Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deny Eva Tri Pambudi
"ABSTRAK
Salah satu potensi kekayaan alam Indonesia tersebut adalah batu bara. Berdasarkan data dari Pusat Daya Geologi pada table 1.1 kita bisa lihat kualitas sumber daya dan cadangan batu bara Indonesia pada tiap propinsinya memiliki nilai guna yang cukup rendah. Batu bara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan produk-produk tertentu. Karbon aktif, atau sering juga disebut sebagai arang aktif, adalah suatu jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang sangat besar. Hal ini bisa dicapai dengan mengaktifkan karbon atau arang tersebut. Hanya dengan satu gram dari karbon aktif, akan didapatkan suatu material yang memiliki luas permukaan lebih dari 2000 m2/g (didapat dari pengukuran adsorpsi gas nitrogen), tergantung dalam proses pembuatannya. Biasanya pengaktifan hanya bertujuan untuk memperbesar luas permukaannya saja, namun beberapa usaha juga berkaitan dengan meningkatkan kemampuan adsorpsi karbon aktif itu sendiri. Selain itu karakterisasi menggunakan iodin number juga menjadi salah satu metode untuk menunjukkan kulaitas dari karbon aktif yang dihasilkan. Pada penelitian ini dilakukan aktivasi secara kimia dengan menggunakan KOH sebagai activating agent dengan memvariasikan kadar KOH sebagai campuran dari batu bara dan lama aktivasi yang dilakukan. Sementara hasil terbaik dari penelitian yang dilakukan adalah percobaan dengan kadar KOH disbanding batu bara 0.9 : 1 dengan nilai 998.36 g/kg.

ABSTRACT
One of Indonesia's natural richness is coal. Based on data from the Center for Geological Resources in the table below we can see the quality of coal resources and reserves in each province usefulness Indonesian coal is low enough. Coal is also an important ingredient in the manufacture of certain products. Activated carbon, or often also called activated charcoal, is a type of carbon that has a very large surface area. This can be achieved by activating the carbon or charcoal. Just one gram of activated carbon, will be found a material that has a surface area of over 2000 m2 / g (obtained from nitrogen gas adsorption measurements), depending on the manufacturing process. Activation usually just aim to enlarge the surface area only, but some businesses are also associated with increased adsorption capacity of activated carbon itself. Additionally characterization using iodine number is also one method to show kulaitas of activated carbon produced. In this study conducted by the chemical activation using KOH as an activating agent with varying levels of KOH as a mixture of old coal and activation is done. While the best results of the research done is experiment with KOH concentration of coal compared to 0.9: 1 with a value of 998.36 g / kg."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Tias Miranti
"Pada penelitian pembuatan karbon aktif dari bambu ini digunakan metode aktivasi kimia dengan menggunakan variasi activating agent, yakni H3PO4 dan KOH dengan rasio massa activating agent/massa karbon 1/1, 2/1, dan 3/1. Aktivasi dilakukan pada temperatur 700oC selama 1 jam. Luas permukaan tertinggi yang direpresentasikan dengan bilangan iodin sebesar 772,08 mg/g diperoleh dengan aktivasi menggunakan H3PO4 dengan rasio massa activating agent/massa karbon 3/1, sedangkan aktivasi menggunakan KOH diperoleh bilangan iodin tertinggi sebesar 744,92 mg/g dengan rasio massa activating agent/massa karbon 3/1. Sebagai pembanding, juga dilakukan pembuatan karbon aktif dengan metode aktivasi fisika dan diperoleh bilangan iodin karbon aktif sebesar 283,38 mg/g.

This research aims to produce activated carbon from bamboo as the raw materials. In this research controlled by the activation method using variation of activating agent, H3PO4 and KOH with a mass ratio of activating agent/carbon mass are 1/1, 2/1, and 3/1. It also performed at 700°C activation temperature for 1 hour. The highest iodine number of 772.08 mg/g obtained by activation using H3PO4 with a mass ratio of activating agent/carbon mass 3/1, whereas activation with KOH obtained the highest iodine number of 744.92 mg/g with a mass ratio of activating agent/carbon mass 3/1. For comparison, the study was also carried out the manufacture of activated carbon by physical activation method and the iodine number of activated carbon obtained at 283.38 mg/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Nofrina
"Pertumbuhan industri Indonesia yang semakin berkembang pesat berdampak pada peningkatan kebutuhan energi dan limbah industri yang membahayakan lingkungan. Salah satu metode yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan metode adsorpsi. Komponen penting dalam metode ini adalah adsorbennya dan adsorben yang baik dan sudah banyak dikembangkan adalah karbon aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karbon aktif dengan luas permukaan yang tinggi dengan bahan baku batubara bituminous Ombilin dan gas CO2 sebagai activating agent serta mengetahui perbandingan suhu dan waktu aktivasi terbaik terhadap pembentukan luas permukaan karbon aktif.
Proses aktivasi dilakukan dengan suhu 800°C, 850°C dan 900°C selama 60 menit, 90 menit dan 120 menit dengan laju alir gas CO2 yang berperan sebagai activating agent sebesar 400mL/menit. Luas permukaan tertinggi yang direpresentasikan dengan bilangan iod yaitu sebesar 440 mg/g dengan kondisi suhu aktivasi sebesar 900°C selama 120 menit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan luas permukaan karbon aktif semakin besar seiring dengan peningkatan suhu dan waktu aktivasi.

Indonesia's industrial growth more rapidly and have an impact on energy demand and resulting industrial waste that endanger the environment. One of the appropriate methods in addressing these problems is by adsorption method. The important component in this method are the adsorbent and the good adsorbent and there have been many developed is activated carbon. The purpose of this research is to get activated carbon with high surface area with Ombilin bituminous coal as raw material and CO2 gas as the activating agent and also knowing the best variation temperature and time activation against the formation of the surface area of activated carbon.
The activation process is done with a temperature of 800°C, 850°C and 900°C for 60 minutes, 90 minutes and 120 minutes with a flow rate of CO2 gas as the activating agent of 400 mL/min. The highest surface area that is represented by the iodine number namely 440 mg/g with temperature of activation conditions 900°C for 120 minutes. Based on research can be concluded the surface area of activated carbon bigger along with increasing temperature and time of activation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Yulian
"Adsorpsi merupakan suatu teknik separasi yang cukup populer dan pengaplikasiannya yang cukup banyak di dalam suatu industri. Diperlukan alternatif bahan baku untuk menggantikan batu bara sebagai bahan untuk membuat karbon aktif , maka bambu andong (Gigantochloa Verticillata) bisa jadi salah satu alternatif karena memiliki nilai karbon serta porositas yang cukup tinggi. Metode aktivasi karbon aktif yang dipilih adalah metode aktivasi kimia dengan activating agent yang digunakan adalah ZnCl2 dan CO2.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan temperatur dan waktu aktivasi yang tepat agar bisa memproduksi karbon aktif dengan luas permukaan yang besar. Luas permukaan tertinggi sebesar 1376 m2/g diperoleh dengan aktivasi selama 90 menit dengan suhu 800 oC. Sebagai pembanding, pada penelitian ini juga dilakukan pembuatan karbon aktif dengan metode aktivasi fisika dan diperoleh luas permukaan karbon aktif sebesar 840 m2/g.

Adsorption is a separation technique that is quite popular and its application are pretty much in a industry. Production of activated carbon is using a lot of coal (bituminous coal), but its availability is diminishing and can not be renewed.It is necessary to utilise another alternative and bamboo carriage (Gigantochloa Verticillata) could be an alternative for carbon source considering that its porosity is quite high. Activating agents used are ZnCl2 and CO2.
This research was conducted with the aim of obtaining an optimum temperature and time of activation in order to produce activated carbon with high surface area. The highest surface area achieved by the present research is 1376 m2 / g similar which requires by activation for 90 minutes at a temperature of 800 oC. In comparison, the study also using physical activation method obtained a surface area was 840 m2 / g.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shobrun Jamil
"Meningkatnya taraf ekonomi negara berkembang memacu meningkatnya pencemaran udara. Penelitian ini bertujuan untuk membuat filter masker karbon aktif yang berasal dari bambu betung melalui aktivasi menggunakan H3PO4 dan K2CO3. Bambu dipilih menjadi bahan dasar masker karena memiliki kandungan selulosa yang tinggi 42.4-53.6 serta ketersediaan yang berlimpah. Metode dip coating dilakukan untuk melapisi karbon aktif pada permukaan masker menggunakan perekat TEOS. Selanjutnya kapasitas adsorpsi karbon aktif diuji pada ruang kompartemen dengan mengalirkan campuran masing-masing gas CO dan CO2 dan udara tekan selama satu jam dan diukur perbedaan konsentrasi masukan dan keluaran gas menggunakan gas analyzer.
Hasil karaktersasi bilangan iod mencapai 916.3 mg/g dengan luas permukaan BET 465.2 m2/g. Analisis SEM-EDX menunjukkan bahwa karbon aktif tersusun atas 74.83 wt karbon. Hasil uji adsorpsi menunjukkan kemampuan penyerapan maksimum CO2 sebesar 4.8 mmol/g dengan waktu jenuh 7 jam. Sedangkan untuk CO, kapasitas adsorpsi dihitung selama 1 jam, menunjukkan kemampuan sebesar 0.184 mmol/g. Karbon aktif telah memenuhi standar SNI serta dapat diaplikasikan untuk pembuatan masker antipolutan yang mampu mengadsorpsi gas CO dan CO2 hingga ke batas aman yang telah ditetapkan.

This study aimed to determine wheth Increasing in economic level of developing countries led to increasing in air pollution problem. This research is aimed to make activated carbon based gas mask filter that was prepared from bamboo scraps by the combined activation using H3PO4 and K2CO3. Bamboo is selected as raw material because of its abundant availability and high cellulose content 42.4 53.6 . Dip coating is conducted to coat activated carbon on the surface layer of mask by adding TEOS compound. Furthermore, adsorption capacity of activated carbon is tested using compartment by flowing air containing CO and CO2 for one hour.
The results of the characterization shows that the iodine number of the activated carbon produced reaches 916.3 mg g with BET surface area of 465.2 m2 g. SEM EDX analysis shows that the carbon content is 74.83 . Adsorption capacity of activated carbon is tested using compartment by flowing air containing pollutant gas and compressed air for one hour. The results indicate that the maximum number of moles CO2 adsorbed is 4.8 mmol g with 7 hour saturated time, while adsorption capacity of CO measured in 1 hour test is 0.184 mmol g. Therefore, activated carbon has met the standards and can be applied for gas msk filter to eliminate CO and CO2 up to safety limit concentration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksita Utami
"Pada penelitian ini dilakukan produksi karbon aktif untuk keperluan medis dengan bahan baku kulit kacang menggunakan K2CO3 sebagai activating agent. Pengaruh suhu dan durasi aktivasi terhadap luas permukaan dan daya adsorpsi karbon aktif dianalisis. Proses aktivasi dilakukan pada variasi suhu 600°C, 700°C, 800°C dan durasi aktivasi pada variasi 60, 90, dan 120 menit. Luas permukaan karbon aktif yang direpresentasikan dengan Bilangan iodin dan daya adsorpsi terhadap methylene bluetertinggi adalah sebesar 1095 m2/g dan 299 mg/gdiperoleh pada suhu aktivasi 800°C selama 120 menit. Dibandingkan dengan indeks standar dari Depkes Indonesia dan United States Pharmacopeia, medicinal activated carbon dari kulit kacang ini mampu memenuhi standar kualitas Bilangan iodin dan daya adsorpsi terhadap methylene blue untuk digunakan dalam dunia medis.

This research aims to produce activated carbon for medicinal use from peanut shell using K2CO3 as an activating agent. The influence of the activation temperature and activation time on the surface area and Methylene Blue adsorpsion capacity was studied. The activation temperature was varied at 600°C, 700°C, and 800°C, and activation time was varied at 60, 90, and 120 minutes. The highest surface area represented by Iodine number and adsorptive capacity of methylene blue was 1095 m2/g and 299 mg/g, obtained by activation temperature of 800°C and activation time of 120 minutes. Compared with the quality index of Depkes Indonesia and United States Pharmacopeia standards, this peanut shellbased medicinal activated carbon fulfiled Iodine number and adsorptive power of methylene blue quality to be used for medicinal use"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niniek Dwi Hapsari
"Pembuatan karbon aktif menggunakan reaktor aktivasi dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karbon aktif berbahan baku batubara Barito, Kalimantan Selatan, dengan aktivasi menggunakan CO2 serta menganalisis pengaruh waktu aktivasi dan laju alir CO2 terhadap luas permukaan karbon aktif yang dihasilkan. Proses aktivasi dilakukan pada temperatur 900°C dan waktu aktivasi divariasikan pada 30 menit, 60 menit, dan 90 menit, serta laju alir CO2 divariasikan pada 300 mL/menit, 400 mL/menit, dan 500 mL/menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi waktu aktivasi dan laju alir CO2, maka luas permukaan yang direpresentasikan dengan bilangan iod semakin meningkat. Luas permukaan karbon aktif tertinggi yang direpresentasikan dengan bilangan iod sebesar 300,67 mg/g diperoleh dengan aktivasi pada laju alir CO2 sebesar 500 mL/menit dan waktu aktivasi selama 90 menit.

Preparation of activated carbon using activation reactor is done in this research. This research aims to produce activated carbon from Barito Coal, South Kalimantan, using CO2 activation and analyze the effects of activation time and CO2 flow rate on the surface area of activated carbon produced. The activation process carried out at a temperature of 900°C and activation time was varied at 30 minutes, 60 minutes, and 90 minutes, and CO2 flow rate was varied at 300 mL/min, 400 mL/min, and 500 mL/min. The results showed that increasing activation time and CO2 flow rate, the surface area represented by iodine number is increasing. The highest surface area of activated carbon which represented by iodine number of 300.67 mg/g obtained by activation with CO2 flow rate of 500 mL/min and the activation time for 90 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriana
"Karbon aktif adalah suatu karbon yang memiliki konfigurasi atom karbonnya terbebas dari ikatan dengan unsur lain dan porinya dibersihkan dari senyawa lain, sehingga permukaan serta pusat aktifnya menjadi luas, dan daya adsorpsinya meningkat.
Dalam penelitian ini, dilakukan pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa sawit untuk menurunkan konsentrasi gas CO dan menjernihkan asap kebakaran. Proses aktivasi dilakukan secara kimia dan fisika. Tahapan pembuatan karbon aktif meliputi karbonisasi, aktivasi kimia dan fisika.
Karbonisasi karbon aktif dilakukan pada suhu 400ºC dilanjutkan dengan aktivasi kimia dengan bahan pengaktif KOH dengan konsentrasi 75%. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas N2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC dan dilanjutkan dengan mengaliri gas CO2 selama 1 jam pada suhu 850ºC.
Penelitian ini menghasilkan karbon aktif yang memenuhi Standar Nasional Indonesia yang memiliki luas permukaan sebesar 1295 m2/gram dan juga dapat diaplikasikan untuk pemurnian gas polutan pada unit purifikasi asap dengan persen adsorpsisebesar 15,7%.

Activated carbon is carbon which has a configuration of carbon atoms free from bond with other elements and their pores are cleared of other compounds, so that the surface as well as its active center became widespread, and the adsorption increased.
This research performed the manufacture of activated carbon made from oil palm shell to reduce the concentration of CO gas and clear the fire smoke. The activation process is done chemically and physically. Stages of manufacture of activated carbon include carbonization, chemical and physics activation.
The carbonization of activated carbon is carried out at 400ºC, followed by chemical activation with KOH activator material of 75% concentration. Physical activation is done by flowing N2 gas for 1 hour at 850ºC and followed by flowing CO2 gas for 1 hour at 850 º C.
This research produces activated carbon which meet the Indonesian National Standard that has a surface area of 1295 m2/gram and can also be applied for the purification of pollutan gas in the smoke purification unit by adsorption of 15.7% with optimum particle size of 50-37 μm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Prasetyo
"Penelitian ini membuat karbon aktif dari limbah kulit kopi karena sampai saat ini pemanfaatan limbah kulit kopi belum maksimum. Aktivasi yang digunakan adalah aktivasi kimia menggunakan Kalium Karbonat karena berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, luas permukaan yang dihasilkan dapat bersaing dengan activating agent lain. Variasi yang dilakukan adalah variasi rasio massa activating agent/massa bahan baku 1/1, 3/2, dan 2/1 dan variasi suhu 600°C, 700°C, dan 800°C. Luas permukaan diperoleh dari konversi bilangan iod dengan hasil tertinggi adalah 891 m2/gram yang didapatkan dari suhu aktivasi 800°C dan rasio impregnasi 3/2. Sebagai pembanding, luas permukaan yang diperoleh dari aktivasi fisika menggunakan CO2 adalah 176 m2/gram.

This research aims to produce activated carbon from coffee shell waste due to utilization of coffee shell waste that far from maximum. Activation that will be used in this research is chemical activation using Potassium Carbonate because in previous researches show that surface area obtained by this activating agent can compete with other activating agent. The variation in this research is impregnation ratio and temperature. The impregnation ratio is 1/1, 3/2, and 2/1 while the temperature variation is 600°C, 700°C, and 800°C. The surface area is obtained by conversion of iod number with the highest result is 891 m2/gram which produced at temperature 800°C and impregnation ratio 3/2. Physical activation using CO2 is done for comparison and obtains surface area 176 m2/gram."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Ari Wibowo
"Teknologi Adsorbed Natural Gas (ANG) merupakan teknologi penyimpanan gas metana dalam keadaan teradsorpsi. Pada teknologi ini kapasitas penyimpanan gas metana dapat meningkat dibandingkan Compress Natural Gas dengan adanya karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karbon aktif berbasis tempurung kelapa sebagai adsorben penyimpanan gas metana dengan aktivasi kimia KOH dan aktivasi fisika 7500C dengan CO2. Hasil karbon aktif tempurung kelapa akan diuji kapasitas penyimpanan dan sebagai pembanding digunakan karbon aktif komersial. Parameter variasi yang digunakan adalah laju alir 10, 15, 20 slpm dengan tekanan batas 30 bar pada proses penyimpanan dalam kondisi dinamis. Peningkatan kapasitas penyimpanan gas metana melalui karbon aktif tempurung dan komersial adalah 94% dan 150% dibandingkan Compress Natural Gas pada tekanan 30 bar. Hasil terbaik didapat melalui laju alir 10 slpm pada tekanan 30 bar yaitu memiliki kapasitas penyimpanan 0,080 kg/kg dengan luas permukaan 953 m2/g dan karbon aktif komersial memiliki kapasitas 0,1 kg/kg dengan luas permukaan 1201 m2/g.

Technology Adsorbed Natural Gas (ANG) is a storage technology in condition adsorbed methane storage. In this technology methane storage capacity can be increased compared to Compress Natural Gas in the presence of activated carbon. The research aims to get coconut shell-based activated carbon as adsorbent methane storage with KOH chemical activation and physical activation with CO2 7500C. The results of coconut shell activated carbon would be test to storage capacity and as comparison commercial activated carbon used. Parameter variations in this research are flow rates of 10, 15, 20 slpm with a pressure limit 30 bar in the storage process in dynamic conditions. Increased methane storage capacity through coconut shell activated carbon and commercial are 94% and 150% compared Compress Natural Gas at 30 bar. Best results are obtained through a flow rate of 10 slpm at pressure of 30 bar which has a storage capacity of 0.080 kg/kg with a surface area of 953 m2/g and commercial activated carbon has a capacity of 0.1 kg/kg with a surface area of 1201 m2/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>