Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98729 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Kartika Wati
"Tesis ini membahas tentang bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melalui program desa wisata yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sukaratu Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengambarkan proses, hambatan dan upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberdayaan masyarakat. Metode penelitian adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, obervasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pemberdayaan dilakukan melalui empat tahap identifikasi, sosilisasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, upaya dan hambatan dalam proses pemberdayaan datang dari internal dan eksternal.

This thesis discusses the Programme Rural Tourism on Sukaratu Village, Gekbrong District of Cianjur Regency, West Java Province . The purpose of this study is to describe the process, barriers and efforts to overcome obstacles in community empowerment. Qualitative research method is descriptive research. While collecting data using interviews, observation and documentation. The results of this research is conducted through four phases empowerment identification, sosilisasi, planning, implementation and evaluation, efforts and obstacles in the process of empowerment comes from internal and external."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pina Maulidina Hidayat
"Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi pengembangan pariwisata yaitu desa wisata dengan multi-purpose. Kondisi Pandemi COVID-19 memberikan dampak bagi kegiatan pariwisata, termasuk kegiatan di Desa Wisata. Penelitian ini membahas terkait adaptasi Desa Wisata di masa Pandemi COVID-19. Wilayah penelitian berlokasi di Desa Wisata Lebakmuncang dan Desa Wisata Alamendah, Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi lapangan. Data-data pada penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif mengenai dampak pandemi, komponen spasial pembentuk pariwisata, dan adaptasi desa wisata di masa pandemi COVID-19. Hasilnya menunjukan bahwa pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan jumlah wisatawan yang berbanding lurus dengan penurunan pendapatan desa wisata. Kondisi ini membuat Desa Wisata mengalami hibernasi sehingga perlu beradaptasi dengan new tourism economy yang mengedepankan hygiene, less-crowd, low-touch, dan low mobility. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua desa wisata memiliki skenario adaptasi berupa perumusan dan perencanaan, pemeliharaan aset, peningkatan promosi media sosial, penerapan protokol kesehatan, inovasi atraksi wisata, dan peningkatan kapasitas serta kualitas Sumber Daya Manusia. Desa wisata dengan aksesibilitas tinggi memiliki inovasi atraksi wisata digital dengan membuat virtual tour, pada tahap new normal sebanyak 70% atraksi wisatanya dapat beradaptasi pada kondisi neutral. Sedangkan Desa wisata dengan aksesibilitas sedang tidak memiliki inovasi atraksi wisata digital, pada tahap new normal sebanyak 50% atraksi wisatanya dapat beradaptasi pada kondisi neutral.

As an agricultural country, Indonesia has the potential for tourism development, namely a multi-purpose tourist village. The COVID-19 pandemic has had an impact on tourism activities, including activities in Tourism Villages. This study discusses the adaptation of Tourism Villages during the COVID-19 Pandemic. The research area is located in Lebakmuncang Tourism Village and Alamendah Tourism Village, Bandung Regency. The method used in this study is a qualitative method with data collection through in-depth interviews and field observations. The data in this study were analyzed descriptively qualitatively regarding the impact of the pandemic, the spatial components that make up tourism, and the adaptation of tourist villages during the COVID-19 pandemic. The results show that the COVID-19 pandemic has had an impact on the decline in the number of tourists, which is directly proportional to the decline in tourism village income. This condition makes the Tourism Village experience hibernation so that it needs to adapt to the new tourism economy that prioritizes hygiene, less-crowd, low-touch, and low mobility. The results show that the two tourist villages have adaptation scenarios in the form of formulation and planning, asset maintenance, increased social media promotion, application of health protocols, innovation of tourist attractions, and capacity building and quality of Human Resources. Tourist villages with high accessibility have innovative digital tourist attractions by creating virtual tours, at the new normal stage as many as 70% of tourist attractions can adapt to neutral conditions. While tourist villages with moderate accessibility do not have digital tourist attraction innovations, at the new normal stage as many as 50% of their tourist attractions can adapt to neutral conditions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agil Octiadi
"Artikel ini membahas tentang analisa pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelaksanaan Program Dana Pembangunan Desa DPD di Pemerintah Desa Margalaksana. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberdayaan yang dilaksanakan di Desa Margalaksana terutama dalam Program Dana Pembangunan Desa DPD lebih banyak difokuskan kepada pembangunan fisik, padahal pembangunan sumber daya masyarakat lebih penting dilaksanakan mengingat masyarakat Desa Margalaksana memiliki sumber daya masyarakat yang rendah.
Melalui Program Dana Pembangunan Desa DPD dapat dilihat bahwa pemberdayaan masyarakat melalui Program Dana Pembangunan Desa DPD belum dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas desa di Desa Margalaksana karena disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan belum dapat menunjang kebutuhan masyarakat antara lain tidak tersedianya pelayanan dasar, tidak tersedianya infrastruktur, tidak tersedianya aksesbilitas, pelayanan umum belum baik dan penyelnggaraan pemerintahan yang belum baik.

This article discusses the analysis of the implementation of the Rural Community Empowerment Through the Implementation Rural Development Funds Village Programme DPD in the village government Margalaksana. This research is a qualitative descriptive approach. These results indicate that the empowerment held in the village of Margalaksana especially in the Village Development Funds Village Programme DPD more focused on physical development, but development is more important community resources carried out considering the villagers Margalaksana have low public resources.
Through the Village Development Fund DPD it can be seen that the empowerment of communities through the Rural Development Funds Village Programme DPD has not been able to contribute to improving the quality of rural village Margalaksana because it is caused by activities carried out have not been able to support the needs of the community, among others, the unavailability of basic services , lack of infrastructure, lack of accessibility, public service is not good and not good governance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisasono Jokopityo
"Tesis ini membahas perubahan peran Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) sebagai salah satu lembaga think tank pemerintah sekaligus lembaga pendidikan tingkat nasional yang bertujuan untuk mendidik
calon pemimpin tingkat nasional. Sesuai dengan teori daur hidup organisasi posisi Lemhannas saat ini berada pada posisi puncak yang berfungsi mulai menurun pasca UU ASN yang tidak menjadikan pendidikan Lemhannas sebagai prasayarat
bagi pejabat esselon 1 dan esselon 2 sebagai kenaikan jenjang kepangkatan. Keberadaan Lemhannas RI di usia nya yang sudah lebih dari 50 tahun membuat Lemhannas harus berbenah dini agar tidak terlena dan selalu waspada dengan
perubahan yang sangat cepat dalam mendidik calon-calon pemimpin tingkat nasional. Setidaknya ada tiga perubahan mendasar yang harus dilakukan oleh Lemhannas RI dengan mengadopsi konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni
(1) Pendidikan dan Pengajaran, (2) Penelitian dan Pengembangan, dan (3) Pengabdian Masyarakat. Pendidikan Tingkat Nasional yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan pendekatan Soft Systems Methodology (SSM). SSM dipilih karena memandang dunia (sosial) sebagai hal yang kompleks, problematik, misterius, dikarakteristikan oleh pertarungan sudut pandang atau clashes of worldview serta bersifat soft ill structured. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lemhannas RI harus melakukan perubahan pada bidang pendidikan, pengkajian,
dan pengabdian masyarakat. Hasil kajian merekomendasikan Lemhannas RI harus melakukan pembenahan terhadap tugas pokok dan fungsi sesuai dengan fungsi Lemhannas diawal pembentukannya sebagai upaya Lemhannas RI menjadi Lembaga Berkelas Dunia.

This thesis discusses the changing role of the National Resilience Institute of the Republic of Indonesia (Indonesian National Resilience Institute) as one of the
government think tank at the same national level educational institutions aimed at educating future leaders of the national level. In accordance with the organizational life cycle theory Lemhannas position is currently at the top of the function began to decline following Law ASN does not make education as a prerequisite for the National Resilience Institute officials echelon echelon 1 and 2 as a rise in the ladder. The existence of National Resilience Institute RI at his age are already more than 50 years makes Lemhannas must clean up early so as not to be complacent and always be alert to the rapid changes in educating future leaders of national level. There are at least three fundamental changes that must be made by the National Resilience Institute of RI by adopting the concept of Three Pillars of Tertiay Education (Tri Dharma Perguruan Tinggi), namely (1) Education and Promotion, (2) Research and Development, and (3) Community Service. The National Education Education and Teaching, Research and Community Service. The study, conducted by researchers using the approach of Soft Systems
Methodology (SSM). SSM selected for viewing the world (social) as complex, problematic, mysterious, characterized by fights or clashes of viewpoints are soft worldview and ill structured. The results showed that the National Resilience Institute of RI must make changes in the field of education, assessment, and community service. The study results recommend the National Resilience Institute of RI must make improvements to the duties and functions in accordance with the National Resilience Institute function at the beginning of its formation as an attempt Lemhannas RI become World Class Organization.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fairuz Luthfiyyah
"Community-Based Tourism (CBT) adalah bentuk pariwisata yang menempatkan penduduk sebagai pelaku utama dan fokus utama. Dalam konsep CBT, partisipasi penduduk menjadi sangat penting dalam rangka mencapai kesuksesan CBT yaitu menumbuhkan persepsi positif di masyarakat. Salah satu objek wisata yang menerapkan konsep CBT adalah Gunung Api Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh residents’ participation terhadap perceived benefits pada pengembangan pariwisata pedesaan. Penelitian ini dilakukan pada anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di kawasan wisata Gunung Api Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa residents’ participation memiliki pengaruh terhadap perceived benefits pada pengembangan pariwisata pedesaan. Dalam partisipasi, hasil menunjukkan bahwa tingkat perencanaan masih lebih rendah daripada pelaksanaan. Selain itu, dalam penelitian ini terlihat bahwa masyarakat merasa pariwisata CBT memiliki manfaat yang paling besar pada aspek lingkungan namun kurang berdampak besar pada infrastruktur desa. Penelitian ini merekomendasikan agar Pokdarwis memperbaiki kegiatan perencanaan pengembangan desa wisata menjadi lebih baik lagi, bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk memperbaiki infrastruktur, dan mempertahankan kebijakan dan kegiatan terkait pelestarian lingkungan

Community-Based Tourism (CBT) is a form of tourism that places residents as the main actors and main focus. In the CBT concept, residents' participation is very important to achieve CBT's main goal, which is fostering a positive perception in society. One of the tourist objects that applies the CBT concept is Nglanggeran Volcano which is located in Nglanggeran Village, Yogyakarta. This study was conducted to analyze the effect of residents' participation on perceived benefits in rural tourism development. This research was conducted on Tourism Awareness Group (Pokdarwis) representatives in the Nglanggeran Volcano tourist area, located in Nglanggeran Village, Yogyakarta. The results of the study show that residents' participation influences perceived benefits in rural tourism development. In terms of participation, the results show that the level of planning is still lower than implementation. Besides, in this study, it appears that the community feels that CBT tourism has the greatest benefit in the environmental aspect but has less impact on village infrastructure. This research recommends that Pokdarwis improve planning activities for tourism village development to be even better, cooperate with the local government to improve infrastructure and maintain policies and activities related to environmental conservation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Kuswanda
"Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) merupakan program pembangunan untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara nasional dengan biaya yang cukup besar dan merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia, adalah alasan pentingnya diadakan penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka permasalahan penelitian adalah "apakah praktek pemberdayaan masyarakat melalui program IDT mendorong berkembangnya masyarakat mandiri?".
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pemberdayaaan masyarakat oleh pendamping melalui program IDT.
Teori dan konsep yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian adalah teori dan konsep tentang pemberdayaan (empowerment), pengembangan masyarakat (community development), kemiskinan, dan program Inpres Desa Tertinggal (IDT).
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa : wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa pengetahuan yang diberikan berupa pengetahuan tentang program atau proyek IDT, pemberian motivasi, dan pendekatan partisipatif dalam memberdayakan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan secara umum bahwa praktek pemberdayaan masyarakat melalui program IDT belum mendorong ke arah berkembangnya masyarakat mandiri. Untuk itu maka saran yang diaiukan adalah perlunya menumbuhkan kesadaran masyarakat dan memperkuat daya atau potensi yang dimiliki."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumlang, Felicia Yustiana
"ABSTRAK
The purpose of this research is to explore the complex using Structural
Equuation Modelling (SEM), whereby both formative and reflective constructs are
included. The respondents of this reseacrh are people who ever been visiting
Tourist Village of Ciwidey as a tourist. This research is discussed about the
influence of perceived quality of destination?s offerings with destination attributes
as the indicators toward visitor satisfaction and behavioural future intentions.
Destination attributes affect the perceived quality of destination?s
offerings, which positively relates to satisfaction as well as visitor?s behavioural
intentions. But the link between perceived quality of the destination?s offerings
and behavioural future intentions is unaccepted.
Management of Ciwidey Tourist Village include the goverment is expected
to give more support and attention on developing this region. In order to make
this region become the most favorite place to visit and also can give good impact
for the local people there.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan yang kompleks
dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) di mana di dalamnya
terdapat konstruk formatif dan reflektif. Sampel dari penelitian ini adalah orangorang
yang sudah pernah berkunjung ke Kawasan Desa Wisata Ciwidey dengan
jumlah responden sebesar 120 orang. Dalam penelitian ini dibahas tentang
pengaruh persepsi terhadap kualitas yang ditawarkan Kawasan Desa Wisata
Ciwidey dengan atribut tujuan wisata sebagai indikatornya terhadap kepuasan
pengunjung serta intensi perilaku di masa depan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa atribut suatu tujuan wisata turut
mempengaruhi persepsi wisatawan terhadap kualitas suatu tujuan wisata yang
secara positif juga berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung. Kepuasan
pengunjung sendiri juga memiliki pengaruh yang positif terhadap intensi perilaku
di masa depan. Selanjutnya, hipotesis persepsi wisatawan terhadap kualitas tujuan
wisata dan intensi perilaku di masa depan tidak diterima.
Manajemen Kawasan Desa Wisata Ciwidey termasuk aparat pemerintah di
dalamnya diharapkan dapat memberikan perhatian dan dukungan yang lebih besar
lagi bagi pengembangan Kawasan Desa Wisata Ciwidey agar menjadi suatu
daerah tujuan wisata yang diminati sehingga berdampak positif juga bagi
kehidupan masyarakat lokal setempat.
"
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Putut Wibhisana
"Dalam terbentuknya sebuah desa wisata tentu saja melewati proses perencanaan, pelaksanaan, hingga pada akhirnya dilihat bagaimana dampak program tersebut bagi masyarakat sekitarnya. Desa wisata Jogoboyo Purworejo merupakan desa wisata yang menjadi alternatif wisata yang kemudian muncul dan bersaing dengan kawasan wisata dan desa wisata lainnya. Tesis ini menggambarkan proses strategi pemberdayaan masyarakat melalui program desa wisata Jogoboyo Purworejo dengan melihat strategi perencanaan dan pengembangan kawasan wisata serta melihat dampak yang muncul dalam pengembangan kawasan wisata tersebut. Kabupaten Purworejo memiliki berbagai upaya dalam mengurangi angka kemiskinan, salah satunya adalah program pemberdayaan masyarakat melalui desa wisata. Program desa wisata ini merupakan sebuah upaya dan dalam tahap proses berjalan, maka terdapat berbagai macam hal menarik di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukan proses pemberdayaan masyarakat berjalan dengan cukup baik. Selain kemudian terdapat kemajuan pola pikir ekonomi, bertambahnya mata pencaharian baru, peningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan serta cara dan perilaku kerja, di satu sisi  diperlukan perhatian rutin agar kreativitas di bidang pariwisata di desa Jogoboyo semakin meningkat dan pengelolaan publikasi atau pemasaran agar daerah ini lebih dikenal masyarakat luas dan mendatangkan wisatawan semakin berkembang

In the formation of a tourism village, of course, it goes through a process of planning, implementation, until finally seeing the impact of the program on the surrounding community. The tourist village of Jogoboyo Purworejo is a tourist village that has become an alternative tourism which has emerged and competes with other tourist areas and tourist villages. This thesis describes the process of community empowerment strategies through the Jogoboyo Purworejo tourism village program by looking at the planning and development strategies of tourist areas and seeing the impacts that arise in the development of these tourist areas. Purworejo Regency has various efforts to reduce poverty, one of which is a community empowerment program through tourism villages. This tourism village program is an effort and in the ongoing process, there are various interesting things in it. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. The results showed that the community empowerment process was running quite well. In addition to the progress of the economic mindset, the addition of new livelihoods, increased income and financial management as well as work methods and behavior, on the one hand, regular attention is needed so that creativity in the tourism sector in the village of Jogoboyo increases and management of publications or marketing so that this area is better known. the wider community and bring in tourists is growing"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Tiara Putri Melenia
"Evaluasi ini bertujuan untuk melihat proses pengelolaan program desa wisata oleh BP Dewi Tetebatu. Tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui keberhasilan desa wisata berdasarkan aspek partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini karena keterlibatan masyarakat dalam proses pengembangannya penting untuk memicu desa wisata yang partisipatif. Studi sebelumnya terkait evaluasi desa wisata fokus pada hasilnya saja, sehingga penting untuk mengevaluasi proses pengelolaan programnya. Maka, evaluasi ini akan berfokus pada evaluasi proses pengelolaan desa wisata oleh BP Dewi. Studi ini menggunakan metode means-ends structures untuk mengetahui kesesuaian program dengan tujuan awalnya. Metode ini tepat digunakan karena mampu membantu peneliti melihat proses input hingga impact suatu program. Hasil evaluasi berdasarkan metode ini menunjukkan bahwa proses pengelolaan desa wisata oleh BP Dewi di Tetebatu sudah berjalan baik. Melalui program SMI dan BAS, BP Dewi berhasil membuat masyarakat mampu mengelola dan mempromosikan destinasi wisatanya. Terkait tata kelola, masyarakat sudah mampu memberikan hospitality sesuai standar kepada pengunjung. Kemudian, pelaku wisata sudah mampu mempromosikan usahanya secara mandiri maupun kolaborasi dengan agen perjalanan wisata. Hasil ini tercapai karena partisipasi aktif masyarakat dalam setiap proses pengelolaan desa wisata.

This evaluation aims to see the process of managing the tourism village program by BP Dewi Tetebatu. Another goal is to determine the success of the tourism village based on aspects of community participation and empowerment. This is because community involvement in the development process is important to trigger a participatory tourism village. Previous studies related to the evaluation of tourism villages focus on the results only, so it is important to evaluate the program management process. Thus, this evaluation will focus on evaluating the process of tourism village management by BP Dewi. This study uses the means-ends structures method to determine the suitability of the program with its initial objectives. This method is appropriate to use because it is able to help researchers see the input process to the impact of a program. The results of the evaluation based on this method show that the process of tourism village management by BP Dewi in Tetebatu has been running well. Through the SMI and BAS programs, BP Dewi succeeded in making the community able to manage and promote their tourist destinations. Regarding governance, the community has been able to provide hospitality according to standards to visitors. Then, tourism actors have been able to promote their businesses independently and collaborate with travel agents. These results were achieved due to the active participation of the community in every process of managing the tourism village."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lafiza Fidina
"ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan tentang peran dan keterampilan yang dimiliki oleh pelaku perubahan dari Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru sebagai bentuk dari pembangunan sosial oleh individu serta membahas mengenai hambatan yang dialami dalam melaksanakan pengembangan desa melalui wisata bisnis Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif Hasil penelitian menunjukan peran dan keterampilan yang dimiliki pelaku perubahan ialah peran dan keterampilan fasilitatif edukasional dan representatif Terdapat kendala dalam pelaksanaan pengembangan desa melalui wisata bisnis baik yang muncul dari dalam masyarakat sendiri dan juga dari luar masyarakat Agar pengembangan desa wisata bisnis bisa lebih baik lagi maka diperlukan pembenahan pada struktur pelaksana kegiatan desa wisata bisnis.

ABSTRACT
This research describes the role and skills of agent of changes at Tegalwaru Business Tourism Village as a social development by individuals and the barriers in implementing rural development through business tours This research used a qualitative approach The results showed that the roles and skills of by agent of changes were facilitative educational and representative There are some problems in implementing rural development through business tours either form within and outside the community In order to have a better rural tourism business structure of in implementing the activities of business tourism village adjustment was necessary."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>