Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36172 dokumen yang sesuai dengan query
cover
B. Suwartojo
Jakarta: Balai Aksara, 1978
658.152 SUW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Eva Lazuardina
"Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis pengaruh regulasi Lembaga Pembiayaan Non-Bank terhadap keberlanjutan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) serta menjabarkan upaya hukum yang efektif dalam melindungi keberlanjutan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di tengah dominasi Lembaga Pembiayaan Non-Bank di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian doktrinal untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai regulasi Lembaga Pembiayaan Non- Bank dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Indonesia dengan menggunakan data sekunder sebagai sumber utama penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hubungan antara Lembaga Pembiayaan Non-Bank (LPNB) dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Indonesia menciptakan dinamika yang kompleks dalam mendukung inklusi keuangan. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam melayani masyarakat mikro dan kecil, perbedaan dalam karakteristik operasional dan regulasi menciptakan tantangan kompetitif yang perlu diatasi melalui regulasi yang seimbang dan adaptasi teknologi. Menghadapi dominasi Lembaga Pembiayaan Non-Bank, upaya hukum dan kebijakan yang efektif untuk melindungi keberlanjutan BPR di Indonesia meliputi Restrukturisasi melalui merger/akuisisi untuk memperkuat daya saing, Bantuan teknis dan likuiditas dari Apex Bank, serta Digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan inklusi keuangan.

This research aims to analyze the impact of Non-Bank Financial Institution regulations on the sustainability of Rural Banks (BPR) and to describe effective legal measures to protect the sustainability of Rural Banks (BPR) amidst the dominance of Non-Bank Financial Institutions in Indonesia. This study employs a doctrinal research method to gain a comprehensive understanding of the regulations concerning Non-Bank Financial Institutions and Rural Banks (BPR) in Indonesia, using secondary data as the primary source of research. The results of this study indicate that the relationship between Non-Bank Financial Institutions (NBFIs) and Rural Banks (BPR) in Indonesia creates a complex dynamic in supporting financial inclusion. Although both share similarities in serving micro and small communities, differences in operational characteristics and regulations create competitive challenges that need to be addressed through balanced regulations and technological adaptation. Facing the dominance of Non-Bank Financial Institutions, effective legal efforts and policies to protect the sustainability of BPR in Indonesia include restructuring through mergers/acquisitions to strengthen competitiveness, technical and liquidity assistance from Apex Banks, and digitalization to enhance efficiency and financial inclusion."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Fahmi
"ABSTRAK
Pengelolaan modal kerja (working capital) yang benar selain berdampak pada peningkatan penjualan, likuiditas, hubungan yang baik kepada stakeholders, juga pada gilirannya akan meningkatkan kekayaan pemegang saham karena nilai dan perusahaan meningkat.
Penulis mencoba menelaah pengelolaan modal kerja pada PT Prasmanindo Boga Utama, sebuah perusahaan yang bergerak dalam jasa boga untuk industri minyak dan pertambangan di darat (on-shore) dan di laut (offshore). Dalam aktivitasnya Perusahaan mendapatkan 95 % revenues dalam mata uang USD, sedangkan cost dan expenses nya 95 % dalam mata uang Rupiah. Dengan kondisi seperti ini maka pada masa krisis moneter antara tahun 1998 -> 1999, Perusahaan memiliki kelebihan kas dan likuiditas yang sangat besar relatif terhadap revenue generation, dibandingkan dengan tahun 1995 ? 1997, yang disebabkan karena dìuntungkan oleh transaksi valuta asing (natural hedging).
Dengan memakai beberapa management tools seperti analisa rasio-rasio tradisional balk analisa vertilcal, horizontal, maupun industri yang sejenis, analisa time series lima tahunan (1995 ? 1999), Comprehensive Liquidity Index (CLI), Net Liquid Balance (NLB), Cash Cycle and Turnover, Days Sales Outsatnding (D SO), Just In Time (JIT) Inventory, serta metode financing seperti : maturity matching, conservative, dan aggressive approach, penulis mencoba merekomendasikan komposisi modal kerja (working capital) yang optimal relative terhadap penjualan yang dihasilkan, baik terhadap komposisi modal kerja secara keseluruhan maupun per masing-masing modal kerja: kas, receivables, dan inventory. dan metode financing yang lebih tepat, serta merekomendasikan beberapa saran strategic planning untuk menyiasati struktur pasar Perusahaan yang oligopoli dan menyiasati persaingan di struktur pasar tersebut pada lingkungan usaha perminyakan dan pertambangan di mana Perusahaan menjual produk dan jasanya, yang cenderung menurun karena faktor meningkatnya country risk Indonesia karena faktor poleksosbud hankam yang memburuk.

"
2001
T1779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyeni Rasyid
Depok: Rajawali Pers, 2023
658.152 ROS d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Agusto W. Adikara
"Perekonomian yang sifatnya semakin global telah raeningkatkan saling ketericaitan dan ketergantungan antar negara Oleh karena itu perubahan di suafci negara akan berdampak pada negara lainnya. Sebagai upaya untuk memanfaatkan globalisasi tersebut khususnya dikaitkan dengan tujuan jangka panjang di bidang ekonomi, pemerintah Indoensia telah melakukan serangkaian deregulasi. Deregulasi diberbagal sektor tersebut diharapkan akan mendukung laju pertumbuhan ekonomi. Salah satu deregulasi yang dilakukan adalah di bidang investasi yang diharapkan akan msndarong foreign direct investment di Indonesia.
Salah satu sektor yang sedang berkembang dan diarahkan menjadi andalan ekspor Indonesia adalah komoditi kelapa sawit. Hal ini didukung oleh adanya comparative advantage bagi Indonesia pada komoditi ini. Dengan adanya deregulasi dan comparative advantage, beberapa investor Malaysia telah mulai menanamkan investasinya di Indonesia.
Malaysia telah lebih dahulu memiliki keunggulan bersaing di bidang kelapa sawit. Saat ini Malaysia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia Dengan pengalaman yang dimiliki, ditambah lagi dengan membaiknya harga komoditi kelapa sawit di pasar dunia, semakin banyak investor Malaysia yang mengarahkan investasinya ke Indonesia. Hal ini karena Indonesia memiliki lahan yang sesuai di samping banyaknya tenaga kerja yang tersedia Semakin tingginya minat investor Malaysia menanamkan investasinya pada komoditi kelapa sawtt di Indonesia, juga didorong oleh semakin sempimya lahan yang dimiliki Malaysia serta meningkatnya biaya produksi.
Dalam melakukan investasi, seorang investor akan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi modal yang ditaoamoya. Pertimbangan utama suatu investasi dilakukan adalah faktor risiko dan tingkat peogembalian modal. Semakin tinggi risiko atas suatu investasi, semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diminta.
Investasi yang dilakukan di luar negeri, apalagi jika penjualan produk untuk memenuhi permintaan di lebih dari satu negara dan bukan hanya untuk negara dimana investasi tersebut dilakukan, akan menghadapi berbagai risiko. Risiko tersebut akan mempenganihi ants kas perusahaan dan pada akhirnya tingkat pengembalian investasinya. Berbagai risiko yang muagkin dihadapi datam melakukan investasi di luar negeri antara lain risiko bisnis, risiko negara dan risiko nilai tukar mala uang.
Selanjutnya dalam melakukan investasi, investor akan dihadapkan pada darimana sumber pembiayaan untuk investasi tersebut Selain itu jugaperlu diperhitungkan komposisi modal dan pinjaman dalam struktur pembiayaannya. Hal ini akan merapengaruhi tingkat pengembalian dari modal yang diinvestasikan.
Memperhatikan berbagai risiko dalam investasi di luar negeri, investor dihadapkan pada alternatif apakah perusahaan selurubnya dimiliki oleh investor asing atau mengadakaan/otK/ venture dengan investor lokal. Pemilikan perusahaan seluruhnya oleh investor asing selain memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dalam melaksanakan kebijakan rmdti sourcing, juga memiliki kelemahan antara lain kurangnya pengenalan perusahaan atas kondisi suatu negara dimana investasi dilakukan.
Didalam melakukan analisis atas investasi yang dilakukan oleh investor Malaysia di Indonesia, ditempuh beberapa langkah perhitungan antara lain penentuati proyeksi nilai tukar, konversi pembiayaan dan pendapatan dari mata uang Dollar Amerika dan Rupiah ke dalam
Ringgit Malaysia, perhitungan cash flow, perhitungan IRR dan perhitungan ERR berdasarkan komposisi pembiayaan.
Nilai tukar dihitung dengan menggunakan technical forecasting dan fundamental forecasting. Technical forecasting menggunakan metode regresi sederhana taopa tetmik penghalusao. Berdasarkan metode tersebut diperoleh basil proyeksi nilai tukar pada suatu waktu tertentu, Sedangkan fundamental forecasting dicari dengan menggunakan metode purchasing power parity dan international fisher effect.
Hasil proyeksi nilai tukar yang akan digunakan dalam perhitungan cash flow, diuji terlebih dahulu dengan menggunakan coefficient of determination (R2). Dari hasil uji tersebut diperoleh coefficient of determination masing-masing sebagai berikut:
RM/USD Rp/USD
Metode Regresi R2= 0,81537 dan 0,9453
PPP R2 = 0,3395 dan 0,8641
fofL. Fisher Effect R2= 0,04478 dan 0,82
Berdasarkan hasil uji tersebut, metode yang dipilih untuk proyeksi adalah technical forecasting dengan regresi sederhana. Hal ini karena proyeksi yang dilakukan dengan menggunakan metode tersebut lebih mendekati kondisi riilnya yang berarti proyeksi dengan menggunakan metode tersebut lebih dapat dipercaya.
Setelah diperoleh proyeksi nilai tukar dan berdasarkan perhitungan project cost, disusun cash flow proyek. Cash flow tersebut disusun dengan menggunakan 10 macam komposisi modal terhadap equity. Dari perhitungan tersebut diperoleh IRR proyek serta ERR dari equity. IRR bervariasi dari 18,89% sampai dengan 20,69%. Semakin besar komposisi equity yang digunakan, IRR semakin besar. Sebaliknya semakin besar pinjaman yang digunakan sebagai sumber pembiayaan, semakin besar ERR dari equity. Hal ini berarti apabila hanya memperhatikan IRR, proyek layak untuk dilaksanakan dengan catatan lebih baik menggunakan equily yang sebesar-besarnya. Apabila lebih mengutamakan ERR dari equity sebagai pertimbangan dari investasi, investasi layak untuk dilaksanakan dengan catatan; jika dimungkinkan; lebih balk menggunakan pinjaman yang sebesar-besarnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Adji Prabawa
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan hutang pada-
industri tekstil yang listed di Bursa Efek Jakarta dapat meningkatkan pendapat
an per lembar saham (EPS) nya.
Teori struktur modal membahas apa yang terjadi dengan nilai perusahaan bi
la struktur modal berubah sementara itu keputusan investasi dan kebijakan divi
den dipegnng konstan. Banyak model yang bisa dipakai dalam analisis strnktur
modal. Knrenn sn1tt'mcngnknr binyn modal pcrusahnnn dcngan tingknt lcvcrnge
yang bervarlasi antar wnktu maku
Mndcl nnnllsu EBIT-EPS yung
ini nada dasarnya untuk mengukur
atas atau dl bawah "indifference
dianggap cukup besar mencapai di
dipilih model yung relntif muduh dltcrupkun.
bnnynk dipnkai dalom nnalisis struktur modnl
probabilitas expected EBIT dalam mencapai di
point". Sehingga bila probabilitas tersebut
atas indifference point nya maka penggunaan -
hutang akan meningkatkan pendapatan per lembar sahamnya. Sebaliknya bila proba
hilitas tersebut dianggap terlalu kecil mencapni di atas indifference point ma
ka penggnnaan hucang tidnk ukun mcningkatkan pendapatan per lembar saham (EPS)
nyn.
Banyak hasil Studi yang menemukan hahwa saham yang memiliki "future grow-
th" tertinggi dalnm EPS nyn memperlihntknn "risk adjusted returns" yang terti-
nggi pula. Sehingga "growth" dalam laporan pendapatan mempengaruhi harga saham
adalah sangat signlfikan.
Hasil penelitian pnda perusahaan-perusahaan tekstil yang listed di Buren
Efek Jakarta dengan periode tahun 1988 hingga 1996 dan dengan menggunakan mo-
del analisa EBIT-EPS menunjukkan bahwa dari sepuluh perusahaan hanya scmbilan-
perusahaan yang dapat digambarkan perkiraan indifference point nya. Dari hasil
perhitungan probabilitas EBIT dalam mencapai di atas atau di bawah indifferen~
ce point nya maka 56% atau lima perusahaan yang probabilitas EBIT nya memung -
kinkan menggunakzn hutang. Sementara itu 64% atau empat perusahaan probabili -
tas EBIT nya tidak memungkinkan menggunakan hutang."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariadi Herutomo
"Evaluasi/audit kinerja K3 adalah suatu metode sistematis untuk mengevaluasi sistem manajemen keselamatan perusahaan. Tugas utama audit adalah untuk menentukan apakah metode keselamatan dan kesehatan kerja yang digunakan sudah tepat dan dijalankan secara efektif. Evaluasi kinerja K3 pada penelitian ini menggunakan metode Diekemper & Spartz (D&S) yang dilakukan pada PT. XYZ, salah satu perusahaan kimia di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengelolaan SMK3 di PT. XYZ saat ini, mengevaluasi kinerja pengelolaan SMK3 PT. XYZ dengan menggunakan metode D&S dan memberikan rekomendasi perbaikan yang dapat diterapkan oleh perusahaan berdasarkan hasil evaluasi. Nilai akhir yang didapat adalah 87.9 yang berarti pengelolaan K3 di PT. XYZ sudah mencapai tingkatan baik. Mayoritas semua indikator dari metode audit D&S menunjukan nilai baik (tingkat 3) dan nilai sempurna (tingkat 4).

Evaluation/audit the performance of OHS is a systematic method to evaluate the company's safety management system. The main task of the audit is to determine whether the safety and health methods used, are appropriate and effectively implemented. The method for evaluation the performance of OHS in this study using Diekemper & Spartz (D & S) which is conducted at PT. XYZ, one of the chemical companies in Indonesia. This study aims to get an overview of SMK3 management of PT. XYZ today, evaluating performance of OHS management PT. XYZ by using the method of D & S and provide recommendations for improvements that can be implemented by the company based on the results of the evaluation. The final value obtained is 87.9, which means that OHS managemen has reached a good level. The majority of all indicators of the D & S audit method show at good value (level 3) and a perfect score (level 4)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasan Kurniawan
"Kelangsungan hidup perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor misalnya seperti struktur modal, resiko bisnis, kondisi pasar, kompetisi dan sebagainya. Struktur modal perusahaan yaitu pinjaman yang didapatkan perusahaan dan modal dari pemilik perusahaan. Modal sebagai salah satu elemen terpenting dalam peningkatan pelaksanaan kegiatan perusahaan di samping sumber daya manusia, mesin, material dan metode. Dan Dalam teori keuangan, Struktur modal yang optimal dapat menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan ( value of the firm ) yang menjadi tujuan para pemegang saham ( stockholder ) termasuk manajemen perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh para akademisi di bidang ekonomi dan keuangan, dibuktikan bahwa bentuk dan proporsi rasio dalam struktur modal antara perusahan satu dengan yang lainnya adalah berbeda. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis ingin mengetahui apakah keputusan perusahaan dalam pendanaannya juga dipengaruhi oleh keadaan internal perusahaan. Kondisi internal yang ingin diketahui adalah kondisi internal perusahaan sebelum adanya krisis ekonomi dan sesudah melewati badai kiris ekonomi. Strukur modal perusahaan-perusahaan Indonesia diyakini terpengaruh atas krisis tersebut. Krisis memaksa perusahaan untuk dapat 'survive' secara kreatif dalam menata struktur modalnya. Apa saja faktor yang mendorong perusahaan untuk dapat berkreasi tersebut akan menjadi suatu topik yang menarik. Selanjutnya akan penulis melihat faktorfaktor yang mendorong perusahaan dalam menentukan keputusan atas struktur pemodalan (capital structure) pada masing-masing kelompok perusahaan berdasarkan pada tingkat financially constrained (kendala keuangan).
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk:
1. Menjelaskan karakteristik determinansi yang mempengaruhi terbentuknya struktur modal tertentu bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan melihat korelasi antar variabel bebas terhadap rasio hutang dengan asset (leverage ratio) sebagai variabel terikat (dependent).
2. Membandingkan variabel determinansi yang mempengaruhi terbentuknya struktur modal bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia sebelum dan sesudah krisis
3. Menjelaskan bagaimana pengaruh variabel determinansi yang menentukan keputusan struktur pemodalan (capital structure) berdasarkan tingkat financially constrained (kendala keuangan) perusahaan.
Data yang akan dipakai dalam penulisan adalah data yang bersifat sekunder dengan mengambil data dari Bursa Efek Jakarta. Perusahaan yang diambil untuk pengamatan adalah perusahaan-perusahaan publik yang sahamnya telab diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Penulis akan mengambil sampling 107 emiten tetapi tidak memasukan industri perbankan dan finansial ke dalam sampling. Penelitian dilakukan berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan pada tahun 1994 bingga tabun 200 1 tetapi tidak termasuk tabun 1998, yang akan dijadikan periode pengamatan penelitian.
Dari basil penelitian didapatkan basil babwa ada perbedaan basil penelitian jika melibat dari peri ode penelitian. Pada peri ode tabun 1994 sampai dengan tabun 1997, variabel yang dianggap turut serta dalam penentukan leverage perusahaan adalah size dan berdasar uji signifikansi variabel secara signifikan menjelaskan korelasinya terhadap leverage perusahaan. Semen tara pada periode penelitian tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 didapatkan hasil bahwa variabel yang dianggap turut serta dalam penentuan leverageperusahaan adalah profit dan asset, dan berdasar uji signifikansi, variabel dapat secara signifikan untuk menjelaskan korelasinya terhadap leverage perusahaan. Dari hal tersebut maka penulis mempunyai pendapat bshwa sebelum adanya krisis perusahaan dalam menentukan keputusan struktur modalnya atau tingkat hutangnya hanya berdasarkan pada ukuran perusahaan (size) yang diukur dari besaran penjualan, semakin besar size semakin besar pula tingkat hutang. Setelah berlangsung krisis maka para pembuat keputusan semakin arif dalam menentukan struktur modal atau tingkat hutang, dimana mereka memperhatikan tingkat profitabilitas (profit) dan nilai aktiva bersih sebagau jaminan hutangnya (asset). Semakin tinggi profit justru mengurangi tingkat hutang perusahaan, sementara semakin tinggi nilai aktiva (asset), maka akan semakin tinggi tingkat hutangnya.
Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh variabel determinansi yang menentukan keputusan struktur pemodalan (capital structure) berdasarkan tingkatfinancially constrained (kendala keuangan) perusahaan. Dengan menggunakan klasifikasi tingkat financially constrained perusahaan berdasar pada data dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2001, didapatkan basil untuk perusahaan yang mempunyai klasifikasi kendala keuangan maka variabel yang dianggap turut serta dalam penentuan financially constrained perusahaan adalah profit, dividen dan PBV Berdasar uji signifikansi, dan uji model dengan menggunakan regressi logistik variabel secara signifikan menjelaskan korelasinya terhadap kondisi financially constrained perusahaan. Dimana masing-masing variabel mempunya1 korelasi negatif terhadap tingkatfinancially constrained perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Soeprihanto
Yogyakarta: BPFE, 1997
658.152 44 JOH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Soesilo
"ABSTRAK
Fungsi keuangan sangat diperlukan oleh perusahaan karena
mempunyai keterkaitan yang erat dengan fungsi-fungsi lainnya, dan strategi perusahaan secara keseluruhan, selain itu juga karena hampir 75% dari seluruh kegiatan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap keuangan.
Strategi pembiayaan melalui pengelolaan modal kerja, yang merupakan bagian dari fungsi keuangan, menjadi sangat penting akhir-akhir ini sejalan dengan perkembangan fungsi keuangan perusahaan. Fungsi keuangan telah mulai mengenal pembahasan likuiditas sejak tahun 1920 dan assets anlysis tahun 1950, berkembang kearah analisa inflation dan deregulation financing pada tahun 1980 an.
Didalam kegiatan perusahaan sehari-hari, pengelolaan modal
kerja yang meliputi pengelolaan Kas, Piutang dan Persediaan, serta pembiayaan jangka pendek, pada hakekatnya adalah merupa
kan analisa tentang bagaimana memperoleh dana dan menggunakan
dana tersebut secara efisien, efektif dan ekonomis, sehingga
semua kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi dengan baik.
Perbandingan keadaan keuangan beberapa perusahaan yang
disajikan dalam tulisan ini, adalah untuk memberikan gambaran
secara komparatif, mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keadaan keuangan masing-masing perusahaan, yang kemudian
diharapkan dari hasil komparasi tersebut dapat disusun suatu
. pedoman untuk menentukan strategi keuangan perusahaan dalam
jangka pendek.
Penekanan pada pemakaian analisa- analisa untuk mengulas
komposisi dan komponen modal kerja, yang sesuai bagi tiap-tiap
perusahaan, seperti berapa besar saldo yang ideal untuk Kas,
Piutang dan Persediaan, pertimbangan benefit, serta
keterkaitan dengan fungsi -fungsi lainnya yang ada di
perusahaan , merupakan hal yang perlu diketahui, selain analisa
dengan menggunakan metode - metode yang sudah baku, seperti
analisa Ratio , analisa Order Quantity, dan
lain sebagainya.
Dimana hasil dari analisa-analisa diharapkan dapat
menjadi pedoman didalam Pengambisan keputusan keuangan
perusahaan dan penentuan strategi pengelolaan Modal Kerja yang
diperlukan.
Setelah mempelajari dan menganalisa perbandingan keadaan
keuangan dari beberapa perusahaan, terutama komposisi dan jumlah
dari Modal Kerjanya, ternyata untuk memperoleh gambaran
yang lebih te.pat dan memyeluruh, masih diperlukan tambahan informasi dan analisa analisa lainnya untuk melengkapi, seperti
analisa s.w.o.T. (Strength- Weaknesses- Opportunity- Threat),
analisa P.L.C. (Product Life Cycle), dan Competitive strategy
yang akan dijalankan ' oleh tiap perusahaan, agar dapat lebih
tepat .didaJ.am pengambilan keputusan keuangan, terutama
keputusan jangka pendek yang mudah dipengaruhi oleh perubahan
yang terjadi pada lingkungan usaha."
1991
T-pd
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>