Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28861 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Arifianti
"Tugas Karya Akhir ini merupakan webisode pilot dari web series tentang perilaku oversharing remaja di media sosial. Tujuan dari pembuatan webisode ini adalah untuk memperkenalkan perilaku oversharing di media sosial berikut risiko-risikonya serta mengajak khalayak untuk mengevaluasi perilaku sharing mereka di media sosial. Adapun target khalayak webisode ini adalah remaja, baik laki-laki maupun perempuan, berusia 13?17 tahun, dan aktif menggunakan media sosial. Karya audiovisual ini berbentuk video blog yang mengadopsi format drama dan akan dipublikasikan di situs media sharing YouTube dan Blog.

This final work assignment is a pilot webisode of the web series about teenager's oversharing behavior on social media. The purpose of this work is to introduce the oversharing behavior in social media with its risks and to persuade audience to evaluate their sharing behavior on social media. The target audience of this webisode is female and male teenager, ranging in age from 13 to 17, and actively use social media . The form of this webisode is video blog with style of drama form and will be published on media sharing sites, YouTube, and blog.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nirinda Niatiansya
"RINGKASAN EKSEKUTIF
BAGIAN 1
Analisis Situasi: Di antara banyaknya jenis kendaraan modern, masih banyak orang yang lebih memilih untuk mengendarai kendaraan klasik. Para pemilik kendaraan tersebut membentuk komunitas-komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Sayangnya, belum ada program otomotif di televisi yang secara khusus membahas tentang kendaraan klasik. Hasil riset menunjukkan bahwa para pemilik kendaraan klasik menginginkan sebuah program yang secara khusus menghadirkan tips seputar perawatan kendaraan klasik. Riset juga menunjukkan bahwa target khalayak telah terbiasa dengan aktivitas mencari informasi di internet. Maka dari itu, penulis ingin membuat sebuah program web series khusus kendaraan klasik.
BAGIAN 2
Manfaat dan Tujuan Program: Manfaat utama dari program ini adalah untuk memberikan informasi seputar kendaraan klasik kepada para penggemar kendaraan klasik. Sedangkan tujuan utama program adalah untuk memenuhi kebutuhan para pemilik kendaraan klasik terhadap informasi seputar kendaraan mereka yang selama ini belum dapat terpenuhi oleh program otomotif di televisi.
BAGIAN 3
Episode Pilot yang Dikembangkan: Episode yang dikembangkan adalah sebuah web series seputar kendaraan klasik dengan format instruksional yang dipadukan dengan drama. Program ini akan menghadirkan tips perawatan kendaraan klasik dan juga akan menampilkan komunitas kendaraan klasik tersebut. Tokoh utama dari program ini adalah Rico, seorang anak muda yang ingin memiliki kendaraan klasik namun hanya untuk bergaya saja dan tidak memahami cara perawatannya.
BAGIAN 4
Evaluasi: Pre-test dilakukan dengan survey online, FGD dengan empat orang anggota komunitas vespa, dan riset pustaka. Sedangkan untuk evaluasi akan menggunakan Google Analytics dan FGD dengan delapan orang pemilik kendaraan klasik.
BAGIAN 5
Anggaran: Anggaran untuk pembuatan episode pilot adalah sebesar Rp 550.000,00 dan rencana anggaran penerbitan media adalah sebesar Rp 24.800.000,00 untuk satu musim (8 episode) dengan total perkiraan pendapatan dari iklan di Youtube dan product placement sebesar Rp 10.525.000,00 per episode. Sedangkan rencana anggaran untuk evaluasi sebesar Rp 260.000,00

EXECUTIVE SUMMARY
PART 1
Situation Analysis: Among many different kinds of modern vehicles, there are still a lot of people who prefer the classic ones. They formed communities which spread throughout Indonesia. Unfortunately, there is still not yet an automotive program on television that is especially catered for classic vehicles. The research showed that classic vehicle owners wanted a special program that shows some tips on how to take care of classic vehicles. The research also showed that they are used to the activity of information-seeking on the internet. With regard to the statement above, the writer wishes to create a web series program about classic vehicles.
PART 2
Benefit and Purpose of The Program: The main benefit of this program is to provide information about classic vehicles to those who are fond of them. Whereas the main purpose of this program is to fulfill the needs of classic vehicle owners that has not yet been provided by automotive programs on television.
PART 3
The Developed Pilot Episode: The episode which is produced is a web series program about classic vehicles with instructional format incorporated with drama. This program will provide tips concerning how to take care of a classic vehicle and will also feature the community of classic vehicle owners. The main character of this web series is Rico, a young man who wants to have a classic vehicle but only because he thinks it would seem cool and has no idea how to take care of it.
PART 4
Evaluation: Pre-test was conducted by online survey, focused group discussion with four members of a vespa community, and literature research. The evaluation of this program?s pilot episode will be conducted by using Google Analytics and focused group discussion with eight classic vehicle owners.
PART 5
Budgetting: The production cost of the pilot episode was Rp 550.000,00 and the cost for media publishing is estimated to be Rp 24.800.000,00 for one season (8 episodes). The total estimated revenue from Youtube ads and product placement is Rp 10.525.000,00 per episode while the estimated cost for evaluation is Rp 260.000,00.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Vidyadanu Sekarpratiwi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Sifaurrahmah
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Bagian 1 : Analisis SituasiPenggunaan media sosial oleh anak yang belum berusia 13 tahun memiliki bahaya besar. Selain resiko ada juga dampak yang ditimbulkan pada anak, sehingga sebaiknya orangtua dapat mencegah hal ini terjadi. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya literasi digital bagi orangtua untuk mecegah anak memiliki media sosial. Hasil riset membuktikan bahwa hal ini bisa dilakukan melalui pembuatan sebuah webseries yang bertema edukasi bagi orangtua.
Bagian 2 : Tujuan dan ManfaatTujuan utamanya ialah menumbuhkan kesadaran pada orangtua agar mencegah anak menggunakan media sosial. Dan program ini bisa bermanfaat bagi khalayak dan menjadi pilihan alternatif dari tontonan lain.
Bagian 3 : Protoype yang DikembangkanProgram webseries drama ini memiliki 13 episode yang bercerita tentang seorang anak bernama Nina yang keranjingan media sosial. Setiap episodenya akan mengangkat satu tema mengenai dampak maupun resiko bagi anak saat menggunakan media sosial di usia yang belum diperbolehkan.
Bagian 4 : Media Pre-Test dan Rencana EvaluasiPendekatan kuantitatif dengan metode survey digunakan dalam melakukan media pre-test. Evaluasi dilakukan melalui pantauan secara online dan Focus Group Discussion.
Bagian 5 : AnggaranAnggaran yang diperlukan untuk memproduksi satu episode ialahRp. 2.186.000 sehingga biaya untuk eksekusi 13 episode ialah Rp. 32.240.000,-. Perkiraan pendapatan yang diperoleh ialah Rp. 4.400.000,- setiap episode

EXECUTIVE SUMMARY
Part 1 : Situation AnalyzeChildren under 13 years old had a great danger when they use social media. In addition there is also a risk of impact on children, so parents should be able to prevent this. Parents need digital literacy so they could prevent children to have social media. The research revealed that digital literacy could be done through the creation of a webseries.
Part 2 : Function and Purpose in Developing The Prototype The main purpose is to raise awareness on parents to prevent children from using social media. And this program can be useful for the public and program television alternative choice.
Part 3 : Prototype That Developed Webseries drama show has 13 episodes that tells the story of a girl named Nina nut by social media. Each episode will set up one theme about the impact and risks for children when using social media.
Part 4 : Pre Test and Evaluation Quantitative approach with survey method used in this Media Pre Test. Evaluation is done through online monitoring and Focus Group Discussion.
Part 5 : Budget The budget required to produce one episode isRp. 2.186.000, so that the cost for the execution of 13 episodes isRp. 32.240.000, . Estimated earned income is Rp. 4,400,000, each episode
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afrah Adina
"ABSTRAK
Profil Perusahaan: Berdasarkan situs resmi, Saritanabang Catering Service adalah sebuah layanan atau vendor katering di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saritanabang Catering Service didirikan oleh Tuti Nurmaisyah dan Tati Nuransyah pada tahun 1987. Pada awalnya, Saritanabang Catering Service memulai usahanya dengan fokus ke masakan kambing guling serta makan siang untuk kantor dan rumah. Seiring dengan perkembangannya, Saritanabang Catering Service mulai memperluas usahanya dengan melayani catering untuk pesta di gedung-gedung pertemuan. Dalam hal layanan katering, Saritanabang dapat melayani pesanan katering untuk kantor, pernikahan, aqiqah, sunatan, dan acara-acara lainnya. Saritanabang terletak di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat Seiring dengan perkembangannya, saat ini Saritanabang Catering Service memiliki dapur dengan kapasitas produksi empat acara dalam satu hari dan jumlah pesanan sampai dengan 4000 orang. Terdapat juga enam buah kendaraan untuk mengangkut seluruh persiapan ke lokasi acara. Seiring dengan banyaknya permintaan akan satu paket pelayanan yang lengkap dari satu tempat, Saritanabang Catering Service kembali memperluas usahanya dengan menyediakan riasan tradisional dari 27 provinsi di Indonesia. Saritanabang Catering Service juga telah memiliki rekanan dengan beberapa gedung dan juga menawarkan paket layanan `one stop service` sehingga klien mendapatkan semua yang dibutuhkan, mulai dari gedung, makanan, M.C, keperluan upacara adat, pelaminan, dekorasi, baju pengantin dan keperluan pesta lainnya dari satu tempat. Analisis Situasi: Strength: a. Saritanabang Catering Service sudah berdiri selama 30 tahun sehingga sudah cukup terkenal dan memiliki kepercayaan dari klien yang telah memakai jasanya. b. Saritanabang Catering Service terletak di Jakarta Pusat sehingga mudah untuk diakses. c. Saritanabang Catering Service memiliki rekanan gedung sehingga calon klien tidak perlu mencari gedung sendiri. d. Saritanabang Catering Service memiliki paket layanan one step service sehingga calon klien tidak perlu mencari vendor untuk kebutuhan lainnya. Weakness: a. Saritanabang Catering Service belum memiliki pesan utama yang ingin disampaikan ke target audience sehingga konten yang disampaikan belum terintegrasi. b. Tidak adanya perencanaan media sosial serta program evaluasi sehingga kinerja media sosial tidak dapat dipantau. c. Online platform tidak digunakan secara maksimal sehingga tidak efektif dalam meningkatkan penjualan. d. Followers yang sudah ada di Instagram Saritanabang Catering Service bukanlah target audience yang disasar. Opportunity: a. Saat ini Instagram merupakan platform yang populer untuk mempromosikan produk ataupun usaha di kalangan millennial sehingga penggunaan Instagram dapat memaksimalkan upaya promosi. b. Pernikahan merupakan salah satu momen yang sering diabadikan di Instagram. Seringkali sang pengantin mencantumkan nama vendor yang dipakai sehingga Instagram merupakan platform yang potensial untuk melakukan promosi. c. Berdasarkan riset Bridestory, tingkat penggunaan smartphone yang sangat tinggi menjadi salah satu faktor yang secara tidak langsung memengaruhi perilaku calon mempelai dalam merencanakan pernikahan. Mudahnya mendapat informasi vendor pernikahan melalui smartphone membuat calon klien lebih mudah memilih vendor sesuai tema dan budget yang telah disiapkan. Penggunaan smartphone tersebut mencakup media sosial dan internet. Terdapat persentase yang cukup besar terkait pencarian vendor untuk pernikahan melalui jaringan internet yakni, 16,4 melalui Bridestory, 13,2 melalui media sosial, dan 10,7 melalui pencarian search engine. Total persentase pencarian vendor melalui jaringan internet berjumlah 40.3. Sehingga media sosial merupakan platform yang sangat tinggi potensinya untuk menjadi platform promosi.d Berdasarkan riset Bridestory, 40-60 dari seluruh anggaran digunakan untuk venue dan katering sehingga pemilihan katering yang tepat merupakan hal yang sangat diperhatikan karena calon klien mengalokasikan dana yang besar untuk katering. Threat: a. Terdapat vendor katering pernikahan lain yang memiliki tampilan situs dan media sosial yang lebih menarik serta lebih sering diperbarui sehingga menyebabkan Saritanabang Catering Service tertinggal dari sisi media sosialnya. b. Kondisi ekonomi Indonesia yang sedang lemah sehingga menyebabkan pesanan menurun. Pernyataan Masalah: Belum adanya perencanaan media sosial yang jelas bagi Saritanabang Catering Service dan penggunaan online platform yang belum maksimal. Usulan Program: 1. Always on content, 2. Special moment activity, 3. Always on activation, 4. Food testing. Tujuan Program: 1. Menjangkau target audience di Instagram dan Facebook, 2. Meningkatkan keterlibatan target audience di Instagram, 3. Membentuk persepsi target audience bahwa Saritanabang Catering Service memahami permasalahan dan kehidupan calon pengantin dan pengantin baru sehari-hari, 4. Meyakinkan calon klien untuk menggunakan Saritanabang Catering Service sebagai vendor katering pernikahan mereka.

ABSTRACT
Company Profile: Based on official website, Saritanabang Catering Service is a service or catering vendor in Tanah Abang, Central Jakarta. Saritanabang Catering Services established by Tuti Nurmaisyah and Tati Nuransyah in 1987. In the beginning, Saritanabang Catering Service started to operate with a focus in grilled lamb and lunch orders for office and home. Along with its development, Saritanabang Catering Service started to serve catering in meeting hall building. In terms of catering services, Saritanabang can serve catering orders for offices, weddings, aqiqah, circumcision, and other events. Saritanabang is located in Tanah Abang, Central Jakarta. This business started by serving orders of goat bolsters and lunch for the office and household. Now, Saritanabang Catering Service has a kitchen with a production capacity of four events in one day can serve up to 4000 people. They also have six vehicles to transport the entire preparation to the event location. Along with the many requests for a complete service package from one place, Saritanabang Catering Service provides traditional makeup from 27 provinces in Indonesia. Saritanabang Catering Service also has partnerships with several buildings and also offers one stop service service package, so clients may manage all services such as building, food, MC, ceremonial purposes, wedding, decoration, wedding dress and other things from one place. Situation Analysis: Strength: a. Saritanabang Catering Service has been established for 30 years so it is quite famous and has the trust of clients who have been using their service. b. Saritanabang Catering Service is located in Central Jakarta making it easy to access. c. Saritanabang Catering Service has building partners so that prospective clients do not have to bother looking for their own building. d. Saritanabang Catering Service has a one stop service package so that prospective clients do not need to find a building by themselves. Weakness: a. Saritanabang Catering Service does not have a key message to be conveyed to the target audience so their content are not integrated. b. The absence of social media planning and evaluation program made the performance of social media can not be monitored. c. Not using online platform maximally so it does not have effective in increasing sales. d. Followers who already exist in Instagram Saritanabang Catering Service is not the main target audience. Opportunity: a. Currently, Instagram is a popular platform to promote products or businesses among millennials so Instagram usage can maximize promotional efforts. b. Marriage is one of the moments that are often perpetuated in Instagram. Often the bride mention the vendor in caption so Instagram is a potential platform for promotions. c. Based on Bridestory 39`s research, the very high level of smartphone usage has become one of the factors that indirectly affect the behavior of bride and groom in wedding planning. Clients get information easily about vendors through their smartphone so that it is easier for them to choose a vendor that suitable to their wedding theme and budget. Smartphone usage includes social media and internet. There is a substantial percentage of vendor searches over the internet network, 16.4 via Bridestory, 13.2 via social media, and 10.7 through search engines. Total percentage of vendor search through internet network amounted to 40.3. So social media has a very high its potential to be used as a promotional platform. d. Based on Bridestory 39`s research, 40-60 of budget are used for venues and catering so choosing the right caterer is a matter of great concern as clients allocate substantial funds for catering. Threat Problem Statement: The absence of social media planning for Saritanabang Catering Service and the use of online platform that has not been maximized. Program: 1. Always on content, 2. Special moment activity, 3. Always on activation, 4. Food testing Program`s."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marwick, Alice E.
"A book that analyzes status-building techniques - such as self-branding, micro-celebrity, and life-streaming - to show that Web 2.0 did not provide a cultural revolution, but only furthered inequality and reinforced traditional social stratification, demarcated by race, class and gender."
New Haven: Yale University Press, 2013
305.52 MAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Novelyna Anansi
"Tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak telah menyebabkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menciptakan Kampanye Three Ends, yang terdiri dari tiga program: menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, menghentikan perdagangan manusia, dan menghentikan kesenjangan ekonomi bagi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial ini. Kerangka penelitian berasal dari elemen pemasaran media sosial: Content, Context, Connectivity, Conversation, and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analisis dilakukan pada konten yang diposting dan tanggapan pada media sosial, untuk empat media sosial yang digunakan dalam kampanye (Instagram, Twitter, YouTube, dan Facebook).
Penelitian ini menemukan bahwa lebih banyak masyarakat yang memberikan tanggapan di akun media sosial Facebook KPPPA, akan tetapi beberapa bulan terakhir justru akun media sosial Instagram KPPPA lebih banyak menarik perhatian masyarakat. Minat pengguna media sosial meningkat ketika KPPPA memposting informasi infografis tentang statistik kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Komunikasi hanya bersifat satu arah yaitu ketika kementerian mengunggah sesuatu, kemudian publik memberikan tanggapan berupa menyukai foto atau merespon melalui kolom komentar; tidak ada interaksi antara kementerian dan publik di media sosial yang digunakan dalam kampanye ini.

The high rate of violence on women and children has caused the Ministry of Women Empowerment and Child Protection (MoWECP) to create Three Ends Campaign, consisting three programs: stop violence toward women and children, stop trafficking, and stop economic disparity for women. This research aims to evaluate the effectiveness of social media utilization in this social marketing campaign. The research framework derives from the element of social media marketing: Content, Context, Connectivity, Conversation; and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analysis were conducted on content of social media posting and responses, for four social media used in the campaign (Instagram, Twitter, YouTube, and Facebook).
This research found that more people response on Facebook compare to other social media, but in the recent months Instagram attracts more attention. The interest of social media users is increasing when KPPPA post infographic information about statistic of violence against women in Indonesia. The direction of communication is only one way that the ministry posting something, then the public giving likes or comments; there is no interaction between the ministry and the public in the social media used in this campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Qolbi
"Analisis Situasi: Eksistensi kebudayaan Betawi semakin terkikis akibat pembangunan, modernisasi, dan industrialisasi Jakarta. Orang Betawi sendiri tidak lagi mengenal kebudayaannya secara utuh. Padahal, pengetahuan dan penerapan kebudayaan diperlukan untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter. Sayangnya, pendidikan, advokasi, dan sosialisasi kebudayaan Betawi yang ada dinilai masih kurang. Padahal, minat orang Betawi untuk mengenal kebudayaannya termasuk tinggi. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe: Manfaat dari pembuatan situs Betawi Banget adalah untuk berbagi informasi kebudayan Betawi yang komprehensif yang membawa semangat memberdayakan komunitas Betawi, serta menjadi saluran komunikasi sesama orang Betawi. Betawi Banget diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pelestarian kebudayaan Betawi, pemberdayaan komunitas Betawi, dan penguatan solidaritas sesama Betawi. Prototipe yang Dikembangkan: Situs Betawi Banget adalah situs yang membahas kebudayaan Betawi secara komprehensif, mulai dari kabar terkini terkait kebudayaan Betawi, acara-acara kebudayaan Betawi, pandangan hidup, kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi, sejarah, bahasa, kesenian dan sanggar-sanggar, tempat wisata, kuliner, tokoh-tokoh Betawi, bisnis, hingga komunitas-komunitas yang melestarikan kebudayaan Betawi. Situs ini dikemas dengan multimedia sehingga konten tidak hanya terdiri dari tulisan, namun juga foto, video, infografis, dan ilustrasi. Khalayak sasaran dari situs ini adalah orang Betawi, laki-laki dan perempuan, bersusia 15-34 tahun dengan pendidikan SMA dan perguruan tinggi, serta berstatus sosial ekonomi A dan B. Betawi Banget memiliki alamat situs resmi, yaitu www.betawibanget.com. Evaluasi: Pre-test dan evaluasi akan dilakukan dengan menggunakan kuesioner online. Pre-test akan dilakukan sebulan sebelum situs diluncurkan secara resmi. Evaluasi yang dilakukan mencakup input jangka waktu harian , output jangka waktu harian , dan outcome jangka waktu tahunan untuk mengukur kualitas konten dan tampilan, umpan balik target khalayak, kualitas kerja karyawan, serta dampak dari konten situs Betawi Banget.
Anggaran:
Anggaran pembuatan prototipe: Rp2.770.000
Investasi Awal: Rp272.878.500
Total Pengeluaran Bulanan: Rp99.500.000
Total Pengeluaran Tahunan: Rp1.194.000.000
Perkiraan Pendapatan Tahun Pertama: Rp248.539.945
Perkiraan Pendapatan Tahun Kedua: Rp1.058.805.000
Perkiraan Pendapatan Tahun Ketiga: Rp1.732.865.400
BEP dicapai pada tahun ketiga (bulan pertama)

Situation analysis: The existence of Betawi culture has been eroded due to the construction, modernization, and industrialization that happen in Jakarta. The Betawi people Betawis are no longer able to fully recognize their own culture. As a matter of fact, the cultural knowledge and the application of the culture itself are needed with the purpose to create a sterling next generation. Albeit the high interest of the Betawi people in knowing their culture, the education, avocation, and the socialization of the current Betawi culture are considered still left behind. The benefits and the purposes of the prototype development: The benefit from creating Betawi Banget website is to share full information about the Betawi culture and to engage the public in maintaining the existence of Betawi community as well as becoming the channels for the Betawi people to communicate within themselves. Betawi Banget is expected to be one of the cultural preservation endeavors, Betawi communities' empowerment, and the reinforcement of Betawi people's solidarity. The prototype which is developedBetawi Banget is a website which tells thoroughly about the Betawi culture, starting from the current news, Betawi culture events, views of life, costums and traditions, histories, language, art and art studios, tourist attraction, culinary, Betawi figures until the communities that conserve the Betawi culture. This site is supported with multimedia that makes the content not only consist of writings, but also pictures, videos, infographics, and illustrations. The target of this site is the Betawi people, males and females, within the age of 15-34 years old with high school degree or bachelor degree, and have social economic status type A and B. Betawi Banget has its own official site, which is www.betawibanget.com. Evaluation: Pre-test and evaluation will be conducted by using online questioner. The pre-test will be done within a month before the site official launching. The evaluation includes input daily period, output daily period, and outcome yearly period to measure the quality of the content and the display, feedback from the public target, the quality of the employees' performance, and the impact from the content of Betawi Banget website.
Budgeting:
Prototype Establishing: Rp2.770.000
Initial Investment Total: Rp272.878.500
Montly Expenditure Total: Rp99.500.000
Annual Expenditure Total: Rp1.194.000.000
First Year Revenue Estimation: Rp248.539.945
Second Year Revenue Estimation: Rp1.058.805.000
Third Year Revenue Estimation: Rp1.732.865.400
BEP is assumed to be reached in the third year (first month)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasna Muthiah
"ABSTRAK<>br>
Penggunaan media sosial Instagram yang semakin masif mendorong interaktivitas yang tinggi antarpenggunanya. Interaktivitas ini dilihat sebagai kesempatan oleh pemasar untuk memasarkan produknya melalui sistem endorsement. Namun ternyata, penggunaan Instagram sebagai media pemasaran tidak selamanya berdampak positif. Tulisan ini berfokus pada anak yang dikomodifikasi sebagai model endorse di Instagram orangtuanya yang merupakan selebritis. Komodifikasi terjadi di bawah pengawasan orang tua dan didukung oleh pemberitaan media serta anggapan wajar mengenai anak yang bekerja. Selain itu, budaya konsumerisme terhadap produk anak juga mendorong terjadinya komodifikasi terhadap anak. Isu lain atas unggahan konten Instagram orangtua yang menampilkan foto anak adalah pelanggaran privasi anak. Orangtua membagikan konten yang menampilkan anaknya tanpa persetujuan dari sang anak ke ranah publik.

ABSTRACT<>br>
The massive use of Instagram stimulates high interactivity between its users. The interactivity is seen as big opportunity by marketers to promote their product by endorsement system. However, the use of Instagram to be one of the marketing tools does not always have positive impact. This paper focus on commodification that happened to children endorser on Instagram whose parents is a celebrity. The commodification happened in the right of the parents and supported by the media publication about reasonable presumption on working children. Moreover, consumerism culture on children rsquo s product also supporting the commodification of these children. Another issue that can happen because of the children content on parent rsquo s social media is invasion of the child privacy. Parents, however share the content about their children to the public without the children rsquo s consent."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aysa Nadira Putri
"Kemunculan internet membuka berbagai kemungkinan baru bagi para praktisi public relations untuk menjangkau berbagai publik mereka, salah satunya adalah dengan menggunakan berbagai macam media sosial yang ada. Organisasi nirlaba, sebagai sebuah infrastruktur sosial dalam masyarakat sipil, bertujuan untuk menciptakan dan memfasilitasi rasa percaya dan inklusi sosial saat mereka menyediakan layanan publik. Dengan kemunculan media sosial, banyak ilmuwan dan praktisi yang menyarankan agar teknologi ini bisa menjadi alat baru untuk membangun hubungan antara organisasi nirlaba dengan publik. Jurnal ini akan membahas mengenai fungsi penggunaan media sosial dalam melakukan kegiatan komunikasi dan public relations sebuah organisasi nirlaba. Jurnal ini akan melakukan analisis terhadap Organisasi Sahabat Anak Kanker Malang yang mengadopsi penggunaan media sosial dalam kegiatan mereka,

The emergence of the internet opens up new possibilities for public relations practitioners to reach out to their various public, one of which is by various social media. Nonprofit organization, as a social infrastructure in civil society, aim to create and facilitate social trust and inclusion as they provide public service. With the emergence of social media, scientists and practitioners suggest that this technology could be a new tool for building relationships between non-profit organization and the public. This journal will discuss the functions of social media usage in conducting communication and public relations activities of a non-profit organization. This journal will conduct an analysis on Organisasi Sahabat Anak Kanker Malang which adopt the use of social media in their activities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>