3Cu alloy strengthened by 10vol. % SiC. The simulation showed that the best design was that with riser at the top with the height of 30 mm.
There are some discrepancies between the actual casting product with the simulated one, especially with the presence of casting defects of gas porosities and shrinkages. Porosity in the product was caused by gas trapped in the molten metal. Shrinkage was due to insufficient molten metal to fill in the mold. Microstructural observation showed that the SiC was not uniformly distributed. More SiC was found at the top part of the thick plate where the molten was poured.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Bilasoktana Basmoro
"Badan kendaraan taktis umumnya menggunakan material baja yang memiliki densitas tinggi sehingga menyebabkan mobilitas kendaraan taktis yang rendah dan konsumsi bahan bakar yang tinggi. Untuk itu, material utama badan kendaraan taktis harus disubtitusi dengan material yang lebih ringan, seperti komposit bermatriks paduan alumunium. Namun komposit ini perlu dimanufaktur dengan baik untuk memastikan dapat diperolehnya pelat tebal sesuai dimensi yang dibutuhkan.Pada penelitian ini dilakukan perancangan cetakan komposit dengan dimensi 30x30x2.5cm dengan 4 buah lubang rivet Ø1.5cm. Perancangan dilakukan dengan menggunakan aplikasi Solidworks dan Z-Cast. Simulasi diverifikasi dengan menggunakan proses squeeze casting menggunakan material paduan Al-6Si-6Zn-5Mg-1Cu berpenguat 10% vol. SiC.
Hasil pengamatan didapatkan beberapa jenis cacat pengecoran pada hasil pengecoran, yaitu cacat cold shots, void, retak makro, mikro porositas, dan shrinkage.Cacat-cacat tersebut terjadi dikarenakan terdapat beberapa kesalahan teknis pada proses pengeocran. Cacat cold shots terjadi dikarenakan proses penuangan yang kurang tepat, sehingga memantulkan lelehan logam dan akan menempel pada dinding cetakan dan akan membeku terlebih dahulu. Void dan mikro porositas terjadi dikarenakan kurangnya proses degassing, dan retak makro terjadi dikarenakan kurang tepatnya perlakuan pemeberian tekanan pada saat proses pengecoran.

Most of tactical vehicle body structure consist of steel which has high density, that resulting low mobility and high fuel consumption. Therefore, the base material for tactical vehicle body should be substituted with lighter material, such as aluminium alloys matrix composite. However,this composite have to be manufactured carefully to obtain thick plate composite with the obvious dimension. In this research, the dimension of designed composite plate is 30x30x2.5 cm including four rivet holes with diameter of 1.5 cm. Casting design done with Solidworks™ and Z-Cast™. Simulation was verified using squeeze casting process with Al-6Si-6Zn-5Mg-1Cu alloy strengthened by 10% vol. SiC.
There are some casting defects which are not predicted in the simulation, such as cold shots, void, macro crack, micro porosity, and shrinkage. Cold shots were caused by pouring position which right at the top of rivet position that spread molten metal in the mold. Void and micro porosity were due to lack of degassing process, and macro crack may be resulted by imperfect pressing process during solidification.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Fauzi Hidayat
"Material penyusun kendaraan taktis pada umumnya adalah baja. Namun untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi, densitas baja terlalu tinggi sehingga digunakanlah alumunium komposit agar kendaraan taktis tersebut menjadi lebih ringan dengan tetap memiliki sifat mekanis yang baik.
Penelitian ini menggunakan komposit dengan matriks Al-6Si-6Zn-5Mg-1Cu dengan penguat 10 % SiC yang difabrikasi menggunakan metode squeeze casting. Produk yang ingin dibentuk adalah pelat berdimensi 300 x 300 x 25 mm dengan empat buah lubang berukuran 15 x 15 mm yang akan digunakan untuk rivet. Pelat tebal ini kemudian dikarakterisasi untuk dilihat sifat mekanis dan homogenitas pada semua area pelat. Dilakukan beberapa karakterisasi pada komposit, diantaranya adalah pengujian komposisi kimia menggunakan OES, pengujian kekerasan menggunakan metode Rockwell B, pengujian impak menggunakan metode Charpy, pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik dan SEM-EDX, dan perhitungan presentase porositas menggunakan metalografi kuantitatif.
Hasil dari pengujian menunjukkan sifat mekanis dan komposisi kimia yang homogen pada semua area pelat tebal. Namun sifat mekanis yang didapat relatif rendah. Hasil analisa dengan struktur mikro dengan menggunakan mikroskop optic dan SEM-EDX menunjukkan SiC yang tercampur pada produk sangat sedikit sehingga menyebabkan sifat mekanis rendah.

Tactical vehicle is usually using steel base material. However, to achieve higher efficiency, the density of steel is too high so aluminium composite is used as the armor of tactical vehicle because of its light weight and good mechanical properties.
This study uses a composite with Al-6Si-6Zn-5Mg-1Cu matrix reinforced with 10 % SiC produced by using squeeze casting method. The final product is a thick plate with dimension of 300 x 300 x 25 mm and has four holes for rivets with the size of 15 x 15 mm. To know the mechanical properties and to see the homogeneity in all areas of the plate, this thick plate has to undergo some material characterization such as, chemical composition, hardness, and impact testing, microstructure analysis, and calculation of porosity percentage.
The result of the testing showed that the mechanical properties and the chemical composition of the plate are homogenous in all areas of the plate. However, the mechanical properties obtained are relatively low. The results of the miocrostructure analysis using optical microscopy and SEM-EDX showed that there is almost no SiC mixed in the composite which cause the mechanical properties of the product become low.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafly Fajar Adiputra
"[ABSTRAK
Dalam pengembangannya untuk mereduksi berat kendaraan dan mempertahankan sifat mekanis, dipilih material komposit aluminium sebagai pengganti baja sebagai penyusun utama badan kendaraan taktis. Penelitian ini bertujuan mengembangkan komposit bermatriks Al-11Zn-6,7Mg dengan variasi kadar penguat SiC sebanyak 0, 10, dan 15 vol.% yang dibuat dengan metode squeeze casting. Karakterisasi yang dilakukan pada komposit ini adalah pengujian komposisi kimia, pengamatan struktur mikro dan Scanning Electron Microscope ? Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS), pengujian kekerasan, pengujian impak , dan pengujian balistik tipe III sesuai standar NIJ. Hasil pengujian menunjukkan seiring bertambahnya kadar penguat SiC sebanyak 0, 10, dan 15 vol.% menyebabkan nilai kekerasan pelat komposit meningkat yakni 73 HRB, 85 HRB, 87 HRB dan menunjukkan penurunan harga impak menjadi 12.278,69 J/m2, 11.290,35 J/m2, dan 9.924,54 J/m2. Pada pengamatan SEM-EDS menunjukkan adanya fasa intermetalik Mg3Zn3Al2 yang tebentuk selama solidifikasi, dan indikasi terbentuknya presipitat MgZn2 akibat proses pengerasan penuaan. Komposit bermatriks aluminium dengan penguat SiC dengan kadar 15 vol.% sangat potensial untuk menahan penetrasi dari peluru tipe III (7,62 mm).
ABSTRACT
The alternative materials are seek as the substitute for steel to increase the mobility and reduce the fuel consumption of the tactical vehicles, and one candidate for this is aluminium composite. This research aimed ro develop composites with the matrix of Al-11Zn-6.7Mg and SiC strengthening particles with the fraction of 0, 10, and 15 vol.% were fabricated through squeeze casting process. The characterization of the samples included chemical composition test, observation of microstructure, Scanning Electron Microscope ? Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS), hardness test, impact test, and type III ballistic test in accordance with NIJ standard. The results showed that the increase in SiC, increased the hardness from 73 HRB to 85 HRB and 87 HRB, respectively, while on the other hand reduced the impact values from 12.278,69 J/m2 to 11.290,35 J/m2 and 9.924,54 J/m2. The SEM-EDS showed the presence of Mg3Zn3Al2 intermetallic, which formed during solidification, and indicated the precipitation of MgZn2 precipitates during ageing. The ballistic testing demonstrated a promising result of the potential of Al-11Zn-6.7Mg composite strengthened by 15 vol.% SIC to withstand penetration of type III bullet (7.62 mm).
, The alternative materials are seek as the substitute for steel to increase the mobility and reduce the fuel consumption of the tactical vehicles, and one candidate for this is aluminium composite. This research aimed ro develop composites with the matrix of Al-11Zn-6.7Mg and SiC strengthening particles with the fraction of 0, 10, and 15 vol.% were fabricated through squeeze casting process. The characterization of the samples included chemical composition test, observation of microstructure, Scanning Electron Microscope – Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS), hardness test, impact test, and type III ballistic test in accordance with NIJ standard. The results showed that the increase in SiC, increased the hardness from 73 HRB to 85 HRB and 87 HRB, respectively, while on the other hand reduced the impact values from 12.278,69 J/m2 to 11.290,35 J/m2 and 9.924,54 J/m2. The SEM-EDS showed the presence of Mg3Zn3Al2 intermetallic, which formed during solidification, and indicated the precipitation of MgZn2 precipitates during ageing. The ballistic testing demonstrated a promising result of the potential of Al-11Zn-6.7Mg composite strengthened by 15 vol.% SIC to withstand penetration of type III bullet (7.62 mm).
]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Robby
"Aluminium sebagai bahan konduktor sangatlah luas pengaplikasiannya. Salah satunya adalah untuk kebutuhan kabel transmisi tinggi. Semaikin hari kriteria yang harus dimiliki kabel transmisi ini semakin tinggi, mengingat kebutuhan listrik yang semakin meningkat. Didalam penelitian ini akan dibahas mengenai pembuatan serta pengkarakterisasian material komposit AlZrCe/Al2O3 nano partikel dengan metode pengecoran aduk untuk keperluan kabel transmisi.
Di dalam matriks, zirkonium akan menambah ketahanan panas sedangkan cerium akan menjaga konduktivitas listrik agar tidak turun dan diharapakan penambahan partikel Al2O3 akan meningkatkan kekuatan tarik dari komposit ini. Magnesium sebesar 5 wt% ditambahkan sebagai unsur peningkat kemampubasahan antara matriks dan penguat.
Didapatkan bahwa penambahan Al2O3 akan meningkatkan kekuatan tarik, menurunkan konduktivitas listrik dan menurunkan koefisien muai panas komposit ini. Titik optimal untuk mendapatkan sifat mekanik listrik dan panas yang paling baik didapatkan pada fraksi volume 1,2% Al2O3. Daerah antarmuka yang didapatkan oleh seluruh sampel pengujian tidaklah baik, sehingga data yang dihasilkan belum bisa optimal dan sesuai dengan harapan.

Aluminum as conductor material is very broad applicability. One of them is to demand of high-voltage overhead transmission lines. The requirements that must be owned of high-voltage overhead transmission lines are getting higher these days, because the electric needs are increasing. In this research will be investigated about fabrication and characterization AlZrCe/Al2O3(np) using stir casting process for overhead cable transmission.
In the matrix, zirconium will be increase heat resistance, cerium will keep the value of electrical conductivity in order not to decrease and the addition of Al2O3 particles is expected to increase the tensile strength of the composite. Magnesium 5 wt% was adding as wettability agent.
The results showed that the addition of Al2O3 will increase the tensile strength, decrease electrical conductivity and decrease coefficient thermal expansion of this composite. The optimal value for get the best of mechanical, electrical and thermal properties is obtained at 1.2% Al2O3 volume fraction. Interface areas obtained by the entire sample testing is not good, so the resulting data can not be optimal and appropriate expectations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Maulana
"Aluminium telah lama digunakan sebagai konduktor dalam transmisi listrik bertegangan tinggi karena ekonomis dan memiliki konduktivitas listrik yang tinggi Dengan menambahkan partikel keramik berukuran nanometer seperti Al2O3 dan penambahan paduan seperti Zr Ce dan Mg sifat mekanis dan termal aluminium dapat ditingkatkan lagi tanpa mengurangi konduktivitas listrik dengan drastis Fokus dari riset ini adalah untuk mencari tahu sifat mekanis listrik dan termal dari komposit Al Zr Ce 3 Mg yang ditambahkan dengan jumlah volum fraksi nanopartikel Al2O3 dari 0 5 hingga 1 5 vf melalui metode pengecoran aduk Master alloy berupa aluminium dipadu dengan Zr dan Ce telah difabrikasi Master alloy kemudian dilebur dan dicampurkan dengan 3 Mg beserta penguat dengan pengadukan berkecepatan 5000 rpm pada 850oC dalam lingkungan inert Hasil kekuatan tarik yang didapatkan menunjukkan bahwa kekuatan nanokomposit meningkat seiring dengan penambahan penguat dengan 1 0 vf Al2O3 memiliki kekuatan tarik tertinggi sebesar 162 0 MPa dan dengan penambahan lanjut penguat akan menurun sedangkan elongasi menurun seiring penambahan penguat Konduktivitas listrik menurun dengan penambahan penguat dari 0 5 hingga 1 5 vf Ekspansi termal dari komposit turun dengan penambahan partikel penguat dari 0 7 hingga 1 0 vf namun naik pada 1 2 vf karena terjadi aglomerasi dan efek tegangan sisa termal Pengamatan mikrostruktur menunjukkan bahwa penambahan penguat dapat menghaluskan butir dengan butir pada variabel 1 0 vf memiliki butir terhalus Pori banyak ditemukan pada nanokomposit.

Aluminum is chosen as conductor in high voltage electric transmission due to its economic value and high electrical conductivity By adding nano sized ceramic particles such as Al2O3 and also alloying elements such as zirconium Zr cerium Ce and magnesium Mg its mechanical and thermal properties could be improved without compromising much of its electrical conductivity The focus of this research is to investigate the mechanical electrical and thermal behavior of Al Zr Ce 3 Mg reinforced with 0 5 1 5 vf of Al2O3 nanoparticles using stir casting method Master alloy which consists of aluminum alloyed with Zr and Ce was manufactured The master alloy was then melted and blended with 3 Mg and Al2O3 nanoparticles by stirring with rotational speed of 5000 rpm at 850oC in an inert gas environment Mechanical testing of nanocomposite found that tensile strength of the nanocomposite increased from 0 5 to 1 0 vf reaching 162 0 MPa with addition of 1 0 vf Al2O3 and decreased afterwards with further addition of reinforcement due to agglomeration and pores while elongation decreased with the increasing of the reinforcement Electrical conductivity was found decreasing with the increase of particles content from 0 5 to 1 5 vf The coefficient of thermal expansion decreased with following addition of reinforcement up to 1 0 while with 1 2 addition could increase its thermal expansion due to agglomeration and thermal residual stress effect The microstructural observations showed that with addition of reinforcement led to finer grains with composite with 1 vf Al2O3 addition had the finest ones Pores were still found in the nanocomposite."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachyandi Nurcahyadi
"Aluminum matrix composite (AMC) menjadi material yang sangat potensial bagi aplikasi industri ketika terdapat kebutuhan untuk mendapatkan kombinasi sifat ringan dengan sifat lainnya yang menunjang seperti kekuatan, kekakuan, ketahanan aus, konduktivitas listrik dan termal tinggi, dan koefisien ekspansi termal rendah. Namun material AMC sangat rentan terkena korosi pitting dan galvanik, yang disebabkan oleh pembentukan pasangan galvanik antara matriks dan penguat, serta terbentuknya mikrostruktur pada interface penguat/matrix. Anodisasi merupakan proses modifikasi permukaan yang potensial untuk meningkatkan ketahanan korosi AMC dengan menghasilkan lapisan oksida berpori. Namun, adanya penguat dalam AMC menghalangi pembentukan lapisan oksida protektif dengan mendorong terbentuknya cavity dan retak mikro. Oleh karena itu, metode cerium sealing digunakan untuk memperbaiki cacat pada lapisan oksida hasil anodisasi, sehingga dapat meningkatkan ketahanan korosi pada lingkungan yang sangat agresif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh parameter proses yakni temperatur dan rapat arus anodisasi terhadap pembentukan lapisan anodik berpori. Anodisasi dilakukan pada tiga temperatur yakni 25°C,0°C dan -25°C dengan variasi rapat arus 25,20 dan 15 mA/cm2. Pengujian kekerasan mikro Vickers digunakan untuk mengetahui sifat mekanik lapisan anodik. Pengamatan struktur mikro menggunakan FE-SEM untuk mengetahui morfologi permukaan dan mengukur ketebalan lapisan anodik.
Hasil pengujian menunjukkan penurunan temperatur dan rapat arus akan meningkatkan kekerasan permukaan lapisan anodik alumina dimana kekerasan tertinggi adalah 427 HV yang didapat pada temperatur -25°C dengan rapat arus 15mA/cm2. Penurunan temperatur dan rapat arus juga relatif akan meningkatkan kerapatan dan keseragaman permukaan hasil anodisasi. Serta penurunan temperatur hingga 0°C akan meningkatkan ketebalan lapisan oksida dimana ketebalan terbesar adalah 14,13 μm yang yang didapat pada temperatur 0°C dengan rapat arus 25mA/cm2. Namun ketebalan kembali menurun pada saat diturunkan ke temperatur -25°C.

Aluminum matrix composites (AMC) become potential materials for transport application where there is an obvious need for combination of weight saving and other properties, i.e. high specific strength, high specific stiffness, electrical and thermal conductivities, low coefficient of thermal expansion and wear resistance. However they are generally susceptible to corrosion in various environments, due to galvanic reactions between the reinforcements and the matrix, and selective corrosion on the interface due to the formation of new compounds. Anodizing has been considered as a potential modification treatment for enhancing corrosion resistant of AMC by forming porous anodic oxide on the surface area.
This study aims to analyze the influence of anodizing process parameters which is temperature and current density on the formation of porous anodic coating, Anodizing process has been done at three different temperatures which are 25°C,0°C and -25°C with variation of current density at 25,20 and 15 mA/cm2. Vickers microhardness testing was used to determine the mechanical properties of anodic layer. Observation of microstructure using FE-SEM to determine surface morphology and to measure anodic layer thickness.
Test results showed that decreasing temperature and current density would increase surface hardness of aluminium anodic layer. The highest surface hardness was 427 HV which was got by anodizing at temperature -25°C with using 15 mA/cm2 of current density. Decreasing temperature and current density would also relatively increasing density and make the surface smoother and looks more uniform. Decreasing temperature until 0°C would increase thickness of the oxide layer where the highest thickness was 14,13 μm which was got by anodizing at temperature 0°C with using 25 mA/cm2 of current density. But the thickness would decrease when the temperature was decreased to -25°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Hadyo Wicaksono
"Komposit aluminium dengan paduan 4%Cu-4%Mg berpenguat Al2O3 secara teoritis berpotensi untuk memiliki sifat mekanik yang baik dengan massa yang ringan. Pada penelitian ini, presentase volume fraksi Al2O3 yang dipakai dalam pembuatan komposit adalah sebesar 15% dan 20% untuk mengetahui efek penambahan kadar Al2O3 dalam jumlah besar pada kekerasan dan ketahanan ausnya. Proses thixoforming pun dilakukan untuk melihat sejauh mana peningkatan kekerasan dan ketahanan aus yang terjadi berikut perubahan struktur mikro dibandingkan dengan produk as-cast.
Penambahan partikel alumina pada komposit as-cast meningkatkan nilai kekerasan dan ketahanan aus sebesar 7% dan 25%. Komposisi berpenguat alumina 15% dan 20% hasil thixoforming juga mengalami peningkatan kekerasan sebesar 23% dan 6,99% dibanding produk as-cast. Hasil pengamatan menunjukkan produk as-cast memiliki struktur mikro berbentuk dendritik yang berpengaruh jelek pada sifat mekanis. Namun, bentuk struktur mikro dendritik dapat dikurangi dengan memaksanya berubah menjadi lebih globular dengan penambahan proses thixoforming saat fabrikasi komposit yang dapat meningkatkan sifat kekerasan dan ketahanan aus komposit.

Aluminium alloy 4%Cu-4% Mg composite reinforced by Al2O3 particle has an ability to exposed its better mechanical properties with lighter weight. In this study, 15% and 20% volume fraction of Al2O3 are used to fabricate the composite to understand the correlation between the addition of volume fraction of Al2O3 and mechanical properties of composite: hardness and wear resistant. Thixoforming process is also performed to the composite in order to observe the increament in hardness value, wear resistant value and also the change in microstructure compared to as-cast product.
The result shows that addition of volume fraction of Al2O3 could increase the hardness and wear resistant by 7% and 25% in as-cast product. Composite with 15% and 20% Vf Al2O3that are thixoformed also have a great increament in hardness value by 23% and 6,99%. From the microstructural aspect, as-cast product has a full dendritic microstructure that has poor effect in mechanical properties. However, that dendritic microstructure can be reduced by forcing them to evolute into globular type micostructure with the addition of thixoforming process after the fabrication process that can increase hardness and wear resistant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parapat, Thomas M.
"Paduan 333.0 as-cast (standar AA) atau AC4B (standar JIS) merupakan paduan aluminium (Al-Si-Cu) yang secara komersial banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan komponen otomotif. Kegagalan yang dominan terjadi pada pembuatan komponen otomotif hasil pengecoran adalah misrun yang disebabkan oleh rendahnya mampu alir suatu logam cair, sehingga tidak dapat mengisi seluruh rongga cetakan yang rumit. Nilai mampu alir logam cair dapat ditingkatkan dengan menaikkan temperatur penuangan logam cair atau dengan menambahkan unsur modifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kadar 0 wt.% Sr dan 0.015 wt.% Sr terhadap karakteristik paduan AC4B dengan variabel temperatur tuang 680_C, 700_C dan 720_C. Pengujian K-mould dilakukan untuk menganalisa kualitas ingot yang digunakan, pengujian vacuum untuk mengetahui porositas yang ada, pengujian tarik dan kekerasan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan Sr terhadap sifat mekanis dan pengujian fluiditas untuk mengetahui mampu alir dari paduan tersebut. Pengamatan struktur mikro dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik. Scanning Electron Microscope (SEM) yang dilengkapi dengan Energy Dispersive Spectroscopy (EDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 0.015 wt.% Sr menghasilkan peningkatan nilai fluiditas dari paduan AC4B yang diakibatkan oleh turunnya tegangan permukaan, peningkatan nilai UTS akibat perubahan struktur silikon yang semulajarum kasar menjadi fibrous dan penurunan nilai kekerasan karena dispersi porositas ke bagian yang lebih tipis. Pada pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa variabel temperatur tuang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur mikro dan diperoleh adanya perubahan morfologi fasa intermetalik ?-Al(Fe,Mn)Si berbentuk Chinese script menjadi ?-Al(Fe,Mn)Si berbentuk jorum kasar dan fasa intermetalik Al2Cu berbentuk kantung (pocket) menjadi Al2Cu berbentuk besar (massive)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>