Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114860 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prima Agustia Nova
"Salah satu metode pemeriksaan sitologi yang dapat mendeteksi adanya perubahan pada serviks adalah pemeriksaan pap smear. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan tentang pap smear dan sebagai pemberi pelayanan kesehatan terkadang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan pap smear. Penelitian ini benujuan untuk mengemhui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat terhadap pap smear dengan perilaku untuk melaksanakan pap smear pada mahasiswi ekstensi dan pasca saljana FLK UI- Desain penelitian yang digunakan adalah dekskriptif korelasi dengan pendekatan cross seczional. Teknik pengambilan sampei adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 66 orang. Instmmen yang digunakan adalah Iembar kuesioner. Pada penelitian ini Ho gagal ditolak (p value=l, a=0,05) yaitu tidak ada hubungan antara tingkat pengelahuan pemwat terhadap penlingnya pap smear dengan perilaku untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Penelitian ini direkomendasikan terutama kepada pemwat perempuan untuk lebih menjaga dan memperhatikan kesehatan diri."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5696
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Kurniawati
"Di Indonesia kanker merupakan penyebab kematian keenam terbesar (KRT12002). Di negara-negara yang sedang berkembang, kanker serviks merupakan penyebab kematian utama karena kanker pada perempuan. Sekirar 90 % kanker serviks ditemukan pada stadium invasif lanjut bahkan terminal, padahal jika ditemukan pada stadium dini angka harapan hidup kanker serviks 70.2 %. Kanker serviks dapat dideteksi secara dini dengan pemeriksaan pap smear. Diperkirakan hanya 10,6 % wanita yang melakukan pap smear. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan tingkat pengetahuan perempuan mengenai kanker serviks dengan perilaku perempuan untuk melakukan pemeriksaan pap smear."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5550
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kanker serviks merupakan kanker terbanyak pada wanita dan penyebab kematian nomor satu akibat kanker pada wanita setelah kanker payudara dan menjadi masalah kesehatan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Hasil penelitian menyatakan 100% (126 subyek) pasien kanker serviks yang datang ke Rumah Sakit Kanker Darmais Jakarta tidak pernah melakukan pap smear. Hal tersebut memberikan gambaran rendahnya motivasi wanita untuk melakukan pap smear. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi perawat untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Desain penelitian deskriptif sederhana dengan populasi sampel semua perawat yang sedang mengikuti pendidikan pada kelas Ekstensi Fakultas llmu Keperawatan Universitas Indonesia dan telah menikah.
Jumlah sampel sama dengan total populasi yakni 60 orang. Analisis univariat, data ditata dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relatif lalu dianalisis dengan menggunakan metode tendensi sentral persentase hasil. Hasil penelitian menunjukkan dari 60 responden, 97% memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang pap smear dan berpengaruh terhadap motivasi responden untuk melakukan pap smear, 72% sikap petugas berpengaruh terhadap motivasi responden melakukan pemeriksaan pap smear dan 93% responden memiliki motivasi tinggi untuk melakukan pemeriksaan pap smear, namun tidak kongruen dengan perilaku responden dimana sekitar 70% responden tidak pemah melakukan pemeriksaan pap smear. Fenomena lain ditemukan dalam penelitian ini adalah adanya skill deficit, dimana perawat memiliki pengetahuan dan motivasi yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan pap smear tetapi tidak mempunyai ketrampilan untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan perawat menyadari adanya skill deficit dalam diri dan berupaya berperilaku sehat dengan melakukan pemeriksaan pap smear secara teratur agar terhindar dari kematian akibat kanker serviks."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5731
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Anggitasari
"Angka penderita kanker serviks semakin meningkat, akan tetapi hal tersebut dapat dicegah jika setiap wanita melakukan deteksi dini pap smear. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif yang bertujuan unmk mengetahui hubungan antara persepsi wanita usia subur mengemi kanker serviks dan perilaku untuk melakukan pap smear dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 56 responden yaitu wanita usia subur yang terdapat di RT. 002/03, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Analisis yang digunakan adalah analisis chi-square dengan alpha 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi wanita usia subur mengenai kanker serviks dan perilaku untuk melakukan pap smear (p=0,055). Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih Ianjut terkait faktor lain yang mempengaruhi perilaku seseorang tentang pap smear.

The number patient of serviks cancer so much increase, but this situation could against if each women do pap smear detection earlier. The design of research which used is descriptive correlative which has purpose to know the relation between productive age women's perception about serviks cancer and behavior to do pap smear with purposive sampling technique. Participants were 56 productive age women which lived in Kebagusan district, Pasar Minggu, South Jakarta. The study used the chi-square analysis with ahrha 0.05.
The result showed that there's no significant relation between productive age women's perception about servilrs cancer and behavior to do pap smear (p=0, 055). This research is to recommended to make a further research include the other factors that influence behaviour about pap smear.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5832
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kanker serviks adalah kanker genital kedua yang paling sering terjadi pada perempuan dan bertanggung jawab untuk 6% dari semua kanker pada perempuan di Amerika Serikat. Deteksi dini dengan Pap smear merupakan salah satu cara pencegahan kanker serviks. Ini merupakan cara menunmkan angka kematian akibat kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kanker serviks dengan motivasi melakukan Pap smear di wilayah Kelurahan Tugu, Depok.
Metode penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan desain potong lintang melibatkan 108 responden yang diambil dengan teknik random sampling dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data. Analisa data menggunakan uji Chi Square dan T independent. Penelitian ini memperoleh basil bahwa ada perbedaan motivasi melakukan pemeriksaan Pap smear antara status ekonomi rendah, sedang dan tinggi (p: 0,00; α: 0,05), ada perbedaan motivasi melakukan pemeriksaan Pap smear antara tingkat pendidikan rendah dan tinggi (p: 0,019; α: 0,05), ada perbedaan motivasi melakukan pemeriksaan Pap smear antara responden yang mempunyai pengetahuan kurang dan baik (p: 0,002; α: 0,05). Namun, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara usia dan jenis pekerjaan responden dengan motivasi melakukan pemeriksaan Pap smear.
Penelitian ini merekomendasikan untuk peneliti selanjutnya agar mengeksplorasi faktor-faktor lain yang dapat mempenganthi motivasi melakukan pemeriksaan Pap smear dengan menggunakan desain dan instrumen yang lebih baik serta menggunakan jumlah sampel yang lebih besar. Bagi institusi pendidikan hendaknya mahasiswa perlu diberikan materi yang cukup tentang kanker serviks dan pentingnya Pap smear untuk bekal melakukan penyuluhan ke masyarakat. Pelayanan kesehatan perlu juga mengadakan pemeriksaan Pap smear secara gratis atau bins dengan mengadakan pelayanan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asarn Asetat) secara gratis serta memberikan pendidikan kesehatan bagi masyarakat mengenai kanker serviks."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5907
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Wijiastuti
"Pemeriksaan pap smear sangat disarankan, khususnya untuk perempuan yang sudah aktif secara seksual. Perilaku seks berisiko dapat menyebabkan tertularnya Infeksi Menular Seksual maupun kanker serviks. Sejauh ini, pemeriksaan pap smear diperuntukkan bagi perempuan yang sudah menikah. Lesbian yang sudah seksual aktif sering kali mendapat kendala dalam melakukan pemeriksaan pap smear karena status pernikahannya dan persepsi bahwa lesbian tidak berisiko. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dirancang untuk mengetahui mengenai pengalaman lesbian di Jakarta dalam memutuskan untuk menjalankan pemeriksaan pap smear tahun. Jenis penelitian dengan metode kualitatif yakni melibatkan 5 lesbian di Jakarta sebagai informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lesbian yang aktif memperjuangkan hak asasi LBT lebih mudah mendapatkan pelayanan pap smear dari pada lesbian yang memang tidak aktif berjuang diisu tersebut. Pelecehan dan diskriminasi dari petugas kesehatan seringkali diterima oleh lesbian karena status pernikahan, identitas seksual dan penampilannya. Saran yang diberikan agar dibuatnya pedoman mengenai pelayanan kesehatan yang ramah untuk perempuan khususnya lesbian.

Pap smear is highly recommended, especially for women who are sexually active. Risky sexual behavior can lead to transmission of sexually transmitted infections and cervical cancer. So far, the Pap smear is for women who are married. Lesbians who are sexually active often have constraints in performing Pap smears because of her marital status and perception that lesbians are not at risk. Accordingly, the study was designed to find out about the lesbian experience in Jakarta in deciding to run a pap smear. This type of research with a qualitative method that involves 5 lesbiabs in Jakarta as an informan.
The results showed that the active fight or lesbians rights it easier to get a pap smear service better than lesbian who are not active in that issue. Harassement and discrimination from health worker are often accepted by lesbians from marital status, sexual identity and appearance. Suggestions are given forguidance on health care made friendly to women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbiah M.
"Di seluruh dunia Insidens kanker serviks menempati urutan ke 5, di negara maju menempati urutan ke 10, dan di negara berkembang pada urutan pertama. Angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks di Indonesia diperkirakan 100 penderita/100.000 peduduk/tahun dan insiden kanker serviks menempati urutan pertama 10 jenis kanker. Dari data RSMH Palembang ditemukan tahun 2002 dan tahun 2003 sebesar 286 kanker serviks.
Pemeriksaan pap smear merupakan salah satu cara untuk mendeteksi kanker serviks secara dini, sehingga bila ditemukan pada stadium awal akan dapat membebaskan masyarakat dari penderitaan dan dapat menekan biaya pengobatan yang mahal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada Pegawai Negeri Sipil wanita di Politeknik Kesehatan Palembang dengan rancangan cross sectional.
Populasi penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil wanita di enam jurusan Poltekes Palembang dengan sampel responden yang telah menikah lebih dari 2 tahun, berjumlah 89 reponden, data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat dengan uji statistik chi-square dan regresi logistik dengan tingkat kemaknaan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan 25,8% reponden mempunyai perilaku baik terhadap pemeriksaan pap smear. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan terdapat 58 orang (65,2%) memiliki pengetahuan tinggi dan dari jumlah tersebut mempunyai prilaku baik terhadap pemeriksaaan Pap smear terdapat 20 responden (34,5%). Hasil uji Fisher exact nilai p = 0,012 < 0,05 artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan pap smear, dengan OR 4,912. Distribusi responden berdasarkan motivasi menunjukkan ada 34 responden (38,2%) yang memiliki motivasi tinggi dan dari jumlah tersebut yang mempunyai perilaku baik terhadap pemeriksaan pap smear sejumlah 18 responden (52,9%). Hasil uji Chi Square didapat nilai p = 0,000 < 0,05 artinya ada hubungan bermakna antara motivasi dengan prilaku pemeriksaan pap smear. Distribusi responden berdasarkan dukungan suami adalah sebanyak 48 responden (53,9%) yang memiliki dukungan suami yang cukup, secara statistik ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan pap smear dengan nilai p = 0,000 < 0,05, OR 15,167. Variabel umur, tingkat pendidikan, keterjangkauan pelayanan, kemampuan membayar secara statistik tidak ada hubungan dengan perilaku pemeriksaan pap smear.
Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai hubungan yang dominan terhadap perilaku pemeriksaan pap smear adalah faktor dukungan suami dengan nilai p = 0,003.
Disarankan untuk melaksanakan konseling kepada responden dan suami dengan dukungan dari Direktur PoItekes Palembang bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia cabang Sumatra Selatan.
Daftar Pustaka : 38 (1985-2003)

Factors Related to Pap Smear Examination Behavior Among Women Civil Servants in Palembang Health Polytechnic Year 2004Among other cancers, the incidence of cervical cancer is ranked fifth in the world, tenth in developed countries, and first in developing countries. Morbidity rate of cervical cancer in Indonesia were predicted as of 100 patients per 100,000 per year. Palembang General Hospital data found 286 cases of cervical cancer in 2002 and 2003. Pap smear examination is a method to early detect cervical cancer therefore could help people from suffer and could reduce high cost of treatment.
This study objective is to investigate factors related to Pap smear examination behavior among women civil servants in Palembang Health Polytechnic using cross sectional design. Population was all women civil servants in six departments of Palembang Health Polytechnic with sample of 89 women civil servants who had been married for more than 2 years. Data was collected through interview using questionnaire and was analyzed in univariate, bivariate (chi square test), and multivariate (logistic regression) methods with significance level of 0.05.
The results show that 25.8% respondents had good behavior towards Pap smear examination. There were 58 subjects (65.2%) with high knowledge and among those, 20 subjects (34.5%) had good behavior. The Fisher exact test showed p=0.012 meaning significant relationship between knowledge and behavior with OR of 4.912. There were 34 subjects (38.2%) with high motivation and among those there were 18 subjects (52.9%) with good behavior. Chi square test showed p=0.000 meaning significant relationship. There were 48 subjects (53.9%) with adequate support from husband and statistically, there was significant relationship between husband support and behavior with p=0.000 and OR of 15.167. Multivariate analysis showed that the most dominant factor was husband support with p=0.003.
Based on the result, it is recommended to conduct counseling targeted to all respondents and their husband with support from Director of Palembang Health Polytechnic in cooperation with Indonesia Cancer Foundation South Sumatera Branch.
References: 38 (1985-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati
"Lingkungan pekerjaan memberikan pengalaman dan informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan wanita tentang pemeriksaan pap smear. Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan wanita menikah yang bekerja dan tidak bekerja tentang pemeriksaan pap smear. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional dengan quota sampling dengan jumlah sampel 96 wanita menikah bekerja dan 96 wanita menikah tidak bekerja di Kelurahan Grogol, Depok.
Hasil analisis univariat menunjukkan persentase wanita menikah bekerja yang berpengetahuan baik tentang definisi (27,1%), tujuan dan manfaat (33,3%), kriteria (9,4%), prosedur (15,6%), dan jadwal pemeriksaan (9,4%). Persentase pengetahuan wanita menikah tidak bekerja yang berpengetahuan baik tentang definisi (18,8%), tujuan dan manfaat (29,2%), kriteria (11,5%), prosedur (15,6%), dan jadwal pemeriksaan (2,1%). Berdasarkan hasil tersebut, penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan pap smear perlu ditingkatkan dan dievaluasi agar pencegahan kanker serviks dapat lebih efektif.

Work environment give experience and information that can affect women's knowledge about Pap smears. This quantitative research with descriptive design aims to describe the working and not working married women's kwowledge about Pap smear. This research used proportional and quota sampling technique which the sample were 96 working married women and 96 not working married women in Kelurahan Grogol, Depok.
The results of univariate analysis showed the percentage of working married women who have good knowledge about the definition (27,1%), the purpose and benefits (33,3%), criteria (9,4%), procedures (15,6%), and the schedule (9,4%). The percentage of not working married women who have good knowledge about the definition (18,8%), the purpose and benefits (29,2%), criteria (11,5%), procedures (15,6%), and the schedule (2,1%). Based on these results, health education about Pap smear needs to be improved and evaluated for the prevention of cervical cancer can be more effective.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43362
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
An Nur Fatimah
"Kanker serviks merupakan penyakit kanker yang banyak di derita oleh kaum wanita dan 65% penderita sudah berada di stadium lanjut (Darnindro dkk, 2007). Salah satu metode untuk mendeteksi secara dini kanker serviks adalah dengan pemeriksaan pap smear. Di Klinik Keluarga, dari hasil pemeriksaan pap smear pada bulan Juni 2008 diketahui 19 pasien yang terinfeksi servisitis, trikomoniasis dan kandidasis, sebanyak 17 pasiennya tidak melakukan pemeriksaan ulang pap smear. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlambatan pasien dalam melakukan pemeriksaan ulang pap smear di klinik keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 orang informan, diketahui bahwa usia informan antara 25 tahun hingga 50 tahun, tingkat pendidikan sedang (SMA), pekerjaan terbanyak sebagai ibu rumah tangga dengan penghasilan per bulan berkisar Rp1.500.000 ? Rp5.000.000, minimnya informasi yang diperoleh tentang pap smear, biaya yang harus dikeluarkan murah dan masih terjangkau, jarak tidak menjadi kendala/hambatan, pelayanan yang diberikan klinik baik, adanya dukungan tapi tidak mendapatkan anjuran pap smear dari suami dan mendapatkan dukungan/anjuran dari petugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang pap smear. Dari hasil penelitian disarankan semua pihak yang terkait dapat lebih meningkatkan upaya promotif, preventif dan kuratif mengenai pentingnya melakukan pendeteksian dini kanker serviks dengan pap smear."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Evy Misrawaty
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemeriksaan pap smear pada PUS di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun
2011. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel 150
responden melalui wawancara menggunakan kuesioner. Menggunakan analisis
univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian,
dalam tiga tahun terakhir 67.3% responden tidak melakukan pemeriksaan pap
smear dan 32.7% responden melakukan pemeriksaan pap smear. Variabel
pekerjaan, pengetahuan tentang KLR dan pap smear, informasi ketersediaan
sarana dan prasarana, kemampuan membayar biaya pap smear, dukungan suami
dan keluarga memiliki hubungan yang bermakna dengan pemeriksaan pap smear
pada PUS. Sosialisasi dan promosi kesehatan tentang pap smear perlu
ditingkatkan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat KLR

ABSTRACT
This study aims to observe factors related to Pap Smear Investigation to PUS in
Puskesmas Belawan City of Medan, 2011. Study design using cross sectional with
number of samples are 150 respondents through questionnaire interview. Using
univariate and bivariate analysis by statistical test of chi-square. Study result in
last three years showed that 67.3% respondents did not had a pap smear
investigation and 32.7% respondent did. Occupation variable, knowledge about
pap smear and ca.cervix, information of availability facility and infrastructure,
able to pay pap smear cost, family and husband support has significant
relationship to pap smear investigation to PUS. Socialization and health
promotion about pap smear need to be enhanced to decrease morbidity and
mortality as a result of ca.cervix"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>