Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103543 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marsha Anjanie
"Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh lama perendaman dalam larutan pembersih gigi tiruan terhadap kekuatan transverse resin akrilik polimerisasipanas. Spesimen direndam dalam larutan pembersih gigi tiruan dan akuades selama 7 hari 14 jam 30 menit, 10 hari 3 jam 20 menit dan 12 hari 16 jam 10 menit sebagai simulasi perendaman 5-menit selama enam, delapan dan sepuluh tahun. Kekuatan transverse diukur menggunakan uji 3-point bending. Uji T tidakberpasangan dan one-way ANOVA menunjukkan penurunan kekuatan transverse resin akrilik dengan p0,05 pada perendaman dalam larutan pembersih, sebaliknya perendaman dalam akuades mengalami penurunan dengan p0,05 pada kelompok delapan dan sepuluh tahun dibandingkan larutan pembersih.

This study investigates the effect of immersion time in denture cleanser to transverse strength of heat-cured acrylic resin. Specimens were immersed in denture cleanser and aquadest for 7 days 14 hours 30 minutes, 10 days 3 hours 20 minutes and 12 days 16 hours 10 minutes simulating 5-minutes immersion for six, eight, and ten years. Transverse strength was measured using 3-point bending test. Independent T-test and one-way ANOVA showed the transverse strength of specimens immersed in denture cleanser does not decrease, contrary to aquadest. Consequently, the strength of specimens in aquadest are lower than in denture cleanser after year 8.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finny Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman dalam obat kumur tanpa dan mengandung alkohol terhadap transverse strength resin akrilik polimerisasi panas. Spesimen berupa lempeng direndam di dalam obat kumur mengandung alkohol, tanpa alkohol, atau akuades selama 12, 24, dan 36 jam. Transverse strength diperoleh dengan menggunakan metode three point bending. Uji statistik menyatakan tidak ada perbedaan transverse strength yang bermakna antara spesimen yang direndam di dalam larutan perendam untuk setiap waktu perendaman maupun antar waktu untuk setiap larutan perendam. Penggunaan obat kumur tanpa dan mengandung alkohol tidak menurunkan transverse strength basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas.

The aim of this study was to know the effect of immersion in alcoholic and non alcoholic mouthwash on transverse strength of heat cured acrylic resin. Specimen plates were immersed in alcoholic mouthwash, non alcoholic mouthwash or aquadest for 12, 24, and 36 hours. Transverse strength was measured using universal testing machine. Result showed that there was no statistically difference among the transverse strength of specimens either between immersion solution for each immersion time or between immersion time for each solution. The use of either alcoholic or non alcoholic mouthwash will not decrease the transverse strength of heat cured acrylic resin denture base."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gitta Maharani Octiviana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman denture adhesive cream terhadap kuat rekat resin akrilik polimerisasi panas. Krim pada plat akrilik direndam dalam akuades selama 15 detik, 30 detik, dan 60 detik, kemudian kuat rekat diukur dengan alat PASCO-Economy Force Sensor CI-6476. Uji analisis statistik menggunakan Anova one-way. Hasil penelitian menunjukkan Kuat rekat meningkat dengan p<0,05 pada perendaman selama 15 detik dan 30 detik, sedangkan kuat rekat menurun dengan p<0,05 pada perendaman selama 60 detik. Disimpulkan bahwa krim yang direndam dalam akuades lebih dari 30 detik tidak dapat meningkatkan kuat rekat resin akrilik polimerisasi panas.

The purpose of this study was to investigate the influence of immersion time of denture adhesive cream in distilled water to the acrylic resin's adhesive strength. Cream on acrylic plate was immersed in distilled water for 15 seconds, 30 seconds, and 60 seconds. Adhesive strength was measured by PASCO-Economy Force Sensor CI-6476. Statistic analysis using one-way ANOVA showed that adhesive strength were significantly increased after immersion in 15 seconds and 30 seconds, and significantly decreased after immersion in 60 seconds. It was concluded that denture adhesive cream couldn't increase the acrylic resin's adhesive strength after immersed more than 30 seconds."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Wahyu Indrayani
"Untuk menilai kekuatan basis gigi tiruan akrilik dari segi mekanik maupun fisik perlu dilakukan uji kekuatan untuk akrilik resin. Cara uji yang sering digunakan dalam bidang Kedokteran Gigi untuk mengetahui transverse strength ini biasanya dengan menggunakan mesin uji Instron.
Tulisan ini melaporkan hasil penelitian tentang perbandingan transverse, strength hasil reparasi dengan tiga macam bahan resin, yaitu light-cured resin, cold-cured resin dan heat-cured resin. Biasanya untuk memperbaiki gigi tiruan sering digunakan heat-cured resin atau cold-cured resin. Kedua macam bahan reparasi ini dirasa masih kurang memuaskan untuk memperbaiki gigi tiruan yang akan digunakan dalam jangka waktu panjang.
Baru-baru ini ditemukan light-cured resin yang dapat berpolimerisasi dalam waktu singkat dengan bantuan.penyinaran Halogen biru 400 - 500 nm. Bahan ini mudah dan dapat digunakan untuk memperbaiki gigi drum yang patah. Dengan diketahuinya kekuatan mekanik transverse strength hasil reparasi dengan ketiga macam bahan dalam penelitian ini, maka dapat dibandingkan kekuatan mekanis dari masing-masing bahan tersebut.
Pada penelitian ini, bentuk preparasi bagian yang akan direparasi dibuat membulat dengan jarak 3 mm untuk menambah kekuatan mekanik setelah reparasi. Pematahan spesimen dilakukan dengan alat Instron dicatat sebelum dan sesudah reparasi. Pengukuran transverse strength bahan resin yang telah direparasi dengan light-cured resin ternyata menunjukkan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan yang telah direparasi dengan bahan heat-cured resin dan cold-cured resin. Nilai transverse strength setelah direparasi dengan ketiga macam bahan terlihat menurun dibandingkan dengan sebelum direparasi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Dwi Purnomo
"Tujuan perendaman desinfektan dala.m kasus gigi tiruan, adalah mematikan mlkroorganisme patogenik yang terdapat dalarn gigi tiruan dan basisnya dan secara tidak langsung mencegah terjadinya penularan penyakit, Perendaman tersebut mengakibatkan perubahan sifat fisik, kimia dan mekanis bahan gigi timan dan basisnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perendaman dalam de:sinfektan terhadap sifat resin akrilik yang digunakan sebagai basis gigi tiruan, dengan menitikberatkan pada sifat Transverse Strength yang merupakan sifat kelahanan basis gigi tiruan menahari beban sejam proses pengunyahan. Penelitian dilakukan dengan melakukan perendaman akrilik jenis Polymethyl Methacrylate (PMMA) dalam desinfelctan Chlarhexidine dan Glutaraldehyde, selama 6 jam, lO jam dan 72 jam (3 hari). Pada hasil perendaman dilakukan pengujian Transverse Strength, serta pengujian kekerasan dan besar penyerapan cairan sebagai penunjang. Pengujian juga dilakukan pada PMMA yang tidak direndam sebagai pembanding Hasil pengujian menunjukkan bahwa perbedaan jenis deslnfektan yang digunakan tidak berpengaruh nyata terhadap Transverse Strength PMMA Hal yang sama ditunjukkan terhadap hasH pengujian kekerasan dan penyerapan cairlin. Pengujian juga menunjukkan bahwa Transverse Strength PMMA lebih dipengaruru oleh lamanya perendaman saja. Transverse Sirength PM:MA cenderung menurun dengan bertambahnya lama perendaman, yaitu sebesar 14 % untuk PMMA yang direndam dalam Ch!orhexidine dan 11 % untuk yang direndam dalam Glutaraldehyde setelah perendaman 3 harL Adapun sedikit perbedaan hasii antara yang direndam dalam Chlorhexidine dan Glutaraldehyde lebih karena perbedaan konsentras1 desinfek:tan yang digunakan. Dari penelitian terlihat bahwa desinfektan yang lebih baik digunakan untuk merendarn akrilik atau Pl\1MA adala.h Glutaraldehyde. mengingat nilai Transverse Strength PMMA yang direndam dalam Glutaraldehyde tidak lebih rendah dan yang d irendam dalam Chlorhexidim:, dan Glutaraldehyde lebih ampuh serta harganya lebih murah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucitro Wongso
"An experimental laboratory study has been conducted to investigate the effect of temporary zinc oxide eugenol cement on the transverse strength of self-cure acrylic resin. Two groups of resin plates 20x9x1 mm in dimensions were incorporated in the study. Each groups consisted of 31 specimens. On the first group was applied a 0.1 mm thickness of temporary zinc oxide eugenol cement on acrylic which is only partially polymerized. The time we establish here was 30 minutes, thus the zinc oxide eugenol cement was applied 30 minutes following the beginning of the mix.
After being stored in a incubator with the temperature set at 37°C for 7 days in water, all the specimens were subjected to load by Shimadzu machine with cross head speed of 0.05 inch/min- Results were analyzed with T-test showing that the two groups differed significantly. It was observed that zinc oxide eugenol cement decreases the transverse strength of self-cure acrylic resin significantly By mathematical equation, 0-03 mm increase in thickness in the experimental group might produce the same strength as the control group."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pocut Aya Sofya
"Masalah: Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan sangat erat hubungannya dengan terjadinya akumulasi plak dan depositnya, yang menjadi tempat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri. Pada gigi tiruan sebagian, penumpukan plak paling banyak terdapat di daerah servikal yang berhadapan dengan gigi penyangga, sehingga bakteri dapat pula berkoloni pada gigi penyangga dan menyebabkan karies gigi.Oleh karena itu sangat diperlukan pembersihan gigi tiruan yang dapat mengurangi pertumbuhan bakteri khususnya bakteri Streptococcus mutans yang berhubungan dengan etiologi karies. Telah terbukti bahwa pembersihan gigi tiruan secara kimiawi yaitu dengan cara perendaman dalam larutan pembersih seperti alkalin peroksida, sodium bikarbonat dan sodium hipoklorid 0,5% lebih efektif menjangkau seluruh permukaan basis gigi tiruan dibandinngkan pembersihan secara mekanik Tujuan: Untuk mengetahui lama perendaman larutan pembersih gigi tiruan yaitu alkallin peroksida, sodium bikarbonat dam sodium hipoklorid 0,5% yang dapat mengurangi jumlah koloni S.mutans pada basis resin akrilik permukaan halus dan kasar. Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris menggunakan 48 spesimen, 24 spesimen dengan permukaan halus dan 24 spesimen dengan permukaan kasar. Setelah dikontaminasi dengan bakteri S.mutans direndam dalam 3 larutan pembersih dan aquades sebagai kontrol selama 5 dan 10 menit. Selanjutnya spesimen dibiakkan pada agar darah, dimasukkan inkubator dan jumlah koloni dihitung dan dianalisa. Hasil: Dari hasil uji statistik disimpulkan bahwa larutan sodium hipoklorid 0,5% dengan lama perendaman selama 5 menit tidak berbeda bermakna dengan perendaman selama 10 menit pada spesimen resin akrilik heat-cured permukaan halus dan permukaan kasar. Sodium hipoklorid 0,5% paling efektif mengurangi bakteri S.mutans dibandingkan dengan larutan alkalin peroksida dan sodium bikarbonat Kesimpulan: Larutan sodium hipoklorid 0.5% dengan lama perendaman 5 dan 10 menit paling banyak mengurangi jumlah koloni S mutans.

Background:The usage of partial removable denture is strongly associated with accumulation of plaque and its deposits, which is an ideal place for bacterial growth. Plaque deposits in partial removable denture commonly found in cervical area adjacent to abutment tooth and caused bacterial colonization on abutment tooth which led to the occurrence of dental caries. That is why application of denture cleaning solution that will reduce bacterial growth, especially Streptococcus mutans which related to caries formation etiology, is crucial. It has been proven that chemical cleansing of denture by soaking the removable denture in chemical cleaning solution such as sodium hypochlorite 0,5% and sodium bicarbonate is more effective the area inaccessible by mechanical cleansing. Objective:To determine the effect of rinsing duration of cleaning solution, such as sodium bicarbonate and sodium hypochlorite 0,5%, to S.mutans bacterial colonies on smooth-surfaced and rough-surfaced acrylic resin plate. Method:This laboratory experiment was conducted using 48 specimens, with 24 smooth-surfaced and 24 rough-surfaced acrylic resin plates. After S.mutans contamination, the specimens were rinsed in 3 different cleaning solution and aquadest which served as control, for the duration of 5 and 10 minutes. Afterwards, the specimens were cultured in blood agar mediums and kept inside incubator for a period of time, and then colonies of S. mutans formed in the medium were counted. Results:Statistical analysis showed that the rinsing of acrylic plate in sodium hypochlorite 0,5% for 5 and 10 minutes significantly reduced S.mutans colonies compared to rinsing in alkaline peroxide and sodium bicarbonate for both the smooth and rough-surfaced specimens. Conclusion:Soaking of acrylic plate in sodium hypochlorite 0,5% for 5 and 10 minutes is the most effective way to reduce S.mutans colonies in both the smooth and rough-surfaced specimens.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
T34999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Intan Juwita
"Sodium hipoklorit (NaOCl) 0,5% merupakan larutan yang digunakan sebagai desinfektan pada resin akrilik polimerisasi panas. Untuk mengetahui keefektivitasan larutan yang mengandung NaOCl 0,5% dalam mengurangi noda teh pada resin akrilik polimerisasi panas, dilakukan perendaman dalam larutan yang mengandung NaOCl 0,5% dan akuades (kontrol) selama 5 dan 10 menit. Total pengurangan noda teh pada resin akrilik dalam perendaman larutan yang mengandung NaOCl 0,5% selama 5 menit yaitu 98,5%, sedangkan selama 10 menit yaitu 106,9%. Disimpulkan bahwa perendaman dalam larutan yang mengandung NaOCl 0,5% efektif menghilangkan noda teh pada resin akrilik polimerisasi panas dalam waktu 5 menit.

Sodium hypochlorite (NaOCl) 0,5% is a solution that can be used as disinfectant on heat – cured acrylic resin. To know the effectiveness of solution containing NaOCl 0,5% in removing tea stain on heat - cured acrylic resin, specimens were immersed in solution containing NaOCl 0,5% and aquadest (control) for 5 and 10 minutes. The percentage of stain removal on acrylic resin which immersed in a solution containing NaOCl 0,5% for 5 was 98,5% while for the 10 minute immersion was 106,9%. It has concluded that solution containing NaOCl 0,5% was effective in removing tea stain on heat – cured acrylic resin for 5 minutes of immersion."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivandy Holil
"Latar Belakang: Dalam dunia kedokteran gigi, terdapat banyak pilihan material restoratif yang dapat digunakan, salah satunya yaitu resin komposit. Seiring dengan perkembangan teknologi, para peneliti berhasil mengembangakan resin komposit baru yaitu Bulk-Fill. Sebagai contoh adalah resin komposit Giomer Bulk-Fill yang memiliki berbagai sifat seperti sifat mekanik, fisis dan biologis. Namun, belum ada penelitian pada resin komposit Giomer Bulk-Fill yang secara spesifik menguji nilai kekuatan tarik diametral yang merupakan salah satu sifat mekanik material restoratif.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman 1, 24, dan 72 jam serta perbedaan nilai pH saliva buatan 7; 5,5; dan 4,5 terhadap kekuatan tarik diametral resin komposit Giomer Bulk-Fill.
Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan 90 spesimen berbentuk silindris pejal dengan diameter 6 mm dan tinggi 3 mm yang diuji menggunakan Universal Testing Machine (Shimadzu AGS-X 5kN, Japan) dan dibagi ke dalam 3 kelompok pH larutan saliva buatan yaitu 7; 5,5; dan 4,5; serta 3 kelompok lama perendaman yaitu 1, 24, dan 72 jam.
Hasil: Hasil pengujian menggunakan uji One-way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada spesimen-spesimen yang digunakan (p<0,05). Pada kelompok spesimen yang direndam dalam larutan saliva buatan dengan pH 7, hasil rerata kekuatan tarik diametral pada perendaman selama 1 jam adalah sebesar 36,7 ± 2,7 MPa. Kemudian mengalami penurunan setelah perendaman 24 jam dengan rerata nilai kekuatan tarik diametralnya sebesar 35,2 ± 2,2 MPa dan meningkat kembali setelah perendaman 72 jam dengan hasil rerata kekuatan tarik diametralnya sebesar 40,1 ± 3,6 MPa. Pada kelompok spesimen yang direndam dalam larutan saliva buatan dengan pH 4,5, pada perendaman selama 1 jam hasil rerata kekuatan tarik diametralnya sebesar 33,6 ± 2,4 MPa. Kemudian setelah perendaman 24 jam dan 72 jam meningkat menjadi 42,6 ± 2 MPa dan 44,2 ± 2,8 MPa. Pada kelompok spesimen yang direndam dalam larutan saliva buatan dengan pH 5,5, hasil rerata kekuatan tarik diametral setelah perendaman selama 1 jam adalah sebesar 34 ± 2,4 MPa. Namun, terjadi perbedaan jika dibandingkan dengan kelompok pH 4,5 yaitu pada kelompok dengan pH 5,5 pada lama perendaman 24 jam terjadi peningkatan yaitu sebesar 44,7 ± 2,8 MPa kemudian menurun setelah perendaman 72 jam dengan nilai rerata sebesar 39 ± 3,3 MPa.
Kesimpulan: Nilai kekuatan tarik diametral resin komposit Giomer Bulk-Fill tidak dipengaruhi oleh pH saliva buatan 4,5; 5,5; dan 7 yang digunakan di dalam penelitian ini. Nilai kekuatan tarik diametral resin komposit Giomer Bulk-Fill yang direndam selama 1, 24, dan 72 jam di dalam saliva buatan dengan pH 4,5; 5,5; dan 7 secara umum mengalami peningkatan sehingga lama perendaman dalam penelitian ini mempengaruhi nilai kekuatan tarik diametral resin komposit Giomer Bulk-Fill.

Background: In the world of dentistry, there are many choices of restorative materials that can be used, one of them is composite resin. Along with the development of technology, the researchers succeeded in developing a new composite resin called Bulk-Fill. One example is Giomer Bulk-Fill composite resin which has various properties such as mechanical, physical and biological properties. However, there is no research on Giomer Bulk-Fill composite resin which specifically tests the value of diametral tensile strength which is one of the mechanical properties of restorative material.
Objective: This study aims to determine the effect of immersion time and the difference in pH value 7; 5,5; and 4,5 of the artificial saliva solution on the value of diametral tensile strength of Giomer Bulk-Fill composite resin.
Method: Laboratory experimental research using 90 solid cylindrical specimens with a diameter of 6 mm and a height of 3 mm which were tested using Universal Testing Machine (Shimadzu AGS-X 5kN, Japan) and were divided into 3 groups pH of artificial saliva solution (7; 5.5; and 4.5) and 3 groups of immersion periods (1, 24 and 72 hours).
Results: The test results using the One-way ANOVA test showed significant differences in the specimens used (p <0.05). In the group of specimens which were immersed in artificial saliva solution with pH 7, the results of the average diametral tensile strength at immersion for 1 hour were 36.7 ± 2.7 MPa. Then it decreased for 24 hours immersed time with a mean value of diametral tensile strength of 35.2 ± 2.2 and increased again at 72 hours immersed time with an average value of diametral tensile strength 40.1 ± 3.6 MPa. In the group of specimens which were immersed in artificial saliva solution with pH 4.5, at immersion for 1 hour the average value of diametral tensile strength was 33.6 ± 2.4 MPa. Then in 24-hour and 72-hour immersion, it increased to 42.6 ± 2 MPa and 44.2 ± 2.8 MPa. In the group of specimens immersed in artificial saliva solution with a pH of 5.5, the average value of diametral tensile strength for 1 hour was 34 ± 2.4 MPa. However, there was a difference when compared to the pH 4.5 group, which was in the group with a pH of 5.5 in the 24-hour immersion period, the value increase for 44.7 ± 2.8 MPa and then decreased for 72 hours of immersion with an average value of 39 ± 3.3 MPa.
Conclusion: The value of diametral tensile strength of Giomer Bulk-Fill composite resin is not affected by pH of artificial saliva 4.5; 5.5; and 7 that used in this study. The value of diametral tensile strength of Giomer Bulk-Fill composite resin, which is immersed for 1, 24, and 72 hours in artificial saliva with pH 4.5; 5.5 and 7 generally increased so that the immersion time in this study affected the diametral tensile strength of Giomer Bulk-Fill composite resin.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>