Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177897 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rinda Medianti
"Penelitian ini menganalisis intervensi promosi luar negeri yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2005-2012. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan pendekatan random effect method. Teridentifikasi enam negara yang mendominasi kunjungan wisman yaitu Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, Republik Cina dan Republik Korea.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja promosi pariwisata Indonesia ke luar negeri berpengaruh positif terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Faktor lain yang berpengaruh positif terhadap kunjungan wisatawan mancanegara adalah nilai tukar mata uang asing negara asal wisatawan terhadap rupiahdan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun sebelumnya. Faktor pendapatan yaitu PDB riil perkapita berpengaruh negatif terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

This research has identified intervention policy of foreign promotion by Ministry of Tourism and Creative Economy in potential demand of inbound tourism to Indonesia from 2005 until 2012. This research used analysis of data panel regression with random effect method. There was six nations that contributed in inbound tourism to Indonesia (Singapore, Malaysia, Australia, Japan, China, and South Korea).
The result of this research is that promotional expenditure of Indonesia?s tourism has positive significant relation with inbound tourism to Indonesia. Another factors that have positive relations are real exchange rate, and inbound tourism to Indonesia one previous year. Income factor GDP per capita real has negative relation with inbound tourism to Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Secilea
"Pariwisata sudah menjadi bagian dari budaya postmodern terkait gaya hidup dan kelas sosial. Pariwisata mendorong pergerakan ekonomi dengan pemenuhan gaya hidup masyarakat konsumtif. Pariwisata di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari upaya promosi dan peningkatan pembentukan citra positif. Pariwisata tidak lagi menjadi pengalaman yang otentik melainkan sebuah konstruksi situasi yang diharapkan oleh penciptanya dirasakan sebagai pengalaman menarik bagi wisatawan.
Salah satu peningkatan upaya promosi pariwisata melalui pembuatan strategi pencitraan. Mengadopsi konsep simulasi sebagai salah satu bentuk perwujudan Pariwisata Indonesia yang oleh creator pencitraan ingin ditanamkan kedalam benak calon wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pencitraan yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan kerangka berpikir Jean Baudrillard mengenai pencitraan. Proses pencitraan disandingkan dengan kenyataan dilapangan sehingga dapat memaparkan jurang antara pencitraan dengan kenyataan di lapangan.
Melalui metode penelitian kualitatif yang mengambil lokasi di Jakarta, data-data dikumpulkan melalui teknik depth interview, observation dan didukung analisa semiotika pada iklan pariwisata. Dengan teori postmodern dari Jean Baudrillard mengenai pencitraan dan simulasi mewarnai penelitian yang dilakukan pada kesempatan kali ini.

Tourism has become part of the postmodern culture related with lifestyle and social class. Tourism encourage economic movement with fulfillment of consumer society life style. Indonesia tourism can not be separated from promotion efforts to increase positive image. Tourism then no longer be an authentic experience but a result of new reality construction that is expected by the creator can be perceived as an interesting experience for tourists.
One way among a lot more ways to increase tourism promotion is through the branding strategies. Simulation concept then adopted as a form of manifestation of Indonesia Tourism. This study aims to determine how is tourism branding strategy concept created by the Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia. Jean Baudrillard framework of thinking are used with regards on how the image is form that could be implement. The image then parallel with the reality so it can describe the gap between image and reality.
Through qualitative research methods which took place in Jakarta, the data collected through depth interview techniques, observation and supported with semiotics analysis of Indonesia tourism advertising. Jean Baudrillard's postmodern theory and the simulation then could enhance the research of branding strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Anggiyatma P.M.
"Skripsi ini membahas mengenai implementasi strategi pengembangan pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kajian : Destination Management Organization Raja Ampat). Penelitian ini merupakan penelitian positivis dengan analisis deskriptif yang mana peneliti berusaha untuk memaparkan faktor internal dan eksternal implementasi strategi pengembangan pariwisata di Raja Ampat. Hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor internal dan eksternal implementasi dstrategi pengembangan pariwisata di Raja Ampat telah dituangkan dalam bentuk Destination Management Organization walaupun sampai saat ini belum semua program mencakup keseluruhan faktor internal dan eksternal yakni bidang infrastruktur dan transportasi. Dengan melihat hasil penelitian, maka rekomendasi bagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah agar menjalankan konsollidasi semua pihak di Raja Ampat sehingga tercapai pengembangan pariwisata yang mensejahterakan seluruh pemangku kepentingan dan menjaga keseimbangan ekosistem Raja Ampat.

The focus of this study is the tourism development strategic implementation at the Ministry of Tourism and Creative Economy (Assessment : Destination Management Organization Raja Ampat). This research is a positivist research employing descriptive analysis, in which researcher tries to describe the internal and external factors of tourism development strategic implementation in Raja Ampat. The result that the internal and external factors of tourism development strategic implementation in Raja Ampat have been established as Destination Management Organization although not all programs covered the internal and external factors of tourism development strategy implementation such as infrastructur and transportation sectors. According to the result obtained, Ministry of Tourism and Creative Economy is reccomended to consolidate of all stakeholders of Raja Ampat to reach the objective of tourism develompent for prosperity of the stakeholders and to keep the balance of nature ecosystem of the Raja Ampat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S45631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya
"Pengetahuan tentang karakteristik permintaan pariwisata mancanegara diperlukan untuk perencanaan dan pengelolaan sektor pariwisata yang efisien khususnya di Indonesia di mana hampir sebagian besar industri sangat tergantung kepada pemerintah. Penelitian ini mempelajari hubungan antara determinan permintaan pariwisata dan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara di Indonesia, serta respon pemerintah terhadap perubahan determinan dimaksud. Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan pendapatan negara asal wisatawan, nilai tukar mata uang, biaya perjalanan, dan kecenderungan periodic mempengaruhi jumlah kedatangan wisatawan mancanegara di Indonesia. Namun, permintaan wisatawan mancanegara hanya sensitif terhadap perubahan pada variable pendapatan. Lebih jauh, terdapat hubungan non linear antara pendapatan dan kedatangan wisatawan mancanegara di Indonesia. Pemerintah telah menyadari adanya pengaruh tersebut dan mengambil tindakan positif melalui instrument kebijakan anggaran. Implikasi dari penelitian ini akan berpengaruh terhadap prioritas program pemasaran pariwisata Indonesia.

The efficient planning and management of the tourism sector requires appropriate knowledge about the characteristics of inbound tourism demand, especially in Indonesia, where most industries are highly dependent on the government. This study examined the relationship between the determinants of inbound tourism demand and international visitor arrivals in Indonesia and the responses of the government to changes in the determinants. The findings show that changes in tourists rsquo origin country income, real exchange rates, travel costs, and the time trend affect international tourist arrivals in Indonesia. However, the inbound tourism demand in Indonesia is sensitive only to changes in the income variable. Moreover, the relationship between changes in income and tourist arrivals in Indonesia is not linear. The government has realized the impact of the changes of the determinants and responded positively through the instrument of budgeting policy. The implication of the findings will affect the budget allocation priority for the tourism marketing program.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Irawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permintaan pariwisata Indonesia dari 8 negara utama asal wisatawan di luar kawasan Asean yakni Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Perancis, Australia dan Amerika Serikat dalam upaya mendukung perencanaan pariwisata dan peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Metode analisis ekonometrika ndash; Seemingly Unrelated Regression SUR digunakan untuk melihat dampak yang berbeda faktor ekonomi dan non ekonomi terhadap permintaan pariwisata di masing ndash; masing negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GDP, Harga relatif, harga relatif destinasi lain, harga tiket, kondisi krisis ekonomi dan kondisi keamanan memiliki dampak yang beragam terhadap permintaan pariwisata di masing masing negara. Kata kunci: permintaan pariwisata, data panel,Seemingly Unrelated Regression.

This research aim to analyze tourism demand for Indonesia from 8 main generating countries outside South East Asia region namely China, Japan, South Korea, United Kingdom UK , Germany, France, Australia dan United States of America USA based on panel data econometric analysis with Seemingly Unrelated Regression SUR to support tourism planning and increasing international visitor arrivals. This study investigates the effect of economic and non economics factors on tourism demand from each generating country. The result indicates various significant effect of GDP, relative price, relative price in other destination, transportation cost, economic crisis and political condition regarding terrorism on tourism demand from each generating countries. Keyword tourism demand, panel data, Seemingly Unrelated Regression.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Rahma Sarastri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa determinan permintaan pada jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia pada tahun 2000-2013. Analisis ini menggunakan pendekatan model pada regresi data panel Variabel dependen adalah Jumlah wisman yang terdiri dari 25 negara asal datang ke Indonesia. Vaiabel independennya adalah biaya hidup yang di proxy menggunakan Consumer Price Index CPI dari negara kompetitor. Indonesia Singapura Malaysia dan Thailand pendapatan per kapita dari wisman asing ke Indonesia GNI per cap tingkat daya saing suatu negara yang di proxy dengan Real Effective Exchange Rate REER variabel dummy yaitu Global Financial Crisis dan Advertising. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan per kapita dari negara asal turis berpengaruh secara signifikan dan bertanda positif terhadap jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia. Sementara pada variabel biaya hidup di negara yang menjadi pesaing Thailand Malaysia dan Singapura secara umum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap permintaan turis ke Indonesia. Sedangkan untuk krisis global tidak berpengaruh signifikan. Promosi atau iklan advertising berpengaruh signifikan terhadap jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia. Daya tarik juga menjadi salah satu faktor korelasi peningkatan jumlah wisman yang datang ke Indonesia.

This research focuses on analyzing the determinant of inbound tourism demand in Indonesia using a panel data approach. The data employed are based on a period from 2000 to 2013 across 25 origin countries. The dependent variables that are used on this research are inbound tourism in Indonesia while the independent variables are the cost of living of Indonesia's competitor countries. Singapore, Malaysia, and Thailand using the Consumption Price Index CPI income per capita from inbound tourist in Indonesia GNI per cap. Competitiveness of a country using Real Effective Exchange Rate REER On the other hand dummy variable for this research are Global Financial Crisis and Advertising. The result finds that the cost of living of Indonesia competitor and also the income per capita from inbound tourist in Indonesia are significant. Meanwhile for the dummy variable on this research shows that. Global Financial Crisis is insignificant towards inbound tourism demand in Indonesia however for the Advertising result shows significantly positive towards inbound tourism demand in Indonesia. Nevertheless tourist attraction is also one of the reason tourist demand visit Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Suprapto
"Tesis ini membahasdampak pengeluaran pemerintah pada sektor pariwisata terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di 5 negara ASEAN (Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia dan Vietnam).Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitianpendekatan pemodelan permintaan pariwisata. Dari hasil analisis statistik ditemukan bahwa PDBper kapita danpopulasi originasi wisatawan merupakan faktor yang signifikan dalam mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. REER komparatif negara tujuan wisata dan negara originasi wisatawan ditemukan juga berdampak positif dan signifikan. Jarak yang juga signifikan dalam mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara namun arahnyanegatif.Sedangkan pengeluaran pemerintah bidang pariwisata yang menjadi variabel interestpenelitian ditemukan tidak signifikan dalam mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

This thesis discusses the impact of government spending on the tourism sector on increasing the number of internationaltourist arrivals in 5 ASEAN countries (Singapore, Malaysia, Thailand, Indonesia and Vietnam). This research is a quantitative study with a research design approach to tourism demand modeling. From the results of statistical analysis it was found that GDPper capitaand tourist origination populations weresignificant factor in influencing the number of internationaltourist arrivals. The REER comparative between destination and tourist origination countries was also found to have a positive and significantimpact on the numbers of internationaltourist arrivals. The distance is also significant impact onthe number of internationaltourists arrivals but the direction is negative. While government expenditure in tourism sectors was foundnot significant impact onthe number of internationaltourists arrivals."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranty Putri
"Dengan semakin ditinggalkannya perekonomian berbasis sektor ekstraktif, kini pariwisata menjadi salah satu sektor yang memiliki peluang sangat besar untuk dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi alternatif mengingat Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar. Pemerintah di tingkat pusat maupun daerah pun gencar melakukan usaha pengembangan sektor pariwisata. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara lebih dalam dan mendetil bagaimana peranan sektor pariwisata dalam perekonomian Indonesia menggunakan analisis Model Input-Output dengan data I-O nasional tahun 1995, 2000, 2005, dan 2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, sektor pariwisata merupakan sektor yang memiliki peran cukup penting dalam perekonomian Indonesia karena memiliki angka keterkaitan dan pengganda yang relatif tinggi. Dengan kata lain, permintaan atas barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor ini, terutama restoran, hotel dan angkutan darat akan menggerakkan perekonomian secara keseluruhan.

With the abandonment of the extractive sector-based economy, tourism has now become one of the sectors that have a great opportunity to be a new source of economic growth since Indonesia has many tourism potentials. Government at central and regional levels are now start intensively developing the tourism sector. Therefore, this study aimed to analyze more deeply how does the tourism sector affect Indonesia‟s economy using Input-Output model.
The research concludes that in general, tourism sector has an important role in the Indonesian economy because it has a relatively high linkages and multiplier. In other words, the demand for goods and services produced by this sector, especially restaurants, hotels and land transportation will drive the overall economy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayinda Citra Utami
"Penelitian ini menggunakan model Almost Ideal Demand System (AIDS) untuk menganalisis posisi daya saing Indonesia sebagai destinasi wisata populer di kawasan Asia Tenggara terhadap dua negara kompetitor utamanya. Model digunakan untuk mengestimasi sensitivitas permintaan pariwisata dari tujuh negara pasar utama wisatawan ke Indonesia, Thailand dan Malaysia, terhadap perubahan harga relatif efektif, total budget wisatawan dan pengaruh krisis ekonomi global. Hasil estimasi model memenuhi asumsi teori permintaan, yaitu homogeneity dan symmetry. Nilai elastisitas harga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi daya saing yang lebih baik dibandingkan Thailand dari perspektif wisatawan Australia dan Amerika, sedangkan Indonesia memiliki posisi daya saing yang lebih baik dibandingkan Malaysia dari perspektif wisatawan Amerika. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa harga pariwisata merupakan determinan utama yang mempengaruhi alokasi pengeluaran wisatawan di ketiga destinasi. Oleh karena itu, selain dengan meningkatkan kualitas jasa pariwisata yang ditawarkan, penting juga bagi para pembuat kebijakan di Indonesia untuk menentukan strategi penentuan harga yang tepat, sehingga akan dapat meningkatkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata.

This study utilizes Almost Ideal Demand System (AIDS) models to examine Indonesia's competitiveness as a popular tourist destination in South East Asia in comparison with its main competitors. The models are used to quantify the responsiveness of tourism demand from seven major tourist origin markets in Indonesia, Thailand dan Malaysia to changes in relative effective prices, tourists expenditure budget and global economic crisis. Estimated models are in conformity with the basic postulates of consumer theory: homogeneity and symmetry. Price elasticity calculations suggest that Indonesia is more competitive than Thailand in the Australian and American tourists. While Indonesia is more competitive than Malaysia in the American tourists. The results also indicate that price is a key variable driving changes in market shares. Policymakers should pay particular attention to tourism pricing policies, as well as to improving tourism offer, in order to maximize gains from tourism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaeni
"Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia dalam konteks pengukuruan bobot prioritas terhadapat faktor keamanan, kemudahan visa, transportasi, akomodasi dan kurs serta pengukuran terhadapat prioritas pilihan tempat wisata di Indonesia (Bali, Yogyakarta, dan Sumatera Utara). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan disain deskriptif.
Model operasional penelitian menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dari Thomas L Saaty, professor pada Whorton School of Economics, Amerika Serikat (1971-1975). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif dengan populasi penelitian adalah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tahun 2008 dengan sampel sebanyak 100 orang asing dari lima benua (Amerika, Australia, Asia, Afrika dan Eropa).
Dari analisis terhadap hasil penelitian, disimpulkan bahwa: 1) faktor keamanan sebagai prioritas pertama dengan bobot sebesar 40.7 %, selanjutnya faktor kemudahan visa menjadi prioritas kedua dengan bobot sebesar 25.1 %, faktor transportasi mendapat bobot prioritas sebesar 17.4 %, faktor akomodasi mendapat bobot prioritas sebesar 11.3 % dan faktor kurs menjadi prioritas terakhir dengan bobot sebesar 5.6%. 2) pilihan tempat wisata di Indonesia dengan memberikan pilihan berwisata di propinsi Bali, Yogyakarta, dan Sumatera Utara dengan mengacu pada faktor keamanan, kemudahan visa, transportasi, akomodasi dan kurs diperoleh pilihan tempat wisata wisatawan mancanegara dengan tujuan Bali mendapat bobot prioritas pilihan sebesar 78.3 %, kemudian Yogyakarta mendapat bobot prioritas pilihan sebesar 11.8 % dan untuk pilihan Sumatera Utara mendapatkan bobot prioritas sebesar 10.0%.
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa perlunya melibatkankan masyarakat dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban selain peran aktif aparat keamanan dalam rangka menciptakan citra aman di wilayah Indonesia dan perlunya koordinasi antar instansi pemerintah dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatwan mancanegara ke Indonesia.

This research focuses on factors contributing for international tourists to visit Indonesia within the context of priority assessment on the aspects of security, visa flexibility, transportation, accommodation and currency and also the place of destination factors (Bali, Yogyakarta, and North Sumatera). The research itself utilises quantitative research accompanied with descriptive design approach.
In addition, the research uses operational model of Analytical Hierarchy Process (AHP) from Thomas L. Saaty, a professor at Wharton School of Economics, US (1971-1075). This technique is approaching a quantitative data gathering system with the population of the research sample taken from 100 foreign tourists visiting Indonesia in the year of 2008 from five major continents (America, Australia, Asia, Africa and Europe).
From the analysis, it could be concluded that the rank for aforementioned factors could be positioned: 1) the security factor as the main priority component with 40.7 %, followed by the visa flexibility scheme with 25.1%. The next place filled by the transportation factor with 17.4% and accommodation factor lining up behind with 11.3% and lastly, the currency become the last place with 5.6%. 2) Bali is convinced as the most favourable place for tourist to be visited for foreigners among the three major tourist destinations, such as Bali, Yogyakarta and North Sumatera based on the aspects of security, visa flexibility, transportation, accommodation and currency rate with the value of 78, 3% followed by Yogyakarta with 11.8% and North Sumatera as the least favour with 10.0%.
The research also revealed that the government should also involve the broader public domain in maintaining the order and security in order to support the authority?s official responsibility to uphold and maintain security integrity within the territory of the republic of Indonesia. And lastly, the research also highlights the significance of enhanced coordination among state?s authorities to stimulate the increase of foreign tourist to visit Indonesia in the coming years."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25365
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>