Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismi Nur Solikhati
"ABSTRAK
Pada tahun 1952, Pak Kasur mengumpulkan anak-anak di halaman rumahnya
yang dikelompokkan menjadi Taman Pemuda, Taman Putra, dan Taman Indria.
Pak Kasur menyelenggarakan pendidikan informal bersama anak-anak tersebut
yang diisi dengan kegiatan menari, bernyanyi, membaca puisi, menggambar,
melawak dan olahraga. Secara bergiliran kelompok anak-anak ini tampil mengisi
siaran anak-anak di RRI. Kegiatan pendidikan informal di Taman Indria
diteruskan oleh Pak Kasur menjadi pendidikan formal yang bernama TK Mini Pak
Kasur. Pak Kasur menerapkan motto “Belajar sambil Bermain dan Bermain
sambil Belajar”. Pak Kasur juga menciptakan lagu-lagu anak sebagai perangkat
pendidikan yang lagunya terkenal sampai sekarang.

ABSTRACT
In 1952, Pak Kasur gathered a group of children in his yard. Those children were
then grouped into Taman Pemuda, Taman Putra, and Taman Indria. He organized
an informal education for them, along with the dancing, singing, poetry-reading,
drawing, comedy and sport activities. These children took turn to perform at
children program broadcasted by RRI. Pak Kasur developed the informal
education of Taman Indria to become a formal education named TK Mini Pak
Kasur. He carried the motto of "Learning while Playing, Playing while Learning".
Pak Kasur also created children's songs as educational tools. These songs are
well-known until now."
2014
S53853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsja W. Bachtiar, 1934-
Jakarta: Universitas Indonesia, 1975
R 378.598 Bac u
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Joshua
"Skripsi ini membahas mengenai peran Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) pada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia (1945-1950). Pesindo merupakan salah satu organisasi pemuda terbesar pada tahun-tahun awal kemerdekaan Indonesia. Dalam perkembangannya, Pesindo kemudian akan berperan besar bagi Republik Indonesia dalam perjuangan bersenjata di dalam negeri ataupun perjuangan diplomatik di luar negeri. Hal ini ditandai dengan partisipasi Pesindo dalam pertempuran, berbagai konferensi internasional, serta kegiatan Pesindo yang bersifat sosial. Pesindo sendiri kemudian menemukan ajalnya setelah terlibat dalam Peristiwa Madiun 1948 dan berintegrasi ke dalam Partai Komunis Indonesia dengan nama Pemuda Rakyat.

This graduate's thesis discusses about the role of the Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) in the Indonesian National Revolution (1945-1950). During the early years of Indonesian independence, Pesindo is one of the largest and the most wellorganized youth organization. During its development, Pesindo will play a major role in the Indonesian struggle for complete independence, whether it is by participating in combat in the country, participation in the various international conferences overseas, or by doing domestic social activities. Eventually, Pesindo will find its downfall after being implicated in the Madiun Incident of 1948. After Madiun, Pesindo integrates itself with the Communist Party of Indonesia as its youth wing, the Pemuda Rakyat."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Johny A
"ABSTRAK
Industri minuman kemasan tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat akan produk minuman kemasan yang higienis dan praktis dikonsumsi. Selain itu, perubahan komposisi usia, struktur keluarga, aktivitas dan pola pembelajaan pendapatan juga mempengaruhi perkembangan industri. Namun pertumbuhan yang seharusnya juga dialami pemasok industri pemrosesan dan pengemasan makanan temyata tidak dialami oleh PT. Tetra Pak Indonesia. Penjualan bahkan mengalami penurunan pertumbuhan yang berkepanjangan.
Perkembangan teknologi dan perdagangan bebas memungkinkan masuknya produk import maupun pemain baru. Selain itu kemasan plastik sebagai substitusi sudah semakin luas penggunaanya. Pangsa pasar yang digerogoti memaksa PT. Tetra Pak Indonesia menentukan strategi untuk mempertahankan pangsa pasar dan pertumbuhan. Survey untuk mengetahui penyebab penurunan penjualan n:tendapat hasil bahwa keputusan pembelian konsumen langsung dipengaruhi oleh keputusan tingkat korporasi
dan harga jual. Sedangkan pada korisumen akhir, pembelian dipengamhi oleh harga jual produk dan kegiatan promosi dan iklan.
Penelitian ini bertujuan untu!< mempelajari strategi perusahaan saat ini. Selanjutnya dilakukan analisis lingkungan makro, ekstemal, internal, dan pembandingan dengan pesaing. Selain itu juga akan disusun suatu rekomendasi strategi berdasarkan data dan analisis yang dilakukan.
Analisis dilakukan secara kualitatif terhadap faktor internal dan ekstemal perusahaan. Data yang dikumpulkan berupa data primer, yaitu informasi dari perusahaan ataupun elemen perusahaan, dan data sekunder, berupa laporan maupun dokumen perusahaan yang tidak dipublikasikan.
PT Tetra Pak Indonesia memiliki beberapa perbedaan antara core competence dengan critical success factor, dimana faktor sukses kritikal adalah produk yang handal,. harga yang sesuai, dan respon terhadap kebutuhan konsumen. Sedangkan PT Tetra Pak Indonesia memiliki kelemahan pada harga yang tinggi dan respon yang lambat.
Analisis kekuatan industri menyimpulkan industri masih cukup menarik dengan persaingan antar pemain relatif berimbang dan adanya ancaman pemain barn untuk pemrosesan. Pengemasan relatif stabil karena produk terdiferensiasi, tetapi terancam adanya produk substitusi yang potensial. Kekuatan menawar pemasok dan kekuatan menawar pembeli berimbang.
Hasil Strength, Weakness, Opportunity, Threat Analysis mengindikasikan bahwa faktor kekuatan dan peluang Jebih dominan, sehingga strategi yang direkomendasikan adalah meningkatkan penetrasi dengan memanfaatkan core competence perusahaan sebagai competitive advantage dalam mengembangkan bisnis.
Mengacu kepada analisis kekuatan industri, pemsahaan dapat mengembangkan pangsa dengan current product pada current market. Pemsahaan harus meningkatkan penggunaan produk untuk mengoptimalkan peluang yang ada. Sedangkan dari sisi bisnis unit, pemrosesan dan pengemasan memiliki kombinasi daya tarik industri dan posisi kompetitif bisnis yang tinggi, dengan rekomendasi strategi adalah investasi dan pengembangan produk.
Penurunan penjualan sendiri lebih banyak disebabkan harga jual produk yang tinggi dan promosi dan kegiatan pemasaran yang intensif. Oleh karena penyebab penurunan penjualan adalah harga dan promosi, rekomendasi strategi untuk PT. Tetra Pak Indonesia adalah strategi fungsional dalam bentuk program pemasaran yang meliputi: inovasi dan pengembangan produk baru serta mempertahankan kualitas produk pada tingkat harga yang reasonable (kebijakan produk), pricing dengan margin rendah dan fokus pada volume (kebijakan harga), kerja sama pengiriman dan persediaan minimum (kebijakan distribusi), promosi bersama konsumen dan discount (kebijakan promosi).
Pengumpulan data yang lebih banyak bersifat kualitatif menyebabkan perlunya dipertimbangkan pengumpulan data yang lebih deskriptif dan komprehensif agar data dan analisis yang diperoleh lebih berkualitas.
Pada analisis yang melibatkan konsumen langsung dan akhir dijumpai kesulitan karena karakteristik kedua kelompok ini sangat berbeda. Sebaiknya PT. Tetra Pak Indonesia hanya berinteraksi dengan konsumen langsung, sedangkan konsumen akhir dapat dijangkau melalui dukungan pada program pemasaran konsumen langsung. Begitu juga portfolio product PT. Tetra Pak Indonesia yang terdiri dari produk dan layanan sebaiknya dipisah karena menimbulkan kesulitan dalam pengelolaan.
Analisis dan penyusunan strategi secara kualitatif menyebabkan rekomendasi cenderung bersifat generik dan tidak mengenai permasalahan secara tepat. Diperlukan suatu kajian yang lebih mendalam agar dihasilkan rekomendasi strategi yang lebih tajam.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Harijanto
"Penulisan mengenai pemogokan buruh perkebunan tahun 1950, yang penelitiannya dipusatkan daerah perkebunan Be_suki, dimulai dari awal munculnya sistem buruh kontrak yang sejalan dengan berkembangnya perusahaan perkebunan swasta di Hindia Belanda. Mengingat bahwa sejarah adalah suatu proses, maka pemogokan buruh perkebunan tahun 1950 adalah suatu proses panjang yang dialami oleh buruh perkebunan un_tuk memperjuangkan nasibnya. Maka penulisan pemogokan buruh perkebunan tahun 1950, pembahasannya ditarik ke belakang yaitu mulai munculnya perusahaan perkebunan swasta di Hin_dia Belanda. Kemudian diikuti dengan perkembangan gerakan buruh perkebunan dan gerakan buruh lainnya sampai munculnya Serikat Buruh Perkebunaa Republik Indonesia, hingga terja_di pemogokan buruh perkebunan tahun 1950. Tujuannya adalah untuk mengetahui sebab yang paling mendasar timbulnya pemo_gokan buruh perkebunan terhadap perusahaan asing. Penelitian data dilakukan di perpustakaan dan Arsip Nasional di Jakarta dengan mengadakan interpretasi sumber Selain itu juga diadakan peninj auan ke lokasi peris tiwa pe_mogokan di daerah Jember ( sekarang PTP XXVI di Jelbuk dan PTP XXVII di Jember ). Kesimpulannya, bahwa pengalaman buruh perkebunan di jaman Hindia Belanda adalah bernasib buruk dan hidup tidak layak. Dan perjuangan untuk meningkatkan taraf hidup yang layak selalu tidak berhasil, karena pengusaha perkebunan mendapat perlindungan dari pemerintah kolonial baik yang berupa poenale sanctie ataupun undang-undang hukum pidana dari artikel 161. his yang membatasi gerakan buruh. Maka se_telah Indonesia Merdeka kaum buruh tidak menyenangi pengu_saha asing sebagai sisa-sisa kolonial. Namun buruh perke_bunan harus bekerja kembali pada pengusaha asing sisa-sisa kolonial, karena pemerintah Republik menerima perjanjian Konferensi Meja Bundar 1949. Kaum buruh perkebunan harus menerima upah yang rendah dari pengusaha asing, sehingga mereka kembali hidup tidak layak seperti jaman kolonial. Ma_ka dalam diri kaum buruh perkebunan tumbuh sifat nasionalisme yang dinyatakan melalui sikap anti perusahaan asing sisa_-sisa kolonial yang masih memberi upah terlalu rendah di ne_gara Indonesia yang sudah merdeka. Jadi sifat nasionalisme dan kebutuhan sosial ekonomi yang mendasari terjadinya pe_mogokan buruh perkebunan tahun 1950."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Yosephine
"Pengumpulan data untuk penulisan skripsi ini dilakukan dengan care Btudi kepustakaan berupa buku_buku, Surat kabar, artikel dan suxber-sumber lain yang tidak diterbitkan, seperti: arsip-arsip dan sebagainya.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui peranan pemuda dan organisasi pemuda setelah masa kemerdekaan Indonesia hingga teroapainya suatu kesepakatan untuk pembentukan negara kesatuan. Setelah Indonesia merdeka, perjuangan bangsaIndonesia terus berlanjut untuk mempertahankan kemerdekaan. Para Pemuda Indonesia bahu-membahu mengusir tentara penjajah Belanda yang bermaksud untuk menguasai Indonesia kembali. Karena itu perlu diadakan konsolidasi di antara pemuda dan organisasi pemuda untuk menyatukan tekad dan semangat perjuangan bangsa Indonesia. Adanya kongres kongres pemuda Indonesia merupakan suatu sarat untuk hal tersebut di atas. Kongres Pemuda Indonesia tahun 1950, yang merupakan Kongres Pemuda yang terakhir pada mass Revolusidalam keputusannya berhasil membentuk suatu keeamaan pendapat untuk mewujudkan negara Indonesia menjadi suatu Negara kesatuan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S12460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Menpora, 1992
362.7 HAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Jimmy N.
"Ternyata peninggalan megalitik yang ada di bukit Kasur berada pada bagian puncak bukit, yaitu sebuah bangunan berundak lima teras yang pada teras teratasnya terdapat peninggalan-peninggalan lainberupa batu datr yang oleh masyarakat setempat disebut batu kasur, kursi batu, susunan batu pondasi segi empat, batu bergores, batu segi enam, batu kodok dan batu-batu monolit besar. Peninggalan-peninggalan yang terpusat pada teras teratas bangunan berundak ini, memperlihatkan bahwa aktivitas ritus cendrung dilakukan pada tempat tertinggi. Pendapat ini didasarkan kepercayaan masyarakat pendukung tradisi megalitik yang beranggapan bahwa tempat tertinggi merupakan tempat yang paling suci, yaitu tempat bersemayam roh-roh nenek moyang..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S11787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jurusan Ilmu Politik, 1996
S5674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>