Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1983
899.28 IND k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sudibjo Z. Hadisutjipto
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1992
398.216 SUD kt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
899.24 IND d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Ali Aziz
Jakarta: Prenada Media, 2004
297.62 MOH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Munir
Jakarta : kencana Prenada Media, 2009
297.74 MUH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rabi Ah Al Adawiyah
"ABSTRAK
Tesis ini mengangkat tentang retorika dalam dakwah yang dilakukan oleh ulama
betawi. Retorika merupakan salah satu metode dalam melakukan persuasi.
Retorika yang dikonseptualisasikan dalam tesis ini setidaknya memuat tiga unsur
utama yang dimiliki oleh komunikator yaitu ethos (etika dan kredibilitas), pathos
(keterikatan emosi), dan logos (logis). Melalui desain kualitatif dengan penjabaran
deskriptif, tesis ini menemukan bahwa komunikator memiliki tiga unsur tersebut
sehingga mempermudah terjadinya proses persuasi dakwahnya. Karena itu,
kentalnya nilai-nilai keislaman pada masyarakat betawi menunjukkan peran
penting retorika dalam kegiatan dakwah ulamanya. Dengan demikian, dapat
dikatakan jika dakwah ulama betawi lebih banyak menitikberatkan kepada
aktivitas keilmuan dan intelektualitas

ABSTRAK
This thesis discuss the rhetoric in in Islamic religious teaching (or Da’wah)
practiced by the Betawis Islamic religious teachers (or Ulama). Rhetoris is one of
the methods of persuasion. The rhetoric concepted inside this thesis concist, at
least, three main elements of communicator, they are ethos (ethic and credibility),
phatos (emotional attachment), and logos (logic). By qualitative design with
descriptive explanation, this thesis find that the communicator (Betawis’ Ulama)
posses all those elements which ease the Da’wah persuasion process.
Accordingly, the well embedded Islamic values among the Betawi people show
the importance of rhetoric in their Ulamas’ Da’wah. Therefore, it can be
concluded that the Betawis’ Ulama’s Da’wah prioritized in scientific and
intelectual activities"
2014
T42435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzatul Laila
"Rousseau invited researcher about 257 years in the past, to back to the nature. It will purify the image of human beings through spiritual activities. In this case, human beings will feel the attendance of God in the universe and daily life. This view is developed by Qodiriyah Tarekat Followers."
Tulungagung: Lembaga penelitian, pengabdian dan penerbitan ( LP3M) STAIN Tulungagung, 2013
JDP 13 : 2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Revo Arka Giri Soekatno
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia , 2013
899.222 REV k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ris`an Rusli
Jakarta : Rajawali, 2013
297.74 RIS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Taufiqurrahman
"Perbedaan makna toleransi yang diyakini dalam tiap diri anggota masyarakat memunculkan pelbagai tindakan yang berbeda-beda. Toleransi yang terlalu ketat akan menimbulkan tindakan radikal, sedangkan toleransi yang terlalu lebar akan menimbulkan tindakan liberal. Disertasi ini membahas konsep toleransi yang digagas oleh K.H. A. Hasyim Muzadi dalam ceramah yang dilakukan selama tahun 1999—2017. Untuk dapat menemukan proposisi-proposisi mengenai toleransi, peneliti menyusun definisi operasional toleransi terlebih dahulu atas dasar banyaknya pengertian toleransi. Adapun definisi operasional toleransi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada tujuh elemen toleransi, yaitu (1) memiliki rasa hormat, (2) bersikap adil, (3) bertanggung jawab, (4) menerima perbedaan, (5) mengendalikan diri, (6) tidak memaksakan kehendak, dan (7) menciptakan suasana damai. K.H. A. Hasyim Muzadi mengungkapkan topik-topik pengalaman yang secara ideasional, interpersonal, dan tekstual (metafungsional) direalisasikan dalam klausa-klausa yang mengacu pada tujuh elemen toleransi. Topik-topik pengalaman tersebut membangun gagasan-gagasan yang direpresentasikan dalam proposisi-proposisi makro yang terungkap dalam ceramah K.H. A. Hasyim Muzadi. Himpunan gagasan tersebut merealisasikan konsep toleransi yang mengacu pada tujuh elemen toleransi sebagai berikut. Pada ketujuh elemen toleransi tersebut, K.H. A. Hasyim Muzadi mengungkapkan gagasan religiositas diri dan sosial yang direalisasikan dalam konsep perlindungan negara dan kebebasan agama, gagasan keadilan yang direalisasikan dalam konsep sama rata sama rasa, gagasan pemerataan yang direalisasikan dalam konsep sama-sama merasakan, gagasan keberagaman yang direalisasikan dalam konsep yang beda jangan disamakan, yang sama jangan dibedakan, gagasan integritas diri yang direalisasikan dalam konsep kesalehan pribadi harus menjadi kesalehan sosial, gagasan nasionalisme yang direalisasikan dalam konsep payung untuk semua, gagasan ketertiban yang direalisasikan dalam konsep nilai universal agama masuk ke negara dan negara melindungi agama. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa konsep toleransi yang digagas oleh K.H. A. Hasyim Muzadi lebih luas dan komprehensif. Artinya, konsep toleransi tidak hanya berkaitan dalam bidang agama, tetapi juga dalam bidang hukum, pendidikan, ekonomi, budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional.

Perbedaan makna toleransi yang diyakini dalam tiap diri anggota masyarakat memunculkan pelbagai tindakan yang berbeda-beda. Toleransi yang terlalu ketat akan menimbulkan tindakan radikal, sedangkan toleransi yang terlalu lebar akan menimbulkan tindakan liberal. Disertasi ini membahas konsep toleransi yang digagas oleh K.H. A. Hasyim Muzadi dalam ceramah yang dilakukan selama tahun 1999—2017. Untuk dapat menemukan proposisi-proposisi mengenai toleransi, peneliti menyusun definisi operasional toleransi terlebih dahulu atas dasar banyaknya pengertian toleransi. Adapun definisi operasional toleransi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada tujuh elemen toleransi, yaitu (1) memiliki rasa hormat, (2) bersikap adil, (3) bertanggung jawab, (4) menerima perbedaan, (5) mengendalikan diri, (6) tidak memaksakan kehendak, dan (7) menciptakan suasana damai. K.H. A. Hasyim Muzadi mengungkapkan topik-topik pengalaman yang secara ideasional, interpersonal, dan tekstual (metafungsional) direalisasikan dalam klausa-klausa yang mengacu pada tujuh elemen toleransi. Topik-topik pengalaman tersebut membangun gagasan-gagasan yang direpresentasikan dalam proposisi-proposisi makro yang terungkap dalam ceramah K.H. A. Hasyim Muzadi. Himpunan gagasan tersebut merealisasikan konsep toleransi yang mengacu pada tujuh elemen toleransi sebagai berikut. Pada ketujuh elemen toleransi tersebut, K.H. A. Hasyim Muzadi mengungkapkan gagasan religiositas diri dan sosial yang direalisasikan dalam konsep perlindungan negara dan kebebasan agama, gagasan keadilan yang direalisasikan dalam konsep sama rata sama rasa, gagasan pemerataan yang direalisasikan dalam konsep sama-sama merasakan, gagasan keberagaman yang direalisasikan dalam konsep yang beda jangan disamakan, yang sama jangan dibedakan, gagasan integritas diri yang direalisasikan dalam konsep kesalehan pribadi harus menjadi kesalehan sosial, gagasan nasionalisme yang direalisasikan dalam konsep payung untuk semua, gagasan ketertiban yang direalisasikan dalam konsep nilai universal agama masuk ke negara dan negara melindungi agama. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa konsep toleransi yang digagas oleh K.H. A. Hasyim Muzadi lebih luas dan komprehensif. Artinya, konsep toleransi tidak hanya berkaitan dalam bidang agama, tetapi juga dalam bidang hukum, pendidikan, ekonomi, budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>