Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9482 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendrik Ibsen
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
839.822 HEN r (2);839.822 HEN r (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herny Mulyani
"Teater merupakan baqian kehidupan manusia yang selalu terkait dan terlibat dalam segala aspek kehidupan. Disadari atau tidak, disengaja ataupun tidak, dari sejarah ketika kehidupan dimulai dan peradaban menyentuh kehidupan manusia, maka terjadilah teater. Bahkan menurut para ahli, teater pada zaman nenek moyang, teater berupa upacara-upacara persembahan, kurban, kelahiran dan kematian. Dalam perkembangannya teater sebagai seni dimulai pada tiga babak, teater tradisional, teater modern dan teater kontemporer. Walaupun sekarang tidak jelas lagi batasan nyata antara ketiganya, Bengkel Teater Rendra dianggap mewakili sebagai bentuk teater modern dan juga kontemporer yang tidak meninggalkan kaidah-kaidah tradisi. Melihat pertunjukkan-pertunjukkan dari Bengkel teater Rendra, dapat dilihat bahwa Rendra dengan kelompok yang diusungnya herusaha untuk menipiskan batas-batas tersebut. Melalui interpretasi subjektif yang' ditangkapnya Rendra berusaha merepresentasikan realitas simbolik yang dianggap mewakili realitas objektif. Salah satu pementasan yang spektakuler adalah "Kereta. Kencana?, sebuah pementasan yang' mengandalkan kepiawaian dua aktor saja dengan setting yang sangat sederhana. Dalam pementasan yang naskah aslinya berbahasa Perancis (les Chaises) dan. ditulis oleh 'seorang' hiran Rumania, terdapat representasi simbolik yang diajukan oleh Bengkel Teater Rendra. Seperti layaknya orang yang bercinta -meminjam istilah rendra- pementasan ini hanyalah Sebuah penawaran, suatu proposal yang diajukan kepada khalayak, sebuah proses kreativitas, dengan pengamatan dan perenungan yang panjang. Apakah khalayak -dalam hal ini penonton akan menerimanya sebagai suatu ajuan, kritik ataupun hihuran, terlepas dari kemampuan interpretasi, pengalaman dan imajinasi penonton sendiri. Seperti sebuah pepatah umum dalam teater, suatu pementasan teater adalah sebuah rumah berpintu banyak, semua tamu dipersilahkan masuk lewat pintu mana saja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Armijn
"Buku ini merupakan sajak karya Muhammad Yamin, yang dikumpulkan oleh Armijn Pane."
Djakarta: Firma Rada, 1954
K 899.221 12 ARM s
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Kurniawan
"Skripsi ini membahas tentang pemaknaan yang dilakukan masyarakat Tionghoa terhadap ruko sebagai hunian. Pilihan untuk tinggal di ruko tersebut terkait dengan sejarah panjang masyarakat Tionghoa yang memiliki peran sebagai pedagang di Indonesia. Pemaknaan ruko sebagai hunian bagi masyarakat Tionghoa juga tidak bisa dilepaskan dari ruko sebagai transformasi rumah Cina yang merupakan akar kebudayaan mereka sebagai kelompok masyarakat diaspora di Indonesia. Saat ini ruko mengalami evolusi seiring dengan perkembangan dunia perdagangan dan seolah tidak menunjukan karakteristik masyarakat Tionghoa, namun nyatanya masyarakat Tionghoa tetap memiliki kecenderungan untuk tinggal di ruko. Karena itu, tujuan dari studi ini adalah menemukan konsep mendasar yang membuat masyarakat Tionghoa tetap tinggal di ruko, dan melihat apakah perkembangan/evolusi ruko mempengaruhi pemaknaan ruko sebagai hunian bagi masyarakat Tionghoa atau sebaliknya. Hasil studi menunjukan bahwa perbedaan identitas diaspora masyarakat Tionghoa di Indonesia telah mengakibatkan perbedaan pemaknaan rumah sehingga memunculkan beberapa pendekatan tipe ruko yang berbeda.

The study discuss about the conception of shop-house as home from the view point of Chinese. The decision to live in the shop-house is related to the long history of Chinese as the major trader in Indonesia. The conception of shop-house as home for Chinese also related to shop-house as the transformation of Chinese-house, as well as their root of culture as diaspora people in Indonesia. These days, the form of shop-house is transforming and it doesn't symbolize the character of Chinese people anymore. However, Chinese keep prefer to live in the shop-house. The purpose of this study focus on tracing the main concept that keep the Chinese to live in the shop-house, and to see if the transformation would change the conception of shop-house as home. The study shows that Chinese in Indonesia have different diaspora identities, that it makes different concepts of home. This also leads to several adaptations that form several type of shop-houses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52255
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Armijn
Jakarta: Pustaka Rakyat, 1961
899.22 ARM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Armijn
"Buku ini merupakan imitasi roman barat dan memadukan onzedelijkheid dan immoraliteit. Tokoh-tokoh yang digambarkan oleh Armijn, tidak tegas gambaran sifatnya dan tidak konsisten ..."
Petaling Jaya: Zaman Baru, 1965
K 899.203 ARM b
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Shellabear, W.G., editor
Petaling Jaya: Fajar Bakti, 1989
899.28 SHE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nieken Kartika Yurida
"Artikel ini membahas mengenai simulasi dan hiperrealitas dalam fenomena manusia Barbie. Kesempurnaan boneka Barbie menimbulkan keinginan dari mereka yang menyukainya untuk mengubah dirinya menjadi seperti boneka. Metode penelitian yang digunakan dalam metode kualitatif dengan konsep simulasi dan hiperrealitas Jean Baudrillard sebagai alat pembacaan kritisnya. Kasus yang akan dibahas adalah kasus manusia Barbie Sarah Burge yang merombak tubuhnya melalui serangkaian operasi plastik sehingga ia membentuk dirinya menyerupai boneka Barbie. Hasil analisis memperlihatkan bahwa perkenalan dini atas prosedur operasi plastik menjadikan Sarah Burge percaya bahwa realitas penampilan fisik tubuh dan wajahnya dapat dibentuk sesuai dengan realitas lain yang dibayangkan. Boneka Barbie yang awalnya dibentuk dengan manusia sebagai referensinya, justru sekarang menjadi rujukan realitas kesempurnaan yang ingin dia bentuk dalam penampilan fisiknya. Operasi plastik yang telah semakin berkembang menjadi sarana simulasi yang memfasilitasi keinginan manusia untuk mengonstruksi realitas baru dalam penampilan fisiknya.

This article discusses simulation and hyperreality in the human phenomenon Barbie. The perfection of the Barbie doll raises the desire of those who love it to transform themselves into a doll. The research method used is a qualitative method with the concept of simulation and hyperreality by Jean Baudrillard as a means of critical reading. The case that will be discussed is the case of human Barbie Sarah Burge, who remodeled her body through a series of plastic surgeries so that she shaped herself like a Barbie doll. The results of the analysis show that the early introduction of plastic surgery procedures made Sarah Burge believe that the reality of the physical appearance of her body and face could be shaped in accordance with other imagined realities. Barbie doll, which was originally formed with a human as a reference, is now a reference to the reality of perfection that she wants to shape in her physical appearance. Plastic surgery has increasingly developed into a means of simulation that facilitates the human desire to construct a new reality in its physical appearance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Samoedera Harapan
"Beberapa pengamat sastra Indonesia antara lain Teeuw, Ajip Rosidi, dan Bakri Siregar mengatakan bahwa sebelum Armijn Pane menulis drama Lukisan Masa dan novel Belenggu ada karyanya yang lain yang menjadi perintis studi atau prototipenya. Perintis studi atau prototipe di sini diartikan sebagai karya yang menjadi dasar dalam penulisan drama Lukisan Masa dari novel Belenggu. Cerita pendeknya Barang Tiada Berharga disebut oleh beberapa pengamat itu sebagai karya prototipenya, namun dari pengamatan tersebut, beberapa pengamat tersebut ternyata beberapa pengamat itu tidak memberikan penjelasan dan argumentasi yang memadai sehingga masih diperlukan kajian ulang mengenai karya prototipe Armijn Pane ini. Untuk membuktikan karya Prototipe Armijn Pane, dipergunakan metode perbandingan. Unsur-unsur formal dalam karya prototipe diperbandingkan dengan unsur-unsur formal yang terdapat dalam karya sesudahnya, dalam hal ini Lukisan Masa dan Belenggu. unsur-unsur yang diperbandingkan meliputi alur, latar, tokoh, dan tema. Setelah dilakukan penganalisisan, ternyata beberapa unsur-unsur formal ketiga karya Armijn Pane itu menunjukkan kemiripan dan kesamaan. Oleh karena itu, cerita pendek Barang Tiada Berharga dapat dipandang sebagai karya prototipe untuk drama Lukisan Masa dan novel Belenggu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>