Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herdina Jane Puspachinta
"Penilaian Risiko Keselamatan pada Sistem Perpipaan Gas Onshore di PT. X Sumatera Tahun 2013 dilakukan mengingat perlunya mengetahui tingkat risiko keselamatan pada proses pembangunan sistem perpipaan gas onshore ini dan daerah bertanah gambut yang banyak pepohonan dan sangat rentan terhadap kebakaran hutan yang akan mengancam keselamatan masyarakat di sekitar jalur pipa. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik menggunakan metode analisis semi kuantitatif dengan tujuan untuk mendapatkan nilai dan tingkat risiko yang ada. Penilaian dilakukan menggunakan sistem skoring berdasarkan Model Studi Zulkifli Djunaidi.
Hasil penilaian menunjukkan bahwa nilai probabilitas dari sistem perpipa gas onshore yang diteliti adalah 36,21 pts dengan nilai konsekuensi sebesar 1,56 pts. Nilai risiko relatif didapatkan sebesar 26,62 pts yang termasuk kategori low risk berdasarkan Tabel Kriteria ALARP. Oleh sebab itu, tindakan perbaikan tidak perlu dilakukan namun disarankan untuk memelihara kualitas pengendalian yang sudah dilakukan untuk meminimalisasi risiko.

Safety Risk Assessment for Onshore Gas Pipeline System at PT. X Sumatera 2013 done because it is important to know the level of risk of this gas pipeline system which still under construction and the land has a peat soil with many trees and susceptive to fire. This can be really harmful to the society. This research is an analytical descriptive that uses semi-quantitative analytical method to get the score and level of this pipeline risk. This assessment uses scoring system based on Zulkifli Djunaidi’s Study Model.
The result shows that the probability’s score is 36,21 pts with consequences 1,56 pts. Based on ALARP Criteria Table, the level of risk is low with the score of relative risk is 1,56. Therefore, immediate control is not needed but need to maintain the quality of exising control in order to minimize the risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Errik Yusnadi Saleh
"PT. X merupakan salah satu perusahan yang bergerak bidang Eksplorasi danProduksi minyak dan gas yang beroperasi di Gresik, Jawa Timur mengalirkan gaskering dari fasilitas pengolahan darat ke Pembangkit Jawa Bali PJB . Berdasarkancatatan internal PT.X dari tahun 2007 sampai tahun 2016, terdapat 1 satu kalikejadian kebocoran pipa penyalur gas pada bulan Agustus tahun 2015 disebabkanoleh faktor ekternal. Selain terjadinya kecelakaan tersebut, beberapa kegiatanmasyarakat yang dekat dan bersinggungan dengan jalur pipa penyalur PT. Xterpantau semakin meningkat seiring dengan perkembangan kegiatan industri danpemukiman padat penduduk di daerah Gresik.Berdasarkan kondisi ini maka diperlukan kajian risiko untuk mendapatkangambaran profil serta tingkat risiko pipa apabila terjadi kebakaran dan ledakanterutama di daerah padat penduduk.
Hasil penelitian dengan menggunakan kajianrisiko semi kuantitatif menunjukkan bahwa terdapat beberapa segmen jalur pipapenyalur yang mempunyai nilai Relative Risk RR yang rendah dengan nilai 0.7dan 1.8 dari nilai rata rata RR sebesar 2.4 serta dengan nilai probability of surviveberkisar antara 66.9 sampai 69.4 yang menunjukan risiko terjadinya kecelakandan adanya konsekuensi terhadap lingkungan paling besar dibanding segmen jalurpipa yang lain.Kajian risiko secara kuantitatif dilakukan terhadap beberapa segmen pipa tersebutdan hasilnya menunjukkan bahwa segmen pipa tersebut masih dalam tingkat risikoyang ACCEPTABLE dan TOLERABLE. Berbagai upaya pencegahan dan mitigasiharus dilakukan oleh PT. X untuk mempertahankan dan menurunkan tingkat risikopipa penyalur gas sampai tingkat ACCEPTABLE.

PT. X is one of the oil and gas exploration and production companies operating inGresik, East Java, transporting dry gas from Onshore Processing Facilities OPF to the Java Bali Plant PJB through pipeline. Based on internal records of PT.Xfrom 2007 to 2016, there was 1 one time occurrence of pipeline failure in August2015 caused by external factor. In addition to the occurrence of the accident, someactivities close to and intersect with the pipeline channel PT. X is observed toincrease in line with the development of industrial activities and densely populatedin the Gresik area.Based on this condition, an assesment is required in order to obtain a descriptionof the risk profile and the risk level of the pipeline in case of fire and explosion,especially in dense populated areas.
From the results of research by using semi quantitative risk analysis showed thatthere are several segments of the pipelines that have low Relative Risk RR withthe value of 0.7 and 1.8 of the average RR value of 2.4 and with probability ofsurvive value ranges from 66.9 to 69.4. It shows that the risk of accidents andthe impact of environmental consequences is greater than the other pipelinesegment.Quantitative risk assessments were conducted to the pipeline segments and theresults show that the pipeline segment is still at risk level ACCEPTABLE andTOLERABLE. Various mitigation and prevention efforts must be performed byPT. X to maintain and lower the risk level of gas transmission pipeline to ACCEPTABLE levels.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henri Yuwono
"Operation of gas pipelines by PT X, built in 1998 along 14.4 km of which has a danger of gas leaks and fires. Risk analysis is conducted to anticipate the risks that would arise in the gas distribution activities whose results are expected to provide input for the company. This relative risk analysis using semiquantitative methods Risk Rating Index with the approach where the risk of possible dangers (Sum Index) and consequences (Leak Impact Factor). The results showed that the pipelines are in high risk areas (Intolerable) and most of the factors that play a role in contributing to the failure of the operation of the pipeline is the design factor."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T40815
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Risviana
"Penelitian ini membahas Penilaian Risiko Keselamatan Kerja dari Bahaya Fisik pada Operator Pigging pada Stasiun Penerimaan Pig di PT. X Tahun 2013, penelitian ini bersifat deskriptif analaitik. Desain studi yang digunakan merupakan desai studi berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 dengan metode semi kuantitatif menggunakan Joh Hazard Analysis (JHA).
Analisis Risiko dilakukan dengan menganalisis nilai konsekuensi, peluang, dan frekuensi, yang dianalisis dengan menggunakan Metode Fine yang ada pada AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan level risiko substansial dan priority 3. Oleh karena itu, diberikan rekomendasi yang bersifat engineering dan administratif.

This risk assesment of safety research that was held at Pig Receiver Station at PT. X in 2013, is a descriptif analytic study. This design used a study design basedon standard AS/NZS 4360:2004 with semi-quantitative method using the Joh Hazard Analysis (JHA).
Risk analyzes were conducted to analyze the velue of the consequences, opportunities and frequency and analyzed using the methods of Fine existing AS/NZS 4360:2004. The result showed that level of risk is substantial and priority 3. Therefore, given the recommendation that is engineering and administrative.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang didapat pada kegiatan servis berkala mobil di PT Surya Mobilindo tahun 2013. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai kemungkinan, frekuensi pemajanan dan konsekuensi dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semikuantitatif W.T. Fine J untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap kegiatan servis berkala. Desain penelitian yang dilakukan adalah observasional menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi dan wawancara.
Dari hasil penelitian diketahui risiko keselamatan kerja tertinggi pada kegiatan servis berkala mobil adalah kebakaran pada saat pembersihan karbutor. Sedangkan risiko yang lain antara lain terpeleset, tertimpa peralatan, terjepit alat kerja, tersayat, tersetrum,terkilir, luka bakar, iritasi kulit. Pengendalian yang telah dilakukan antara lain: penyediaan APD (safety shoes),safety sign ( ditempat hidrolik mobil ), APAR.

This study discusses about risk assessment for safety on Car periodic services process at PT Genta Surya Mobilindo in 2013. Risk Assesment is done by analyzing theprobability value, exposure and consequences of each phase of work then compared to a standard level of risk semi-quantitative WT Fine J to determine the level of risk that exist at each stage on motorcycle periodic services. This study using observationalsemi quantitative method AS/NZS 4360:2004. The data accumulation obtained from observation research and interviews.
From the result of research, we know that the high risks on Car periodic services process is hit by Fire and Explosion. Whereas the otherrisk was slip, struck down, fire, wedge, cut, electric shock, and explosion. The existing control that have done is giving personal protective equipment (safety shoes), dan safety sign (Hidrolik for car), APAR.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Bariyyah
"Selama masa operasional pada jaringan pipa transmisi gas banyak ditemukan potensial hazard yang dapat mengakibatkan kegagalan pipa. Perusahaan operator pipa perlu melakukan analisa risiko dengan mengidentifikasi hazard, menentukan parameter probabilitas (PoF) dan konsekuensi kegagalan (CoF) pipa serta melakukan perhitungan risiko qualitative sehingga dapat mengetahui profil risiko sepanjang pipa dan akibatnya terhadap orang, lingkungan, aset, serta reputasi pada perusahaan. Berdasarkan tingkat risiko yang dihasilkan operator pipa dapat menetukan mitigasi dan rekomendasi yang diperlukan untuk mengurangi risiko pada pipa onshore berupa strategi inspeksi, pemeliharaan dan perbaikan terkait dengan ancaman dampak mekanikal, korosi internal, dan korosi eksternal. Perhitungan analisa risiko menyatakan bahwa 87% segmen pipa berada pada tingkat risiko rendah dan 13% segmen pipa berada pada tingkat risiko menengah. Analisa fitness for service (FFS) yang dilakukan pada pipa tersebut menyatakan bahwa pipa tersebut masih layak dan aman beroperasi pada tekanan MAOP.

During the operational period of gas transmission pipelines are found a potential hazard that could result in pipeline failure. Pipeline operator companies need to do a risk analysis to identify hazards, determine the parameters of probability and consequences of pipeline failure and conduct qualitative risk analysis due to know the risk profile along the pipe and the failure consequence for people, environment, assets and company reputation. Based on the risk level, pipeline operator can determine the mitigation and recommendations to reduce risk in the form of strategic onshore pipeline inspection, maintenance and repairs related to the mechanical impact threats, internal corrosion and external corrosion. Calculation of the risk analysis states that 87% of the pipeline segments are at low risk and 13% of the pipelines are at intermediate risk. Analysis of fitness for service (FFS) conducted in the pipeline is stated that the pipeline is feasible and safe to operate at MAOP pressure."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30585
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Novella
"Dalam pelaksanaan produksi di industri manufaktur, setiap proses kerja tidak pernah terlepas dari bahaya dan risiko. PT. X memproduksi rubber parts untuk industri otomotif dan industri lainnya. Salah satu proses awal produksi rubber parts adalah proses mixing. Tahapan dari proses mixing yang cukup kompleks, bahan-bahan yang digunakan, dan pengoperasian mesin-mesin yang tidak sepenuhnya secara otomatis, berisiko menimbulkan insiden dan/atau kecelakaan beserta konsekuensinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko K3 pada proses mixing di PT. X. Dalam penelitian ini, identifikasi risiko pada proses mixing menggunakan metode Job Hazard Analysis berdasarkan OSHA 3071. Kemudian, analisis risiko secara semi kuantitatif yang mengacu pada Australian/New Zealand Standard 4360:2004 tentang Risk Management; dan menentukan tingkat risiko sesuai skor risiko yang dihitung menggunakan rumus perhitungan risiko menurut Fine 1971. Penilaian risiko dilakukan di dua pekerjaan utama dari proses mixing, yaitu kneader mixing dan open mill mixing.
Berdasarkan hasil identifikasi risiko, terdapat 22 bahaya dan risiko pada kneader mixing dan 22 bahaya dan risiko pada open mill mixing. Berdasarkan penilaian existing risk di kneader mixing dan open mill mixing, bahaya dengan tingkat risiko tertinggi adalah bising yang timbul dari mesin-mesin di area proses mixing dengan tingkat risiko substantial.

In the implementation of production in the manufacturing industry, every work process is never independent of hazard and risk. PT. X manufactures rubber parts for the automotive industry and other industries. One of the initial production process of rubber parts is mixing process. The stages of a complex mixing process, the materials used, and the operation of machines that are not completely automatic, are at risk of incidents and or accidents and their consequences.
This study aims to determine the level of OHS risk in the mixing process at PT. X. In this research, risk identification on mixing process using Job Hazard Analysis method based on OSHA 3071. Then, semi quantitative risk analysis refers to Australian New Zealand Standard 4360 2004 on Risk Management and determine the risk level according to the risk score calculated using the Fine risk formula 1971. Risk assessment is done in two main work of mixing process, that is kneader mixing and open mill mixing.
Based on the results of risk identification, there are 22 hazards and risks in mixing kneader and 22 hazards and risks in open mill mixing. Based on the assessment of existing risk in kneader mixing and open mill mixing, the hazard with the highest risk level is noise which arises from machines in the mixing process area with substantial risk level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Floren Wahyu Purwanto
"Risiko di lokasi kerja adalah sebuah permasalahan yang harus diminimalisasi agar para pekerja dapat senantiasa bekerja dengan sehat dan selamat. Penelitian yang dilakukan pada Rumah Pemotongan Ayam (RPA) X Bogor tahun 2013 menunjukkan bahwa pada sektor industri kecil ini masih terdapat risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang cukup tinggi sehingga mampu berdampak buruk terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, serta berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan tingkat risiko di Rumah Pemotongan Ayam (RPA) X sehingga dapat diberikan rekomendasi program yang sesuai untuk meminimalisasi risiko yang ada. Desain studi yang digunakan adalah desktiptif analitik dengan pendekatan observasional yang mengacu pada standar AS/NZS 4360-2004 dan perhitungan nilai risiko berdasarkan metode Formula Matematika Fine (W. T. Fine) (1971). Tahapan penelitian ini adalah identifikasi bahaya dan risiko K3 di setiap proses kerja dengan menggunakan Job Hazard Analysis (JHA), analisis risiko dengan menghitung besar nilai consequences, probability, dan exposure, lalu membandingkannya dengan kriteria risiko. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai bahaya seperti bahaya ergonomi, fisik, kimia, biologi, dan psikososial di lokasi tersebut. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan risiko keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Pemotongan Ayam (RPA) X tinggi sehingga dibutuhkan rekomendasi pengendalian risiko yang efektif untuk meminimalisasi risiko yang ada.

Risks in the workplace is a constraint that must be minimized, so the workers can always work with a healthy and safe. Research conducted on Bogor Chicken Slaughter House in 2013 showed that this small industry sector still has a high work safety and health risks so as to adversely affect the safety and health of workers, and the effect on company productivity. This research aims to determine the value and the level of risk in the Chicken Slaughter House X so that it can be given the appropriate program recommendations to minimize existing risk. Study design used is descriptive analytical observational approach refers to AS/NZS 4360-2004standard and the calculation of risk based on Fine Mathematical Formula method(W. T. Fine) (1971). Stages of this research is the identification of hazards and risks K3 in each work process by using Job Hazard Analysis (JHA), risk analysis to calculate the consequences, probability, and exposure value, and compares with the risk criteria. The result of this research indicate that there are various hazards, physical, chemical, biological, and psychosocial at that location. In addition, this study also demonstrated the safety and health risks atChicken Slaughter House Xis high so it needs an effective risk management recommendations to minimize existing risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patuan Alfon S.
"Sebagai instalasi yang sangat vital untuk mentransportasikan gas dari suatu lapangan untuk sampai kepada pengguna (End User) maka kehandalan sisstem pipa transmisi gas harus terus dijaga. Hal tersebut dilakukan dengan beberapa cara antara lain pelaksanaan inspeksi, program perawatan (maintenance) secara berkala atas sistem pipa transmisi gas tersebut. Metode inspeksi dirasakan masih memiliki beberapa kelemahan antara lain biaya tinggi, pelaksanaan inspeksi lebih ditekankan pada waktu inspeksi dan tidak mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul serta dampaknya bila terjadi kegagalan operasinya. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dalam hal keinspeksian, di industri migas telah dikenal suatu metode inspeksi yang didasari kepada pertimbangan risiko yang dikenal dengan istilah inspeksi berbasis risiko (Risk Based Inspection/RBI).
American Petroleum Institute telah mengembangkan metodologi RBI tersebut yang pada awalnya masih dikhususkan pada instalasi dan peralatan yang berada pada suatu area tertentu dan memiliki tekanan (pressurize) RBI memfokuskan pelaksanaan inspeksi pada peralatan dan instalasi yang memiliki risiko kegagalan operasi sangat tinggi dengan dampak terhadap manusia sangat berbahaya. RBI dasar dikenal dengan perkalian antara Pof x CoF, dimana PoF itu adalah faktor penyebab kegagalan dan Cof itu adalah dampak yang ditimbulkan. Perkalian Pof dengan CoF menghasilan risiko yang ada pada instalasi dan peralatan. Mengingat parameter-parameter yang digunakan untuk menghitung PoF dan CoF pada peralatan dan instalasi bersifat tetap, maka menghitung risiko yang ada mudah dilaksanakan. Sebaliknya untuk sistem pipa transmisi gas dengan material baja API 5L X52 yang digelar melintasi berbagai area dimana memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda sehingga menjadikan banyak factor ketidakpastian (uncertainity), maka RBI sulit untuk diaplikasikan. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengaplikasikan model inspeksi berbasis risiko pada sistem pipa transmisi gas baja API 5L X52 di daratan dengan melakukan analisa permodelan terhadap faktor uncertainity sebagaimana disebutkan di atas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korosi eksternal menjadi faktor utama penyebab terjadinya kegagalan operasi dengan catatan gas yang mengalir adalah dry gas. Seluruh faktor kondisi tanah sekitar pipa digelar dan ditanam termasuk coating dan proteksi katodik menjadi faktor uncertainity. Untuk mengetahui tingkat risiko pada sistem pipa transmisi gas, maka dilakukan permodelan kuantifikasi dengan penghitungan melalui analisa distribusi weibull, dengan demikian risiko pada setiap segmen dapat diperhitungkan. Pada sistem pipa transmisi gas yang diproteksi dengan pelindung maka coating breakdown factordan penurunan proteksi katodik menjadi parameter yang penting dalam menghitung laju korosinya. Metode pengukuran laju korosi dilakukan dengan menggunakan polarisasi dengan parameter resistivitas tanah dan pH. Hasil pengukuran resistivitasdan pH sepanjang jalur pipa dengan sampel tanah yang diambil dianalisis di laboratorium dengan prinsip mengaplikasikan arus sinyal/AC dalam sel elektrokimia dengan menggunakan sirkuit tiga elektroda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju korosi material baja API 5L X 52 meningkat dengan semakin kecilnya resistivitas tanah dan sebaliknya akan menurun dengan semakin tingginya resistivitas tanah. Laju korosi yang dihasilkan berdasarkan hasil analisis yaitu 0.7409 e –0.002(r) (pH) (CB) (CP). Besaran laju korosi untuk tiap segmen dapat diperhitungkan sehingga PoF dapat ditentukan. Permodelan kedua adalah penghitungan dampak yang diakibatkan bila pipa tersebut mengalami kegagalan operasi dan mengakibatkan kebocoran pipa maka dampak terhadap manusia menjadi hal yang harus diperhitungkan atau dikenal dengan istilah Number Of Death (NOD). Secara spesifik Jo dan Ann telah menemukan bahwa NOD dapat dihitung dan sangat tergantung pada densitas penduduk yang berada pada jarak tertentu dengan jalur pipa itu. CoF dalam hal ini diambil dari hasil perhitungan NOD dan diperhitungan untuk setiap segmen pipa. Pada tingkat fatality 90 % dengan densitas penduduk 0.00769 maka NOD adalah 1.
Permodelan inspeksi sebagai bagian dari mitigasi risiko merupakan tahapan akhir dari proses penelitian ini sebagai respon dari analisis risiko yang dibuat agar pipa transmisi gas dapat dioperasikan dengan handal dan aman.. Skema inspeksi diperoleh melalui perhitungan laju korosi dengan mengetahui tingkat kritikaliti (kekritisan) per tahun atau per segmen. Penurunan risiko secara signifikan mampu mengurangi frekuensi inspeksi dimana meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya. Penurunan risiko adalah implementasi metode ALARP yang implementasinya dilaksanakan melalui strategi IMR sebagai keluaran dari proses permodelan inspeksi berbasis risiko pada penelitian ini.

For installations that are vital for transporting gas from a field to get to the user (End User) the reliability system gas transmission pipeline must be maintained. This is done in several ways, among others, the implementation of the inspection, maintenance program (maintenance) periodically over the gas transmission pipeline system. Perceived inspection method still has some drawbacks include high cost, the implementation of the inspection more emphasis on inspection time and do not consider the possible risks and impacts in the event of failure of the operation. In order to improve efficiency in terms of inspection, in the oil and gas industry has known an inspection method that is based on the consideration of risk is known as risk-based inspection ( Risk Based Inspection / RBI ).
The American Petroleum Institute has developed the RBI methodology which initially was devoted to the installation and equipment located in a particular area and have the pressure ( pressurize ) RBI to focus inspections on equipment and installations that have a very high risk of failure with extremely harmful effects on humans. RBI base known as the multiplication between POF x CoF, which PoF it is a factor that is a failure and Cof impact. Multiplication POF with CoF produce risk of the installation and equipment. Given the parameters used to calculate the PoF and CoF on equipment and installations are fixed, then calculate the risks that exist easily implemented. In contrast to the gas transmission pipeline system with API 5L X52 steel materials are held across a range of areas which have different properties and characteristics that make a lot of uncertainty factors ( uncertainity ), the RBI is difficult to apply. The aim of this research to develop and apply models of risk -based inspection system of gas transmission pipeline API 5L X52 steel in the mainland by analyzing uncertainity modeling of the factors mentioned above.
The results of this study indicate that external corrosion becomes a major factor causing the failure of the operation to record the flowing gas is gas cleaning. All factors of soil around the pipe was held and planted including coatings and cathodic protection uncertainity factor. To determine the level of risk in the gas transmission pipeline system, it is done by calculating the quantification modeling through analysis of weibull distribution, thus the risks on each segment can be calculated. In the gas transmission pipeline systems protected with the protective coating breakdown factordan decrease in cathodic protection becomes an important parameter in calculating the corrosion rate. The method of corrosion rate measurements done using polarization with soil resistivity and pH parameters. Results ressitivity dan pH measurements along a pipeline with soil samples taken were analyzed in the laboratory by applying the principle of signal flow / air in an electrochemical cell using a three- electrode circuit.
The results showed that the corrosion rate of the steel material API 5L X- 52 increased with the size of the soil resistivity and vice versa to decrease with increasing soil resistivity. The resulting corrosion rate based on the results of the analysis are 0.7409 e -0002 ( r ) ( pH ) ( CB ) ( CP ). The amount of corrosion rate can be calculated for each segment so that PoF can be determined. The second is the calculation modeling the impact caused when the pipe failure resulting in leakage of pipeline operations and the impact of humans into things that must be considered or known as Number Of Death ( NOD ). Specifically Jo and Ann have found that NOD can be calculated and is highly dependent on the density of the population who are at a certain distance with the pipeline. CoF in this case are taken from the calculation of NOD and reckoned for each pipe segment. At the fatality rate of 90 % with a population density of 0.00769 then NOD is 1.
Modeling inspection as part of risk mitigation is the final stages of the research process in response to the risk analysis made to the gas transmission pipeline can be operated reliably and safely. Inspection scheme is obtained by calculating the corrosion rate by knowing the level kritikaliti ( criticality ) per year or per segment. Decreased risk significantly reduced the frequency of inspections which improve efficiency and save costs. The reduction in risk is ALARP method implementation are implementation strategies implemented through IMR as the output of a risk -based inspection process modeling in this study.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
D1485
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianti
"PT Sakura Java Indonesia SJI 3 sebagai perusahaan yang memproduksi muffler menggunakan mesin pres feeder uncoiler dan peralatan pendukung produksi seperti crane dan forklift Dari proses produksi maupun mesin dan peralatan yang digunakan PT SJI 3 memiliki potensi bahaya hazard Potensi bahaya yang sering terjadi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja di PT SJI 3 adalah bahaya mekanik dan bahaya listrik Potensi bahaya mekanik dan listrik ini dapat menimbulkan risiko keselamatan sehingga akan menyebabkan kecelakaan kerja yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian
Skripsi ini membahas penilaian risiko keselamatan pada pekerjaan blank material pada proses pembuatan bracket 54P serta pengendalian yang sudah dilakukan di PT SJI 3 Penelitian ini adalah semi kuantitatif dengan desain deskriptif analitik Identifikasi hazard dan risiko menggunakan metode Job Safety Analysis JSA Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat risiko tertinggi adalah terjepit mesin dies.

PT Sakura Java Indonesia SJI 3 as a manufactory that producing mufflers use a pressing machine feeder machine uncoiler machine and production support equipment i e crane and forklift From its production processes machines and equipments used PT SJI 3 has the hazards Hazards that can lead to frequent accidents is a mechanical and electrical hazards It may cause of safety risk that would cause an accident which will eventually of losses
This study discusses safety risk assessment on the job of blank material in bracket 54P process and control that has been done in PT SJI 3 This study is a semi quantitative with design of analytical descriptive Hazard and risk identification using the Job Safety Analysis JSA The results showed that the higher risk level wedged of dies engine.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>