Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Swastika Pranasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention pada konsumen belanja online. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa yang pernah berbelanja online, dengan jumlah 289 partisipan. Perceived ease of use dan repurchase intention diukur dengan menggunakan alat ukur Perceived Ease of Use dan alat ukur Repurchase Intention yang dikonstruksi oleh Chiu, Chang, Cheng, dan Fang (2008).
Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa perceived ease of use memiliki pengaruh yang signifikan terhadap repurchase intention. Dengan demikian, penting bagi penjual produk atau jasa secara online untuk mengembangkan situs atau aplikasi belanja online yang dapat dengan mudah digunakan oleh konsumen belanja online.

This research aimed to find the influence of perceived ease of use on repurchase intention among online shopping consumer. Participants of this research were undergraduate students who have online shopping experience, with the amounts of 289 participants. Perceived ease of use and repurchase intention were measured using Perceived Ease of Use and Repurchase Intention measurement items made by Chiu, Chang, Chen, dan Fang (2008).
The main result of this research showed that perceived ease of use has significant impact on repurchase intention among online shopping consumer. Therefore, it is important for online retailers to develop their site or application which can be easily used by online shopping consumer.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Oktarianti
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh motivasi belanja utilitarian dan motivasi belanja hedonic terhadap purchase intention pada konsumen belanja online. Partisipan penelitian ini merupakan mahasiswa yang pernah berbelanja online, sejumlah 289 orang. Motivasi belanja utilitarian dan motivasi belanja hedonic diukur dengan alat ukur Utilitarian Motivation dan Hedonic Motivation yang disusun oleh Tsao dan Chang (2010). Purchase intention diukur dengan alat ukur Purchase Intention yang disusun oleh Topaloglu (2012).
Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belanja utilitarian dan motivasi belanja hedonic memiliki pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention pada konsumen belanja online. Walaupun kedua motivasi ini memiliki pengaruh yang signifikan, motivasi belanja utilitarian lebih mempengaruhi purchase intention pada konsumen belanja online dibandingkan motivasi belanja hedonic.

This research aimed to examine the influence of utilitarian and hedonic shopping motivations on purchase intention among online shopping consumer. Participants of this research were undergraduate students who have online shopping experience, with the amounts of 289 participants. Utilitarian and hedonic shopping motivations were measured using Utilitarian and Hedonic Motivation measurement items developed by Tsao and Chang (2010). Purchase intention was measured using Purchase Intention measurement items developed by Topaloglu (2012).
The main result of this research showed that utilitarian and hedonic shopping motivations have significant impact on purchase intention among online shopping consumer. While both of these motivations have significant impact, utilitarian shopping motivation has more influence on purchase intention than hedonic shopping motivation among online shopping consumer.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Marchia Gloria
"Kegiatan belanja online lebih berisiko dibandingkan belanja tradisional. Akibatnya, konsumen mempersepsi risiko lebih tinggi pada saat belanja online. Kepercayaan adalah penentu tindakan dalam situasi di mana konsumen mempersepsi risiko dalam belanja online. Perceived risk merupakan ketidakyakinan konsumen tentang kerugian atau keuntungan dalam transaksi tertentu (Naiyi, 2004). Perceived risk terbagi menjadi tujuh faktor, yaitu financial risk, delivery risk, fraud risk, process and time loss risk, product risk, privacy risk, dan information risk. Sedangkan trust didefinisikan sebagai kesediaan menjadi rentan terhadap orang atau tindakan orang lain (Gefen, 2002). Trust terdiri dari tiga dimensi, yaitu integrity, benevolence, dan ability. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perceived Risk in Online Shopping atau PR-OS (Naiyi, 2004) yang diadaptasi dan Specific Online Consumer Trust atau SOCT (Gefen, 2002) yang diadaptasi. Responden 453 mahasiswa diperoleh secara accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara perceived risk dan trust pada konsumen belanja online (r = -0.408, p = 0.000). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi persepsi risiko konsumen maka semakin rendah kepercayaan konsumen terhadap kegiatan belanja online. Dengan demikian, toko online dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dengan cara memberikan layanan yang terbaik dengan menampilkan testimonial dari konsumen yang berhasil melakukan kegiatan belanja online sebelumnya.

Online shopping is riskier than traditional shopping. As a result, consumers perceive higher risk in online shopping. Trust is a determinant of action in situations where there is a perceived risk of negative outcomes. Perceived risk represents consumers uncertainty about loss or gain in a particular transaction (Naiyi, 2004). While Trust is a willingness to be vulnerable to the actions of another person or people (Gefen, 2002). Perceived risk consists of seven factors, such as financial risk, delivery risk, fraud risk, process and time loss risk, product risk, privacy risk, dan information risk. Trust consists of three dimensions, namely integrity, benevolence and ability. Instruments that used in this study are Perceived Risk in Online Shopping atau PR-OS (Naiyi, 2004) that has been modified and Specific Online Consumer Trust atau SOCT (Gefen, 2002) that has been modified as well. The 453 college students as respondents were chosen by an accidental sampling technique. The result of this study shows that there is a significant negative relationship between perceived risk and trust among online shopping consumer (r = -0.408, p = 0.000). This result can be intepreted as the higher consumers perceived risk, the lower consumers’ trust in online shopping. Thus, one of the efforts that online shops can do to increase consumers trust is by providing the best service and displaying testimonials from consumers who managed to do a success online shopping.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairiyah
"Seiring dengan pertumbuhan e-commerce yang berkembang secara cepat, tercipta persaingan bisnis yang kompetitif terutama dalam pembelian tiket pesawat melalui sebuah aplikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perceived usefulness, perceived ease of use, dan online trust terhadap online repurchase intention pada aplikasi Traveloka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Sampel dalam penelitian ini adalah 120 responden mahasiswa dan pegawai dengan rentang usia 18 ? 35 tahun yang pernah membeli tiket pesawat melalui aplikasi Traveloka dan bertempat tinggal di DKI Jakarta. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Model penelitian ini di uji dengan menggunakan SPSS 21 dan multiple regression.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perceived usefulness dan online trust berpengaruh secara signifikan terhadap online repurchase intention. Sedangkan, perceived ease of use tidak berpengaruh secara signifikan terhadap online repurchase intention.

Following the growth of e-commerce rapidly, has created a competitive business particulary in buying airline ticket through application. The objective of this research is to analyze the effect of perceived usefulness, perceived ease of use, and online trust toward online repurchase intention on Traveloka application. This research applied quantitative approach.
The sample of this research is using 120 respondents, such as students and workers in the age range of 18 ? 35 years old who had bought airline ticket by using Traveloka application and currently living in DKI Jakarta. This research used purposive sampling method. The research model was tested by using SPSS 21 and multiple regression.
The result of this research indicates that perceived usefulness and online trust have a significantly positive impact toward online repurchase intention. On the other hand, perceived ease of use has a negative impact toward online repurchase intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia
"ABSTRAK
Berkembangnya tekonologi membuat munculnya banyak mobile application salah satunya aplikasi kesehatan XYZ. Aplikasi XYZ memediasi konsultasi kesehatan dan pembelian obat sehingga dapat dilakukan secara online. Penelitian ini membahas tentang intension to use aplikasi kesehatan XYZ dengan mengadopsi Integreated Theori Trust-TAM. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan objek penelitian Komunitas X. Dari hasil penelitian terbukti bahwa aplikasi XYZ mampu untuk membentuk kepercayaan antara dokter dan pasien tanpa harus bertemu tatap muka dalam menjalin
komunikasi digital dan terdapat hubungan pengaruh antara perceived usefulness, perceived ease of use dan trust terhadap intention to use aplikasi kesehatan berbasis online XYZ. Trust menjadi faktor utama dalam penentuan intention to use.

ABSTRACT
The development of technology makes the emergence of many mobile applications, one of which is XYZ health applications. The XYZ application mediates health consultations and drugs purchases so that it can be done online. This study discusses the intention to use XYZ health applications by adopting an Integrated Theory Trust-TAM. This study uses quantitative methods with the object of research is Community X. From the results of the research, it is proven that XYZ application is able to form trust between doctors and patients without having to meet face to face in establishing digital communication and there is a relationship of influence between Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and Trust has an influence on intention to use XYZ online based health applications. Trust is a major factor in determining intention to use."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Rahmiyani
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara perceived risk dan intensi repurchase pada konsumen belanja online. Perceived risk diukur dengan Perceived Risk in Online Shopping (Naiyi, 2004). Sementara intensi repurchase diukur dengan Repurchase Intention Questionnaire (Chiu et al., 2008). Responden merupakan 453 mahasiswa yang pernah melakukan perbelanjaan online, dan data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner online. Hubungan kedua variabel dilihat dengan menggunakan teknik Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara perceived risk dengan intensi repurchase, dengan r = -0.271 (p < 0.01, 2-tailed). Artinya, semakin tinggi perceived risk seseorang, semakin rendah intensi repurchase-nya. Dengan demikian, disarankan bagi bisnis e-commerce untuk meminimalisir perceived risk konsumen, dengan misalnya memberi jaminan penggantian barang.

This study was conducted to find the relationship between perceived risk and repurchase intention in online shopping consumer. Perceived risk was measured using Perceived Risk in Online Shopping (Naiyi, 2008), and repurchase intention was measured using Repurchase Intention Questionnaire (Chiu, et al., 2008). Respondents in this study were 453 college students who shopped online, using online questionnaire. The relationship between both variables was calculated using Pearson Correlation. Based on the result of this study, there is a significant relationship between perceived risk and repurchase intention, with negative correlation, with r = -0.271 (p < 0.01, 2-tailed), which means, the higher perceived risk of someone’s own, the lower his/her intention to repurchase in the same store/vendor. Therefore, it is recommended for e-commerce businesses to minimize consumers’ perceived risk, for example, by product replacement warranty.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprialdi Wahyu Tri Wibowo
"Saat ini, keberadaan teknologi mempunyai peran yang krusial di masyarakat. Hal tersebut ditandai dengan adanya pertumbuhan smartphone secara pesat di Indonesia dengan menciptakan berbagai layanan. Salah satu layanan yang ditawarkan kepada para pengguna yaitu teknologi online music streaming Spotify, sebuah layanan musik digital yang memberikan beragam akses ke jutaan lagu dan konten dari kreator di seluruh dunia. Studi ini menggunakan dua konstruk besar yaitu TAM (technology acceptance model dan UGT (uses and gratification theory) untuk mengidentifikasi berbagai faktor dalam penerimaan teknologi dan motivasi individu dalam menggunakan teknologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana pengaruh perceived ease of use, perceived usefulness, ritualized use, dan instrumental use terhadap intention to use pada penggunaan aplikasi. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh variabel perceived usefulness dalam memediasi pengaruh perceived ease of use terhadap intention to use pada Aplikasi online music streaming Spotify. Desain penelitian ini menggunakan konklusif deskriptif dengan metode kuantitatif dan menyebarkan self-administered questionnaire. Terdapat 250 responden berusia 18-40 tahun di indonesia yang merupakan pengguna aplikasi online streaming music Spotify dalam tiga bulan terakhir yang berpartisipasi dalam penelitian. Data dianalisis menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dan diolah dengan software SPSS serta SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use, perceived usefulness, dan ritualized use memiliki pengaruh terhadap intention to use. Selain itu, perceived usefulness berpengaruh positif dan signifikan dalam memediasi pengaruh perceived ease of use terhadap intention to use pada Aplikasi online music streaming Spotify.

Currently, the existence of technology has a crucial role in society. This is marked by the rapid growth of smartphones in Indonesia within creating various services. One of the services offered to users is Spotify's online music streaming technology, a digital music service that provides various access to millions of songs and content from creators around the world. This study builds on the TAM (technology acceptance model) & UGT (uses and gratification theory) to identify various factors in the technological acceptance and individual`s motivation to use technology. This purpose of the study is to understand the influence of perceived ease of use, perceived usefulness, ritualized use, and instrumental use towards intention to use the application. Also, this study aims to understand the effect of the perceived usefulness variable in mediating the relationship between perceived ease of use and intention to use on Spotify online music streaming. The design of this study used a descriptive conclusion with quantitative methods and distributed a self-administered questionnaire. There were 250 respondents aged 18-40 years in Indonesia who are users of the online music streaming application Spotify in the last three months who participated in the study. Data were analyzed using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) and processed with SPSS and SmartPLS software. The results showed that perceived ease of use, perceived usefulness, and ritualized use had an influence on intention to use."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekotyas Elastrina A
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara psychological capitaldan intention to leave pada perawat. Pengukuran psychological capital menggunakan alat ukur psychological capital questioner (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007) dan pengukuran intention to leave menggunakan alat ukur anticipated turnover scale (Atwood, 1985). Partisipan berjumlah 187 orang perawat yang bekerja di rumah sakit umum swasta.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara psychological capital dan intention to leave pada perawat (r = -0,169; p = 0.010, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin tinggi psychological capital yang dimiliki seseorang, maka semakin rendah intention to leave yang dimiliki. Berdasarkan hasil tersebut, psychological capital pada perawat perlu dikembangkan untuk menurunkan intention to leave sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat.

This research was conducted to find the correlation between psychological capital; and intention to leave among nurses.Psychological capital was measured using a modification instrument named psychological capital questioner (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007 ) and intention to leave was measured using a modification instrument named anticipated turnover scale (Atwood, 1985). The participants of this research are 187 nurseswho are working in private hospital.
The main results of this research show that psychological capital has negative correlatio significantly with intention to leave (r = -0.169; p = 0.010, significant at L.o.S 0.05). That is, the higher psychological capital of one?s own, the lower showing intention to leave. Based on these results, psychological capital among nurse need to be developed to reduce intention to leave so they can give the best health service to the people."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Richard Boloni
"Mobile commerce atau biasa disebut m-commerce merupakan cabang dari ecommerce yang memungkinkan konsumen untuk melakukan kegiatan e-commerce dengan lebih fleksibel, dimanapun dan kapanpun, didukung dengan perkembangan teknologi terkini seperti smartphone, tablet, dan mobile gadget lainnya. Berbagai jenis online shop yang ada di Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat aplikasi dan mobile version dari online shop mereka. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh dimensi Technology Acceptance Model (TAM) oleh Davis (1989) yang terdiri dari perceived usefulness, perceived enjoyment, dan perceived ease of use terhadap satisfaction serta intention to use (purchase intentions) konsumen terhadap aplikasi mobile purchasing dengan menggunakan studi kasus Lazada yang merupakan jenis e-commerce B2C. Responden dari penelitian ini adalah orang-orang yang sudah pernah menggunakan situs Lazada Indonesia dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Metode pengolahan data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perceived usefulness, dan perceived enjoyment memiliki pengaruh positif langsung terhadap intention to use. Sedangkan perceived ease of use berpengaruh positif terhadap intention to use secara tidak langsung dengan mediasi satisfaction, perceived usefulness, dan perceived enjoyment. Selain itu, perceived usefulness, dan perceived enjoyment memiliki pengaruh positif langsung terhadap saticfaction.

Mobile commerce or m-commerce is commonly called is a branch of e-commerce that allows consumers to conduct e-commerce with more flexible, wherever and whenever, supported by the latest technological developments such as smartphones, tablets, and other mobile gadgets. Different types of online shop in Indonesia take advantage of this opportunity to make an application and a mobile version of their online shop. This study was conducted to analyze the effect of the dimensions of the Technology Acceptance Model (TAM) by Davis (1989), which consists of perceived usefulness, perceived enjoyment and perceived ease of use to the satisfaction and the intention to use (purchase intentions) of consumers to mobile app purchasing by using study Lazada case which is a type of e-commerce B2C. The respondents of this research are people who have been using the site Lazada Indonesia within the past year. Data processing method used is Structural Equation Modelling (SEM). Results from the study showed that perceived usefulness and perceived enjoyment has a direct positive influence on the intention to use. While the perceived ease of use positively affects intention to use indirectly by mediation satisfaction, perceived usefulness and perceived enjoyment. In addition, perceived usefulness and perceived enjoyment has a direct positive influence on saticfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung K. Rahayu; Silverius Yoseph Soeharso; Aisyah
"Sebuah survei sebagaimana dikutip oleh salah satu perusahaan multi nasional di Indonesia, menyebutkan bahwa 60% dari generasi dewasa muda Indonesia melakukan turnover dalam kurun waktu tiga tahun bekerja. Perilaku turnover diawali dengan adanya intention yang menjadi turnover intention, hal penting sebagai prediktor yang kuat terhadap turnover. Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara psychological capital dan turnover intention. Dengan adanya pengetahuan, pendapat, dan pandangan individu, terhadap turnover intention dapat dipengaruhi oleh occupational future time perspective yang merupakan aspek gambaran subjektif individu, di mana hal ini dapat mempengaruhi pilihan dan tindakan seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh psychological capital dan occupational future time perspective terhadap turnover intention pada karyawan dewasa muda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 146 responden, yaitu 48% laki-laki dan 52% perempuan. Analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada psychological capital dan occupational future time perspective secara bersama-sama terhadap turnover intention. Saran praktis bagi perusahaan-perusahaan, dapat lebih mengembangkan psychological capital karyawannya agar dapat memfasilitasi motivasi dan intensi tingkah laku untuk mencapai performance yang lebih baik yang akan berdampak baik pada perusahaan juga."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2016
150 MS 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>