Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurniawan Santoso
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi prinsip TQM di KPPN, prioritas prinsip TQM, dan prioritas faktor penentu keberhasilan implementasi prinsip TQM sehubungan dengan tingkat indeks kepuasan pelanggan yang diterima KPPN di Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif melalui penyebaran kuesioner survei kepada 30 orang pegawai KPPN Medan II dan 50 orang pegawai KPPN Jakarta IV. Dalam menguji implementasi prinsip TQM dan prioritasnya, penelitian ini menggunakan delapan prinsip TQM sebagai sub variabel penelitian, yaitu: kepemimpinan, fokus pada pelanggan, keterlibatan dan pemberdayaan pegawai, pendidikan dan pelatihan, kerjasama, pengukuran kinerja, sistem informasi dan analisis, dan perbaikan berkelanjutan. Sementara itu, untuk menguji prioritas faktor penentu keberhasilan implementasi TQM, penelitian ini menggunakan tiga faktor internal sebagai sub variabel penelitian, yaitu: komitmen dan dukungan pimpinan puncak organisasi, keterlibatan seluruh pegawai, serta kondisi lingkungan dan budaya organisasi.
Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa implementasi delapan prinsip TQM di KPPN Medan II lebih tinggi dibandingkan dengan implementasi prinsip TQM di KPPN Jakarta IV. Hal tersebut selaras dengan tingkat indeks kepuasan pelanggan yang diterima KPPN Medan II yang juga lebih tinggi dibandingkan yang diterima oleh KPPN Jakarta IV. Selain itu, disimpulkan bahwa prioritas implementasi prinsip TQM di KPPN Medan II dan KPPN Jakarta IV sedikit berbeda, namun secar umum menempatkan prinsip kepemimpinan, kerjasama, serta keterlibatan dan pemberdayaan pegawai sebagai tiga prinsip yang paling penting dan memiliki prioritas tinggi untuk diimplementasikan. Kemudian, hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa faktor komitmen dan dukungan pimpinan puncak organisasi dianggap memiliki peran sangat penting bagi keberhasilan implementasi prinsip TQM, disusul dengan faktor keterlibatan seluruh pegawai, serta kondisi lingkungan dan budaya organisasi.

The purpose of this study is to determine the extent of implementation of TQM principles, priorities of TQM principles, and the priority of successful determinants for implementation of TQM principles in the State Treasury Office (STO), in relation to an index level of customer satisfaction received by the STO in 2012.This study used a descriptive quantitative research method using questionnaire surveys distributed to 30 Medan II STO employees and 50 Jakarta IV STO employees. In examining the implementation of TQM principles and its priorities, this study used eight principles of TQM as sub-variables: leadership, customer focus, employee involvement and empowerment, education and training, collaborative work, performance evaluation, information systems and analysis, and continuous improvement. Meanwhile, to test the priorityof successful determinants for TQM implementation, this study used three internal factors as sub-variables, namely: commitment and support of the top leadership of the organization, overall employee involvement, as well as organizational environment and culture.
The result of this study show that the implementation of the eight principles of TQM in Medan II STO was more substantial than in Jakarta IV STO. This is in line with the level of customer satisfaction index from Medan II STO, which was also higher than that of Jakarta IV STO. Moreover, it was concluded that the TQM principles prioritized to be implemented in Medan II STO and Jakarta IV STO were slightly different, but in general, principles of leadership, cooperation, overall employee involvement and empowerment were placed as the three most important and most prioritized principles to be implemented. Lastly, commitment and support from the top leadership of the organization were considered as very important successful determinants for implementation of TQM principles, followed by overall employee involvement, organizational environment and culture.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T53244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Fatmanto
"Dewasa ini belum tersusun standar kualitas pelayanan minimal (yang Baku) di Dinas-divas Pemerintahan Daerah. Kenyataan ini memacu penelaahan peningkatan kinerja pelayanan instansi Pemerintah Daerah. Sampai dengan saat ini UPT Pusat Perkayuan dalam kegiatan pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat belum dikombinasikan dengan mutu teknologi yang tepat, kesederhanaan birokrasi, kerapihan dokumentasi dan tenaga ahii yang terampil, sehinga dapat beroperasi secara optimal. Agar UPT Pusat Perkayuan dapat berhasil dalam mengemban tugas pokoknya dalam pembinaan dan pelayanan terhadap masyarakat, maka perlu diketahui persepsi pelanggan tentang kualitas pelayanan pada UPT Pusat Perkayuan Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKI Jakarta yang diharapkan dapat mangantisipasi permasalahan-permasalahan dan aspek lainnya yang sesuai dengan perkembangan saat ini dan kondisi usaha perkayuan pada masa yang akan datang. Untuk mengukur kualitas pelayanan digunakan metode servqual (Zeithaml, 1990:175) berupa 22 pernyataan yang terdiri dari variabel-variabel : tangibility (wujud penampilan), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), Assurance (keyakinan alas pelayanan), empathy (kepedulian). Pelayanan prima atau pelayanan berkualitas identik dengan service quality. Service quality dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas pelayanan yang nyata-nyata diterimaldiperoleh (perceived service) dengan pelayanan yang diharapkan (expected service). Dalam penelitian ini penghitungan tingkat kepuasan dilakukan dengan dua cara, yaitu Penghitungan tingkat kepuasan dengan menggunakan analisis gap dan Penghitungan tingkat kepuasan menggunakan persentase (%). Kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, yang paling tinggi terdapat pada dimensi Assurance terutama pada pengetahuan (Knowledge) petugas layanan dan yang paling rendah adalah pada dimensi Tangible didukung oleh tingginya tingkat kepuasan antara fasilitas fisik dengan jenis layanan yang disampaikan. Agar tujuan UPT Pusat Perkayuan dapat tercapai, maka manajemen UPT Pusat Perkayuan disarankan agar segera meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara terencana, bertahap dan berkesinambungan, pembenahan sumber daya manusia agar menghasilkan SDM yang berkualitas dan berdisiplin tinggi. Disarankan pula agar memperhatikan perkembangan teknologi terbaru, serta dilakukan perbaikan dan peremajaan mesin yang sudah tua/rusak dan disusun program pemeliharaan dan perawatan mesin secara berkala dan sistematis.

Nowadays there is no standard of minimum service quality in the provincial government service offices. This fact accelerates study of service performance improvement in the provincial government institutions. Until now the Technical Implementation Unit of Logging Center in its extension programs and ifs service activities to the society have not yet combined with the accurate technological quality, simplicity of bureaucracy. well-documented tiles and skilled experts in order to be able to operate optimally. To succeed in implementing its main tasks, i.e. extension programs and public service provisions, the Technical Implementation Unit of Logging Center in Agriculture and Forestry Service Office in the Special Territory of the Capital City of Jakarta needs to know the customers' perceptions about its service quality. With this knowledge it is expected to be able to anticipate problems and other aspects in accordance with the progress and logging business conditions in the future. To measure the service quality the writer uses SERVQUAL method (Zeithmal, 1990:175) in a form of statements consisting of such variables as tangibility, reliability, responsiveness, assurance. emphaty. The service quality is identical with service excellence. The service quality can be identified by way of comparing customers' perception over perceived service and expected service. In this research the calculation of satisfactory level is conducted in two ways. that is. the calculation of satisfactory level using gap analysis and the calculation of satisfactory level using percentage. The highest score of the gap between expectation and reality is in assurance dimension especially in the knowledge of the service provider officials and the lowest one is in tangible dimension supported by high rates of satisfactory level between physical facilities and the types of services provided in order to accomplish the objective of the Technical Implementation Unit of Logging Center, it is suggested that the management should improve the human resources quality in a planned, gradual and continuous manner. In other words, the human resources development can create qualified and disciplined human resources. It is also recommended to keep up with the advancement of technology by repairing damage machines and replacing the old ones and designing maintenance mechanism periodically and systematically."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samiudin
"Sebagian masyarakat masih mengeluhkan kinerja petugas pelayanan di instansi pemerintah. Berhadapan dengan petugas pelayanan di Kantor-kantor Pemerintah, seringkali dirasakan menjengkelkan, bertele-tele dan terkesan dipersulit. Keluhan tersebut merupakan cerminan masih buruknya citra pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah. Masyarakat menginginkan kualitas pelayanan yang prima saat berhadapan dengan petugas pelayanan dalam mengurus perizinan tertentu di instansi pemerintah. Rendahnya kualitas pelayanan masyarakat menjadi salah satu keluhan utama baik disampaikan langsung maupun melalui mass media. Permasalahan yang sama juga tak luput dari perhatian dan keluhan masyarakat menyangkut pelayanan keimigrasian. Hal ini teriihat ketika berhadapan dan berurusan dengan aparat imigrasi baik mengenai sikap dan perilaku maupun profesionaliias dalam memberikan pelayanan. Era reformasi merupakan babakan baru dalam kehidupan masyarakat yang telah membawa perubahan disegala bidang kehidupan. Pemenuhan hak-hak masyarakat yang selama ini terpinggirkan oleh kuatnya pengaruh aparatur pemerintah yang memposisikan dirinya sebagai penguasa perlu dilakukan perubahan, tuntutan masyarakat untuk merubah sikap aparatur pemerintah dari peran penguasa menjadi pelayan terus menerus dikemukakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan perizinan keimigrasian dengan menggunakan konsep Servqual melalui dimensi Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy. Menganalisis tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja Kantor lmigrasi Tangerang Menganalisis tingkat perbedaan penilaian kepentingan penerima layanan terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan. Metode penelitian yang digunakan adalah Survey Eksploratif Analisis yakni berusaha menggambarkan serta mengetahui berbagai data yang terkait dengan kualitas pelayanan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pengguna jasa keimigrasian yang melakukan transaksi pada priode bulan Maret dan April 2005. Sampel diambil sebanyak 92 responden yang terbagi dua yaitu; 50 responden dari biro jasa, dipilih dengan metode Porposip Sampling, 42 responden dari masyarakat pemohon Iangsung, digunakan metode Accidental. Kerangka teori yang digunakan adalah pengukuran kualitas pelayanan yang disebut SERVQUAL, dikembangkan oleh Zeitahml, Parasuraman dan Berry. Adapun jenis penelitian ini akan dilakukan dengan metode deskriptif yang bersifat kualitatif sedangkan desain penelitian berdasarkan tujuannya adalah mendeskripsikan karakteristik suatu objek. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi dan kuesioner. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu; Pertama berisi pernyataan yang berkaitan dengan persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan keimigrasian. Kedua pernyataan yang berkaitan dengan harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan keimigrasian. Analisis data menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 12,0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Perhitungan statistik terhadap penilaian kuaiitas pelayanan dalam dimensi ServQual, 51 ,96% responden menyatakan sudah puas, 48,04% responden menyatakan belum puas.Dimensi kualitas pelayanan yang belum memenuhi harapan pelanggan yaitu: Reliability, Responsiveness dan Empathy. Secara umum pelanggan menyatakan cukup puas terhadap kualitas pelayanan Kantor Imigrasi Tangerang. Sementara perhitungan rata-rata dari penilaian pelaksanaan dan kepentingan, diperoleh rata-rata skor tingkat pelaksanaan (X) sebesar 3,47, dan rata-rata skor tingkat kepentingan (Y) sebesar 4,15. Berdasarkan rumus ServQual Score, dari perhitungan rata-rata tersebut diperoleh skor tingkat kualitas pelayanan sebesar -0,68, angka ini Iebih kecil dari 0 (< 0) yang berarti tingkat pelayanan belum memenuhi harapan pelanggan. Kemudian berdasarkan rumus Satisfaction Scene, diperoleh skor tingkat kepuasan pelanggan sebesar 0,836, angka ini Iebih kecil dari 1 (< 1), yang berarti tingkat pelayanan belum memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui tingkat perbedaan antara penilaian kepentingan pelanggan dengan kinerja Kantor lmigrasi Tangerang, dilakukan pemetaan terhadap dimensi kualitas pelayanan dengan menggunakan diagram kartesius. Pemetaan tersebut menunjukkan bahwa; semua atribut dalam dimensi Reliability yang terdiri dari pernyataan 5_6,7,8, dan satu atribut dalam dimensi Responsiveness yaitu pernyataan 11, mendapatkan prioritas utama untuk ditingkatkan, dan pernyataan 4,9,10,15,18,19, memerlukan penanganan dalam skala rendah. Perhitungan statistik, uji chi kuadrat menunjukkan chi kuadrat hitung mempunyai harga Iebih kecil dari chi kuadrat tabel. Berarti tidak terdapat perbedaan penilaian kepentingan penerima Iayanan terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan. Saran, Managemen imigrasi perlu melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan terutama dalam merespon keluhan pelanggan, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan yang memadai kepada seluruh pegawai dan melakukan evaluasi terhadap kinerja organisasi secara berkala, serta memperhatikan kepentingan pelanggan selaku pengguna jasa dalam mengambil kebijakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johannes Komarudin
"Tesis ini membahas mengenai hubungan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas konsumen dengan tujuan utama menentukan faktor-faktor kualitas pelayanan yang paling dominan berpengaxuh terhadap loyalitas konsumen. Penelilitian ini dilakukan berdasarkan metode survey dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan terkait kualitas pelayanan dan loyalitas konsumen sehingga dapat diperoleh informasi faktor-faktor dari kualitas pelayanan yang paling dominan mempengaruhi Ioyalitas konsumen. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor-faktor dari kualitas pelayanan yang paling berpengaruh terhadap loyalitas konsumen fast food ayam goreng di Indonesia adalah faktor reliability dan responsiveness dan menyarankan industri fast food ayam goreng di Indonesia agar memperhatikan faktor reliability dan responsiveness tersebut guna mempertahaukan dan meningkatkan loyalitas konsumen.

The focus of this study is to discuss the relationship between service quality and customer loyalty with the main purpose to determine the dominant factors of service quality affecting customer loyalty. This research used survey method by collecting questioners which consist of statement about service quality and customer loyalty. Finally we can get information about the dominant factors of service quality aifecting customer loyalty. This research concludes that the dominant factors of service quality aifecting customer loyalty are reliability and responsiveness and this research also suggests to Indonesian fried chicken fast food industries to pay attention for these factors so that it may stabilize and raise customer loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27303
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tris Finalia
"[ABSTRAK
RBT (Nada Sambung Pribadi) adalah produk layanan berupa nilai tambah
yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi bagi pelanggannya, dalam hal ini
Telkomsel. Aktivitas promosi yang dilakukan terhadap produk RBT seringkali
mengelabui pelanggan, hingga pelanggan secara tidak sadar mengalami kerugian
akibat pulsanya berkurang tanpa disadari. Konsekuensi dari kondisi tersebut
adalah pengajuan komplain oleh pelanggan kepada perusahaan telekomunikasi.
Penelitian ini akan melihat bagaimana pelayanan yang dilakukan oleh Telkomsel
dalam menanggapi komplain yang dilakukan oleh pelanggan, sehingga dapat
membentuk kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
Penelitian ini menggunakan metode Struktural Equation Model (SEM)
dalam analisisnya dengan bantuan software SPSS AMOS 22. Penggunaan
Struktural Equation Model memungkin peneliti melakukan modifikasi terhadap
model awal sesuai dengan karakter responden yang menjadi objek penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Kualitas
Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan, dan hubungan yang juga signifikan
antara Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan, namun mengugurkan
kesimpulan adanya hubungan langsung antara Kualitas Pelayanan terhadap
Loyalitas Pelanggan.

ABSTRACT
RBT (Ring Back Tone) is a value added services product that provide by
telecommunication company, in this case Telkomsel. Promotional activities
conducted on RBT products often deceive customers, to customers unknowingly
suffer losses due to reduced pulse unnoticed. Consequences of these conditions is
filing a complaint by the customer to the telecommunications company. This
study will look at how the service performed by Telkomsel in response to
complaints made by customers, so as to establish the trust and loyalty of
customers.
This study uses Structural Equation Model (SEM) in its analysis with SPSS
AMOS 22. Use of Structural Equation Model allows researchers to make
modifications to the initial model in accordance with the character of respondents
who becomes the object of research.
The results showed a significant relationship between the Quality of Service to
Customer Satisfaction, and also a significant relationship between Customer
Satisfaction to Customer Loyalty, however dispute conclusion of a direct link
between the Quality of Service to Customer Loyalty, RBT (Ring Back Tone) is a value added services product that provide by
telecommunication company, in this case Telkomsel. Promotional activities
conducted on RBT products often deceive customers, to customers unknowingly
suffer losses due to reduced pulse unnoticed. Consequences of these conditions is
filing a complaint by the customer to the telecommunications company. This
study will look at how the service performed by Telkomsel in response to
complaints made by customers, so as to establish the trust and loyalty of
customers.
This study uses Structural Equation Model (SEM) in its analysis with SPSS
AMOS 22. Use of Structural Equation Model allows researchers to make
modifications to the initial model in accordance with the character of respondents
who becomes the object of research.
The results showed a significant relationship between the Quality of Service to
Customer Satisfaction, and also a significant relationship between Customer
Satisfaction to Customer Loyalty, however dispute conclusion of a direct link
between the Quality of Service to Customer Loyalty]"
2015
T44434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Candra Sakti K.
"Penelitian ini menganalisa pengaruh service quality terhadap kepuasan konsumen, loyalitas konsumen dan motivasi konsumen nasabah Bank pengguna ATM yang bertempat tinggal di Jakarta. Dengan menggunakan metode regresi linier, dapat diketahui bahwa antara service quality, kepuasan konsumen, loyalitas konsumen dan motivasi konsumen memiliki hubungan linier positif. Sehingga dapat diartikan jika service quality semakin baik maka konsumen akan semakin puas dan juga akan semakin loyal dengan ATM yang dipakainya serta semakin termotivasi untuk lebih sering bertransaksi menggunakan ATM. Untuk itu masing ? masing Bank harus terus memperbaiki dan menjaga service quality dari ATM ? ATMnya.

This study analyzes the influence of service quality on customer satisfaction, customer loyalty and customer motivation of the Bank ATM users who reside in Jakarta. By using the linear regression method, it is known that between service quality, customer satisfaction, customer loyalty and customer motivation have a positive linear relationship. So that can be interpreted if the service quality is better, so it will be more satisfied customers and customer will also be more loyal to the ATM that he uses as well as more motivated to transact more frequently use the ATM. For the Banks, must continue to improve and maintain the service quality of their ATM"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28286
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Rizki
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh dari dimensi kualitas layanan ISP terhadap nilai, kepercayaan dan komitmen pelanggan First Media di Jakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Ecuation Modeling. Hasil penelitian menunjukan beberapa dari dimensi kualitas layanan yang diberikan oleh ISP memiliki pengaruh positif terhadap nilai, kepercayaan dan komitmen.

This study aims to determine the effect of service quality dimensions ISP to value, trust and customer commitment of First Media in Jakarta. Data analysis technique used is Structural Equation Modeling. The results showed some of the dimensions of quality of services provided by the ISP have a positive effect on the value, trust and commitment."
2014
S62042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hermiyati Wahyuningsih
"Obyektif penelitian pada tesis ini adalah untuk membahas mengenai pengaruh dimensi service quality (Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, dan Responsiveness) terhadap service loyalty pada perspective B2B dan meneliti 8 variable penelitian sebelumnya oleh Lemke et al. (2006) (Accesibility, Competence, Customer Recognition, Helpfulness, Personalization, Problem Solving, Promise Fulfillment,dan Value for Time) sebagai pembentuk customer experience pada perspective B2C. Customer Experience Management (CEM) adalah suatu framework untuk menjaga customer experience secara bertahap secara kreatif dan strategis (Bernd Schmitt, 2003). Dari penelitian terhadap responden pada perspektif B2B Castrol Bike Point didapatkan hasil bahwa dimensi service quality berpengaruh positif terhadap service loyalty. Pada perspektif B2C Castrol Bike Point didapatkan hasil kontribusi terbesar pembentukand dari customer experience adalah promise fulfillment dan value for time. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara service quality dan service loyalty serta customer experience konsumen.

The research objective of this tesis are to highlight correlation between service quality (Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, and Responsiveness) to service loyalty in perspective B2B and 8 variables that found by Lemke et al. (2006) (Accesibility, Competence, Customer Recognition, Helpfulness, Personalization, Problem Solving, Promise Fulfillment,and Value for Time) as formed customer experience in perspective B2C. Customer Experience Management (CEM) is a framework to built step by step of customer experience with creative strategies (Bernd Schmitt, 2003). From reseach concerning to respondent that in perspective B2B Castrol Bike Point had high correlation between service quality with service loyalty. In perspektif B2C Castrol Bike Point there are only 2 variables that very high correlation ( promise fulfillment and value for time). The research also shown that there is very strong correlation between service quality and service loyalty along with customer experience.;The research objective of this tesis are to highlight correlation between service quality (Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, and Responsiveness) to service loyalty in perspective B2B and 8 variables that found by Lemke et al. (2006) (Accesibility, Competence, Customer Recognition, Helpfulness, Personalization, Problem Solving, Promise Fulfillment,and Value for Time) as formed customer experience in perspective B2C. Customer Experience Management (CEM) is a framework to built step by step of customer experience with creative strategies (Bernd Schmitt, 2003). From reseach concerning to respondent that in perspective B2B Castrol Bike Point had high correlation between service quality with service loyalty. In perspektif B2C Castrol Bike Point there are only 2 variables that very high correlation ( promise fulfillment and value for time). The research also shown that there is very strong correlation between service quality and service loyalty along with customer experience.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Buwono
"Saat ini pertumbuhan provider telekomunikasi semakin bertambah di Indonesia sehingga konsumen semakin memiliki banyak pilihan dalam menggunakan suatu layanan jasa dari provider yang tersedia, bahkan pelanggan terus menuntut untuk layanan yang lebih baik. Bagi provider yang ada ini menjadi tantangan dimana kompetisi semakin meningkat dan diikuti permintaan layanan yang baik dari pelanggannya. Dimana yang terbaik saat ini adalah bagaimana provider tersebut memenangkan loyalitas pelanggannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh switching cost, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dalam layanan telekomunikasi selular. sebanyak 124 pengguna jasa GSM di survei di Jakarta. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Penelitian ini menunjukkan bahwa switching cost, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan memiliki hubungan yang positif dengan loyalitas pelanggan.

The growth of telecommunication providers in Indonesia are increasing rapidly so that consumers have more choices in using a service from the provider services, even customers continue to demand for better services. For existing providers this is a challenge in which competition increased and followed by a request from the customer for good service. Where the best way is how these providers win customer loyalty.
This study attempts to examine the effect of switching cost, service quality and customer satisfaction in the mobile telecommunication services. as many as 124 users of GSM services were surveyed in Jakarta. the data was analyzed by regression analysis. The study shows that the switching cost, service quality and customer satisfaction have positive association with customer loyalty."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28093
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jengkar Budiawan
"ABSTRAK
Dalam bisnis ini, agen perjalanan saling memberikan pelayanan yang
terbaik untuk dapat mencapai kepuasan konsumen, khususnya pelanggan
dari pihak perusahaan. Karena perusahaan-perusahaan memberikan
pemasukan yang lebih besar dan kepastian bagi bisnis agen perjalanan
dibandingkan dengan pelanggan individual. Dalam hal ini pelayanan jasalah
yang menjadi kunci utama kesuksesan suatu perusahaan agen perjalanan.
Belakangan ini terlihat adanya kebutuhan perusahaan jasa untuk
memperbaiki cara berhubungan dengan para pelanggannya menyebabkan
antar agen perjalanan saling melakukan innovasi dan memberikan pelayanan
yang berbeda dan terbaik bagi para pelanggannya. Kualitas dari pelayanan
yang diberikan oleh agen perjalanan terhadap para pelanggannya merupakan
suatu ciri khas atau differensiasi dari satu agen perjalanan dengan agen
perjalanan lainnya, sehingga menarik para pelanggan tersebut untuk kembali
menggunakan jasa agen perjalanan tersebut.
Adapun faktor - faktor yang menjadi tolak ukur dari kualitas suatu
pelayanan yaitu Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy dan
Tangibles (Parasuraman et al). Tujuan penelitian ini adalah memperoleh
gambaran tentang dimensi kualitas jasa, seperti responsiveness, assurance,
tangible, empathy, dan reliability dan juga variabel - variabel mana saja yang
paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan agen perjalanan."
2010
T21800
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>