Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rilla Oktoviami Zef
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana alam mempengaruhi corak dari kimono musim panas Jepang dan corak kain tenun songket Siak Riau yang keduanya samasama merupakan pakaian tradisi, sehingga mensimbolkan karakter masing-masing masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode deskriptif dengan analisis kepustakaan dan wawancara khusus untuk mendapatkan data kain tenun songket Siak Riau. Hasil penelitian ini adalah baik masyarakat Jepang dan masyarakat Riau samasama mengandalkan alam sebagai inspirasi seni mereka, namun berbeda dalam aturan dan kesederhanaannya.

The focus of this study is how nature influence the pattern of Japanese summer's kimono and the pattern of woven cloth songket Siak Riau which is both of them is traditional clothes, so that symbolize the characteristic of each society. Author use descriptive method, with literature analysis and interview which is spesificly use to get data about woven cloth songket Siak Riau. The result of this research show that Japanese society and Riau society both of them set nature as their main inspiration of their art, but in other hands the rules of their art and the concept of simplicity are different.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Rindi Antika
"ABSTRAK
Artikel ini meneliti tentang pakaian tradisional Jepang yaitu corak Kimono, khususnya yang digunakan oleh wanita. Tujuan artikel ini adalah untuk lebih mengetahui corak kimono wanita dewasa Jepang dan memahami bahwa sifat naturalis orang Jepang tercermin dari corak yang digambarkan pada kimono. Artikel ini ditulis berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan data-data kualitatif yang diperoleh melalui studi pustaka dan penelitian dengan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan konsep semiotika, segitiga makna. Hasil yang diperoleh menunjukan adanya berbagai jenis kimono yang dikenakan wanita Jepang, seperti Furisode, Kurotomesode, Irotomesode, Homongi, dan Yukata. Corak pada kimono wanita dewasa sering digambarkan dengan keindahan alam Jepang yaitu bunga krisan dan burung bangau. Dengan demikian kimono berperan sebagai tanda yang merepresentasikan makna corak tersebut dengan melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan bagi pengguna tanda tersebut.

ABSTRACT
This article examines the traditional Japanese attire the pattern of Kimono, especially used by women. The purpose of this article is to determine patterns of adult women Japanese kimono and understand that the nature of the Japanese naturalist reflected in the pattern illustrated in kimono. This article was written based on the results of studies using qualitative data obtained through literature and research with descriptive methods. This study uses the concept of semiotics, triangle meaning. The results obtained showed the presence of various types of kimono worn in Japanese women, such as Furisode, Kurotomesode, Irotomesode, h mongi, and Yukata. Kimono pattern on adult women are often depicted with the natural beauty of Japan 39 s chrysanthemums and crane. Thus kimono serves as a sign that represents the pattern of meaning by symbolizing happiness and lucky for the user of the mark."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2003
R 746.1 COR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ken-Ichi Kawakatsu
Tokyo: Japan Travel Bureau, 1960
391.095 2 KEN k III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Bayu Widhi Antari
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan inovasi Pemerintah Kota Denpasar dan faktor yang mendukung serta menghambatnya dalam mendukung sumber daya industri kreatif kain tenun ikat endek. Teori yang digunakan adalah inovasi di sektor publik, faktor pendukung dan penghambatnya, dukungan sumber daya dalam pembangunan ekonomi suatu wilayah, serta industri kreatif. Pendekatan penelitian ini adalah positivist dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, existing statictic, dan studi literatur.
Hasil penelitian ini adalah Pemerintah Kota Denpasar melakukan tujuh kegiatan/kebijakan inovatif antara lain himbauan menggunakan produk kain endek, pelaksanaan Denpasar Festival, Pemilihan Duta Endek, Denpasar Design Center, pelaksanaan Misi Dagang, pembangunan Imperium Kumbasari, dan pendirian Asosiasi Endek, Bordir, dan Songket Kota Denpasar. Faktor-faktor pendukung inovasi Pemerintah Kota Denpasar antara lain faktor internal, eksternal, dan politik, sedangkan faktor penghambatnya adalah internal dan eksternal.

This research aims to desrcibe the Denpasar Goverment innovation in enhancing the resources of endek woven cloth creative industry. Besides, It will describe the driver and barrier of it. This research use innovation in the public sector, the driver and barrier of it, enhancing the resources in regional economic development, and creative industry concept. The appoach is positivist that utilize in-depth interview, existing statictic, and literature study.
The result are Denpasar Government has done suggestion for using endek products, holding Denpasar Festival and trade mission, promoting Endek Ambassador, building Imperium Kumbasari and Denpasar Design Center, and establishing Denpasar’s Endek, Bordir, and Songket Association; The driver of Government Innovation are internal, external, and political factors; The barrier of Government Innovation are internal and external factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnamawati
"Pengasuhan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak dalam rangka 'membesarkan' mereka, sangat besar perannya terhadap tumbuh-kembang anak. Upaya ini meliputi upaya pemenuhan kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi. Di lain pihak, lingkungan merupakan faktor penentu proses tumbuh-kembang anak dan corak asuhnya. Secara garis besar lingkungan terdiri dari, faktor ibu sebagai tokoh utama ekosistem mikro, faktor sosial ekonomi, dan faktor pemukiman.
Di negara sedang berkembang, 45% dari populasi adalah anak berumur kurang dari 15 tahun dan di antaranya 20% adalah balita. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tumbuh-kembang anak sebagai sumber potensi bangsa, adalah dengan meningkatkan kualitas corak asuhnya. Untuk itu diperlukan data mengenai corak asuh khususnya pada golongan sosial ekonomi rendah, karena anakanak dari golongan ini merupakan kelompok rawan dengan risiko tinggi terhadap timbulnya gangguan tumbuh-kembang.
Melihat kenyataan tersebut, telah dilakukan penelitian mengenai corak asuh anak dengan tujuan mendapatkan gambaran tentang pengasuhan dan kaitannya terhadap tumbuh-kembang anak. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang corak asuh dan status tumbuh-kembang anak pada golongan sosial ekonomi rendah, serta gambaran mengenai faktor lingkungan yang berperan baik terhadap corak asuh maupun terhadap tumbuh-kembang anak.
Penelitian ini dilakukan selatna 8 bulan mulai Desember 1987 sampai Mei 1988, dengan mempergunakan disain cross sectional yang bersifat deskriptif. Populasi penelitian adalah bayi/anak berumur 6-24 bulan, berasal dari golongan sosial ekonomi rendah yang memanfaatkan sarana kesehatan RSCM. Selain pemeriksaan klinis telah dilakukan wawancara dan observasi langsung pada saat kunjungan rumah. Telah diteliti 111 sampel, di antaranya 61 anak laki-laki, dan 50 anak perempuan. Sejumlah 50 anak berumur 6-12 bulan, 41 anak berumur 13-18 bulan, dan 20 anak berumur 19-24 bulan.
Ketiga karakteristik lingkungan (ibu, sosial ekonomi, dan pemukiman), menggambarkan kondisi yang tidak baik. Ibu yang gambaran karakteristiknya baik sebanyak 29,7%-38,7%. Keadaan sosial ekonomi buruk karena yang baik hanya 6,3% - 11,7%, demikian pula halnya dengan pemukiman karena yang kondisinya baik hanya 7,9% - 13,8%.
Di lain pihak, kualitas corak asuh juga tidak baik. Dari ketiga komponen pengasuhan anak, komponen kasih sayang merupakan komponen yang terbaik Kualitas komponen pengasuhan kasih sayang yang baik berdasarkan tehnik inferens adalah, 54,1% - 72,1%. Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi pengasuhan kasih sayang adalah corak reproduksi ibu, keadaan fisik rumah, dan pendidikan ayah.
Upaya pemberian makan sebagai bagian dari pengasuhan biomedis, kondisinya tidak baik karena yang baik hanya 14,7%-30,3%. Sedangkan upaya perlindungan kesehatan (imunisasi), sebagai bagian kedua dari pengasuhan biomedis, kondisinya lebih baik karena sebanyak 42,1% - 60,7% menunjukkan pola imunisasi yang baik. Tetapi secara keseluruhan, kualitas upaya biomedis yang baik hanya 4,7%-15,1%. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor lingkungan dengan pengasuhan biomedis.
Komponen pengasuhan yang ketiga yaitu upaya stimulasi, yang gambarannya baik hanya 13,9% - 29,3%. Terdapat hubungan yang bermakna antara beberapa karakteristik lingkungan yaitu corak reproduksi, pendidikan ibu, dan kepadatan lingkungan, dengan upaya ini.
Pada penelitian ini, status pertumbuhan fisik yang baik sebanyak 41,2% - 59,8%. Status pertumbuhan dipengaruhi oleh pengasuhan biomedis (imunisasi) dan stimulasi. Status perkembangan yang baik sebanyak 67,7%-83,7%. Perkembangan anak secara bermakna dipengaruhi oleh kualitas ibu, pendidikan ayah, dan pengasuhan stimulasi verbal.
Pada penelitian ini ternyata teknik sederhana untuk mengamati perkembangan anak, mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang cukup baik bila dibandingkan dengan DUST.
Berdasarkan penemuan yang diperoleh, terdapat 2 pemikiran yaitu,
1. Disamping faktor ibu sebagai tokoh utama pengasuhan anak, ayah yang lebih aktif berperan dalan pengasuhan anak, dapat meningkatkan kualitas perkembangan anak.
2. Penerapan teknik pengamatan sederhana dalam menilai perkembangan anak terutama yang berumur kurang dari 2 tahun oleh kadar masyarakat yang terlatih, akan menunjukkan tingkat kepekaan dan spesivisitas yang cukup tinggi dibandingkan dengan penerapan DDST oleh tenaga ahli.
Akhirnya, untuk kelengkapan penelitian ini sebaiknya dilakukan penelitian yang serupa dalam jangka panjang, serta melakukan pengujian analitik hubungan peran ayah dalam proses tumbuh-kembang anak. Sementara itu, ayah perlu dilibatkan sebagai obyek sasaran dalam program penyuluhan kesehatan anak. Selain itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pemantauan tumbuh-kembang anak (terutama batita) di Posyandu, maka perlu dilakukan pengujian penggunaan metode pengamatan sederhana perkembangan anak. Dan mengingat rendahnya mutu pengasuhan anak, maka harus dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak terutama komponen biomedis dan stimulasi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
T5402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Fat Hu Rahman Amin
"Skripsi ini membahas pembentukan dan pemaknaan pada pola أفعل dengan menganalisis proses pembentukan akar kata yang dimasukkan ke dalam pola أفعل dan macam-macam makna yang terdapat pada pola tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu merujuk kepada karya tulis para peneliti terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam makna yang terdapat pada pola أفعل. Empat makna telah dikenal sebelumnya yaitu taʻdiyat, shayrūrat, wijdān, dan izālat. Adapun dua makna lainnya adalah inti dari penelitian ini, yaitu haynūnat, dan dukhūl.

This thesis discusses about forming and meaning of the fourth pattern لعفأ by analyzing the root put in the pattern لعفأ and variety of meanings contained in the pattern. This study uses a quantitative method that is referred to earlier work the researchers wrote. The results show that there are six meanings contained in the pattern لعفأ. Four meanings are be known which is taʻdiyat, shayrūrat, wijdān and izālat. Two meanings are essences from this study, which is haynūnat, and dukhūl.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisah
"ABSTRAK
Penelitian mengenai ada tidaknyq padanan kata yang tepat untuk menterjemahkan 123 buah kosa kata bahasa Jepang yang berhubungan dengan Kimono ke dalam bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan, dengan sumber data : Nihon o shiru jiten dan Kojien.
Hasilnya menunjukkan bahwa dalam menterjemahkan kosa kata tersebut di atas, sebagian kosa kata tersebut ada padanan katanya yang tepat dalam bahasa Indonesia, sedangkan sebagian lagi tidak ditemukan padanan katanya. Maka untuk menterjemahkan kosa kata yang tidak ada padanan katanya dapat ditempuh 2 cara yaitu menggunakan kosa kata bahasa Jepang tersebut sebagai kata pinjaman dalam bahasa Indonesia atau menggunakan keterangan baik berupa frase, klausa maupun kalimat.

"
1989
S13860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Masyarakat Indonesia dan Amerika Serikat adalah dua diantara sekian banyak masyarakat negara yang bercorak plural atau majemuk. Tetapi kendatipun demikian corak oluralisme atau kemajemukan dari dua masyarakat tersebut tidaklah sama
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Asavashti Durardi
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>