Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83494 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idrawati Bahar
"Kehamilan dan persalinan merupakan suatu hal yang umumnya sangat diharapkan oleh wanita yang sudah berkeluarga. Kehamilan terutama persalinan, umumnya dirasakan sebagai pengalaman yang kurang menyenangkan dan tidak terlupakan selama hidup (Wong, 1998). Rasa nyeri pada wanita melahirkan dirasakan berbeda-beda oleh setiap wanita. Wanita primigravida selama persalinan mungkin menderita rasa nyeri yang pernah dialaminya (Donald, 1989). Ketakutan dapat meningkatkan rasa nyeri, seorang wanita yang bebas rasa takut biasanya mengalami kala I, persalinan yang relatif nyaman (Donald, 1989). Untuk itu perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 31 responden (pasien ruang IRNA A lantai II RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta). Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data didapatkan hasil, upaya relaksasi mendapat nilai rata-rata 54, 84, upaya pernafasan mendapat nilai rata-rata 32,2%, upaya tersebut mempengaruhi dalam menanggulangi nyeri persalinan kala I pada ibu primigravida."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4992
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1986
618.4 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agustine Ramie
"Kontrol diri dan efikasi diri sangat diperlukan bagi ibu untuk meningkatkan kepuasan menjalani proses persalinan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara kontrol diri dan efikasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan di RSUD Ratu Zalecha Martapura dan RSUD Banjarbaru Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel 125 ibu bersalin normal, dipilih menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil analisis uji korelasi Chi Square menunjukkan ada hubungan antara kontrol diri dan efikasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan (p value 0.002, α: 0.05) dan (p value 0.000, α: 0.05). Hasil analisis regresi logistik berganda didapatkan 4 variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan yaitu kontrol diri, efikasi diri, penghasilan dan paritas.
Variabel paling berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan adalah penghasilan. Petugas Pemberi layanan persalinan perlu memberi dukungan agar ibu bersalin memandang proses persalinan sebagai pengalaman positif dan menyenangkan, sehingga ibu memiliki kepuasan menjalani proses persalinan.

Self-control and self-efficacy are necessary for would-be mothers to enhance their birth labor satisfaction. This research was conducted in Ratu Zalecha public hospital in Martapura and in Banjarbaru public hospital in South Borneo with the aim to identify the relationship between self-control and self efficacy on the one hand, and birth labor satisfaction on the other hand. Cross-sectional approach with correlative analysis was applied for this research, using 125 samples chosen from normal childbirth using consecutive sampling techniques.
The result of Chi-Square correlation test showed that there were some relationships between self-control as well as self-efficacy and birth labor satisfaction (ρ value 0.002,α: 0.05) and (ρ value 0.000, α: 0.05). There were four variables resulted from double logistic analytical regression that play significant roles in birth labor satisfaction, i.e., self-control, selfefficacy, family income, and parity.
The most influencing variable in birth labor satisfaction was family income. Labor carers should provide enough support so that would-be mothers can view the process of childbirth as a positive and pleasant experience; hence, birth labor satisfaction will surely be tremendous.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahmawaty
"ABSTRAK
Latar Belakang: Persalinan merupakan suatu proses fisiologis, namun berkaitan
dengan nyeri dan rasa tidak nyaman. Selain itu induksi persalinan merupakan suatu
intervensi dari luar terhadap proses alami kehamilan sehingga menginisiasi terjadinya
kontraksi uterus dan dilatasi serviks Saat ini belum ada studi yang membandingkan
nyeri persalinan spontan dan nyeri induksi persalinan.
Tujuan: Mengetahui perbedaan nyeri persalinan spontan dan nyeri induksi
persalinan pada kala I dengan his 2-3 kali dalam 10 menit dan lama his 20-40 detik,
kala I dengan his 4 kali dalam 10 menit dan lama his lebih dari 40 detik, kala IV dan
satu hari pasca persalinan.
Metode: Penelitian dengan desain kohort prospektif membandingkan 50 ibu
persalinan spontan dan 50 ibu yang menjalani induksi persalinan sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel didapatkan dari RS Cipto Mangunkusumo dan
RS jejaring lainnya periode Juli 2013- September 2013. Intensitas nyeri dinilai
dengan Visual Analogue Scale. pada persalinan spontan dan induksi persalinan .
Perbandingan data antara dua kelompok dianalisis dengan uji Mann-Whitney
Hasil : Didapatkan skor nyeri ibu dengan persalinan spontan dibandingkan induksi
persalinan pada kala I his 2-3x/10 menit lama his 20-30 detik (5,00 vs 6,00, nilai
tengah semu 38,36 vs 62,64, p <0,001), saat kala I his 4x/10 menit lama his lebih
dari 40 detik (10,00 vs 10,00, nilai tengah semu 45,50 vs 55,50, p= 0,013), kala IV
(1,00 vs 1,00, nilai tengah semu 44,53 vs 56,48, p 0,020). Sedangkan pada skor nyeri
ibu satu hari pasca persalinan didapatkan nilai median yang lebih tinggi pada skor
nyeri pasien dengan persalinan spomtan dan induksi persalinan (1,00 vs 0,00, nilai
tengah semu 46,00 vs 55,00, p=0,072) nilai p > 0,05 menunjukkan tak ada perbedaan
bermakna.
Kesimpulan : Persalinan induksi lebih nyeri dibandingkan persalinan spontan pada
kala I dengan his 2-3 kali dalam 10 menit dan lama his 20-40 detik, kala I his lebih
dari 4x /10 menit lama his lebih dari 40 detik dan kala IV. Pada penilaian satu hari
pasca persalinan, tidak ada perbedaan bermakna secara statistik pada ibu persalinan
spontan dengan induksi persalinan

ABSTRAK
Background:Childbirth is a physiological process, but associated with pain and
discomfort. In addition, the induced labor is an external stimulation for the natural
process of pregnancy as to initiate uterine contractions and cervical dilation.
Currently no studies comparing the pain between spontaneous labor and induced
labor .
Objectives:Knowing the difference in spontaneous labor pain and induced labor pain
during 2-3 times in 10 minutes of contractions within 10 minutes in the first stage was
20-40 seconds length of contractions,4 times of contractions in the first stage wich
was more than 40 seconds length of contraction,in the fourth stage of labor and one
day after the birth.
Methods: An analytical cohort study, with 50 women undergoing spontaneous labor
and compared with 50 women undergoing induced labor, accordance with the
inclusion and exclusion criteria. Samples obtained from Cipto Mangunkusumo and
others networking hospital period July 2013 - September 2013. The Pain intensity in
spontaneous labor and induced labor was assessed by Visual Analogue Scale.
Comparison of data between the two groups were analyzed with the Mann-Whitney
test
Results:
Obtained pain scores by VAS compared to women with spontaneous labor
and induction of labor respectively, in the first stage with contraction 2-3 times in
10 minutes with 20-40 seconds length of contraction (5.00 vs 6.00, mean rank 38.36
vs. 62.64 , p <0.001) , in the first stage with contractions 4 time in 10 minutes more
than 40 seconds length of contraction (10.00 vs. 10.00,mean rank 45.50 vs 55.50, p =
0.013), fourth stage of labor (1.00 vs. 1.00 , mean rank 44.53 vs. 56.48, p 0.020).
While the pain score on one day after the birth (1.00 vs 0.00 , mean rank 46.00 vs.
55.00 , p 0,072).
Conclusion: Induced labor more painful than spontaneous labor in the first stage
with contraction 2-3 times in 10 minutes with 20-40 seconds length of contraction, the
first stage with contractions 4 time in 10 minutes more than 40 seconds length of
contraction and at the fourth stage of labor. On one day after the birth assessment,
there was no statistically significant difference at spontaneous labor pain compared
with induced labor pain."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmala Dewi
"Inisiasi menyusu dini (IMD) sangat bermanfaat untuk ibu dan bayi. IMD dapat dilakukan pada ibu yang melahirkan spontan, facum, forcep, induksi persalinan maupun seksio saesaria.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu pasca induksi persalinan melakukan inisiasi menyusu dini. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan tehnik pengambilan sampel yaitu concecutive. Jumlah sampel sebanyak 90 ibu post partum induksi persalinan yang melakukan inisiasi menyusu dini.
Hasil Uji Regresi Logistik didapatkan hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pendapatan keluarga dan IMD pada pasca induksi persalinan. Faktor paling dominan adalah pekerjaan ibu dengan nilai odd ratio yaitu sebesar 5,846. Hasil penelitian ini menganjurkan petugas kesehatan untuk tetap mendorong pasien melakukan IMD meskipun pada ibu yang dilakukan induksi persalinan.

Early initiation of breastfeeding is beneficial for the mother and baby. Early initiation of breastfeeding can be done by mothers who give birth spontaneously, facum, forceps, induction of labor or caesarea section. This study is done to identity the factors that influence early breastfeeding initiation among delivery women under induction. The study design used was cross sectional with concecutive sampling technique. Total sample are 90 post partum women after induction who has done early breastfeeding initiation.
The results with logistic regression test, there is a significant influence between maternal employment, maternal education, family income to early breastfeeding initiation among women with induction in their labor process. The most dominant factor is the mother's job (odd ratio 5.846). This result recomended to the health worker that they should do the early initiation breastfeeding technique to all patients although mother is under induction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T39323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Nurlaela
"Tindakan induksi persalinan dapat menimbulkan dampak fisik dan psikologis yang dipersepsikan berbeda oleh setiap klien. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi pengalaman primipara yang dilakukan induksi di rumah sakit Islam Pekajangan Pekalongan Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekplorasi secara mendalam pengalaman primipara melahirkan yang dilakukan induksi persalinan. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan lima partisipan primipara. Ibu yang menjadi partisipan sudah diidentifikasi mempunyai pengalaman melahirkan yang dilakukan induksi, sehat fisik dan mental, dan mampu menceritakan pengalamannya. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam. Metode yang digunakan untuk analisa data yaitu metode Colaizzi`s.
Setelah data dianalisa, peneliti mendapat 4 thema: (1) berbagai persepsi ibu primi tentang induksi persalinan, (2) berbagai respon pertama kali ibu primi saat dilakukan induksi, (3) kebutuhan ibu primi yang melahirkan saat dilakukan induksi, (4) dukungan yang diberikan petugas kesehatan pada ibu yang dilakukan induksi. Kesimpulan penelitian ini bahwa dari lima partisipan didominasi perasaan pasrah, bingung, panik dan tegang serta perlunya pemenuhan kebutuhan spiritual dan kebutuhan pendampingan. Beberapa partisipan dalam penelitian ini merasakan kepuasan terhadap dukungan perawatan yang dilakukan petugas kesehatan diantaranya oleh perawat. Namun beberapa partisipan lainnya dalam penelitian ini menyatakan kurang puas pada dukungan yang diberikan petugas. Kebutuhan spiritual didapat dari suami atau keluarga. Tenaga kesehatan perlu memenuhi kebutuhan spiritual klien. Penjelasan yang lengkap tentang induksi persalinan harus dilakukan untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga.

The background of maternal mortality in Indonesia was still high and one of the causes is distocia. The purpose of this research was to explore deeply an experience the women`s induction of labor. A qualitative research used phenomenological approach. The sample in this research consists of five participants with different characteristics. The women who became participants were identified that they had on experience of induction of labor, identified good physic and mental, and capable to explain their experiences. Data collection utilized in-dept interviews. The research becomes an instrument of data collection.
Colaizzi`s methode was used for data analysis, so researcher found fourth themes: (1) many perceptions from primi mothers about birth induction (2) many respons from primi mothers when they got induction for the first time (3) the need of primi mothers who have birth when induction is conducted (4) support from medics for the mothers who have induction. Conclusion of this research, the experience of each participant was dominated with confusing, panic, and nervous. Beside the mothers need fulfillment of spiritual need and assistance. Some of participants in this research feel satisfied for the medical support done by medics, includes the nurse. However, some of participans in this research feel not satisfied for the support that is given by the medics. It is caused by the minimum frequency of meeting with the officer who gives assistance to the participant who is having birth with first inductions. Fulfillment of spiritual need comes frome husband and family of participants. The support from medics who gives assistance have not entirely satisfied the participants need."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratna Sari
"Penelitian ini bertujuan melihat faktor - faktor yang berpengaruh terhadap kejadian komplikasi persalinan serta perbedaan risiko ibu yang mengalami komplikasi persalinan menurut karakteristik sosio demografi dan sosio ekonomi. Berdasarkan temuan pada analisis deskriptif , dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi ibu yang mengalami komplikasi persalinan terdapat pada pendidikan menengah, bertempat tinggal di perkotaan, status ekonomi menengah, jarak kelahiran ≤ 24 bulan, umur ibu 20 - 34 tahun, urutan kelahiran 1 dan ≥ 4, dengan penolong persalinan medis, tempat bersalin di fasilitas kesehatan, dan memiliki riwayat komplikasi kehamilan. Berdasarkan ibu yang memiliki komplikasi kehamilan, didapatkan bahwa hanya 13,5 persen yang melakukan perawatan antenatal.
Berdasarkan analisis inferens dengan model logit biner, dapat disimpulkan bahwa dengan memperhatikan kondisi tingkat pendidikan, urutan kelahiran, komplikasi kehamilan, penolong persalinan, tempat bersalin, interval serta faktor klasifikasi seperti status ekonomi dan tempat tinggal secara signifikan berpengaruh terhadap kejadian komplikasi persalinan. Perbedaan risiko pada umumnya menunjukkan pola yang sama dengan hasil dari analisis deskriptif, namun pada model dengan faktor klasifikasi status ekonomi pada hasil out put menunjukkan tidak terdapat perbedaan risiko yang signifikan pada setiap status ekonomi dan ditemukan bahwa jenis komplikasi persalinan tertinggi yaitu persalinan lama banyak terdapat pada tingkatan umur 15 - 19.

The Objective of this research is to study about factors affecting the incidence of delivery complications and also risk differences on the basis of socio demographic and economic. On descriptive analysis, we found the highest percentage are women who have secondary education, who live in urban, middle-class economy, birth interval < 24 month, age of women at delivery 20 - 34 years old, birth order 1 and ≥ 4 children, medical assistance at delivery, place of birth at medical facility, and have pregnancy complications. We also found that among women who have pregnancy complication only 13,5 percent of them went for antenatal care.
Based on inferential binner logistic models, it can be concluded, that education, birth order, pregnancy complications, assistance at delivery, place of birth and birth interval and clasification factors : economic status and residence are significant in affecting the incidence of delivery complications. In generally the risk differences have similar pattern with analysis descriptif except economic status. We also found prolonged labor is the highest delivery complication in most teenege ( 15 - 19 years old)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riadinni Alita
"Indikator capaian dari SDG’s salah satunya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Indonesia akan berusaha menurunkan angka kematian ibu menjadi kurang dari 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Kematian ibu dan bayi disebabkan terjadinya persalinan prematur. Persalinan prematur dapat disebabkan adanya kontraksi uterus sehingga terjadi dilatasi serviks pada usia kehamilan 20-36 minggu. Ancaman persalinan prematur akan mengakibatkan gawat janin dan komplikasi pada bayi baru lahir. Study kasus pada lima ibu hamil yang mengalami kontraksi dini dengan fokus mengimplementasikan teori need for help pada keadaan emergency dan penerapan teori comfort Kolcaba pada tahap pemulihan. Ibu hamil akan mendapatkan intervensi tatalaksana tokolitik dan terapi relaksasi dengan self-hypnosis yang membantu ibu untuk mengontrol ketidaknyamanan dan menurunkan kecemasan selama di rumah sakit. Aplikasi tersebut berhasil membantu ibu hamil melalui tahap kegawatan dan meningkatkan kenyamanan serta mencegah kontraksi uterus berulang sehingga ibu dapat mempertahankan kehamilan sampai usia kehamilan aterm.

The achievement indicators of SDG’s are one of them reducing maternal and infant mortality. Indonesia will try to reduce maternal mortality to less than 70 deaths per 100,000 live births by 2030. Maternal and neonatal deaths are caused by preterm labor. Premature labor can be caused by uterine contractions resulting in cervical dilatation at 20-36 weeks' gestation. The threat of preterm labor will result in fetal distress and complications in newborns. Case studies on five pregnant women who experienced premature contractions with a focus on implementing the need for help theory in an emergency and the application of the Kolcaba comfort theory in the recovery phase. Pregnant women will get a tocolytic management intervention and relaxation therapy with self-hypnosis that helps the mother to control discomfort and reduce anxiety during the hospital. The application is successful in helping pregnant women go through the emergency phase and increase comfort and prevent repeated uterine contractions so that the mother can maintain the pregnancy until the term gestational age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Rizckya Badruddian
"LATAR BELAKANG: Perimbangan antara hormon progesteron P4 dan estrogen E diketahui memiliki peranan penting dalam mekanisme inisiasi persalinan sebagai pemicu kontraksi dan dapat menentukan waktu terjadinya persalinan. Penurunan rasio P4:E2 pada akhir kehamilan menunjukan kesuksesan untuk terjadinya persalinan normal. Sehingga penelitian ini akan mencoba mempelajari apakah terdapat hubungan antara kadar P4 dan E2 dengan tingkat keberhasilan induksi persalinan.
TUJUAN: Mengetahui hubungan antara kadar progesteron dan estradiol maternal terhadap keberhasilan induksi persalinan.
DESAIN DAN METODE: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang berlangsung pada bulan Mei 2016 hingga April 2017 di Poliklinik dan IGD Kebidanan, RSCM. Pasien hamil aterm yang dilakukan induksi persalinan dan memenuhi kriteria penelitian akan diambil sampel darah untuk pemeriksaan kadar hormon progesteron dan estradiol pada sebelum memulai induksi. Subjek kemudian dinilai keberhasilan induksi persalinannya.
HASIL: Dari 44 subjek yang mengikuti penelitian, 24 subjek berhasil dilakukan induksi persalinan dan 20 subjek gagal. Tidak terdapat perbedaan bermakna kadar progesteron di atas 60 ng/ml pada kelompok gagal induksi maupun berhasil induksi 66,7 vs 75 , p=0,55 . Kadar estradiol pada pasien yang berhasil dilakukan induksi memiliki rata-rata 16.916,28 2.574,75 pg/mL yang tidak berbeda jauh dengan kadar estradiol pasien yang gagal induksi yaitu 14.832,24 2374,47 pg/mL p=0.65.
KESIMPULAN: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kadar progesteron dan estradiol maternal terhadap keberhasilan induksi persalinan. Penelitian lebih lanjut di multisenter dan dengan melakukan penyesuaian terhadap faktor-faktor lain perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil penelitian ini.

BACKGROUND: The ratio between progesterone P4 and estrogen E hormones is known to have an important role in the mechanism of initiation of labor as a contraction trigger and can determine the time of birth. Decrease in P4 E2 ratio at the end of pregnancy could predict successful vaginal delivery.
OBJECTIVE: This study was performed to evaluate the association of maternal P4 and E2 levels in patients who underwent labor induction and assess its success rate.
METHOD: This cross sectional study was conducted in outpatient clinic and emergency room, Cipto Mangunkusumo General Hospital, between May 2016 and April 2017. Term pregnancy women who fulfilled the study criteria were recruited and blood sample was taken initially before labor induction was conducted. The outcome of labor induction was then followed up.
RESULTS: 44 women were recruited in this study, 24 subjects had successful labor induction while the other 20 subjects were failed. There was no significant difference of progesterone level above 60 ng ml between failed of induction group and successful induction group 66,7 vs 75 , p 0,55 . Estradiol levels in subjects who successfully performed induction had an average of 16,916.28 2,574.75 pg mL which did not differ significantly from the failed of induction group with estradiol levels of 14,832.24 2374.47 pg mL p 0.65.
CONCLUSION: There is no significant association between maternal progesteron and estradiol level to the success rate of labor induction. A multi center study perfoming adjustment to external factors is needed to confirm current data.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Kusmiyanti
"Persalinan pada dasarnya merupakan proses natural yang setiap ibu harus alami. Meskipun disebut sebagai proses natural, namun beberapa masalah / penyimpangan dapat terjadi dan mungkin menimbulkan resiko baik terhadap ibu maupun neonatus.
Beberapa studi yang dilakukan di negara yang berbeda telah menunjukkan bahwa ibu yang didampingi oleh suami, kerabat wanita ataupun tenaga khusus yang terlatih memperoleh keuntungan yang berarti (signifikan) ditunjukkan dengan menurunnya angka tindakan persalinan yang menggunakan alat forceps, vakum maupun tindakan operasi seksio sesarea, berkurangnya penggunaan analgesik dan oksitosin selama proses persalinan dan meningkatnya nilai APGAR neonates di atas 7 pada 5 menit pertama kehidupannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pendampingan keluarga selama proses persalinan terhadap keberhasilan persalinan di Unit Kebidanan Pelayanan Kesehatan Sint Carolus dan unit Tanjung Priuk selama periode Mei - pertengahan Juli 2004. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain kohort prospektif dan mengambil sampel dari pasien bidan berdasarkan teknik kuota untuk dijadikan responden studi. Peneliti melakukan pendampingan secara kontinyu terhadap 65 responden sedangkan 65 responden lainnya tidak didampingi secara kontinyu. Data didapatkan dengan melakukan observasi langsung dan teknik wawancara untuk kemudian dianalisa secara statistik menggunakan teknik Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara pendampingan keluarga selama proses persalinan terhadap kebeihasilan persalinan (p-value=0,826) dengan variabel terkontrol yaitu usia, paritas, interval persalinan, konsistensi serviks dan tempat persalinan.
Walaupun demikian, peneliti tetap menganjurkan atau menyarankan kepada para bidan agar senantiasa mendorong atau memotivasi keluarga dalam melakukan pendampingan selama proses persalinan. Rekomendasi yang dapat peneliti berikan untuk studi selanjutnya adalah dengan menggunakan responder primipara dan pendamping yang telah dipersiapkan sejak perawatan antenatal (antenatal care) sehingga dapat memaksimalkan dan mengoptimalkan kualitas pendampingan.

The Effect of Family Support in the Labor Process to the Labor Success in the Maternity Unit of Sint Carolus Health Service 2004 Labor or giving birth basically is a natural process every mother should have overcome. Although it is called as a natural process, some problems I deviations are frequently encountered and potentially causing risk for both mother and neonate.
Studies in different countries had shown that mother in the labor process who were supported by the husband, other female relatives or even special trainee assistant I caregiver had gained some significant advantages. There were decrease of assisted labor treatments using vacuum extraction / forceps I cesarean section, decrease of analgesic and oxytocin therapy used in the labor process, and increase / improvement of APGAR score of 7 and above for the first five (5) minutes in the neonate's life.
The objective of this study was to determine the effect of family support to the labor success in the maternity unit of Sint Carolus Health Service and Tanjung Priok unit in the period of May to mid of July 2004. The study used prospective cohort design and recruited midwives' patients as the respondents by quota sample technique. The researcher gave family labor support to 65 respondents continuously and the other 65 were not supported continuously. The data gathered using direct observation and interview and analyzed statistically by the use of Chi Square test.
The results showed that there was no significant effect of family support in the labor process to the labor success (p-value = 0.826) with the controlled variable of age, parity, labor interval, cervix consistency and place of labor.
Although there was no significant effect, the researcher suggested that midwives keep on motivating the family to give support during delivery or labor process. It is recommended for further study to use "primipara" respondents (mother who gave birth for the first time) and prepared family support starting from antenatal care to maximize and optimize support quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>