Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abimanyu Kusumo Putero
"Analisis Situasi
1. Citilink pada tahun 2012 melepaskan diri dari Garuda Indonesia menjadi maskapai independen
2. Saat ini industri penerbangan di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan karena jumlah penumpang yang terus meningkat
3. Citilink harus mampu bersaing dengan maskapai lain dan menjadi maskapai LCC terbaik sesuai dengan visinya
4. Citilink belum menjadi top of mind masyarakat
Pernyataan Masalah
Citilink saat ini membutuhkan sebuah solusi untuk meningkatkan brand awarenessserta brand imageagar menjadi top of mind di masyarakat.
Solusi
1. Mengadakan special event dalam bentuk lomba video pendek dan Travel Fair.
2. Mengadakan publikasi acara dengan mengoptimalkan social media yang dimiliki Citilink serta melalui media lain seperti radio, blog, dan online news
3. Membuat press release untuk disebarkan pada media
Tujuan Program Meningkatkan brand awareness sekaligus memperkuat brand image Citilink sebagai maskapai LCC yang modern serta dapat dipercaya dan diandalkan.
Khalayak Sasaran Secara Geografis:
• Masyarakat Jabodetabek
Secara Demografis:
• Masyarakat usia 18-35 tahun
• Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, Traveller
• SES: A, B, dan C+
Pesan Kunci "Enjoy your fun, memorable, and precious journey with Citilink"
Jadwal Program
• Pengumpulan video : 1 Juni - 31 Agustus 2014
• Pengumuman pemenang: 16 September 2014
• Citilink Travel Fair: 17 - 19 Oktober 2014
Tempat Pelaksanaan
Gandaria City, Jl. Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240
Kerangka Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan program dengan cara pengamatan langsung dan survei
Total Anggaran Rp 953.580.000

Situation Analysis
1. Citilink spin off from Garuda Indonesia in 2012
2. The aviation industry in Indonesia is growing and also the number of passenger is increasing
3. Citilink should be able to compete with other airlines and become the best LCC according to it's vision
4. Citilink is not a top of mind brand Problem Statement Citilink needs a solution to increase their brand awareness to be the people’s top of mind.
Solution
1. Held a special event through short movie competition and travel fair
2. Optimize Citilink’s social media and also other media such as radio, blog, and online news to publicate the event
3. Make a press release
Objection Increase the brand awareness and also Citilink’s brand image as a modern LCC that can be trusted and relied on Target Audience Geographically:
• Jakarta and surrounding areas Demographically:
• People age 18-35 years old
• Student, Employee, Traveller
Key Message "Enjoy your fun, memorable, and precious journey with Citilink"
Schedule
• Video submission: 1 June 2014 - 31 August 2014
• Winner announcement: 16 September 2014
• Citilink Travel Fair: 17 - 19 October 2014
Venue Gandaria City, Jl. Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240
Evaluation
Evaluation should be done to measure the effectiveness of the program through direct observation and survey
Total Budget Rp 953.580.000
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54275
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Chandradewi Puspaningrum
"Tayangan media massa seringkali menunjukkan standar kecantikan dengan kulit putih, tubuh tinggi dan langsing, serta rambut panjang, lurus, dan hitam. Hal tersebut pun ditunjukkan melalui produk-produk perawatan tubuh dan rambut yang beredar di pasaran luas, yang mayoritas hanya memenuhi kebutuhan khalayak yang 'sesuai' dengan standar kecantikan. Padahal, terdapat khalayak yang kebutuhannya belum terpenuhi dengan produk-produk tersebut. Produk-produk yang beredar di pasaran luas pun seringkali menghasilkan tingkat limbah yang tinggi, yang disebabkan oleh pemilihan bahan baku hingga kemasan yang tidak ramah lingkungan.
Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang ramah terhadap keragaman jenis rambur dan lingkungan, hadir di tengah-tengah kondisi tersebut. Akan tetapi, kesadaran khalayak akan keberadaan Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang peduli pada keberagaman jenis rambut dan lingkungan masih rendah. Madremia pun belum memiliki rancangan kegiatan pemasaran yang komprehensif dan terencana yang dapat dievaluasi. Maka dari itu, dibutuhkan suatu rancangan program komunikasi yang dapat meningkatkan brand awareness Madremia.
Rancangan program komunikasi ini bertajuk “Embrace Your Well Being and Nature with Madremia”, yang akan dilaksanakan selama 5 bulan dengan total anggaran sebesar Rp.3.810.000. Khalayak program ini akan menargetkan khalayak yang berdomisili di Jabodetabek dan kota-kota besar di pulau Jawa, berusia 18-30 tahun dengan SES A-B, familiar dengan teknologi digital, aktif menggunakan media sosial, memiliki ketertarikan dengan isu beauty inclusivity dan lingkungan, serta sering melakukan riset sederhana sebelum membeli suatu barang. Progam ini akan dieksekusi melalui beberapa kegiatan, yaitu aktivasi media sosial, brand ambassador, partnership dengan komunitas, serta media relations.

Mass media often show the standard of beauty with white skin, tall and slender bodies, and long, straight, and black hair. This is also shown through the body and hair care products circulating in the wide market, the majority of which only meet the needs of audiences that are 'fit' to the beauty standards. In fact, there are audiences whose needs have not been met with these products. Products circulating in the wide market often produce high levels of waste, which is caused by the selection of raw materials to packaging that is not environmentally friendly.
Madremia as a hair and body care brand that is friendly to various types of hair and the environment exists in the midst of these conditions. However, public awareness of the existence of Madremia as a hair and body care brand that cares about the diversity of hair types and the environment is still low. Madremia does not yet have a comprehensive and planned marketing activity plan that can be evaluated. Therefore, a communication program is needed that can increase Madremia's brand awareness.
This communication program is entitled "Embrace Your Well Being and Nature with Madremia", which will be implemented for 5 months with a total budget of Rp3,810,000. The audience for this program will target audiences who live in Greater Jakarta and its surroundings (Jabodetabek area) and big cities on the island of Java, aged 18-30 years with SES A-B, are familiar with digital technology, actively use social media, have an interest in beauty inclusivity and environmental issues, and often do simple research before buying an item. This program will be executed through several activities, namely social media activation, brand ambassadors, partnerships with the community, and media relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agna Pradisti Putri
"Zeemi masih belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari jumlah user Zeemi yang baru mencapai angka 50 987. Perubahaan Zeemi yang awalnya merupakan TV Online menjadi platform media sosial menyebabkan kesalahan awareness masyarakat. Tujuan dari program adalah meningkatkan brand awareness Zeemi. Keberhasilan program diukur dengan melihat peningkatan jumlah user maupun application download Setelah 9 bulan rangkaian program user Zeemi diharapkan meningkat sebesar 2500 user dan application download sebesar 1500 aplikasi. Stategi yang digunakan adalah bekerjasama dengan berbagai komunitas untuk mendapat segmentasi khalayak yang luas namun spesifik.
Strategi kedua adalah meningkatkan engagement dengan komunitas. Strategi ketiga tidak hanya ditujukan untuk komunitas namun juga masyarakat umum dan media. Strategi yang digunakan adalah dengan mengangkat nilai social responsibility. Program merupakan special event yang terdiri dari joint event Zeemi Eearth Day dan Go Art with Zeemi dan competitions Beatbox Competition dan Dance Cover Competition. Program berlangsung sejak 1 Februari hingga 30 September 2016 dengan total biaya Rp 99 250 000 Program dievaluasi dengan melihat input output dan outcome.

Many Indonesian people haven 39 t fully known about Zeemi. This fact is proven by the number of Zeemi 39 s users which is still 50 987. Zeemi has been changed from Online Television to media social platform it make wrong awareness about Zeemi. The aim of this program is to increase people 39 s awareness about Zeemi. It can be measured by observing the increase of the number of user and download application after this program will be launched After the program 39 s launching the number of Zeemi 39 s users are expected to reach 2500 people and the download application will increase to 1500 people. This program will be collaborated with many communities. This collaboration will help Zeemi gaining large and specific audience.
The second strategy is to improve community engagement. The third stategy is not only for community but also for large public. This program is expected to raise social responsibility. This program is pecial event contains of joint event Zeemi Earth Day and Go Art with Zeemi and competitions Beatbox Competitions and Dance Cover Competition. Program will be ruin since February 1st 2016 until September 30th 2016 with total budget Rp 99 250 000 This program will be evaluated by observing input output and outcome.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maudy Elvira Saraswati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nur Ashifa
"The Fortune merupakan UMKM clothing yang bergerak dalam bidang fesyen dengan gaya casual untuk kaum muda dan milenial, dengan berbagai pilihan produk mulai dari celana, baju, jaket, topi, hingga aksesoris lainnya. UMKM yang beroperasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat sudah ada sejak tahun 2019 yang awalnya hanya dijalankan dirumah, namun kini The Fortune telah memiliki distro sendiri. The Fortune memiliki tujuan untuk mendorong anak muda dan kaum milenial untuk tetap bisa tampil fashionable tanpa mengeluarkan biaya mahal. Oleh karena itu, kualitas produk sangat diutamakan dengan memerhatikan jenis, motif, hingga pilihan warna yang beragam sesuai. Sejak awal, UMKM ini menjalankan bisnisnya dengan memfokuskan komunikasinya melalui media digital seperti Instagram. Terlebih ketika pandemi saat ini. Berdasarkan data dari Kemenperin (2018), industri fesyen termasuk ke dalam 16 kelompok industri kreatif dan memberi kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,76% tahun 2017. Dukungan pemerintah untuk mendorong UMKM di Indonesia Go digital dan Go Global secara penuh terlebih di masa pandemi covid-19. Kampanye #SemuanyaAdaDisini dengan tujuan mendorong seluruh produk lokal agar digunakan. The Fortune sebagai salah satu brand lokal yang menyediakan produk clothing dengan berbagai jenis dan pilihan dengan tujuan menjadi solusi bagi kaum muda dan milenial yang ingin tetap tampil fashionable dengan gaya casual dan nyaman sehari-hari. The Fortune belum memanfaatkan media sosial miliknya secara maksimal dan konsisten, seperti Instagram (@thefortune_id) dimana sebagai media utama komunikasi dengan publik eksternal. Banyaknya brand lokal berbasis clothing dan distro serupa yang sudah memiliki nama di masyarakat setempat mengakibatkan konsumen lebih tertarik kepada brand tersebut dan mengakibatkan semakin tingginya kompetitor baru. Hasil wawancara bersama pemilik The Fortune dan survei online, ditemukan data yang relevan dimana The Fortune membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan brand awareness. Terlebih adanya tren media digital seperti media sosial dan marketplace yang digunakan sebagai platform untuk berkomunikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness The Fortune adalah dengan melakukan pendekatan hubungan masyarakat pemasaran dengan mengedukasi tentang brand clothing dan merek The Fortune. Belum banyak masyarakat yang mengetahui dan mengenal The Fortune serta produknya sehingga brand awareness dan interaksi dengan audiens masih rendah. Meningkatkan brand awareness The Fortune dengan melakukan beberapa program yang dapat menginformasikan pesan dan meningkatkan dari target khalayak, agar The Fortune lebih dikenal di masyarakat. Target khalayaknya berupa laki-laki dan perempuan berusia 17 - 40 tahun dengan endapatan middle hingga high income, pekerjaan; pelajar, mahasiswa, pekerja muda ,wirausaha, jobseeker. berdomisili di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok. Memiliki gaya hidup fashionable dan memiliki ketertarikan dengan brand clothing serta fashion/style, suka berpenampilan dengan gaya casual, gemar berinteraksi, dan aktif dalam melakukan pencarian maupun penyebaran konten di internet atau media sosial.

The Fortune is a clothing MSME engaged in fashion with a casual style for young people and millennials, with a wide selection of products ranging from pants, clothes, jackets, hats, to other accessories. MSMEs operating in Lombok, West Nusa Tenggara have been around since 2019 which were initially only run at home, but now The Fortune has its own distribution. The Fortune has a goal to encourage young people and millennials to still be able to look fashionable without spending a lot of money. Therefore, product quality is prioritized by paying attention to the types, motifs, and various color choices accordingly. Since the beginning, this MSME has run its business by focusing its communication through digital media such as Instagram. Especially during the current pandemic. Based on data from the Ministry of Industry (2018), the fashion industry is included in 16 creative industry groups and contributed to the national GDP by 3.76% in 2017. Government support to encourage MSMEs in Indonesia to go digital and go global in full, especially during the covid pandemic. -19. The #SemuanyaAdaDisini campaign aims to encourage all local products to be used. The Fortune as one of the local brands that provides clothing products with various types and choices with the aim of being a solution for young people and millennials who want to continue to look fashionable with a casual and comfortable everyday style. The Fortune has not utilized its social media optimally and consistently, such as Instagram (@thefortune_id) which is the main medium of communication with the external public. The large number of local clothing-based brands and similar distributions that already have names in the local community have resulted in consumers being more attracted to these brands and resulting in higher number of new competitors. The results of interviews with the owners of The Fortune and online surveys, found relevant data where The Fortune needed an effective communication strategy in order to increase brand awareness. Moreover, there are digital media trends such as social media and marketplaces that are used as platforms to communicate. One of the efforts that can be made to increase The Fortune's brand awareness is to approach the marketing public relations by educating about the clothing brand and The Fortune brand. Not many people know and know The Fortune and its products so that brand awareness and interaction with the audience is still low. Increase brand awareness of The Fortune by conducting several programs that can inform the message and increase it from the target audience, so that The Fortune is better known in the community. The target audience is men and women aged 17 - 40 years with middle to high income income, employment; students, students, young workers, entrepreneurs, jobseekers. domiciled in West Nusa Tenggara Province, especially Lombok Island. Has a fashionable lifestyle and has an interest in clothing and fashion/style brands, likes to dress in a casual style, likes to interact, and is active in searching and distributing content on the internet or social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faradita Dwilifia Maizar
"ABSTRAK
Beyond merupakan sebuah brand yang memproduksi produk kecantikan dan perawatan tubuh asal Korea Selatan yang terbentuk pada tahun 2005. Hingga saat ini, Beyond sudah membuka cabangnya di 7 negara lain, termasuk di Indonesia. Beyond resmi hadir di Indonesia pada bulan Juni 2014. Meskipun sudah memiliki 9 Cabang di Indonesia dan tersebar di 5 kota, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 53 wanita berumur 17 hingga 35 tahun, hanya 32.1% yang mengetahui keberadaan Beyond sebagai brand kecantikkan dan perawatan tubuh asal Korea Selatan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, Beyond membutuhkan program special event untuk meningkatkan brand awareness khalayak sasarannya. Program yang ditawarkan adalah special event yang berisi beauty workshop dan mini exhibition, lomba pada Instagram agar lebih dekat dengan publik, melakukan publikasi acara (melalui media sosial, adlibs radio, e-banner beauty blogger, penempelan poster ke beberapa universitas), mengundang media massa untuk hadir dan meliput acara, serta memberikan press release kepada media massa.

ABSTRACT
Beyond is brand of beauty and body care product from South Korea that established in 2005. Until now, Beyond already established in other 7 countries, including Indonesia. Beyond came to Indonesia in June 2014. Although Beyond already has 9 branches that spread out in 5 cities in Indonesia, based on a survey of 53 people with a range of age from 17th to 35th years old, only 32.1% that knew Beyond as a brand of beauty and body care product that exist in Indonesia. Therefore, Beyond needs special event program in order to increase their target audiences brand awareness. Programs that offered to Beyond are special event that consist of beauty workshop and mini exhibition, Instagram contest to engage the public, event publication (through social media, adlibs radio, e-banner beauty blogger, attachment of posters at some universities), inviting mass media to come and cover the event, also spread the press release to the mass media."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Kurnia Izzati Cahyasasi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Feisya Rizky Ayunadia
"ABSTRAK
Profil Perusahaan: Evoware adalah social enterprise yang memiliki tujuan untuk meningkatkan gaya hidup ramah lingkungan dan memberikan nilai-nilai inovatif bagi masyarakat urban. Social enterprise yang didirikan pada April 2016 ini menggunakan rumput laut sebagai bahan baku produk. Dampak yang diharapkan Evoware bukan hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kehidupan para petani rumput laut. Evoware memiliki visi untuk menciptakan solusi inovatif untuk memecahkan masalah sampah plastik. Selain itu, sekaligus meningkatkan taraf hidup petani rumput laut di Indonesia. Untuk mencapai visinya, Evoware menganut dua nilai utama, yaitu inovasi dan kerjasama. Dalam menjalankan bisnisnya, rantai nilai bisnis Evoware tidak membahayakan alam mulai dari sumber hingga produknya. Produk Evoware bersifat ramah lingkungan, bio-degradable, dapat dimakan sekaligus sehat bagi tubuh. Evoware saat ini memiliki dua jenis produk, yaitu gelas Ello Jello dan seaweed-based packaging. Pernyataan Masalah: Masyarakat belum mengenal Evoware dan produknya sehingga produk Evoware belum memiliki brand awareness yang kuat.

ABSTRACT
Company Profile: Evoware is a social enterprise that aims to improve eco-friendly lifestyles and provide innovative values for urban society. This social enterprise which was founded on April 2016 uses seaweed as raw material for their products. Evoware's impact is not just for the environment, but also for the lives of seaweed farmers. Evoware has a vision to create innovative solutions to solve plastic waste problems. In addition, while improving the living standards of seaweed farmers in Indonesia. To achieve this vision, Evoware embraces two key values, innovation and cooperation. In running its business, Evoware's value chain does not endanger nature from source to product. Evoware products are environmentally friendly, bio-degradable, edible and healthy for the body. Evoware currently has two types of products, Ello Jello glass and seaweed-based packaging. Problem Statement: The general public is not familiar with Evoware and its products so that Evoware`s products do not yet have a strong brand awareness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Nabila
"Permasalahan sampah di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya. Penelitian The World Bank tahun 2019 mengungkapkan bahwa popok sekali pakai menempati urutan kedua sebagai penyumbang sampah terbesar di saluran air Indonesia. Sebagai solusi dari permasalahan popok sekali pakai, Bayi Poka hadir sebagai brand yang menawarkan produk cloth diaper (clodi) yang dapat dicuci kembali dengan daya tahan produk sampai 2 tahun sehingga ramah bagi lingkungan. Selain dibuat dari bahan yang telah tersertifikasi secara internasional sehingga aman dan nyaman bagi bayi, Bayi Poka juga berkomitmen dalam mengampanyekan pentingnya clodi dalam penyelamatan lingkungan. Sayangnya, pengetahuan masyarakat terhadap Bayi Poka masih rendah karena Bayi Poka belum bisa mengomunikasikan keunggulan produknya dengan baik. Kegiatan pemasaran yang dilakukan Bayi Poka juga belum dilakukan secara komprehensif dan terencana sehingga perlu adanya strategi komunikasi yang dibentuk agar bisa dievaluasi demi pengembangan pemasaran produknya. Maka dari itu, dibuatlah program “Clodi: From Mom for Us” yang terbagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu Aktivasi Media Sosial, QnA Session with Influencer, Momfluencer, dan Publikasi Media. Program ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness pada tingkat brand recognition yang awalnya sebesar 23,4% menjadi 40% pada Ibu yang memiliki anak bayi hingga balita pengguna popok yang tinggal di Jabodetabek, Yogyakarta, dan Malang. Program ini dilaksanakan pada Agustus - Desember 2022 dengan anggaran Rp 10.948.000.

The problem of waste in Indonesia is increasing every year. The World Bank's 2019 research revealed that disposable diapers were the second largest contributor to waste in Indonesia's waterways. As a solution to the problem of disposable diapers, Bayi Poka came as a brand that offers cloth diapers (clodi) products that can be rewashed with product durability of up to 2 years so they are environmentally friendly. Besides being made from materials that have been internationally certified so that they are safe and comfortable for babies, Bayi Poka is also committed to campaigning for the importance of clodi in saving the environment. Unfortunately, public knowledge of Bayi Poka is still low because Bayi Poka has not been able to communicate the benefits of its product properly. The marketing activities carried out by Bayi Poka have also not been carried out in a comprehensive and planned manner so a communication strategy is needed to be formed so it can be evaluated for the development of product marketing. Therefore, the “Clodi: From Mom for Us” program was created which is divided into several activities, namely Social Media Activation, QnA Session with Influencers, Momfluencers, and Media Publications. This program aims to increase brand awareness at the brand recognition level from 23.4% to 40% for mothers who have babies to toddlers using diapers who live in Jabodetabek, Yogyakarta, and Malang. This program will be implemented in August - December 2022 with a budget of IDR 10,948,000."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>