Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugiyatmi
"AIDS merupakan bentuk paling berat dari keadaan sakit terus-menerus yang berkaitan dengan injeksi HIV stima dari masyarakat dan petugas kesehatan masih trerjadi, salah satu kelompok petugas kesehatan tersebut adalah perawat.
Perawat adalah anggota multidisiplin yang memberikan perawatan kepada pasien HIV/AIDS Pemberian perawatan yang optimal kepada pasien HIV/AIDS hanya dapat diberikan apabila perawat mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang HIV/AIDS. Dengan pengetahuan yang baik pula diharapkan perawat mempunyai Persepsi positif dalam merawat pasien HIV/AIDS.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan Persepsi perawat dalam merawat pasien HIV/AIDS. Penelitian ini diadakan di Rumah Sakit Internasional Bintaro pad a bulan mei 2008.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif koreIasi dengan jumlah responden 118. Dari analisa data didapatkan p sebesar 0, 02. Nilai ini lebih kecil dari a yang sudah ditetapkan sebesar 0, 05.
Hasil menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan persepsi perawat dalam merawat pasien HIV /AIDS. Dari penelitian ini diharapkan perawat dapat menyadari bahwa dengan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi pelayanan yang diberikan pada pasien HIV/AIDS."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5676
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tahan Uji Astuti
"Aids merupakan penyakit inveksi yang disebabkan oleh virus HIV dimana proses penularan dan penyebarannya dewasa ini semakin meluas. Penanganan HIV/AIDS membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak mengingat fénomena gunung es yang ada pada penderila HIV/AIDS saal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anrara tingkat pengetahuan dan persepsi lerhadap HIV/AIDS Desain penelitian yang digunakan deskripsi korelasi dengan sampel sebanyak 97 orang pengunjung di rumah sakit Internasional Bintaro, Tangerang pada bulan Mei 2008. Dari hasil analisa P value sebesar 0, 018. Nilai ini Iebih kecil dari alfa yang ditetapkan sebesar 0, 05. Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi terhadap HIV/AIDS Harapan dari penelitian ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan pengunjung rentang HIV/AIDS dan peningkatan persepsi pengunjung menjadi persepsi yang positif terhadap HIV/AIDS
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5701
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dewi Puspita
"Penyakit HIV-AIDS memunculkan beragam persepsi. Persepsi tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, pemahaman perawat tentang HIV-AIDS, dan pengalaman perawat. Penelitian dengan judul "Persepsi Perawat terhadap Pasien HIV-AIDS di RS Meilia Cibubur" dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi perawat terhadap pasien HIV-AIDS di RS Meilia Cibubur.
Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Responder adalah perawat rawat inap RS Meilia Cibubur dengan jumlah sampel 72 orang. Data dianalisa dengan menggunakan metode analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat mempunyai persepsi positif tentang pasien HIV-AIDS (73,61%) dan sebanyak 26,39% mempunyai persepsi ngatif tentang pasien HIV-AIDS. Peneliti menyarankan untuk memperbanyak sampel pada peneliti selanjutnya agar mendapatkan hasil yang dapat digeneralisasi dan diharapkan pihak manejemen RS dapat melaksanakan peran pengarahan dan pelatihan bagi perawat agar kualitas asuhan keperawatan terhadap pasien HIV-AIDS lebih optimal.

HIV-AIDS diseases show a variety of perceptions. Perceptions can be influenced by the level of knowledge, the nurses understanding and experience on HVI-AIDS. Research with the title "Nurse Perceptions of the HIV-A.lI)S patients in the Meilia hospital Cibubu1"' conducted to obtain information on the perception of nurses towards HIV-AIDS patients in the Meilia hospital Cibubur.
This research design using a simple descriptive method. Sampling technique using simple random sampling. The respondent is a nurse Inpatient Meilia Hospital Cibubur sample with the number of people 72. Data analyzed using analysis with univariat Percentage and frequency distribution.
Results of research show the majority of nurses have a positive perception about HIV-AIDS patients (73.61%), and as much as 26.39% have a negative perception about HIV-AIDS patients. Researchers have suggested for further research on tl1e sample to get results that can be expected and generalized and the hospital management can implement the role of guidance and training for nurses so that the quality of nursing care to patients with HIV-AIDS can be more optimal.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5840
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rina Febriyanti
"The knowledge about HIV/AIDS disease is not the important thing to make an ODHA to increase pursuance antiretroviral therapy. This research was a correlative researched and used 21 cross sectional design which has a purpose to know relation between the levels of knowledge with pursuance. The sample in this research was 42 ODHA. Sampling technique which is used in this research was purposive sampling. Thirteen (591%) of ODHA had the high level in knowledge and had high level in pursuance.
The result of statistic test (p=1.000) >α, so HO fail no receivable. The conclusion from this research, there was not relation between the levels of knowledge about HIV/AIDS disease with pursuance of ODHA to Antiretroviral therapy. The result from this research can be used for give input to ODHA be more pursuance. Recommend for next research to add respondent and area wider.

Pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS tidak dapat menjadi satu-satunya acuan ODHA dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 42 ODHA. Sebanyak 13 responden (59,1%) yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi mempunyai tingkat kepatuhan yang tinggi.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p=1.000. sehingga Ho gagal ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan tingkat kepatuhan menjalani terapi ARV di POKDlSUS RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada ODHA untuk Iebih patuh dalam pengobatan. Penelitian ini merekomendasikan agar menambah jumlah responden dan memperluas area penelitian.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5828
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Septianauli D.
"Saat ini angka HIV/AIDS tinggi pada remaja. Hal inj mungkin dikarenakan rendahnya pemahaman remaja tentang masalah kesehatan reproduksi dan di Indonesia masih ada anggapan bahwa pendidikan seks itu tabu.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adalcah hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan pendidikan seks yang dipcroleh. Penelitian ini dilakukan di SMU Lab School Jakarta dengan jumlah responden 70 orang yang merupakan siswa di SMU tersebut.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan instrumen kuesioner. Analisis data yang digunakan adaiah distribusi iiekuensi clan Chi-Square untuk menganalisis hubungan antar variabel.
Hasil penelitian ini adlah tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS clengan pendidikan seks yang diperoleh (p value 0,4'?3; oL=0,05). Penelitian ini merekomendasikan dilakukannya penelitian lebih lanjut."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5502
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Anjar Nur Zhamaroh
"Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi HIV/AIDS adalah dengan dilaksanakannya program screening HIV pada kelompok risiko tinggi. Pekerja Seks Komersial (PSK) sebagai salah satu kelompok risiko tinggi merupakan salah satu target untuk melakukan screening HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan motivasi eks PSK untuk meiakukan screening HIV yang nantinya akan dapat membantu menerapkan metode pendekatan terhadap kelompok risiko tinggi dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan HIV melalui screening HIV ini.
Penelitian ini menggunakan desain konelasi dengan jumlah sampel 39 orang eks PSI( yang berada di Panti Sosial Karya Wanita, Pasar Rebo Jakarta Timur yang dipemleh dengan metode quota sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan motivasi eks PSK untuk melakukan screening HIV (p=0,006). Hasil penelitian ini dapat digunakan referensi awal bagi pentingnya pelaksanaan program screening HW untuk kelompok risiko tinggi khususnya PSK dengan dasar pemberian motivasi melalui penyuluhan- penyuluhan kesehatan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5594
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar W. Roestam
"ABSTRAK
Petugas pemberi pelayanan kesehatan adalah suatu kelompok yang seharusnya menyadari bahwa dirinya termasuk kelompok risiko tinggi tertular AIDS/HIV. Untuk itu petugas kesehatan harus tahu cara pencegahannya. Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pemberi pelayanan kesehatan adalah penting untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan oleh pihak managemen dalam melindungi tenaga kerjanya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku petugas kesehatan mengenai penyakit AIDS, baik etiologi, cara penularan dan usaha/tindakan pencegahannya.
Dilakukan survei tentang hal tersebut terhadap pemberi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pads bulan November 1993 sampai bulan Januari 1994. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan mengisi kuesiner yang telah dikembangkan secara khusus untuk itu, dan juga dilakukan pengamatan terhadap dokter, dokter gigi, perawat, petugas laboratorium, pekarya dan petugas di kamar jenazah.
Responden terdiri dari 40 (14%) dokter, 156 (51%) perawat/bidan, 16 (5.5%) petugas laboratorium dan 30.5% pekarya dan petugas kamar jenazah.
Unit pelayanan yang diamati adalah OK Bedah, Unit Rawat Jalan, Instalasi Gawat darurat, Bagian Bedah Mulut, Unit Rawat Inap, Unit Kamar Jenazah dan Patologi Klinik.
Pengetahuan responden terhadap etiologi (host, agent dan environment) HIV, cara deteksi, cara penularan, pencegahan dan akibat AIDS menunjukkan tingkat baik pada 65.1% responden. Kelompok pekarya yang sebagian besar menjadi tenaga kebersihan dan petugas kamar jenazah dan mempunyai risiko tinggi terpapar HIV karena pekerjaannya, merupakan kelompok yang paling rendah tingkat pengetahuannya.
Namun, meskipun hampir seluruh responden mengetahui bahwa AIDS/HIV adalah penyakit menular dan dapat mengakibatan kematian, sikap setuju dan bersedia melakukan tindakan perawatan pada penderita dengan HIV positip dan kesediaan melakukan tindakan pencegahan ditemukan baik pada 72.4% responden.
Perilaku yang sudah pernah dilakukan oleh responden menunjukkan tingkat baik pada 46.38% saja. Pernah tertusuk jarum dialami oleh 1 dari 4 responden, demikian juga pernah tidaknya tersobek sarung tangan sewaktu melakukan tindakan pada penderita. Pemakaian alat pelindung seperti sarung tangan, apron dan masker juga hanya ditemukan pada sekitar 1 diantara 3 petugas kesehatan.
Hubungan antara pengetahuan tentang AIDS dan perilaku terhadap tindakan pencegahan tertular AIDS terbukti ada hubungan yang bermakna. Demikian juga terdapat hubungan bermakna antara sikap dan perilaku yang baik.
Faktor pemungkin (enabling factors) yaitu ketersedian sarana kerja dinyatakan kurang memadai menurut responden dan hasil pengamatan, demikian juga faktor penguat (reinforcing factors) antara lain anjuran/petunjuk atasan tentang cara pencegahan HIV masih kurang.
Meskipun menurut responden sumber informasi tentang AIDS sudah banyak sumber dan sangat beragam, namun disarankan masih perlu disebarkan informasi terutama untuk cara/tindakan praktis pencegahan agar tidak tertular HIV khususnya bagi petugas kesehatan terutama kelompok pekarya dan perawat.

ABSTRACT
Knowledge, Attitude and Practice of AIDS Among Health Provider On Cipto Mangunkusumo HospitalThe health provider is any one who should concern that they have high risk on expose and transmitted of AIDS/HIV. They should know how to prevent it. To be able to know the level of knowledge, attitude and practice of AIDS/HIV among them is very important to management.
This survey is undertaken to know the level of knowledge, attitude and practice among health provider of AIDS especially on etiology, transmission of infection and prevention infection against AIDS/HIV and also to know the relation between those factors and other factors.
This survey were done among health provider in Cipto Mangunkusumo Hospital on November 1993 until January 1994. Data gathering done by interview and self-administered questionnaire and also by observation using observation checklist. The respondents are doctor,. dentist, nurse/midwives, laboratory personnel and janitor including cadaver unit personnel.
The total number of respondents is 304 covering 40 (14%) doctors and dentists, 156 (51%) nurses and midwives, 16 {5.5%) laboratory personnel and 92 (30.5%) janitor from many departments namely Surgery Operation Room Department, Accident/Emergency Department, Mouth dan Teeth Department, Out-patients Department, In-patients Department ( Unit IRNA A ) and cadaver Unit.
Sixty five percents of respondents have a good degree of knowledge about etiology, detection, transmission of infection, prevention and prognosis of AIDS. The janitor group who are those work as cleaning service and cadaver personnel which have high risk on expose to HIV, is the lowest degree of knowledge about AIDS/HIV. Although, almost all respondents know that AIDS/HIV is communicable disease with has death pronosis, they have a good degree of attitude and 72.4% of them agree to curing and caring HIV positive patients and have a good willing to do the infection prevention activities.
The past behavior about the prevention infection activities done by the respondents pointed that only 46.38% of all respondents have a good degree of behaviour. One person out of 4 respondent have experience of noccuring the needle stick injury and also damaging gloves during service.
Using of personnel protective equipment such as gloves, masker and special cloth wear only one person out of 3 respondents.
The relation between the degree of knowledge and behaviour to prevention infection activities against HIV and the relation between, between attitude and behaviour , proven that there is a significant relationship.
Regarding the enabling factors such as adequate supplies of work facilities (gloves, disposible spuit, masker etc) still not enough, based on observation results and respondents opinion. The same results concerning the reinforcing factors such as guidance from management about how to prevent HIV is still neglected.
However, although there are a lot of sources of information about AIDS, we recommend that information especially practice activities to prevent HIV needed to disseminate. This information concern especially for nurses and janitor or all of health provider."
Lengkap +
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Puji Astuti
"Jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia semakin meningkat, sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat bersikap dan berpandangan secara profesional dalam menangani dan merawat klien HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang asuhan keperawatan HIV/AIDS dengan motivasi merawat klien HIV/AIDS. Penelitian ini melibatkan 56 responden perawat yang sedang melanjutkan pendidikan di FIK UI. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan analisis Chi-Square (alpha = 0,05).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan motivasi merawat klien HIV/AIDS (p = 0,782). Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut terkait dengan faktor lain yang paling mempengamhi motivasi perawat dalam merawat klien HIV/AIDS.

The incidence of HIV/AIDS is becoming more increase, as a health staff we are expected to be able to behave and think profesionally in treat and care for HIV/AIDS client. The purpose of the research was to identify correlation between level of knowledge about nursing care of HIV/AIDS with motivation to care for HIV/AIDS client. The design of this quantitative study was descriptive correlational. 56 respondents of nurses who are taking the bachelor programme in FON UI participated in this study. Purposive sampling was used as sampling technique in this study. Data were analyzed by Chi-Square (alpha = 0,05).
The result of this study showed that there was no significant correlation between level of knowledge about nursing care of HIV/AIDS with motivation to care for HIV/AIDS client (p = 0,782). This study recommended that it was needed to study more about the most influencing factor for nurse in giving care for HIV/AIDS client.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5789
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Fenomena semakin meningkatnya jumlah pasien HIWAIDS dan belum ditemukannya teknik pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini sehingga dalam melaksanakan perawatan termasuk mahasiswa profesi ticlak hanya mengalami tantangan fisik tctapi juga masalah etis dan emosi. Petugas kesehatan mungkin masih mempunyai perasaan takut dan cemas terhadap kemungkinan tertulamya penyakit HIV/AIDS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan pada mahasiswa profesi FIK UI dalam merawat pasien HIV/AIDS. Penelitian ini rnenggunakan desain deskriptif sederhana dengan alat pengumpul data menggunakan kuisoner berupa pernyataan tertutup kepada 58 mahasiswa baik program reguler dan ekstensi sebagai responden. Analisa dilakukan menggunakau program komputer dengan melihat proporsi dan persentasi pada data demografi sedangkan data tingkat kecemasan diukur dengan menggunakan tendensi sentral (nilai mean, median dan modus). Berdasarkan perhitungan, distribusi sampling tidak normal sehingga patokan nilai menggunakan nilai median dan kuartil. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagian besar responden mengalami kecemasan tingkat sedang sebanyak 16 responden (27.6 %), cemas ringan 14 responden (24.1 %), cemas berat I5 responden (25.9 %)dan panik 13 responden (22.4 %)sehingga perlu konseling dan pelatihan untuk mengatasi rasa cemas."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5302
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologis dan perilaku sedangkan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan kecemasan tersebut. Diagnosa yang merupakan vonis akhir bagi klien dapat merupakan stressor terhadap integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress baik secara fisiologis maupun psikologis. Tidak semua orang yang mengalami stressor psikologis akan menclerita gangguan cemas yang sama , hal ini tergantung pada struktur kepribadiannya juga banyak faktor yang mempengaruhinya , antara lain demografi, status fisik, dukungan psikologi, problem dalam keluarga, pelayanan kesehatan, prilaku, mekanisme koping, sosial budaya dan spiritual.
Untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat atau panik telah dilakukan penelitian terhadap 20 orang yang sedang dirawat di IRNA - A Lantai VI dan IRNA - B Lantai IV kiri, yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli s/d 12 Oktober 2002. Metode yang digunakan adalah deskriptif sederhana dan alat pengumpul data berupa kuesioner dengan hasil penelitian sebagai berikut : dari data demografi ditemukan : Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (80 % ), usia terbanyak antara 21 - 30 tahun ( 70 %), agama yaitu Islam ( Y5 % ), tingkat pendidikan sebagian besar SLTA ( 60 % ) , belum menikah 13 orang (65 % ).
Mayoritas responden menunjukkan tingkat kecemasan berat (40%) saat didiagnosa I-IIV positif/ AIDS dengan faktor faktor yang mempengaruhinya yaitu :
faktor status fisik (1,30), faktor dukungan psikologi (2,8), faktor problem dalam keluarga (295), faktor akses pelayanan kesehatan (2,95), faktor perilaku (3,05), faktor mekanisme koping (2,6), faktor sosial budaya (2.28) dan faktor spiritual (2.7) I A Keterbatasan penelitian antara lain : kurangnya waktu, jumlah sarnpel teratas, klien ternyata banyak yang belum mengetahui status kesehatannya sendiri sehingga tidak dapat digeneralisasi."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5115
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>