Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rr Sinom Prianti
"ABSTRAK
Bedah paru merupakan layanan unggulan RSUP Persahabatan. Metode
pembayaran memiliki efek yang berbeda terhadap kendali kualitas dan kendali
biaya.
Belum diketahuinya perbandingan kendali kualitas dan kendali biaya pada
pasien rawat inap dengan tindakan bedah paru maka perlu dilakukan
perbandingan tiga jenis metode pembayaran yaitu Paket dan Fee For Service, Fee
For Service, dan INA-CBG’s terhadap kendali kualitas meliputi utilisasi
pelayanan dan jumlah visit dokter, serta kendali biaya meliputi besaran
pembayaran dan lama hari rawat.
Dilakukan penelitian kuantitatif dengan metode survey untuk mengetahui
utilisasi pelayanan, jumlah visit dokter, besaran pembayaran, dan lama hari rawat
dari data sekunder berupa catatan rekam medic, billing, dan luaran SIM RS.
Untuk menjelaskan hasil yang diperoleh pada penelitian kuantitatif, dilakukan
penelitian kualitatif dengan desain deskriptif evaluative terhadap penentu
kebijakan; koordinator dan pemantau profesi; pusat pencatatan, pelaporan, dan
pengklaiman; dan pemberi pelayanan.
Diperoleh hasil terdapat item Laboratorium, Radiodiagnostik,
Elektromedik, Paru, Konsultasi dan Rehabilitasi Medik, Akomodasi, Tindakan,
Labu Darah, dan obat-obatan yang rata-rata pemeriksaan atau penggunaannya
sama dan ada yang berbeda diantara ketiga metode pembayaran. Untuk jumlah
visit dokter, tidak terdapat perbedaan akan tetapi terdapat perbedaan untuk
besaran pembayaran dan lama hari rawat diantara ketiga metode pembayaran.
Diperoleh kesimpulan bahwa belum dapat disimpulkan perbandingan
antara metode pembayaran Paket dan Fee For Service, metode pembayaran Fee
For Service, dan metode pembayaran INA-CBG’s dalam hal kendali kualitas dan
kendali biaya karena adanya keterbatasan variabel selama penelitian untuk
mencapai perbandingan apple to apple dari ketiga metode pembayaran tersebut.

ABSTRACT
Pulmonary Surgery is the main service in RSUP Persahabatan. The
Payment methods has different effect on quality control and cost control.
The comparison of quality control and cost control on inpatient with
pulmonary surgery is unknown yet. Three types of payment methods i.e package
and fee for service, fee for service, and INA-CBG’s will be comparized against
quality control includes services utilization and number of physician visits, as
well as cost control for cost payment, and length of stay.
Quantitative research is conducted by survey methods to find out services
utilization, number of physician visits, cost payment, and length of stay from
secondary data of medical record, billing, and data SIM RS. To explain the
results in quantitative research, qualitative research conducted by evaluative
descriptive design against policy, coordinators and profession supervisor; logging
centre, reporting, and claim; and physician service.
The obtained result such as laboratory, Radio diagnostic, electro medic,
pulmonary, consultation and medical rehabilitation, accommodation, medical
treatment, blood SAC, and medicine, has equal average on examination or
utilization with minor differentiation between the three method. There are no
difference for physicians visit but there are some difference for cost payment and
length of stay between the three types of the payment method.
As for conclusion, it could not be inferred comparison between package and
fee for service, fee for service, and INA-CBG’s payment method in terms of
quality control and cost control due to the limitation of the variables during the
research to reach apple to apple comparison of three types of payment method.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Wirasanti
"Rumah Sakit X Jakarta sebagai rumah sakit umum swasta harus mampu menghemat biaya untuk meningkatkan profitnya agar dapat bertahan dan berkembang. Oleh karena itu, Rumah Sakit X Jakarta memiliki Sub Unit Cost Control agar dapat menghemat pengeluaran secara efektif. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran peranan dan fungsi sub unit Cost Control Rumah Sakit X Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan telaah dokumen, dengan triangulasi pada metode dan sumber untuk memperoleh data yang spesifik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan peran dan fungsi petugas Cost Control adalah secara teknis melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap penyimpangan antara aktual dengan standar biaya yang ditetapkan dari barang persediaan dan aset tetap (fixed asset), serta melakukan penghitungan satuan biaya seluruh pelayanan. Namun, software fixed asset belum dapat diterapkan, dan sistem informasinya tidak terintegrasi, sehingga informasi yang tersedia kurang akurat untuk melakukan pengendalian. Dengan demikian, petugas Cost Control sebaiknya lebih meningkatkan koordinasi dengan unit pengguna dan bagian pemeliharaan untuk mengup-date informasi mengenai fixed asset, sehingga peran dan fungsi pengendalian biaya terutama terkait fixed asset menjadi optimal.

Rumah Sakit X Jakarta, as a private hospital has to contain cost to enhance profitability in order to survive and grow. Hence, Rumah Sakit X Jakarta has Sub Unit Cost Control to contain its cost effectively. This research aims to perceive the role and function implementation description of Sub Unit Cost Control in Rumah Sakit X Jakarta. The research design is descriptive qualitative with indepth interview and document study. It uses method and source triangulation to gain specific data.
The research shows that the role and function implementation of Cost Control officer is technically focus on recording and reporting the deviation between actual and standard cost performance of stock inventory and fixed asset, also in computing unit cost for all services. However, the fixed asset software is inapplicable yet, and information system has not integrated, that information available for controlling are less accurate. Therefore, Cost Control Officer ought to increase coordination with user and Maintenance Department for up-dating fixed asset information, so that, role and function of controlling cost, especially for fixed asset can be optimal."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S5785
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Made Juniartha Dwiputra
"ABSTRAK
Nama : Made Juniartha DwiputraProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Perspektif Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat InapRumah Sakit Umum Bintang Klungkung Tahun 2017Kualitas pelayanan mencakup lima aspek yaitu tangible, reability,responsiveness, assurance dan empathy. Kualitas pelayanan kesehatan salah satunyadapat dilihat dari perspektif pelanggan berdasarkan harapan dan persepsinya.Membandingkan antara persepsi dan harapan pelanggan akan menimbulkan perasaansenang/puas dan kecewa/tidak puas. Perspektif pelanggan/pasien dipengaruhi olehkarakteristiknya seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, kelas perawatandan cara pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaranperspektif pasien terhadap kualitas pelayanan yang mereka terima pada saatmenjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Bintang Klungkung Tahun 2017.Penelitian ini menggunakan responden 107 orang yang merupakan pasien rawat inapkelas I, II dan III dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangancross sectional. Pengukuran kualitas pelayanan dengan membandingkan persepsi danharapan responden yangmenggunakan konsep service quality dari Parasuraman. Hasilpenelitian ini berdasarkan perspektif pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inapRumah Sakit Umum Bintang diketahui responden yang senang/puas terhadappelayanan yang mereka terima sebesar 53.3 sedangkan responden yang merasakecewa/ tidak puas sebesar 46.7 . Ada Hubungan yang signifikan antara perspektifpasien dengan jenis kelamin, pendidikan dan cara pembayaran. Selain itu diketahuijuga faktor faktor yang menjadi prioritas utama kuadran I untuk meningkatkankualitas pelayanan yang meliputi: Ruang perawatan memiliki suasana tenang dannyaman, memiliki kamar mandi/WC yang bersih, perawat tanggap dan sigap dalammemberikan pertolongan, perawat tekun dan bersungguh sungguh dalammelaksanakan tugasnya, petugas mengutamakan pelayanan terhadap pasien, danpetugas memberikan perhatian kepada pasien.Kata kunci : Perspektif pasien, karakteristik pasien, Dimensi ServQual

ABSTRACT
Name Made Juniartha DwiputraStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle The Perspective of Patient on Quality of Inpatient Service ofBintang General Hospital, in Klungkung 2017Service quality includes five aspects tangibles, reability, responsiveness, assuranceand empathy. Quality of health services one of which can be seen from theperspective of customers based on expectations and perceptions. Comparing theperceptions and expectations of customers will lead to feelings ofpleasure satisfaction and disappointment dissatisfaction. The customer patientperspectives are influenced by their characteristics such as gender, age, education,occupation, treatment classes and mode of payment. This study aims to obtain aperspective picture of patients on the quality of services they receive at the time ofundergoing inpatient at Bintang General Hospital in Klungkung 2017. This studyused 107 respondents who are inpatients class I, II and III by using a quantitativeapproach with cross sectional design. Measurement of service quality by comparingperceptions and expectations of respondents who use service quality concept ofParasuraman. The results of this study based on the perspective of the patients on thequality of inpatient service of Bintang General Hospital are known responder who arehappy satisfied to the service they received by 53.3 while the responder who feeldisappointed not satisfied equal to 46.7 . There is a significant relationship betweenthe perspective of patients with gender, education and mode of payment. In addition,it is also known that the factors that become the main priority quadrant I to improvethe quality of services that include treatment room has a quiet and comfortableatmosphere, have a clean bathroom toilet, responsive nurses and swift in providinghelp, nurses diligent and earnest in performing its duties, the officer prioritizesservice to the patient, and the officer gives attention to the patient.Keywords Perspective of patient, patient characteristics, ServQual Dimension"
2017
T51553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Muhammad
"Kebijakan pemerintah untuk cenderung menswadanakan rumah sakit pemerintah, perkembangan Iptek kesehatan, mangkin tingginya tuntutan masyarakat, serta meningkatnya sistem pembayaran oleh pihak ketiga menyebabkan rumah sakit pemerintah tidak dapat terus bertahan sebagai unit sosial semata tetapi harus bergeser ke arah unit sosial ekonomi. Konsep sosioekonomi menyadarkan administrator rumah sakit akan perlunya informasi biaya, narnun sistem informasi akuntansi yang ada belum memenuhi kebutuhan tersebut. Informasi biaya di perlukan dalam kebijakan pengelolaan keuangan guna lebih memandirikan rumah sakit yaitu cost recovery, cost containment, pricing yang cost based dan crosssubsidi.
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat kemampuan RSUP Persahabatan dalam upaya cost recovery melalui pengelolaan biaya operasional dan pemeliharaannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data serta penelusuran biaya operasional/pemeliharaan tahun anggaran 1993/1994 pada unit rawat inap RSUP Pereahabatan. Analisia cost recovery dilakukan dengan membandingkan biaya satuan operasional/pemeliharaan di unit rawat inap dengan tarip akomodasi + visite yang berlaku dan di dapatkan bahwa kemampuan cost recovery RSUP Persahabatan masih belum baik oleh karena masih 80,76 % tarip akomodasi + visite unit rawat inap berada di bawah biaya satuan operasional/pemeliharaan.
Upaya memperbaiki cost recovery dapat di lakukan dengan pricing yang cost based, namun sebelum melakukan perubahan tarip perlu di lakukan dahulu upaya optimalisasi BOR pada unit rawat inap yang belum optimal sehingga optimalisai BOR akan menambah kwantitas layanan yang pada ujungnya biaya satuan akan menurun lebih mendekati tarip yang berlaku. Disarankan rumah sakit memperbaiki infrastruktur sistem informasi akuntansi manajerial oleh karena infonnasi biaya ini akan tentu di butuhkan guna pengambilan keputusan lingkup manajemen keuangan.

The government tactical decide to self hospital finance government, The growth of Health science and technology, The increase of public claim, and the increase of third party payment or prospective payment system cause hospital can?t stand as social function continuously, but must move into the social economic function. The social economic function be conscious the hospital administrator to cost information, however the Hospital accounting information system not fulfill yet that require. The cost information required to tactical finance management for self hospital government as cost recovery, cost containment, cost based pricing and crossubsidy mechanism.
The purpose of the research to inspect hospital ability for cost recovery undergo operational and maintenance budget The research is description research with data collection and cost finding operational and maintenance 1993/1994 budget in inpatient department Cost recovery analysis to make compare unit cost with price, the result hospital ability to cost recovery is'nt good, there are 80,78 % price of accommodation + visited under operational and maintenance unit cost.
The effort of cost recovery can do with cost based pricing but before to change the price must to make bed occupancy optimalization where inpatient department occupancy not optimal yet Optimalization can make quantity increase and unit cost be decrease last near current price. Suggestion to improve infrastructure hospital accounting managerial because cost information is need continuously for finance managerial decision.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Ayu Kusuma Arini
"Tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang dilakukan oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) wajib dilakukan dan merupakan tanggung jawab manajemen rumah sakit. Di RSUP Sanglah tahun 2012 rata-rata rekomendasi yang ditindaklanjuti 55,9% dengan rata-rata waktu penyelesaian 55 hari, melebihi ketentuan yang ada. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penentu rendahnya jumlah dan keterlambatan waktu penyelesaian tindak lanjut LHP SPI serta diketahuinya cara pemecahan masalahnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan focus group discussion. Analisa data dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan belum maksimalnya dukungan dalam hal komitmen, kepemimpinan, motivasi , dan pengkomunikasian manajer di semua lini, kurangnya dukungan kompensasi non finansial, kurangnya fasilitas , serta belum adanya pedoman bagi unit untuk melakukan tindak lanjut menyebabkan pelaksanaan tindak lanjut LHP SPI belum sesuai ketentuan. Oleh karena itu diperlukan dukungan dari pimpinan tertinggi dalam bentuk kebijakan tertulis dan semua manajer perlu berkoordinasi dalam upaya pelaksanaan tindak lanjut, serta pentingnya dilakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tindak lanjut LHP oleh SPI.

The Follow-up Audit Reports which is conducted by The Internal Audit Unit in the hospital is mandatory and also is the responsibility of the hospital management. In Sanglah hospital in 2012, the average of 55,9% recommendations was followed-up with an average of 55 days completion time which exceeded the allowed time of completion. The purpose of this study is to determine factors influencing the small number of completion and the delayed completion time of the follow-up audit reports by the Internal Audit Unit and to find resolutions to solve the problems. This is a qualitative descriptive study which uses deep interviews, document reviews and focus group discussions. Data was analyzed with Content Analysis. This study suggests that there was no sufficient support with regard to: commitment, leadership, motivation, and communication system among managers in all levels of management. There were also lack of non financial compensations, lack of facilities and also the absent of guidelines in all units to conduct follow-up which resulted in inadequate Follow ?Up Audit Report by the Internal Audit Unit. Therefore, a Legal Document (Policies) from the Top Manager and coordination among managers are needed to ensure that the follow-up of the audit report is conducted. In addition, it is important for the Internal Audit Unit to implement monitoring and evaluation of the followup of audit reports.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Royyadi Chandra Saputra
"Penelitian ini membahas tentang analisis proses pemulangan pasien rawat inap teratai dengan metode lean six sigma di RSUP Fatmawati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemulangan pasien rawat inap sampai pasien meninggalkan ruangan rawat inap di RSUP Fatmawati. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan time motion studies dan menggunakan operational research dengan metode observasi dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu proses pemulangan pasien adalah 230 menit dengan penilaian aktivitas non value added 212 menit dan penilaian aktivitas value added 18 menit. Proses yang paling lama terjadi di kamar rawat inap dengan lama waktu 143 menit, disebabkan keluarga pasien menunggu untuk mengurus administrasi pulang.
Hasil penelitian menyarankan untuk adanya petugas administrasi pemulangan pasien, analisis beban kerja terkait, melakukan pengkajian ulang tentang kebijakan pemulangan pasien, dan mengoptimalkan SIMRS dengan memberlakukan sistem elektronik untuk efisiensi waktu dan SDM.

This study discusses the analysis of the process of inpatient discharge process with lean six sigma method in RSUP Fatmawati. The purpose of this research is to know the process of inpatient discharge until the patient left the inpatient room at RSUP Fatmawati. This type of research is quantitative and qualitative by using time motion studies and using operational research with the method of observation and in depth interview.
The result of the research shows that the average return time of patient is 230 minutes with non value added activity 212 minutes and value added activity 18 minutes. The longest process took place in an inpatient room with a duration of 143 minutes, due to the patient 39 s family waiting to take care of the administration home.
The results of the study suggest that the patient discharge administration officer, the associated workload analysis, conduct a review of the patient 39 s return policy, and optimize SIMRS by enforcing the electronic system for time and human resource efficiency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Jessihana Morgan
"Latar Belakang : Rumah sakit sebagai suatu organisasi yang bergerak di bidanglayanan kesehatan publik makin dituntut untuk memberikan layanan kesehatan yanglebih baik Muchtar, 2011. Pelayanan prima dan berkualitas akan berdampak padakepuasan pasien dan berdampak pada peningkatan loyalitas pelanggan terhadappelayanan yang ditawarkan. Salah satu ukuran pencapaian kualitas dari sebuahpelayanan ialah loyalitas dari konsumen. Di Rumah Sakit Charitas, terjadi penurunanloyalitas pelanggan dari tahun 2013 hingga tahun 2015 sebesar 80. Hal ini terbuktipula dengan penurunan indikator mutu di Rumah Sakit Charitas yaitu BOR, LOS,TOI, GDR, NDR yang turun tiga tahun terakhir ini Data RS. Charitas, 2016 .Diketahui bahwa manajemen mutu TQM dan Six Sigma masing-masing telah terbuktisecara konsep dan empiris sebagai metode perbaikan mutu berkelanjutan yang dapatmembantu meningkatkan kinerja organisasi termasuk rumah sakit.Bagaimana mutupelayanan di Rumah Sakit Charitas dilihat dari Kriteria Malcolm Baldrige dalambidang pelayanan kesehatan dengan integrasi pendekatan TQM dan Six Sigma?
Metode : Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif,dengan tipe penelitian kombinasi Sequential Explenatory Desain Sugiyono, 2012 ,dimana pengumpulan dan analisis data terdiri dari 2 tahap yaitu: 1. pengumpulan dananalisis data kuantitatif pada tahap pertama Pengumpulan data melalui kuisionerdilakukan untuk mengetahui mutu pelayanan Rumah Sakit RK Charitas, melaluipenggunaan Kriteria Baldrige 2. pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahapke dua melakukan wawancara untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuhterhadap hasil pengumpulan data melalui kuisioner.
Hasil : Dari hasil penelitan, didapatkan seluruh variabel Kepemimpinan,Perencanaan Strategi, Fokus Pelanggan, Fokus Sumber daya manusia, Fokus Proses,Pengukuran-analisa dan manajemen pengetahuan memiliki hubungan yangsignifikan dalam mempengaruhi kinerja rumah sakit. Didapatkan dari tujuh kriteriaMalcolm Baldridge, terdapat 3 variabel yang memiliki nilai diatas total rerata, dan 4kriteria memiliki nilai dibawah total rerata. Dari hasil penelitian didapatkan variabelkepemimpinan merupakan variabel yang memiliki nilai rata-rata terendahiiidibandingkan variabel lainnya. Pada variabel kepemimpinan, dinilai perankepemimpinan dalam transparasi, supevisi, kaderisasi di masa yang akan datang, sertaproses perencanaan dan pengelolaan perencanaan strategi dinilai kurang optimal.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang dibuat oleh peneliti, maka dapatdisimpulkan bahwa mutu pelayanan Rumah Sakit Charitas dikaji berdasarkanintegrasi TQM dan Six Sigma melalui pendekatan Malcolm Baldridge, perluditingkatkan. Dimana terdapat 4 empat variabel yang memiliki nilai rata-rata lebihrendah dari total nilai rata-rata 7 tujuh variabel dalam Kriteria Malcolm Baldridge. Empat kriteria tersebut ialah kepemimpinan, perencanaan strategi, manajemensumber daya manusia, serta pengukuran, analisis dan manajemen. Variabel yang perlumendapatkan perhatian besar karena memiliki nilai yang paling rendah ialah variabelkepemimpinan dan perencanaan strategi. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara mendalam, peran yang paling besar dalam peningkatan kinerja ialah peran kepemimpinan. Dilihat dari hasil pencapaian indikator kinerja RS. Charitas yang mengalami penurunan tiga tahun terakhir, tidak sejalan dengan hasil kuantitatif yang dicapai pada kriteria variabel kinerja rumah sakit, dimana menghasilkan nilai yang baik. Salah satu penyebabnya ialah ketidakselarasan antara program kerja dan target unit dengan rencana strategi yang telah ditetapkan. Hal ini dipertegas melalui wawancara mendalam, rencana strategi yang telah ditetapkan tidak secara menyeluruh disosialisasikan ke unit-unit. Sehingga tujuan dari program kerja seringkali ditemukan tidak sejalan dengan rencana strategi yang telah ditetapkan, yang berpengaruh pada perbedaan persepsi pencapaian kinerja unit dengan kinerja rumah sakit secara keseluruhan. Selain itu ditemukan tidak adanya pedoman penilaian kinerja unit. Maka melalui penelitian ini diharapkan penerapan Integrasi TQM dan SixSigma untuk mencapai kinerja rumah sakit melalui: meningkatkan peran kepemimpinan di rumah sakit; mengembangkan dan melaksanakan rencana strategis yang optimal; meningkatkan kemampuan untuk fokus terhadap pasien/pelanggan; memberikan perhatian tinggi terhadap pengelolaan dan pemberdayaan karyawan; mengembangkan; meningkatkan sistem dan proses dalam pelaksanaan pelayanan; serta melaksanakan upaya mutu berkelanjutan dengan menekankan pada pengukuranmelalui indikator-indikator individu, unit maupun rumah sakit serta mengembangkansistem informasi yang akurat.

Background : Hospital as an organization working in the field of public health services increasingly demanded to provide better health services Muchtar, 2011. Excellent service and quality will have an impact on patient satisfaction and impacton customer loyalty to the improvement of services offered. One measure of the achievement of the quality of a service is the loyalty of consumers. Charitas Hospital,there is a decline in customer loyalty from the year 2013 to 2015 by 80. It was determined by a decrease in the quality indicators that BOR, LOS, TOI, GDR, NDR which dropped on the last three years Data RS Caritas, 2016. It is known that the quality management TQM and Six Sigma have each proven concepts and empirical as continuous quality improvement methods that can help improve the performance of organizations including hospitals. How is the quality of service at the Charitas Hospital observed from the criteria Malcolm Baldrige Criteria with the integration of TQM and Six Sigma approach.
Method: The method used is quantitative and qualitative research methods, combination of the research type Explenatory Sequential Design Sugiyono, 2012, where the data collection and analysis consists of two phases 1. The collection and analysis of quantitative data on the first stage The data was collected through aquestionnaire conducted to determine the quality of RK Charitas Hospital services, through the use of Baldrige Criteria 2. the collection and analysis of qualitative datain the second phase conducting interviews to get a fuller picture of the data collectedthrough questionnaires.
Results: From the research results, obtained all the variables Leadership, Strategic Planning, Customer Focus, Focus Human Resources, Process Focus, Measurement analysis and knowledge management had a significant association in influencing the performance of the hospital. Obtained from seven Malcolm Baldridge criteria, there are three variables that have a total value above the average, and four criterias havea value below the total average. From the results, the leadership variable is avariable that have the lowest average value compared to other variables. In theleadership variable, assessed a leadership role in transparency, supervision, regeneration in the future, as well as the planning and management processes were considered less optimal than strategy planning.
Conclusions: Based on the results of the research, it can be concluded that the quality of service of Charitas Hospital assessed based on the integration of TQM and Six Sigma approach Malcolm Baldridge, needs to be improved. Where there are 4 four variables that have an average value is lower than the total average value of 7 seven variables in the Malcolm Baldridge Criteria. Four of these criteria areleadership, strategic planning, human resources management, as well asmeasurement, analysis and mangement. Variable that needs great attention because it has the lowest value are leadership and strategic planning. In addition, based on the results of in depth interviews, the greatest role in performance enhancement is therole of leadership. Judging from the results of the achievement of performance indicators Charitas Hospital which has decreased for the last three years, is not inline with the quantitative results achieved on hospital performance variable criteria, which produces a good value. One reason is the misalignment between the work program and the target unit with a strategic plan that has been set. This is confirmed through in depth interviews, plan strategies that have been set are not thoroughly socialized into units. So the purpose of this work program are often found to be not inline with the strategic plan that has been set, which affects the perception of differences in the achievement of the unit's performance with the performance of thehospital as a whole. Also found no performance appraisal guidelines unit. So through this research are expected application of TQM and Six Sigma integration to achievevi performance of hospitals through increasing the role of leadership in the hospital developing and implementing a strategic plan that is optimal improving the ability tofocus on patient customer giving high attention to the management and employee empowerment developing, improving the systems and processes in service delivery and implementing continuous quality efforts with emphasis on measuring through indicators of individual, unit or hospital and developing accurate information system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Roselyne E.H.L.
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang biaya pelayanan kesehatan rawat inap dan mengetahui faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap besarnya klaim biaya rawat inap kasus Demam Berdarah Dengue pasien JPK Gakin dan SKTM di lima RSUD Provinsi DKI Jakarta tahun 2011. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa total biaya rawat inap untuk kasus DBD JPK Gakin dan SKTM adalah. Rp3,315,061,202, dengan jumlah kasus 1.937, dan rerata biaya rawat inap berkisar dari Rp1,297,887 sampai Rp2,035,296. Dari biaya rawat inap yang diklaim oleh Rumah Sakit komponen obat dan pemeriksaan penunjang merupakan komponen terbesar pertama dan kedua di empat rumah sakit dari lima RSUD yang diteliti. Dan faktor yang mempengaruhi besarnya tagihan biaya rawat inap kasus DBD pasien JPK Gakin dan SKTM adalah lama hari rawat, rumah sakit, adanya diagnosis penyerta/penyulit/komplikasi dan jenis kepesertaan jaminan.

This study aims to find out information about the inpatient claims cost and determine the factors that might influence the inpatient claims cost of DHF cases of JPK Gakin & SKTM patients in five District General Hospital in the Jakarta province in 2011. The study results obtained information that the total inpatient claims cost for DHF cases of JPK Gakin and SKTM patients is Rp3,315,061,202, with 1.937 cases. The average of the inpatient claim cost ranged from Rp1,297,887 up to Rp2,035,296. Medicine and laboratory examination is the first and the second largest component of hospitalization expenses claimed in four hospitals of five District General Hospital which is investigated area,. And the factors that affect the amount of inpatient claims cost is Length of stay, the hospital, the diagnosis of comorbid/complication and the type of insurance membership."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Ananda Nabila
"

Rumah sakit umum milik pemerintah bertugas memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Dalam hal ini, instansi tersebut harus melakukan kegiatannya secara efisien agar dapat memanfaatkan anggaran pemerintah Indonesia yang terbatas. Dengan adanya batasan finansial tersebut, melakukan perencanaan dan alokasi tempat tidur rawat inap yang efisien sebagai upaya penghematan biaya pelayanan rumah sakit semakin sulit. Salah satu rumah sakit umum milik pemerintah yang terletak di kawasan Jakarta Selatan belum melakukan perencanaan dan alokasi tempat tidur rawat inap secara efisien yang menyebabkan tingginya biaya penyediaan tempat tidur. Sehingga, diperlukan perencanaan dan alokasi tempat tidur rawat inap dengan benar. Unit rawat inap di rumah sakit tersebut terdiri atas unit rawat inap dewasa, anak, dan kebidanan. Penelitian ini mengembangkan model optimasi menggunakan metode Integer Linear Programming (ILP) yang bertujuan untuk meminimalkan biaya penyediaan tempat tidur di setiap unit rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan pengurangan biaya penyediaan tempat tidur rata-rata sebesar Rp19.660.266,67 per bulan untuk ketiga unit rawat inap dengan alokasi jumlah tempat tidur yang berbeda-beda. Setelah mengetahui jumlah tempat tidur, jumlah perawat yang dibutuhkan juga dihitung. Hasilnya menunjukkan terjadi pengurangan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dan penghematan biaya tenaga perawat rata-rata sebesar Rp2.913.333,33 per bulan untuk ketiga unit rawat inap.

 


Public hospital owned by government is responsible for providing a good healthcare services to the community. In this case, the hospital must carry out its activities efficiently so that it can take advantage of the limited Indonesian government budget. With these financial constraints, planning and allocating efficient inpatient beds as an effort to save on hospital service costs is more challenging. One of the government-owned public hospitals located in South Jakarta has not planned and allocated inpatient beds efficiently causing a high cost of inpatient bed provision. So, it is necessary for the hospital to plan and allocate inpatient beds properly. The inpatient care unit consists of adult, child and midwifery inpatient units. This research develops an optimization model using the Integer Linear Programming (ILP) method which aims to minimize the cost of providing beds in each inpatient unit. The results showed a reduction in the cost of providing beds by an average of Rp19,660,266.67 with different number of beds allocated. Afterwards, the number of nurses needed was also calculated. The results show a reduction in the number of nurses needed and it save nurses costs an average of Rp2,913,333.33 per month for the three inpatient units.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Derita
"Telah dilakukan penelitian tentang perencanaan strategi Pemasaran Instalasi Bedah Sentral RS Persahabatan. Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menentukan alternatif strategi dan menetapkan strategi terpilih yang sesuai bagi posisi IBS RS. Persahabatan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategik. Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam, sumber data sekunder dan observasi oleh peneliti sendiri.
Teknik penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama (tahap input) meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal RS Persahabatan, evaluasi faktor lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan matriks EFE dan IFE. IBS Tahap kedua (tahap pencocokan) meliputi penetapan tujuan jangka panjang RS Persahabatan dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks, TOWS, dan IE. Dan pada tahap ketiga (tahap keputusan) dilakukan penetapan strategi terpilih IBS RS Persahabatan dengan menggunakan matriks QSPM. Cara pengambilan keputusan menggunakan metode CDMG (Consensus Decision Making Group).
HasiI penelitian menunjukkan bahwa dengan matriks TOWS dan matriks IE, diketahui posisi IBS RS Persahabatan pada internal fix-it kuadran dan pada sel V (hold & maintain) serta strategi yang sesuai adalah strategi penguatan internal dan pengembangan produk.

Marketing Strategic Plan of Central Surgery unit RS PersahabatanResearch for marketing strategic plan of Central Surgery unit RS Persahabatan has been done. The scope of the research consist of external environment analysis, internal environment analysis, define strategic alternative and the chosen strategy which suitable to its condition.
The kind of this research is descriptive analytic research used information as base information of taking strategic decision. The collecting information was done through deep interviewed, secondary data source and observation by the researcher himself.
The techniques strategy compositions were done through three stages. Stage I (input stage) included external and internal environment analysis, evaluation of external and internal environment factor used EFE and WFE matrix. Stage II (matching stage) included established of long term objective and decided alternative strategy used, TOWS and, IE matrix. And stage III (decision stage) was done by decided chosen strategy of IBS RS Persahabatan used QSOM. The taking of decision was made using CDMG (Consensus Decision Making Group) method.
The result of this research shows position of IBS could be known by TOWS matrix and IE matrix an internal fix-it quadrant and cell V (hold and maintain) and also appropriate strategy is internal strengths strategy and product development. This research is also give ideas and suggestions to implementation chosen strategy to make vision and mission also determined long term objective to be accomplished.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T7775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>