Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 238364 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cicilia Jesi Noviandini
"ABSTRAK
Keberhasilan seseorang mencapai keseimbangan antara peran dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance) menjadi tujuan utama seseorang bekerja dan menjadi ukuran kepuasan kerjanya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh work-life balance terhadap kepuasan kerja Account Representative dan pegawai fungsional pemeriksa di KPP Wajib Pajak Besar dan Wajib Pajak Khusus, untuk selanjutnya dapat dijadikan acuan tingkat work-life balance pegawai unit lain di lingkungan DJP di seluruh Indonesia. Responden penelitian ini berjumlah 264 orang yang berasal dari 8 KPP di Jakarta. Metode penelitian menggunakan alat ukur yang diciptakan oleh Fisher, Stanton, Jolton, dan Gavin (2003) dan sudah divalidasi oleh Hayman (2005) yang dirancang untuk menilai tiga dimensi work-life balance, yaitu : Work Interference with Personal Life (WIPL), Personal Life Interference with Work (PLIW), dan Work/Personal Life Enhancement (WPLE). Untuk mengukur kepuasan kerja digunakan kuesioner Job Satisfaction Survey yang dikembangkan oleh Spector (1997). Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa WIPL mempengaruhi kepuasan kerja pada aspek operating conditions, sedangkan PLIW mempengaruhi kepuasan kerja pada aspek operating conditions dan sifat pekerjaan. Sementara WPLE mempengaruhi kepuasan kerja di semua aspek kecuali pada aspek operating conditions. Hal ini menunjukkan bahwa keseimbangan akan tercapai pada saat seseorang dapat mengelola konflik antara pekerjaan dan keluarga, dan mengubahnya menjadi dukungan peran keduanya sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja

ABSTRACT
Success in achieving a balance between the role of work and personal life (work-life balance) is the main goal being the size of one's work and work satisfaction . This study was conducted to see the effect of work-life balance on job satisfaction of Account Representative and functional auditor at the Large Tax Office and Large Tax Office Special, to then be used as a reference of work-life balance of employees in other units within the DGT spread throughout Indonesia. This survey respondents totaled 264 individuals from 8 KPP in Jakarta. The research method using a measuring instrument invented by Fisher, Stanton, Jolton, and Gavin (2003) and has been validated by Hayman (2005) designed to assess the three-dimensional work-life balance: Work Interference with Personal Life (WIPL), Personal Life Interference with Work (PLIW), and Work/Personal Life Enhancement (WPLE). To measure job satisfaction, researchers using Job Satisfaction Survey questionnaire developed by Spector (1997). The results of this study stated that WIPL affect job satisfaction in aspects of operating conditions, and PLIW affect job satisfaction in aspects of operating conditions and nature of work, while WPLE affect job satisfaction in all aspects except the operational condition of the organization. This indicates that the balance will be reached when a person can manage the conflict between work and family, and turning them into support roles both in order to increase job satisfaction"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Patria Syahputra
"Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk melihat pengaruh dari pengimplementasian kebijakan pembentukan Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Pemerintah mengimplementasikan kebijakan tersebut dalam rangka melaksanakan Reformasi Administrasi Perpajakan yang bertujuan untuk memperbaiki pelayanan perpajakan yang ada terhadap Wajib Pajak. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap tiga pihak yaitu Account Representative, Petugas Pajak dan Wajib Pajak yang berada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa dampak dari pengimplementasian kebijakan pembetukan Account Representative dapat memberikan dampak positif bagi pihak Account Representative yang bekerja, Petugas Pajak yang berhubungan dengan Account Representative dan pihak Wajib Pajak yang dilayani oleh Account Representative. Diharapkan karya akhir ini dapat dijadikan referensi bagi pemerintah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dalam pelayanan dalam perpajakan.

The research's objectives is to see the effect from the Account Representative policy implementation establishment on Tax Office Pratama. The Government implemented the policy to manage Tax Administration Reform that aims to fix the tax service for Tax Payers. The research done with questionaire that's been distributed to three party specifically to Account Representative, Tax Officer and Tax Payers on Tax Office Pratama Jakarta Pasar Rebo.
The research result conclude that the effect of Account Representative Policy Implementation Establishment provide positive impact to Account Representative work there, Tax Officer that has been working with Account Representative and Tax Payers that has been serviced by Account Representative. Hope this research become a reference for Government to repair and improve the quality of service in taxation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Wahyu Praminta
"Employee engagement merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh Direktorat Jenderal Pajak khususnya Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar dan Jakarta Khusus. Employee engagement dapat dipengaruhi salah satunya melalui keterlibatan pegawai dengan dukungan penuh dari atasan. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar dan Jakarta Khusus dengan responden berjumlah 192 yang berasal dari 4 Kantor Pelayanan Pajak dengan kriteria kinerja tertinggi dan terendah.
Gaya kepemimpinan diukur menggunakan Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) Form 5X dari Bass dan Avolio (1995), keterlibatan pegawai diukur menggunakan instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Vandenberg et. al. (1999 dalam Richardson dan Vandenberg, 2005), sedangkan employee engagement diukur menggunakan Utrecht Work Engagement Scale (UWES) dari Schaufeli dan Bakker (2003).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keterlibatan pegawai merupakan mediator bagi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap employee engagement. Ini menunjukkan bahwa pemimpin yang peduli dan mendukung bawahannya dapat mengakomodir pegawai untuk terlibat di dalam pekerjaannya sehingga pegawai menjadi lebih bersemangat, antusias, fokus, dan bangga terhadap pekerjaan dan organisasinya.

Employee engagement is an important factor that must be considered by Directorate General of Taxes especially in the Large Tax Offices and Jakarta Special Tax Offices. Employee engagement can be influenced through employee involvement with full support from the leaders. This research was conducted at the Large Tax Office and Jakarta Special Tax Office with 192 respondents from 4 Tax Offices with the highest and lowest performance.
Leadership styles were measured using Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) Form 5X from Bass and Avolio (1995), employee involvement was measured using a research instrument developed by Vandenberg et. al. (1999 in Richardson and Vandenberg, 2005), while employee engagement was measured using Utrecht Work Engagement Scale (UWES) from Schaufeli and Bakker (2003).
This research found that employee engagement is a mediator for the effects of transformational leadership on employee engagement. It shows that leaders who care and support subordinates can accommodate employee involvement process so that employees become more power, enthusiastic, focused, and proud of the work and organization.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Stiawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh role stress terhadap kinerja pegawai menggunakan metode regresi linier dan multivariate GLM dengan melibatkan 192 responden yang bertugas sebagai Account Representative dan Fungsional Pemeriksa Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar dan Jakarta Khusus. Role stress diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Rizzo, House, dan Lirtzman pada tahun 1970, Beehr, Walsh, dan Taber pada tahun 1976, serta Price pada tahun 2001, sedangkan kinerja pegawai diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Williams dan Anderson pada tahun 1991 serta Motowidlo dan Scotter pada tahun 1994.
Penelitian ini membuktikan bahwa role stress tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, begitu pula dengan role conflict dan role overload. Namun demikian, salah satu dimensi dari role stress, yaitu role ambiguity, memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh negatif dari role ambiguity ini disebabkan oleh adanya ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam peraturan, petunjuk, prosedur kerja, dan alokasi waktu dalam bekerja. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak negatif ini, peran organisasi sangat penting dalam penyempurnaan kebijakan dan peraturan yang ada untuk mendukung kinerja pegawai dan organisasi secara keseluruhan.

This study aims to analyze the effect of role stress on employee performance using linear regression and multivariate GLM with 192 respondents who served as Account Representatives and Functional Tax Auditors at the Large Tax Office and Specific Jakarta Tax Office. Role stress was measured with an instrument developed by Rizzo, House, and Lirtzman (1970), Beehr, Walsh, and Taber (1976), and Price (2001), while employee performance was measured using instruments developed by Williams and Anderson (1991) and Motowidlo and Scotter (1994).
This study found that role stress does not affect employee performance, nor does role conflict or role overload. However, role ambiguity has a significant negative impact on employee performance. This negative effect is due to the remaining confusion and uncertainty in regulations, instructions, procedures, and time allocation in the workplace. Therefore, to mitigate this negative impact, it is crucial for the organization to improve existing policies and regulations to support both employee performance and the organization as a whole.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Arsiati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat komitmen organisasi, komitmen jabatan serta pengaruhnya terhadap tingkat turnover intention dari pegawai KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Khusus. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 225 responden pegawai kantor tekait, dan hasilnya dianalisis dengan menggunakan regresi linear. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa tingkat komitmen organisasi, komitmen jabatan dan turnover intention pegawai KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Khusus berada pada level sedang, serta komitmen organisasi dan komitmen jabatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention.

This study was conducted to determine the level of organizational commitment, occupational commitment and its influence on the level of employee turnover intention in Large Tax Office and Particular Tax Office. Quantitative research was conducted by using a questionnaire to 225 respondents, and the results were analyzed using linear regression. The results of this study states that the level of organizational commitment, occupational commitment and employee turnover intention in Large Tax Office and Particular Tax Office at the moderate level, while organizational commitment and the occupational commitment have a significant effect on turnover intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Amelia Purwanti
"ABSTRAK
Komitmen organisasi adalah sikap yang merefleksikan loyalitas pegawai kepada
organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan ketika anggota organisasi
mengungkapkan perhatian mereka terhadap organisasi, keberhasilan organisasi
serta kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2007). Zhou (2006, dalam Irawanto,
2009) berpendapat bahwa ada beberapa karakteristik gaya kepemimpinan di Asia,
yaitu otoritarianisme, kebajikan, dan moralitas. Ketiga karakteristik tersebut
menjadi dimensi dari kepemimpinan paternalistik. Penelitian dilakukan kepada
264 responden di KPP Jakarta Khusus dan WP Besar. Alat ukur yang digunakan
untuk kepemimpinan paternalistik adalah kuesioner pengembangan dari Cheng et
al. (2004) yang sudah disesuaikan oleh Irawanto (2011) untuk konteks di
Indonesia, dan untuk komitmen organisasi menggunakan kuesioner Allen &
Meyer (1997) yang telah dikembangkan oleh Jaros (2007). Dimensi
kepemimpinan paternalistik yang memiliki pengaruh terhadap komitmen
organisasi di KPP Jakarta Khusus dan WP Besar adalah kepemimpinan moral
yang mempengaruhi komitmen afektif dan kepemimpinan kebajikan yang
mempengaruhi komitmen normatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemimpin
yang memiliki gaya kepemimpinan kebajikan dapat meningkatkan perasaan
kewajiban untuk bertahan di organisasi. Kemudian, hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan moral yang
bersifat berani membela bawahan, kemurahan hati, tidak korupsi, bertanggung
jawab, adil, dan memimpin dengan contoh dapat meningkatkan perasaan memiliki
terhadap organisasi. Kantor Pusat DJP perlu meningkatkan efektifitas pelaksanaan
internalisasi nilai-nilai organisasi, terutama nilai integritas dan sinergi agar lebih
tercermin dalam gaya kepemimpinan moral serta menerapkan kegiatan mentoring
untuk AR dan fungsional yang dilakukan oleh Kepala Seksi dan Kepala Kantor
Pelayanan Pajak.

ABSTRACT
Organizational commitment is an attitude that reflects employee’s loyalty towards
organization and is an ongoing process when members of the organization
express their interest towards organization, organizational success and
continuous organizational improvement (Luthans, 2007). Zhou (2006, in
Irawanto, 2009) argues that there are some characteristic of leadership style in
Asia, namely authoritarianism, benevolent, and morality. These three
characteristics form a dimension of paternalistic leadership. This research was
conducted to 264 respondents at KPP Jakarta Khusus and Large Tax Office. The
measurement used for paternalistic leadership is the questionnaire that has been
developed from Cheng et al. (2004) and has been adapted by Irawanto (2011) to
Indonesian’s context and organizational commitment used a questionnaire from
Allen & Meyer (1997) that has been developed by Jaros (2007). Paternalistic
leadership dimensions that have an influence on organizational commitment are
morality leadership that influences the affective commitment and benevolent
leadership that affects normative commitment. It shows that a leader who have the
benevolent leadership can increase feelings of obligation to stay in the
organization. Then, the results also show that a leader who have a moral
leadership style that is courageous, magnanimity, incorruption, responsible,
impartial, and lead by example can improve the feeling of belonging to the
organization. DJP needs to improve the effectiveness of internalization of
organizational values, especially the value of integrity and synergy to be more
reflected in moral leadership styles and apply the mentoring activities for AR and
functional conducted by Head of Unit and Head of the Tax Office."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Letisia Permata Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi dan menyimpulkan pola pengaruh faktor stres kerja yang diwakili tiga Job Stressor, yaitu Beban Kerja, Konflik Peran, dan Hubungan Interpersonal terhadap Work-Life Balance WLB pada Fungsional Pemeriksa sebagai garda depan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI dalam mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini juga bertujuan untuk memprediksi dan menyimpulkan tentang adanya perbedaan tingkat WLB di antara kelompok gender, generasi, dan status pernikahan; serta memberi pertimbangan manajerial tentang WLB pada Fungsional Pemeriksa BPK RI. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner dengan total responden yang berhasil didapatkan sebanyak 383 orang. Wawancara mendalam juga dilakukan untuk memperkuat analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Beban Kerja, Konflik Peran, dan Hubungan Interpersonal berpengaruh signifikan positif terhadap WLB pada Fungsional Pemeriksa BPK RI. Hasil tersebut menunjukkan bahwa stres tidak selalu buruk dan dapat berpengaruh positif jika dalam jumlah optimal. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat perbedaan tingkat WLB Pemeriksa BPK RI berdasarkan kelompok gender dan generasi/cohort, sedangkan untuk kelompok status pernikahan tidak terdapat perbedaan.

ABSTRACT
This study aims to predict and conclude the impact pattern of job stress represented by three Job Stressors, namely Workload, Role Conflict, and Interpersonal Relationship towards Work Life Balance WLB on Functional Auditors as the vanguard of The Audit Board of The Republic Indonesia in achieving organizational goals. This study also aims to predict and conclude the difference of WLB level among gender, generation, and marital status groups and give managerial consideration about WLB among Functional Auditors in The Audit Board of The Republic Indonesia. The study was carried out by quantitative method through the distribution of questionnaires with a total of 383 respondents. In depth interviews were also conducted to strengthen the analysis. The results showed that Workload, Role Conflict, and Interpersonal Relationship have significant positive impact on WLB among Functional Auditors in The Audit Board of The Republic Indonesia. These results indicated that stress is not always bad and can have positive impact if in the optimal amount level of stress. The results also showed differences in WLB levels among Functional Auditors in The Audit Board of The Republic Indonesia based on gender and generation cohort groups, while no difference on marital status group."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Zulvina
"Penelitian ini bertujuan untuk megidentifikasi mekanisme internal control pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama X dalam memitigasi risiko fraud. Proses identifikasi mekanisme internal control dilakukan dengan menggunakan konsep COSO Internal Control dan Three Lines of Defense. Penelitian dilakukan pada jabatan Account Representative dan Fungsional Pemeriksa Pajak karena kedua jabatan ini memiliki potensi risiko fraud yang lebih besar dibandingkan dengan jabatan lain pada Kantor Pelayanan Pajak X. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu menggunakan data yang diperoleh berasal dari laporan-laporan pada Kantor Pelayanan Pajak X dan wawancara yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode kualitatif. Dari data lapangan yang diperoleh, diketahui bahwa Kantor Pelayanan Pajak X masih belum optimal dalam melakukan mekanisme internal control dalam memitigasi risiko fraud. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan mekanisme internal control sehingga risiko fraud dapat dimitigasi dengan baik.

This study aims to identify the internal control mechanism at the X Primary Tax Office in mitigating fraud risk. The process of identifying internal control mechanisms is carried out using the concept of COSO Internal Control and Three Lines of Defense. The study was conducted at the position of Account Representative and Tax Auditor because these two positions have the potential for a greater risk of fraud compared to other positions at the X Primary Tax Office. The research method used is a qualitative descriptive method, which uses the data obtained from reports at the X Primary Tax Office and interviews which are then analyzed using qualitative methods. From the field data obtained, it is known that the X Primary Tax Office is still not optimal in carrying out internal control mechanisms in mitigating fraud risk. The results of the study are expected to provide input in the development of internal control mechanisms so that fraud risk can be mitigated properly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahni Mauludi
"Busway transjakarta telah beroperasi hingga koridor 8 (delapan) saat ini. Jumlah penumpang tiap tahun menunjukkan peningkatan yang tinggi. Pada bulan Agustus 2010 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan sterilisasi jalur busway. Peningkatan penumpangpun terlihat dari data bulan Agustus 2010. Namun, pelayanan busway belum dapat diandalkan dan ini terlihat dari kekecewaan penumpang terutama yang menggunakan busway pada saat peak hour dan harus menunggu lama. Disisi lain busway belum mampu memaksimalkan perpindahan pengguna kendaraan bermotor pribadi ke busway. Ini menyebabkan emisi kendaraan bermotor di DKI Jakarta makin meningkat. Sehingga dalam pemecahan permasalahan perlu diatur time management busway dan peningkatan pelayanan dalam rangka menurunkan emisi kendaraan di DKI Jakarta.

Transjakarta busway has been operating up to 8 (eight) corridor at this time. The number of passengers per year increases rapidly. In August 2010, local government of DKI Jakarta apply sterilization busway lane. The Increasing passengers can be observed from the data August 2010. However, level of service busway is not good enough and this can be seen from the disappointment reaction of passengers which using the busway, especially during peak hours which have to wait long time for one bus. On the other side busway still has not be able to maximize the transfer of private motor vehicle users to use the busway. This causes the emissions of motor vehicle in Jakarta increased. Thus, in solving the problem needs to arrange time management busway and improve services in order to reduce vehicle emissions in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28313
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Yulia
"Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Mutu pelayanan rumah sakit amat berhubungan dengan tersedianya tenaga kerja yang memadai baik dari segi jenis, jumlah, maupun dari segi kualitas. Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit sebagai "Revenue Center" utama akan turut mempengaruhi mutu pelayanan dan sekaligus citra rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pola penggunaan waktu kerja tenaga instalasi farmasi dan hubungannya dengan kualitas pelayanan resep. Penelitian ini merupakan penelitian "cross sectional" dengan metode "work sampling" dan "pengukuran lama waktu pe layanan resep" yang dilakukan di Instalasi Farmasi RSU PMI Bogor.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah :
- Persentase Penggunaan Waktu Kerja Produktif : 64.25 %, dan hal ini dinilai cukup produktif.
- Penggunaan Waktu Kerja Produktif yang tertinggi ditemukan pada jam 10.00 - 11.00 dan pada hari Senin.
- Penggunaan Waktu Kerja Produktif yang terendah ditemukan pada jam 08.00 - 10.00 dan pada hari Jumat.
- Ditemukan perbedaan yang bermakna dalam penggunaan waktu kerja produktif menurut karakteristik individu antara lain jenis kelamin, lama kerja, pendidikan dan status perkawinan. Perlu dipikirkan pula akan adanya faktor lain yang mem pengaruhi produktivitas.
- Produktivitas yang tinggi, tidak selalu menyebabkan kualitas pelayanan menjadi baik. Kualitas pelayanan resep menjadi buruk, disebabkan adanya "waiting time" yang tinggi terutama pada jam -jam sibuk.
Beberapa saran yang diusulkan, antara lain :
- Meningkatkan penggunaan waktu kerja produktif.
- Mengurangi "waiting time " dengan Mengatur jadwal pelayanan poliklinik.
- Mengatur penempatan tenaga instalasi farmasi yang ada, sesuai dengan kebutuhan.
- Meningkatkan pelatihan dan bimbingan bagi tenaga SIPR.
- Perlu diusahakan suasana kerja yang dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam manajemen ketenagaan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum PMI Bogor.

Human resource is the most important element for health services in the hospital. The quality of services in the hospital is closely related to the availability of number, types and reliable quality of man power in the hospital. Pharmacy Installation in the hospital is the important "Revenue center", influences both the quality of hospital services and the hospital image.
The purpose of this research was to obtain a picture of the use of working time and its relations to the quality of services in Pharmacy Installation. This research was a cross sectional study using the method of "work sampling" and " measurement of the duration of prescription services" conducted at pharmacy installation.
The results of this study were as follows:
- Employees in pharmacy installation used their working time sufficiently productive ( 64,25 %).
- The highest percentage of productive working time was between 10.00 AM and 11.00 AM and on Sundays.
- The lowest percentage of productive working time was between 8.00 AM and 9.00 AM and on Fridays.
- There were difference of individual characteristic in the use of productive working time. The factors were sex, education, years of work and marital status. It was necessary to consider other influence factors.
- High productivity did not consistently increase the quality of services. The quality of services decreased because of high "waiting time", especially at active hours.
Based on obtained results, it is suggested that we:
- Improve the productive working hours use.
- Decrease waiting time by arranging the schedule of outpatients services.
- Placing and staffing of Pharmacy Installation man power in accordance with the necessity.
- Improving education and training for Pharmacy Installation man power.
- It is necessary to create a favorable condition which can improve motivation of man power.
The results of this study are expected to be useful for consideration in the human resources management of Pharmacy Installation at the Bogor PMI Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>