Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59292 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisran Hadi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
899.224 4 WIS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gonggrijp, G.
Djakarta: Balai Pustaka, 1948
899.22 GON a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sutan Iskandar
Djakarta: Balai Pustaka, 1981
899.224 4 NUR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sutan Iskandar
Bukittinggi : Nusantara, 1961
899.224 4 NUR h (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sutan Iskandar
Djakarta: Balai Pustaka, 1953
899.224 4 NUR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Hikayat Malim Deman sebagai peninggalan kesustraan Melayu Klasik amatlah berharga. Melalui pendekatan diktatis yang ditekankan pada aspek estetik yang terdapat di dalam narasi, didapati bahwa hikayat ini tedak sekadar bermanfaat sebagai pelipur lara. Nilai yang diperoleh dari hasil pembacaan secara tekstual maupun kontekstual dari hikayat ini menunjukkan bahwa ajaran kebijaksanaan, kesetiaan, ketakziman, kesadaran dan kerja keras merupakan nilai yang mempu memperkaya kehidupan rohani pembaca."
JMN 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyid Sartuni
"Kaba sebagai sastra Minangkabau sudah lama dikenal masyarakatnya sebagai sastra lisan. Perkembangan kaba ini telah diteliti oleh Junus. Ia menyimpulkan bahwa kaba dibagi atas dua zaman, yakni yang dihasilkan sebelum abad ke-20 yang dinamakan kaba klasik dan sesudah abad ke-20 yang disebut kaba nonklasik (1984:19). Semula, kaba memang milik bersama karena kaba yang tergolong kaba klasik tidak mencantumkan nama pengarang. Hal ini berlanjut dari generasi ke generasi sebelum abad ke-20. Di samping itu, norma-norma kehidupan yang dijalankan masyarakat dituangkan ke dalam kaba.
Kaba secara umum mempersoalkan pendidikan. Kaba yang dimaksudkan adalah jenis sastra tradisional Minangkabau yang berbentuk prosa lirik. Penyampaiannya dilakukan dengan gaya yang khas Minangkabau, yaitu berkisah dengan irama tertentu yang diiringi alat musik tradisional Minangkabau (Junus, 1987:17 dan Esten, 1990:107). Cara panyampaian kaba demikian disebut bakaba. Pada mulanya kaba itu tidak ditulis tetapi didendangkan atau dinyanyikan oleh tukang kaba atau si jobang (Philip, 1980).
Bakaba merupakan kesenian rakyat Minangkabau yang menyampaikan suatu kisah dengan iringan salah satu alat musik tradisional Minangkabau seperti saluang, rabab, pupuik, adok, talempong, serta korek api, dan kecapi. Bakaba dapat disampaikan oleh satu orang atau dua orang; yang disebut belakangan itu menggunakan alat musik tiup seperti saluang dan pupuik. Bakaba dilakukan oleh tukang kaba di hadapan khalayak dalam suatu upacara seperti pesta perkawinan, sunatan, panen padi, pengukuhan kepala suku, dan ulang tahun kota-kota di Sumatera Barat. Bakaba dilaksanakan setelah salat Isya sampai larut malam, bahkan ada yang sampai pagi, bahkan kadang-kadang sampai ke malam berikutnya. Dibandingkan dengan sastra tradisional lainnya, seperti sastra Sawa dan sastra Melayu, sastra tradisional Minangkabau jarang diteliti dan ditelaah dari sudut ilmu sastra (Ikram, 1980). Atas dasar latar belakang di atas saya menetapkan kaba sebagai objek penelitian tesis ini; yang saya pilih adalah kaba "Rancak Dilabuah".
Ada beberapa alasan yang mendasari pemilihan Pertama, kaba ini dikenal oleh masyarakat Minangkabau sampai saat ini sehingga terdapat beberapa naskah dengan judul yang sama maupun yang berbeda dari berbagai pengarang. Naskah yang berhasil saya dapatkan ada delapan dari enam penyalin dan satu penerjemah. Keenam penyalin itu adalah Datuk Panduko Alam, Soetan Pamoentjak, M.K. Soetan Pangeran, I.D. Dt. Tumanggung, H.Dj.Dt. Bandaro Lubuksati, M.Z.St. Pamuncak, dan seorang penerjemah, yakni Anthony H. Johns. Kedelapan naskah ini ditulis dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Minangkabau, bahasa Indonesia, dan terjemahan dalam bahasa Inggris. Yang terbanyak ditulis adalah dalam bahasa Minangkabau, yaitu ada enam naskah. Naskah yang "pertama" disalin oleh Dt. Pandoeko Alam berbahasa Minangkabau dengan huruf Latin dan berupa tulisan tangan di atas kertas. Tujuh naskah lainnya dicetak, yaitu enam naskah dalam huruf Latin dan satu naskah dalam huruf Arab (1910)."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Trisman
"This research wants to find out the character and function of mamak (the maternal uncle) and ninik mamak (the adat chiefs) and also the background their depiction in Sitti Nurbaya and Anak dan Kemenakan by Marah Rusli. The theoretical framework which is applied in the research is sociology literature approach. The application of this theory in this research based on the point of view that literature is a social and cultural product that could be able to analysis with the social and cultural approach. Literary work, then, cannot be fully understood apart from the milieu or culture in which it was produced. It must be studied in the widest possible context. Every literary work is the result of a complex interaction of social an cultural factors.
The conclusion of this research states that the depiction of mamak and ninik mamak of Sitti Nurbaya and Anak dan Kemenakan are different from the concept of them according to Minangkabau's custom. Mamak and Ninik mamak are two important elements in whole Minangkabau social structure. They have responsibility in daily life of their own matrilineal kinship group. They also have to respected to the adat regulation. In Sitti Nurbaya and Anak dan Kemenakan, mamak dan ninik mamak are depicted in the atmosphere conflict between those who wishes and disires to keep the tradition and those who wishes an improvement in apply of adat.
The depiction of the character and the function of them is influenced by several factors. Firstly, the background of the writer. Marah Rusli came from the coastal lowland of Minangkabau (Rantau) which it has differentiation in social culture from the interior highland (Darat). Secondly, Sitti Nurbaya and Anak dan Kemanakan are published by Balai Pustaka which it had several clafication and wisdom in publishing literary work. Thirdly, the social history influences. The education aspect has a stimulating effect on awakening Indonesia young generation's consciousness in their life. Marah Rusli, one of the Indonesia young writer, was influenced by the time and his education and wishes an improvement in application of adat system in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Gusti Yanti
"Western education that followed by womenhood gives influence to their life because the contradiction of traditional and modern thought in Minangkabau society, such as contained in Sitti Nurbaya (Marah Rusli), Ka/au Tak Untung (Selasih), and Pertemoen II (A.St. Pamoentjak). The educated women figure in the novels have experience in their life because of education. The purpose of the study is to describe educated Minangkabau women and their conflict in the society. The study uses sociology of literature approach because of relating to the situation of Minangkabau society at the beginning of period Western education coming to Minangkabau.
The result of the study describes educated women whom have thought, view, wishing, attitude, and action which influenced by education. The consequence of the education produces infraction, conflict, or contradiction in their life. It's caused by their thought, view, wishing, attitude, and action don't jibe with norm and custom in the society. The educated women don't have strength to face conflict or contradiction which happened. They surrender to the conflict which happened in their life. The surrendering result suffering to the women figures. Sitti Nurbaya and Muslina are the figures whom don't receive the surrendering fully, so that they do resistance to the conflict. The resistance doesn't give result. On the contrary, they have worse suffering. The educated women have "defeat" in facing the conflict bacause the tradition of the society which's still strong."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Meigalia
"Salawat Dulang adalah salah satu bentuk sastra lisan Minangkabau yang bertema keagamaan. Salawat Dulang ini tidak hanya sekedar menghibur pendengarnya, namun juga menyampiakan dan membahas masalah-masalah mengenai agama islam. Pesan-pesan mengenai agama islam yang ada dalam peliasnan teks salawat dulang ini ternyata tidak selalu sampai pada pendengarnya,. Hal itu kadang-kadnag disebabkan oleh pelisanan atau artikulasi yang tidak jelas dari tukang salawatnya atau pun perhatian pendengarnya lebih terfokus pada irama pendendangan. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibahas dan dideskripsikan isi dari teks Salawat Dulang tersebut. Fokus pembahasannya adalah amanat yang terdapat di dalam teks yang berhubungan dengan agama islam. Data diambil dari pertunujukan Salawat Dulang yang telah direkam dalam bentuk VCD dengan judul _Martabat Diri_. Dalam tulisan ini teks Salawat Dulang yang dilisanan itu ditranskripsikan dan diterjemahkan dari bahasa Minang menjadi bahasa Indonesia. Dalam teks tersebut ternyata kosakata yang ada tidak hanya berupa kosakata bahasa Minang tetap juga ada bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Bahasa Arab yang ada juga banyak yang sudah mendapat pengaruh dari bahasa Minang, baik dari makna maupun pelisanannya. Dalam teks salawat dulang tersebut ada 6 maslah mengenai agama islam yang dibahas, yaitu mengenai hakikat nyawa tubuh setiap manusia yang terdiri atas jasad dan rohani, cara mendekatkan diri pada Allah melalui zikir,masalah salat, asal kehidupan, akhir kehiduoan, serta cara mendapatkan martabat diri yang tinggi. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa masalah mengenai agama islam yang ada dalam teks Salawat Dulang adalah masalah syariat (ajaran yang bersumber dari Al-Quran dan hadis), serta masalah tasawuf (ajaran atau cara mendekatkan diri kepada Allah)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>