Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166900 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kadek Puji Astini
"Dalam upaya RS dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna tentunya harus didasari pada kepuasan karyawannya. Remunerasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Prinsip dasar pemberian remunerasi mencakup kelayakan dan keadilan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen untuk mendapatkan gambaran tentang faktor - faktor yang berpengaruh dalam penetapan remunerasi perawat.
Hasil penelitian diperoleh bahwa pembagian jasa pelayanan belum dirasakan adil karena belum berdasarkan penilaian kinerja yang jelas, belum diterapkannya jenjang karir dan kompetensi perawat didalam remunerasi perawat. Saran diterapkannya remunerasi perawat berdasarkan jenjang karir dan kompetensi perawat sehingga terpenuhi rasa keadilan dan kelayakan pegawai.

In an effort to improve the quality of hospital health services efficient and effective must be based on the satisfaction of its employees. Remuneration is one of the factors that influence employee performance. The basic principle of remuneration includes the feasibility and fairness. This study was a qualitative with in-depth interviews and document review to get an overview of the influence in determination of the nurse remuneration.
The result showed that the distribution of services is perceived not fair because it is not based on clear performance assessment, the implementation of career and remuneration of nurses in nurse competence not applied yet. Advice on implementation of the nurse's remuneration based on career paths and competency of nurses so as to fulfill a sense of justice and employee eligibility.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Efendi
"Praktik perawat harus berbasis bukti kompetensi dan terdokumentasi dengan baik. Bukti yang digunakan adalah buku harian kegiatan kompetensi perawat yang disebut dengan log book. Penelitian ini menggunakan quasi experiment posttest only design dengan jumlah sampel 37 perawat klinik level II dengan tehnik total sampling. Hasil riset menyimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat dengan persepsi jenjang karir. Sedangkan karakteristik perawat yang berhubungan dengan pencapain target kompetensi hanya tingkat pendidikan (p= 0,02, 95% CI 0,46-5,20). Rekomendasi: rumah sakit sebaiknya membuat kebijakan yang bersinergis dengan pelaksanaan jenjang karir perawat dan kompetensinya sehingga dapat terlaksana sesuai harapan.

The nurses practice should be based on evidence of competence and well documented. The evidence used is a activities diary of the nurse competency called log book. This study uses a quasi experiment posttest only design with a sample of 37 2nd level clinical nurse with a total sampling technique. Research results concluded there was no significant relationship between nurse characteristics with perceptions of career paths. While the nurse characteristics associated with achievement of the target competence only educational level (p = 0.02, 95% CI 0.46 to 5.20). Recommendation: The hospital should make policy in synergism with the implementation of nurse career paths and competencies that can be implemented as expected.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nella Abdullah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Jenjang Karir dengan Ketepatan Konsep Asuhan Keperawatan di Paviliun Anggrek RSUP Fatmawati. Terhadap semua perawat pelaksana di Paviliun Anggrek sejumlah 42 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain study cross sectional. Kerangka konsep penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu jenjang karir perawat, usia, pendidikan, pelatihan, perilaku, kinerja seharihari, variabel dependen ketepatan konsep asuhan keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jenjang karir dengan ketepatan konsep asuhan keperawatan, Non Perawat Klinik/Perawat Klinik 1 dan Perawat Klinik 2/Perawat Klinik 3, ketepatan asuhan keperawatan yang kurang memiliki peluang yang sama antara Non Perawat Klinik /Perawat Klinik 1 ( 56 %) dan Perawat Klinik 2 /Perawat Klinik 3 (46,2 %). Variabel lain yang berhubungan dengan ketepatan asuhan keperawatan dari asesor eksternal adalah pendidikkan.Saran dari hasil penelitian ini adalah agar dilakukan evaluasi terhadap indikator asesmen internal jenjang karir perawat klinik di RSUP Fatmawati.

The aim of this research is to know the correlation between clinical nurse's level career and the accuracy of nurse care concept in Anggrek Ward, Fatmawati General Hospital. This research's involving 42 nurses in Anggrek Ward. This research is quantitative research with a cross sectional study design. The research contains independent variable (nurse's level career, age, education, training, attitude, daily working habit), dependent variable (accuracy of nurse care). The result shows that there are no correlation between clinical nurse's level career and the accuracy of nurse care concept. They have the same opportunity for having less accuracy of nurse care concept whic is 56% for non clinical nurse/clinical nurse1 and 46,2% for clinical nurse 2/clinical nurse 3. The other variables related to the accuracy of nurse care concept is affected by education. The author suggested that internal assesment indicator for clinical nurse's level career to be evaluated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerun Nisa Nurakhyati
"Perawat merupakan salah satu sumber daya manusia di rumah sakit yang memberikan layanan asuhan keperawatan dan merupakan tulang punggung dimana perawat merupakan tenaga kesehatan dengan proporsi terbesar, melayani pasien selama 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan. Pengembangan karir perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana karir yang dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan kompetensinya. Pengembangan karir merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan motivasi kerja. Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui pengembangan pola karir perawat di RS Azra Bogor dan merancang pengembangan pola karir perawat.
Metode penelitian adalah metode kualitatif deskriptif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen, wawancara mendalam, FGD dan CDMG. Karakteristik tenaga perawat di Rumah Sakit Azra Bogor paling banyak berada pada rentang usia 22 - 27 tahun sebanyak 68.3%, memiliki masa kerja paling banyak pada rentang 0-3 tahun sebanyak 62.8% dan latar belakang pendidikan terbanyak adalah D-III Keperawatan sebanyak 95.6%. Pengembangan pola karir perawat yang ada saat ini belum optimal dan belum ada komite keperawatan. Diharapkan pengembangan pola karir perawat dapat dilaksanakan dengan dibuatnya sistem remunerasi serta membentuk komite keperawatan.

Nurse is one of the human resources at the hospital who provide nursing care and nurses are the backbone of which is the largest proportion of health workers, serving patients for 24 hours continuously and sustainably. Career development nurse is a career planning and implementation of plans that can be used for the placement of nurses on the ladder according to their competence. Career development is one factor that can increase the motivation to work. The purpose of writing is to know the pattern of career development nurse at the Azra Hospital Bogor and designing career development nurse pattern.
The research method is a qualitative descriptive with case study design. Data was collected through document review, in-depth interviews, focus group discussions and CDMG. Characteristics of nurses at the Azra Hospital Bogor most are in the age range 22-27 years as much as 68.3%, has the most tenure in the span of 0-3 years as much as 62.8% and the highest educational background is a D-III Nursing as much as 95.6%. Development of the existing nursing career path has not been optimal, and there is no committee of nursing. Expected career development nurse pattern can be implemented with the establishment of a remuneration system and set up a committee of nursing.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Hamdanah Octa Viapin
"Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan paliatif seperti penapisan. Penapisan perawatan paliatif dilakukan untuk mengetahui pasien kanker yang membutuhkan perawatan paliatif. Penapisan perawatan paliatif di RSUP Fatmawati belum berjalan dengan baik. Pada bulan Juni 2016, terdapat pasien kanker sebanyak 99 orang, tetapi tidak ada satupun pasien kanker yang dilakukan penapisan perawatan paliatif oleh perawat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat terhadap penapisan perawatan paliatif pada pasien kanker RSUP Fatmawati. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor individu pengetahuan , faktor organisasi pelatihan, kebijakan rumah sakit, sarana prasarana dan pengawasan dan faktor psikologis persepsi mempengaruhi perawat dalam melakukan penapisan perawatan paliatif. Setiap variabel dalam faktor tersebut memiliki masalah masing-masing terkait dengan penapisan perawatan paliatif. Oleh sebab itu, perlu diadakannya perbaikan pada setiap variabel untuk meningkatkan mutu pelayanan perawatan paliatif di RSUP Fatmawati. Kata Kunci : Penapisan perawatan paliatif, kanker, perilaku.
Nurses have an important role in palliative care such as screening. Screening is performed to determine the palliative care of cancer patients requiring palliative care. Screening of palliative care in Fatmawati wasn rsquo t run well. In June 2016, there were as many as 99 cancer patients, but none of them who do palliative care screening by nurses. This thesis discusses about factors that affecting nurse rsquo s behavior to Palliative care screening in Cancer Patients at RSUP Fatmawati rsquo s Teratai Inpatient Care in 2016. This study is a qualitative research. The results of this study indicated that individual factors knowledge , organizational factors training, hospital policies, infrastructure and supervision and psychological factors perception affects palliative care screening. Each variable in these factors have their respective problems associated with palliative care screening. Therefore, each variable should be repaired to improve the quality of Palliative care services at Fatmawati Hospital. Keywords Screening of palliative care, cancer, behavior"
2017
S66023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Dewi
"Perawat berperan penting sebagai pemutus rantai infeksi untuk menurunkan angka kejadian infeksi yang didapat di rumah sakit (HAIs). Penelitian deskriptif korelatif ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh karakteristik, peran kepemimpinan, dan fungsi manajemen kepala ruang terhadap perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi. Penelitian pada 130 perawat menunjukkan faktor yang mempengaruhi perilaku perawat (melalui kuesioner) dalam memutus rantai infeksi adalah peran interpersonal (p=0.001, OR=7.07, 95% CI 2.25;22.2), peran pengambilan keputusan (p=0.004, OR=4.7, 95% CI 1.7;13.0), dan fungsi pengorganisasian (p=0.001, OR=21.46, 95% CI 7.2;63.9). Faktor yang paling mempengaruhi perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi adalah fungsi pengorganisasian (p=0.001, OR=0.047, 95% CI 0.016;0.139). Kepala ruang berperan sebagai role model untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat untuk berperilaku baik dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.

Nurses have an important role to break the chain of infection in decreasing Healthcare Associated Infections (HAIs) in hospital. The aim of this descriptive of correlation research is to get the description of characteristic, role of leadership, and the function of head nurse management toward nurse’s behavior in breaking the chain of infection. This research involves 130 nurses showed that the influencing factors of nurse’s behavior (through the quesionnare) in breaking the chain of infection are the interpersonal role (p=0.001, OR=7.07, 95% CI 2.25;22.2), the decision maker role (p=0.004, OR=4.7, 95% CI 1.7;13.0), and the organizing function (p=0.001, OR=21.46, 95% CI 7.2;63.9). The result showed that the dominant factors of the nurse’s behavior in breaking the chain of infection is organizing factors of the head nurse (p=0.001, OR=0.047, 95% CI 0.016;0.139). Head nurse is a good role model in increasing the knowledge and skill of nurse to behave well in order to prevent and control the infection in hospital."
2013
T36021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Filani S
"ABSTRAK
Pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis berperan penting dalam meningkatkan motivasi kerja perawat pelaksana. Motivasi kerja yang baik akan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dimana pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada 3 Rumah sakit melibatkan 352 perawat pelaksana di ruang rawat inap dan intensif yang dipilih secara simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dan regresi linear multivariat. Hasil menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis dengan motivasi kerja perawat pelaksana p=0,0001, ?=0,05 . Faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana adalah persepsi tentang jenjang karir perawat klinis. Rekomendasi yang diberikan yaitu rumah sakit melakukan strategi penguatan motivasi dengan melakukan peningkatan pemahaman dan persepsi melalui sosialisasi tentang jenjang karir dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 40 tahun 2017, pemberian reward, pujian, promosi dan pelaksanaan program pendidikan berkesinambungan bagi perawat pelaksana.

ABSTRACT
Understanding and perception about clinical nurse career ladder has an important role in improving work motivation of practitioner nurse. Good work motivation will improve the quality of nursing care in patients. The purpose of this study was to analyze the relationship of understanding and perception of clinical nurse career ladder with the nurse motivation. This research is a quantitative with data collection with questionnaire using Cross Sectional approach. This study was conducted in 3 hospitals involving 352 nurses in inpatient wards and intensive care unit selected by simple random sampling. Data was analyzed by using correlation test and multivariate linear regression. The results showed a significant correlation between understanding and perception about clinical nurse career ladder with work motivation of nurse practitioner p 0.0001, 0,05 . The most dominant factor that affecting nurse practitioner work motivation is a perception about the career ladder of clinical nurse. The recommendation is that the hospital conducts a motivational strengthening strategy by improving understanding and perception through the socialization of career ladder based on the lastest regulation from Indonesia health ministry number 40, giving reward, good recognation, promotion, and implementation of Continuing Professional Development CPD for nurses practitioner. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Humairoh
"ABSTRAK
Jumlah Perawat Klinis PK III paling banyak ditemukan di Unit Rawat Jalan, penempatan perawat pada setiap unit belum sesuai dengan keterampilan dan rincian kewenangannya sebagai perawat klinis. PK III yaitu perawat dengan kategori keahlian kompeten, memiliki rincian dan kewenangan klinis yang tinggi dengan kemampuan asuhan keperawatan yang komprehensif pada area spesifik dan mampu mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah. Penempatan PK III dari seluruhnya sebanyak 191 dan 27 perawat ditempatkan Unit Rawat Jalan menyebabkan ketidak merataan pemetaan PK III pada setiap unit. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, penelitian ini berfokus pada deskripsi arti dan makna pengalaman PK III di Unit Rawat Jalan. Partisipan adalah 10 perawat di Unit Rawat Jalan dengan usia 36 mdash;52 tahun dengan jenjang karier PK III. Teridentifikasi lima tema yaitu pemetaan PK III di Unit Rawat Jalan karena permintaan perawat, kurangnya pemahaman PK III di Unit Rawat Jalan terkait rincian kewenangan klinisnya, beban kerja sebagai PK III di Unit Rawat Jalan lebih ringan dibandingkan unit lainnya, PK III lebih merasa nyaman bekerja di Unit Rawat Jalan, dan PK III memiliki peran sebagai penanggung jawab dan edukator di Unit Rawat Jalan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi manajer keperawatan dalam memetakan perawat di setiap unit dan bila tidak dilakukan maka kerugian yang timbul dari fenomena ini akan terulang. Kata Kunci: Jenjang Karier, Pemetaan Perawat, Perawat Klinis III, Perawat Kompeten, Unit Rawat Jalan ABSTRACT
The number of level III clinical nurse was most prevalent in the Outpatient Unit, the placement of nurse in each unit was not accordance with the skills and clinical nurse privilege as clinical nurse. Level III Clinical nurse is a nurse with competent skill category, has high clinical details and authority with comprehensive nursing care capability in specific area and able to develop nursing service based on scientific evidence. The placement of level III clinical nurse of all 191 and 27 nurses placed in the Outpatient Unit led to uneven level III clinical nurse mapping on each unit. This research uses qualitative design with phenomenology approach. This study focuses on the description of meaning and meaning of level II clinical nurse experience in Outpatient Unit. Participants were 10 nurses in the Outpatient Unit with age 36 mdash 52 years with level III clinical nurse career ladder. Identified five themes namely level III clinical nurse mapping in Outpatient Unit due to request of nurse, lack of understanding of level III clinical nurse in Outpatient Unit related to details of clinical authority, workload as level III clinical nurse in Unit Outpatient was lighter than other unit, level III clinical nurse more comfortable working in Outpatient Unit, and level III clinical nurse have the role of responsible and educator in Outpatient Unit. The result of this study can be used as one of the considerations for nursing managers in mapping the nurses in each unit and if not then the losses arising from this phenomenon will be repeated. Keywords Clinical Ladder, Clinical Nurse Level III, Competent Nurse, Nurse Mapping, Outpatient Unit "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50354
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindini Winda Amalia
"Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang profesional sudah selayaknya memiliki pengetahuan yang baik tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif pada 86 perawat di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA mencapai 61,34 % (kategori cukup baik). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dengan pengetahuan perawat. Namun ada kecendrungan dalam penelitian ini bahwa pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan perawat. Oleh karenanya penelitian ini menyarankan peningkatan pengetahuan tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA dengan peningkatan pendidikan perawat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengupayakan pemberikan pelatihan secara berkala.

Nurse as a professional care giver must have good knowledge about nursing process and NANDA diagnosis. The purpose of this research was to identify the relationship between nurses’ characteristics and nurses’ knowledge about nursing process and NANDA diagnosis at IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. The research used descriptive correlation method with 86 nurse at care unit.
The result showed that the level of nurses knowledge in nursing process and NANDA diagnosis reached 61,34% (adequate category). The result of this research showed that nurse characteristics (age, gender, working period, level of education, and training) did not have any significantly relation with nurses knowledge. However, there was a tendency that the level of education and training could increase nurses’ knowledge. Therefor, this research suggested that there should have been increase for nurses’ level of education and periodical training to improve the nurses knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanti Dwiputri
"Sistem pengembangan karir perawat melalui jenjang karir struktural maupun timgsional berperan penting dalam meningkarkan kualitas tenaga keperawatan yang akan mempengaruhi kualitas pelayanan Rumah Sakit secara keseluruhan. Saat ini pengembangan karir untuk perawat pelaksana yang sudah dijalankan di RS MH Thamrin Salemba baru berdasarkan jenjang karir struktural. Diharapkan dari penelitian ini dapat menghasilkan rancangan pola pengembangan karir perawat pelaksana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan RS MH Thamrin Salemba.
Penelitian dilaksanakan di RS MH Thamrin Salemba bulan Oktober- November 2011 dengan pendekatan analisis lcualitatiff Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan beberapa infonnan berdasarkan prinsip kesesuaian dan kecukupan. Data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen Rumah Sakit, kajian literatur maupun hasil penelitian terdahulu dengan topik serupa di Rumah Sakit lain. Untuk menjaga validitas data dilakukan triangulasi sumber dan metode.
Jumlah tenaga perawat di RS MH Thamrin Salemba sebanyak 189 orang dengan karakteriétik sebagian besar di antaranya: tingkat pendidikan D3 Keperawatan (63,1%), sudah ada pengalaman sebelum masuk ke unit kexja saat ini (51,9%) dan memiliki masa kexja 1 sampai 3 tahun (24,3%). Rumah Sakit beium memiliki pola pengembangan karir perawat pelaksana yang terstmkmr dan sistematis berdasarkan sistem kompetensi. Oleh karena itu dibuatlah suatu rancangan pola pengembangan karir bagi perawat pelaksana di RS MH Thamrin Salemba yang terdiri dari 6 level karir (NO sampai dengan N6) berdasarkan persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman dan masa kerja, waktu berlaku suatu level karir, dan kompetensi yang hams dimiliki perawat pada setiap level karir tersebut.
Persyaratan minimal pendidikan tenaga perawat yang baru masuk adalah D3 Keperawatan. Sedangkan bagi perawat lama lulusan SPK, selama masa peralihan akan dilakukan penyesuaian berdasarkan pengalaman dan masa kerja.

The nurse's career development system through structural and functional level of career has very important role ?in increasing the quality of nursing staff which will also affect the quality of hospital service. At this time, MH Thamrin Salemba Hospital has only implementing the structural level of career for nursing staff and the functional level of career has not implemented yet. Therefore, the purpose of this research is to design the clinical nurse's career development pattern at MH Thamrin Salemba Hospital according to the hospital's condition and needs.
The research is implemented at MH Thamrin Salemba Hospital in October-November 2011 using qualitative analysis approach. The primary data is obtained from the selected informants based on appropriate and adequacy principles using in-depth interview method. The secondary datas are obtained from hospital's document review, literature review and also the results of previous similar studies at other hospitals. The source and method triangulation are done as well to maintain data's validation.
MH Thamrin Salemba Hospital has 189 total number of its nursing staff which majority of them have the characteristics: Nursing Diploma education level (63,1%), already have the experience before entering current unit of work (5 l,9%) and period of employment between 1 to 3 years (24,3%). Hospital does not have the structured and systematic clinical nurse?s career development pattern. Therefore the researcher formulated the design of clinical nurse's career development pattem at MH Thamrin Salemba Hospital which consists of 6 level of careers (NO to N6) based on education level, work experience, period of employment, temr of level and nursing competency requirements for each level.
The minimal qualification for new nursing staffs education level is Nursing Diploma. But there is special provision for the longtime nursing staff with level of education SPK, during the transition time, they still can be accomodated in the career development pattern based on their work experience and period of employment.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31614
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>