Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendardji
Djakarta: Tehnik H. STAM, 1953
621.64 HEN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Novi
"Pompa sentrifugal merupakan salah satu aplikasi dari ilmu mekanika fluida yang sangat banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Perancangan sebuah pompa sentrifugal cukup rumit, sehingga membutuhkan pemahaman yang cukup tinggi tentang pompa sentrifugal itu sendiri. Tentunya dalam pembahasan sebuah pompa tidak akan terlepas dari segitiga kecepatan, efisiensi, dan kecepatan putar. Pada pompa sentrifugal sederhana semua hal tersebut disederhanakan, terutama sekali pada bagian impeller dan casing. Selain itu persamaan-persamaan yang dipergunakan cukup sederhana, sehingga diharapkan dapat mempermudah pihak-pihak yang baru mempelajari pompa sentrifugal. Dasar yang mantap akan sangat membantu dalam memahami bagaimana pompa sentrifugal bekerja secara sesungguhnya.
Gaya sentrifugal merupakan faktor utama dalam pompa sentrifugal sederhana ini. Fenomena yang cukup menarik adalah untuk dapat menyebabkan air mengalir dibutuhkan suatu kecepatan awal atau w suction, dimana setelah kondisi ini tercapai kecepatan putar dapat diturunkan secara perlahan-lahan, namun jangan lebih rendah dari wmin. Semakin tinggi kecepatan tangensial maka akan semakin banyak debit yang dihasilkan. Karena adanya gaya sentrifugal pada bagian tengah pipa horizontal, tekanan akan lebih rendah dari tekanan atmosfir, sehingga air dapat terangkat. Kerugian tinggi tekan juga akan terjadi disepanjang pipa T, baik itu pada bagian vertikal maupun horisontal.
Dari hasil percobaan didapat bahwa, semakin besar suction head, maka w sucrion yang dibutuhkan akan semakin tinggi, karena untuk mengatasi suctionread yang semakin tinggi dibutuhkan kecepatan yang besar, sehingga tekanan dibagian tengah pipa horisontal menjadi semakin kecil. Peningkatan kecepatan akan memperbesar debit. Disamping itu semakin besar jari-jari maka kecepatan angular yang dibutuhkan untuk mengangkat air semakin kecil.

Centrifugal pump is one of an application of fluid mechanics, which have many uses in daily activities. Product development of centrifugal pump is difficult, needs a good understanding of centrifugal pump principles. Obviously in designing centrifugal pump needs a calculation of velocity triangle, performance, and angular velocity. In this case all the complex calculation will be simplified in the simple centrifugal pump, especially in impeller and casing. Beside that the formulations is simple, so that it makes easier to anyone who learn about the centrifugal pump. Good basic will really help to understand how centrifugal pump work.
Centrifugal force is the main factor in a simple centrifugal pump. An interesting phenomenon is that to cause continuous flow of water a w suction is needed after this condition has reached the angular velocity can be decreased slowly, but not to be lower than wmim. Higher tangential velocity causes the increase of flow rate. Due to the centrifugal force the pressure in the center of horizontal pipe will be lower than the atmosphere pressure, consequently the water can be lifted up head losses will occur along T pipe, in vertical and horizontal part.
From the result of measurement, the higher of suction head, will need higher w suction, since to cover the increase of suction head need the increase of angular velocity, so the center of horizontal pipe pressure will decrease. The increase of velocity will increase the flow rate too. Beside that the increase of pipe radius will decrease the angular velocity to lift the water.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentino Petherus
"Dalam sebuah instalasi pembangkit terdapat peralatan yang mempunyai peranan masing-masing. Pada instalasi PLTGU ada dua komponen pembangkit utama yaitu turbin gas dan turbin uap. Masing-masing dari turbin tersebut tentunya memiliki komponen pendukung. Salah satu komponen pendukung yang penting untuk turbin uap di Instalasi PLTGU UPJP Priok adalah make up water pump dimana pompa ini memegang peran untuk distribusi air ke turbin uap. Jika distribusi ini terhenti maka turbin uap tidak dapat beroperasi. Turbin uap itu sendiri dapat membangkitkan daya sebesar 40 dari tiap turbin gas. Dalam satu blok terdapat satu turbin uap dan tiga turbin gas yang berkapasitas 125 MW masing-masing, sehingga tiap blok turbin uap sendiri dapat menghasilkan daya maksimal 150 MW. Signifikansi fungsi dari make up water pump itu mengharuskan komponen tersebut selalu dalam kondisi prima. Untuk menjaga kondisi prima itu sendiri perlu dilaksanakan metode pemeliharaan. Salah satu metode pemeliharaan yang paling efektif dan efisien adalah metode predictive maintenance. Dengan mengandalkan getaran sebagai indikator dapat dihasilkan sebuah analisis kecenderungan yang disesuaikan dengan standar yang berlaku untuk memprediksi waktu pemeliharaan yang paling efisien, selain itu dapat dihasilkan pula diagnosis dari spektrum frekuensi untuk mengetahui sumber getaran yang juga menunjukan sumber kerusakan. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data getaran menggunakan transduser di titik tertentu yang kemudian dianalisis kecenderungan pertumbuhan getaran berlebihnya berdasarkan ISO 10816 lalu dilakukan diagnosis spektrum pada titik dengan getaran berlebih tersebut agar sumber kerusakan dapat diketahui. Analisis kecenderungan yang dilakukan menghasilkan prediksi waktu kerusakan yang beragam tiap titiknya. Sedangkan diagnosa spektrum menunjukan kerusakan terjadi karena adanya unbalance pada poros pompa, turbulance, dan kerusakan pada sudu pompa.

In a plant installation there are equipment that have their respective roles. In the Combined Gas and Steam Power Plant installation there are two main power components, namely gas turbine and steam turbine. Each of these turbines must have a supporting component. One of the important supporting components for steam turbines in the UPJP Priok Installation is the make up water pump where it plays a role for the distribution of water to steam turbines. If this distribution stops then the steam turbine can not operate. The steam turbine itself can generate power by 40 of each gas turbine. In one block there is one steam turbine and three gas turbines with a capacity of 125 MW each, so that each steam turbine block alone can produce a maximum power of 150 MW. The significance of the make up water pump function requires that the component is always in top condition. To maintain the prime condition itself needs to be implemented maintenance method. One of the most effective and efficient maintenance methods is the predictive maintenance method. Relying on vibration as an indicator can be generated an analysis of trends adjusted to the prevailing standards for predicting the most efficient maintenance time, but also a diagnosis of the frequency spectrum to determine the source of the vibration that also indicates the source of the damage. The research was conducted by taking vibration data using transducer at certain point which then analyzed the tendency of growth of excessive vibration based on ISO 10816 then made the spectrum diagnosis at the point with the excessive vibration so that the source of damage can be known. Trend analysis is performed to predict the time of varying damage each point. While the spectrum diagnoses show the damage occurred due to the unbalance on the pump shaft, turbulence, and damage to the pump blade. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Nowadays, most of the large cities in Indonesia are growing along the coastal area with flat topography which tend to be under the mean sea level...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyid Sulaeman
"Penelitian baru-baru ini yang menggunakan mikroskopi pump-probe pada material Sr$_{1-y}$NbO$_{3+\delta}$ menunjukkan kemampuan optical-switching yang mengarah kepada reduksi reflektansi hingga mendekati 100 %. Pada studi ini, kami mengajukan model sederhana untuk menjelaskan fenomena ini. Kami berhipotesis bahwa reduksi reflektansi ini disebabkan oleh efek korelasi yang muncul akibat interaksi elektron-elektron seiring dengan berkurangnya pengisian elektron pada pita konduksi karena tereksitasi ke pita yang lebih tinggi sepanjang waktu pump-ON. Di sini, kami memodelkan sistem material menggunakan model Hubbard satu-dimensi. Model ini kemudian diselesaikan dengan menggunakan metode fungsi Green dalam teori iterasi perturbasi termodifikasi (MIPT) untuk mempertahankan ketergantungan terhadap frekuensi pada self-energy. Hal ini penting karena self-energy ini memanifestasi hamburan elektron-elektron yang merupakan proses dinamis. Fungsi Green self-consistent yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung fungsi respon optis dan reflektansi sebagai fungsi frekuensi foton. Terakhir, kami menampilkan nilai reflektansi pada frekuensi probe sebagai fungsi waktu dan membandingkannya dengan data eksperimen.

A recent experimental study of pump-probe microscopy on material Sr$_{1-y}$NbO$_{3+\delta}$ shows an optical switching that leads to the reflectance reduction up to nearly 100 %. In this study, we propose a simple model to explain this phenomenon. We hypothesize that the reflectance reduction is caused by correlation effects arising from the electron-electron interaction accompanying the decrease of electron filling in conduction band as the electrons are excited to the higher band during pump-ON period. Here, we model the system using the one-dimensional Hubbard model. We solve this model using Green function method within modified iterated perturbation theory (MIPT) to retain the frequency dependence in the self energy. This is important since the self energy manifests the electron-electron scattering which is a dynamical process. The obtained self-consistent Green function is then used further to calculate the optical response function and the reflectance as a function of photon frequency. Finally, we plot the reflectance value at the probe frequency as a function of time and compare it to the experimental data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utomo
Jakarta: Pradnya Paramita, 1986
621.2 Uto a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Utomo
Jakarta: Pradnya Paramita, 1986
621.2 Uto a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuril Umbuwoza Weru
"
ABSTRAK
Air merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Air yang
digunakan saat ini diambil dari sumber air dengan menggunakan salah satu
peraiatan mekanik yang disebut pompa. Dewasa ini pompa sebagai peralatan
mekanik telah berkembang tidak saja untuk memindahkan air tetapi juga untuk
memindahkan zat cair Iainnya. Pompa telah dikembangkan dari model yang
sederhana hingga ke model yang canggih. Pada masa ini pompa tangan masin
banyak digunakan terutama di daerah pedesaan. Dilihat dari konstruksinya yang
sederhana memungkinkan pompa ini dijual dengan harga yang relatif murah
sehingga terjangkau oleh masyarakat pedesaan. Sementara itu pompa dengan
sistem jet banyak digunakan di Kota kota besar. Pompa dengan sistem jet banyak
digunakan pada pompa jenis sentrifugal. Dengan pompa jet ini maka head air
yang menjadi lebih tinggi . Pada prisipnya sistem jet merupakan sebuah nosel
yang merubah energi tekanan menjadi energi kinetik dan diubah lagi menjadi
energi tekanan. Dari ke dua keadaan ini maka diusahakan untuk memodifikasi
pompa tangan dengan menggunakan sistem jet untuk meningkatkan keluaran
dari pompa tangan ini. Dengan adanya nosel ini diharapkan gaya yang diberikan
tidak terlalu besar namun dapat menghasilkan jumlah air yang cukup besar sesuai dengan tinggi headnya sehingga daya guna pompa tangan ini dapat meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan peningkatan daya guna pompa
tangan dengan sisem jet. Dua parameter yang menunjukkan peningkatan daya
guna adalah head akibat perubahan kecepatan dan debit aliran yang dikeluarkan
oleh sistem.
Metode penelitian yang digunakan adalah membuat alat dan sistem baru.
menguji sistem, analisis hasil pengujian, analisis teoritis dan membandingkan
analisis teoritis dan analisis hasil pengujian.
Hasil pengujian dan analisa menunjukkan adanya penurunan kemampuan
dari sistem jika dibandingkan dengan pompa tangan. Penurunan etisiensi
ditunjukkan dengan menurunnya jumlah air yang keluar dibandingkan dengan air yang dipindankan oleh pompa tangan pada pipa tekanan. Dari segi head
penggunaan nosel menunjukkan keberhasilan sistem memindankan air dari
kedalaman Iebih dari 10 m. Hal ini menunjukkan pompa tangan dengan sistem jet berhasil meningkatkan kemampuan pompa tangan dalam kemampuan menghisap dari kedalaman Iebih dari 10 m.
Pompa tangan dengan sistem jet ini masih dapat dikembangkan dengan
menekan kerugian sekecil mungkin sehingga seluruh sistem hanya berisi air.
Penggunaan pompa torak sangat dimungkinkan untuk menghindari kebocoran
seperti pada pompa tangan.
"
1997
S36775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andruska
"ABSTRACT
Siphons sebagai mana jet pump pada umumnya adalah salah satu jenis ejector yang mempunyai geometri konstruksi yang hampir sama, menggunakan fluida primer dan fluida sekunder yang sama jenisnya atau tidak terlalu jauh bedanya, baik berat jenis, rumus kimia, maupun kekentalannya. Hal ini erat kaitannya dengan efisiensi jet pump maksimum yang berkisar antara 40% sampai 42% (D. Blevins, 1984 : 259 dan Banga, 1982 : 503). Untuk air sphons dengan udara sebagai fluida penggerak, maka Huida hisap akan sangat dekat dengan titik didihnya, dan NPSH yang dihasilkan sangat rendah (Karassik, 1986 : 4.22). Dan air siphon akan lebih efisien apabila besaran-besaran operasinya lebih kecil dibandingkan dengan water jet pump atau jenis je! pump lainnya (Karassik, 1986 : 4.22). Untuk mengetahui unjuk kerja atau efisiensi satu jenis jet pump (dalam tulisan ini air siphon) dapat ditinjau salah satunya adalah dari segi jenis fluida yang akan dihisap. Dikarenakan air sivhons menggunakan liquid sebagai fluida hisap (Karassik, 1986 : 422), maka untuk mengetahui efisiensi appararus air siphons yang telah didisain sesuai kriteria perancangan yang dianjurkan, digunakan sebagai fluida hisap minyak kelapa sawit (palm oil) dan air (water) sebagai pembanding.
Perbandingan antara diameter driving nozzle dengan diameter mixing chamber (dfD) yang digunakan adalah 0,208 dan jarak driving nozel ke mixing chamber (E) = 2d.
Elisiensi maksimum air siphon dengan fluida hisap minyak kelapa sawit diperoleh pada tekanan kompresor 3 kg/omg sebesar 6 % dengan rasio aliran volume 1,23. Lebih rendah dibandingkan dengan efisiensi maksimum air siphon dengan fluida hisap air adalah sebesar 8,826% dengan rasio aliran volume 1,5. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang sangat mempengaruhi efisiensi air siphon, antara lain:
1. Rasio d/D yang terlalu rendah;
2. Tekanan kompresor yang digunakan belum mencapai titik optimum;
3. Ukuran konstruksi body apparatus air srphon yang terlalu besar;
4. Terbentuknya zona resirkulasi dan arus Eddy di dalam mixing chamber;
5. Ketidak sempurnaan disain konstruksi apparaizis air siphon;
6. Bentuk geometri dari fluida hisap, yaitu wujud fluida hisap, viskositas, dan massa jenis.

"
1999
S36899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Fauzan
"Perancangan pompa sentrifugal adalah cukup rumit sehingga dapat menyulitkan mereka yang ingin mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang subjek ini. Tujuan tulisan ini adalah membuat sebuah model sederhana yang dapat memberikan pengertian dasar tentang prinsip kerja pompa sentrifugal. Model yang dimaksud adalah penyederhanaan dari pompa sentrifugal dengan memfokuskan pada bagian impeller, tentunya tampa mengabaikan bagian-bagian lain.
Gaya sentritugal merupakan aktor utama dalam pompa sentrifugal sederhana ini, dimana ia dapat dimafaatkan untuk membuat tekanan negatif di dalam pusat pompa. Agar air dapat terhisap oleh impeller yang dirancang, dibutuhkan suatu kecepatan awal atau w suction, dimana setelah kondisi ini tercapai kecepatan putar dapat diturunkan perlahan-lahan namun tidak lebiih rendah dari kecepatan minimum (wmin) agar kontinuitas aliran dapat terjaga. Semakin tinggi kecepatan putar, semakin banyak pula debit yang dihasilkan. Kerugian tinggi tekan akan terjadi di sepanjang pipa T, baik pada bagian vertikal maupun pada bagian horizontal.
Dari hasil percobaan didapat bahwa semakin besar kecepatan putar debit yang dihasilkan juga semakin besar. Disamping itu semakin besar jari-jari maka kecepatan putar yang dibutuhkan untuk menghasilkan debit tertentu menjadi lebih rendah.

The design of the centrifugal pump is somewhat complicated that it could troubles those who want to get a thorough understanding on the subject. The objective of this experiment is to build a simple model that can give a good understanding on the basic principles of the centrifugal pump to those who are not yet familiar with the centrifugal pump. The model is a simplication of the real centrifugal pump design and focuses mainly on the impeller element, but without putting aside the importance of other elements of course.
The centrifugal force is the main motor in this simple centrifugal pump design, where it can be used to develop a negative pressure inside the center of the pump. In order to have a continuous flow of water, the impeller needs an initial angular velocity called w suction, where after it has been achieved, the angular velocity can then be decreased slowly, but not lower then the minimum angular velocity (wmin). The greater the angular velocity being developed, a greater amount of flow will be produced. A loss of head will occur along the pipe?s wall, both in vertical and horizontal sides.
From the result of the measurement, it is found that an increase in angular velocity will cause an increase in the produced flow. Also, if the produced flow is constant, the increase in the length of the pipe arm (pipe radius) will cause a decrease in the angular velocity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>