Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209205 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silmy Kaffa Destifa
"Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pemahaman pedagang bakso kaki lima di Jakarta tentang produk halal. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sikap, norma subyektif, dan perilaku kontrol terhadap intensi pedagang bakso dalam menggunakan produk halal. Penelitian ini menggunakan theory of planned behaviour oleh Ajzen. Metode yang digunakan yaitu analisis Jalur (Path Analysis).
Hasil riset 135 responden menyatakan bahwa pedagang bakso kaki lima di Jakarta telah memahami tentang produk halal dengan baik. Namun, pemahamannya masih terbatas pada labelisasi halal yang tertera pada produk. Selain itu hasil riset juga menyatakan variabel sikap dan perilaku kontrol berpengaruh signifikan terhadap intensi pedagang bakso dalam menggunakan produk halal secara parsial, sedangkan variabel norma subjektif tidak berpengaruh secara signifikan secara parsial dan variabel intensi pedagang bakso dalam menggunakan produk halal mampu dijelaskan oleh ke tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif dan perilaku kontrol sebesar 27%.

This research aims to determine the understanding of meetballs street vendors in Jakarta about halal product on the food that being sold. It also aims to find out how big is the influence of attitude, subjective norm and perceived behavioral control on the intension of meatballs vendor in using halal product. This study uses the theory of planned behavior by ajzen. The method used is the path analysis.
The research result of 135 respondents stated that the meatball vendors in Jakarta has understood well about halal product, but the understanding is still restricted by halal labeling in the product. In addition, the research results also expressed that attitude and perceived control behavior variables significantly influence the intension of meatballs traders in using halal product partially, whereas the subjective norm variabel do not influence significantly and partially. To conclude, the intensiion of the meatballs traders in using halal products are able to be explained by three variabels; sikapitude, subjective norma subyektif and perceived behavioral control by 27%.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyarini Sekar Adhiningrum
"Saat ini industri halal atau syariah sedang berkembang pesat di seluruh dunia, seperti pada sektor makanan, keuangan, fesyen, farmasi, kosmetik, media dan rekreasi, serta pariwisata. Makanan menjadi salah satu sektor yang paling menarik lantaran istilah makanan halal identik dengan budaya Muslim. Meski demikian, makanan halal telah memiliki tempatnya tersendiri bagi kalangan masyarakat non-Muslim, termasuk di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Makanan halal dinilai sejalan dengan jaminan kesehatan konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor yang memengaruhi konsumen non-Muslim di Indonesia dalam melakukan pembelian kembali makanan dari restoran halal berbahan daging. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat non-Muslim yang berusia lebih dari 17 tahun dan pernah melakukan pembelian setidaknya dua kali dalam setahun terakhir pada makanan berbahan daging dari restoran halal. Penelitian ini menggunakan software SmartPLS 3 untuk melihat pengaruh halal food knowledge, attitude, subjective norm, dan perceived behavioral control terhadap repurchase intention makanan restoran halal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa halal food knowledge tidak berpengaruh secara langsung terhadap repurchase intention. Sedangkan attitude, subjective norm, dan perceived behavioral control berpengaruh langsung terhadap repurchase intention. Ketiganya juga memediasi hubungan halal food knowledge dengan repurchase intention.

Nowadays, the halal or sharia industries are developing rapidly throughout the world, such as in food, finance, fashion, pharmaceuticals, cosmetics, media and recreation, and tourism sector. Food is one of the most attractive sectors because the term halal food is related to Muslim culture. However, halal food has its place for non-Muslims, including in Indonesia where the majority of the population are Muslims. Halal food is in accordance with conventional health insurance. Therefore, the objective of this study is to determine the factors that influence repurchase intention of non-Muslim consumers in Indonesia for meat-based food from halal restaurants. Respondents in this study are non- Muslims whose age more than 17 years who had purchased meat-based food from halal restaurants at least twice in the past year. This study used SmartPLS 3 software to see the effect of halal food knowledge, attitude, subjective norm, and perceived behavioral control on repurchase intention of food from halal restaurants. The results showed that halal food knowledge has no direct effect on repurchase intention. Meanwhile, attitude, subjective norm, and perceived behavioral control have direct relationship with repurchase intention. The three also mediate the relationship between halal food knowledge and repurchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidah Azzahrah
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh personal intrinsic religiosity dan halal product knowledge millenial Muslim Indonesia terhadap intensi pembelian produk makanan halal. Data responden yang digunakan dalam penilitian sebanyak 710 responden millenial Muslim Indonesia. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan software LISREL 8.8 digunakan untuk mengevaluasi hubungan hipotesis antar variabel yang ada dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh personal intrinsic religiosity (PIR) terhadap halal product awareness (HPA), halal product knowledge (HPK) terhadap halal product awareness (HPA), personal intrinsic religiosity (PIR) terhadap halal purchase intention (HPI), halal product knowledge (HPK) terhadap halal purchase intention (HPI), serta halal product awareness (HPA) terhadap halal purchase intention (HPI). Penelitian ini juga menemukan peran mediasi parsial HPA pada pengaruh PIR terhadap HPI, dan  peran mediasi parsial HPA pada pengaruh HPK terhadap HPI.

This study aims to determine the influence of personal intrinsic religiosity and halal product knowledge Indonesian Muslim millenial on halal food product purchase intention. Data used in this study were 710 data from Indonesian Muslim millennials respondents. Structural Equation Modelling (SEM) analysis with LISREL 8.8 software was used to evaluate the hypothesized relationships between variables in this study. The study results found that there was 13.008px13.008px; personal intrinsic religiosity (PIR) 13.008px;-size: 13.008px;"halal product awareness (HPA), halal product knowledge (HPK) towards halal product awareness (HPA), personal intrinsic religiosity (PIR) towards halal purchase intention (HPI), halal product knowledge (HPK) towards halal purchase intention (HPI), and halal product awareness (HPA) towards halal purchase intention (HPI).  This study also found that there is parcial mediation of HPA in the influence PIR towards HPI, and parcial mediation of HPA in the influence HPK towards HPI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hanif Ichsan
"Pesatnya pertumbuhan jumlah pengikut Islam dunia dan Indonesia berhasil mendorong pertumbuhan industri halal dengan masif. Salah satu industri halal yang turut berkembang adalah pada sektor makanan halal. Sektor ini diperkirakan akan terus tumbuh dari tahun ke tahun yang menunjukan bahwa sektor makanan halal semakin menjanjikan. Sektor makan halal di Indonesia memiliki nilai perbelanjaan yang fantastis. Hal tersebut dibuktikan oleh tingginya permintaan bahan-bahan makanan halal. Tumbuhnya sektor makanan halal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang juga menjadi variabel dalam penelitian ini, seperti religiusitas Muslim, purchase intention, dan buying attitude serta dimoderasi oleh perbedaan kelompok generasi X, Y, dan Z. Makanan halal yang dibahas dalam penelitian ini adalah makanan halal secara keseluruhan dan tidak dibatasi oleh satu jenis makanan halal. Penelitian ini dilakukan dengan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan model penelitian yang menggunakan theory of reasoned action (TRA). Penelitian ini melibatkan total 369 responden yang terbagi menjadi tiga generasi, yaitu generasi X, Y, dan Z. Hasil penelitian menunjukan bahwa religiusitas Muslim berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention. Lalu, purchase intention berpengaruh positif dan signifikan terhadap buying attitude. Kemudian, buying attitude memediasi hubungan religiusitas Muslim dengan purchase intention.

The rapid growth of the number of Islamic followers worldwide and in Indonesia has successfully driven the massive growth of the halal industry. One of the emerging sectors within the halal industry is the halal food sector. This sector is projected to continue growing from year to year, indicating its increasing potential. The halal food sector in Indonesia holds tremendous spending value, as evidenced by the high demand for halal food ingredients. The growth of the halal food sector is influenced by several factors that also serve as variables in this research, such as Muslim religiosity, purchase intention, and buying attitude, moderated by group differences of generational cohorts X, Y, and Z. The research focuses on halal food as a whole and is not limited to a specific type of halal food. This study employed the Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method, with the research model based on the theory of reasoned action (TRA). A total of 369 respondents, divided into three generations (X, Y, and Z), participated in this study. The research findings indicate that Muslim religiosity has a positive and significant impact on purchase intention. Then, purchase intention has a positive and significant influence on buying attitude. Furthermore, buying attitude mediates the relationship between Muslim religiosity and purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rihlah Farhati
"Halal lifestyle meluas dari sektor makanan ke sektor non-food. Beberapa produk non-food menjadi pelopor sebagai ‘produk bersertifikasi halal pertama’ dalam kategorinya. Penelitian ini melihat attitude dan purchase intention terhadap halal branding pada produk non-food, dengan menggunakan theory of reasoned action. Penelitian kuantitatif ini diuji pada wanita milenial melalui survei online dan LISREL dengan Structural Equational Model (SEM). Model ini menilai pengaruh religiosity, knowledge, subjective norm, dan product quality terhadap attitude; serta pengaruh attitude terhadap purchase intention. Hasilnya menunjukkan efek signifikan pada attitude terhadap purchase intention, juga efek signifikan pada hubungan antara religiosity, subjective norm, dan product quality terhadap attitude

The Halal lifestyle's prominence extends from food to non-food sectors. Some non-food products become the pioneers as 'First Halal-Certified' in their category. This research investigates purchase intention for halal branding in non-food products using the theory of reasoned action. This quantitative research tested on millennial women via online surveys and LISREL to analyzed Structural Equational Model. The model assesses religiosity, knowledge, subjective norms, and product quality on attitude; and the effect of attitude on purchase intention. The results show significant effect on attitude towards purchase intention, also significant effect for relationships between religiosity, subjective norm, and product quality towards attitude. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Savira Putri
"Pertumbuhan penduduk muslim terus meningkat dan diperkirakan akan terus tumbuh hingga 2.2 miliar pada 2030. Hal ini menjadikan permintaan produk halal semakin meningkat. Namun, pertumbuhan permintaan tidak diikuti oleh penawaran dari produsen yang terpercaya akan kehalalannya. Dalam Islam, seluruh hubungan baik antar manusia dan Allah SWT, manusia dengan manusia, manusia dan alam telah diatur dalam Qur rsquo;an. Halal dalam Islam sangatlah penting tidak hanya pada apa yang dikonsumsi kedalam tubuh secara internal saja seperti makanan namun juga apa yang dikonsumsi secara eksternal dan menempel di tubuh seseorang seperti kosmetik dan personal care. Banyak masyarakat Indonesia yang hanya mementingkan kehalalan makanan namun belum sadar pentingnya kehalalan kosmetik dan personal care yang dapat mempengaruhi diterimanya ibadah sehari-hari. Penelitian ini juga ingin mengetahui bagaimana persepsi mengenai halal dalam Islam dapat mempengaruhi intensi pembelian seseorang yang dinilai dari tingkat religiusitas, pengetahuan, sikap dan dampaknya dalam menentukan intensi pembelian kembali terhadap produk produk kosmetik, produk personal care dan produk makanan halal di Indonesia. Penelitian ini juga menyelidiki adanya perbedaan antara sikap konsumen terhadap kosmetik halal, personal care halal, dan produk makanan halal. Pada akhir periode pengumpulan data, total data yang terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner online adalah sebanyak 844 responden berumur 18 tahun keatas dan yang melakukan pembelian produk kosmetik atau personal care atau makanan dalam 6 bulan terakhir untuk analisis lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan kuesioner self-administrated dengan close-ended question. Analisis data juga dilakukan menggunakan analisis konklusif deskriptif cross-sectional dan Structural Equation Modeling SEM dengan menggunakan software LISREL 8.51. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa terdapat dampak yang signifikan antara variabel pada hubungan tidak langsung, sedangkan pada hubungan langsung menunjukkan hubungan tidak signifikan antara pengetahuan dan niat pembelian kembali. Sementara hubungan antara religiusitas dan niat pembelian kembali menunjukkan hubungan yang signifikan dalam produk personal care halal dan produk makanan halal.

The growth of the muslim population continues to increase and is expected to continue to grow to 2.2 billion by 2030. This makes the demand for halal products is increasing. However, the demand growth is not followed by supply from a trusted manufacturer for halal product. In Islam, all relationships between human beings and Allah SWT, man and man, man and nature have been regulated in the Qur 39 an. Halal in Islam is very important, not only for what one rsquo s consumes internally but also what is consumed externally and attaches to one 39 s body such as cosmetics and personal care. Many Indonesian people are only concerned with halal food but have not realized the importance of the lsquo halalness rsquo of cosmetics and personal care that can affect the acceptance of daily worship. This study also wanted to know how the perception of halal in Islam can affect one rsquo s intention of repurchase judged from the level of religiosity, knowledge, attitude and its impact in determining the intention of repurchasing cosmetic product, personal care product and halal food product in Indonesia. This study also investigates the existence of differences between consumers rsquo attitudes towards halal cosmetics, halal personal care, and halal food products. At the end of data collection period, a total of 844 usable questionnaires from respondents over the age of 18 years old and who purchased cosmetic or personal care or halal food on the last 6 months were used for further analysis. This study used a self administrated questionnaire with closed ended questions. Also data analysis was performed using conclusive descriptive cross sectional analysis and Structural Equation Modeling SEM method using LISREL 8.51 software. The results in the study showed that there is a significant impact between variables on indirect relationship, while direct relationships shows an insignificant relationship between knowledge and the intention of repurchase. While the relationship between religiosity and the intention of repurchasing shows a significant relationship in halal personal care product and halal food products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarrah Fitrianni Fathurochman
"

ABSTRAK

Makanan halal merupakan aspek terpenting bagi konsumen Muslim. Konsep halal yang diperhatikan tidak hanya masalah bahan baku yang terbebas dari unsur haram, namun juga seluruh aspek mulai dari bahan baku sampai cara memprosesnya yang menentukan halal tidaknya suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat intensi atau minat beli konsumen Muslim terhadap makanan halal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory of Planned Behavior, dimana dari teori tersebut akan digunakan  3  (tiga) variabel independen untuk meneliti minat atau intensi, yaitu sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior), norma subyektif dan kontrol perilaku. Selain ketiga variabel tersebut, digunakan juga variabel tambahan yaitu religiusitas dan kesadaran halal. Melalui penelitian ini akan dilihat apakah variabel religiusitas, kesadaran halal, sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi membeli makanan halal. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 198 responden, dan metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan software AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dan norma subyektif berpengaruh terhadap intensi membeli makanan halal, sedangkan religiusitas, kesadaran halal dan kontrol perilaku tidak berpengaruh terhadap intensi membeli makanan halal

 

 


ABSTRACT

 

Halal food is an essential aspect of Muslim consumers. The halal concept is concerned not only with raw materials that are free from illicit elements but also all aspects ranging from raw materials to how to process them that determine whether or not a halal product. This study aims to look at the intention of buying interest of Muslim consumers towards halal food. The study is built through the Theory of Planned Behavior, in which the author will use three independent variables to examine interests or intentions, namely, attitude towards behavior, subjective norms, and behavior control. Besides these three variables, additional variables are also used, namely religiosity and halal awareness. Through this research, it will be seen whether the variables of religiosity, halal awareness, attitudes, subjective norms, and  behavior control have a positive and significant effect on the intention to buy halal food. The number of samples in this study was 198 respondents, and the data analysis method used was Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS software. The results showed that subjective attitudes and norms affect the intention to buy halal food, while religiosity, halal awareness, and behavior control do not affect the intention to buy halal food.

 

"
Depok: Sekolah Kajian Stratejig dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhilah Nur Talitha
"Dalam beberapa tahun terakhir, sertifikasi halal telah menarik perhatian para praktisi. sarjana. Konsumen Muslim sangat berhati-hati saat membeli Pastikan produk yang mereka beli halal dan tayyib (murni) sesuai keyakinan agama mereka (Wilson dan Liu, 2011). Selain munculnya konsep halal sebagai identifikasi produk muslim, konsep halal sudah melampaui masalah agama yang terbatas pada umat Islam di pasar utama (Hanzaee and Ramezani, 2011). Dalam masyarakat multi-etnis dan budaya yang beragam di Indonesia, sangat penting bagi masyarakat untuk memahami budaya dan agama mereka. Keharusan ini yang menjadi alasan umat Islam perlu mengetahui produk yang ingin mereka beli apakah halal atau tidak didasarkan pada sertifikasi halal yang tersedia pada produk atau layanan. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Halal dalam sebuah brand benar-benar mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli atau juga dipengaruhi oleh tingkat religiusitas masing-masing konsumen dan kesadaran mereka akan produk tersebut. Untuk menguji 12 hipotesis yang dibangun sesuai dengan model penelitian, desain penelitian survey digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dikumpulkan dari 241 responden dan dipilih dengan convenience sampling dengan metode judgemental sampling. Selanjutnya Structural Equation Model (SEM) untuk menguji hipotesis tersebut. Hasil pengolahan data memperlihatkan seberapa tingkat religiusitas, pengetahuan produk halal, kesadaran produk halal, dan sikap konsumen mempengaruhi tingkat product behavior intentions makanan halal di Jabodetabek.

In recent years, halal certification has attracted the attention of practitioners. bachelor. Muslim consumers are very careful when buying Make sure the products they buy are halal and tayyib (pure) according to their religious beliefs (Wilson and Liu, 2011). In addition to the emergence of the concept of halal as a product of Muslim’s identification, halal transcends religious issues that are limited to Muslims in the main market (Hanzaee and Ramezani, 2011). In Indonesia's multi-ethnic and culturally diverse society, it is very important for people to understand their culture and religion. This necessity is the reason Muslims need to know whether the product they want to buy is halal or not based on the halal certification available on the product or service. For this reason, this study was conducted to determine whether Halal in a brand really affects consumers' desire to buy or is also influenced by the level of religiosity of each consumer and their awareness of the product. To test the 12 hypothesis built according to the research model, a survey research design was used in this study. Data were collected using a questionnaire collected from 242 respondents and using convenience sampling with judgmental sampling method. Structural Equation Model (SEM) also used to test the hypothesis. The results of data processing show how the level of religiosity, knowledge of halal products, awareness of halal products, and consumption attitudes affect the level of product behavioral intentions of halal food in Jabodetabek."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Nabihah
"Salah satu kewajiban bagi umat muslim adalah mengonsumsi makanan yang halal. Segala sesuatu di bumi baik tumbuhan, buah-buahan, maupun binatang hukum awalnya adalah halal dimakan kecuali terdapat nash/petunjuk dari Alquran, atau hadits, atau fatwa ulama yang mengharamkannya. Pemerintah Indonesia menetapkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) yang mewajibkan sertifikasi halal untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan konsumsi produk halal. Pelaku usaha wajib menerapkan kriteria SJPH yang meliputi 5 (lima) aspek yaitu komitmen dan tanggung jawab, bahan, proses produk halal, produk, serta pemantauan dan evaluasi. Kehalalan produk sangat dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Fokus dalam tugas khusus ini adalah meninjau terkait kehalalan bahan yang digunakan dalam proses produksi. Bahan dikelompokkan menjadi bahan tidak kritis (positive list) dan bahan kritis (non-positive list). Penggunaan bahan kritis harus menyertakan dokumen pendukung untuk mempertimbangkan kehalalan produk karena keberadaannya sangat mempengaruhi kehalalan produk dan harus dipantau dengan ketat. Dokumen pendukung dapat berupa sertifikat halal, atau selain sertifikat halal seperti spesifikasi produk, diagram alir pembuatan, pernyataan kuesioner, ataupun dokumen lain. Dokumen pendukung selain sertifikat halal harus dikeluarkan oleh produsen bahan dan mencakup informasi terkait bahan yang digunakan serta pemenuhan persyaratan fasilitas produksi sehingga status kehalalannya dapat ditentukan. Beberapa bahan dalam pembuatan obat yang dapat termasuk dalam bahan kritis diantaranya penggunaan karbon aktif, alkohol, bahan mikrobial dan media untuk kultur mikroba, Produk halal yang dihasilkan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen muslim sehingga menjadi nilai tambah bagi perusahan.

One of the obligations for Muslims is to consume halal food. Everything on Earth, including plants, fruits, and animals, is initially considered halal for consumption unless there is specific evidence from the Quran, Hadith, or the fatwas of scholars that prohibit it. The Indonesian government enacted Law Number 33 of 2014 concerning Halal Product Assurance (HPA), which mandates halal certification to support the growth of halal production and consumption. Business operators are required to adhere to HPA criteria, covering five aspects: commitment and responsibility, ingredients, the halal production process, products, and monitoring and evaluation. The halal status of products is significantly influenced by the ingredients used. The specific focus of this task is to review the halal status of ingredients used in the production process, categorized into non-critical (positive list) and critical ingredients (non-positive list). The use of critical ingredients necessitates supporting documents to assess the halal status, as their presence profoundly affects product halalness and requires strict monitoring. Supporting documents can include halal certificates or other documents beyond halal certificates, such as product specifications, production flowcharts, questionnaire statements, or others. These supporting documents, aside from halal certificates, must be issued by the ingredient manufacturers, providing information about the ingredients used and compliance with production facility requirements to determine their halal status. Some materials in drug manufacturing that may fall into the critical category include activated carbon, alcohol, microbial substances, and media for microbial culture. Halal products produced enhance the trust of Muslim consumers, adding value to the company."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yasin
"Labelisasi halal bagi produk makanan untuk diedarkan bagi umat Islam merupakan upaya pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan melindungi konsumen muslim dari mengkonsumsi produk makanan haram serta memberikan dorongan kepada prousen produk makanan agar memiliki kompitisi yang unggul dalam merebut pangsa pasar dari konsumen muslim di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka pokok permasalahan yang akan dibahas adalah: bagaimana perlindungan hukum atas konsumen muslim terhadap labelisasi produk makanan halal di Indonesia, pertanggungjawaban produsen produk makanan halal terhadap konsumen muslim atas pencatuman label halal serta dapatkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan perlindungan hukum dalam hal terjadinya kerugian yang dialami konsumen muslim.
Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah metode penelitian kepustakaan yang bersifat hukum normatif. Perlindungan konsumen dalam KUHPerdata terdapat dalam buku ketiga tentang perikatan dan buku keempat tentang pembuktian dan kedaluwarsa. Dalam hukum pidana terdapat dalam Pasal 383 ayat (2) bahwa diancam dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan, seorang penjual yang berbuat curang terhadap pembeli mengenai jenis keadaan dengan menggunakan tipu muslihat.
Di dalam Pasal 8 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan halal yang dicantumkan pada label. Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Undang-undang Perlindungan konsumen disebutkan pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti kerugian atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Masyarakat banyak sekali mengeluhkan kekecewaannya tentang berbagai produk makanan kepada pihak YLKI, terhadap keluhan-keluhan tersebut YLKI akan melakukan melaporan kepada Ditjen POM, menindaklanjuti kepada MUI dan melakukan lewat jalur hukum."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T36887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>