Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75764 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Yuliharza
"PT. Televisi Transformasi Indonesia atau Trans TV adalah salah satu televisi swasta nasional yang ada di Indonesia. Trans TV hadir sebagai televisi swasta ke delapan yang mengudara di Indonesia sejak memperoleh izin siarnya pada Oktober 1998. Bersiaran pertama kali pada 15 Desember 2001, perusahaan yang dimiliki oleh Chairul Tanjung ini telah hadir dan berkembang sebagai salah satu televisi swasta yang berbeda dan diperhitungkan di Indonesia. Sebagai stasiun televisi yang besar, Trans TV diharuskan memiliki manajemen produksi yang solid dan menganut ?zero mistakes? pada setiap produksi tayangan-tayangannya. Hal ini tentu saja membutuhkan tim yang solid yang dapat mewujudkan manajemen produksi yang baik sehingga program-programnya dapat ditayangkan dengan sempurna.
Salah satu bagian penting dari manajemen produksi ini adalah seorang asisten produksi. Seorang asisten produksi diharuskan memahami dan menjalankan tugas dan kewajibannya dari pra-produksi, produksi, pasca-produksi, hingga evaluasi setelah program tersebut ditayangkan. Begitu juga dengan asisten produksi di dalam Trans TV. Laporan magang ini akan menjelaskan secara lengkap bagaimana tugas dan kewajiban seorang asisten produksi secara teori dan bagaimana pekerjaan seorang asisten produksi di Trans TV. Selain itu, pada laporan magang ini juga diberikan saran bagi akademis dan perusahaan.

PT. Television Transformation Indonesia or Trans TV is one of the national television in Indonesia. Trans TV is the eighth television that got the legal permission in broadcasting in Indonesia at October 1998. Was first broadcast on December 15, 2001, the company owned by Chairul has been present and grow as one of the different television in Indonesia. As a major television station, Trans TV must have a solid production management and adopt 'zero mistakes' on each production. This point of course requires a solid team that can achieve good production management so that programs can be aired perfectly.
One of the important part of the management production is a production assistant. A production assistant must understand and carry out the duties and obligations of preproduction, production, post-production, and evaluation after the program aired. And so must production assistant at the Trans TV. This internship report will explain fully how the duties and responsibilities of a production assistant theoretically and jobdesk of production assistant at Trans TV. In addition, this internship report is also provided some suggestion for academic and corporation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fadjrina
"Makalah ini berupaya memahami tren replikasi dalam industri televisi Indonesia hari ini dengan mengambil kasus "Goyang Caisar". "Goyang Caisar", yang awalnya merupakan satu segmen dalam pogram Yuk Kita Sahur Trans TV, menampilkan para penonton, kru, dan pengisi acara menari bersama mengikuti koreografi yang dipimpin oleh Caisar Putra Aditya, dengan lagu-lagu dangdut sebagai musik latar pengiring ‘goyang’ ini. Trans TV kemudian menayangkan siaran ulang Yuk Kita Sahur dalam Best Moments of YKS dan membuatnya menjadi acara tetap melalui Yuk Keep Smile dan YKS, sehingga "Goyang Caisar" pun dapat menyapa pemirsa televisi Indonesia setiap hari dalam seminggu. Dalam setiap acara tersebut, rating dan share yang diperoleh Trans TV terus tinggi. Kesuksesan "Goyang Caisar" ini lantas disusul dengan kemunculan beberapa ‘goyang’ lain di acara-acara hiburan televisi Indonesia lainnya. Makalah ini akan berusaha menjelaskan bagaimana fenomena "Goyang Caisar" merupakan salah satu bentuk industri budaya (Adorno & Horkheimer, 2002) dengan praktik imitasi, komodifikasi, serta mass-deception atau pengelabuan massa.

This paper tries to understand the replication trend in Indonesian television industry today by taking the case of "Goyang Caisar" (Caisar’s Moves). "Goyang Caisar", which was initially one of the segments in the program Yuk Kita Sahur Trans TV, shows the program’s audience, crew, and performers dancing together by following the choreography led by Caisar Putra Aditya, with dangdut songs as its background music. Trans TV then broadcasts the reruns of Yuk Kita Sahur in Best Moments of YKS, and then Yuk Keep Smile and YKS, thus making "Goyang Caisar" available in Indonesian television seven days a week. In each of those programs, Trans TV received a high and steady numbers of rating and share. This success of "Goyang Caisar" is then followed by the emergence of other ‘dances’ in Indonesian television. This paper argues that the phenomenon of "Goyang Caisar" is a manifestation of Indonesian television as a culture industry (Adorno & Horkheimer, 2002), especially on the practices of imitation, commodification, and mass-deception.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Tamala
""White Snake Legend (白蛇传)" television series is a story based on novel that firstly published in Song Dynasty. This television series told us about love story between a husband and wife named Xu Xian and Bai Shu Zhen that was prohibited by a monk named Fa Hai,because Bai Shu Zhen is a ghost. The purpose of this research is to express various myths in this television series and to discuss its development in Chinese society?s life. The method of this research is qualitative method. This research told that myth and Chinese society?s life are inseparable, so less or more Chinese society?s life is influenced by them.

Serial televisi "Legenda Ular Putih (白蛇传)" adalah cerita yang diangkat berdasarkan novel yang muncul pertama kali pada masa dinasti Song. Serial televisi ini bercerita tentang kisah cinta sepasang suami istri yang bernama Xu Xian dan Bai Shu Zhen yang ditentang oleh seorang biksu yang bernama Fa Hai dikerenakan sang istri adalah seorang siluman. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan mitos-mitos yang ada dalam serial televisi "Legenda Ular Putih (白蛇传)" dan membahas perkembangan mitos-mitos tersebut dalam kehidupan masyarakat Cina. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa mitos sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Cina, sehingga mempengaruhi kehidupan mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Fitrianto
"BAGIAN 1
Analisis Situasi
Fenomena eskapisme pada masyarakat urban makin marak terjadi, hal ini di dukung oleh desakan, himpitan dan permasalahan sosial di kota metropolitan, akibatnya banyak masyarakat yang melakukan berbagai macam cara untuk melakukan eskapisme, program reality show ini akan mengulas berbagai macam cara eskapisme yang menarik sehingga dapat dijadikan inspirasi untuk melakukan eskapisme di kota besar.
BAGIAN 2
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype
Manfaat utama pengembangan prototype ini adalah untuk menjadi inspirasi bagi masyarakat yang jenuh dengan rutinitas kota yang penat yang ingin mencari kesegaran baru. Tujuan utama pengembangan prototype ini adalah untuk membuat suatu program hiburan di televisi Indonesia yang tidak hanya menghibur namun juga menginspirasi.
BAGIAN 3
Prototype yang Dikembangankan
Prototype yang dikembangkan adalah prototype tayangan reality show yang berjudul “Great Escape” yang bercerita tentang perjuangan 3 orang laki-laki yang selalu ingin lari dari desakan dan himpitan Ibu Kota.
BAGIAN 4
Pre-Test dan Rencana Evaluasi
Pre-test dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan melakukan wawancara praktisi. Sementara rencana evaluasi program akan dilakukan dengan metode focus group discussion ( FGD).
BAGIAN 5
Anggaran
Anggaran pembuatan prototype ini sebesar Rp 1.150.000,- . Rencana anggaran produksi program untuk satu episode sebesar Rp 32.500.000,-. Penghitungan pendapatan program bukannya dihitung melainkan ditetapkan berupa target revenue.

PART 1
Situation Analysis
The phenomenon of escapism was a often occurs in urban society , it is supported by the insistence, crush and social problems in metropolitan, as a result many people doing eskapisme in various ways, this reality program will review fun ways of eskapisme so that inspiring perform eskapisme in the big city.
PART 2
Benefits and Goals of the developing Prototype.
The main benefit of this prototype development is inspiring for people to bore with the routine who want to refreshing. The main purpose of prototype development is to create an entertainment program on Indonesian. television that not only entertain, but also inspiring. television that not only entertain, but also inspire.
PART 3
The development of Prototype
Prototype "The Great Escape" which tells the story of the struggle of three men always runs away from insistence and pressure of Capital.
PART 4
Pre-Test and Evaluation
The pre-test was implemented use a survey by means of questionnaires and interviews practitioners. While the program evaluation plan will be carried out by the method of focus group discussion (FGD).).
PART 5
Budgeting
This prototype budget of Rp 1.150.000, -. Plan program production budget for one episode of Rp 32.5 million, -. Calculated program income calculation but instead set a revenue target.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54197
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maritta Cinintya Rastuti
"Tipe program berita morning show di Indonesia mengalami kenaikan popularitas beberapa tahun belakangan ini, bahkan ada yang menamakannya 'televisi primetime baru'. Berbeda dari program berita konvensional, morning show memiliki keunikan. Makalah ini meneliti isi dari tiga morning show yang tayang di stasiun televisi nasional - Apa Kabar Indonesia Pagi (tvOne), 8-11 Show (Metro TV), dan Indonesia Morning Show (NET.) - dengan tujuan memaparkan usaha-usaha para produser dalam membedakan program mereka dengan program saingannya.
Dengan analisis kualitatif terhadap morning show, makalah ini berargumen mengenai kompleksitas dan inovasi dalam industri televisi, yang kemudian memunculkan disagregasi dalam program berita. Meskipun fenomena morning show di stasiun televisi komersial menunjukkan adanya homgenisasi, ditemukan bahwa demi menjangkau segmentasi yang berbeda, ketiga program yang diteliti mencoba membedakan muatan dan menunjukkan adanya inovasi serta arah baru.

As a type if news programme, Indonesian morning shows are experiencing an increase in popularity in the past few years. Some have even labeled them as 'new prime time television'. Morning shows differ itself from conventional news programmes, and posses several unique traits. This article examines three morning shows currently being aired on national television stations - Apa Kabar Indonesia Pagi (tvOne), 8-11 Show (Metro TV, and Indonesia Morning Shows (NET.) - to describe the attempts made by their producers to differentiate their programme from their competitors.
By using qualitative analysis on morning shows, this paper argues on the complexities and innovations within the television industry, which further leads to disaggreagtion in news programmes. Although the phenomenon of morning shows in commercial television stations show homogenisation, it is found that in order to reach different segments, these three studied programmes attempt to produce distinctive content that shows innovation and new directions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Bonara
"Twitter menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan berbagai hal, mulai dari opini, kritik hingga gosip. Perbincangan mengenai program acara televisi kini marak dilakukan oleh pengguna Twitter karena 40% orang juga mengunjungi situs jejaring sosial ketika sedang menonton televisi (news.yahoo.com, 2011). Twitter kerap menjadi media yang ramai saat ada topik hangat tengah berlangsung.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan Twitter yang dilakukan oleh program acara televisi terhadap peningkatan Rating dan Share. Penelitian ini mengambil studi kasus pada salah satu industri televisi nasional yang berkantor pusat di DKI Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan analisis statistik inferensial dan teknik analisis regresi linier. Variabel penelitian didapat dari studi literatur mengenai metrik media sosial dan Rating Share setiap program acara televisi.
Hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan Twitter pada program acara di televisi memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap peningkatan Rating dan Share dengan nilai koefisien korelasi 0,760 dan 0.769, dimana Follower, Mention, Rasio Followers To Following dan Hashtag(#) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan Rating dan Share. Namun hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa akun Twitter program acara televisi gagal membangun engagement yang seharusnya dilakukan di media sosial Twitter.
Terbatasnya cakupan penelitian, kurangnya beberapa data serta tidak adanya hubungan sebab-akibat antara pengaruh penggunaan Twitter terhadap peningkatan Rating dan Share pada program acara televisi menjadi saran bagi penelitian selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini.

Twitter has become a massive platform to deliver variety of things such as opinion, criticism and gossip. The discourse about television program are now commonplace by Twitter’s user as 40% people also visiting social media networking while watching television (news.yahoo.com, 2011). Twitter is often became a crowded media when there is a hot topic discussed in real world.
This research aimed to see whether the usage of Twitter applied by television program affect the enhanced Rating and Share. This research took a case study on one of the national television industry headquartered in Jakarta.
This research use quantitative methodology with inferential statistical analysis and regression linier analysis technic. Variables are obtained from study literature of Social Media Metrics and television program Rating and Share.
The results prove that Twitter have a strong correlation to the enhanced Rating and Share television program with coefficient correlation 0,760 and 0.769, where Follower, Mention, Rasio Followers To Following and Hashtag(#) have significant effect. However, these results also indicate that the Twitter account of television programs failed to build engagement that supposed to do in social media.
Although Twitter prove to have an impact to the enhanced Rating and Share television program, but the limited scope of study, the lack of some data and the absence of causal relationship between Twitter and Rating and Share television program are become the next suggestion for further research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Fachruddin
Jakarta: Kencana, 2012
384.553 AND d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jorine Utari Soetjahjo
"Industri televisi mengalami perkembangan sejak dikeluarkannya ijin pendirian stasiun televisi oleh swasta pada tahun 1988, dengan dipelopori oleh PT Rajawali Citra Indonesia (RCTI), yang selanjutnya diikuti stasiun-stasiun lainnya, seperti Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Surya Citra Televisi (SCTV), Andalas Televisi (ANTV) dan Indosiar. Perkembangan televisi ini dimungkinkan karena kelonggaran-kelonggaran perijinan yang diberikan pemerintah, kecepatan antisipasi pihak swasta dan perkembangan teknologi pertelevisian itu sendiri.
Situasi dan kondisi eksternal yang cepat berubah menjadikan suatu tantangan tersendiri bagi manajemen RCTI untuk mampu bersaing di Industri televisi nasional. Kejelian manajemen RCTI dalam melakukan positioning pasar dan perencanaan keputusan yang tepat akan sangat menentukan dalam mengantisipasi peluang yang ada. Tujuannya adalah untuk peningkatan kepuasan pelanggan dan citra terbaik perusahaan di masa yang akan datang.
Hasil analisis SWOT dari posisi bersaing RCTI di industri televisi telah menunjukkan strategi agresif dapat dilakukan. Hasil analisis menunjukkan keunggulan relatif RCTI dalam hal kualitas siaran, inovasi program, inovasi teknologi, dan citra. Kelemahan relatif RCTI terletak pada faktor pelayanan dan ketersediaan faktor iklan.
Keberhasilan RCTI di masa yang akan datang sangat tergantung dari upaya penyempurnaan kinerja dan sikap profesionalisme manajemen yang tinggi dalam meningkatkan mutu siaran dan pelayanan pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Nama Noviyani NuraeniProgram Studi SosiologiJudul Pergeseran Wewenang Struktur Formal Dalam Proses Produksi Program Hiburan Televisi Dengan Soft Systems Methodology Kasus Program Hiburan Susuya Penelitian ini ingin melihat pergeseran wewenang struktur formal yang diakibatkan oleh kuatnya struktur informal dalam program Susuya MNC TV Hasil observasi awal menunjukkan adanya pergeseran wewenang dari Produser kepada Host Dengan menggunakan metode Soft Systems Methodology ditemukan beberapa kondisi problematik yang terjadi yaitu Host secara tidak langsung menjadi pemimpin leader dalam proses produksi program Susuya terutama yang berhubungan dengan konten dan gimmick lalu dilapangan pun terlihat seolah olah Produser itu sejajar dengan Kreatif Selain itu ternyata Host lah yang mempunyai andil yang besar dalam pembuatan konsep program Susuya tersebut sedangkan Produser belum memiliki pengalaman dalam memproduksi program seperti program Susuya sehingga Host merasa memiliki kewenangan lebih dalam program tersebut Sistem Pengembalian Wewenang dari Host Kepada Produser dengan Pengawasan dan Evaluasi yang terdiri dari delapan human activity system dan Sistem Pengembalian Wewenang ke tangan Produser dengan Peningkatan Kemampuan dan Keahlian Produser yang terdiri dari sembilan human activity systems ini dipilih oleh peneliti sebagai sistem yang akan dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan berbagai perangkat yang ada dalam Soft Systems Methodology seperti CATWOE PQR dan 3E Lalu hasil implikasi teori dalam penelitian ini adalah pada dimensi Legitimization of legitimacy studi ini menunjukkan bahwa konsep yang dikemukakan oleh Meyer dan Rowan mengenai cara mempertahankan legitimasi dengan menggunakan cara ceremonial inspection and evaluation kurang tepat untuk menggambarkan kondisi yang terjadi pada program Susuya tersebut Dengan menggunakan kritik dari Courpasson mengenai kontrol dan koordinasi ldquo lunak rdquo yang juga didukung oleh Gordon Kornberger dan Clegg ini menunjukkan bahwa cara tersebut justru memunculkan struktur dominasi dari Host Lalu pada dimensi yang kedua yaitu sensemaking and legitimacy studi ini menunjukkan bahwa konsep dari Meyer dan Rowan yang mengatakan bahwa untuk memenuhi kendala kontekstual biasanya organisasi menggunakan strategi retoris dan teknik ini cukup sesuai untuk menggambarkan apa yang terjadi pada organisasi produksi program Susuya Namun mengacu kepada konsep sensemaking and legitimacy yang dikemukakan oleh Gordon Kornberger dan Clegg ini menjelaskan bahwa mereka mengasosiasikan legitimasi menjadi sesuatu yang tidak hanya harus terlihat sah tetapi juga masuk akal Maka dari itu apabila Produser ingin meraih kembali kewenangannya maka Produser perlu melakukan upaya upaya tindakan langsung yang terlihat lebih masuk akal agar dapat mengurangi dominasi Host dalam produksi program Susuya tersebut Kata Kunci Pergeseran wewenang legitimasi struktur formal dan informal kekuasaan struktur dominasi legitimization of legitimacy sensemaking and legitimacy program televisi Susuya MNC TV dan Soft Systems Methodology , Name Noviyani NuraeniMajor SosiologiTitle Shifting Authority Formal Structure In Entertaintment Television Program Production Process With Soft Systems Methodology Case Susuya Entertainment Program This study wants to see a shift in the formal structure of authority caused by strong informal structure in Susuya MNC TV programs Results of preliminary observations indicated a shift of authority from the producer to the Host By using the Soft Systems Methodology found some problematic conditions that occur are hosts indirectly become the leader in the production process of the Susuya program especially relating to the content and gimmick and the field also looks as though it is parallel between Creative and Producer In addition The host have a significant role in drafting the program Susuya while the Producer has no experience in producing programs such as Susuya program that hosts feel has authority over the program The process Transformation of Authority Returns Systems Authority of Host To Producer with Control and Evaluation which consisted of eight human activity system and The Transformation Process of Authority Returns Systems with Upgrades of Producer Ability and Skill which consisted of nine human activity systems have been selected by the researchers as a system to be analyzed further by using a variety of devices that exist in the Soft Systems Methodology as CATWOE PQR and 3E Then the results of the theoretical implications of this research is on the dimensions of Legitimization of legitimacy this study shows that the concept proposed by Meyer and Rowan on how to maintain the legitimacy of the use of inspection and evaluation ceremonial way less up to describe the conditions that occur in the Susuya program By using criticism of Courpasson of ldquo soft rdquo control and coordination which is also supported by Gordon Kornberger and Clegg have demonstrated that it actually led to the dominance of the Host structure Then in the second dimension is sensemaking and legitimacy this study shows that the concept of Meyer and Rowan who said that to meet the contextual constraints usually organizations use rhetorical strategies and techniques is quite appropriate to describe what is happening in the organization of production Susuya program However referring to the concept of sensemaking and legitimacy proposed by Gordon Kornberger and Clegg explained that they associate legitimacy into something that does not just have to look legitimate but also reasonable Therefore if the producer wants to regain its authority the producer needs to make efforts to direct action that looks more reasonable in order to reduce the dominance of Hosts in the production of the Susuya program Keywords Shifting authority legitimacy formal and informal structures power dominance structure Legitimization of legitimacy sensemaking and legitimacy television programs Susuya MNC TV and Soft Systems Methodology ]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research intends to reveal how simulation process works on TV news. Emplouing Baudrilliards's theory on hyperreality and taking Metro TV as a case study, it concludes that news reality on TV is manufactured by simulation process called simulacra. In other words, TV news itself is a production of hyperreality."
Thesis: Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi, VI (1) Januari-April 2007: 1-18, 2007
TJPI-VI-1-JanApr2007-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>