Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115315 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pranata Jaya
"Organoclay adalah lempung yang disintesis dengan bahan organik ODTMABr tanpa mengubah struktur kimianya. Pergeseran puncak (001) difaktogram menunjukkan bahwa ODTMABr berhasil masuk ke dalam lapisan lempung. Basal spacing pada organoclay lebih besar dibandingkan dengan basal spacing bentonit. Uji FTIR menunjukkan bahwa organoclay Tapanuli (OCT-C18) terinterkalasi oleh surfaktan ODTMABr. Sintesis antara Polyvinyl Alcohol (PVA) dan OCT dalam jumlah sedikit yaitu PVA/OCT-C18 5% atau kurang menghasilkan nanokomposit berstruktur eksfoliasi. Penambahan OCT-C18 memberi peningkatan kekuatan mekanik dan modulus elastisitas PVA/OCT-C18, tetapi memberi penurunan regangan pada PVA/OCT-C18 7%. Hasil SEM pada permukaan patahan menunjukkan peningkatan kekuatan mekanik dan teramatinya peningkatan kekasaran permukaan patahan. Banyak dan besar rongga pada PVA/OCT-C18 mempengaruhi kekuatan mekanik PVA/OCT-C18.

Organoclay was synthesized using ODTMABr surfactant without changing its chemical structure. The diffractogram showed that the (001) peak shifted and this indicated that the organoclay layers were intercalacted. The basal spacing of organoclay which was higher than of bentonite. The FTIR results indicated the ODTMABr surfactant intercalated the clay layers. Synthesis of Polyvinyl Alcohol (PVA) and small amounts of OCT-C18 less than 5% wt, produced exfoliated nanocomposite structure. The addition of OCT-C18 improved mechanical strength and modulus of elasticity, but it decreased the value of strain of PVA/OCT-C18 composites. SEM observation results on the fracture surface showed that the enchanted of mechanical strength of PVA/OCT-C18 followed by the roughness of fracture surface. The number of voids or cavities on PVA/OCTC18 affected the mechanical strength of PVA/OCT-C18."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismadi
"Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis dan karakterisasi material komposit berbasis polyvinyl alcohol (PVA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi cross linker glutaral dehyde (GA) dan penambahan serat karbon terhadap sifat mekanik dan konduktivitas listrik komposit berbasis PVA dan potensinya untuk digunakan sebagai material shape memory polymer (SMPs). Konsentrasi GA yang digunakan adalah 0 dan 3% fraksi berat, sedangkan variasi konsentrasi serat karbon adalah 0, 2, 4, dan 6% fraksi berat. Sintesis film PVA dilakukan dengan cara melarutkan padatan PVA di dalam air pada suhu 80°C selama 6 jam dengan konsentrasi 8% dari berat air, dilanjutkan dengan pendinginan selama 12 jam. Selanjutnya ditambahkan GA dan serat karbon. Komposit diuji tarik dengan universal testing machine untuk mengetahui sifat mekaniknya, dilanjutkan dengan karakterisasi spektrum inframerah (FTIR), difraksi sinar X (XRD), analisis morfologi dengan SEM, karakterisasi termal (TGA), konduktivitas listrik dan uji shape recovery material. Dari hasil pengujian mekanik diketahui bahwa nilai kekuatan tarik menunjukkan peningkatan sebesar 16.9% dari 27.63 menjadi 32.3 N/mm2 dengan penambahan GA dari 0 ke 3%. Nilai kekuatan tarik optimal didapatkan pada penambahan serat karbon sebesar 2% yaitu 34.08 N/mm2 pada konsentrasi GA 0% dan 36.74 N/mm2 pada konsentrasi GA 3%. Dari spektrum inframerah terlihat adanya jembatan asetil sebagai akibat penambahan GA 3% yang menyebabkan peningkatan kekuatan ikatan kimia. Ukuran kristalit mengalami kenaikan dengan adanya penambahan GA 3% dan cenderung mengalami penurunan dengan adanya penambahan serat karbon yang terlihat pada hasil difraksi XRD. Analisis SEM menunjukkan tipe patahan getas pada penampang PVA dengan GA 3% dan fenomena fiber pull out pada penambahan serat karbon. Penambahan GA sebesar 3% menaikkan nilai konduktivitas listrik hingga 13.91%, dari 2.3 x 10-8 menjadi 2.62 x 10-8 S/cm, sementara penambahan serat karbon sebesar 2% menaikkan nilai konduktivitas listrik hingga 14000 dan 15900 kali pada kadar GA 0 dan 3%, yaitu sebesar 3.39 x 10-4 dan 4.18 x 10-4 S/cm. Secara umum, penambahan cross linker dan serat karbon mampu menaikkan nilai kekuatan tarik dan konduktivitas listrik secara signifikan pada material komposit berbasis PVA. Dari hasil uji shape recovery material terlihat bahwa nilai shape recovery komposit PVA dengan GA 3% bernilai di atas 80% menjadikannya berpotensi digunakan untuk aplikasi material SMPs.

Fabrication and characterization of polyvinyl alcohol (PVA) based composite has been done in this research to investigate the influence of concentration of cross linker glutaral dehyde (GA) and the addition of carbon fiber toward mechanical properties and electrical conductivity of PVA based composite, and also its potential as shape memory polymer (SMPs) material. The concentration of GA used was 0 and 3% of weight fraction, while variation of carbon fiber concentration was 0, 2, 4, and 6% of weight fraction. Fabrication of PVA film was done by dissolving PVA bulk into 80oC water for 6 hours with 8% concentration of w/w, continued with chilling for 12 hours and addition of GA and carbon fiber. Tensile test for the composite was done with universal testing machine to investigate the mechanical properties, continued with infrared spectrum (FTIR) characterization, X-ray diffraction (XRD), morphology analysis with SEM, thermal characterization (TGA), electrical conductivity and shape recovery measurement. From the mechanical testing, the tensile strength showed an increase of 16.9% from 27.63 to 32.3 N/mm2 with addition of GA from 0 to 3%. The optimal value of tensile strength was obtained with addition of carbon fiber of 2%, from 34.08 N/mm2 in GA concentration of 0% to 36.74 N/mm2 in GA concentration of 3%. The infrared spectrum showed an acetyl bridge as the result of addition of 3% GA which caused increasing in the strength of chemical bond. Crystallite size increased with addition of 3% GA and tended to decrease with the addition of carbon fiber which was showed in the XRD. SEM analysis showed brittle failure in the PVA morphology with 3% GA and a phenomenon of fiber pull out in the addition of carbon fiber. Addition of 3% GA increased the electrical conductivity of 13.91% from 2.3 x 10-8 to 2.62 x 10-8 S/cm, while addition of 2% carbon fiber increased electrical conductivity of 14000 and 15900 times at GA concentration of 0 and 3%, which were 3.39x10-4 and 4.18x10-4 S/cm. Generally, the addition of cross linker glutaral dehyde and carbon fiber reinforcement can enhance significantly the tensile strength and electrical conductivity of the PVA based composite. From shape recovery measurement, the shape recovery value of PVA composite with 3% GA is over 80%, thus it has the potential in application of SMPs material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Holilah
"Film sensitif kelembaban bahan polyvinyl Alcohol (PVA) yang dimodifikasi dengan Polyethylene Oxide (PEO) telah berhasil dipreparasi. Preparasi bahan dilakukan dengan mendeposisikannya di atas substrat PCB berelektroda interdigital dari material tembaga yang dilapis dengan perak melalui metode pencelupan (dip-coating). Karakterisasi film meliputi sifat mekanik, struktur dan sifat listrik. Sifat mekanik film dipelajari melalui pengukuran uji tarik, fraksi gel dan swelling. Struktur film dikarakterisasi dengan Infra Red (IR), sedangkan sifat listrik dikarakterisasi dengan RCL meter dari mode dc dan ac dengan frekuensi dari 1kHz ? 1MHz. Hasil uji sifat mekanik film menunjukkan bahwa penambahan PEO dapat meningkatkan fraksi gel dan menurunkan swelling yang dapat diterangkan karena telah terjadi jaringan interpenetrating antara PVA dan PEO. Penambahan PEO ini mempunyai efek samping berupa penurunan kekuatan tarik film.
Hasil karakterisasi struktur menunjukkan film sangat mudah menyerap uap air sehingga yang terlihat sebagian besar adalah absorpsi dari gugus OH. Penambahan PEO tidak berpengaruh pada nilai impedansi film. Studi efek frekuensi pada impedansi film menunjukkan bahwa film hanya sensitif terhadap perubahan frekuensi pada RH rendah. Sifat terbaik sebagai film sensitif kelembaban ditunjukkan oleh frekuensi 1 kHz. Hasil ukur menunjukkan bahwa penambahan PEO dapat memperbaiki reprodusibilitas fabrikasi dan stabilitas impedansi film PVA. Film PVA-PEO yang difabrikasi dengan dua kali celup (dua lapis) dengan PEO 40,0 mg memberikan reprodusibilitas dan stabilitas impedansi terhadap kelembaban terbaik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Theo
"Konsumsi oral empat obat antituberkulosis (OAT) lini pertama; isoniazid (INH), etambutol hidroklorida (ETH), pirazinamid (PZA), dan rifampisin (RIF), saat ini menjadi metode utama penanganan tuberkulosis tulang. Untuk mengatasi kemungkinan kepatuhan pasien yang rendah dan kesulitan pengantaran obat menuju jaringan rusak, hidrogel dari matriks polivinil alkohol (PVA) dengan variasi peningkatan konsentrasi pektin (0.1% dan 0.5% mg/mL) yang mengenkapsulasi OAT sebanyak 20% massa matriks disintesis dengan metode freezing-thawing. Peningkatan konsentrasi pektin dalam matriks menyebabkan struktur hidrogel yang semakin bersifat porous, sedikit peningkatan kristalinitas hidrogel, dan persentasi burst release tertinggi pada tiga OAT yang bersifat hidrofilik. Hasil uji FTIR menunjukkan interaksi polimer hanya terjadi dengan dua OAT dengan kelarutan terendah, yakni PZA dan RIF, masing-masing pada gugus polar amina. Dengan waktu pengamatan uji rilis in vitro selama 30 hari, matriks RIF dengan peningkatan konsentrasi pektin 0.5% mg/mL memiliki persentasi rilis kumulatif terendah, yaitu 4.92%. Uji Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) untuk mengamati degradasi OAT dan uji kapasitas pengikatan polimer tambahan dalam matriks perlu dilakukan untuk mengembangkan kandidat bioimplan OAT

Oral consumption of four frontline antituberculosis drugs (ATDs); isoniazid (INH), ethambutol hydrochloride (ETH), pyrazinamide (PZA), and rifampicin (RIF), is the current medical treatment for spinal tuberculosis. To overcome the possibility of low patient compliance and difficulty to deliver drugs to the infected tissue, hydrogel from matrix of polyvynil alcohol (PVA) with varied pectin concentration (0.1% and 0.5% w/v) encapsulating ATDs as many as 20% of the matrix synthesized through freezing-thawing method. The higher the pectin concentration causes the more porous structure, more slightly crystalline hydrogel and the higher percentage of burst release of hydrophilic ATDs. FTIR spectra shows polymer interactions only occur with two ATDs with the lowest solubility, PZA and RIF, each with the polar functional groups of amine. Through 30 days of in vitro release test, RIF matrix with the highest pectin concentration has the lowest percentage of cumulative release, 4.92%. Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) test and polymer’s binding affinity towards ATDs are necessary done further to develop bioimplant candidate of ATDs"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Gunawan
"Film komposit sensitif kelembaban dari polivinil alkohol dan metal oksida yang dideposisikan pada substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu yang dilapisi Ag telah berhasil dipreparasi. Film komposit ini dibuat dengan tujuan memodifikasi sifat sensitif kelembaban dari film PVA sehingga menjadi lebih baik. Metal oksida yang difungsikan sebagai modifikator adalah TiO2, Cr2O3, MnO2 dan MgO. Fabrikasi film PVA-MO menggunakan teknik dip-coating yang relatif sederhana. Bahan ammonium perokdisulfat (APS) digunakan sebagai insiator untuk crosslinking PVA. Sifat-sifat film komposit polivinil alkohol dan metal oksida diteliti melalui karakterisasi struktur dan listrik untuk berbagai konsentrasi MO yang digunakan.
Karakterisasi struktur menggunakan SEM, sedangkan karakterisasi listrik dilakukan dengan meneliti hubungan antara perubahan impedansi film komposit PVA-MO terhadap perubahan kelembaban relatif menggunakan RCL-meter. Keempat jenis film komposit PVA-MO yang diteliti menunjukkan sifat sensing yang baik. Sifat sensitif kelembaban film komposit PVA-MO ternyata dipengaruhi oleh frekuensi ukur dan massa modifikator. Frekuensi ukur 1 kHZ dan masa modifikator 1 gram menghasilkan sifat listrik dan sifat sensing yang baik untuk semua film komposit PVA-MO. Mekanisme sensing film komposit PVA-MO diduga merupakan gabungan dari sifat sensing PVA dan metal oksida. Sifat sensing PVA dimungkinkan karena sifatnya yang hidrofilik.
Gugus OH pada rantai molekul PVA dapat menangkap molekul air yang bipolar melalui ikatan hidrogen (ikatan van der Waals) dan membentuk lapisan-lapisan fisisorbsi yang memungkinkan ion-ion H+ hopping melalui lapisan-lapisan tersebut. Sifat sensing metal oksida dilandasi kemampuannya melakukan chemisorbsi dan fisisorbsi yang memungkinkan terjadinya mobilitas ion-ion H+ pada lapisan fisisorbsi kedua dan seterusnya seperti mekanisme pada PVA. Penyimpangan reproduksibilitas fabrikasi film komposit PVA-MO kurang dari 1 orde dihitung pada kelembaban 75% RH. Stabilitasnya diuji dalam rentang waktu 90 hari dengan penyimpangan kurang dari 1 orde."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Budiawanti
"Film sensitif kelembaban berbasis PVA telah berhasil dipreparasi dan dideposisikan pada substrat berelektroda dengan metode dip-coating. Struktur elektroda substrat berupa interdigital dengan material elektroda terbuat dari film tembaga yang dilapis dengan perak.Untuk menghasilkan ikatan silang pada PVA digunakan ammonium perokdisulfat (APS) sebagai inisiator. Karakterisasi film meliputi struktur dan sifat listrik. Struktur film dikarakterisasi dengan XRD dan foto SEM, sedangkan sifat listrik film dikarakterisasi menggunakan RCL meter di dalam chamber yang kondisi kelembabannya dikontrol dengan menggunakan larutan garam jenuh. Frekuensi triger yang digunakan untuk karakterisasi divariasi mulai 1kHz-1MHz. Impedansi film sensitif kelembaban berbasis PVA secara umum menurun dengan meningkatnya kelembaban relatif. Impedansi film dipengaruhi oleh frekuensi triger pada RH rendah sedangkan pada RH tinggi efek frekuensi tidak terlalu berpengaruh. Film PVA-elektrolit menunjukkan reprodusibilitas fabrikasi dan stabilitas impedansi yang kurang baik. Cr2O3 digunakan sebagai modifikator untuk memperbaiki sifat sensing kelembaban film PVA-elektrolit. Hasil karakterisasi film PVA yang dimodifikasi dengan Cr2O3 menunjukkan bahwa penambahan Cr2O3 dapat memperbaiki reprodusibilitas fabrikasi dan stabilitas impedansi film PVA-elektrolit. Prosentase kenaikan impedansi dihitung dari impedansi awal film PVA yang dimodifikasi dengan Cr2O3 0,4% perhari sedangkan pada film PVA-elektrolit 1,2% perhari. Sifat sensing film PVA-elektrolit yang dimodifikasi dengan Cr2O3 tidak dipengaruhi oleh konsentrasi Cr2O3 tetapi lebih didominasi oleh konsentrasi elektrolitnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T20997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afdhal Muttaqin H.S.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Windiani
"ABSTRAK
Plastik yang banyak digunakan saat ini masih terbuat dari polimer sintetis yang sulit terdegradasi oleh mikroorganisme tanah. Pengembangan polimer alami seperti campuran protein dengan polimer sintetis untuk pembuatan bioplastik terus berlanjut. Penelitian ini akan menggunakan Spirulina platensis dicampur dengan polimer sintetik dengan pemanasan dan sonikasi sebagai pra-perlakuan untuk mengoptimalkan karakteristik. Dalam penelitian ini, 2,5 g serbuk Spirulina platensis dilarutkan dalam air alkali dan akuades dengan variasi pH 7, 8,5, 10, dan 11, kemudian diplastisasi oleh gliserol dan pemanasan pada 70-90oC dengan variasi waktu pemanasan 30, 60, dan 120 menit. Setelah itu, Spirulina terplastisasi dicampurkan dengan 2,5 g polivinil alkohol. Larutan campuran kemudian dikeringkan dan dibentuk pada pelat kaca. Berdasarkan hasil variasi pH pelarut, derajat keasaman pelarut terbaik untuk menghasilkan sifat mekanik yang optimum yaitu pelarut dengan pH 10. Walaupun nilai kuat tarik lebih rendah daripada pada pH 11, namun nilai elongasi mendekati nilai elongasi pada plastik komersial. Lama pemanasan yang terbaik untuk menghasilkan sifat mekanik yang optimum adalah 60 menit pada pH pelarut diatas 8,5. Jika menggunakan pH pelarut dibawah 8,5, maka lama pemanasan terbaik adalah 120 menit. Derajat keasaman pelarut merupakan parameter yang paling berpengaruh terhadap sifat mekanik bioplastik dari Spirulina-PVA sedangkan waktu pemanasan tidak berpengaruh secara signifikan.

ABSTRACT
Plastics that are widely used today are still made of synthetic polymers that are difficult to degrade by soil microorganisms. The development of natural polymer such as protein blend with synthetic polymer for bioplastic manufacturing continues. This study will utilize Spirulina platensis blended with synthetic polymers with heating and sonication as pre treatment to optimize the characteristic. In this research, 2.5 g of Spirulina platensis powder dissolved in alkali and distillate water with pH variation of 7, 8.5, 10, and 11, then plasticized by glycerol and heating at 70 90oC with heating time variation of 30, 60, and 120 minutes. After that, blending with 2.5 g polyvinyl alcohol. Mixed solution then dried and formed as flex bar. Based on the results of solvent pH variation, the degree of acidity of the best solvent to produce optimum mechanical properties is a solvent with a pH of 10. Although the value of tensile strength is lower than at pH 11, the elongation value is close to the elongation value in commercial plastics. The best heating time to produce optimum mechanical properties is 60 minutes at a solvent pH above 8.5. If using a solvent pH below 8.5, the best heating time is 120 minutes. Degree of solvent acidity is the most influential parameter on the bioplastic mechanical properties of Spirulina PVA while the heating time has no significant effect.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frederick
"Penelitian mengenai koloid nanopartikel perak telah banyak dilakukan karakterisasinya. Koloid nanopartikel perak tersebut diharapkan dapat dijadikan sediaan inhalasi serbuk kering untuk terapi inhalasi. Penelitian ini dilakukan untuk membuat sediaan berupa nanopartikel perak (AgNP), nanopartikel perak dengan PVA (AgNP-PVA), dan. nanopartikel perak dengan PAMAM G4 (AgNP-PAMAM G4). Sediaan – sediaan tersebut dikarakterisasi untuk melihat bahwa sediaan tersebut dapat digunakan untuk terapi inhalasi. Larutan koloid nanopartikel perak dibuat dengan metode reduksi kimia, yaitu dengan mereduksi AgNO3 dengan NaBH4. AgNP memiliki ukuran partikel hidrodinamis, geometris, dan aerodinamis dengan ukuran masing – masing 14 nm, 10,547 nm, dan 485,4 nm. Ukuran partikel hidrodinamis, geometris, dan aerodinamis diperoleh masing - masing dengan pengujian Particle Size Analyzer (PSA), Transmission Electron Microscope (TEM), dan Andersen Cascade Impactor (ACI). Konsentrasi AgNP, AgNP-PVA, dan AgNP-PAMAM G4 diuji dengan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) sebesar 42,36 ppm, 23,29 ppm, dan 13,80 ppm. Elemen perak (Ag) terkandung dalam seluruh jenis sampel AgNP dan pengujian dilakukan dengan alat Energy Dispersive X-Ray (EDX). Berdasarkan karakterisasi keseluruhan, dapat dikatakan bahwa AgNP-PAMAM G4 menunjukkan hasil yang baik dibandingkan hasil sampel lainnya.

The research about silver nanoparticles colloids has been carried out and has been charazterized. Silver nanoparticles colloids are expected to be used as dry powder inhaler for inhalation therapy. This research is carried out to make silver nanoparticles (AgNP), silver nanoparticles with PVA (AgNP-PVA), and silver nanoparticles with PAMAM G4 (AgNP-PAMAM G4). Samples will be characterized to see whether sample can be used for inhalation therapy. Silver nanoparticles colloids are made by chemical reduction method. That method is carried out by reducing AgNO3 with NaBH4. AgNP has hydrodynamic, geometric, and aerodynamic particle size in the amount of 14 nm, 10,547 nm, and 485,4 nm each. Hydrodynamic, geometric, aerodynamic particle size are obtained by particle size analyzer (PSA), Transmission Electron Microscope (TEM), and Andersen Cascade Impactor (ACI) each. AgNP, AgNP-PVA, AgNP-PAMAM G4 concentration are obtained by Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) in the amount of 42,36 ppm, 23,29 ppm, and 13,80 ppm each. Silver (Ag) element is contained in all types of silver nanoparticles sample and Energy Dispersive X-ray (EDX) is used it. Based on overall characteristics, AgNP-PAMAM G4 has shown better results than other samples."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerimis Arofah
"Penyakit jantung menyebabkan sekitar 7 juta kematian setiap tahun akibat infark miokard yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Dengan kemampuan terbatas jantung untuk meregenerasi diri, diperlukan strategi terapi efektif untuk pemulihan fungsi miokard pasca infark miokard. Penelitian ini berfokus pada karakterisasi fisika kimia hydrogel berbasis PVA-gelatin-hAM untuk menargetkan terapi infrak miokard. Hydrogel berbasis PVA-gelatin-hAM difabrikasi menggunakan metode freeze-thaw dengan 2 siklus. Karakterisasi hydrogel yang dilakukan meliputi FTIR, DSC, swelling, compression, reologi, dan SEM. Hasil uji FTIR menunjukkan adanya pembentukan ikatan silang dalam matriks hydrogel. Penambahan gelatin dan hAM terbukti dapat menurunkan melting temperature PVA. Hydrogel PVA-Gel-hAM menunjukkan nilai swelling ratio yang paling rendah. Nilai kuat tekan pada PVA, PVA-Gel, PVA-hAM, dan PVA-Gel-hAM secara berurutan sebesar 1,359 ± 0,0730 MPa, 0,7678 ± 0,1020 MPa, 0,3399 ± 0,01930 MPa, dan 0,5892 ± 0,05662 MPa. Hasil uji reologi dengan frequency sweep menunjukkan bahwa storage modulus lebih tinggi daripada loss modulus pada seluruh hydrogel berbasis PVA-gelatin-hAM. Hasil uji SEM menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan dalam morfologi antara hydrogel PVA, PVA-Gel, dan PVA-Gel-hAM, meskipun hydrogel PVA-hAM memiliki morfologi berserat yang khas kolagen. Penelitian hydrogel berbasis PVA-Gelatin-hAM merupakan yang pertama kali dilakukan. Hal ini menjadi kontribusi baru dalam bidang hydrogel untuk cardiac patch.

Cardiovascular disease results in approximately 7 million deaths annually, primarily due to myocardial infarction, which is a leading cause of morbidity and mortality. Given the heart's limited regenerative capacity, there is a pressing need for effective therapeutic strategies to restore myocardial function post-myocardial infarction. This research focuses on the physicochemical characterization of a PVA-gelatin-hAM-based hydrogel for myocardial infarction therapy. The hydrogel was fabricated using a freeze-thaw method over two cycles. Characterization techniques included FTIR, DSC, swelling tests, compression tests, rheological analysis, and SEM. FTIR results indicated the formation of cross-links within the hydrogel matrix. The addition of gelatin and hAM significantly reduced the melting temperature of PVA. The PVA-Gel-hAM hydrogel exhibited the lowest swelling ratio among the samples. The compressive strength values for PVA, PVA-Gel, PVA-hAM, and PVA-Gel-hAM were 1.359 ± 0.0730 MPa, 0.7678 ± 0.1020 MPa, 0.3399 ± 0.01930 MPa, and 0.5892 ± 0.05662 MPa, respectively. Rheological tests using frequency sweep analysis demonstrated that the storage modulus was consistently higher than the loss modulus across all PVA-gelatin-hAM-based hydrogels. The SEM analysis shows no significant difference in morphology between PVA hydrogel, PVA-Gel, and PVA-Gel-hAM, despite PVA-hAM hydrogel exhibiting a characteristic collagen-like fibrous morphology. This pioneering study on PVA-Gelatin-hAM-based hydrogels represents a novel contribution to the field of hydrogels for cardiac patch applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>