Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127980 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Kelik Juniarto Suryowuryanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada kesenjangan (gap) antara kualitas pelayanan yang dipersepsikan dengan yang diharapkan oleh pasien, mengidentifikasi dimensi apa yang perlu segera diperbaiki, dan mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Poli Jantung RS. Bhayangkara Tingkat I R. Said Sukanto secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan model Servqual yang diperkenalkan oleh Parasuraman, dkk untuk mengukur kesenjangan (gap) yang terjadi pada lima dimensi yaitu: tangible, realibility, responsiveness, assurance, dan emphaty. Dalam penelitian ini responden yang diambil secara acak sebanyak 100 orang dari populasi sebanyak 950 orang pasien. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kelima dimensi tersebut pada model Servqual memiliki kesenjangan (gap) negatif sehingga secara keseluruhan bahwa persepsi pasien lebih rendah dari ekspektasi pasien Poli Jantung RS. Bhayangkara Tingkat I R. Said Sukanto.

This research aims to find out whether there is gap between the perceived service quality with what is expected by the patient, identifying what dimension that needs to be fixed as soon as possible, and to obtain the level of satisfaction of the patient towards health services that are provided by cardiology clinic Bhayangkara Tingkat I R. Said Sukanto Hospital. This research applies Servqual model that was introduced by Mr. Parasuraman et.al to measure the gap that occurs in five dimensions namely: Tangible, Realibility, Responsiveness, Assurances, and Emphaty. In this research there are 100 respondents participated who were randomly selected from the total population of 950 persons. The result of this research shows that the five dimensions from the Servqual model negatif gap, thus the perception of patient is generally lower from patient's expectation.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Na`ila Rahmita Sari
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran persepsi pasien pada kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, kualitas hasil, dan kualitas jasa keseluruhan Instalasi Rawat Inap B dan C RS Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto dengan dasar adanya penurunan jumlah pasien rawat inap pada tahun 2010-2011 (17,3%) dan belum terwujudnya kebijakan Zero Complaint di lingkungan pelayanan rumah sakit. Penelitian diselenggarakan dengan desain cross sectional dan dengan analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pasien baik pada kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, kualitas hasil, maupun persepsi kualitas jasa keseluruhan tergolong dalam kategori baik. Meskipun demikian kualitas lingkungan fisik merupakan variabel dengan persentase kategori buruk terbesar diantara variabel-variabel lainnya (36,5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek lingkungan fisik rumah sakit masih memerlukan banyak perbaikan agar dapat memberikan pelayanan secara maksimal. Peneliti menyarankan diadakan peningkatan upaya pemeliharaan fasilitas fisik secara berkelanjutan.

This research was conducted to get the description of patient perception on the interaction quality, physical environment quality, outcome quality, and overall service quality of B and C Inpatient Wards at Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto Hospital, based on the decreasing amount of inpatients during 2010-2011 (17,3%) and the Zero Complaint in the hospital service area which can not be established yet. This research employed cross sectional research design with unvaried analysis.
The result showed that whether interaction quality, physical environment quality, outcome quality, or service quality were categorized to the good category. Nevertheless, physical environment quality is variable with the highest bad category percentage among the others (36,5%), so it can be concluded that the hospital physical environment aspect still needs more improvement in order to provide the maximum service. The researcher suggests establishing a continuous physical facility maintenance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rindia Nurwidia Permatasari
"Penelitian ini membahas mengenai analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan asuhan keperawatan dalam upaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto Kramat Jati pada tahun 2011. Analisis pelayanan keperawatan diteliti berdasar pada komponen kualifikasi perawat, waktu kerja perawat, dan lingkungan organisasi rumah sakit dengan menggunakan perawat pelaksana sebagai subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif desain cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat 22% perawat pelaksana yang menilai bahwa tindakan asuhan keperawatan yang tidak aman. Penilaian berdasarkan tindakan asuhan keperawatan berdasar pada solusi praktik keselamatan pasien. Hasil penelitian uji bivariat dengan menggunakan chi-square menunjukkan variabel masa kerja perawat dan kondisi kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan tindakan asuhan keperawatan dalam upaya keselamatan pasien.

This research attempts to analyze the factors that correlates to nurse care practices based on patient safety in inpatient ward at Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto Hospital in the Year 2011. Furthermore to analyze the nurse delivery services that includes component of nurse qualification, working time, organizational environment with nurse staff as the research subject. This research is conducted with quantitative method and cross sectional design.
Result shows that there are still 22% nurse staff with unsafe nurse care practices. The assesment of the nurse care practices is based on the solutions of patient safety practices. Resulting the research of bivariat test using chi-square shows in the period of employment and work conditions have significant corelation to nurse care practices based on patient safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Wira Cahyaningtyas
"Penelitian ini membahas tentang kelancaran penagihan klaim rawat inap pasien JPK Gakin dan SKTM DKI Jakarta di Rumah Sakit Bahyangkara Tk. I R. Said Sukanto yang dilihat dari beberapa aspek yaitu kebijakan, sumber daya manusia, sarana, SOP dan proses yang dimulai dari tahap penerimaan, pelayanan rawat inap, verifikasi, rekapitulasi, dan penagihan. Metode penelitian yang digunakan adalah adalah studi kualitatif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dan penelaahan dokumen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan gambaran pada input, proses dan output pada pelayanan administrasi pasien JPK Gakin dan SKTM, yang menjadi potensi terhadap kelancaran penagihan klaim ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan informasi mengenai aspek yang menyebabkan klaim tidak dibayar dan lama hari penagihan klaim JPK Gakin dan SKTM DKI Jakarta di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto tahun 2012. Saran yang diberikan adalah untuk memperbaiki manajemen pelayanan administrasi pasien JPK Gakin dan SKTM dalam aspek input dan proses.

This study is discuss about the continuity of inpatient billing claims and patient JPK Gakin and SKTM DKI Jakarta in First Level Bahyangkara Hospital R. Said Sukanto viewed from the aspects of policies, human resources, facilities, Standard Operating Procedures (SOP) and process starting from the stage of admission, inpatient services, verification, recapitulation, and billing activities. The research method has been used is a qualitative study. All of the data in this study were obtained from in-depth interviews and document review. The purpose in this study to get an overview from the aspects of input, process and output of JPK Gakin patient care administration and SKTM, which is the potential things for billing claims continuity to the Health Official of DKI Jakarta. The results of this study shows information about the aspects that causes unpaid claims and long days billing JPK Gakin and SKTM of DKI Jakarta at First Level Bhayangkara Hospital R. Said Sukanto at the year 2012. The recommendation has been given is to improve the management of JPK Gakin patient care administration and SKTM in input and process aspects."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Suhita Maharddhika
"ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan disain penelitian deskriptif kualitatif untuk mengetahui Perilaku Patient Safety Pada Perawat Di Rumkit Bhayangkara Tingkat 1 Raden Said Sukanto tahun 2011. Penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dengan 8 informan, mengamati perilaku perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat, Ruang Intensive Care Unit, Ruang Anggrek I, Ruang Cemara II dan Ruang Nuri pada saat melakukan tindakan cuci tangan, memasang infus, melepas infus, memberi obat minum dan memberi obat suntik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat mengetahui tentang patient safety, pelatihan tentang patient safety sudah dilakukan, Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan sudah ada, hasil pengamatan adalah semua perawat yang diamati tidak melakukan tindakan cuci tangan sebelum memeriksa pasien, 2 perawat yang diobservasi tidak melakukan tindakan cuci tangan sesudah memeriksa pasien,44 dari 44 tindakan memasang infus tidak sesuai Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan Rumkit Bhayangkara, 22 dari 22 tindakan melepas infus tidak sesuai standar, 31 dari 31 tindakan memberikan obat minum ke pasien tidak sesuai standar dan 36 dari 36 tindakan memberi obat suntik tidak sesuai Standar Operasional Prosedur Rumkit Bhayangkara. Usulan penelitian selanjutnya diantaranya merekomendasikan untuk penelitian lanjutan yang bertujuan menggali lebih dalam penerapan program keselamatan pasien di rumah sakit.

ABSTRACT
This study used a descriptive qualitative research design to determine the behavior of Nurse In Patient Safety At Rumkit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto in 2011. This study was done by using in-depth interviews with eight informants, observing the behavior of nurses in the ER room, Intensive Care Unit Room, Anggrek I Room, Cemara II Room,Nuri Room at the time when they wash their hands, installing drip, drip off, giving oral medications and give medication injections. The results showed that nurses know about patient safety, patient safety training has been done, Standard Operating Procedures Nursing Actions already exists, all the nurses who observed are not washing their hands before examining patients, two nurses who are observed not washing hands after doing examining patients, 44 of 44 act of an installing IV does not fit to Standard Operating Procedure of Rumkit Bhayangkara, 22 of 22 act of off the IV does not fit to Standard Operating Procedure, 31 of 31 act of giving oral medications, does not fit to standard procedures, 33 of 33 act of medication injection, does not fit to standard procedures of Rumkit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto. The proposal recommends further research include advanced research aimed at exploring deeper into the application program of patient safety in hospitals"
2012
T44110
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulia Mardini
"Kepuasan pasien merupakan suatu ketimpangan antara harapan dan kenyataan masing-masing individu terhadap pelayanan yang dirasakan dan diterima. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan maka mutu dipersepsikan baik dan memuaskan sebaliknya bila pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan maka mutu pelayanan dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik tidaknya mutu pelayanan tergantung dari kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi kebutuhan harapan pelanggannya secara konsisten.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumkitpolpus RS Sukanto sesuai dengan karakteristik dan kelas perawatan pasien dengan metode Servqual terhadap pelayanan rawat inap. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 191 responden dari berbagai tingkatan kelas dan ruang perawatan melalui pengisian kuesioner. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer dengan analisis univariat dan bivariat serta tingkat kesesuaian antara harapan dan kenyataan tentang pelayanan yang diterima pasien ruang rawat inap yang tergambar dalam importance performance analysis. Hasil penelitian menunjukkan proporsi responden yang puas sebesar 37,7% sedangkan yang tidak puas sebesar 62,3%. Rata-rata harapan pasien adalah 3,51, dan rata-rata kenyataan yang diterima pasien adalah 3,32 dengan tingkat kesesuaian 94,63. Faktor-faktor yang menjadi prioritas utama (kuadran A) yang menjadi kelemahan dalam pelayanan rawat inap di Rumkitpolpus RS Sukanto adalah bagian admission yang meliputi prosedur yang cepat dan tepat, kenyamanan dan keamanan dalam pelayanan serta keadaan ruangan rawat inap yang meliputi ruangan yang bersih dan nyaman, kebersihan tempat tidur dan seprei serta kebersihan kamar mandi dan WC. Terdapat 3 faktor yang terdapat di kuadran B yang perlu dipertahankan dan perlu terus ditingkatkan kualitasnya.
Menyarankan kepada pihak Rumkitpolpus RS Sukanto untuk memberdayakan tim Gugus Kendali Mutu (GKM) guna memantau dan mengevaluasi mutu layanan di setiap unit layanan, memberi kesempatan bagi tenaga kesehatan untuk mengikuti Diktat tentang mutu layanan, membuat petunjuk teknis berupa standar penerimaan pasien yang jelas dan terperinci sehigga semua petugas dapat mengerti dan memahami tugasnya dengan baik. Diharapkan RS dapat membuat jadwal bezoek yang ketat sehingga pasien merasa lebih nyaman dan aman. Diadakannya lomba kebersihan di setiap ruang perawatan dengan imbalan insentif bagi setiap karyawan sehingga mereka termotivasi untuk meningkatkan kebersihan ruangannya.

Patient satisfaction is the gap between perceived service and expected service. Good quality will be accepted if the perceived service is appropriate with patient's expectation, on the other hand if the perceived service is lower than what patient expects, service quality must be bad. Good and bad service quality depends on provider's ability on providing the expected service to the customer continuously.
The aim of this study is to gain the description of patient satisfaction level in inpatient ward at RS Sukanto Police Department Hospital Center in 2002 based on patient characteristics and class of inpatient service. The measurement of satisfaction level was conducted to 191 subjects of vary classes at inpatient ward through filling in the questionnaire. This study was a cross sectional design which used primary data with univariate and bivariate analysis and appropriateness level between expectation and perception service among patients at inpatient ward which depicted by the importance performance analysis (Kartesius Diagram).
The result of this study showed that the proportion of satisfied patients were 37,7%, while unsatisfied patients were 62,3%. On average, patient expectation level was 3,51 and patient perception of service was 3,32 with appropriateness level was 94,36%. The priority factor (Quadrant A) that becomes the weakness of inpatient service at RS Sukanto Police Department Hospital Center were admission service as follows: quick and accurate procedure, security and comfortable service, and condition at inpatient ward including bed and sheet cleanliness as well as bathroom and toilet cleanliness. There were 3 factors on Quadrant S that needs to be kept and increased its quality.
It is recommended to Raden Said Sukanto Police Department Hospital Center to empower the team of quality control circle on every unit, giving chance to the health providers to increase their knowledge about service quality, to make a clear and detail technical report and standard operational procedure, so every employee in hospital could understand and recognize their duty well.
It is gratefully honor to the hospital to make tight schedule of patient visit so the patient could feel comfort and secure. Cleanliness competition should be held in every inpatient ward by rewarding every employee an incentive payback so they will be motivated to keep their room cleaned.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T4435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnamawati
"ABSTRAK
Kepatuhan terhadap Standar Prosedur Operasional (SPO) merupakan komponen penting dalam menajemen keselamatan pasien dan merupakan indikator kinerja rumah sakit. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat IGD dalam pelaksanaan SPO pemasangan infus yang dihubungkan dengan kejadian flebitis di IGD RS Bhayangkara TK I R Said Sukannto Jakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui kepatuhan perawat pada SPO pemasangan infus dan faktor yang mempengaruhi (umur, lama kerja, jenis kelamin, Pendidikan, kepemilikan STR, SIPP, tingkat pengetahuan , motivasi , Pelatihan BTCLS, Sosilaisasi SPO, Pelatihan Terapy Intra Vena, Persepsi Imbalan dan Sumber Daya). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, lembar observasi dan wawancara. Analisa data menggunakan univariat, Bivariat , Multivarit dan uji T-Test untuk variabel dependen dengan kejadian flebitis). Hasil uji analisis diperoleh gambaran bahwa kepemilikan STR, SIPP, motivasi, umur, lama kerja, jenis kelamin, pendidikan, sosilaisasi SPO, pelatihan terapy intra vena, persepsi Imbalan dan sumber daya tidak berpengaruh terhadap kepatuhan perawat. Hasil penelitian menunjukan 50% perawat tidak memiliki STR, 75% perawat tidak memiliki SIPP, rata-rata kepatuhan perawat pada SPO pemasangan infus pada CI95% adalah 59,57% s/d 62,13%, faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat IGD adalah pelatihan BTCLS dan tingkat pengetahuan. Dalam penelitian ini diketahui bahwa infus yang di pasang perawat yang tidak patuh pada SPO beresiko 4,37 kali dibandingkan dengan infus yang dipasang sesuai SPO.

ABSTRACT
Complience to Standard Operasional Prosecure (SOP) is an important component in the patient safety management and is one of hospitals performance works indicators. The aim of this research is to determine the factors affecting the adherence of nurse on the implementation of SOP insertion Intra venus catheter at Bhayangkara Raden Said Sukanto Hospital Jakarta. This research is a descriptive method with a cross sectional approach to determine the nurses adherence and the influencing factors (age, length of employment, gender, education, Liseense of Nurse Care (STR, SIPP), knowledge level, motivation, BTCLS training, socialiszation SPO IV therapy, perseption obout peyment and materials). The research instruments were questionaires, observation forms, and interviews. Analysis of the data were univariate and bivariate (Chi-squere. T-test) for to know connected the dependent variable (work performance) with the phlebithis insidents Analyses of test results show there is 50% emergency nurses have not STR and 75% have not SIPP, general of obidience nurses to SPO Infus Insertion was 59,57% until 62,13%, factors affecting complience intravenus catheter insertion SOP implementation was BTCLS training and knowledge level. Intus insertion which isn't obidence to SPO more risk probably 4,37 flebitis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T44792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hidajati DP
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien dinas Polri atas kualitas pelayanan rawat inap kelas III RS. Polpus Sukanto dengan minat mereka untuk memanfaatkan kembali pelayanan tersebut dimasa mendatang. Yang dimaksud pasien dinas pasien yang biaya berobat di RS. Polpus Sukanto ditanggung oleh institusi Polri. Variabel kualitas yang diteliti adalah variabel kualitas fasilitas dan penampilan petugas, kualitas pelayanan perawat, kualitas pelayanan dokter dan kualitas pelayanan makanan dengan cara membandingkan kenyataan yang dirasakan dengan harapan atas pelayanan yang seharusnya mereka terima. Penelitian dilakukan dengan desain kuantitatif cross sectional.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan perawat, pelayanan dokter, dan pelayanan makanan secara signifikan berhubungan dengan minat pasien dinas untuk memanfaatkan kembali pelayanan rawat inap kelas III RS. Polpus Sukanto. Sehingga upaya meningkatkan pelayanan kepada pasien dinas lebih diarahkan pada perbaikan ke 3 pelayanan tersebut, dalam usaha meningkatkan minat pasien dinas yang semakin menurun dalam 4 tahun terakhir.

This thesis aim is to find out the Association between service quality perception of 3th class in-patient RS.Polpus Sukanto with behavior intention from internal patient. Internal patient is patient that all of his health care debt in RS Sukanto Police Hospital will be paid by Police Department. Variables will be explored are quality of facility, quality of nurse care, quality of doctor’s attitude , quality of food service by comparing their perception of service they get and they want (what it should).
The result shows that there are significant association between quality perception of nurse care and behavioral intention, quality perception of doctor’s attitude and behavioral intention, and between quality perception of food service and behavioral intention. The Research conducted in Cross sectional quantitative desain. Result of this research is expected to beoome references for RS. Polpus Sukanto in effort to improve intemal patient enthusiasm which downhill progressively in 4 the last year.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33959
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Erysha Minarni
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk kebijakan Zero Complaint serta implementasinya di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I R Said Sukanto yang ditinjau dari kondisi lingkungan rumah sakit, hubungan antar unit rumah sakit, sumber daya rumah sakit, serta karakteristik dan kapabilitas Unit Humsar Dumas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian mengatakan bahwa dalam implementasi kebijakan Zero Complaint masih ada faktor yang belum mendukung terlaksananya implementasi kebijakan Zero Complaint. Faktor yang belum mendukung yaitu dari kondisi lingkungan rumah sakit, terdiri dari kendala sumber daya, sosio kultural, keterlibatan penerima program, dan infrastruktur, dari faktor sumber daya rumah sakit yaitu komitmen birokrasi, dan dari faktor karakteristik dan kapabilitas Unit Humsar Dumas yaitu keterampilan petugas, komunikasi dalam unit, kepemimpinan kepala unit, dan komitmen pelaksana. Meskipun demikian hasil implementasi kebijakan Zero Complaint sudah mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dan berhasil menciptakan perubahan yang lebih baik bagi rumah sakit baik secara internal dan eksternal.

This study is focusing on the Zero Complaint policy and its implementation in Bhayangkara Tk I R Said Sukanto Hospital. The study reviewed hospital environmental conditions, the relationships between unit in hospital, hospital resources, and characteristics and capabilities of Humsar Dumas Unit. This study is a descriptive qualitative research. The study revealed that there are several factors which are not supporting the implementation of Zero Complaint policy, which include human resources constraints, socio-cultural, the involvement of program beneficiaries from environmental condition factor, commitment of bureaucracy, personnel skills, communication within the unit, unit leadership, and executive commitment from characteristic and capabilities of Humsar Dumas Unit. Nevertheless the results of policy implementation Zero Complaint has reached a predefined goal and managed to create a better change for the hospital, both internally and externally."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryami Yuliana Kosim
"Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab paling umum kematian dini di dunia dan berdampak buruk pada kesejahteraan penderit. Ketidakpatuhan pada aturan diet PJK berhubungan dengan peningkatan angka kekambuhan PJK, namun masih banyak pasien gagal untuk mematuhi rekomendasi diet. Persepsi sakit merupakan prediktor penting untuk menilai kepatuhan terhadap regimen terapi. Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi hubungan persepsi sakit dengan kepatuhan diet pada pasien PJK di RS Kepolisian Pusat Dr. Said Sukanto. Penelitian cross sectional dilakukan dari Desember 2012 sampai Februari 2013. 85 pasien PJK dipilih melalui consecutive sampling. Kontinuitas korelasi chi square uji statistik digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara persepsi sakit dan kepatuhan diet.
Pemodelan regresi logistik ganda digunakan untuk menentukan faktor yang paling berhubungan dengan kepatuhan diet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi sakit yang berhubungan dengan kepatuhan diet adalah perjalanan sakit (akut / kronis) (r = 2,64 dan P Nilai 0,017), kontrol perawatan (r = 2,34 dan P = 0,028 Nilai), dan penyebab (r = 1,76 dan nilai P 0,042). Waktu-perjalanan sakit merupakan faktor paling dominan yang berhubungan dengan kepatuhan diet (OR = 14). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara klinis kepatuhan diet dapat diperbaiki dengan mengubah persepsi sakit dan perawatan klien. Memahami pola persepsi sakit dapat membantu mengidentifikasi strategi terbaik dalam merancang metode pendekatan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap diet

Coronary heart disease (CHD) is the most common cause of premature death in the world and negatively affects the sufferer's well-being. Non-adherence to diet regimes in CHD is associated with increased CHD reccurrence, yet many patients fail to adhere to diet recommendations. Illness perception is an important predictor for adherence to therapeutic regimens. The present study was designed to evaluate the relationship of illness perception on adherence to diet of patients with coronary heart disease in Dr. Said Sukanto Central Police Hospital. A cross sectional study was carried out from December 2012 to February. 85 CHD patients were examined through consecutive sampling. Continuity correlation chi square test statistic was used to evaluate the correlation between illness perception and diet adherence. Predictive multiple logistic regression modeling was used to determine factors that most associated with diet adherence. The result showed that illness perception related to diet adherence was including timeline (acute/chronic) (r = 2.64 and p value 0.017), treatment control (r = 2.34 and p value = 0.028), and cause (r = 1.76 and p value 0.042). Timeline was the most dominant illness perception variable associated to diet adherence (OR=14). The results suggest that in clinical practice adherence may be improved by altering patients illness and treatment perceptions. Understanding patterns in illness perception may help identify the best strategies to promote a tail approach for improving adherence to diet."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T46965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>