Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raka Gumilang Raksamala Basmara Putra
"Sumber daya alam di Indonesia adalah potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Di beberapa provinsi di Indonesia, seperti Jawa Barat, sampai saat ini industri kecil batu bata di daerah tersebut mutunya belum di uji dengan peraturan SNI bata yang berlaku. Makalah ini membahas hubungan kekuatan terhadap waktu dari batu bata tidak dibakar yang diperkuat dengan dan tanpa serat alami. Serabut kelapa yang tidak diperlakukan secara khusus dan diperlakukan secara khusus dengan panjang serabut 4 cm dipersiapkan untuk penguat batu bata. Menyelidiki efek dari 2%, 4% dan 6% penambahan serabut kelapa. Sifat fisik dan mekanik batu bata dievaluasi. Untuk semua jenis batu bata, hingga 90 hari kekuatan tekan hampir konstan tetapi menurun kekuatannya seiring waktu. Hasil menunjukkan bahwa batu bata tidak yang tidak dibakar dan ditambah dengan perlakuan serat menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan mereka ditambah dengan serat yang tidak diperlakukan khusus dan tanpa serat.

Natural resources in Indonesia is a potencial which can be developed in production process. In some provinces in Indonesia, like Jawa Barat, until now bricks made by home industry in that are still not examined to a valid Indonesia code. The paper discusses strength-time relation of unfired bricks reinforced with and without natural fibers. Untreated and treated coconut fibers with lengths 4 cm were prepared for bricks reinforcements. The effects of 2%, 4% and 6% nonuniform fiber addition were studied. Physical and Mechanical Characteristic of the bricks ware evaluated. For all type of bricks, up to 90 days compressive strengths are almost constant but bending strengths rapidly decrease with time. The results show that unfired bricks added with treated fiber resulted in better performances compared to those added with untreated fibers and without fibers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Reza Syaifulloh
"Skripsi ini membahas hubungan antara kekuatan bata terhadap waktu dari bata yang menggunakan serabut kelapa dan tanpa serabut kelapa. Serabut kelapa yang tidak mendapat perlakuan khusus dan yang mendapat perlakuan khusus dengan panjang 2,5 cm yang dapat menguatkan bata campuran kapur dan tanah. Pengaruh dari perkuatan serabut 2,5 cm persentase 4% dengan perlakuan khusus dibandingkan pengaruh dari perkuatan serabut 4% tanpa perlakuan khusus, menjadi dasar acuan kadar 4% serabut untuk campuran bata dengan serabut kombinasi panjang 1 cm, 2.5 cm dan 4cm. Penyerapan air pada batu bata juga dievaluasi.
Penelitian eksperimental mengungkapkan bahwa untuk semua jenis batu bata, hingga pada umur 90 hari kuat tekan terjadi sedikit penurunan tetapi kuat lentur mengalami penurunan yang tinggi seiring bertambahnya umur. Hasil ini menunjukkan bahwa batu bata tidak dibakar yang ditambah dengan serabut kelapa perlakuan khusus menghasilkan nilai kekuatan yang lebih baik dibandingkan dengan batu bata yang ditambah dengan serabut kelapa tanpa perlakuan khusus dan batu bata tanpa serabut kelapa.

This undergraduate thesis discusses strength-time relation of unfired bricks reinforced with and without natural fibers. Untreated and treated coconut fibers with lengths 2.5 cm were prepared for soil lime bricks reinforcements. The effects of 4% uniform 2.5 cm fiber reinforcement was compared to the effects of 4% nonuniform fiber reinforcement, and its become the basic percentage 4 % fiber for brick mixed design with combination of fiber length 1 cm, 2,5 cm and 4 cm. Absorption of brick was also evaluated.
Experimental investigations reveal that for all type of bricks, up to 90 days compressive strengths decrease a little but bending strengths rapidly decrease with time. The results show that unfired bricks added with uniform treated fiber resulted in better strength performances compared to those added with untreated, and also to those without fibers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Nur Dian Syah
"ABSTRAK
Skripsi ini mengkaji pengaruh penambahan 4% Serabut kelapa yang telah
diolah sebagai potensi lokal dengan panjang tidak seragam yang telah diolah
terhadap sifat fisik dan mekanik bata tanpa pembakaran berbahan tanah dan kapur
dengan tiga cara metode curing. Masing-masing 1/3 bagian serabut kelapa
berukuran 1, 2,5 dan 4 cm dicuci, ditiriskan sehari dan dioven sehari pada suhu
50o C sebelum dicampurkan ke campuran tanah dan kapur. Berdasarkan hasil
pengujian mekanik bata didapatkan bahwa penambahan 4% serabut kelapa
campuran pada bata kapur dapat meningkatkan sifat mekanik bata. Namun untuk
sifat fisik didapati hasil yang bervariasi.
ABSTRACT
This study investigates the effect of adding 4% treated non-uniform coirs
as a local potential on the physical and mechanical properties of unfired bricks
made of soil and lime under three different curing methods. Length of treated
coirs are 1, 2.5 and 4 cm respectively which each has 1/3 proportion of the whole
coirs on bricks. They were washed, drained for 24 hours and heated at a
temperature of 50o C for another 24 hours before placing them into the soil and
lime mixture. Based on the mechanical test result on the bricks, it was found that
the addition of 4% treated non-uniform of coirs increase the mechanical properties
of unfired bricks in all curing conditions. On the other hand, there are variation in
physical test results."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S61228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Sulistyawan
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sifat fisik dan mekanik bata tidak
dibakar dengan campuran bahan tanah dan kapur tanpa diperkuat serabut kelapa,
dan bata tidak dibakar dengan campuran bahan tanah, kapur dengan diperkuat
serabut kelapa yang mendapatkan perlakuan khusus dan serabut kelapa tanpa
perlakuan khusus. Panjang potongan untuk serabut kelapa yaitu, 1 cm dengan
variasi 0%, 2%, 4%, dan 6% dari massa kapur. Dalam penelitian ini akan
membahas hubungan kekuatan bata terhadap waktu atau umur bata tidak dibakar
tanpa bahan tambah serabut kelapa dan bata tidak dibakar dengan bahan tambah
serabut kelapa.
Metode penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tahap antara lain, persiapan
bahan, pengujian sifat fisik bahan, rancang campuran, pembuatan benda uji (bata),
pengujian sifat mekanik benda uji, analisis data, dan membuat kesimpulan.
Hasil dari penelitian eksperimental dengan umur pengujian 14 hari, 28 hari, 56
hari dan 90 hari menunjukkan bahwa kuat tekan dan kuat lentur relatif menurun
dengan semakin bertambahnya umur. Bata tidak dibakar dengan bahan tambah
serabut kelapa lebih baik dibandingkan dengan bata tidak dibakar tanpa bahan
tambah serabut kelapa.

ABSTRACT
The study?s goals are gain physical and mechanical characteristic of unfired bricks
with mixture soil-lime without coconut fibers and unfired soil-lime bricks
reinforced with coconut fibers treated and untreated. The length of each pieces are
1 cm by variation 0%, 2%, 4%, and 6% of lime mass. It will examine the
corelation of bricks strength against period unfired soil-lime bricks without added
by coconut fiber and within added by coconut fiber.
The method of this research based on several stages; pre-materials, testing
physical materials, mix design, making sample (bricks), testing mechanical, data
analysis and make conclusions.
The results of study by period test 14 days, 28 days, 56 days and 90 days showed
that Compressive Strength and Modulus of Rupture relatively decreased parallel
the same as increasing it is period. Unfired soil-lime bricks added by coconut fiber
are better than it is without coconut fiber."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khasri Thamrin Priatama
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sifat fisik dan mekanik bata tanpa pembakaran dengan campuran bahan tanah dan kapur yang diperkuat serat Agave sisalana. Bata tanpa pembakaran dengan campuran bahan tanah, kapur dengan diperkuat serat Agave sisalana yang mendapatkan perlakuan khusus dan Serat Agave sisalana tanpa perlakuan khusus. Panjang potongan Serat Agave sisalana yaitu, 4 cm dengan variasi 0%, 2%, 4%, dan 6% dari massa kapur. Dalam penelitian ini akan membahas hubungan kekuatan bata terhadap waktu atau umur bata tanpa pembakaran tanpa bahan tambah Serat Agave sisalana dan bata tanpa pembakaran dengan bahan tambah serat Agave sisalana.
Metode penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tahap antara lain, persiapan bahan, pengujian sifat fisik bahan, rancang campuran, pembuatan benda uji (bata), pengujian sifat mekanik benda uji, analisis data, dan membuat kesimpulan.
Hasil menunjukkan bahwa batu bata tidak dibakar yang ditambah dengan serat Agave sisalana dengan atau tanpa perlakuan khusus menghasilkan nilai kekuatan yang lebih
baik dibandingkan dengan batu bata tanpa tambahan serat Agave sisalana.

This study aims to obtain the physical and mechanical properties of unfired brick with a mixture of soil and lime reinforced with Agave sisalana fiber. Unfired brick with a mixture of soil, lime reinforced with Agave sisalana fiber Untreated and Agave sisalana fiber treated. The length of the pieces of Agave sisalana Fiber is 4 cm with a variation of 0%, 2%, 4%, and 6% of the lime mass. In this research, we will discuss the relationship
between brick strength and time or age of bricks without additional Agave sisalana fiber and brick without burning with added by Agave sisalana fiber.
This research method is carried out based on several stages, including material preparation, testing of physical properties of materials, mix design, making sample (unfired bricks), testing of mechanical properties of specimens, analyzing data, and making conclusions.
The results show that unfired bricks added with uniform untreated and treated Agave sisalana fiber resulted in better strength performances compared to those without Agave sisalana fibers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Yusuf
"Bata telah digunakan untuk material konstruksi iebih dari 5000 tahun yang lalu, dan saat ini pun bata masih banyak digunakan di berbagai tempat di dunia termasuk di Indonesia Masih kurangnya berbagai macam referensi mengenai pedlaku mekanik pasangan bata, merupakan latar belakang penelitian ini agar pasangan bate dapat diaplikasikan secam tepat, sesuai dengan fungsi bate itu sendiri. Perilaku mekanik pasangan bata pads penelitian ini menggunakan bata tradisional yang berasai dari pabrik Bapak H. Sugih di Cikarang, dimana proses pembakaran bate im menggunakan kayo baker.
Pasangan bata yang diuji menggunakan dua buah model yaitu pasangan bate tegak bendam n 39 cm x 21 cm yang terdiri dari 4 buah bata ukuran penuh ditambah 6 buah ukuran setengah bata dan pasangan bats mendatar bemkuran 38 cm x 18 cm yang terdiri dari 5 buah bats ukwm penuh tambah 2 bush ukuran setengah bats. Pasangan bata disusun berdasarkan keseragaman nilai modulus elastisitas dinamik bata dengan komposisi adukan 1 .4.
Penelitian ini dilakukan secara sederhana di laboratorium dengan menganalisa karakteristik bata mulai dan tampak luar, warns, berat jenis bate , kepadatan, penyerapan, modulus elastisitas, Poisson rasio, tegangan geser dan regangan geser pasangan bate. Pasangan bats di uji dengan pembebanan semicyclic secara manual dengan kapasitas maksimum sebesar 390 kg dan hidrolik jack sebesar 7 ton.
Dari hash penelitian didapatkan bahwa pasangan bats mendatar memiliki tegangan geser maksimum dan modulus elastisitas Sew yang iebih besar bila dibandingkan dengan pasangan bata tegaL Namun hasil pengujian ini lebih rendah bila dibandingkan dengan pengujian sebelumnya oleh Priscilla Yverness [8], yang mengelompokkan pasangan beta berdasarkan keseraagaman warna. Pola keruntuhan yang tedadi merupakan jenis shear failure in the bed joint (bond4hear failure) atau keruntuhan akibat kegagalan kuat geser Ocatan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
Batu bata sering digunakan pada berbagai macam bangunan. Misalnya sebagai dinding, perkerasan jalan, dan sebagai ornamen-ornamen penghias pada bagian gedung. Masih kurangnya berbagai macam referensi mengenai prilaku-prilaku rnekanik bata, merupakan latar belakang pembahasan ini agar batu bata dapat diaplikasikan secara tepat, sesuai dengan fungsi batu bata itu sendiri. Mengingat seberapa besar kontribusi pasangan batu bata terhadap kekuatan struktur bagunan.
Pengujian ini dilakukan di laboratorium dengan menganalisa karakteristik bata mulai dari tampak luar, warna, berat jenis, densitas, penyerapan air, modulus elastisitas, Poison rasio, tegangan dan regangan geser pasangan batu bata asal pabiik Bapak H. Sgih Cikarang.
Dalam hal ini dilakukan pengujian terhadap pasangan bata mini yang terdiri dari 2 model pasangan. Model pasangan tersebut adalah pasangan bata arah tegak berukuran 67 cm x 32 cm dan pasangan bata arah mendatar dengan ukuran 48 cm x 23 cm. Pengelompokkan bata disusun berdasarkan nilai modulus elastis masing-masing bata. Uji pembebanan yang dilakukan adalah uji pembebanan dengan menggunakan beban statik uji geser sederhana yang dilakukan secara berulang-ulang sampai pasangan bata mengalami keruntuhan. Pasangan bata tegak memiliki tegangan geser maksimum lebih rendah bila dibandingkan dengan tegangan geser maksimum pasangan bata mendatar. Akan tetapi nilai modulus geser pasangan bata mendatar lebih rendah dibandingkan dengan modulus geser pasangan tegak. Bila dibandingkan dengan hasil pengujian sbelumnya, nilai modulus geser pasangan bata tegak labih rendah bila dibandingkan dengan modulus geser pasangan bata mendatar.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delpi Indra
"Bata merah pejal banyak digunakan di Indonesia untuk dinding rumah dan dinding pembatas atau bahan pengisi struktur pada gedung bertingkat. karena kemudahan dalam mendapatkannya dan harganyapun relatif murah. Pembuatan bata merah di Indonesia Iebih banyak dihasilkan dari home industri karena teknik pembuatannya cukup sederhana sehinggga ukuran dan mutu bata merah yang dihasilkan tidak seragam dan standar pada kebanyakan pabrik pembuatan bata.
Tugas akhir ini dilakukan untuk menyelidiki kekuatan tekan bata produk HSG serta studi perilaku mekanisnya, dengan membuat beberapa sampel pasangan bala dengan komposisi adukan 6 macam yaitu 1 : 3, 1 : 4, 1: 5, 1: 6, 1 : 7 dan 1 : 8. Sampel tersebut terbentuk dari sepotong bata yang di belah dua dan dijadikan pasangan bata yang menyerupai kubus, sesuai dcngan SNI 15-2094-1991 tentang "Mutu dan cara uji bata merah pejal". Setelah berumur 28 hari atau lebih di uji Lekan sampai hancur dan di dapat beban hancurnya.
Dari hasil penelitian ini didapat harga kuat lekan maksimum pada pasangan bata warna merah tua dengarn campuran 1 : 3 sebesar 17 MPa dan kuat tekan terkecil pasangan bata warna kuning dengan campuran 1 : 7 sebesar 8.9 MPa. Sedangkan pola retaknya/garis retak mengarah vertikal dari atas kebawah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D.B. Satrio Wibowo
"Pasangan batu bata dapat memberikan sumbangan yang cukup diperhitungkan pada kekuatan struktur bangunan, disamping fakta bahwa penggunaan batu bata pada pembangunan akan meningkatkan efisiensi dan cenderung lebih murah. Di lapangan, karakteristik batu bata bisa jadi sangat variatif tergantung bahan dan proses pembuatannya. Karena hal-hal inilah maka perlu dilakukan penelitian terhadap batu bata terutama pada parameter-parameter kuat tarik, kuat tekan dan modulus elastisitasnya.
Tujuan karya tulis ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tarik, kuat tekan dan modulus elastisitas bata merah pejal Cikarang tipe HSG. Bata merah diuji dengan membandingkan penempatannya dalam tungku saat pembakaran. Hipotesa yang akan dibuktikan adalah: "Kuat tekan, kuat tarik dan modulus elastisitas dari bata merah pejal Cikarang dipengaruhi oleh penempatannya di dalam tungku, pada saat dilakukan pembakaran".
Dari pengujian dengan sampel, kubus, didapatkan nilai rata-rata kuat tekan bata HSG kelompok bawah paling tinggi dibandingkan dengan kelompok yang lain. Kuat tekan bata kelompok atas mempunyai nilai rata-rata yang paling rendah. Pada pengujian dengan sampel bentuk angka 8 didapatkan nilai rata-rata kuat tarik bata HSG kelompok bawah paling tinggi dibandingkan dengan kelompok yang lain, sedangkan kelompok bata tengah memiliki nilai rata-rata kuat tarik terendah.
Dalam pengukuran nilai modulus elastisitas statis hasil yang ditunjukkan ialah bahwa kelompok bata atas memiliki nilai paling tinggi, disusul dengan kelompok tengah, dan bawah. Hal yang sama terjadi pada pengukuran modulus elastisitas dinamis dengan alat ultrasonic. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kuat tekan dan kuat tarik dan modulus elastisitas bata merah pejal Cikarang dipengaruhi oleh penempatannya di dalam tungku pembakaran, hal ini telah sesuai dengan hipotesa yang diujikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reka Akmar
"Pada beberapa peristiwa gempa, banyak kerusakan yang terjadi karena modifikasi struktur dengan pemasangan dinding bata (DB) pada portal. DB dapat merubah respon struktur secara drastis, karena dengan penambahan DB kekakuan struktur meningkat sehingga perioda getar struktur menjadi lebih kecil. Fenomena ini bisa menguntungkan atau malah membahayakan struktur.
Tesis ini akan menganalisis sejauh mana pengaruh pemasangan DB pada portal beton dengan memodelisasikan DB sebagai strut diagonal. Analisis dilakukan dengan memvariasikan kekakuan DB, eksentrisitas pusat massa terhadap pusat geometri, kekakuan DB, besarnya massa dan posisi dinding bata pada portal.
Hasil simulasi dan analisis menunjukkan bahwa keruntuhan pertama DB adalah DB yang berada pada lantai paling atas, hal ini disebabkan lendutan yang terjadi pada bagian atas struktur lebih besar.
Pemasangan DB pada Tn/Tg<1 (Tn/Tg<1 merepresentasikan bangunan rendah) akan memberi keuntungan pada struktur, sehingga pengabaikan kontribusi kekakuan DB pada tahap disain akan menambah angka keamanan bagi struktur (over design), dan jika kontribusi kekakuan DB diperhitungkan dalam desain maka akan diperoleh efesiensi dari dimensi struktur.
Hal sebaliknya terjadi pada Tn/Tg>1 (Tn/Tg>1 merepresentasikan bangunan tinggi) dan Tn/.Tg=l, dimana DB akan menyumbangkan kekakuan terhadap struktur dalam merespon gempa, tapi pada saat bata hancur, respon struktur berubah secara drastis, yang mengakibatkan gaya dalam yang ditahan oleh portal beton akan meningkat, jika hal ini tidak diperhitungkan pada tahap disain, maka tentunya akan membahayakan struktur (under design)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>