Ditemukan 137771 dokumen yang sesuai dengan query
Ayu Sekar Pratiwi
"Laporan ini bertujuan untuk meneliti dan membandingkan aplikasi manajemen rantai suplai oleh IKEA dan Wal-Mart. Laporan ini menganalisa rantai suplai yang diaplikasikan oleh kedua perusahaan, serta ditambahkan oleh penjelasan mengenai strategi terkait rantai suplai kedua perusahaan yang terdiri dari kerjasama, alih daya, pembelian. Selain itu, terdapat beberapa contoh tantangan yang dihadapi oleh kedua perusahaan, solusi yang telah diaplikasikan, juga pendapat cara-cara bagaimana untuk meningkatkan efisiensi rantai suplai kedua perusahaan.
The aim of this report is to describe and compare the supply chain management practices applied by IKEA and Wal-Mart. The report starts with the introduction of both companies supply chain activities. Furthermore, this paper explains both companies supply chain strategies including alliances, outsourcing, purchasing. Moreover, there are some examples of challenges faced by both companies and solutions to those problems. At the end of this paper, there are also recommendations for both companies to increase the efficiency of their worldwide supply chain. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Michelle
"Penelitian ini bertujuan untuk mendalami bagaimana proses supply chain management dijalankan di Wal-Mart dan IKEA, sebagaimana keduanya dikenal karena praktik supply chain yang dirancang dengan baik. Penelitian ini juga mengungkapkan tentang teknologi yang digunakan Wal-Mart dan IKEA dalam praktik supply chain-nya, strategi pengadaan logistik, serta strategi lingkungan dan Corporate Social Responsibility yang dimiliki keduanya. Wal-Mart menggunakan sistem cross-docking untuk mencapai strategi "Everyday Low Prices" mereka, di mana IKEA menggabungkan Vendor Managed Inventory dan Consignment Stock untuk mencapai efisiensi tinggi dan skema cost-sharing.
Namun, kami menemukan beberapa masalah yang terjadi dalam usaha mereka untuk memperluas perusahaan masing – masing secara global, contohnya seperti masalah birokrasi dan masalah perpajakan, serta masalah dengan supplier. Wal-Mart dan IKEA telah berhasil mengatasi beberapa masalah tersebut melalui praktik - praktik supply chain dan strategi logistik yang inovatif dan fleksibel.
The purpose of this study is to identify how the supply chain management practices performed in Wal-Mart and IKEA, as both of them is known for their well-designed supply chain practices. It also reveals Wal-Mart and IKEA’s usage in technology, their procurement strategy, as well as their environmental strategy and Corporate Social Responsibility. Wal-Mart emphasizes on their cross-docking technology to achieve their "Everyday Low Prices" strategy, meanwhile IKEA combines Vendor Managed Inventory and Consignment Stock to attain higher efficiency and cost sharing scheme. However, we found several problems occurred in their attempt to expand globally, such as bureaucracy and taxation problem, as well as problems with the suppliers. It is revealed that they have managed to overcome these challenges through innovative and flexible supply chain management practices and logistic strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Anindya Apsaradharani
"Laporan ini bertujuan untuk menganalisa praktik manajemen rantai pasokan perusahaan Wal- Mart sebagai pengecer terbesar di dunia. Perusahaan ini telah menjadi identik dengan konsep manajemen rantai pasokan yang efisien. Untuk operasi logistik, Wal-Mart terkenal untuk mengoperasikan sistem cross-docking untuk memungkinkan perusahaan untuk menghemat biaya dan lebih efisien. Selain itu strategi yang diterapkan adalah membentuk aliansi, sistem vendor-managed inventory (VMI), dan menggunakan beberapa teknologi untuk mengoptimalkan proses rantai pemasok.
This report aims to analyse the supply chain management practices of Wal-Mart, the world's largest retailer. The company has become synonymous with the concept of efficient supply chain management. Wal-Mart is well-known for operating a cross-docking system to allow companies to save costs and be more efficient for logistics operations. In addition, Wal- Mart's strategies also include forming alliances with suppliers, vendor-managed inventory (VMI) system, and adopting technologies to optimise its supply chain processes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Anindya Apsaradharani
"This report aims to analyse the supply chain management practices of Wal-Mart, the world's largest retailer. The company has become synonymous with the concept of efficient supply chain management. Wal-Mart is well-known for operating a cross-docking system to allow companies to save costs and be more efficient for logistics operations. In addition, Wal- Mart's strategies also include forming alliances with suppliers, vendor-managed inventory (VMI) system, and adopting technologies to optimise its supply chain processes.
Laporan ini bertujuan untuk menganalisa praktik manajemen rantai pasokan perusahaan Wal- Mart sebagai pengecer terbesar di dunia. Perusahaan ini telah menjadi identik dengan konsep manajemen rantai pasokan yang efisien. Untuk operasi logistik, Wal-Mart terkenal untuk mengoperasikan sistem cross-docking untuk memungkinkan perusahaan untuk menghemat biaya dan lebih efisien. Selain itu strategi yang diterapkan adalah membentuk aliansi, sistem vendor-managed inventory (VMI), dan menggunakan beberapa teknologi untuk mengoptimalkan proses rantai pemasok."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sandy Nestria Putri
"Makalah Non Skripsi ini disiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan perbedaan strategi rantai pasok antara dua bisnis yang mapan, IKEA dan Walmart. Secara khusus, laporan ini akan menguraikan pendekatan mereka dalam hal aliansi strategis dengan mitra dagang, strategi pengadaan dan subkontrak, bagaimana mereka menghadapi tantangan dan risiko yang terkait dengan ekspansi global, penggabungan keberlanjutan dan kemajuan teknologi yang diadopsi dalam bisnis mereka.
Non Thesis Paper is prepared in with the purpose to identify and compare the difference of supply chain strategies between two well-established business, IKEA and Walmart. Specifically, this report will elaborate their approaches in terms of strategic alliances with trading partners, procurement and outsourcing strategies, how they deal with challenges and risks associated with global expansion, incorporation of sustainability and the advancement of technologies adopted in their business. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Adinda Nur Larasati
"Makalah ini memberikan wawasan tentang manajemen rantai pasokan Walmart, yang befokus kepada evolusi, integrasi teknologi, kemitraan strategis, dan inisiatif keberlanjutan dari Walmart. Dimulai dengan pendiriannya pada tahun 1962, Walmart telah berkembang secara global, memanfaatkan sistem Kolaborasi Rantai Pasokan (Supply Chain Collaboration) untuk meminimalkan biaya. Inovasi seperti database Retail Link dan strategi "cross-docking" mengoptimalkan efisiensi komunikasi dan distribusi, meningkatkan daya saing pasar. Kemitraan yang berhasil, seperti kemitraan Walmart dengan P&G, menunjukkan adopsi teknologi canggih untuk perencanaan kolaboratif dan manajemen inventaris. Komitmen Walmart terhadap keberlanjutan menegaskan kesadaran lingkungan proaktifnya. Melihat ke depan, makalah ini menekankan pentingnya adaptasi yang berkelanjutan bagi Walmart terhadap teknologi dan dinamika pasar yang terus berkembang untuk kesuksesan berkelanjutan.
This paper offers insights into Walmart's supply chain management, highlighting its evolution, technological integration, strategic partnerships, and sustainability initiatives. Beginning with its inception in 1962, Walmart has expanded globally, leveraging the Supply Chain Collaboration (SCC) system to minimize costs. Innovations like the Retail Link database and "cross-docking" strategy optimize communication and distribution efficiency, enhancing market competitiveness. Successful alliances, like the P&G partnership, showcase the adoption of advanced technologies for collaborative planning and inventory management. Walmart's commitment to sustainability, exemplified by the Responsibility Sourcing Program, underscores its proactive environmental stewardship. Looking ahead, the report emphasizes the importance of Walmart's continuous adaptation to evolving technologies and market dynamics for sustained success."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Atasya Yasmine Fakhira
"Laporan ini memberikan analisis mendalam tentang praktik manajemen rantai pasokan (SCM) IKEA, menyoroti bagaimana perusahaan tersebut telah memanfaatkan strategi SCM-nya untuk mencapai ekspansi global dan efisiensi operasional. Laporan ini membahas elemen penting dari SCM IKEA, termasuk low-cost pricing dan pemanfaatan strategi pengadaan, outsourcing, serta manajemen inventory untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan juga meningkatkan efisiensi rantai pasokan serta customer satisfaction. Analisis ini menyimpulkan bahwa praktik SCM IKEA sangat penting untuk keunggulan kompetitif dan jangkauan globalnya. Kemitraan strategis perusahaan, inisiatif keberlanjutan, dan adopsi teknologi baru menegaskan komitmennya terhadap inovasi dan keunggulan operasional di lanskap ritel yang terus berkembang.
This report provides an in-depth analysis of IKEA's supply chain management (SCM) practices, highlighting how the company has leveraged its SCM strategies to achieve global expansion and operational efficiency. Discussing key elements of IKEA's SCM including its low-cost strategy and utilization of procurement, outsourcing strategies, and inventory management to enhance customer satisfaction and also to improve supply chain efficiency and customer engagement. The analysis concludes that IKEA's SCM practices are pivotal to its competitive edge and global reach. The company’s strategic partnerships, sustainability initiatives, and adoption of emerging technologies underscore its commitment to innovation and operational excellence in the evolving retail landscape."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Egi Aulia Mahendra
"
ABSTRAKUntuk dapat meningkatkan daya saing, dibuat desain faktor UKM untuk menerapkan manajemen rantai pasok dalam proses bisnisnya. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui variabel apa saja yang harus dilakukan dalam proses pengimplementasian konsep SCM UKM. Kemudian, variabel tersebut dinilai dan dipilih oleh 9 orang ahli. Variabel-variabel tersebut dikelompokkan menjadi variabel customer requirement CR dan Design Requirement DR . Variabel CR dan DR penerapan manajemen rantai pasok kemudian diolah menggunakan metode ISM, ANP, dan ZOGP. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa budaya organisasi yang mendukung sharing informasi memiliki kekuatan penggerak yang tinggi dan tingkat kebergantungan yang rendah dalam upaya penerapan manajemen rantai pasok pada UKM. Hasil pengolahan data juga menunjukkan bahwa kemampuan dalam mengidentifikasi faktor-faktor promosi, diskon, dan lain-lain yang mempengaruhi jumlah permintaan dan menilai pengaruh masing-masing faktor terhadap pemintaan konsumen di masa mendatang memiliki bobot kepentingan relatif yang tertinggi memiliki bobot kepentingan relatif tertinggi dalam upaya penerapan manajemen rantai pasok pada UKM. Disediakan pula beberapa studi kasus yang menggambarkan limitasi dari perusahaan dalam penentuan DR yang harus diimplementasikan.
ABSTRACT<>br>
To improve the competitiveness of SME, they have to construct factor designs of the SCM in the business processes. Literature study was conducted to identify variabels that need to be done in the implementation of suppy chain management in MSME.Then, these variabels were assessed and selected by 9 experts. These variabels mentioned are grouped in to CR dan Design Requirement Variables DR. Cutomer requirement variable dan Design Requirement variabels. CR and DR variables then processed using ISM, ANP, and ZOGP method. The results obtained show that organization culture that support information sharing has high riving power and low dependency in the implementation process of SCM for MSME. Results also showed that the ability to identify factors promotion, discount, etc. that affect the demand and to asses the effect of each factors to future demand has the highest relative weighted priority in the implementation process of SCM for MSME. We also proposed case studies that show the limitation and cosntraint of enterprises in selecting which DR they should imlement."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Brian Hernanda
"Untuk melakukan perbaikan yang berdampak pada rantai pasok, diperlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui kondisi rantai pasok suatu perusahaan, yang akan menjadi titik awal upaya perbaikan. Penelitian ini dilakukan di gudang PT X Indonesia yang bergerak di bidang industri otomotif. Sebelumnya, belum ada model atau pendekatan sistematis yang digunakan untuk mengukur kinerja gudang di divisi logistik PT X Indonesia. Jika ukuran kinerja yang relevan dan standar dapat diterapkan, divisi logistik PT X dapat menjadi lebih efisien, memberikan dukungan yang lebih baik ke lokasi produksi dan secara tidak langsung menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR) sebagai kerangka pengukuran kinerja, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot untuk setiap indikator kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengukur kinerja dalam kegiatan gudang; sistem pengukuran harus didasarkan pada model Supply Chain Operations Reference (SCOR). Ada 29 indikator kinerja (KPI) yang akan digunakan untuk mengukur dalam perspektif model SCOR untuk setiap level. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok gudang PT. X Indonesia tahun 2019 Januari-September sebesar 78,55% yang menunjukkan kinerja perusahaan saat ini dalam kategori baik. Meskipun kinerja rantai pasok di gudang secara keseluruhan dapat dikatakan baik, namun masih ada beberapa metrik kinerja gudang (KPI) yang tergolong kurang. Setiap KPI kemudian akan dipetakan ke kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mendapatkan indikator mana saja yang menyebabkan kinerja supply chain perusahaan menurun. Dari kuadran IPA, terdapat 6 KPI dalam rantai pasokan gudang yang membutuhkan perbaikan segera. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja. Strategi yang diusulkan dianalisis menggunakan matriks prioritas dan diagram Pareto. Dari 9 strategi peningkatan kinerja yang diusulkan untuk memperbaiki 6 KPI yang kinerjanya kurang baik, 6 usulan strategi yang paling efektif yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan perusahaan untuk diterapkan adalah memberikan reminder untuk membuat saran sistem, melakukan briefing operator setiap pagi sebelum jam kerja dimulai, memberikan penghargaan, hukuman, dan motivasi kepada karyawan, menerapkan 5S prinsip lean, dan merekrut lebih banyak pekerja yang berkualitas
To make improvements that have an impact on the supply chain, performance measurement is needed to determine the condition of a company's supply chain, which will be the starting point for improvement efforts. This research was conducted in the warehouse of PT X Indonesia which is engaged in the automotive industry. Previously, there was no model or systematic approach used to measure warehouse performance in the logistics division of PT X Indonesia. If relevant performance measures and standards can be applied, PT X's logistics division can become more efficient, provide better support to production sites and indirectly lead to greater customer satisfaction. The method used in this study is the Supply Chain Operations Reference (SCOR) as a performance measurement framework, the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to determine the weights for each performance indicator. The purpose of this research is to develop and measure performance in warehouse activities; the measurement system should be based on the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model. There are 29 performance indicators (KPI) that will be used to measure in the perspective of the SCOR model for each level. The results of measuring the performance of the warehouse supply chain of PT. X Indonesia in 2019 January-September of 78.55% which shows the company's current performance is in the good category. Although the overall supply chain performance in the warehouse can be said to be good, there are still some warehouse performance metrics (KPI) that are classified as lacking. Each KPI will then be mapped to the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant to get which indicators cause the company's supply chain performance to decline. From the IPA quadrant, there are 6 KPIs in the warehouse supply chain that require immediate improvement. Therefore, a strategy is needed to improve performance. The proposed strategy is analyzed using a priority matrix and Pareto diagram. Of the 9 performance improvement strategies proposed to improve the 6 KPIs whose performance is not good, the 6 most effective strategy proposals that are in accordance with the circumstances and the company's ability to be implemented are to provide reminders to make system suggestions, conduct operator briefings every morning before working hours start, provide reward, punishment, and motivation to employees, apply the 5S lean principles, and recruit more qualified workers"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abimanyu Prabaswara Dharmawan
"Toyota Motor Corporation adalah salah satu produsen otomotif terkemuka dari Jepang. Laporan ini adalah analisis manajemen rantai pasok Toyota yang menyeluruh untuk mengungkap Sistem Produksi Toyota, mempelajari filosofi dan strategi Toyota terkait aliansi strategis, pengadaan dan pengalihdayaan, tantangan dan risiko internasional serta pendekatan terhadap keberlanjutan dan teknologi. Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengidentifikasi potensi kesenjangan antara tujuan perusahaan dengan pelaksanaan agar dapat merumuskan rekomendasi untuk meningkatkan performa rantai pasok Toyota secara keseluruhan.
Toyota Motor Corporation is one of the leading automotive manufacturers from Japan. This report is a thorough supply chain management analysis of Toyota to uncover the Toyota Production System (TPS), learning philosophies and its strategy regarding strategic alliances, procurement and outsourcing, international challenges and risks, approach to sustainability and technology. The aim of this report is to identify potential gaps in the company’s objectives and its current execution to ultimately formulate key recommendations to improve Toyota’s overall supply chain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library