Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145900 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dika Nuryulia Ardy
"Senyawa stilben terprenilasi diketahui memiliki banyak potensi aktivitas biologis seperti anti-tumor dan anti-kanker. Pada umumnya senyawa-senyawa tersebut didapat dari hasil isolasi atau ekstraksi. Oleh sebab itu diperlukan metode untuk dapat mensintesis stilben terprenilasi dengan menggunakan katalis yang mempunyai aktivitas dan selektivitas yang baik. Reaksi prenilasi senyawa stilben dapat dikatalisis dengan menggunakan katalis zeolit KNaX dan γ-Al2O3/NaOH/Na pada suhu 600C dengan waktu yang divariasikan. Waktu optimum untuk reaksi prenilasi trans-stilben dengan katalis zeolit KNaX adalah 12 jam dengan persen konversi produk sebesar 17,65 %. Waktu optimum untuk reaksi prenilasi trans-stilben dengan katalis γ-Al2O3/NaOH/Na adalah 6 jam dengan persen konversi produk sebesar 18,33 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa katalis γ- Al2O3/NaOH/Na memiliki selektivitas dan aktivitas yang lebih baik dibandingkan katalis zeolit KNaX.

Prenylated stilbene compounds have been known to have many potential biological activities such as anti-tumor and anti-cancer. In general, the compounds were obtained from the isolation or extraction of natural products. Therefore, some methods are needed to synthesize prenylated stilbene, such as using catalyst which has good activity and selectivity. In this research, the prenylation of stilbene was conducted using zeolite KNaX and γ-Al2O3/NaOH/Na as basic catalyst at temperature of 600C with the variation of reaction times. The optimum time for the prenylation reaction of stilbene using zeolite KNaX was 12 hours with the conversion 17.65%. The optimum time for the prenylation reaction of stilbene using γ-Al2O3/NaOH/Na was 6 hours with the conversion 18.33%. According to those results, the catalyst γ-Al2O3/NaOH/Na had better selectivity and activity than KNaX zeolite catalysts.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resta Juliansyah
"Hibrida zeolit ZSM-5 dan SOD telah berhasil dibuat di atas permukaan glassy carbon. Pertama?tama zeolit ZSM-5 disintesis dari koloid gel ZSM-5 dengan menggunakan dua jenis template atau yang dikenal dengan sintesis double template dan metode hidrotermal. Selanjutnya zeolit SOD dilapisi di atas permukaan ZSM-5 dengan menggunakan metode seeding menggunakan koloid gel seed dan larutan prekursor. Hasil XRD menunjukkan bahwa zeolit yang dihasilkan merupakan zeolit ZSM-5 dan SOD. Diperkuat dengan hasil SEM dan EDS yang memperlihatkan rasio Si/Al pada ZSM-5 sebesar 2,5 dan pada SOD sebesar 1,3. Untuk melihat pengaruh gas amonia terhadap hibrida zeolit dihitung menggunakan alat impedance analyzer yang dapat dilihat pada frekuensi sebesar 20 Hz - 20 kHz didapat rentang deteksi dari 0 ppm ? 100 ppm serta dihitung hubungan antara konsentrasi dengan perubahan nilai impedansi pada frekuensi 100 Hz dan diperoleh nilai r2 sebesar 0,9376.

Hybrid zeolite ZSM-5 and SOD have been successfully fabricated on the surface of glassy carbon. First,zeolite ZSM-5 synthesized from colloidal gels ZSM-5 by using two types of templates, known as double-template synthesis and hydrothermal method. Furthermore, SOD zeolite coated on the surface of ZSM-5 by using a seeding method using seed and colloidal gel precursor solution. XRD results showed that zeolite ZSM-5 and SOD has been obtained. Reinforced with SEM and EDS results showing the ratio of Si / Al in the ZSM-5 at 2.5 and the SOD of 1.3. To see the effect of the hybrid zeolite ammonia gas is calculated using the impedance analyzer tool which can be seen at a frequency of 20 Hz until 20 kHz obtained the detection range of 0 ppm until 100 ppm and calculated the relation between the concentration of the change in value of the impedance at a frequency of 100 Hz and obtained values of r2 of 0.9376.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini digunakan zeolit klinoptiiolit alam sebagai bahan dasar kata|is_ Proses aktivasi di-Iakukan dalam dua cara yang bebeda, yaitu proses pertukaran kation diikuti dengan dealuminasi, Serta proses aktivasi dengan urutan sebaliknya Salah satunya diujikan sebagai katalis sadangkan yang Iain sebagai support untuk katalis ZnOICr2O3 yang penyisipannya dilakukan dengan metode kopresipitasi.
Sebelum dilakukan uji coba pada reaksi dekomposisi n-heksana, dilakukan karakterisasi iuas permukaan, komposisi kation dan kristaIinitas. Uji reaksi dilakukan dengan reaktor unggun tetap (kontinu) pada Iaju alir gas carrier N2 sebesar 30 mllmenit dan berat katalis masing-masing 0,1 gram.
Zeolit klinoptilolit yang proses aktivasinya diawali dengan pertukaran kation, pada reaksi dekomposisi n-heksana memgrikan konversi mulai signifikan pada temparatur reaksi mulai mendakati 450 °C dan menghasilkan sanyawa propena Serta isomamya. Pada suhu 470 °C, konversinya mencapai 10,5%. Sedangkan zeolit kiinoptilolit yang proses aktivasinya diawali dengan dealuminasi, sampel katalis Iebih cepat terdeaktivasi sekalipun memiliki karakter permukaan yang Iebih baik_
Katalis Zn0!Cr2O3!zeo|it menghasilkan konversi yang mulai signitikan pada temperatur reaksi mendekati 400 “C dan mamberikan produk senyawa heksena sarla isomernya. Pada 470 °C, konversinya mencapai 22%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Silvia Ningsih
"Dalam penelitian ini telah berhasil dilakukan sintesis fotokatalis Ni2+-ZnO berbasis zeolit alam dengan teknik presiptasi. . Sampel fotokatalis Ni2+ZnO berbasis zeolit alam dikarakterisasi dengan melakukan serangkaian pengujian seperti X-ray Diffraction (XRD), ultraviolet-visible spectroscopy, fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), energy-dispersive X-ray analysis (EDX). Larutan metal jingga digunakan sebagai katalis untuk mengetahui aktivitas fotokalisis dari sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit dapat meningkatkan aktivitas dan efisiensi fotokatalis ZnO, karena memiliki kemampuan absorbance yang tinggi karena memiliki struktur berpori. Ion doping yang diberikan juga dapat meningkatkan aktivitas fotokatalis karena akan menahan laju rekombinasi. Selain itu, semakin besar konsentrasi ion yang didoped, maka semakin kecil energi celah pita yang membuat semakin mudahnya eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi.

In the current research Ni2+-ZnO photocatalyst has been performed, using a precipitation technique. The as prepared materials were characterized by X-ray Diffraction (XRD), ultraviolet-visible spectroscopy, fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), energy-dispersive X-ray analysis (EDX). Methyl Orange solution was used to estimate the photocatalytic activity of the samples. The research showed that zeolite enhance photocatalytic activity and efficiency of ZnO because of its high absorbance ability and its porous structure. Ion doped also enhance photocatalytic activity because inhibite the recombination rate. In addition, higher concentration of ion doped, lower band gap energy making electron easily excitate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Priyanto
"ABSTRAK
Keramik adalah salah satu material yang pesat perkembangannya bailc a'ari sisi telmalagi maupun aplilcasi. Eskalasi material ini dnzerkirakan akan banyalc mensubstitusi penggunaan logam sebagai material engineering pada masa menalatang. Salah sara ap/iltasi yang lcini dirambah bahan lceramilr adalalz teknologi membran. Pengembangan material lcerarnik sebagai balzan penyusun membran banyal: dilakukan mengingaz masih minimnya penggzmaan material inorganik, seperti keramilc, sebagai membran yang masih daminasi oleh_ material arganik Quolimerj. Upaya perbai/can syat dan lraralcteristilc membran organik, terurama keramik, ter-us dilakukan untuk mendapatkan sifat-s#`at yang lebilz baik dan dapat mensubstitusi penggunaan material organik (palimer) sebagai bahan penyz/sun menzbran secara luas_
Dalam penelitian ini, yang berrujuan untuk mengetalzui pengarulz penamba/zan sililta murni pada membran keramilc, didapatkan hasil ba/:wa pengaruh penarnbalzan silika murni ke dalam mineral zeolit (66.67 % SIO2)
memberilcan peninglcatan yang signjilcan pada six! fisik dan melcanis membran keramilc zeolit yang dihasilkan. Proses telcnologi serbuk yang dilakulcan pada pembuatan membran ini menggunalcan beban kampalcsi sebsar 100 Ion dan temperatur pemanasan 1050 ?C a'engan walctu talran 2 jam. Hasilnya adalalz teijfadinya peningkaran lcekerasan dan penunman porositas pada membran tersebut, terutama pada penambahan /radar silika (Si02j diatas I5 %. Urztuk lcekerasan paala penambalzab 25 % SiO; menghasilkan nilai kelcerasan 445 I/HM jauh lebih keras dibandinglcan zeolit murni sebesar 157 I/HN atau tejadi lcenaikan sebesar 64. 71 %, demikian pula halnya dengan porositas, yang teijadi penurunan lzingga mencapai 7.1 % pada penanzbahan 25 % silika.

"
2001
S41544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vino Hasyim
"Dalam penelitian ini telah dilakukan fabrikasi nanopartikel kompleks praseodimium(III)-EDTA (etilenadiaminatetraasetat) dengan metode represipitasi dan penguapan. Kristal besar dan nanopartikel kompleks Pr(III)-EDTA sebanyak 2% (b/b) digunakan sebagai komponen minor aktif pada preparasi katalis Pr(III)-EDTA/Zeolit dengan metode impregnasi pada suhu 60�C. Zeolit yang digunakan adalah zeolit alam aktif klinoptilolit. Pr(III)-EDTA/Zeolit digunakan sebagai katalis untuk meningkatkan bilangan oktana pada gasoline. Nanopartikel Pr(III)-EDTA hasil fabrikasi dikarakterisasi dengan Transmission Electron Microscopic (TEM). Data TEM menunjukkan nanopartikel yang diperoleh memiliki diameter antara 5,8 hingga 28,6 nm dan panjang 149,8 nm. Luas permukaan pada zeolit sebelum dimodifikasi adalah 30,9 m2/g. Setelah dimodifikasi dengan kristal besar Pr(III)-EDTA terjadi penurunan luas permukaan menjadi 24,1 m2/g sedangkan pada penambahan nanopartikel Pr(III)-EDTA menjadi 9,9 m2/g. Hal ini menunjukkan sebagian besar pori-pori zeolit banyak terisi oleh nanopartikel Pr(III)-EDTA dibanding dengan kristal besar Pr(III)-EDTA. Analisis XRF menunjukkan bahwa di dalam katalis dengan komponen aktif kristal besar Pr(III)-EDTA dan komponen aktif nanopartikel Pr(III)-EDTA terdapat Pr(III) masing-masing sebanyak 0,4175 % dan 0,5236 %.
Hasil ini membuktikan bahwa komponen aktif nano partikel lebih banyak masuk kedalam pori-pori zeolit klinoptilolit. Pengukuran bilangan oktana dengan octane meter SHATOX SX-200 menunjukkan peningkatan bilangan oktana pada gasoline untuk katalis kristal besar Pr(III)-EDTA/Zeolit dan katalis nanopartikel Pr(III)-EDTA/Zeolit masingmasing dari 88, 2 menjadi 89,2 dan 89,6 atau terjadi kenaikan 1 dan 1,4. Sedangkan penambahan katalis zeolit tanpa modifikasi meningkatkan bilangan oktana dari 88, 2 menjadi 88,8 terjadi kenaikan 0,6. Peningkatan bilangan oktana ini disebabkan adanya kenaikkan % peak area isooktana dan penurunan % peak area n-oktana di dalam gasoline yang ditunjukkan melalui analisis menggunakan GC-MS. Kemungkinan besar hal inilah yang meningkatnya bilangan oktana pada gasoline.Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa katalis Pr(III)-EDTA dapat digunakan untuk meningkatkan bilangan oktana gasoline dengan keaktifan berturut-turut adalah katalis nanopartikel Pr(III)-EDTA/Zeolit, katalis kristal besar Pr(III)-EDTA/zeolit dan katalis zeolit.

In this research Pr(III)-EDTA (ethylene diamine tetra acetate) complex has been fabricated using reprecipitation and vaporization method. Bulk crystal Pr(III)-EDTA complex and nanoparticle 2 % (wt/wt) used as the active minor component for Pr(III)-EDTA/Zeolite catalyst preaparation through impregnation method at 60�C. Zeolite that used in this research is the natural active clinoptilolite zeolite. Pr(III)-EDTA/Zeolite use as catalyst for increasing the octane number of gasoline. The fabrication nanoparticle Pr(III)-EDTA result, characterized by Transmission Electron Microscopic (TEM). TEM result indicate that the obtained nanoparticle have 5.8-28.6 nm in diameter and 149.8 in length. Initial surface area of zeolite is 30.9 m2/g and after modification with bulk crystal Pr(III)-EDTA the surface area is decreasing to 24.1 m2/g addition meanwhile with nanoparticle Pr(III)-EDTA has decrease the surface area to 9.9 m2/g, where this indicate that most of zeolite pores filled more by nanoparticle Pr(III)-EDTA than bulk crystal Pr(III)-EDTA. XRF analysis shows that in catalyst with the active component nanoparticle Pr(III)-EDTA and bulk crystal Pr(III)-EDTA contain Pr(III) 0.4175% and 0.5236 % respectively.
The result proved that clinoptilolite zeolite pores has filled more by nanoparticle active component. The octane number measurement using octane meter SHATOX SX-200 give result the gasoline octane number increasing for bulk crystal Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst and nanoparticle Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst from 88.2 to 89.2 and 89.6 respectively or in the word it rise as much as 1 and 1.4. in another hand zeolite catalyst addition without modification increase octane number from 88.2 to 88.8 and rise as much as 0.6. This octane number increasing cause of the raising percentage of isooctane peak area and the reduction percentage of n-octane peak area in gasoline analyzed by GC-MS. It is likely being the causation of octane number increasing in gasoline. In conclusion, Pr(III)-EDTA catalyst can be used to increase octane number in gasoline with the activity in series nanoparticle Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst, bulk crystal Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst and zeolite catalyst.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Diyanto
"Dalam penelitian ini dilakukan sintesa fraksi hidrokarbon C3 dan C4 dari minyak jarak yang memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih banyak dari CPO. Kandungan asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap ini memudahkan pemutusan ikatan lebih banyak oleh katalis, menghasilkan yield C3 dan C4 yang lebih banyak. Untuk menghasilkan fraksi C3 dan C4 dari minyak jarak digunakan metode perengkahan katalitik menggunakan katalis ZSM-5. Reaksi dilakukan secara tumpak pada fasa cair dan tekanan atmosferik selama 60 menit. Pada reaksi divariasikan suhu reaksi (320°C; 330°C;340°C) dan rasio massa katalis/SJO (1:75 dan 1:100). Produk gas dianalisis dengan GC sedangkan produk cair menggunakan FTIR Berdasarkan hasil penelitian, pada reaksi dengan suhu 340°C dan rasio katalis/SJO = 1:100 didapatkan hasil maksimum yaitu yield hidrokarbon C4 mencapai 12 %. Produk gas yang diperoleh kebanyakan berupa produk i-C4 dan n-C4 . Sedangkan produk C3 tidak diperoleh secara konsisten.

In this research, synthesis of hydrocarbon fraction C3 and C4 will be held using Jatropha Oil which has more unsaturated fatty acid compared to Crude Palm Oil. This content of unsaturated fatty acid will make it easier for the catalyst to cut the bond, producing more product of C3 and C4. To produce C3 and C4, catalytic cracking method is used with ZSM-5 catalyst. Reaction is performed in batch reactore in liquid phase with atmospheric pressure within 60 minutes. The temperature will be varied within 320°C; 330°C;340°C and the ratio of catalyst/SJO mass of 1:75 and 1:100. The gas product will be analyzed with GC and the liquid product with FTIR. According to the research, the maximum yield is obtained in the 340°C temperature and of catalyst/SJO mass of 1:100, with the result of 12%. The gas product mainly consist of i-C4 and n-C4. Whild the C3 product is not obtained consistently."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52230
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Deani Tiaradiba
"ABSTRAK
Dalam proses co-pyrolysis, Polipropilen berfungsi untuk menyingkirkan oksigen sehingga yield fraksi non-polar (non-teroksigenasi) menjadi lebih tinggi. Namun, kemampuan PP untuk menyita oksigen masih rendah karena hemiselulosa dan selulosa terurai sebagian besar pada suhu di bawah 400oC, sedangkan PP sebagian besar di atas 400oC. Oleh karena itu, keduanya hanya memiliki interval suhu dekomposisi secara bersamaan yang kecil untuk memungkinkan interaksi antara bonggol jagung dan PP. Dalam penelitian ini, katalis diperkenalkan pada proses co-pyrolysis untuk mengurangi suhu terendah dekomposisi massa PP menjadi kurang dari 400oC agar meningkatkan interval suhu dekomposisi bersamaan. Katalis zeolit diteliti dengan memvariasikan tipenya yakni alam dan sintetik (beta)​​ yang dilakukan pada 3 rasio komposisi bonggol jagung dan plastik polipropilena, yaitu 0%:100%, 50%:50%, dan 100%:0%. Proses slow co-pyrolysis berlangsung di reaktor tangki berpengaduk, dengan suhu akhir 500oC, holding time 10 menit, heating rate 5oC/menit, dan total massa umpan 250 gram. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh katalis baik zeolit alam maupun zeolit beta terhadap yield dan komposisi bio-oil hasil slow co-pyrolysis bonggol jagung dan plastik polipropilena. Dengan catalytic pirolisis, yield bio-oil cenderung menurun untuk semua variasi komposisi. Sebaliknya, yield char dan non condensable gas cenderung meningkat. Sedangkan, komposisi yang dominan dengan adanya katalis ialah alkana pada non polar dan metoksi pada H-NMR polar juga keton pada C-NMR polar. Pada produk bio-oil nonpolar, baik zeolit beta, zeolit alam, dan non katalis memiliki nilai branching index masing- masing yaitu 0,997; 1,052; dan 1,054 yang menunjukkan bio-oil nonpolar memiliki rantai karbon lurus dengan cabang lebih banyak apabila dibadingkan dengan bahan bakar komersial. Selain itu, nilai HHV yang dimiliki bio-oil diatas nilai produk bahan bakar bensin komersial yakni 47,93 untuk zeolit alam dan 47,95 untuk zeolit beta.

ABSTRACT
In the process of co-pyrolysis, Polipropylene serves to get rid of oxygen so that the yield of non-polar (non-oxygenated) fractions becomes higher. However, the ability of PP to confiscate oxygen is still low because hemicellulose and cellulose decompose mostly at temperatures below 400oC, while PP is mostly above 400oC. Therefore, both of them only have small decomposition temperature intervals to allow interaction between corn cobs and PP. In this study, catalysts were introduced in the co-pyrolysis process to reduce the lowest temperature of PP mass decomposition to less than 400oC in order to increase the intervals of concurrent decomposition temperatures. Zeolite catalysts were investigated by varying the types of natural and synthetic (beta) which were carried out at 3 ratios of corncob composition and polypropylene plastic, namely 0%: 100%, 50%: 50%, and 100%: 0%. The slow co-pyrolysis process takes place in a stirred tank reactor, with a final temperature of 500oC, a holding time of 10 minutes, a heating rate of 5oC / minute, and a total feed mass of 250 grams. The results of this study indicate that there are effects of catalysts both natural zeolite and beta zeolite on the yield and composition of bio-oil resulting from slow co-pyrolysis of corncob and polypropylene plastic. With catalytic pyrolysis, bio-oil yield tends to decrease for all variations in composition. Conversely, the yield of char and non-condensable gas tends to increase. Meanwhile, the dominant composition in the presence of a catalyst is alkane for non-polar and metoxy for H-NMR polar also ketone for C-NMR polar. In nonpolar bio-oil products, both beta zeolite, natural zeolite, and non-catalyst have a branching index value of 0.997; 1,052; and 1,054 which shows that non-polar bio-oil has more straight carbon chains with branches must be compared with commercial fuels. In addition, the HHV value of bio-oil above the value of commercial gasoline fuel products is 47.93 for natural zeolite and 47.95 for beta zeolite."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widarto
"Zeolit adalah sejenis bahan mineral yang banyak digunakan diberbagai industri karena kemampuannya dapat melakukan pertukaran ion, daya scrap, daya saring molekular dan al-rtiiitas katalisnya. Indonesia memiliki potensi zeolit alam yang cukup besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi zeolit alam Indonesia yang telah diketahui tersebar di 46 loksi di seluruh Indonesia. Zeolit alam tersebut, belum bisa dimanfaatkan secara baik, karena masih terdapat senyawa-senyawa organik atau mineral lain yang bersifat sebagai pengotor Untuk itu perlu dilakukan beberapa tahap aktifasi guna menghilangkan bahan pengotor tadi.
Pada penelitian ini zeolit alam Lampung diidentifikasi jenis dan kemumiannya dengan XRD yang menunjukkan bahwa zeolit Lampung terdiri dari jenis Klinoptilolit 73%, Mordenit 8% dan Analsim 14%. Aktifasi zeolit dengan menggunakan beberapa tahapan yaitu: pertukaran ion dengan arnonium nitrat, dehidrasi, kalsinasi, dealuminasi hidrotermal dan untuk menghilangkan Al non rangka dilakukan pencucian dengan lamtan asam Fluorida 0,5%.
Pengadukan selama 5 jam di dalam larutan Amonium Nitrat_ rnenghasilkan kapasitas pertukaran kation dengan kation-kation zeolit alam (Na', K°, Can, dan Mg'2) sampai dengan 42%, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 420°C, 520°C, 620°C dan 820°C, diperoleh H-zeolit. Setelah dealuminasi hidrotemial, rasio Si/A1 naik dan 3,56 menjadi 4,l7. Dari hasil analisa FTIR dapat ditentukan adanya ikatan antara molekul seperti ikatan NI-I4*-zeolit, ikatan struktur utama, ring ganda dan ikatan kelompok hidrosil pada serapan panjang gelombang yang tertentu. Dari analisa BET diperoleh luas permukaan zeolit alam sebesar 63 m2/gr_ Kalsinasi 420°C 5 jam menaikkan luas permukaan menjadi 90 m2/gr sedangkan pada kalsinasi 620°C menurunkan sarnpai 62 m2/gr. Setelah dealuminasi hidrotermal luas permukaannya menjadi 64 m2/gr. Analisa AAS menunjukkan kadar Cu sebesar 0,72% wt pada zeolit yang dlkalsinasi 420°C dan sebesar 0,26% wt pada zeolit yang didealuminasi hidrotemal.
Selanjutnya uji aktifitas zeolit yang telah dipreparasi untuk reaksi oksidasi parsial metana pada suhu 400°C-700°C tekanan 1 atm menghasilkan produk CO yang cendemng meningkat dengan meningkatnya suhu reaksi dan H20 sebagai produk samping yang cenderung menurun. Produk metanol sebesar 2,l% rnol procjuk dihasilkan pada suhu reaksi 500°C dari Cu/zeolit kalsinasi 420°C yang dilanjutkan dealuminasi hidrotermal 650°C 1 jam (konversi CH4 7%). Dari uji reaksi selama 12 jam, Cu/zeolit dengan rasio Si/A1 lebih besar, mempunyai stabilitas termal yang lebih tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Hartono
"ABSTRAK
Tujuan dari Penelitian ini adalah menentukan kondisi operasi optimum untuk sintesi biodiesel dari minyak jelantah dengan menggunakan katalis resin penukar ion zeolit Bayah Banten yang telah dilakukan perlakuan basa. Perlakuan basa diawali dengan pemanasan pada 100 0C selama 24 jam; dilanjutkan dengan impegnasi pada suhu 60 0C selam 2 jam dengan variasi persen berat KOH 20 hingga 50%(b/b); serta kalsinasi pada suhu 450 0C selama 4 jam.

ABSTARCT
The research was aimed to determined the optimum operating conditions for biodiesel synthesis of waste cooking oil by using Bayah zeolit Banten ion exchange resin catalyst which has been carried out the base treatment. The base treatment was initiated by heating at 100 0Cfor 24  hours; followed by impregnation at 60 0C for 2 hours with variations in weight percen KOH 20-50% (b/B); and Calcination.

"
[, ]: 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>