Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uswatul Khasanah
"Balita sebagai populasi at risk yaitu sekelompok individu yang memiliki peluang untuk mengalami masalah kesehatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi balita sebagai kelompok berisiko gizi kurang karena faktor ketergantungan seorang anak terhadap orangtua dalam pemenuhan nutrisi. Program Makanan, Keluarga, dan Anak yang dimodifikasi dalam bentuk kartu Pro MaKAn merupakan strategi intervensi keperawatan komunitas untuk meningkatkan berat badan anak balita, yang dapat dilanjutkan keluarga dan masyarakat melalui pemberdayaan kelompok swa bantu dan kelompok pendukung Pro MAKAn.
Tujuan karya Ilmiah ini memberikan gambaran pelaksanaan Pro MaKAn melalui penerapan integrasi teori Community As Partner, Family Center Nursing, Health Belief Model, dan manajemen pelayanan kesehatan pada balita dengan gizi kurang di Kelurahan Cisalak Pasar. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, penyebaran angket pada 56 responden dengan purposive sampling. Strategi intervensi yang dilakukan melalui kegiatan terapi komplementer, terapi modalitas, coaching, guidance, konseling dan pendidikan kesehatan pada kelompok swa bantu yang berjumlah 30 orang balita gizi kurang dan resiko gizi kurang maupun kelompok pendukung yang berjumlah 10 kader dan selama 8 bulan.
Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan nilai-rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan intervensi 61, peningkatan rata-rata keterampilan perawatan gizi kurang sebelum dilakukan intervensi 64 menjadi 71 setelah dilakukan intervensi, dan peningkatan nilai rata-rata sikap sebelum diberikan intervensi sebesar 67, tetapi setelah dilakukan intervensi menjadi 84.; dari 10 keluarga 70% tingkat kemandirian IV dan 30% III; 80% peningkatan berat badan sebesar 100-200 gram per bulan.

Toddlers as the population at risk is a group of individuals who have the opportunity to experience health problems. Factors that affect infants as a group at risk of malnutrition because of the dependence of a child to the parent of nutrition. Program Makan, Keluarga, dan Anak (Pro MaKAn) as strategy of intervention community nursing care to to increase weight of toddler, who can continue the family and community empowerment through self- help groups and support groups Pro MaKAn.
This final scientific papers describing of the implementation of the Pro MaKAn through the application of the theory of integration of Community As Partner, Family Center Nursing, Health Belief Model, and management of health services in infants with malnutrition in Sub Cisalak Market. Data were collected by interview, observation, questionnaires to 56 respondents with purposive sampling. Intervention strategies through a complementary therapy, therapeutic modalities, coaching, guidance, counseling and health education on self- help group numbering 30 people toddler malnutrition and risk of malnutrition as well as support groups totaling 10 cadres and for 8 months.
The results showed increased activity - the average value of knowledge prior to the intervention 61, an average increase of less nutritional care skills prior to intervention 64 to 71 after the intervention, and an increase in the average value of the attitude before granted intervention by 67, but after the intervention to 84. ; than 10 families 70 % self-sufficiency rate of 30% IV and III ; 80 % increase in body weight of 100-200 grams per month.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Tasya
"Gizi kurang merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena kekurangan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Kasus nyata terjadi pada Anak A (3 tahun) memiliki gejala yang meunjukkan gizi kurang seperti nafsu makan menurun, berat badan tidak kunjung meningkat, rewel, kurus serta hasil BB/U pada grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) berada di bawah garis hijau atau berada di wilayah garis kuning. Pada kondisi ini sangat diperlukan adanya penanganan. Implementasi dilakukan selama 9 hari. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan kepada keluarga untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita yaitu pengaturan porsi makan gizi seimbang dan pembuatan jadwal aktvitas harian. Hasil dari intervensi terlihat adanya peningkatan berat badan pada balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 0,3 kg dan terjadi peningkatan nafsu makan pada anak, anakpun mulai meyukai beberapa sayuran dan buah. Evaluasi tingkat kemandiriankeluarga juga mengalami peningkatan dari tingkat I menjadi tingkat III. Penulis merekomendasikan agar perawat keluarga atau komunitas dapat melakukan intervensi pengaturan porsi makan gizi seimbang dan pembuatan jadwal aktivitas harian guna mengatasi masalah gizi kurang pada balita.

Malnutrition is a health problem that occurs due to lack of nutrients needed by the body. The real case occurred in Child A (3 years old) who had symptoms that showed poor nutrition such as decreased appetite, weight did not increase, fussy, thin and the results of BB/U on the Chart Towards Healthy (KMS) were below the green line or in the yellow line. In this condition, treatment is needed. Implementation was carried out for 9 days. Superior nursing interventions given to families to overcome the problem of malnutrition in toddlers are setting a balanced nutritional meal portion and making a daily activity schedule. The results of the intervention showed an increase in body weight in undernourished toddlers as much as 0.3 kg and an increase in appetite in children, children began to like some vegetables and fruit. Evaluation of the level of family independence also increased from level I to level III. The author recommends that family or community nurses can intervene to regulate portions of balanced nutrition and make a daily activity schedule to overcome the problem of malnutrition in toddlers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puspita Sari
"Gizi kurang pada balita menjadi masalah kesehatan perkotaan hal ini dapat disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya balita pemilih makanan. Perawat komunitas berperan untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga dalam membantu mengatasi masalah gizi kurang pada balita. Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam upaya mengatasi masalah gizi kurang pada balita pemilih makanan adalah modifikasi makanan. Intervensi diberikan kepada keluarga dengan balita gizi kurang di Kelurahan Cisalak Pasar, Depok selama 6 minggu. Evaluasi didapatkan hasil peningkatan berat badan dan nafsu makan. Sehingga intervensi modifikasi makanan dapat digunakan perawat  komunitas atau keluarga sebagai salah satu upaya mengatasi masalah gizi kurang pada balita pemilih makanan.

Malnutrition among children under five hada become urban health problem, this can be caused by various factors, one  of which is picky eater. Community nurse have a role as care provider in nursing care to helping families with the problem of malnutrition. One of the nursing interventions is food variation. Intervention provided to families with children under five malnutrition in Cisalak Pasar, Depok for 6 weeks. The evaluation results of nursing care plan effective to made preschool gain weight. So, the food modifications could be used by the community nurses as one of efforts to solve malnutrition in child with picky eater problem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Listiyani
"Pola pengasuhan anak berpengaruh terhadap timbulnya gizi kurang pada masyarakat perkotaan. Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan keluarga yang dilaksanakan pada keluarga Anak P dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi pada anak balita. Implementasi yang telah dilakukan terdiri dari implementasi yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor dengan pendekatan lima tugas kesehatan keluarga. Intervensi unggulan ialah penyajian makan yang menarik. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nafsu makan dan berat badan pada balita kelolaan. Sehingga intervensi penyajian makanan yang menarik ini dapat digunakan oleh perawat komunitas/keluarga sebagai salah satu upaya menangani masalah gizi kurang pada masyarakat.

Parenting effect could give incidence of malnutrition in urban communities. This final assignment described the family nursing care process to Ch. P with nutrition imbalanced problem on toodler children. Implementation to the family was consisting of the cognitive, affective, and psychomotor that uses the five family health tasks. Nursing interventions that become the main intervention was interested food serving. The evaluation results of nursing care plan effective to made toddler gain weight. So the interested food serving could be used by the Community nurses as one of efforts in overcome less nutrion in society."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Dewi
"Gizi kurang merupakan salah satu masalah kesehatan balita yang memiliki keterkaitan dengan masalah infeksi. Upaya preventif diperlukan dalam menangani infeksi untuk mengatasi masalah gizi kurang. Intervensi keperawatan unggulan berupa pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan melatih kemampuan psikomotor cuci tangan dengan sabun. Tujuannya mengurangi angka kejadian infeksi dalam keluarga. Evaluasi terjadi peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor keluarga dalam praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, peningkatan berat badan anak dari 7 kg menjadi 7,8 kg, serta teratasinya masalah infeksi. Intervensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ini dapat digunakan oleh perawat komunitas/keluarga sebagai upaya menangani masalah gizi kurang di masyarakat.

Malnutrition was one of the urban health problems for toddler that had being related to infection. Some prevention efforts needed to handle the infection in overcome malnutrition. The excellence nursing intervention such as health education about the healthy and clean life behavior practice and psychomotor skill training in hand washing with soap. It's aimed to decrease the number of infection in family. Evaluation shown the increase ability of kognitive, affective, and psychomotoric skills of family in run the healthy and clean life behavior practice, the increase of body weight of child from 7 kg to 7,8 kg, and the overcome of infection problems. Intervention of the healthy and clean life behavior practice could be used by the community nurses as an efforts in overcome malnutrion in society."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Dwi Widiastuti
"Gizi kurang pada balita menjadi masalah kesehatan perkotaan hal ini dapat disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya adalah pola makan yang salah dan tidak sesuai. Perawat komunitas berperan untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga dalam membantu mengatasi masalah gizi kurang pada balita. Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam upaya mengatasi masalah gizi kurang adalah optimalisasi pola makan balita dengan melibatkan peran keluarga. Intervensi diberikan kepada keluarga dengan balita gizi kurang di Kelurahan Sukatani, Depok selama 6 minggu. Evaluasi didapatkan hasil keaktifan peran serta keluarga dalam menerapkan pola makan sesuai dengan jadwal menu harian yang disusun bersama, hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan berat badan balita. Peran serta keluarga dalam optimalisasi pola makan balita efektif dalam upaya meningkatkan berat badan balita.

Malnutrition among children under five had become urban health problem, this can be caused by various factors, one of which is the wrong and not appropriate eat pattern of the children. Community nurse have a role as care provider in nursing care to helping families with the problem of malnutrition. One of the nursing interventions is the optimum of eat pattern to a children under five by involving the family. Interventions provided to families with children under five malnutrition in Sub Sukatani, Depok for 6 weeks. Evaluation of the results obtained of the family in applying the apropriate eat pattern in accordance with the schedule arranged with daily menus, it can be seen from the increase in weight children. The family involvement in the optimization of the toddler eat pattern effective in promoting weight children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Widita Maharyani
"Balita merupakan kelompok resiko terhadap masalah sulit makan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan praktik pemberian makan dalam keluarga dengan kejadian sulit makan pada populasi balita. Desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada keluarga yang memiliki balita. Hasil menunjukkan ada hubungan bermakna kontrol makanan, model peran, keterlibatan anak, edukasi makanan, penyediaan makanan dan pengenalan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan p value < 0,05 terhadap sulit makan balita. Program prevensi primer, sekunder dan tersier untuk menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat terkait praktik pemberian makan pada anggota keluarga dan penelitian selanjutnya tentang faktor predisposisi lain dan pemungkin sulit makan direkomendasikan.

Under-five children is a risk group for eating rejection habit. This study aims to determine the influence of feeding practice in family to eating rejection habit in Under-five children. A cross sectional design with descriptive correlation approach applied to 190 family with under-five children. It showed meaningful relationship of food control, role models, the involvement of children, food education, food provision and the introduction of food after breast feeding (p value < 0,05) with a difficult eating toddlers. Primary to tertiary prevention program through Community Health Nursing Program as well as further study on another predisposing and enabling factors are recommended."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Herlina
"ABSTRAK
Nama : Herlina PurbaNPM : 1306489205Falkultas : Ilmu Keperawatan Program Profesi NersJudul : Analisis Praktik Klinik Keperawatn Anak Kesehatan Masyarakat Perkotaan dengan Masalah Gangguan Kebutuhan Nutrisi pada Klien Gizi Kurang di RSPAD Gatot Subroto Perkotaan dengan penduduk yang memiliki pendapatan tinggi, menengah dan rendah tetap menunjukkan adanya masalah malnutrisi. Malnutrisi ini berakar pada kemiskinan dan ketidakmampuan. WHO 2010 menunjukkan 18 103 juta anak balita di Negara berkembang mengalami kurang gizi. WHO juga memperkirakan 54 kematian bayi dan anak dilatarbelakangi oleh keadaan gizi buruk, sedangkan di Indonesia masalah gizi mengakibatkan 80 kematian anak WHO, 2011 . Anak dengan gizi buruk akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Upaya penanganan balita dengan gizi kurang sudah dilakukan di puskesmas atau rumah sakit. Asuhan perawatan gizi anak memerlukan monitoring yang berkelanjutan mulai dari rumah sakit sampai klien pulang ke rumah. Hal inilah yang mengakibatkan perlunya edukasi pada keluarga klien agar tujuan pencapaian gizi anak dapat optimal. Edukasi adalah salah satu tugas perawat yang penting untuk meningkatkan kesehatan klien. Perawat memberikan informasi kepada klien yang membutuhkan perawatan untuk kelanjutan pelayanan kesehatan dari rumah sakit ke rumah Falvo, 2004 dalam Potter Perry, 2009 .Kata kunci : malnutrisi, anak, perkotaan

ABSTRACT
AbstractName Herlina PurbaStudy Program Ners ProgrammeTitle Analysis of clinical practice children with problem of urban community health disorder nutritional needs of the clients of malnutrition in the RSPAD Gatot SubrotoCities with a population whose income is high, medium and low fixed indicate a problem of malnutrition. Malnutrition is rooted in poverty and disability. WHO 2010 showed 18 103 million of children under five in developing countries are malnourished. WHO also estimates that 54 of deaths of infants and children is motivated by the poor nutritional status, while in Indonesia, nutritional problems resulted in 80 of childhood deaths WHO, 2011 . Children with poor nutrition will affect growth and development. The handling infants with malnutrition has been done in the clinic or hospital. Child nutrition care requires continuous monitoring ranging from hospitals to the clients home. This has resulted in the need to educate the client 39 s family for the purpose of achieving the optimal child nutrition. Education is one of the duties of nurses are critical to improve the health of the client. Nurses provide information to clients who require treatment for the continuation of health care from hospital to home Falvo, 2004 in Perry, 2009 Keywords malnutrition, child,city "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
John Taruna
"Gizi buruk merupakan kekurangan gizi tingkat berat terutama pada anak-anak dibawah umur lima tahun (balita) dan merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang perlu ditanggulangi karena berdampak terhadap kesehatan dan Human Devolopment Index manusia Indonesia 15-20 tahun yang akan datang.
Masalah gizi memiliki dimensi yang luas, tidak hanya merupakan masalah kesehatan tetapi juga meliputi masalah sosia}, ekonomi, budaya, pola asuh, pendidikan dan lingkungan. Faktor pencetus munculnya masalah gizi dapat berbeda antara wilayah ataupun antara kelompok masyarakat, bahkan akar masalah ini dapat berbeda antara kelompok usia balita.
Kondisi krisis ekonomi sejak tahun 1997 dan terus berkelanjutan sampai saat ini, menyebabkan daya beli pada masyarakat secara umum menjadi menurun, karena disatu pihak relatif banyak yang kehilangan sumber mata pencaharian sementara dipihak lain adanya peningkatan harga barang dan jasa. Hal ini dapat mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan dan gizi masyarakat, terutama balita. Masalah gizi pada anak balita di provinsi Riau dari tahun ke tahun cenderung meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor status ekonomi keluarga dengan terjadinya kasus gizi buruk pada anak balita umur 6 bulan sampai < 5 tahun di Kabupaten Kampar Riau tahun 2002, dengan variabel kovariatnya yaitu riwayat diare, pendidikan ayah, pendidikan ibu, umur balita, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, pengetahuan ibu, dan pemberian ASI ekslusif.
Penelitian ini merupakan penelitian bservasional dengan metoda kasus kontrol. Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak balita umur 6-59 bulan dengan status gizi buruk saat penelitian, dan sebagai kontrolnya adalah ibu dengan balita gizi baik (148 kasus dan 148 kontrolnya). Penelitian dilakukan di Kabupaten Kampar Riau. Analisis data dilakukan dengan uji kai kuadrat dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil uji analisis logistik diketahui ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi keluarga dengan terjadinya kasus gizi buruk pada anak balita di Kabupaten Kampar Riau (p=0,0001) dengan OR 2,8599 (95% CI: 1,7176 - 4,7619 ). Dari hasil perhitungan dampak potensial diketahui bahwa status eknomi keluarga (keluarga miskin) mempunyai kontribusi sebesar 47% sebagai faktor risiko terjadinya gizi buruk balita, artinya jika faktor ini dihilangkan maka akan dapat dicegah terjadinya gizi buruk pada balita sebesar 47%.
Disimpulkan bahwa status ekonomi keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan terjadinya gizi buruk pada anak balita, untuk itu dalam upaya penanggulangan dan pencegahan masalah gizi agar memberikan perhatian dan penekanan kepada variabel status ekonomi keluarga (kemiskinan), dengan melakukan upaya terpadu. Dalam pemilihan dan perencanaan upaya yang berkaitan dengan masalah gizi buruk ini agar mempertimbangkan ukuran dampak potensial yang berkontribusi terhadap terjadinya kasus gizi buruk pada anak balita.

The Relationship Between Family Economical Status and The Incidence of Severe Malnutrition Cases Among Children of Under five Years in Kabupaten Kampar Riau Province 2002Severe Malnutrition is the chronic nutrient deficiency, which usually occurs at under five years old children. It also the main nutrient problems in Indonesia that should have to decline and reducing its effects to health and Indonesians Human Development Index for the next 15 - 20 years.
The nutrition problem has a very wide dimension, not just public health problems but also social, economic, culture, care, education, and environment. The ignitions of nutrition problems in one region or society to another could be different, in fact the occurrence among under five years old children could be different.
Indonesia's economic crisis conditions in 1997 and still continuing today caused public's purchasing power decreasing generally, as effect of un-employments and the raise of goods and services prices. Those conditions could make worst for public's health and nutrients, especially toddlers. Nutrient problems in Riau Province inclination increase years after years.
The goals of this research is to determines the connection between economical status factors and severe malnutrition incidences, age between 6 months - 5 years old, at Kabupaten Kampar Riau in 2002; with diarrheic, parents educational, toddlers age, gender, numbers of family members, parents works, mother's maternity knowledge, and breast feeding, as the covariate variables.
This research is an observational research with case control method. The respondents of this research are the mothers that have children of under five years, which have severe malnutrition, and as the controls are the mothers that have good nutrition (148 cases and 148 controls). The research took place at Kabupaten Kampar Riau (p = 0,0001) with OR 2, 8599 (95% CI: 1,7176 - 4,7619).
According to potential effect formula, had known that the family's economical status (poor family) have 47% contributions as risk factor of severe malnutrition cases , that mean if we can eliminate this factor, we can reduce the toddlers bad nutrient cases to 47%.
The conclusion of the research, that family's economical status has a significant connection to incidence severe malnutrition cases, therefore any dealing and prevention acts with public's nutrients and health problems should pay attention to family's economical status variable by doing full planning works. In determining and planning acts to prevent the nutrient problems, we have to considering the potential effect values that make contributions to severe malnutrition cases.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas PERGIZI dilihat dari komponen input, proses, output dan outcome. Penelitian kualitatif dengan rancangan RAP (Rapid Assesment Procedure), dilakukan minggu keempat bulan Mei 2013 dengan informan kepala seksi gizi, petugas gizi, kader, bidan di desa, ibu balita dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan PERGIZI efektif untuk menanggulangi gizi buruk di Puskesmas Sepatan. dengan indikator meningkatnya status gizi sebesar 69,1%, hanya komponen input yakni dana yang disebagian besar pos gizi masih kurang, sedangkan dari komponen proses dan output telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Agar mengoptimalkan penanggulangan gizi buruk di wilayah Puskesmas Kabupaten Tangerang dengan PERGIZI.

The aims of this study was to determine the effectiveness of the PERGIZI program viewed by its component such as inputs, process, outputs and outcomes. A qualitative research with RAP (Rapid Assessment Procedure) design was conducted at fourth week of May 2013. The data collection methods used an indepth interview and focused group discussion. With the informants 42 persons consisting of section head of nutrition, nutrition workers, cadres, village midwives, mothers of under five children and community leaders. This could be seen from change of nutritional status from the under five children as much as 69,1%. From the input component the mean barrier was funding both component process and output was considered successfull and achieving the predetermined goal. It is recomended to solve existing under five nutritional problem in the district of Tangerang using the PERGIZI approach."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>