Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126080 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayijati Khairina
"ABSTRACT
Latar belakang. Anak berusia 2 bulan - 2 tahun yang menderita infeksi saluran
kemih (ISK) dengan gejala demam perlu mendapat perhatian karena memiliki
risiko kerusakan ginjal, gejala klinis yang tidak spesifik pada traktus urinarius,
serta pengambilan sampel urin yang sulit. Urinalisis merupakan pemeriksaan
penunjang utama pada ISK karena cepat dan tersedia secara luas.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan menilai sensitivitas, spesifisitas, nilai duga
positif (NDP), nilai duga negatif (NDN), pretest odds, rasio kemungkinan positif
(RKP), rasio kemungkinan negatif (RKN), post-test odds, dan post-test
probability dari masing-masing komponen urinalisis, yaitu nitrit, esterase leukosit
(EL), leukosituria, bakteriuria beserta gabungannya untuk memprediksi ISK pada
anak berusia 2 bulan hingga 2 tahun dengan gejala demam.
Metode. Penelitian ini merupakan uji diagnostik yang dilakukan di RSCM, RSUD
Tangerang, RSUP Fatmawati, dan RSUD Budhi Asih pada anak berusia 2 bulan -
2 tahun. Kriteria inklusi meliputi pasien dengan kecurigaan ISK, yaitu demam
dengan suhu lebih dari, atau sama dengan 390C, demam lebih dari 2 hari, dan
tidak ditemukan penyebab lain (infeksi saluran pernapasan akut, otitis media akut,
infeksi sistem saraf pusat, dan campak), serta belum mendapat antibiotik dalam 1
minggu terakhir. Kriteria eksklusi meliputi pasien immunocompromise dan
kelainan anatomis pada traktus urinarius. Pengumpulan sampel urin untuk
pemeriksaan urinalisis dan kultur urin menggunakan urine collector.
Hasil. Tujuh puluh lima anak ISK dengan gejala demam memenuhi kriteria
penelitian. Prevalens ISK pada penelitian ini adalah 33%. Hasil positif pada nitrit,
EL, leukosituria, bakteria, dan gabungannya memiliki nilai sensitivitas berturutturut
24%, 68%, 56%, 52%, dan 54%. Nilai spesifisitas nitrit, EL, leukosituria,
bakteria, dan gabungannya berturut-turut 94%, 80%, 86%, 90%, dan 95%. Nilai
NDP nitrit, EL, leukosituria, bakteria, dan gabungannya berturut-turut 66%, 63%,
66%, 72%, dan 75%. Nilai NDN nitrit, EL, leukosituria, bakteria, dan
gabungannya berturut-turut 71%, 83%, 79%, 79%, dan 88%. Nilai RKP nitrit, EL,
leukosituria, bakteria, dan gabungannya berturut-turut 4; 3,4; 4; 5,2; dan 10,3.
Nilai RKN nitrit, EL, leukosituria, bakteria, dan gabungannya berturut-turut 0,8;
0,4; 0,5; 0,5; 0,5; dan 0,5.
Simpulan. Hasil gabungan komponen urinalisis (nitrit, EL, leukosituria, dan
bakteriuria) dapat digunakan untuk menyingkirkan ISK karena mempunyai
spesifisitas dan NDN tinggi, sehingga tidak diperlukan pemeriksaan kultur urin.

ABSTRACT
Background. Children aged 2 months to 2 years old with febrile urinary tract
infection (UTI) need special attention considering kidney complications,
unspecified symptoms, and difficult urine sample collection. Urinalysis was the
main supportive examination for UTI because of its immediate result and
widespread availability.
Objective. To estimate sensitivity, specificity, positive predictive value (PPV),
negative predictive value (NPV), pretest odds, positive likelihood ratio (LR+),
negative likelihood ratio (LR-), post-test odds, and post-test probability on each
urinalysis component, which are nitrite, leukocyte esterase (LE), leukocyturia, and
bacteriuria, and also combination of all four components in predicting UTI among
children aged 2 months to 2 years old with febrile as the main manifestations.
Methods. This is a diagnostic study held in Cipto Mangunkusumo Hospital,
Tangerang Hospital, Fatmawati Hospital, and Budhi Asih Hospital, involving
children aged 2 months to 2 years old. Inclusion criteria are fever with unknown
source (more than or 39⁰C), fever more than 2 days (without acute respiratory
infection, acute otitis media, central nervous system infection, or measles), and no
history of antimicrobial consumption in the past week. Exclusion criteria are
immunocompromised state and urinary tract abnormalities. Urine samples for
urinalysis and urine culture were collected using urine collector for all subjects.
Results. Seventy five children were participating in this study. We found 33%
prevalence of febrile UTI in this study. Sensitivity of nitrite, LE, bacteriuria,
leucocyturia, and all four components were 24%, 68%, 56%, 52%, and 54%. The
specificity of nitrite, LE, bacteriuria, leucocyturia, and all four components were
94%, 80%, 86%, 90%, and 95%. The PPV of nitrite, LE, bacteriuria, leucocyturia,
and all four components were 66%, 63%, 66%, 72%, and 75%. The NPV of
nitrite, LE, bacteriuria, leucocyturia, and all four components were 71%, 83%,
79%, 79%, and 88%. The LR+ of nitrite, LE, bacteriuria, leucocyturia, and all
four components were 4; 3,4; 4; 5,2; and 10,3. The LR- of nitrite, LE, bacteriuria,
leucocyturia, and all four components were 0,8; 0,4; 0,5; 0,5; and 0,5.
Summary. All four components of urinalysis (nitrite, LE, leucocyturia, and
bacteriuria) can be used to exclude UTI because of their high specificity and NPV,
so urinary culture is not needed."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Alkamdani
"Latar belakang: Infeksi saluran kemih ISK merupakan salah satu penyakit infeksi yang paling sering pada anak usia 2 bulan ndash; 2 tahun. Infeksi saluran kemih sulit dideteksi karena gejalanya yang tidak khas. Diagnosis pasti dengan biakan urin membutuhkan waktu yang lama, sedangkan pemeriksaan urinalisis sulit mendeteksi ISK karena pengosongan kandung kemih yang cepat. Pewarnaan Gram urin lebih mudah dilakukan, cepat, dan murah sehingga diajukan sebagai metode diagnosis alternatif.
Tujuan: Mengetahui kesesuaian pemeriksaan pewarnaan Gram urin dibandingkan dengan biakan urin dalam mendiagnosis ISK pada anak usia 2 bulan - 2 tahun.
Metode: Studi potong lintang, di RSCM Jakarta, bulan Mei hingga Desember 2016. Penelitian melibatkan 59 anak usia 2 bulan ndash; 2 tahun dengan klinis tersangka ISK. Urin diambil dengan teknik kateterisasi peruretra. Sampel urin diperiksakan pewarnaan Gram, biakan urin dan urinalisis. Biakan urin sebagai baku emas pemeriksaan, dinyatakan sebagai ISK apabila tumbuh kuman dengan koloni >50.000 cfu/mL. Pewarnaan Gram dinyatakan positif ISK apabila ditemukan satu jenis bakteri per lapang pandang besar.
Hasil: Prevalens ISK pada penelitian ini sebesar 38,9. Sensitivitas pewarnaan Gram urin sebesar 47,8 IK 95 26,8-69,4, spesifisitas 97,2 IK 95 85,5-99,9, NDP 91,7 IK 95 60,3-98,8, NDN 74,5 IK 95 60,3-98,8, LR 17,2 IK 95 2,4-124,6, LR - 0,54 IK 95 0,36-0,8, akurasi 78.
Simpulan: Terdapat kesesuaian antara pemeriksaan pewarnaan Gram urin dengan biakan urin dalam mendiagnosis ISK. Terapi antibiotik dapat segera diberikan apabila hasil pemeriksaan Gram urin positif menunjukkan hasil positif. Pemberian antibiotik dapat ditunda menunggu hasil biakan urin, apabila gejala klinis ISK tidak terlalu khas dan tidak ditemukan bakteri dari pewarnaan Gram urin.

Background: Urinary tract infection UTI one of the most common disease in children age 2 months 2 years. Urinary tract infection in children is often difficult to diagnose because of the atypical symptoms. The definitive diagnosis with urine culture has its limitations because it takes a long time to get results, while it is difficult to detect UTI using urinalysis due to the rapid bladder emptying. Gram staining of urine is thought to be easier, faster, and cheaper, therefore it is proposed as an alternative method for early diagnosis of UTI.
Objective: To compare the diagnostic accuracy of urine Gram staining with urine culture to diagnose UTI in children aged 2 months to 2 years.
Methods: A cross sectional study was conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital from May to December 2016. The study involved 59 children aged 2 months 2 years drawn through consecutive sampling method with clinically suspected UTI. Urine sample was taken with per urethra catheterization techniques. Urine samples were examined by Gram staining, urine culture and urinalysis. Urine culture as a gold standard examination is expressed as UTI when colonies of bacterias grow 50,000 cfu mL. Gram stain tested positive for UTI if one type of bacteria is found per high power field.
Results: The prevalence of UTI in this study is 38.9. The sensitivity of urine Gram staining is 47.8 95 CI 26.8 to 69.4, specificity of 97.2 95 CI 85.5 to 99.9, NDP 91.7 CI 95 from 60.3 to 98.8, NDN 74.5 95 CI 60.3 to 98.8, LR 17.2 95 CI 2.4 to 124.6, LR 0.54 95 CI 0.36 to 0.8, and accuracy of 78.
Conclusion There is a correlation between the urine Gram staining with urine culture in diagnosing UTI in children aged 2 months 2 years. Antibiotics may be administered immediately when urine Gram staining shows positive result. Antibiotics for UTI may be delayed until the results of urine culture, if clinical symptoms of UTI is not very distinctive and urine Gram staining shows negative result.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Fajar Martanu
"OBJEKTIF Untuk mengetahui hasil urethroplasty dengan teknik tubularized incised plate (TIP) pada penderita hipospadia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. METODE Dilakukan evaluasi rekam medis pada pasien hipospadia di sub bagian Urologi RSUPN Dr. Cipto Mangurikusumo dan RSAB Harapan Kita yang menjalani urethroplasty untuk pertama kali dengan teknik TIP dalam kurun waktu Januari 2002 hingga Desember 2003. Penilaian dilakukan pada hasil operasi, komplikasi dan hubungan an tara komplikasi dengan jenis hipospadia, lama operasi, jenis diversi urin atau lama pemakaian stent urethra. HASIL Didapatkan 19 pasien yang menjalani urethroplasty dengan teknik TIP, 13 pasien dengan jenis hipospadia yang mid dan sisanya dengan jenis hipospadia proksimal. Hasil operasi secara fungsional dan kosmetik cukup memuaskan. Delapan pasien dengan komplikasi fistel urethrokutan, 1 pasien diantaranya disertai dengan meatal stenosis. Komplikasi pada kelompok yang dilakukan diversi urin dengan sistostomi perkutan lebih rendah secara bermakna dibandingkan dengan kelompok yang memakai stent urethra (p = 0,046). KESIMPULAN Komplikasi urethroplasty dengan teknik TIP adalah 42,1 %. Kelompok dengan sistostomi perkutan mengalami komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang memakai stent urethra."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T58802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Indra Sanjaya
"Sepsis adalah gejala klinis akibat infeksi disertai respon sistemik yang dapat berupa hipotermia, hipertermia, takikardia, hiperventilasi atau letargi. Sepsis neonatorum adalah sepsis yang teijadi pads neonates, dan pada biakan darah didapatkan basil positif. Pada sepsis neonatorum sering disertai infeksi saluran kemih (ISK). ISK ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan memperberat sepsis. Untuk menegakkan diagnosis ISK sebagai standar adalah hitting koloni kuman pada biakan urin. Pewarnaan Gram urin merupakan pemeriksaan yang cepat, dapat rnengetahui morfologi dan jumlah kuman dalam hari pertama, serta dapat mendeteksi adanya ISK. Dengan melihat basil pewarnaan Gram urin maka pemberian terapi antibiotika secara empiris dapat lebih terarah. Tujuan penelitian ini ialah mendapatkam metode yang cepat dan mudah untuk mendeteksi ISK pada sepsis neonatorum. Penelitian ini juga bertujuan mendapatkan data proporsi ISK, pola kuman penyebab ISK dan antibiogramnya pada sepsis neonatorum.
Subjek penelitian adalah 100 bayi secara klinis menderita sepsis neonatorum yang dirawat di bangsal Perinatologi dan NICU Bagian IKA RSCM. Bahan berupa darah vena dan urin kateterisasi, diperiksa di Bagian Patologi Klinik RSCM. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pewamaan Gram urin langsung dan urin sitospin, biakan min, dan biakan darah. Dinilai tingkat sensitivitas dan spesifisitas pewarnaan Gram urin terhadap biakan urin.
Pada penelitian ini didapatkan proporsi ISK pada sepsis neonatorum sebesar 8%. Pola kuman penyebab ISK terbanyak pada sepsis neonatorum adalah Pseudomonas sp dan Staphylococcus epidermidis. Tes sensitivitas antibiotika Pseudomonas sp resisten terhadap antibiotika yang diujikan. Staphylococcus epidermidis sensitif terhadap antibiotik Ampicillinsulbactam, Vancomycin, Meropenem, Imipenem, dan Oxacillin. Pada penelitian ini didapatkan tingkat sensitivitas pewarnaan Gram urin langsung 75% dan spesifisitas 100%, sedangkan pewarnaan Gram urin sitospin didapatkan sensitivitas 100% dan spesifisitas 98,9%. Pada kurva receiver operator curve (ROC) didapatkan sensitivitas dan spesitifitas terbaik pewamaan Gram urin sitospin untuk diagnosis ISK bila cut off point > 3 kuman per lapangan pandang imersi (pembesarkan 1000x). Pewarnaan Gram urin sitospin merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk mendiagnosis ISK pada sepsis neonatorum secara rutin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58460
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Adinda Rio Respati
"Masifnya pembangunan menyebabkan munculnya 78 titik rawan banjir di Kota Jakarta. Secara geografis, Kota Jakarta merupakan dataran banjir dengan 40% wilayah Jakarta memiliki ketinggian 1-1,5 meter di bawah permukaan laut berdasarkan penelitian konsorsium JCDS. Ciliwung merupakan satu dari tiga belas sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Sungai Ciliwung memiliki peran penting dalam Masterplan Pengendalian Banjir Jakarta. Kapasitas sungai Ciliwung yang terbatas seringkali tidak bisa menampung besarnya debit banjir. Untuk mengatasi keterbatasan ini, dirancanglah Saluran Diversi/Sodetan Ciliwung dengan kapasitas maksimal 60 m3/detik yang berfungsi mengalihkan besarnya debit pada Sungai Ciliwung (Banjir Kanal Barat) menuju Sungai Cipinang (Banjir Kanal Timur). Penelitian ini berfokus pada pengukuran efektivitas Saluran Sodetan Ciliwung yang diukur berdasarkan nilai reduksi debit banjir, pengurangan luas genangan banjir, dan penurunan tinggi muka air yang diukur pada Pintu Air Manggarai. Penelitian ini menghitung periode ulang hujan 25 dan 50 tahun menggunakan perangkat HEC-HMS 4.12 dengan model hidrologi SCS-CN dan model routing Muskingum Cunge, serta pemrograman HEC-RAS 6.2 dengan model 1D dan 2D untuk analisis kapasitas saluran dan luas genangan banjir. Penelitian ini menggunakan metode kalibrasi tinggi muka air dari AWLR (Automatic Water Level Recorder) yang tercatat pada Pintu Air Manggarai untuk merepresentasikan kondisi eksisting DAS Ciliwung dengan data olahan yang digunakan. Berdasarkan pemodelan dan analisis, Saluran Diversi Ciliwung pada periode ulang 25 dan 50 tahunan dapat mereduksi debit 9,11% dan 8,74%, mengurangi luas genangan 0,414% dan 3,041%, serta menurunkan tinggi muka air 2,80% dan 2,67% yang seluruhnya diukur pada Pintu Air Manggarai.

The massive development has caused the emergence of 78 flood-prone areas in Jakarta. Geographically, Jakarta is a flood plain with 40% of the Jakarta area having an altitude of 1-1.5 meters below sea level based on research by the JCDS Consortium. Ciliwung is one of thirteen rivers that flow into Jakarta Bay. The limited capacity of the Ciliwung River often cannot accommodate the large flood discharge. To overcome this limitation, the Ciliwung Diversion Channel was designed with a maximum capacity of 60 m3/second which functions to divert the large discharge in the Ciliwung River to the Cipinang River. This study focuses on measuring the effectiveness of the Ciliwung Diversion which is measured based on the value of flood discharge reduction, reduction in flood inundation area, and decrease in water level measured at the Manggarai Water Gate. This study calculates the 25 and 50-year rainfall return periods using the HEC-HMS 4.12 device with the SCS-CN hydrological model and the Muskingum Cunge routing model, as well as HEC-RAS 6.2 programming with 1D and 2D models. This study uses the water level calibration method from the AWLR (Automatic Water Level Recorder) to represent the existing conditions of the Ciliwung Watershed with the processed data used. Based on modeling , the Ciliwung Diversion Channel at 25 and 50-year return periods can reduce discharge by 9.11% and 8.74%, reduce inundation area by 0.414% and 3.041%, and reduce water level by 2.80% and 2.67%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinnar Trisnawati
"Infeksi ini terjadi akibat penggunaan kateter urin menetap pada pasien yang dan merupakan salah satu infeksi
yang paling banyak di lingkungan perawatan kesehatan di dunia (CDC, 2017). Hal ini berkaitan dengan penggunaan kateter urin. Adapun bundle pencegahan infeksi saluran kemih memiliki pengaruh dalam mengurangi angka kejadian CAUTI. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran perilaku perawat dalam pencegahan infeksi saluran kemih dengan bundle ISK. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diambil dengan teknik simple random sampling terhadap 107 responden perawat di ruang perawatan intensif dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan, sikap, dan praktik perawat dalam kategori cukup baik. Rekomendasi terkait penelitian ini adalah perlunya pengembangan terhadap staf-staf keperawatan untuk meningkatkan perilaku dalam pencegahan infeksi saluran kemih pada pasien dengan kateter urin.

These infections result from the use of indwelling urinary catheters in patients and are one of the most prevalent infections in healthcare settings worldwide (CDC, 2017). This is related to the use of urinary catheters. The urinary tract infection prevention bundle has an influence in reducing the incidence of CAUTI. The purpose of this study was to look at the description of nurse behavior in preventing urinary tract infections with the UTI bundle. This research is a quantitative research with descriptive approach. Data were taken with simple random sampling technique to 107 nurse respondents in adult intensive care unit. The results showed that the average knowledge, attitudes, and practices of nurses were in the good enough category. Recommendations related to this study are the need for development of nursing staff to improve behavior in preventing urinary tract infections in patients with urinary catheters."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Hardjadinata
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Khaerunnisa
"Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri yang timbul sebagai respon tubuh terhadap stimulasi sistem imun. Salah satu obat yang banyak digunakan untuk mengatasi penyakit tersebut adalah antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak bijak akan mengakibatkan resistensi.
Penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) di RSAB Harapan Kita merupakan salah satu infeksi utama maupun komorbid pada pasien anak yang tatalaksana pengobatannya menggunakan antibiotik. Namun, RSAB Harapan Kita belum menerapkan evaluasi kualitatif penggunaan antibiotik secara rutin. Tujuan dari tugas khusus ini adalah mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien anak rawat inap dengan ISK dan mengetahui peran apoteker dalam mengevaluasi penggunaan antibiotik di RSAB Harapan Kita.
Penggunaan antibiotik di RSAB Harapan Kita dievaluasi berdasarkan diagram alir Gyssens meliputi indikasi antibiotik, spektrum, dosis dan interval antibiotik, lama pemberian antibiotik harga, efektivitas dan keamanan antibiotik.
Berdasarkan hasil evaluasi, penggunaan antibiotik pada pasien anak rawat inap dengan ISK di RSAB Harapan Kita masih ada yang tidak tepat. Peran apoteker dalam mengevaluasi penggunaan antibiotik di RSAB Harapan Kita yaitu evaluasi kuantitatif penggunaan antibiotik menggunakan metode ATC/DDD, sedangkan evaluasi kualitatif belum dilaksanakan sepenuhnya di RSAB Harapan Kita dan masih terbatas pada antibiotik profilaksis bedah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lain.

Infectious diseases are diseases caused by microorganisms such as bacteria that arise as the body's response to immune system stimulation (Ministry of Health RI, 2021). One of the drugs that are widely used to treat the disease is antibiotics. However, unwise use of antibiotics will result in resistance.
Urinary Tract Infection (UTI) at RSAB Harapan Kita is one of the main and comorbid infections in pediatric patients whose treatment uses antibiotics. However, RSAB Harapan Kita has not implemented a qualitative evaluation of routine antibiotic use. The purpose of this special task is to determine the accuracy of antibiotic use in hospitalized pediatric patients with UTIs and to know the role of pharmacists in evaluating the use of antibiotics at RSAB Harapan Kita.
The use of antibiotics at RSAB Harapan Kita is evaluated based on the Gyssens flow chart including antibiotic indications, spectrum, dose and interval of antibiotics, duration of antibiotic administration price, effectiveness and safety of antibiotics.
Based on the evaluation results, the use of antibiotics in inpatient pediatric patients with UTIs at RSAB Harapan Kita is still inappropriate. The role of pharmacists in evaluating the use of antibiotics at RSAB Harapan Kita is quantitative evaluation of antibiotic use using the ATC / DDD method, while qualitative evaluation has not been fully implemented at RSAB Harapan Kita and is still limited to surgical prophylactic antibiotics carried out by other health workers.
"
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noly Papertu Englardi
"Kesehatan merupakan unsur terpenting dalam mencapai produktifitas kerja, namun rendahnya kesadaran pekerja dalam menjaga kesehatan dapat menyebabkan masalah kesehatan terutama Infeksi Saluran Kemih (ISK). Tujuan penelitian mengidentifikasi hubungan perilaku pemenuhan kebutuhan cairan, eliminasi dan personal hygiene dengan risiko ISK pada pekerja di PT. X. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Responden berjumlah 81 orang pekerja bagian produksi PT. X. Pengumpulan data menggunakan 4 kuesioner yaitu kuesioner risiko ISK, pemenuhan kebutuhan cairan, pemenuhan kebutuhan eliminasi, dan kuesioner personal hygiene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan cairan dengan risiko ISK p value 0.023, tidak ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan eliminasi dengan risiko ISK dengan p value 0.055, ada hubungan antara personal hygiene dengan risiko ISK dengan p value 0.00. Saran peneliti, pihak perusahaan memfasilitasi air minum, loker, kebersihan toilet beserta sabun dan pengering tangan, serta pemantauan berkala terhadap pekerja.

Health is the most important element in achieving work productivity, but low awareness of workers in maintaining health can cause health problems especially Urinary Tract Infection (UTI). The objective of the study was to identify the relationship of fulfillment of fluid, elimination and personal hygiene with risk of UTI In Working Group of Production Section at PT. X. The method of this study was quantitative using cross sectional method. Respondents were 81 workers of production section at PT. X. Data were collected using 4 questionnaires: UTI risk, fluid fulfillment, elimination fulfillment, personal hygiene, and risk of UTI. The result of the study showed that: there is correlation between fluid fulfillment with risk of UTI (p value 0.023), there is no relation between elimination fulfillment with risk of UTI (p value 0.055), there is correlation between personal hygiene with risk of UTI (p value 0.00). The researcher's suggestion, the company facilitates drinking water, lockers, toilet cleaners with soap and hand dryers, and regular monitoring of workers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barry Arief Praba
"Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan kelainan yang sering ditemukan, diderita oleh laki-laki dan perempuan, dan memiliki manifestasi klinis yang berbeda-beda. ISK seringkali menimbulkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Agen-agen antimikroba yang memiliki kadar yang tinggi dalam jaringan dan urin, yang dapat dikonsumsi per oral, dan tidak nefrotoksik telah mengurangi secara signifikan perlunya hospitalisasi dalam penatalaksanaan infeksi. Instilasi aminoglikosida intravesika telah digunakan secara empiris sebagai terapi profilaksis untuk mengobati bakteriuria pada pasien dengan cedera medula spinalis yang menjalani kateterisasi intermiten secara bersih.
Sebuah studi klinis prospektif yang dilakukan di bangsal urologi RS Dr. Sardjito Yogyakarta, kami mempelajari pasien yang terpasang kateter uretra menetap. Pasien dibagi kedalam 2 kelompok. Pada kelompok pertama (28 pasien) dilakukan sekali pemberian instilasi Netilmicin 25 mg intravesika, pada kelompok kedua (28 pasien) tidak diberikan instilasi Netilmicin. Dilakukan urinalisis sesaat sebelum pemasangan kateter uretra dan 4 hari pasca pemasangan kateter. Dilakukan pemeriksaan urinalisis sebelum dan sesudah instilasi netilmisin. Data dan hasil dianalisis secara statistik deskriptif. Digunakan uji Chi square untuk membandingkan kedua kelompok. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS 17.
Dilakukan analisis pada urinalisis kedua kelompok yang diambil 4 hari pasca instilasi netilmisin 25 mg. Pasien-pasien yang diteliti, median usia adalah 59 tahun (min 29; maks 81 tahun). Pada kelompok pertama, 22 pasien (78,5 %) tetap tidak terdapat ISK, 6 pasien (21,5 %) menderita ISK. Pada kelompok kedua kami dapatkan 4 pasien (14,3) tetap tanpa ISK, 24 pasien (85,7 %) menderita ISK. Perbedaan pada kedua kelompok berbeda secara statistik (p=0,0001). Instilasi netilmisin intravesika efektif untuk manajemen infeksi saluran kemih pada pasien-pasien dengan kateter menetap.

Urinary tract infections (UTIs) are common, affect men and women of all ages, and vary dramatically in their presentation and sequelae. They are a common cause of morbidity and can lead to significant mortality. New antimicrobial agents that achieve high urinary and tissue levels, that can be administered orally, and that are not nephrotoxic have significantly reduced the need for hospitalization for severe infection. Shorter-course therapy and prophylactic antimicrobial agents have reduced the morbidity and cost associated with recurrent cystitis in women. Intravesical instillation of aminoglycoside has been used empirically as prophylaxis and to treat bacilluria in spinal-cord-injured patients undergoing clean intermittent catheterization.
In a prospective clinical trial performed in the urologic ward of Dr. Sardjito Hospital, yogyakarta, Indonesia, we studied 56 patients who has indwelling urethral catheter more than 4 days. Patients were divided into two groups. In group 1 (28 patients) one-time intravesical instillation of Netilmicin 25 mg was administred, and in group 2 (28 patients) none were given any treatment. Urinalysis was evaluated before and after instillation of Netilmicin. Statistical data and results were studied using descriptive statistics as median (minimum and maximum). To compare the response to treatment, Chi-Square test was used in two groups. Consequently, the data were analyzed using the SPSS 17 software.
Urinalysis were evaluated in two groups 4 days after intravesical instillation of 50 mg netilmicin. The patients we studied, the median age 59 years old (min. 29; max. 81). In the first group we found 22 (78,5 %) patients still without UTI, 6 (21,5 %) patients with UTI, in the second group we found 4 (14,3 %) still without UTI, 24 (85,7 %) patients with UTI. The difference was statistically significant (p=0.0001). Intravesical instillation of netilmicin on patients with indwelliing urethral catheter were effective on preventing catheter-related UTI.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T58563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>