Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 235299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damanik, Erfadila Pranata
"Skripsi ini membahas kesalahan morfosintaksis bahasa Jerman pada karangan mahasiswa program studi Jerman Universitas Indonesia angkatan 2012 Selain itu dibahas pula kesesuaian kemampuan menulis berdasarkan ketepatan gramatika berdasarkan Gemeinsamer Europ ischer Referenzrahmen untuk level A2. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mendeskripsikan jenis jenis kesalahan yang muncul serta melakukan penilaian berdasarkan Gemeinsamer Europ ischer Referenzrahmen f r Sprachen Untuk melihat pemunculan kesalahan dilakukan penghitungan dan hasil akhir disajikan dalam bentuk angka.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan kongruensi merupakan kesalahan yang paling banyak terjadi Adapun kemahiran menulis berdasarkan Gemeinsamer Europ ischer Referenzrahmen telah berhasil dicapai oleh 15 dari 16 mahasiswa Berdasarkan hasil penelitian ini kepada para mahasiswa disarankan untuk memperbanyak latihan menulis secara mandiri dan lebih cermat dalam membentuk kalimat

World cosmetics industry is growing, especially in Indonesia. With so many products and cosmetics industry players are popping up, every cosmetics manufacturers must compete to create different grades of products to enhance the consumer interest to make a purchase. Likewise, the use of celebrity endorsers were deemed inappropriate and has compatibility with the product , so that it can attract society 's purchase intention. The author choose L' Oreal Paris cosmetic product that is unique to the authors assessed study, because L' oreal are included in 10 of the 50 World Most Valuable Brand Cosmetics in 2013 ( in USD Billion ). In this study we examined empirically the relationship between the credibility of the endorser of L' oreal ( Maudy Koesnaedi ) , the credibility of the brand L'oreal, and its relationship with the development of consumer -based brand equity.
The results showed that Brand Credibility affect Endorser credibility . The results also indicate that brand credibility influence Consumer -Based Brand Equity. This study also supports previous theories from Amanda; Pappu, Ravi; Cornwell, T Bettina (2011), in which researchers found that the credibility of the endorser does not build brand equity directly , but also by the impact (mediating) of brand credibility which led to increased consumer based brand equity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onibala, Gareth
"Skripsi ini membahas kesalahan ortografis kata-kata bahasa Jerman pada Karangan yang dibuat oleh mahasiswa Program Studi Jerman Universitas Indonesia angkatan 2011/2012. Selain itu dibahas juga faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mendeskripsikan jenis kesalahan dan penyebab kesalahan tersebut. Sumber data berasal dari karangan Ujian Akhir Semester I, 2011/ 2012.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kesalahannya, jenis kesalahan berupa penggunaan huruf yang salah adalah kesalahan yang paling sering ditemukan. Berdasarkan faktor penyebab terjadinya kesalahan, kesalahan yang paling sering dijumpai adalah kesalahan yang disebabkan oleh faktor eksternal berupa interferensi.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar mahasiswa lebih sering berlatih menulis dalam bahasa Jerman dan merujuk pada kamus bahasa Jerman sebagai referensi jika merasa tidak yakin bagaimana menuliskan sebuah kata dalam bahasa Jerman.

The topic of this paper is orthographic errors in German as a foreign language. Besides, the causes of the errors are also explained here. This research is a qualitative one by describing types and causes of the errors found at the end semester writing examination papers of German Studies students of the academic year of 2011/ 2012, Faculty of Humanities of the University of Indonesia.
The results of this research shows that according to their types, the most frequent errors are the ones made by using the wrong letters to represent certain phonemes. According to the cause, the most frequent errors are the ones caused by external factor i.e. interference.
Therefore, the students need to be more actively writing in German and immediately refer to a German dictionary, in case they're not sure how a German word should be written.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Geofani Anggasta
"Penelitian ini menganalisis teknik terjemahan untuk konsep yang dikenal dan tidak dikenal, yang terlihat dalam terjemahan lagu populer Amerika versi bahasa Jerman, dalam laman www.alextv.de, dengan rentang waktu tahun 2010-2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan teknik terjemahan padanan leksikal untuk konsep yang dikenal dan tidak dikenal dari Larson. Metode analisis menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik terjemahan yang paling banyak digunakan adalah penerjemahan makna sekunder dan figuratif.

This study analyzes the translation technique of the known and unknown concepts in the source and target language, which has been appeared in the translation of American popular songs on the website www.alextv.de, within the period of 2010 to 2012. The aim of this study is to explain the lexical equivalent translation technique of the known and unknown concepts by Larson. Methods of analysis using qualitative technique based on literature study. The result of this study indicates that the most widely used translation technique in analysis of the five data corpus is secondary and figurative meaning translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Puspa Fitri Apri Susetyo
"Skripsi ini membahas penerjemahan resep kue berbahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia. Sumber data berasal dari buku resep masakan Jerman yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang berjudul ?Lieblingsgerichte der Deutschen?. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah metode penerjemahan dan orientasi penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan resep kue berbahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia dengan menganalisis kesesuaian padanan antara BSu dan BSa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemahan resep kue berbahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia menggunakan berbagai metode penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran (BSa). Hal ini dilatarbelakangi oleh unsur budaya, yakni (1) penerjemah merupakan orang Jerman dan sasaran pembaca adalah orang Indonesia dan (2) sulit menemukan padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia, sehingga penerjemah tidak dapat mempertahankan bentuk-bentuk bahasa sumber dan berorientasi pada bahasa sasaran.

Diese Forschung behandelt die Übersetzung der deutschen Kuchenrezepte in Indonesisch. Die Quelleangabe in dieser Forschung wird vom deutschen Kochbuch, das in indonesisch übersetzt wurde, mit dem Titel "Lieblingsgerichte der Deutschen" übernommen. Diese Forschung konzentriert sich auf die Methode und die Orientierung der Übersetzung, die in der deutschen Übersetzung der Kuchenrezepte in indonesisch durch die Analyse von der Eignung des Äquivalents zwischen die Ausgangssprache und Zielsprache benutzt werden. Das Ergebniss zeigt, dass die Übersetzung der deutschsprachigen Kuchenrezept in indonesisch viele verschiedene Übersetzungsmethoden verwendet, die auf die Zielsprache (BSa) orientiert. Dies wird bei kulturellen Elementen motiviert, nämlich (1) Die Übersetzerin ist ein deutsch Muttersprachlerin und der Zielleser ist Indonesien (2) Die Schwierigkeiten bei der Suche in einem geeigneten Äquivalent in Indonesien, sodass der Übersetzer nicht kann, die Formen der Ausgangssprache aufrecht zu erhalten und auf die Zielsprache orientiert."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almas Fakhrana
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab yang melatarbelakangi pemakaian aplikasi Busuu yang hanya dilakukan dalam jangka waktu singkat oleh mahasiswa Sastra Jerman salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Barat. Untuk itu, penelitian ini menganalisis aplikasi Busuu dari aspek teknis dan materi dengan menggunakan Kriterienkatalog Internet-Lernmaterial Deutsch als Fremdsprache milik Dietmar Rösler yang diterbitkan pada tahun 2002. Penelitian ini berfokus pada pembelajaran kosakata bahasa Jerman yang dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Untuk mengetahui pandangan user atau pengguna terhadap aplikasi Busuu sebagai media pembelajaran bahasa Jerman, peneliti mengadakan FGD (Focus Group Discussion) dengan tiga mahasiswa Sastra Jerman yang menggunakan aplikasi tersebut sebagai media pembelajaran bahasa Jerman. Hasil analisis aplikasi Busuu dengan menggunakan kriteria Dietmar Rösler menunjukkan bahwa aplikasi ini memenuhi 38 dari 52 kriteria yang ada, artinya Busuu cukup memenuhi kriteria pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Akan tetapi, hasil FGD bersama para mahasiswa menunjukkan bahwa para mahasiswa tidak puas dengan latihan yang tersedia pada aplikasi Busuu karena latihan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka sebagai mahasiswa Sastra Jerman.

The purpose of this study is to describe the cause of the short period of use of Busuu app by German Literature students in one of the universities in Jawa Barat. Therefore, this study analyzed Busuu app from technical and material aspect with Kriterienkatalog Internet-Lernmaterial Deutsch als Fremdsprache by Dietmar Rösler which was published in 2002. This study focused on vocabulary learning and was analyzed through qualitative method. To find out users’ point of view towards Busuu app as German language learning media, an FGD (Focus Group Discussion) was held with three German Literature students who use Busuu app to learn German. The result of the analysis of Busuu app with Dietmar Rösler’s criteria showed that the app meets 38 of 52 criterias. This explains that Busuu app meets the criteria of German vocabulary learning. Meanwhile, the result of the FGD showed that the students were not satisfied with the exercise provided by Busuu app because it doesn‘t meet their expectation and need as German Literature students."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chambert-Loir, Henri
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2014
899.22 CHA i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Nur Zalika
"Rangkaian kata seperti ungkapan, idiom penuh, idiom sebagian, peribahasa, kolokasi (selanjutnya disebut frasem) memiliki komponen khas yang membentuknya. Salah satu komponen frasem yang cukup produktif ditemukan adalah buah. Perbedaan geografis dan musim di wilayah tertentu mempengaruhi relevansi dan prestise buah yang dikenal masyarakatnya. Berdasarkan fenomena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi frasem komponen “buah“ dan nama buah di bahasa Jerman (BJ) dan bahasa Indonesia (BI) sebagai pembanding. Ancangan penelitian kualitatif analisis kontrastif dilakukan dengan pendekatan studi pustaka dan korpus. Pada BJ, sumber yang digunakan yaitu buku kamus DUDEN 11, laman daring DUDEN, laman dict.cc dan korpus dwds.de. Pada BI, kamus yang digunakan, yaitu Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (2022) dan kamus daring Kamus Besar Bahasa Indonesia V serta korpus Indonesian Web pada Sketch Engine. Hasil menunjukkan bahwa frasem berkomponen “buah“ dan nama buah mereferensikan manusia, benda, istilah, peristiwa/momen, pesan, emosi, perilaku, tempat, hasil, dan target yang ingin dicapai. Pada frasem yang bersifat idiomatis, komponen frasem pisang ditemukan paling banyak ditemukan di kedua bahasa. Berdasarkan kesepadanannya, tipologi kesepadanan substitusi ditemukan paling dominan yang menunjukkan kedua bahasa mempunyai konsep yang sama, namun berbeda pada lambang/ranah sumber yang dipilih. Perbedaan letak geografis memungkinkan perbedaan frasem “buah” dan nama buah.

Combinations of words such as expressions, full idioms, partial idioms, proverbs, and collocations (referred to here as 'phrasemes') have distinctive components that make them up. One component that is quite productive is fruit. Geographical and seasonal differences in a particular region affect the relevance and prestige of fruits known to the community. Based on this phenomenon, this study aims to explore the phraseme component "fruit" and fruit names in German and Indonesian as a comparison. The qualitative research approach of contrastive analysis is carried out with a literature and corpus study approach. In German, the sources used are DUDEN 11 dictionary book, DUDEN online page, dict.cc page and dwds.de corpus. In Indonesian, the dictionaries used are the Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (2022), the online dictionary Kamus Besar Bahasa Indonesia V, and the Indonesian Web corpus on Sketch Engine. The results show that "fruit" and fruit-name-component phraseme refer to people, objects, terms, moments, messages, emotions, behaviors, places, results, and targets to be achieved. In idiomatic phrasemes, banana component was found to be the most common in both languages. Based on the equivalence, the typology of substitution equivalence is found to be the most dominant, which shows that both languages have the same concept but differ in the chosen symbol/source language. The difference in geographical location allows the difference in the "fruit" and the fruit name phraseme. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
"Penelitian dalam tesis ini mengungkapkan kesusastraan Indonesia dan Malaysia tahun 1950-an, khususnya yang menyangkut sistem penerbitan dan sistem pengarang, serta gambaran umum mengenai peta kesusastraan di kedua negara pada dasawarsa itu. Di dalamnya, terntasuk ideologi dalam kesusastraan yang berkembang semarak pada masa itu. Dalam sistem penerbitan sastra di Indonesia dan Malaysia, terungkapkan bahwa pada masa itu penerbitan media massa ikut memainkan peranan panting yang memungkinkan kesusastraan Indonesia dan Malaysia berkembang semarak. Hal ini juga berpengaruh bagi lahirnya para pengarang baru. Jika di Indonesia keadaan tersebut makin mengukuhkan pudarnya dominasi sastrawan anak Sumatra, maka di Malaysia menempatkan Singapura sebagai pusat kegiatan kesusastraan dan kebudayaan secara umum. Mengenai profesi sastrawan pada masa itu, sebagian besar sastrawan Indonesia berpendidikan Belanda dan menempatkan profesi sastrawan sebagai pekerjaan sekunder, sedangkan di Malaysia, profesi sastrawan bergandengan dengan profesi wartawan atau politikus yang pada gilirannya menempatkan profesi sastrawan dalam status yang relatif terhormat.
Mengenai ideologi dalam kesusastraan Indonesia dan Malaysia tahun 1950-an tampak kesusastraan Indonesia pada dasawarsa itu, sebagian diwarnai oleh pertentangan paham humanisme universal dan seni untuk seni yang didukung oleh sebagian besar sastrawan Angkatan 45, dengan paham realisme sosialis dan seni untuk rakyat yang didukung oleh para seniman Lekra. Di Malaysia, pertentangan itu terjadi pada dua kubu, yaitu sastrawan yang tergabung dalam Asas 50 yang menekankan pentingnya sastra untuk masyarakat dan menempatkan sastra sebagai alat perjuangan, dengan sastrawan pendukung seni untuk seni yang tidak menginginkan sastra sebagai alat. Dari golongan yang disebut terakhir itulah kemudian lahir para penyair kabur.
Ringkasnya, penelitian dalam tesis itu mengungkapkan, bahwa meskipun kesusastraan Indonesia dan Malaysia bersumber dari tradisi yang sama,yaitu kesusastraan Melayu, dalam perkembangannya perkembangan kesusastraan di kedua negara seolah-olah berjalan sendiri-sendiri sebagai akibat adanya kebijaksanaan Belanda di Indonesia dan Inggris di Malaysia. Namun, pada tahun 1950-an itu, karena kesusastraan Malaysia masih berorientasi pada kesusastraan Indonesia, maka di antara perbedaan itu, ada juga persamaannya, meski tidak sama persis, khususnya yang menyangkut pertentangan gagasan humanisme universal--seni untuk seni dan realisme sosialis--seni untuk masyarakat. Mengingat beberapa persoalan itulah, penelitian dalam tesis ini menjadi panting sebagai salah satu pembuka jalan bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam mengenai kesusastraan di kedua negara pada masa itu atau masa sebelum atau sesudahnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawati Yuli Pratiwi
"Skripsi ini menjelaskan tentang perjalanan karir seorang pelopor dongeng Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Life History bertujuan untuk mengidentifikasi teknik mendongeng dan ciri khas kostum yang digunakan dalam kegiatan mendongeng.
Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi perjalanan karir informan di dunia dongeng, dan mengidentifikasi proses penciptaan karakter tersebut. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perjalanan karir, teknik mendongeng, dan ciri khas kostum yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi teknik penggunaan alat peraga, serta proses penciptaan karakter.

This essay describes the career of a pioneer of storyteller in Indonesia. This research used Life History method aimed to identify the storytelling technique and characteristic of costumes used in storytelling activities.
The purpose of this study was to identify the career informant in the storytelling world, and identifies the process of character creation.. Results of this study declare that career, storytelling techniques, and typical costumes used in these activities include the use of technical aids, as well as the character creation process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>