Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83451 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Resta Juliansyah
"Hibrida zeolit ZSM-5 dan SOD telah berhasil dibuat di atas permukaan glassy carbon. Pertama?tama zeolit ZSM-5 disintesis dari koloid gel ZSM-5 dengan menggunakan dua jenis template atau yang dikenal dengan sintesis double template dan metode hidrotermal. Selanjutnya zeolit SOD dilapisi di atas permukaan ZSM-5 dengan menggunakan metode seeding menggunakan koloid gel seed dan larutan prekursor. Hasil XRD menunjukkan bahwa zeolit yang dihasilkan merupakan zeolit ZSM-5 dan SOD. Diperkuat dengan hasil SEM dan EDS yang memperlihatkan rasio Si/Al pada ZSM-5 sebesar 2,5 dan pada SOD sebesar 1,3. Untuk melihat pengaruh gas amonia terhadap hibrida zeolit dihitung menggunakan alat impedance analyzer yang dapat dilihat pada frekuensi sebesar 20 Hz - 20 kHz didapat rentang deteksi dari 0 ppm ? 100 ppm serta dihitung hubungan antara konsentrasi dengan perubahan nilai impedansi pada frekuensi 100 Hz dan diperoleh nilai r2 sebesar 0,9376.

Hybrid zeolite ZSM-5 and SOD have been successfully fabricated on the surface of glassy carbon. First,zeolite ZSM-5 synthesized from colloidal gels ZSM-5 by using two types of templates, known as double-template synthesis and hydrothermal method. Furthermore, SOD zeolite coated on the surface of ZSM-5 by using a seeding method using seed and colloidal gel precursor solution. XRD results showed that zeolite ZSM-5 and SOD has been obtained. Reinforced with SEM and EDS results showing the ratio of Si / Al in the ZSM-5 at 2.5 and the SOD of 1.3. To see the effect of the hybrid zeolite ammonia gas is calculated using the impedance analyzer tool which can be seen at a frequency of 20 Hz until 20 kHz obtained the detection range of 0 ppm until 100 ppm and calculated the relation between the concentration of the change in value of the impedance at a frequency of 100 Hz and obtained values of r2 of 0.9376.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Agustin
"Zeolite modified electrode telah berhasil disintesis dan diaplikasikan sebagaisensor gas amonia. Pertama-tama, kuarsa dilapisi dengan lem perak dan emasguna meningkatkan sifat perekat antara kuarsa dan zeolit. Zeolit ZSM-5 dan NaYkemudian secara berturut-turut dilapisi di atas permukaan kuarsa dengan metodespin coating. Modifikasi kation logam Cu2 dilakukan dengan teknik ion exchangedalam rangka meningkatkan sensitivitas sensor. Komposit hibrida zeolit diujisebagai sensor gas amonia diukur dengan Electrochemical ImpedanceSpectroscopy EIS pada rentang frekuensi 1 MHz hingga 100 Hz untuk rentangkonsentrasi amonia dari 0-500 ppm. Cu/NaY/ZSM-5/IDC bekerja secara optimalpada frekuensi 100 Hz dengan R2 = 0,9696. Keberadaan uap air dan gas karbondioksida meningkatkan nilai konduktivitas material, tetapi tidak memberikanpengaruh yang berarti terhadap sensitivitas sensor. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa komposit hibrida zeolit memiliki sensitivitas yang baiksebagai sensor amonia pada lingkungan sekitar.

Zeolite modified electrode has been successfully synthesized and applied asammonia gas sensor. First, quartz was coated with silver glue and gold Au forincreasing adhesive properties between quartz and zeolites. Each of ZSM 5 zeoliteand NaY zeolite was coated on the surface of the quartz by spin coating method.Modification with metal cation Cu2 was carried out by using ion exchangetechnique, in order to improve the sensitivity of the sensor. Zeolite hybridcomposite was tested as ammonia gas sensor using Electrochemical ImpedanceSpectroscopy EIS in the frequency range of 1 MHz to 100 Hz with ammoniaconcentration range between 0 500 ppm. Cu NaY ZSM 5 IDC worked optimallyat the frequency of 100 Hz with R2 0.9696. The presence of water vapor andcarbon dioxide gas increases the conductivity of the material, but it has nosignificant effect to the sensitivity of the sensor. Thus, it can be concluded thatzeolite hybrid composite has sensitivity as a good ammonia gas sensor in theambient environment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Nuryulia Ardy
"Senyawa stilben terprenilasi diketahui memiliki banyak potensi aktivitas biologis seperti anti-tumor dan anti-kanker. Pada umumnya senyawa-senyawa tersebut didapat dari hasil isolasi atau ekstraksi. Oleh sebab itu diperlukan metode untuk dapat mensintesis stilben terprenilasi dengan menggunakan katalis yang mempunyai aktivitas dan selektivitas yang baik. Reaksi prenilasi senyawa stilben dapat dikatalisis dengan menggunakan katalis zeolit KNaX dan γ-Al2O3/NaOH/Na pada suhu 600C dengan waktu yang divariasikan. Waktu optimum untuk reaksi prenilasi trans-stilben dengan katalis zeolit KNaX adalah 12 jam dengan persen konversi produk sebesar 17,65 %. Waktu optimum untuk reaksi prenilasi trans-stilben dengan katalis γ-Al2O3/NaOH/Na adalah 6 jam dengan persen konversi produk sebesar 18,33 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa katalis γ- Al2O3/NaOH/Na memiliki selektivitas dan aktivitas yang lebih baik dibandingkan katalis zeolit KNaX.

Prenylated stilbene compounds have been known to have many potential biological activities such as anti-tumor and anti-cancer. In general, the compounds were obtained from the isolation or extraction of natural products. Therefore, some methods are needed to synthesize prenylated stilbene, such as using catalyst which has good activity and selectivity. In this research, the prenylation of stilbene was conducted using zeolite KNaX and γ-Al2O3/NaOH/Na as basic catalyst at temperature of 600C with the variation of reaction times. The optimum time for the prenylation reaction of stilbene using zeolite KNaX was 12 hours with the conversion 17.65%. The optimum time for the prenylation reaction of stilbene using γ-Al2O3/NaOH/Na was 6 hours with the conversion 18.33%. According to those results, the catalyst γ-Al2O3/NaOH/Na had better selectivity and activity than KNaX zeolite catalysts.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Anwarud Dawam
"Sintesis komposit zeolit hibrida yang diimobilisasi pada glassy carbon telah diteliti. Preparasi lapisan tipis zeolit Na-ZSM-5 dan zeolit SOD pada permukaan glassy carbon telah berhasil disintesis menggunakan dua langkah sintesis. Pertama, Na-ZSM-5 disintesis dengan cara merendam substrat pada larutan koloid Na-ZSM-5 yang dibuat dengan menggunakan metode double template, dan dilakukan kristalisasi dalam autoklaf secara hidrotermal pada suhu 150°C. Setelah dicuci dan dikalsinasi pada suhu 550°C, Na-ZSM-5 yang terimobilisasi pada glassy carbon dijadikan substrat untuk menumbuhkan Nasodalit melalui metode seeding. Analisis XRD bubuk Na-ZSM-5 menunjukkan bahwa ZSM-5 telah berhasil disintesis. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil SEM yang menunjukkan kristal Na-ZSM-5 yang berbentuk heksagonal telah berhasil menutupi permukaan glassy carbon, dan hasil EDS yang mengindikasikan rasio Si/Al (~25). Hasil XRD pada powder Na-Sodalit menunjukkan kristal yang terbentuk berupa campuran Na-Sodalit dan H-Sodalit. Dari hasil karakterisasi tersebut, komposit yang terbentuk dapat dinamakan Sodalit/ZSM-5/glassy carbon atau disingkat menjadi SOD/ZSM-5/GC. Uji adsorpsi gas amonia dilakukan dalam ruang terisolasi dengan menghitung pertambahan berat dari zeolit setelah diberikan amonia kering dalam waktu kontak selama 1 jam. Powder ZSM-5; Powder SOD; Komposit memiliki kapasitas adsorpsi sebesar 0,0448; 0,0315; dan 0,00231. Dapat disimpulkan bahwa bentuk zeolit mempengaruhi daya adsorpsi dari komposit, dan komposit masih didominasi oleh zeolit Na-ZSM-5.
Composite of hybrid zeolite on glassy carbon has been observed. Preparation of thin layer zeolite Na-ZSM-5 and zeolite SOD on glassy carbon have been done trough two different method. First, Na-ZSM-5 was synthesized by immersing the substrate in colloidal solution of ZSM-5 precursor containing two different template, as known as double template method and moved into autoclave for crystallization hydrothermally at 150°C. After rinsed and calcined at 550°C, glassy carbon that immobilized with Na-ZSM-5 became the substrate to grow Nasodalite trough seeding method. The XRD pattern of powdered Na-ZSM-5 that produced during hydrothermal synthesis indicates that the Na-ZSM-5 synthesis was successful. This result also supported by images obtained in the SEM measurement, it shows hexagonal crystal of Na-ZSM-5 which covered surface of glassy carbon. While EDS measurements of crystals indicate the Si/Al ratio is (~25). XRD pattern from powdered Na-sodalit shown the compound of zeolite that has been synthesized was Na-sodalit and H-sodalit. The composite will be named with SOD/ZSM-5/GC. Adsorption of ammonia gas was observed by calculating the gain of the zeolite after contact within a given ammonia gas for 1 hour. The capacity of adsorption of Powder ZSM-5; Powder SOD-NaY; Composite was 0,0448; 0,0315; dan 0,00231. The conclusion type of zeolite has an effect for capacity of adsorption of composite, while composite still dominated by zeolite Na-ZSM-5."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Octaviani
"Pada zeolit ZSM-5 komersial dan ZSM-5 sintesis "with template" telah dilakukan treatment dalam medium alkali NaOH atau biasa disebut metode desilikasi. Setelah treatment, ZSM-5 komersial menunjukkan karakteristik isoterm adsorpsi-desorpsi tipe IV yang merupakan ciri khas dari material mesopori. Metode BJH juga menunjukkan distribusi ukuran pori pada kisaran mesopori, yaitu 10-19nm. Pembentukan mesopori juga dipertegas melalui kenaikan Vmeso sebesar 18.56%. Sedangkan pada ZSM-5 sintesis "with template", metode BJH serta isotherm adsorpsi tidak menunjukkan karakter dari pembentukan mesoporositas. Namun, melalui analisis BET diketahui terjadi kenaikan Vmeso sebesar 26.09%. Langkah selanjutnya adalah studi awal zeolit ZSM-5 komersial berbasis logam cobalt sebagai katalis dalam reaksi oksidasi gas metana dengan menggunakan atmospheric fixed bed reactor. Pada reaksi katalisis ini, tidak terbentuk produk metanol pada trapping gas. Dari analisa GC hasil ekstraksi padatan katalis menggunakan etanol juga tidak menunjukkan adanya metanol yang terbentuk.

Synthesis of zeolite ZSM-5 zeolite mesoporous was done with treatment in an alkaline solution of NaOH or called as method of desilication. Starting material that used in this treatment is the commercial ZSM-5 and ZSM-5 synthesis "with template". After treatment, the commercial ZSM-5 showed the characteristics of adsorption-desorption isotherms of type IV which are characteristic of mesoporous materials. BJH method of pore size distribution also showed a majority in the range of mesopores, in range 10-19nm. Formation of mesopores also confirmed through the increasing of Vmeso of 18:56%. While the synthesis of ZSM-5 "with template", BJH method and the adsorption isotherm did not show the characteristics of the formation mesoporous. However, through analysis of known BET Vmeso increase of 26.9%. The next step is a preliminary study ZSM-5 zeolite-based on commercial cobalt metal as a catalyst in the reaction of methane oxidation using atmospheric fixed bed reactor. In this catalysis reaction, no product formed methanol in gas trapping. GC analysis of the solid catalyst extraction using ethanol also did not indicate the presence of methanol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1718
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Silvia Ningsih
"Dalam penelitian ini telah berhasil dilakukan sintesis fotokatalis Ni2+-ZnO berbasis zeolit alam dengan teknik presiptasi. . Sampel fotokatalis Ni2+ZnO berbasis zeolit alam dikarakterisasi dengan melakukan serangkaian pengujian seperti X-ray Diffraction (XRD), ultraviolet-visible spectroscopy, fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), energy-dispersive X-ray analysis (EDX). Larutan metal jingga digunakan sebagai katalis untuk mengetahui aktivitas fotokalisis dari sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit dapat meningkatkan aktivitas dan efisiensi fotokatalis ZnO, karena memiliki kemampuan absorbance yang tinggi karena memiliki struktur berpori. Ion doping yang diberikan juga dapat meningkatkan aktivitas fotokatalis karena akan menahan laju rekombinasi. Selain itu, semakin besar konsentrasi ion yang didoped, maka semakin kecil energi celah pita yang membuat semakin mudahnya eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi.

In the current research Ni2+-ZnO photocatalyst has been performed, using a precipitation technique. The as prepared materials were characterized by X-ray Diffraction (XRD), ultraviolet-visible spectroscopy, fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), energy-dispersive X-ray analysis (EDX). Methyl Orange solution was used to estimate the photocatalytic activity of the samples. The research showed that zeolite enhance photocatalytic activity and efficiency of ZnO because of its high absorbance ability and its porous structure. Ion doped also enhance photocatalytic activity because inhibite the recombination rate. In addition, higher concentration of ion doped, lower band gap energy making electron easily excitate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Priyanto
"ABSTRAK
Keramik adalah salah satu material yang pesat perkembangannya bailc a'ari sisi telmalagi maupun aplilcasi. Eskalasi material ini dnzerkirakan akan banyalc mensubstitusi penggunaan logam sebagai material engineering pada masa menalatang. Salah sara ap/iltasi yang lcini dirambah bahan lceramilr adalalz teknologi membran. Pengembangan material lcerarnik sebagai balzan penyusun membran banyal: dilakukan mengingaz masih minimnya penggzmaan material inorganik, seperti keramilc, sebagai membran yang masih daminasi oleh_ material arganik Quolimerj. Upaya perbai/can syat dan lraralcteristilc membran organik, terurama keramik, ter-us dilakukan untuk mendapatkan sifat-s#`at yang lebilz baik dan dapat mensubstitusi penggunaan material organik (palimer) sebagai bahan penyz/sun menzbran secara luas_
Dalam penelitian ini, yang berrujuan untuk mengetalzui pengarulz penamba/zan sililta murni pada membran keramilc, didapatkan hasil ba/:wa pengaruh penarnbalzan silika murni ke dalam mineral zeolit (66.67 % SIO2)
memberilcan peninglcatan yang signjilcan pada six! fisik dan melcanis membran keramilc zeolit yang dihasilkan. Proses telcnologi serbuk yang dilakulcan pada pembuatan membran ini menggunalcan beban kampalcsi sebsar 100 Ion dan temperatur pemanasan 1050 ?C a'engan walctu talran 2 jam. Hasilnya adalalz teijfadinya peningkaran lcekerasan dan penunman porositas pada membran tersebut, terutama pada penambahan /radar silika (Si02j diatas I5 %. Urztuk lcekerasan paala penambalzab 25 % SiO; menghasilkan nilai kelcerasan 445 I/HM jauh lebih keras dibandinglcan zeolit murni sebesar 157 I/HN atau tejadi lcenaikan sebesar 64. 71 %, demikian pula halnya dengan porositas, yang teijadi penurunan lzingga mencapai 7.1 % pada penanzbahan 25 % silika.

"
2001
S41544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini digunakan zeolit klinoptiiolit alam sebagai bahan dasar kata|is_ Proses aktivasi di-Iakukan dalam dua cara yang bebeda, yaitu proses pertukaran kation diikuti dengan dealuminasi, Serta proses aktivasi dengan urutan sebaliknya Salah satunya diujikan sebagai katalis sadangkan yang Iain sebagai support untuk katalis ZnOICr2O3 yang penyisipannya dilakukan dengan metode kopresipitasi.
Sebelum dilakukan uji coba pada reaksi dekomposisi n-heksana, dilakukan karakterisasi iuas permukaan, komposisi kation dan kristaIinitas. Uji reaksi dilakukan dengan reaktor unggun tetap (kontinu) pada Iaju alir gas carrier N2 sebesar 30 mllmenit dan berat katalis masing-masing 0,1 gram.
Zeolit klinoptilolit yang proses aktivasinya diawali dengan pertukaran kation, pada reaksi dekomposisi n-heksana memgrikan konversi mulai signifikan pada temparatur reaksi mulai mendakati 450 °C dan menghasilkan sanyawa propena Serta isomamya. Pada suhu 470 °C, konversinya mencapai 10,5%. Sedangkan zeolit kiinoptilolit yang proses aktivasinya diawali dengan dealuminasi, sampel katalis Iebih cepat terdeaktivasi sekalipun memiliki karakter permukaan yang Iebih baik_
Katalis Zn0!Cr2O3!zeo|it menghasilkan konversi yang mulai signitikan pada temperatur reaksi mendekati 400 “C dan mamberikan produk senyawa heksena sarla isomernya. Pada 470 °C, konversinya mencapai 22%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vino Hasyim
"Dalam penelitian ini telah dilakukan fabrikasi nanopartikel kompleks praseodimium(III)-EDTA (etilenadiaminatetraasetat) dengan metode represipitasi dan penguapan. Kristal besar dan nanopartikel kompleks Pr(III)-EDTA sebanyak 2% (b/b) digunakan sebagai komponen minor aktif pada preparasi katalis Pr(III)-EDTA/Zeolit dengan metode impregnasi pada suhu 60�C. Zeolit yang digunakan adalah zeolit alam aktif klinoptilolit. Pr(III)-EDTA/Zeolit digunakan sebagai katalis untuk meningkatkan bilangan oktana pada gasoline. Nanopartikel Pr(III)-EDTA hasil fabrikasi dikarakterisasi dengan Transmission Electron Microscopic (TEM). Data TEM menunjukkan nanopartikel yang diperoleh memiliki diameter antara 5,8 hingga 28,6 nm dan panjang 149,8 nm. Luas permukaan pada zeolit sebelum dimodifikasi adalah 30,9 m2/g. Setelah dimodifikasi dengan kristal besar Pr(III)-EDTA terjadi penurunan luas permukaan menjadi 24,1 m2/g sedangkan pada penambahan nanopartikel Pr(III)-EDTA menjadi 9,9 m2/g. Hal ini menunjukkan sebagian besar pori-pori zeolit banyak terisi oleh nanopartikel Pr(III)-EDTA dibanding dengan kristal besar Pr(III)-EDTA. Analisis XRF menunjukkan bahwa di dalam katalis dengan komponen aktif kristal besar Pr(III)-EDTA dan komponen aktif nanopartikel Pr(III)-EDTA terdapat Pr(III) masing-masing sebanyak 0,4175 % dan 0,5236 %.
Hasil ini membuktikan bahwa komponen aktif nano partikel lebih banyak masuk kedalam pori-pori zeolit klinoptilolit. Pengukuran bilangan oktana dengan octane meter SHATOX SX-200 menunjukkan peningkatan bilangan oktana pada gasoline untuk katalis kristal besar Pr(III)-EDTA/Zeolit dan katalis nanopartikel Pr(III)-EDTA/Zeolit masingmasing dari 88, 2 menjadi 89,2 dan 89,6 atau terjadi kenaikan 1 dan 1,4. Sedangkan penambahan katalis zeolit tanpa modifikasi meningkatkan bilangan oktana dari 88, 2 menjadi 88,8 terjadi kenaikan 0,6. Peningkatan bilangan oktana ini disebabkan adanya kenaikkan % peak area isooktana dan penurunan % peak area n-oktana di dalam gasoline yang ditunjukkan melalui analisis menggunakan GC-MS. Kemungkinan besar hal inilah yang meningkatnya bilangan oktana pada gasoline.Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa katalis Pr(III)-EDTA dapat digunakan untuk meningkatkan bilangan oktana gasoline dengan keaktifan berturut-turut adalah katalis nanopartikel Pr(III)-EDTA/Zeolit, katalis kristal besar Pr(III)-EDTA/zeolit dan katalis zeolit.

In this research Pr(III)-EDTA (ethylene diamine tetra acetate) complex has been fabricated using reprecipitation and vaporization method. Bulk crystal Pr(III)-EDTA complex and nanoparticle 2 % (wt/wt) used as the active minor component for Pr(III)-EDTA/Zeolite catalyst preaparation through impregnation method at 60�C. Zeolite that used in this research is the natural active clinoptilolite zeolite. Pr(III)-EDTA/Zeolite use as catalyst for increasing the octane number of gasoline. The fabrication nanoparticle Pr(III)-EDTA result, characterized by Transmission Electron Microscopic (TEM). TEM result indicate that the obtained nanoparticle have 5.8-28.6 nm in diameter and 149.8 in length. Initial surface area of zeolite is 30.9 m2/g and after modification with bulk crystal Pr(III)-EDTA the surface area is decreasing to 24.1 m2/g addition meanwhile with nanoparticle Pr(III)-EDTA has decrease the surface area to 9.9 m2/g, where this indicate that most of zeolite pores filled more by nanoparticle Pr(III)-EDTA than bulk crystal Pr(III)-EDTA. XRF analysis shows that in catalyst with the active component nanoparticle Pr(III)-EDTA and bulk crystal Pr(III)-EDTA contain Pr(III) 0.4175% and 0.5236 % respectively.
The result proved that clinoptilolite zeolite pores has filled more by nanoparticle active component. The octane number measurement using octane meter SHATOX SX-200 give result the gasoline octane number increasing for bulk crystal Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst and nanoparticle Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst from 88.2 to 89.2 and 89.6 respectively or in the word it rise as much as 1 and 1.4. in another hand zeolite catalyst addition without modification increase octane number from 88.2 to 88.8 and rise as much as 0.6. This octane number increasing cause of the raising percentage of isooctane peak area and the reduction percentage of n-octane peak area in gasoline analyzed by GC-MS. It is likely being the causation of octane number increasing in gasoline. In conclusion, Pr(III)-EDTA catalyst can be used to increase octane number in gasoline with the activity in series nanoparticle Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst, bulk crystal Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst and zeolite catalyst.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anna
"Zeoiit merupakan mineral alumina silikat yang mempunyai struktur
berongga dengan dinding berupa jaringan polihedral dari atom Si dan Al. Rongga
ini dapat saling berhubungan membentuk terowongan yang biasanya diisi oleh
air dan kation yang dapat saling dipertukarkan. Molekul atau ion yang
mempunyai ukuran lebih kecil atau sama dengan ukuran rongga dapat masuk ke
dalamnya sehingga menyebabkan zeoiit bersifat sebagai penapis molekul.
Pada penelitian ini dilakukan sintesis zeoiit dari kaolin secara tiidrotermal.
Zeoiit yang disintesis meliputi dua jenis yakni zeoiit A dan X. Modifikasi pada
proses hidrotermal dilakukan dengan menggunakan variasi basa, waktu
pengadukan dan temperatur pemanasan. Zeoiit yang diperoleh pada proses
zeolitisasi kaolin mengalami perubahan dibandingkan kaolin asalnya. Perubahan
tersebut dapat dilihat pada basil pengukuran menggunakan XRD.
IV
Selanjutnya zeolit hasil sintesis ini digunakan sebagai penapis molekul
saturat yang merupakan hasil frakslonasi minyak bumi. Zeolit A digunakan
sebagai penapis molekul normal alkana sedangkan zeolit X sebagai penapis
molekul hidrokarbon dalam bentuk siklik. Untuk zeolit A dilakukan variasi waktu
tinggal dalam kolom yakni selama 1, 5. 10, 20 dan 30 menit dan dilakukan
desorpsi fraksi alkana dari zeolit A hasil perlakuan molekular sieve. Penelitian ini
merupakan preparasi awal untuk memudahkan kegiatan analisis komponen
biomarker.
Kemampuan zeolit dalam menyerap normal alkana dapat dilihat dari hasil
pengukuran menggunakan kromatografi gas dimana rasip C-20 - C-34/ Pristan
sebelum dan sesudah perlakuan molekular sieve dapat dibandingkan. Melalui
pengukuran ini ternyata diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa semakin besar
atom karbon semakin besar pula prosentase penyerapannya. Bila dibandingkan
antara variasi waktu tinggal ternyata waktu tinggal selama 10 menit memiliki
kapasitas maksimum.
Ada 2 kelas molekul yang ingin dilihat dalam penyaringan hidrokarbon
dalam bentuk siklik ini, yakni molekul triterpana (m/z = 191) dan molekul sterana
(m/z = 217). Pengukuran ini dilakukan menggunakan kromatografi gasspektroskopi
massa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa zeolit X hasil
sintesis cukup efektif dalam memisahkan komponen-komponen dalam kedua
kelas molekul tadi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>