Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81897 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arya Gamma Aditia
"Sensor pick-up coil telah dibuat sebagai alat ukur medan magnet yang berubah terhadap waktu. Sistem ini dapat mengukur medan magnet pada solenoid yang dialiri arus dan hasilnya ditampilkan pada panel LabVIEW. Sensor pick-up coil yang digunakan pada penelitian ini berupa lilitan kawat email 0,5mm yang digunakan untuk mendeteksi medan magnet di dalam solenoid. Kumparan sensor pickup coil akan memberikan output berupa tegangan keluaran berdasarkan prinsip perubahan fluks magnetik. Alat ukur ini dapat mengukur medan magnet dengan batas pengukuran 8 hingga 150 Gauss.

Sensor coil pick-up have been designed and constructed to measure time varying magnetic field. This system can measure the magnetic field when the solenoid is energized and the results are displayed in the LabVIEW. Pick-up coil sensor used in this research of 0.5 mm wire windings used to detect the magnetic field inside the solenoid. Sensor coil pickup coil has output a voltage based on the principle of change of magnetic flux. This instrument has can measure the magnetic field with the limits of 8 to 150 Gauss."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novicha Hidayati
"Pada penelitian ini telah dibuat alat yang berfungsi untuk melihat fenomena yang terjadi pada suatu bahan magnetoelektrik, disini medan magnet dapat memberikan polarisasi pada sample. Pembuatan alat ini memanfaatkan kumparan yang diberikan tegangan masukan DC, dengan tujuan agar dapat menghasilkan medan magnet. Deteksi besar beda potensial karena adanya medan magnet dilakukan dengan menggunakan DAQ Card, yang terhubung ke PC dan dilengkapi oleh software LabVIEW, yang juga berfungsi sebagai pemberi perintah kepada current amplifier.

A system has been made to observe electrical phenomenon that occur on magnetoelectric material when tested on varies magnetic field. A magnetic source was emerged from coil with DC current flows and the modification of the magnetic field depends on the variation of the current in the coil. The sample voltage is measued by probe system, then it is sent to an instrumentation amplifier. The amplified signal is then directed to MyDAQ National Instrument by usin LabVIEW software. The program display the magnetic field and the sample voltage."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ludia Safitri
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA537
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Haromain
"Rancang bangun sistem pengukuran medan magnet berbasis mikrokontroler telah berhasil dibuat. Sistem pengukuran medan magnet ini menggunakan sensor Efek Hall dan menggunakan motor DC sebagai penggerak dari sensor untuk mendapatkan variasi medan magnet terhadap posisi. Sistem ini dikendalikan menggunakan mikrokontroler AT89S8253 serta ADC eksternal l2 bit. Mikrokontroler ini digunakan untuk mengatur pembacaan besar medan magnet serta menggerakan motor DC. Pada sistem ini besar medan magnet pada sensor Efek Hall didapat dari mengkalibrasi sensor Efek Hall dengan teslameter. Dari kalibrasi dengan teslameter, kita akan mendapat nilai fungsi transfer yang akan digunakan dalam mikrokontroler. Dengan demikian pengukuran dengan medan magnet dengan sensor Efek Hall akan didapat. Dengan menggunakan ADC 12 bit, sistem ini bisa mengukur medan magnet dengan skala kecil. Dengan sistem ini diharapkan akan didapat hubungan antara besar medan magnet terhadap posisi pengukuran.

The design of the magnetic field measurement system based on microcontroller has been created. This magnetic field measurement system using Hall effect sensors and using DC motor as the sensor for magnetic field variation with position. This system is controlled using AT89S8253 microcontroller and an external 12-bit ADC. Microcontroller is used to adjust the reading of the magnetic field and DC motor drive. In this system, a large magnetic field on Hall effect sensors are obtained by calibrating Hall Effect sensors with teslameter. From calibration with teslameter, we will get the transfer function values to be used in microcontrollers. Thus the magnetic field measurements with Hall Effect sensor will be obtained. By using 12-bit ADC, this system can measure small scale magnetic field. This systems are expected to see the relationship between the large magnetic field to the measurement position."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29474
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Affandi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA636
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pamela Anisa Lil Hawa
"Telah dibuat suatu alat ukur distribusi 3-Dimensi medan magnet pada kumparan Helmholtz. Alat ukur ini menggunakan Hall probe sebagai sensor medan magnet. Sensor tersebut digerakkan oleh tiga motor dc melalui gerakan rotasi 3 buah batang berulir. Untuk memposisikan sensor di koordinat x, y, dan z dipasang shaft encoder pada masing-masing batang berulir. Alat ukur ini dikendalikan oleh microcontroller ATmega 8535 yang berfungsi juga sebagai pembaca data dari sensor dan counter. Hasil yang diperoleh sensor akan diolah dan ditampilkan di LabVIEW.

A system for 3-Dimension distribution of induction magnetic field measurement in Helmhholtz coil had been made. Hall probe was used as a magnetic sensor. The sensor is driven by three dc motors through rotation 3 pieces of threaded rod. In order to put the sensor in the coordinates x, y, and z, each shaft encoder is mounted on each threaded rod. This system is controlled by using ATmega microcontroller IC 8535 which is used also as a data reader from sensors and counters. The results obtained by the sensors will be processed and displayed in LabVIEW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S935
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatih Ahmad Fezqa Hanif
"Penelitian terhadap material terus dilakukan seiring dengan bertambahnya minat terhadap material jenis tertentu pada perkembangan teknologi. Material dipilih berdasarkan kecocokan antara sifat dan aplikasinya terhadap sebuah device. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui karakteristik dari material tersebut untuk mengetahui sifat kelistrikan maupun sifat kemagnetan pada sebuah material. Material yang diuji adalah material feroelektrik sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang mampu melakukan proses karakterisasi pada material feroelektrik secara otomatis. Pada penelitian ini, dibuat sebuah rumah sampel yang mampu memberi pengaruh medan magnet eksternal yang ditujukan untuk memberi variabel medan magnet eksternal pada sistem instrumentasi penjejak kurva polarisasi terhadap medan listrik. Medan magnet pada rumah sampel menggunakan prinsip elektromagnetik dengan mengendalikan arus pada sumber daya dengan tegangan DC 60 V dan arus sebesar 20 A. Pengendalian arus dilakukan dengan cara memberikan instruksi pada mikrokontroller untuk berkomunikasi dengan sistem pengendali tegangan dan computer untuk melakukan akuisisi data.Sistem elektromagnetik pada rumah sampel disusun menggunakan bahan berupa besi silikon sebagai magnet lunak dan dilengkapi oleh sistem pendingin untuk menjaga suhu pada sistem elektromagnet. Selain itu, rumah sampel dirancang menggunakan stepper motor agar dapat memberi variasi sudut antara medan magnet eksternal yang bekerja terhadap sampel dengan diapit oleh probe yang mampu memberi variasi sudut sampai dengan 180° dengan interval sebesar 5°. Sistem Elektromagnet mampu mengendalikan besaran arus untuk menghasilkan medan magnet sebesar 0.32 T.

Research on materials continues to be carried out in line with increasing interest in certain types of materials in technological developments. Materials are selected based on the match between their properties and their application to a device. Therefore, it is necessary to know the characteristics of the material to determine the electrical and magnetic properties of a material. The material being tested is ferroelectric material, so we need a system that is able to perform the characterization process on ferroelectric material automatically. In this study, a sample housing was created that was able to influence an external magnetic field aimed at providing a variable external magnetic field to the instrumentation system for tracking the polarization curve of the electric field. The magnetic field in the sample house uses electromagnetics by controlling the current in the power source with a DC voltage of 60 V and 20 A. Control is carried out by giving instructions to the microcontroller to communicate the voltage control system and a computer to perform data acquisition. The electromagnetic system in the sample house is arranged using the material in the form of iron as a soft magnet and equipped with a cooling system to maintain the temperature of the electromagnet system. In addition, the sample housing is also designed using a stepper motor in order to provide angle variations between the external magnetic field acting on the sample and flanked by a probe capable of varying the angle up to 180° with an interval of 5°. The Electromagnet System is capable of controlling the current to generate a magnetic field of 0.32 T."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Andaru
"Efek magnetoelektrik adalah suatu fenomena dimana suatu bahan yang diberi pengaruh medan magnet akan terjadi polarisasi pada bahan tersebut dan menghasilkan tegangan listrik, begitu juga sebaliknya. Alat ukur magnetoelektrik merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kopling dari efek magnetoelektrik pada suatu bahan material. Alat ukur untuk penelitian kopling magnetoelektrik sudah dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja alat ukur kopling suatu efek magnetoelektrik dari bahan multiferroik, dengan mengubah desain probe dan mengganti filter. Sumber medan magnet yang digunakan berupa kumparan eksitasi yang dialiri arus AC.
Dalam penelitian ini desain kumparan eksitasi dibuat lebih panjang dari penelitian sebelumnya dan terpisah dari pick up coil. Pick up coil yang mengukur kuat medan eksitasi dililitkan pada probe penjepit sampel dan menjadi satu bagian dengan probe.
Data hasil penelitian ini berupa grafik hubungan antara besar medan magnet dengan tegangan yang dihasilkan sampel akibat polarisasi medan magnet. Persamaan yang didapatkan dari hubungan tersebut menunjukkan besarnya kopling magnetoelektrik.

The magnetoelectric effect is the phenomenon of inducing electric polarization by applying an external magnetic field and vice-versa. Magnetoelectric coupling measuring instrument is the instrument to measure such effect in a material. Several works has been done on previous researches to find preliminary design of such an instrument.
The purpose of this research is to improve the performance of magnetoelectric coupling instrument for multiferroic material based on those researches by alternative probe design and addition of bandpass filter. The magnetic source is a solenoid supplied with alternating current.
In this research, the solenoid is built longer than previous research and separated from pick up coil. The pick up coil which measure the strength of the magnetic field produced by the solenoid is placed directly on the probe system that also holds the speciment.
The result of this research is graph that presents relation of inducing magnetic field and electrical polarization voltage of the speciment. The equation of this relation shows the measure the magnetoelectric coupling of the speciment.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Febrianti Mulyo
"Perkembangan kebutuhan aluminium pada industri manufaktur automotif motor dan mobil. Saat ini banyak aluminium sekunder hasil dari industri yang tidak didaur ulang karena khawatir sifatnya tidak sebaik ingotnya karena sering ditemukan adanya inklusi dan rendahnya nilai fluiditas yang menyebabkan penurunan kualitas pada produk. Untuk mengetahui inklusi dan nilai fluiditas saat ini menggunakan alat PodFA dan Prefil, akan tetapi alat tersebut masih tergolong sangat mahal dikalangan industri. Oleh karena itu, penelitian ini saya akan membuat rancang bangun alat pengukur inklusi oksida dan nilai fluiditas yang progresif dan mampu divalidasi dengan baik menggunakan kalibrator vakum, massa, dan temperature serta dalam proses perancangannya menghabiskan dana yang cukup murah dibandingkan harga alat lainnya. Untuk memverifikasi alat tersebut dapat bekerja sesuai standarnya, maka dalam riset ini meenggunakan aluminium paduan untuk mengetahui keberadaan inklusi oksida dan nilai fluiditas. Variabel bebas yang digunakan yaitu variasi temperature tuang sebesar 720oC, 740oC, dan 760oC dan bahan yang digunakan untuk pengujian alat APIF adalah paduan aluminium AC8A. Hasil dari pengujian alat tersebut menghasilkan nilai fluiditas dan sampel yang akan dikarakterisasi untuk mengetahui keberadaan inklusi oksida. Untuk mengetahui inklusi oksida menggunakan karakterisasi sampel menggunakan OM (Optical Microscopy) dan SEM-EDS (Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray). Pada variasi temperature tuang mendapatkan nilai fluiditas yang optimal pada temperature 760oC dan massa yang tersaring setiap 10 detik sebesar 225,94 gram, 500,45 gram, dan 682,36 gram, sehingga semakin tinggi temperature tuang maka semakin bagus nilai fluiditas pada logam cair. Inklusi oksida yang ditemukan pada paduan aluminium adalah Al2O3, Al3Ti, MgO, Al4C3, dan Si (Refraktori Brick).

The development of aluminum demand in the automotive manufacturing industry of motorcycles and cars. Currently, there are many secondary aluminum products from the industry that are not recycled because they are worried that their properties are not as good as ingots because they are often found to have inclusions and low fluidity values which cause a decrease in product quality. To determine inclusions and fluidity values, PodFA and Prefil tools are currently used, but these tools are still very expensive in the industry. Therefore, in this research, I will design a progressive oxide inclusion and fluidity value measuring device that can be well validated using vacuum, mass, and temperature calibrators and in the design process spends quite cheap funds compared to the price of other tools. To verify the tool can work according to its standards, this research uses aluminum alloy to determine the presence of oxide inclusions and fluidity values. The independent variables used are cast temperature variations of 720oC, 740oC, 760oC and the material used for APIF tool testing is AC8A aluminum alloy. The results of testing the tool produces fluidity values and samples that will be characterized to determine the presence of oxide inclusions. To determine the oxide inclusions using sample characterization using OM (Optical Microscopy) and SEM-EDS (Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray). In the pouring temperature variation, the optimal fluidity value is obtained at a temperature of 760oC and the mass filtered every 10 seconds is 225.94 grams, 500.45 grams, and 682.36 grams, so that the higher the pouring temperature, the better the fluidity value in liquid metal. Oxide inclusions found in aluminum alloys are adalah Al2O3, Al3Ti, MgO, Al4C3 and Si (Refractory Brick)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandi Akhmad
"Telah dilakukan penelitian untuk mengukur nilai tegangan induksi yang dihasilkan oleh koil pick-up yang berada dalam pengaruh medan magnet homogen. Sumber medan magnet homogen yang digunakan berasal dari kumparan Helmholtz dengan 210 lilitan pada masing-masing kumparannya, dan dengan jari-jari efektif 14.5 cm. Variasi medan magnet didapat dengan memberikan Variasi arus, dan dari pengukuran didapatkan bahwa kumparan Helmholtz tersebut mempunyai medan magnet homogen sepanjang 6 cm di tengah-tengah kedua kumparannya. Koil pick-up yang digunakan adalah koil dengan 850 lilitan dengan panjang 3 cm dan diameter 0.9 cm. Tegangan induksi yang dihasilkan ini diukur dengan menggunakan program lock-in amplifier yang telah dirancang secara digital menggunakan DAQ Card (Data Acquisition) tipe USB 9215A dengan bahasa pemrograman LabVIEW 8.5.
Dari pengukuran dihasilkan data perubahan tegangan induksi koil pick-up sebelum dan sesudah diberikan sampel magnetik pada inti koil yang menunjukkan bahwa tegangan induksi setelah memakai sampel lebih besar dibanding dengan tanpa memakai sampel. Ini diakibatkan oleh efek magnetisasi dari bahan yang digunakan. Didapatkan hasil perhitungan suseptibilitas magnet sebesar 2.3 yang nilainya jauh dibandingkan literatur yang nilainya mencapai ribuan. Ini mungkin dikarenakan pengukuran yang dilakukan terjadi pada daerah diatas kurva histerisis dari sampel yang digunakan.

The research had been done to measure the value of induction voltage generated by the pick-up coil under the influence of uniform magnetic field. Uniform magnetic field source created by Helmholtz coils with 210 windings on each coil, and the effective radius of 5.14 cm. Variation of the magnetic field is obtained by giving the current variation, and from measurement obtained that Helmholtz coil have a uniform magnetic field with 6 cm length in the middle both its coils. Pick-up coil was used with a 850 coil windings with a length of 3 cm and a diameter of 0.9 cm. The resulting induced voltage is measured using lock-in amplifier programs that have been digitally designed using a DAQ Card (Data Acquisition) USB type 9215A with the programming language LabVIEW 8.5.
From measurement produced data of induction voltage changed from pick-up before and after the given magnetic sample at the core of coil which shows that the induction voltage after applying samples is larger compared Without sample. This is caused by the effects of magnetization of the materials used. Magnetic susceptibility is obtained by calculating with value of 2.3 in comparison with a value of literature in the thousands. This may be due to measurements carried out occurred in the area above the hysteresis curve ofthe sample used.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29460
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>