Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107999 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikah dan Kebudayaan, 1985
899.221 MEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.208 PAN (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Allen, Pamela
Jakarta: Indonesiatera, 2004
899.221 09 ALL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sapardi Djoko Damono, 1940-2020
Jakarta: Pusat Penbinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
899.221 SAP n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Chairinnisa Suyono
"Novel Kereta Semar Lembu menampilkan cerminan realitas berupa peristiwa sejarah yang terjadi di Pulau Jawa pada era kolonialisme Belanda hingga Orde Baru. Realitas ini digambarkan melalui sudut pandang tokoh imajiner, yaitu Semar Lembu, yang diposisikan sebagai penyintas dari sejumlah peristiwa sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana peristiwa sejarah digambarkan dalam novel Kereta Semar Lembu, serta persoalan yang hendak disuarakan dengan menampilkan realitas ini melalui sudut pandang tokoh Semar Lembu sebagai penyintas. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan telaah terhadap novel Kereta Semar Lembu menggunakan pendekatan struktural, sosiologi karya sastra, serta metode deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Kereta Semar Lembu menyoroti lima peristiwa besar yang terjadi pada masa kolonialisme Belanda hingga Orde Baru, yaitu tanam paksa, kerja paksa, revolusi kemerdekaan, pergerakan PKI dan tragedi 1965, serta pelanggaran HAM pada masa Orde Baru, khususnya penembakan misterius. Dengan menggambarkan kelima peristiwa ini melalui sudut pandang Semar Lembu sebagai penyintas, novel ini hendak menyuarakan problem dehumanisasi yang terjadi secara berkelanjutan, sekaligus memberikan kritik terhadap pihak-pihak tertentu dalam peristiwa sejarah.

The Kereta Semar Lembu novel reflects reality in the form of historical events that occurred on Java Island during the Dutch colonialism to the New Order period. This reality is described through the lens of an imaginary character, Semar Lembu, who plays the role of a survivor of several historical events. This study seeks to identify how history is portrayed in Kereta Semar Lembu, as well as the issues that are intended to be voiced by presenting this reality through the lens of Semar Lembu. This study uses structural and sociology of literature approaches and descriptive-interpretive methods. The results of this study show that Kereta Semar Lembu displays five major events that occurred during the Dutch colonialism to the New Order period, namely forced planting (tanam paksa), forced labor (romusa), the revolution of independence, the PKI movement and the 1965 tragedy, and human rights violations during the New Order era, especially mysterious shootings. By depicting these five events through the lens of Semar Lembu, this novel intends to voice the dehumanization issue that occurs continuously while simultaneously providing criticism of certain parties at historical events."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
899.223 8 CER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Ngabei Poerbatjaraka
Djakarta: Gunung Agung, 1968
899.221 POE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Luceria N.
"Skripsi ini mengetengahkan penelitian mengenai kesejajaran Teknik Penceritaan Ekacakap Dalaman dengan Psikoanalisa Freud yang menghasilkan.suatu analisis penokohan, yakni pergolakan batin dan kepribadian tokoh Idrus dalam novel Royan Revolusi Tokoh , sengaja diciptakan oleh pengarang sebagai pendukung ide pokok sebuah karya sastra dan mengembangkan ide itu hingga tercapainya maksud pengarang. Ha[ ini apabila dijadikan sebagai obyek penelitian ilmu lain, seperti Psikologi, menarik perhatian. Psikologi sebagai ilmu yang menyoroti jiwa manusia, dapat membedah manusia sampai kepada hal-hal yang paling kecil. Inilah yang menjadi pendorong para sarjana sastra jaman dahulu memakai psikologi sebagai alat bedah dalam krilik sastra. Bidang psikologi yang dipakai unluk menyoroti jiwa manusia yang paling dalam adalah Psikoanalisa Freud khususnya pembagian psike manusia atas 3 lapisan dan kompleks oedipus. Berdasarkan teori-teori yang diciptakan oleh Sigmund Freud, akan tergambar keadaan jiwa seseorang. Penyorotan jiwa manusia apabila disejajarkan dengan teknik penceritaan Ekacakap Dalaman , yang mengutamakan alam bawah sadar manusia, dapat menghasilkan pembedahan penokohan yang benar-benar terperinci; seperti pergolakan batin dan kepribadian seseorang. Apabila ketiga lapisan psike manusia; Id, Ego dan Superego, tidak seimbang maka orang itu mengalami kelainan jiwa. Dalam penelilian ini ldrus, sebagai tokoh utama novel Royan Revolusi, mengalami pergolakan batin; hal ini mempengaruhi kepribadiannya. Keadaan yang dihadapi Idrus ini dapat seimbang berkat kerjasarna yang baik antara ketiga lapisan psike jiwanya. Oleh karena itu ldrus dapat disebut seorang tokoh yang berkepribadian mantap."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apsanti Djokosuyatno
"ABSTRAK
Novel sejarah adalah genre fiksi yang mempunyai peran penting untuk mendidik dan mendekatkan pembaca pada masa lahir bangsanya. Sebagai sebuah genre ia mempunyai konvensi pada tataran naratif. Hadirnya fakta sejarah yang kontinu, yang secara relatif setia dalam hal tokoh, peristiwa, ruang, dan waktu, sebagai latar atau fungsi utama. Genre ini secara umum berkesan realis dan memperlihatkan kecenderungan meta-historis: menjelaskan sejarah itu sendiri. Novel sejarah dapat memperlihatkan berbagai dominansi warna seperti realisme yang terlihat pada katrologi ?Bumi Manusia ", ideologis pada "Arok Dedes ", psikologis pada "Roro Mendut", romantisme/erotisme pada "Subang Zamrud Nurhayati", dan heroisme pada "Perlawanan rakyat Sigi ". Pengarang sejarah secara umum adalah pencinta sejarah dan bangsa, mereka juga seorang idealis dan pengamat yang tajam. Catatan penting mengenai pengarang novel sejarah di Indonesia yang ada sekarang: mereka semua sudah berusia lanjut, dari generasi yang memperoleh pendidikan yang baik, khususnya bidang sejarah. Mereka adalah juga tokoh-tokoh masyarakat yang disegani. Belum muncul penulis novel sejarah muda usia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faqih Haryo Kusumo
"Sejarah dan sastra adalah dua aspek yang berbeda namun berjalan beriringan. Tulisan ini mengkaji kesejarahan dari tiga cerpen terpilih dalam buku kumpulan cerpen KontraS Berita Kehilangan. Kesejarahan yang diteliti adalah pelanggaran HAM pasca peristiwa G-30-S dan fakta penunjang lain. Penelitian ini akan menggunakan teori George Lukacs, yaitu historical faithfulness atau keharusan fakta sejarah untuk mengidentifikasi narasi dan peristiwa yang dianggap mengacu pada sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pelanggaran HAM sebagai unsur pembangun karya sastra. Penelitian ini juga menjabarkan informasi penunjang lain yang mengacu pada fakta sejarah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Jawa Barat dan Bali sebagai latar geografis dari tiga cerpen terpilih memuat sejumlah pelanggaran HAM, sekaligus dinilai memiliki perbedaan konflik. Gejolak dalam masyarakat pasca peristiwa G-30-S di dua daerah tersebut tidak dapat dilepaskan dari pengaruh dan campur tangan militer.

History and literature are two different aspects which cross frequently. This paper analyze historical aspects in three selected short stories from KontraS Berita Kehilangan. This paper specifically examine the human rights violation after the G-30-S incident and describe other supporting facts. This study will use George Lukacs theory, namely historical faithfulness or the necessity of historical facts to identify narratives and events that are considered to refer to history. This study intends to reveal human rights violations as a component of literature’s structure. This study also describes other supporting information that refers to historical facts. The results of this study indicate that West Java and Bali, as the geographical settings of the three selected short stories, contain a number of human rights violations as well as being considered to have different conflicts. The chaos in society after the G-30-S incident in the two regions cannot be separated from the influence and interference of the military."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>