Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leech, Clifford
New York: Grove Press, 1963
821.47 LEE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Berlin, Normand
London: Macmillan Education, 1988
812.5 BER e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Marwatri Nugrahani
"Skripsi ini mencoba menganalisis kekhasan tragedi batin Eugene O'Neill melalui lakonnya, The Great God Brown, dengan cara memperbandingkannya dengan konsep tragedi Wasik Aristoteles. Aristoteles menekankan alur dengan tragic actions (lakuan-lakuan tragis) sebagai pemicu efek tragis dalam tragedi. Lakuan tragis di sini mengacu kepada lakuan fisik yang menghasilkan suatu kejadian tragis yang spektakuler. Itu sebabnya Aristoteles tidak terlalu mementingkan peranan tokoh dan penokohan dalam menghasilkan efek-efek tragis. Sebaliknya tragedi khas Eugene O'Neill justru menyoroti kehidupan batin manusia. Lakuan tragis yang ditemukan terjadi di dalam batin tokoh. Untuk itu tokoh dan penokohan menjadi lebih penting daripada alur cerita. Sang tokoh ada dalam satu perjuangan menyelesaikan konflik-konflik batinnya yang membawa kepada satu tragedi batiniah. Hal ini tergambar melalui perjalanan kepribadian yang dilalui tokoh-tokoh utama lakon The Great God Brown, Dion Anthony dan Billy Brown. Konflik yang mereka alami adalah konflik-konflik batin yang timbul karena adanya suatu keterbagian kepribadian (split personality). Topeng-topeng dikenakan para tokoh untuk menggambarkan suatu kepribadian baru yang mereka kenakan. Topeng-topeng itulah yang terus-menerus bertentangan dengan kepribadian asli tokoh dan menyebabkan berbagai konflik batin. Perjuangan tokoh utama dalam lakon The Great God Brown adalah untuk menyelesaikan konflik-konflik batinnya. Satu-satunya cara untuk memenangkan pergumulan batinnya adalah dengan membuka topeng dirinya. Tapi pembukaan topeng menuntut satu bayaran yang amat mahal, yaitu keratian kepribadian tokoh. Tragedi yang dialami tokoh-tokoh tragis Eugene O'Neill adalah tragedi batiniah, yang disebabkan oleh lakuan-lakuan tragis batiniah yang membawa kepada kematian kepribadian. Hal inilah yang dialami oleh Dion Anthony dan Billy Brown. Dalam proses pembukaan topeng diri mereka, mereka berhasil mencapai kemenangan atas konflik batin mereka, namun semua itu dibayar dengan kematian kepribadian mereka. Dengan dernikian lakon ini dapat menggambarkan konsep tragedi batin khas Eugene O'Neill."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Fauziah
"Korpus yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua drama O'Neill, yaitu Beyond the Horizon dan Desire Under The Elms karena dibandingkan dengan tokoh utama perempuan lain dalam semua dramanya, tokoh utama perempuan dalam kedua drama ini, Ruth Atkins dan Abbie Putnam, menimbulkan dampak yang paling destruktif, yaitu mengakibatkan kehancuran satu keluarga. Ruth Atkins dan Abbie Putnam juga memiliki satu persamaan, yaitu mereka berdua termasuk arketipe wilful woman. yaitu arketipe perempuan yang memberontak terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat patriarkal. Selain itu, kedua drama ini memiliki tema., pola dan setting yang sama., yaitu tema cinta segi tiga, kedua tokoh utama perempuan tersebut dicintai oleh dua orang laki-laki yang memiliki hubungan keluarga, dan setting di pertanian New England, Amerika, pada abad-19. Penelitian ini akan menggunakan dua buah argurnen sebagai titik tolak dalam meneliti pencitraan kedua tokoh utama perempuan tersebut, yaitu: 1. argumen arketipe citra perempuan di teater Lesley Ferris, dengan menggunakan pendekatan feminisme, bahwa arketipe wilful woman digambarkan sebagai seorang perempuan jahat dan arketipe tersebut digunakan oleh para dramawan patriarkal untuk meneguhkan norma patriarkal dalam masyarakat 2. argumen oposisi biner Marysia Zalewsky bahwa oposisi biner terdiri dari kategori maskulinitas dan femininitas. Kategori maskulinitas yang digunakan untuk laki-laki mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dan lebih baik daripada kategori femininitas yang digunakan untuk perempuan. Sedangkan landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ideologi gender the cult of true womanhood_. Hasil penelitian menunjukkan kalau O'Neill menampilkan Ruth Atkins dan Abbie Putnam sebagai korban dari ideologi gender the cult of true womanhood. Hal tersebut menunjukkan kalau O'Neill ingin memperlihatkan kekejaman masyarakat patriarkal pada abad-19 di Amerika. O'Neill juga menggunakan oposisi biner, yaitu kategori maskulinitas dan femininitas untuk menunjukkan kalau perempuan manapun yang kuat (maskulin) maupun yang lemah (feminin) dapat menjadi korban dari ideologi gender the cult of true womanhood. Kedua hasil penelitian tersebut menunjukkan kalau O'Neill ingin mengkritik ideologi gender the cult of true womanhood melalui dua karya dramanya Beyond the Horizon dan Desire Under The Elms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna R. Abdurrivai
"Dunia O'Neill jang kita batja hampir selalu merupakan suatu lukisan jang tidak gembira dari dunia sekelilingnja. Dunia O'Neill ini adalah tempat bagi mereka jang kesepian, penuh frustrasi dan tanpa pegangan - dimana manusia menemui kegagalan untuk mengerti satu sama lain - dimana manusia mendambakan tjinta, pengertian dan simpati dimana manusia adalah korban dari kelemahan2-nja sendiri.Suasana konflik jang tak berkeputusan antara manusia dan alam sekelilingnja, antara sesama manusia dan konflik didalam diri manusia sendiri meliputi drama2-nja. Lianusia didalam karja O'Neill digambarkan sebagai machluk jang tidak berbahagia, selamanja berdjuang untuk mendapatkan suatu tempat jang pasti dan lajak didunia dan berusaha untuk memperoleh ketenteraman batin. Tetapi manusia lemah dalam menghadapi daja2 diluar dirinja dan banjak sedikitnja mereka adalah korban dari konflik2 di_dalam dirinja sendiri.Apakah sebenarnja maksud O'Neill dengan membawakan pada pembatjanja suatu dunia jang suram sebagaimana jang dilukiskan oleh drama2-nja? Apakah O'Neill bermaksud supaja kita menjadari bahwa dunia tiada lain hanja suatu perdjuangan jang sia2 untuk wentjapai kebahagiaan-konflik jang tak henti2-nja dan frustrasi - perdjuangan.

The world that Eugene O'Neill has always tried to bring forth to us through his plays is mostly a sad one, a dark and brooding interpretation of the world. It is the world where men suffer from loneliness, frustration and a sense of insecurity - where men often fail to under-stand or communicate with each other - where men are craving for love, sympathy and understanding - where men are victims to their own weakness or flaw of character. The atmosphere of never ending conflicts between Man and Nature, between Man and Man, between Man and himself - the ever present struggle of man to escape the unpleasant realities of his life overwhelms his plays. Man in O'Neill's plays is depicted as an unhappy creature, constantly fighting for a firm stand in the world, striving to gain a feeling of security. But man is weak against the forces working outside him _and he is more or less liable to the forces working in him_his own inner conflicts. What is actually O'Neill's purpose in presenting us such a gloomy world? Does he want to make us see that this world is nothing but futile fighting for happiness - constant conflicts leading to frustration -- desperate struggle to free oneself from the clutch of Fate - that men going through the storm of life are provided with_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1971
S14064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dordrecht: Martinus Nijhoff, 1985
340 POW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andam Dewi Saptarini
"Skripsi ini berisi penelitian mengenai tokoh mayat dalam drama Amedee ou Comment s'en debarrasser karya Eugene lonesco. Tujuan penelitian adalah untuk memahami hubungan mayat dengan keseluruhan karya serta untuk memahami makna mayat.
Metode yang dipakai adalah metode struktural. Teori yang digunakan untuk menganalis adalah teori tentang tearer yang dijabarkan oleh Anne Ubersfeld yang mencakup teori alur dan skema antar, tokoh, ruang dan waktu, serta teori tentang metafora dari Mariana Tutescu.
Hasil penelitian memperlihatkan hubungan mayat dengan unsur-unsur struktur karya yaitu dengan alur tokoh, ruang dan waktu. Analisis alur dilakukan dengan menyusun skema aktan. Hasil penelitian menunjukkan mayat berperan dalam alur. Keberadaan mayat mencetuskan konflik dan usaha subyek untuk membuangnya menyebabkan gerak alur. Pembahasan tokoh menunjukkan bahwa mayat mempengaruhi kondisi tokoh, tindakan tokoh dan hubungan antar tokoh. Tokoh menjadi terpenjara dalam rumah mereka, tidak bebas, tertekan, ketakutan dan menderita. Hubungan antar tokoh yang telah renggang atau tidak harmonis bertambah buruk dengan kehadiran mayat tersebut.
Dari analisis tokoh juga terlihat bahwa mayat adalah satu_satunya tokoh yang bebas dan menyebabkan tokoh lain tidak bebas. Mayat memenuhi ruang tempat tinggal tokoh. Dia mendesak tokoh. Selain mempengaruhi ruang fisik, kehadiran mayat juga mempengaruhi la vie interieure kedua tokoh yang lain. Ruang dalam drama ACS memiliki 3 fungsi yaitu fungsional, referensial dan simbolis.
Ruang yang tertutup rapat melambangkan manusia yang terasing dari sekelilingnya. Oposisi-oposisi ruang (ruang tertutup dan ruang terbuka, ruang penuh dan ruang kosong) mematerialisasikan perasaan_-perasaan tokoh-tokohnya yaitu tekanan dan kelegaan. Pertumbuhan mayat seiring dengan berjalannya waktu. Kehadiran mayat juga mempengaruhi waktu subyektif kedua tokoh yang lain.
Analisis mengenai makna mayat melalui kajian tema-tema memperlihatkan bahwa mayat dalam drama ini melambangkan kematian cinta kedua pasangan tersebut. Atau dengan kata lain, mayat itu metafora dari kematian cinta. Selain simbol dari kematian, mayat dalam ACS merupakan simbol dari kebebasan. Pemahaman makna mayat akan memperjelas pemahaman drama ini karena mayat menjadi kunci dalam drama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Nugraha
"Antara tahun 1901-1920 merupakan masa-masa awal Partai Sosialis Amerika Serikat (PSAS) sekaligus masa keemasan mereka. Pada saat tersebut PSAS berada dibawah kepemimpinan Eugene Victor Debs, seorang tokoh sosialis sekaligus pemimpin buruh perkereta apian di Amerika Serikat (AS) yang berhasil menyatukan semua elemen sosialis di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. PSAS tumbuh menjadi partai ketiga yang di segani selain partai demokrat dan republik sebagai partai utama di AS. Pada masa tersebut PSAS berhasil meraih simpati masyarakat AS dan mendapatkan jumlah suara pada beberapa pemilu selama masa tersebut. Keberhasilan tersebut bisa dilihat dengan banyaknya wakil sosialis duduk dalam kursi eksekutif dan legislatif pada saat itu. Keberhasilan ini tidak terlepas dari tangan dingin Eugene Victor Debs sebagai tokoh sosialis yang disegani. Sikapnya yang anti perang dan dekat serta membela kaum lemah seperti kaum buruh yang di tindas kaum kapitalis, kaum negro dan wanita yang mendapatkan diskriminasi dalam masyarakat serta kaum imigran menarik hati sebagian masyarakat AS. PSAS dibawah kepemimpinan Eugene Victor Debs akhirnya tumbuh menjadi kekuatan politik dan alternatif pilihan bagi pemilihnya pada konstelasi politik AS pada awal abad ke-20."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morgan, Jane
London: Routledge , 1979
155.4 MOR n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
O`neill, Eugene
Green Britain: Penguin Books, 1970
822.9 ONE f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>