Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman, DPU, 1985
621.32 IND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ngurah Wisnu Yoga Swara
"Tingkat pencahayaan yang baik dapat berimplikasi pada peningkatan produktivitas dalam melakukan pekerjaan dalam ruangan. Pencahayaan yang baik juga dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan indra mata agar bekerja secara optimal. Pencahayaan pada ruangan sendiri dapat didapatkan baik secara alami maupun buatan. Utilisasi cahaya buatan diperlukan saat cahaya alami tidak dapat memenuhi kebutuhan pencahayaan pada ruangan yang sedang digunakan untuk beraktivitas secara optimal. Sistem pencahayaan dalam ruangan yang optimal perlu memiliki desain yang memberikan intensitas cahaya yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada skripsi ini penulis bertujuan untuk melakukan audit terhadap sistem pencahayaan dalam Gedung GK pada fakultas teknik Universitas Indonesia serta kelayakan sistem pencahayaan tersebut terhadap standar yang berlaku, yaitu SNI 03-6575-2001 demi memastikan segala macam kegiatan belajar mengajar yang terjadi dalam ruangan kelas di gedung GK dapat berjalan secara optimal. Hasil audit yang didapat adalah ruang kelas smartclassroom sudah sesuai standar bahkan melebihi SNI-03-6575- 2001 sedangkan ruang latihan komputer tidak ada yang memenuhi standar SNI-03-6575- 2001. Maka dilakukan mitigasi untuk memperbaiki sistem pencahayaan pada ruang kelas tersebut dengan tiga skenario, pada skenario 1 mengganti jenis lampu tanpa adanya perubahan titik lampu, skenario 2 mengganti jenis lampu dan disertakan perubahan titik lampu dan juga skenario 3 hanya dilakukan penggantian jenis lampu pada ruang kelas yang tidak memenuhi standar saja. Direkomendasikan dari penelitian ini untuk menggunakan skenario 3 setelah memperhitungkan segi teknis dan ekonomi.

Good lighting levels can have implications for increasing productivity in doing indoor work. Good lighting can also have a positive impact on eye health so that it works optimally. Lighting in the room itself can be obtained both naturally and artificially. Utilization of artificial light is needed when natural light cannot meet the lighting needs of the room that is being used for optimal activities. The optimal indoor lighting system needs to have a design that provides light intensity in accordance with applicable regulations. In this thesis the author aims to conduct an audit of the lighting system in the GK Building at the Faculty of Engineering, University of Indonesia and the feasibility of the lighting system against applicable standards, namely SNI 03-6575-2001 in order to ensure all kinds of teaching and learning activities that occur in classrooms in the building. GK can run optimally. The results of the audit obtained are that the smart classroom is in accordance with the standard and even exceeds SNI-03-6575-2001 while the computer training room does not meet the standard of SNI-03-6575-2001. Therefore, mitigation is carried out to improve the lighting system in the classroom with three scenarios, in scenario 1 changing the type of lamp without changing the lamp point, scenario 2 changing the type of lamp and changing the lamp point included and also scenario 3 where only the type of lamp is replaced in the classroom that does not meet the standards. It is recommended from this study to use scenario 3 after taking into account the technical and economic aspects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris Baskoro
"Pengaturan pencahayaan yang baik akan memberikan kenyamanan pada saat melakukan aktivitas dan akan meningkatkan produktivitas. Penelitian ini melakukan audit sistem pencahayaan internal pada ruang kelas di Gedung S Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Dari hasil audit yang dilakukan pada siang hari, semua ruang kelas pada Gedung S FTUI telah memenuhi standar SNI 03-6575-2001. Namun, terdapat beberapa kelas yang memiliki persebaran cahaya yang buruk sehingga beberapa area bidang kerja pada tidak mendapatkan cahaya yang memenuhi standar. Pergantian sistem pencahayaan dengan tujuan untuk mendapat persebaran cahaya yang lebih baik dan merancang sistem pencahayaan yang lebih hemat energi. Desain dilakukan dengan tiga skenario. Skenario 1 dilakukan dengan mengganti lampu tanpa merubah titik lampu. Skenario 2 dilakukan dengan mengganti lampu dan merubah titik lampu. Skenario 3 menargetkan penambahan lampu dan titik lampu hanya pada ruangan yang memiliki masalah penyebaran cahaya dari hasil pengukuran. Ketiga skenario tersebut disimulasikan dengan kondisi malam hari dan siang hari. Hasil dari analisis desain pergantian menunjukkan bahwa persebaran cahaya pada skenario 2 adalah yang terbaik dari ketiga skenario tersebut dengan penghematan konsumsi energi sebesar 97,33 kWh dan penghematan biaya sebesar Rp9.745.493.

Lighting is one important aspect in human’s life. A good lighting system can provide convenience of sight on daily activities which, furthermore, can affect productivity. This research evaluates the lighting system in classrooms at S building of University of Indonesia. The result finds that every classroom has meet the lighting standards of SNI 03-6575-2001. However, some classroom has a problem in the light distribution across the room that cause certain area does not get enough lighting based on the standards. Three replacement scenarios are done to solve the problem and to make a system with lower energy consumptions. Scenario 1 is done by replacing all the lamp with new LED lamps. Scenario 2 is done by replacing all the lamp with the addition of changing the lights point of the room. Scenario 3 is done by adding lights only in the class that has problem with the light distribution. The study from the simulation shows that implementation of scenario 2 has successfully reduced the energy consumption by 97.33 kWh and reduced the cost by Rp9,745,493."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Dolly Syukur
"Petir merupakan kejadian alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Indonesia merupakan negara dengan nilai Isokeraunik Level yang tergolong tinggi. Berdasarkan data BMKG wilayah depok memiliki nilai IKL 55.15 dengan jumlah hari guruh pertahun sebesar 201. Sambaran petir memiliki pengaruh pada gedung dikarenakan besarnya nilai arus petir yang mengalir pada konduktor pentanahan. Gedung Mochtar Riady Plaza Quantum Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan gedung yang dibuat dengan tujuan untuk riset mahasiswa, sehingga diperlukan sistem proteksi petir internal untuk melindungi alat-alat yang sensitif pada gedung. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan gedung MRPQ tergolong pada tingkat proteksi IV dengan nilai arus petir sebesar 100 kA. Besar kenaikan tegangan pada pembumian adalah 299 kV. Tegangan induksi yang membentuk loop yang terbentuk adalah pada kabel catu daya sebesar 0.957 kV, pada kabel telekomunikasi konfigurasi vertikal sebesar 80 V dan pada konfigurasi horizontal sebesar 150 V. Besar tegangan lebih pada panel distribusi berkisar dari 0.02964 kV sampai 1.4972 kV. Ruangan yang perlu dipasangkan proteksi adalah Lab Nano, Lab Kendali, Ruang Telekomunikasi, Ruang EPES, motor pompa, dan motor lift, sehingga pemasangan SPD akan diletakkan pada MDP dan SDP cabang P.Lp 1, P. Lp 2, P. Lp 4, dan P. Pompa. SPD yang akan dipasang pada MDP adalah SPD Schneider electric PRD1 25r modular Surge Arrester – 3 poles + N – 350 V with remote transfer dan pada SDP adalah Schneider electric IPRD8 modular Surge Arrester – 3P + N – 350 V.
Lightning is a natural event which its occurence cannot be predicted. Indonesia is a country with a relatively high level of Isokeraunic Level. Based on BMKG data the Depok region has an IKL value of 55.15 with a number of thunder days per year of 201. Lightning strikes have an influence on buildings due to the large value of lightning current flowing on earth conductors. The Mochtar Riady Plaza Quantum Building, Faculty of Engineering, University of Indonesia is a building created for the purpose of student research, so an internal lightning protection system is needed to protect sensitive equipment in the building. Based on the results of the study found that the MRPQ building belongs to the IV protection level with a lightning current value of 100 kA. The magnitude of the voltage increase in earthing is 299 kV. Induction voltage that forms a loop that is formed is the power supply cable of 0.957 kV, the vertical configuration telecommunication cable of 80 V and the horizontal configuration telecommunication cable of 150 V. The excess voltage in the distribution panel ranges from 0.02964 kV to 1.4972 kV. The rooms that need to be fitted with protection are Nano Lab, Control Lab, Telecommunication Room, EPES Room, pump motors, and elevator motors, so that SPD installation will be placed on MDP and SDP branches P.Lp 1, P. Lp 2, P. Lp 4, and P. Pumps. SPD to be installed on MDP is SPD Schneider electric PRD1 25r modular Surge Arrester - 3 poles + N - 350 V with remote transfer and on SDP is Schneider electric IPRD8 modular Surge Arrester - 3P + N - 350 V."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanum Nayomi
"Skripsi ini membahas pengenai peluang pemanfaatan lampu LED sebagai sumber penerangan. Lampu LED yang ada dipasaran saat ini selain menggunakan sumber tegangan AC juga sudah ada yang menggunakan sumber tegangan DC. Pemilihan penggunaan lampu LED karena usia pakai yang mencapai 50.000 jam serta intensitas terang serta efisiensi yang dihasikan tinggi. Pada lampu yang dibuat, digunakan sumber tegangan DC sehingga tidak diperlukan konverter perubah tegangan AC. Hal ini tentu sangat membantu keluarga yang tinggal didaerah yang belum teraliri sumber tegangan PLN dan mengganti sumber tegangan tersebut dengan aki atau pun baterai. Intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu hasil buatan tidak kalah terang dibandingkan dengan lampu yang sudah ada dipasaran. Penggunaan lampu LED selain menghemat daya bagi pengguna juga membawa dampak positif lainnya. Lampu LED tidak mengandung merkuri sehingga aman bagi lingkungan. Selain itu, dengan menggunakan lampu LED maka akan membantu mengurangi energi fosil yang digunakan dalam proses pembangkitan energi listrik PLN sehingga mengurangi kadar CO2 diudara.

This paper discusses the opportunities about LED lights as a source of illumination. LED lights that available in the market right now than using an AC voltage source is also using the DC voltage source. Selection of the use of LED lights for a lifetime of 50,000 hours and the intensity of light and high efficiency. In the light that's made, used DC voltage source that is not in need of change AC voltage converters. This greatly helps families who live in areas that have not PLN voltage source and replace it with a accu or battery. Intensity of the light produced by the light yield no less artificial light than the bulbs currently on the market.The use of LED lights to save power for the user in addition also bring other positive impacts. LED lights not contain mercury so it is safe for the environment. In addition, by using the LED lights will help reduce fossil fuel energy used in the electricity generation process, thereby reducing the levels of CO2 in the air."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmein Gani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lisgumantika Suha
"Pencahayaan adalah salah satu aspek yang paling mendukung arsitektur. Pencahayaan membuat efek visual tertentu yang mempengaruhi persepsi manusia. Ruang komersial memiliki tujuan utama untuk menjual, sehingga pencahayaan juga dimanfaatkan untuk mempersuasi calon pembeli. Supermarket adalah jenis retail yang menjual beragam jenis produk dan berukuran besar dengan berbagai bagian berdasarkan jenis barang yang dijual. Supermarket mendisplay barang-barang yang dijualnya dengan pencahayaan tertentu supaya bisa menarik pembeli. Supermarket menggunakan sistem self-service dan memiliki banyak bagian, sehingga pengunjung biasa menghabiskan waktu cukup lama di dalamnya. Selain display yang menarik, alur dan atmosfir ruang juga merupakan aspek penting untuk meningkatkan kenyamanan yang berdampak juga pada penjualan.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem tata cahaya supermarket dan pengaruhnya terhadap pengunjung untuk membeli dan berkeliling dalam supermarket. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur dan studi kasus. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari teori cahaya, persepsi visual, pencahayaan interior, pencahayaan ruang komersial, dan prilaku konsumen. Studi kasus dilakukan dengan mengamati tata cahaya artifisial secara umum dalam supermarket dari pintu masuk sampai keluar, dan secara khusus mengamati pengaruhnya pada pengunjung atau pembeli pada satu bagian supermarket yang memiliki tata cahaya tertentu.

Lighting is one of the most supporting aspect in architecture Lighting could give visual effect thaLighting is one of the most supporting aspect in architecture. Lighting could give visual effect that affect human perception. Commercial space has main objective to sell, therefore, lighting also used to persuade buyers. Supermarket is a kind of retail store that provide a wide range of products, usually with large space and several sections according to product variety. Supermarket display their products with spesific lighting to attract buyers. With the self-service system and the variety of sections, customers usually spend some time in supermarket. Beside the attractive display, the atmosphere of space is also important to increase comfortness that could affect sales.
This thesis aims to determine the lighting system in supermarket and how it affects customers. I use literature studies and case studies as a method in this thesis. Literature studies done by studying lighting theory, visual perception, interior lighting, lighting for commercial space, and consumer behavior. Case studies done by observing artificial lighting in general and the impact to customers in particural sections.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Toreza
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zakky
"Gymnasium Universitas Indonesia merupakan sarana olahraga yang sering digunakan mahasiswa untuk melakukan latihan rutin dan pertandingan. Namun, hingga saat ini belum diketahui Gymnasium Universitas Indonesia sudah mencapai standar pencahayaan olahraga sehingga muncul lah ide untuk mengevaluasi kuat pencahayaan pada bangunan tersebut. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi sistem dan pengukuran kuat cahaya secara langsung. Hasil pengukuran tersebut diolah dan dari hasil analisis teridentifikasi bahwa kuat penerangan Gymnasium Universitas Indonesia jauh di bawah nilai standar BS EN 12193:2007 class III 300 lux yaitu untuk bulutangkis A,B, dan C berturut-turut adalah 130,8 lux, 134,68 lux, dan 117,24 lux untuk lapangan voli A dan B 122,625 lux dan 114,925 lux, dan lapangan basket 152,5066667 lux.
Setelah melakukan perancangan dengan mengganti jenis lampu dan luminairnya menjadi GentleSpace gen2 BY471P ECO250S/840 PSD WB GC SI dan membuat grup lampu sesuai dengan jenis lapangan diperoleh nilai kuat penerangan lapangan yang sesuai dengan yaitu 300 lux kuat pencahayaan pada masing-masing lapangan meningkat dari lapangan bulutangkis A,B,dan C 341 lux, 343 lux, dan 343 lux lalu untuk lapangan voli A 313 lux dan voli B 316 lux dan lapangan basket dengan memanfaatkan 14 buah lampu menjadi 414 lux. Lapangan basket mampu memanfaatkan 10 buah lampu dengan tetap menjaga nilai kuat pencahayaannya yaitu 302 lux sehingga dapat menghemat konsumsi energi listrik.

The University of Indonesia Gymnasium is a sporting facility used for routine and matching exercises. However, until now unknown Gymnasium University of Indonesia has reached the standard of sports education is indispensable for the building. This study was conducted using strong systems and measurements directly. The results of the measurements were processed and from the results identified that the strong lighting of the University of Indonesia Gymnasium was far below the standard value of BS EN 12193 2007 class III 300 lux ie for badminton A, B, and C were 130.8 lux, 134.68 lux, and 117.24 lux for volleyball field A and B 122,625 lux and 114,925 lux, and basketball field 152,5066667 lux.
After designing the lamps and luminaires into GentleSpace gen2 BY471P ECO250S 840 PSD WB GC SI and create a group of lights in accordance with the type of field obtained strong field lighting ratings corresponding to 300 lux strong lit on each field up from badminton field A, B and 341 lux, 343 lux and 343 lux for A 313 lux volleyball and B 316 lux volleyball and basketball court with 14 lamps to 414 lux. Basketball field is able to take advantage of 10 lights with a strong stay. The weight of the lighting is 302 lux.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Andri Pangestu
"Tingkat pencahayaan yang baik dapat berimplikasi pada peningkatan produktivitas dalam melakukan pekerjaan dalam ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan audit sistem pencahayaan pada gedung kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dan melakukan penggantian sumber pencahayaan. Hasil audit menunjukkan 100% ruangan pada kantor belum memenuhi standar pencahayaan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu SNI 03-6575-2001, dengan persentase kesesuaian tingkat pencahayaan hanya sebesar 29,11% untuk pengukuran cahaya alami dan buatan, serta 11,18% untuk pengukuran cahaya buatan saja. Skenario penggantian lampu terdiri dari dua jenis. Pada skenario pertama dilakukan penggantian tanpa mengubah jumlah titik lampu aktual dengan jumlah lampu pengganti total sebanyak 26 lampu. Pada skenario kedua, dilakukan penggantian dengan mengubah jumlah titik lampu dengan penambahan hingga 6 titik per ruangan. Lampu pengganti yang digunakan pada kedua skenario adalah lampu hemat energi jenis LED merek Philips dengan fluks cahaya yang bersesuaian dengan hasil perhitungan matematis. Hasil analisis iluminasi cahaya menunjukkan penggantian lampu tiap skenario dapat memperbaiki tingkat pencahayaan setiap ruangan dengan rata-rata persentase kesesuaian dengan standar masing-masing sebesar 112,29 dan 118,06%. Penggunaan lampu hemat energi jenis LED pada kedua skenario dapat meningkatkan efikasi cahaya setiap ruangan rata-rata sebesar 139,95 dan 88,43%. Hasil analisis energi menunjukkan peningkatan konsumsi energi listrik per hari dari lampu masing-masing sebesar 3,874 dan 6,936 kWh dari kondisi aktual 4,328 kWh. Hasil analisis biaya, menunjukkan kenaikan biaya instalasi lampu masing-masing skenario sebesar Rp64.617.146,36 dan Rp13.950.031,57 dan kenaikan biaya operasional sebesar Rp1.119.498,03 dan Rp2.005.243,60 per tahun.

Good lighting levels can have implications for increasing productivity in doing indoor work. This study aims to audit the lighting system in the office building of the National Unity and Politics Agency of Dairi Regency, North Sumatra and replace lighting sources. The audit results show that 100% of the rooms in the office do not meet the lighting standards used in this study, namely SNI 03-6575-2001, with the percentage of appropriate lighting levels of only 29.11% for natural and artificial light measurements, and 11.18% for artificial light measurement only. There are two types of lamp replacement scenarios. In the first scenario, replacement is carried out without changing the actual number of lamp points with a total of 26 lamps. In the second scenario, replacement is done by changing the number of light points by adding up to 6 points per room. The replacement lamps used in both scenarios are Philips LED energy-saving lamps with luminous fluxes that correspond to the results of mathematical calculations. The results of the analysis of light illumination show that replacing lamps in each scenario can improve the lighting level of each room with an average percentage of conformity with standards of 112.29 and 118.06%, respectively. The use of LED energy-saving lamps in both scenarios can increase the light efficacy of each room by an average of 139.95 and 88.43%, respectively. The results of the energy analysis show an increase in the consumption of electrical energy per day from lamps by 3.874 and 6.936 kWh, respectively, from the actual condition of 4.328 kWh. The results of the cost analysis showed an increase in the cost of installing lamps for each scenario of Rp64,617,146.36 and Rp13,950,031.57 and an increase in operating costs of Rp1,119,498.03 and Rp2,005,243.60 per year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>