Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Deysha Rianti
"Kehadiran smarthome menjadi terobosan di bidang teknologi dan arsitektur yang menawarkan efisiensi dengan nilai utilitarian yang tinggi bagi pengguna dwelling. Smarthome dengan sistem yang terintegrasi sebagai home automation system menggantikan peran tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas. Sayangnya, interaksi antara tubuh dengan ruang merupakan aspek penting bagi seseorang untuk membentuk experiential value dalam suatu place. Dengan adanya experiential value, sebuah place menjadi lebih bermakna dan menjadi bagian dari diri penggunanya. Tulisan ini menjelaskan bahwa di balik berbagai keuntungan yang ditawarkan, smarthome justru menghilangkan nilai-nilai berharga yang seharusnya didapatkan untuk merasakan makna sebuah dwelling bagi penggunanya.

Smarthome became the breakthroughs in technology and architecture that offers efficiency with high utilitarian value for the users in dwelling. Smarthome with the integrated system as a home automated system replaces the role of the body to perform various activities. Unfortunately, the interaction between the body and the space is an important aspect for a person to form the experiential value in a place. With the experiential value, a place becomes more meaningful and become part of its users. This paper explains that despite the variety of benefits offered, Smarthome actually lose the precious values that should be obtained to feel the meaning of a dwelling for its users."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Hazbi Faizasyah
"Sebagai manusia kita sering dihadapkan dengan keputusan yang harus dibuat berdasarkan pengalaman. Ini melibatkan banyak aktivitas yang terlihat sederhana yang kita tidak perhatikan. Contohnya saat kita berjalan ke dalam sebuah ruangan biasa. Tampaknya sebagai tugas yang sederhana untuk dilakukan. Kita sebagai manusia secara tidak sadar mengorientasikan diri kita sendiri dalam ruang. Ini merupakan hal yang sama dalam arsitektur. Indera manusia dapat menghubungkan seseorang dengan ruang yang berada di sekitar kita. Sebenarnya ini merupakan sesuatu yang tidak kalah pentingnya dibanding dengan desain yang terlihat elegan yang mungkin tidak memenuhi kebutuhan paling sederhana bagi manusia yaitu pemahaman mengenai ruang. Oleh karena itu, indera kita merupakan alat yang dapat memproses pengalaman, sehingga mengembangkan perspektif kita sendiri pada tempat-tempat tertentu di lingkungan kita. Dalam skripsi ini akan mengamati experential perspective seseorang dalam sebuah pub lokal. Bagaimana indera manusia dapat mencerap pengalaman seseorang di dalam sebuah pub, dan apa perbedaannya saat terdapat live music terhadap aktivitas dan pengalaman ruang pengunjung.
As human beings we are often faced with decisions that are needed to be made based on our experiences. This involves many mundane day today activities that we usually do not pay attention to. Walking into a room for example may seem as a simple minded task to fulfill, yet by doing so, we as human beings are unconsciouslly aware of where we place and relate ourselves within space. It is the same in architecture. Our human senses and its relation to the space around us, is on the contrary much more important than some whimsical, good-looking design which might not fulfill the simplest needs for human beings. In order to understand space, we must first experience it. Therefore by doing so, our senses will directly be exposed to what we interact with, thus developing our own perspective on certain places in our environment. In this case, it will be observing one?s experential perspective within a local pub. How does the human being?s senses contribute with relating to architectural space within the pub, and what difference does live music play a role to the people's activities and spatial experience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Alissa Sastranegara
"Dalam merancang sebuah karya arsitektur, seorang perancang harus pintar-pintar mengolah rancangannya tersebut menjadi sesuatu yang - tidak harus indah- tetapi menarik untuk dilihat, tidak membosankan dan mempunyai kelebihan agar karya tersebut berumur panjang. Penampilan luar suatu bangunan memang bukan yang terpenting, tetapi cukup penting supaya keberadaan bangunan tersebut disadari masyarakat. Agar sebuah bangunan menarik untuk dilihat, bangunan tersebut harus rnempunyai sesuatu yang dapat membuat orang ingin melihatnya. Entah karena bangunan tersebut besar sekali, aneh sekali, keren sekali, rame sekali atau norak sekali, yang penting bangunan itu telah berhasil memancing orang untuk melihatnya, bahkan lebih hebat lagi jika orang tidak hanya melihatnya namun mengomentarinya. Untuk mencapai itu, suatu bangunan harus berbeda. Mempunyai perbedaan yang membuatnya stand out dari yang lain, lepas dari positif atau tidaknya perbedaan itu. Kontras adalah satu cara untuk mencapai kualitas-kualitas tersebut. Karena kontras adalah suatu keadaan dimana perbedaan-perbedaan dipertemukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Mochammad Mirza Yusuf
"Merasakan kehadiran sebuah ruang dilakukan melalui sebuah pengalaman ruang tertentu pada ruang itu sendiri. Pengalaman ruang memberikan sebuah gambaran kepada kita akan kondisi ruang yang ada di sekeliling kita. Interposition merupakan salah satu cara untuk mencapai sebuah pengalaman ruang tertentu dan memberikan sebuah gambaran yang baru bagi kita terhadap ruang yang ada di sekitar kita. Interposition, melalui penerapan suture yang diaplikasikan sebagai alur kegiatan manusia, serta disajikan dalam sebuah konteks inside-outside menjadi sebuah metode baru dalam mendesain.

Feeling the existence of a space could be done by having the space experience of the space itself. Space experience gives us some pictures of our environment condition. Interposition is one of the way for us to have the space experience and gives us the new perspectives of the space surround us. Interposition, through the suture application as a human activities plot and served on the inside-outside context, becomes a new designing method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Wikantari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Adi Chandra
"Musik dan arsitektur merupakan dua bidang seni yang memiliki kaitan satu sama lain dalam aspek tertentu. Salah satunya pada prinsip dalam mendesain yaitu komposisi. Komposisi pada musik dibentuk dari elemen dasarnya yaitu melodi, harmoni dan ritme. Jazz sebagai salah satu jenis musik memiliki keunikan pada komposisinya yaitu improvisasi dimana melodi yang dimainkan merupakan ekspresi kebebasan dari sang pemain. Skripsi ini akan menganalisa komposisi pada arsitektur untuk mencari tahu apakah komposisi pada musik Jazz dapat ditemui dalam arsitektur.

Music and architecture are two different disciplines of art that related each other in some ways. Musical composition is formed by its elements; melody, harmony and rhythm. Jazz as one of musical style has a distinctive sound of its composition which is formed by improvisation, an expressive form of freedom from players. This thesis will analyze composition in architecture to find out whether jazz composition can be found in architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Dwi Putranti
"Arsitektur merupakan sebuah karya, yang tidak jarang dalam eksistensinya dimaknai bukan hanya dari fungsi yang dimilikinya, namun juga dari keindahan yang dimilikinya. Makna keindahan pada sebuah karya arsitektur dapat dikorelasikan dan seringnya hanya dilihat dari kualitas visual yang dimiliki karya tersebut. Menilik erat dan kentalnya elemen keindahan dalam sebuah karya arsitektur, dimana arsitektur bukan sekedar karya yang dicerap melalui indera pengelihatan, dibutuhkan lebih dari sekedar kualitas visual untuk memaknai keindahan dalam arsitektur. Skripsi ini berisi pembahasan mengenai apa sebenarnya keindahan yang dimaksud dalam arsitektur dan melalui studi kasus berusaha menggambarkan bagaimana keindahan tercipta dalam ruang arsitektur.

Architecture is a work, that in its existence often valued not only by its function but also by its beauty. The meaning of beauty can be correlated with a visual quality and often seen only as a visual quality. Looking back about how important beauty as the fundamental element in architecture, which architecture is not a work that perceived only by visual sensory, I believe that there is more than just a visual quality to define beauty in architecture. This under-graduate thesis will discuss about the essence of beauty in architectural field and through a study will be shown how beauty exist within the architectural space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Hotimah Dwiyanti
"Selayaknya sebuah ruang arsitektur, video musik juga memiliki ruang. Ruang di dalam video musik menggambarkan lirik dari lagu sehingga dapat dinikmati oleh penikmat musik. Skripsi ini membahas tentang bagaimana elemen arsitektur dapat membentuk narasi ruang dalam sebuah video musik. Video musik mengubah elemen audio menjadi elemen audio visual. Visual yang dihasilkan merupakan hasil visualisasi elemen arsitektur yang membentuk ruang di dalam video musik.
Melalui studi kasus, dilakukan proses pembacaan ruang yang terbentuk dan bagaimana elemen-elemen ruang dapat membentuk narasi pada sebuah video musik. Penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk mengetahui elemen ruang arsitektur dapat mempengaruhi bentuk narasi yang dihasilan di dalam sebuah video musik, sehingga isi dan makna video musik dapat tersampaikan.

Music videos also have space like architecture does. The space demonstrates its lyrics from the song so it can be enjoyed by music lovers. This thesis discusses how the elements of architecture can shape the narrative of space in a music video. Music videos changes audiotory elements to become audiovisual elements. The visuals are a result of the visualization of the architectural elements that form space in music videos.
The case study is done through the process of reading the space that has been formed, and seeing how the elements of the space can be form the narratives on a music video. The aim of this writing is to determine how far the effects of architectural space can change the form of narratives produced in music videos, so the contents and meanings of the music video can be delivered to the audience.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siegel, Curt
Bandung: Universitas Parahyangan, [date of publication not identified]
724.91 SIE st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andrey Caesar Effendi
"Arsitketur mempunyai kemampuan untuk mengartikulasi ruang sesuai dengan tujuannya dan fotografi sebagai alat untuk mengukur kemampuan tersebut. Oleh karena itu arsitektur dan fotografi adalah sesuatu yang saling terkait. Kaitan antara fotografi dan arsitektur menjadi semakin erat apabila fotografi dapat digunakan secara lebih mendalam dalam proses perancangan. Foto sebagai hasil dari fotogafi merupakan hasil akhir dari sebuah proses fotografi.
Tesis desain ini mencoba untuk mendapatkan manfaat lebih dari foto tersebut sehingga dapat digunakan dalam proses perancangan. Riset ini dilakukan dengan menggunakan Bga metode yang berbeda, yaitu pertama pengambilan gambar yang berupa foto, kedua pembacaan foto oleh Bga agen, dan yang ketiga layering terhadap fokus foto Bap agen untuk melihat gejala simbolik yang terjadi pada foto tersebut.
Narasi dari pembacaan foto yang dilakukan oleh keBga agen akan dikolaborasikan sehingga didapat collaborative idea pada seBap foto yang dilihat untuk mendapatkan hasil pembacaan yang lebih objektif karena seBap agen mempunyai persepsinya sendiri -­‐ sendiri dan dapat di interpretasikan kembali untuk mendapatkan gejala simbolik pada seBap foto. Dengan gejala simbolik yang ada dalam setiap foto tersebut akan digunakan dalam proses perancangan sehingga pengalaman yang dihadirkan berdasarkan fokus -­‐ fokus oleh seBap agen dapat memberikan pengalaman sama pada tempat yang berbeda seperti yang dirasakan oleh seBap agen.

Architecture have the ability to articulate its intended space and photography as a tool to measure the ability. Therefore architecture and photography is something interrelated. The link between photography and architectural photography to be more closely if it can be used in more depth in the design process. Photos are the result of a photographic process.
This design thesis is trying to get more benefits from the photo so it can be used in the design process. The research was conducted using three different methods, namely, first shooting a photo, the second reading of the photograph by the three agencies, and the third to focus photo layering each agent to see the symbolic symptoms that occur in the photo.
Narrative of the readings done by third photo agency will collaborate in order to get collaborative idea on eachphoto to see to get a more objective reading of results because each agency has its own perception and can be interpreted in a symbolic return to get symptoms on each photo. With symbolic symptoms present in each photo will be used in the design process so that the experiences presented by focus by each agency can provide similarexperiences in different places as perceived by each agent.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>