Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123518 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ingrid Amelia
"Kontaminasi bakteri pada tumpatan sementara dapat menyebabkan kegagalan perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan sealing ability tumpatan sementara berbasis zinc oxide eugenol dan non-eugenol. Dua puluh gigi premolar yang telah diekstraksi ditumpat 4 bahan tumpatan sementara zinc oxide yang berbeda lalu direndam selama 5 hari dalam methylene blue 1% dan diuji penetrasi pewarna dengan skoring menggunakan alat stereomikroskop Nikon SMZ800, Japan (perbesaran 63x). Hasil penelitian menunjukkan sealing ability pada tumpatan sementara zinc oxide non-eugenol lebih baik dibandingkan zinc oxide eugenol.

Bacteria contamination on temporary filling can cause treatment failure. The aim of this study was to evaluate the sealing ability of zinc oxide eugenol and noneugenol based temporary filling by dye penetration test using scoring. Twenty extracted maxillary premolar were filled with 4 different temporary filling, then immersed in 1% methylene blue solution for 5 days and evaluated under stereomicroscope Nikon SMZ800, Japan (63x). Results showed that sealing ability of zinc oxide non-eugenol based temporary filling was better than temporary filling based of zinc oxide eugenol."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buchter, Hugo H.,
New York: John Wiley & Sons, 1979
621.885 BUC I (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The aim of this study was to know the success and the difference of pit & fissure sealant material penetration of composite resin type (UltraSeal XT Plus) into fissure by using syringe blue micro tips and syringe white mini brush tips in fissure clossure efforts for caries prevention of permanent teeth. This study was conducted to 30 maxillary first premolar, using syringe blue micro tips, and 30 maxillary first premolar, using syringe white mini brush tips. The samples, then were made smears and observed by optic microscope with 300 times magnification. The result of this study showed that mean of pit & fissure sealant material penetration of composite resin type into fissure by using syringe blue micro tips was (67.93 ± 13.09) %. By using syringe white mini brush tips was (92.96 ± 6.18) %. With t-test. It showed a significant difference (t = 9.84, p<0.01)"
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perawatan saluran akar dengan pasta Zinc Oxide Eugenol-Formokresol tidak berhasil untuk perawatan gigi sulung dengan abses dentoalveolar. Infeksi pulpa irreversible dapat menyebabkan abses pada area dentoalveolar. Perawatan saluran akar gigi sulung diindikasikan pada infeksi pulpa irreversible untuk menjaga kesehatan anak dan mempertahankan gigi sulung sampai periode eksfoliasi normal. Keberhasilan perawatan endodontik dapat ditingkatkan dengan penggunaan bahan pengisi saluran akar yang bersifat antimikroba. Bahan pengisi kombinasi ZOE-formokresol memiliki sifat antimikroba yang superior, namun pada beberapa penelitian bahan ini juga bersifat toksik terhadap jaringan. Pada laporan kasus ini akan dibahas kegagalan perawatan saluran akar dengan bahan pengisi kombinasi ZOE-formokresol pada gigi sulung dengan abses dentoalveolar. Faktor-faktor penyebab kegagalan antara lain kompleksnya anatomi gigi sulung, pemilihan bahan pengisi, peletakan bahan pengisi yang kurang adekuat, atau kondisi patologis yang sudah meluas.

Irreversible pulp infection can lead to dentoalveolar abscess. Root canal treatment in deciduous teeth is indicated in irreversible pulp infection to maintain children’s health and deciduous teeth until its exfoliation period. Success rate of endodontic treatment in deciduous teeth can be enhanced by using antimicrobial root canal filling material. Combination of ZOE-formocresol as root canal filling material has a superior antimicrobial property. Unfortunately, based on some research it is also toxic to the tissue. This case report will discuss about failure of root canal treatment in deciduous tooth with dentoalveolar abscess using combination of ZOE-formocresol as obturating material. There are some factors that possibly cause the failure: complexity of deciduous molar anatomy, the choice of root canal filling material, application of root canal filling material that is not adequate, or an extend pathological condition."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sucitro Wongso
"An experimental laboratory study has been conducted to investigate the effect of temporary zinc oxide eugenol cement on the transverse strength of self-cure acrylic resin. Two groups of resin plates 20x9x1 mm in dimensions were incorporated in the study. Each groups consisted of 31 specimens. On the first group was applied a 0.1 mm thickness of temporary zinc oxide eugenol cement on acrylic which is only partially polymerized. The time we establish here was 30 minutes, thus the zinc oxide eugenol cement was applied 30 minutes following the beginning of the mix.
After being stored in a incubator with the temperature set at 37°C for 7 days in water, all the specimens were subjected to load by Shimadzu machine with cross head speed of 0.05 inch/min- Results were analyzed with T-test showing that the two groups differed significantly. It was observed that zinc oxide eugenol cement decreases the transverse strength of self-cure acrylic resin significantly By mathematical equation, 0-03 mm increase in thickness in the experimental group might produce the same strength as the control group."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badrul Munir
"Lapisan tipis indium timah oksida (ITO) dideposisikan pada substrat gelas corning dengan metode sputtering menggunakan gas argon. Parameter deposisi dan penambahan oksigen dalam gas sputtering dioptimasi untuk mendapatkan tingkat transparansi lapisan tertinggi dan resistivitas listrik terendah melalui pengamatan struktur, sifat listrik dan sifat optik. Peningkatan laju deposisi dan ketebalan lapisan menghasilkan perubahan orientasi kristalografi dari (222) ke (400) dan (440), serta peningkatan kekasaran permukaan lapisan. Pemanasan substrat sangat diperlukan untuk mendapatkan lapisan tipis dengan kristalinitas yang lebih baik. Nilai resistivitas lapisan cenderung naik dengan penambahan oksigen hingga 2% dalam gas sputtering , dengan nilai resistivitas terendah sebesar 5.36 x 10-4Ω?cm dapat dicapai pada ketebalan lapisan 750 nm. Semua lapisan tipis yang dideposisi pada penelitian ini menunjukkan transparansi lebih dari 85% sehingga memungkinkan untuk diaplikasikan pada divais fotovoltaik dan display.

Indium tin oxide (ITO) films were sputtered on corning glass substrate. Oxygen admixture and sputtering deposition parameters were optimized to obtain the highest transparency as well as lowest resistivity. Structural, electrical and optical properties of the films were then examined. In creasing deposition rate and film thickness changed the crystallographic orientation from (222) to (400) and (440), as well as higher surface roughness. It was necessary to apply substrate heating during reposition to get films with better crystallinity. The lowest resistivity of 5.36 x 10-4Ω?cm was obtained at 750 nm film thickness. The films resistivity was increased by addition of oxygen up to 2% in the argon sputtering gas. All films showed over 85% transmittance in the visible wavelength range, possible for applications in photovoltaic and display devices."
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anita
"Limbah glasir dari industri keramik mengandung logam berat yang berasal dari proses pewarnaan keramik dan berpotensi mencemari lingkungan. Kandungan logam berat pada limbah glasir PT.X yaitu Cd 0,013 mg/L; Cu 0,033 mg/L; Pb 1,200 mg/L; dan Zn 7,003 mg/L. Limbah tanah liat yang dihasilkan industri keramik berpotensi dijadikan adsorben untuk mengolah logam berat dalam limbah glasir. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan metode batch adsorpsi untuk menentukan dosis adsorben dan waktu kontak yang optimum dalam mengolah limbah glasir. Hasil penelitian menunjukan dosis optimum adsorben sebesar 5 g/L dan waktu kontak 15 menit dengan kondisi pH 8 dan kecepatan pengadukan 150 rpm. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2008 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri keramik kadar efluen Pb memiliki ambang batas sebesar 1 mg/L. Kadar logam setelah diadsorpsi telah mencapai baku mutu yaitu sebesar 0,614 mg/L dan 2,07 mg/L untuk Pb dan Zn dengan efisiensi pengurangan kadar logam Pb sebesar 61% dan Zn sebesar 9,8%. Dari hasil penelitian ini digunakan untuk mendisain pengolahan limbah glasir pada industri keramik PT.X menggunakan koagulasi dan sedimentasi dalam satu bak.

Glaze wastewater from ceramic industry contains heavy metal which can potentially cause severe pollution problems. Glaze wastewater typically contains Cd 0.013 mg/L; Cu 0.033 mg/L; Pb 1.2 mg/L; and Zn 7.003 mg/L. Clay waste generated from ceramic industry can be utilized as an adsorbent to remove heavy metals in glaze wastewater. The present study investigates in bench scale and uses batch adsorption method to determine optimum adsorbent amount and contact time in removing heavy metals in glaze wastewater. The results showed that the optimum adsorbent amount and contact time respectively are 5 g/L and 15 minutes with pH 8 and stirring speed of 150 rpm. Based on regulation of the Minister of Environment No 16/2008 concerning effluent water standard for ceramic industries, the lead (Pb) concentration must be less than 1 mg/L. Under optimum operating condition, the concentration of lead (Pb) and zinc (Zn) in treated wastewater was reduced to 0.614 mg/L and 2.070 mg/L. The removal efficiency achieves 61.0% for Pb and 9.8% for Zn. Both fulfill the discharge requirement based on the referred regulation. The results of the study are then used to design wastewater treatment plant in PT.X using coagulation and sedimentation in multifunctional tank. The tank can be used as storage tank and wastewater treatment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hardiman Adam
"ABSTRACT
Permasalahan yang selalu ada pada dunia industri adalah terjadinya gangguan
fungsi peralatan yang digunakan, akibat kerusakan dari komponen penyusunnya
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia secara tidak langsung telah menyebabkan
banyak perusahaan melakukan efisiensi, diantaranya adalah menunda penggantian
suku cadang dan melakukan cara alternatif dengan melakukan rekonsiliasi pada
komponen yang rusak tersebut. Mechanical seal adalah salah satu komponen yang
terkena dampak terjadinya krisis ekonomi hingga harganya menjadi mahal dan sulit
diperoleh. Sebelum krisis terjadi, kerusakan komponen ini akan segera dilakukan
penggantian komponen yang baru. Oleh karena itu, efisiensi yang perlu
dipertimbangkan selama krisis, adalah melakukan alternatif rekondisi pada
komponen ini.
Dalam melakukan rekondisi, terlebih dahulu mengetahui jenis mechanical seal
yang akan direkondisi, jenis kerusakan yang teijadi, pemilihan material yang
digunakan berdasarkan ketentuan dan ketersediaan di pasaran, dan memperkirakan
usia pakai yang dicapai. Efisiensi biaya diukur dari perbandingan biaya rekondisi
dengan harga pembelian baru komponen mechanical seal.

"
1999
S36891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa
"Salah satu alternatif untuk memproduksi hidrogen mumi adalah dengan cara dekomposisi katalitik metana menjadi hidrogen dan nanokarbon berkualitas tinggi. Karbon yang dihasilkan dapat berupa nanotubes atau nanofibers/filaments yang memiliki sifat yang unggul untuk aplikasi sebagai hydrogen storage, komposit, field-emission displays, microscope tips, dan terabit memory, dan lain sebagainya yang memiliki nilai tambah yang tinggi.
Beberapa masalah dalam pengembangan proses perengkahan metana secara katalitik adalah yield karbon yang masih rendah dan terjadinya deaktifasi katalis yang disebabkan oleh pembentukan karbon lersebut.
Pada penelitian ini, katalis dengan loading nikel tinggi dipreparasi dengan dua metode: Ni-Cu/Al dengan kopresipitasi dan Ni-Cu!Al-Si dengan kopresipitasi-sol gel. Variasi jumlah presipitau NA OH, dan loading Al-Si menyebabkan kekuatan asam katalis yang berbeda, yang berarti kekuatan aktivasi yang berbeda dari katalis tersebut.
Katalis Ni-Cu/4Al dan Ni-Cu/11Al, dengan kekuatan asam 2.6 umol/gr kat dan 1.6 umol/gr kat, paling cepat terdeaktivasi masing-masing sclama 140 dan 160 menit. Kedua katalis lersebut memiliki yield karbon yang paling sedikit O.745gr C/gr kat dan l.002gr Cigr kat dan yield hidrogen 0.83 mol/gr kat dan 1.39 mol/gr kat secara berurulan. Katalis Ni-Cu/15 Al, dengan kekuatan asam 6.9|1mol/gr kat, aktif selama 1460 menit dcngan yield karbon 4.976gr Cfgr kat dan yield liidrogen 79.16 mol/'gr kat.
Katalis Ni-Cu/22Al merupakan katalis paling efektif dengan kekuatan asain 7.5 pmol/gr kat menghasilkan yield karbon 3.324gr Cfgw: kat dan yield hidrogen 19.91 mol./gr kat hanya dalam waktu 635 menit. Katalis Ni-Cu/Al-Si menunjukkan fenomena yang kurang lebih sama. Semua sampel katalis menunjukkan selektivitas hidrogen berkisar antara 90-98% dan seleklivitas karbon antara 1-8%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>