Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Satu parameter yang penting untuk menunjukkan akurasi GPS (Global
Positioning System) dalam penentuan posisi adalah UERE (User Equivalent Range
Error). Parameter ini akan lebih memberikan akurasi presisi tinggi yang signifikan
kepada pengguna GPS bila disertai dengan informasi geometri visible satellite yang
lebih dikenal dengan DOP (Dilution Of Precision). Salah satu komponen dari UERE
adalah galat yang disebabkan lapisan ionosfer. Dengan menggunakan data TEC
Bandung dan model DOP Bandung, dapat dilakukan perhitungan total galat GPS
untuk mengetahui UERE. Hasil perhitungan program error budget menunjukkan
bahwa ionosfer memberikan kesalahan terbesar terhadap UERE."
620 DIR 11:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Satelit mikro LAPAN generasi ke-2 memiliki misi utama penginderaan jauh (remote sensing) dengan muatan kamera multi spektrum. Selain membawa muatan utama, satelit ini juga membawa muatan sekunder berupa sensor untuk digunakan dalam penelitian sains antariksa dan atmosfer yang disebut GPS (Global Positioning Satellite) Occultation Receiver. Kajian sensor dilakukan pada salah satu satelit yang memiliki misi identik dengan satelit mikro LAPAN generasi ke-2 yaitu satelit ORSTED (Denmark). GPS Occultation ini berdasarkan teknik pengukuran indeks refraksi dengan kerapatan yang bervariasi pada setiap lapisan atmosfer yang menyebabkan efek lengkung pada jalur panjang gelombang radio. Sensor okultasi GPS dapat menghasilkan data berupa TEC, kerapatan elektron, temperatur dan tekanan lapisan atmosfer serta variabel atmosfer lainnya."
620 DIR 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Urai Akmal Sadik
"Sebuah penerima GPS untuk kalangan sipil atau yang disebut dengan stand alone GPS, kekuratan posisi yang dihasilkannya masih dianggap kurang untuk aplikasi tertentu seperti kegiatan survey positioning yang rnembutuhkan keakuratan posisi yang tinggi. Tingkat keakuratan posisi stand alone GPS dapat ditingkatkan dengan sebuah sistern yang disebut dengan rea! time dwrential GPS, yaitu sistem yang dapat mengkoreksi kesalahan perhitungan jarak antara satelit-satelit ke penerima GPS dan basil koreksi itu kernudian dikirim ke pengguna GPS yang Iain melalui lintasan data atau radio modem secara real time.
Untuk mengetahui seberapa akuramya posisi yang dihasilkan oleh real lime d@rential GPS terhadap stand alone GPS, dilakukan pengambilan data-data posisi rea! time dwreniial GPS dan stand alone GPS terhadap posisi titik acuan. Dengan menempatkan antena GPS tepat pada titik acuan mal-ca jarak posisi yang dihasilkan oleh Rea! time GPS dan stand alone GPS terhadap titik acuan dapat dihitung. Jarak antara posisi titik acuan ke posisi real time d#ren!ial GPS atau ke posisi stand alone GPS adalah tingkat keakuratan penerima GPS kedua sistern tersebut. Tingkat keakuratan realtime dwrential GPS terhadap stand alone GPS dapat diketahui dengan membandingan nilai rata-ratajarak posisi kedua sistem ke titik acuan itu.
Pengamatan dan pengambilan data-data posisi mepergunakan perangkat lunak hydronavigation yaitu perangkat lunak khusus untuk keperluan survey positioning. Dari penerima GPS data-data dikirimkan melalui terminal keluaran dan masukan RS-232 ke komputer kernudian posisi real time digerential GPS dan stand alone GPS bisa ditarnpiikan pada layar komputer secara real time dan data-data disimpan di dalarn data base. Data koreksi dikirim dengan mempergunakan radio modem, lebar pita trckuensi 450Mhz-470Mhz dengan sistem transmisi LOS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmah
"ABSTRAK
Daerah rural mempunyai karakteristik yang jauh berbeda dengan daerah perkotaan pada umumnya. Pengadaan sistem komunikasi untuk daerah rural menuntut terpenuhinya syarat-syarat khusus, sesuai karakteristik tersebut. Untuk negeri kepulauan seperti indonesia, sistem komunikasi satelit menggunakan stasiun bumi yang murah atau disebut juga stasiun bumi kecil merupakan jawaban yang tepat untuk pengadaan sistem telekomunikasi bagi daerah rural."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam tugas akhir ini dilakukan perencanaan komunikasi satelit untuk TNI Angkatan Darat dengan menggunakan teknik MC-TDMA. Komunikasi antar stasiun dilakukan tanpa melalui HUB, dimana setiap stasiun menggunakan terminal VSAT, sehingga sistem ini dapat menyalurkan informasi suara dan data tanpa mengalami delay yang berarti dibandingkan dengan menggunakan HUB. Dengan menggunakan teknik pengkompresian suara sinyal yang ditransmisikan akan teracak sehingga tidak bisa tersadap dan ditambah lagi dengan menggunakan teknik hopping, sinyal bisa jumping dan' satu carrier ke carrier yang lain, sehingga sukar dilaeak dan dimonitor menjadikan kerahasiannya semakin terjamin. Berdasarkan kebutuhan _yang diperoleh dari Markas Besar TNI Angkatan Darat, dari perencanaan ini diperoleh 50 slot dalam satu carrier, dan jumlah carrier semuanya ada 7 buah, Jumlah yang dibutuhkan untuk kapasitas i2 kanal ada I VSAT, 10 kanal ada 1 VSAT, untuk 8 kanal ada 19 VSAT, dan b kanal ada 27 VSAT dan jumlah kanal total yang dibutuhkan untuk TNI AD ada 334 buah kanal."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Fadhlurrohman Nurhadi
"Radio Frequency Identification (RFID) merupakan sebuah teknologi otomatis dibantu dengan mesin atau komputer yang mampu mengidentifikasi sebuah barang. Menggunakan salah satu modul transreceiver RFID yaitu NRF24L01 menyambungkan sebuah NRF24L01 receiver kesebuah mikrokontroller dan meneruskannya kedalam modul GPRS sehingga dapat meneruskan data dari NRF24L01 transmitter yang dibaca oleh receiver ke internet. Konsumsi daya RFID yang begitu kecil serta aplikasinya yang luas memungkinkan untuk dijelajahi lebih dalam. Skripsi ini membahas penggunaan teknologi RFID yang diaplikasikan untuk melacak sebuah transportasi masal pada lingkungan Universitas Indonesia yaitu bikun. Data jarak transmisi, konsumsi daya, serta konektivitas antar modul diambil berdasarkan hasil pengukuran langsung pada lapangan. Hasil penelitian menyarankan bahwa teknologi RFID dengan modul NRF24L01 mampu menjadi alat pelacak kendaraan secara pasif dengan konsumsi daya yang lebih kecil yaitu sebesar 28.2mW dibanding dengan alat pelacak bikun sebelumnya dengan menggunakan GPS pada smartphone dengan cara meletakkan receiver pada tiap tiang listrik yang dilalui rute bikun dan transmitter yang diletakkan pada dashboard bikun sehingga memungkinkan untuk diaplikasikan pada rute bikun UI.

Radio Frequency Identification (RFID) is an automatic technology that assissted by a machine or computer to identify object. Using transreceiver RFID modul called NRF24L01 to connect NRF24L01 receiver by microcontoller and forward the data from NRF24L01 transmitter that read by NRF24L01 receiver to GPRS modul and connect it to the internet. With low power consumption and huge aplication on RFID is possible to be explored more. The purpose of this study is to implementing RFID to track a mass transportation vehicle in University of Indonesia called bikun. Transmission range, power consumption and connectivity intermodul data were collected by measuring the parameter directly on field. The study suggest that RFID technology using NRF24L01 modul is capable to passive tracking a vehicle with smaller energy consumption that 28.2mW compared to the latest bikun tracking using GPS on smartphone by placing receiver to every street light pole in bikun route and transmitter placed on bikun dashboard making it possible to be applied to the bikun UI route.​"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada tugas skripsi ini akan diperbandingkan antara teknik akses DS-CDMA dengan teknik akses SCPC-DAMA pada komunikasi MSAT multibeam, untuk kemudian ditentukan teknik akses mana yang paling optimum digunakan pada komunikasi MSAT multibeam tersebuc. Pada sistem MSAT ini, alokasi bandwidth yang digunakan sempit yaitu 14 MHz pada L-band. Oleh karena itu sistem MSAT ini hares dirancang sedemikian rupa sehingga bandwidth yang sempit ini dapat digunakan secara efisien. Salah satu caranya adalah dengan memiIih teknik akses jamak yang sesuai, sehingga jumlah pemakai dapat dioptimalkan. Untuk melihat unjuk keda kedua teknik akses tersebuc, digunakan perhitungan link budget. Kine6a sistem komunikasi dijitai meialui radio ditunjukkan oleh besarnya Eb/N,, pada input pada detektor penerimanya. Eb/N. dapat dinyatakan sebagai fungsi parameter link komunikasi seperti : EIRP yang dipancarkan, rugi-rugi ruang bebas (free space loss), penguatan antena penerima, dan noise input efektif pada sistem penerima. Dari hasil perbandingan tersebut diketahui bahwa teknik akses SCPC-DAMA lebih optimum (K=1207 pada EIRPsbi= 19 dBW; G/T,,,1= -12 dBi/K) dibandingkan dengan teknik akses DS-CDMA."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ali Syahputra
"ABSTRAK
Keterbatasan lisensi penggunaan citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi seperti SPOT-6, SPOT-7, dan Pleiades-1A dari Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kepada pengguna menuntut teknik keamanan data saat didistribusikan melalui media elektronik sehingga tidak digunakan secara ilegal oleh pihak yang tidak berwenang. Enkripsi dan reversible data hiding merupakan dua perlindungan privasi yang efektif dan populer yang dapat dipilih sebagai solusi komunikasi rahasia. Pada penelitian joint reversible data hiding in encrypted image (RDHEI) sebelumnya, performansi extracted-bit error rate (EER) dan peak signal-to-noise ratio (PSNR) citra yang dipulihkan kurang memuaskan seiring mengecilnya ukuran blok. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan peningkatan akurasi performansi sistem joint reversible data hiding untuk citra satelit penginderaan jauh dari sistem referensi yang ada dengan memodifikasi fungsi fluktuasi dalam proses ekstraksi data dan menggunakan teknik embedding Reed-Solomon (RS) codes. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil eksperimen, baik usulan sistem dengan modifikasi fluktuasi tanpa RS codes maupun usulan sistem dengan modifikasi fluktuasi dan RS codes berhasil memperkecil EER, memperkecil ukuran blok dalam memperoleh error-free extracted-bit, dan meningkatkan PSNR dibandingkan dengan metode referensi RDHEI yang ada untuk implementasi pada citra uji satelit SPOT-6, SPOT-7, dan Pleiades-1A.

ABSTRACT
Limitations on licensing the use of high resolution remote sensing satellite images such as SPOT-6, SPOT-7, and Pleiades-1A from the National Remote Sensing Data Bank (BDPJN) of the National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN) to users need data security techniques when distributed through electronic media so that not used illegally by unauthorized parties. Encryption and reversible data hiding are two effective and popular privacy protections that can be chosen as confidential communication solutions. In previous research on joint reversible data hiding in encrypted image (RDHEI), the performance of extracted-bit error rate (EER) and peak signal-to-noise ratio (PSNR) of the recovered image was less satisfactory as the block size decreased. Therefore, this work proposes performance accuracy improvement of the joint reversible data hiding system for remote sensing satellite images from existing reference systems by modifying the fluctuation function in the data extraction process and using the Reed-Solomon (RS) codes embedding technique. Overall, based on experimental results, both the proposed system with fluctuation modification without RS codes and the proposed system with fluctuation modification and RS codes succeeded in reducing the EER, reducing the block size in obtaining error-free extracted-bits, and increasing PSNR compared to the existing RDHEI reference methods for implementation in SPOT-6, SPOT-7, and Pleiades-1A satellite test images."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>