Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Hariyanto
Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2004
378.302 5 BAM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hariyanto
Jakarta: BNI, 2004
R 371.22025 BAM d I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hariyanto
Jakarta: BNI, 2004
R 371.22025 BAM d II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Saidina Malik Ibrahim H.
"Skripsi ini tentang evaluasi program bantuan biaya pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang dijalankan oleh unit P5OP. Secara umum bertujuan untuk pengembangan disiplin ilmu kesejahteraan sosial dan melihat gambaran terkait evaluasi program KJMU di DKI Jakarta berdasarkan logic model dan melihat faktor pendorong dan penghambat program. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian evaluasi formatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa dalam program KJMU di DKI Jakarta muncul permasalahan yang berasal dari internal dan eksternal lembaga, seperti masalah penginputan yang dilakukan oleh peserta, peserta yang tidak boleh cuti akademik, pendataan ulang terhambat karena administrasi KRS, persetujuan kepala dinas terhambat karena pihak universitas yang lama dalam proses verifikasi hingga penangguhan UKT yang membuat pencairan menjadi masalah serta permasalahan lainnya yang menghambat proses implementasi program. Disisi lain, terdapat beberapa sumber daya yang dapat dikembangkan dan dimaksimalkan untuk mendukung pelaksanaan program seperti tanggung jawab sebagai abdi negara, kerjasama dan keterlibatan masyarakat yang tinggi. Kemudian ditemukan juga faktor penghambat seperti ketidaktahuan penerima terkait seleksi DTKS, Penerima baru belum menerima buku tabungan dan penerima manfaat tidak meninggalkan saldo mengendap. Jadi kesimpulan hasil skripsi ini diketahui bahwa P4OP telah memenuhi proses spesifik dari masing-masing aktivitas program meskipun terdapat kendala yang harus dituntaskan.

This thesis is about the Jakarta Student Excellence Card (KJMU) tuition assistance evaluation program which is run by P4OP DKI Jakarta. In general, it aims to develop social welfare disciplines to see an overview of the evaluation of the KJMU program in DKI Jakarta based on a logic model and see the driving and inhibiting factors of the program. This research is categorized as a formative evaluation research with a qualitative approach. The results of the study show that in the KJMU program in DKI Jakarta, problems arise from internal and external institutions, such as input problems made by participants, participants who are not allowed to take academic leave, data collection is hampered because of KRS administration, approval from the head of service is hampered because the university which took a long time in the verification process to the suspension of the UKT which made disbursement a problem as well as other problems that hindered the program implementation process. On the other hand, there are several resources that can be developed and maximized to support program implementation, such as responsibilities as a civil servant, cooperation between staff and high community involvement. Then it was also found inhibiting factors such as ignorance of recipients regarding DTKS selection, new recipients had not received a passbook and beneficiaries did not leave a prepaid balance. So the conclusion of this thesis is that P4OP has fulfilled the specific process of each program activity even though there are obstacles that must be resolved."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dam Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Defit Djamil
"Beasiswa untuk pendidikan lanjutan jenjang Strata 2 (S2) Dalam Negeri dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) mempunyai program baru yang mulai dilaksanakan pada tahun 2003. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menimba pendidikan tingkat lanjutan dan mempunyai jangka waktu 13 bulan.
Seiring dengan meningkatnya minat PNS untuk melanjutkan pendidikannya ke S2 dan terbatasnya kesempatan PNS (mendapatkan beasiswa), maka Pusbindiklatren berupaya mengakomodasi hal tersebut dengan menyusun suatu piranti untuk menyaring PNS yang berminat. Piranti penyaringan tersebut adalah dengan memberikan beberapa persyaratan yaitu persyaratan administrasi dan seleksi.
Tesis ini berupaya untuk mengetahui faktor yang menentukan keberhasilan belajar peserta beasiswa program S2 di Dalam Negeri. Penelitian ini berlandaskan pada penelitian sebelumnya. Variabel yang ambil dalam penelitian ini adalah nilai TPA, TOEFL, IPK S1, jenis Kelamin (]K), Pengalaman Kerja (PK) dan Instansi asal sebagai variabel babas, dan IPK S2 semester pertama sebagai variabel terikat.
Penelitian menggunakan data sekunder 5 universitas yaitu : MEPP UNPAD (Magister Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan di Universitas Padjadjaran), MAP UNIBRAW ( Magister Administrasi Publik di Universitas Brawijaya), MPKP UI (Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik di Univesitas Indonesia), MPP UNAND (Magister Perencanaan Pembangunan di Universitas Andalas), MPWK UNDIP (Magister Pembangunan Wilayah dan Kota di Universitas Diponegoro).
Hasil penelitian menemukan bahwa faktor yang menentukan keberhasilan belajar seluruh peserta beasiswa yang diteliti adalah TPA, IPK S1 dan Instansi asal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Prayoga
"Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memiliki risiko di antaranya terjadinya migrasi intelektual (brain drain) penerima BPI ke negara lain setelah menyelesaikan studi.Tujuan penelitian ini: (1) menganalisis kebijakan pendanaan program BPI oleh LPDP (2) mengevaluasi kebijakan pencegahan brain drain yang telah dilakukan LPDP terhadap penerima BPI, dan (3) merumuskan strategi penggalangan yang ideal terkait pencegahan brain drain terhadap penerima BPI oleh LPDP. Penelitian ini ini menggunakan pendekatan data kualitatif, dengan menggunakan data yang bersumber dari wawancara, sumber terbuka (open source), dan dokumen kebijakan yang kemudian dianalisis secara deskriptif dan SWOT. Teori yang digunakan sebagai basis dari penelitian ini di antaranya teori ketahanan nasional, teori modal manusia dan konsep penggalangan intelijen. Hasil dari penelitian: (1) Pendanaan program BPI yang berasal dari Dana Abadi Pendidikan dan hasil investasi atasnya yang dilakukan oleh LPDP pada investasi jangka pendek dan/atau jangka panjang yang berisiko rendah; (2) Diperlukan peningkatan upaya LPDP dalam melakukan pencegahan brain drain terhadap penerima BPI pada level preventif dan represif (3) Strategi penggalangan ideal yang dapat dilakukan oleh LPDP terhadap penerima BPI dalam mencegah terjadinya brain drain dapat menggunakan metode Reciprocation, Authority, Scarcity, Comitment and Consistency, Liking, and Social Proof (RASCLS).

Indonesian Education Scholarship Recipients (BPI) of Indonesia Endowment Fund for Education (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan or LPDP) have risks including the occurrence of intellectual brain drain of BPI recipients to other countries after completing studies. The objectives of this study are: (1) analyzing BPI program funding policies by LPDP (2) evaluate the brain drain prevention policies that have been carried out by LPDP to BPI recipients, and (3) formulate an ideal raising strategy related to preventing brain drain of BPI recipients by LPDP. This study uses a qualitative data approach, using data sourced from interviews, open source exploitation, and policy documents which are then analyzed descriptively and SWOT. Theories used as the basis of this research include the theory of national resilience, the theory of human capital, and the concept of intelligence-conditioning. The results of the study: (1) Funding of the BPI program originating from the Education Endowment Fund (Dana Abadi Pendidikan or DAP) and the results of investments made by LPDP on short-term and/or long-term low-risk investments; (2) Increased efforts by LPDP to prevent brain drain for BPI recipients at preventive and repressive levels (3) The ideal intelligence-conditioning strategies that can be carried out by LPDP for BPI recipients in preventing brain drain can use the Reciprocation, Authority, Scarcity, Commitment and Commitment level Consistency, Liking, and Social Proof (RASCLS) method.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Priamsari
"Masa transisi yang dijalani oleh mahasiswa tingkat awal dapat berpengaruh dalam proses belajarnya. Mahasiswa semester awal yang memiliki prestasi akademis yang kurang memuaskan dapat mengarah pada putus kuliah dan hal ini dapat diatasi dengan keterlibatan belajar. Dengan menggunakan perspektif Self Determination Theory, penelitian ini ingin mengetahui apakah pemenuhan kebutuhan dasar psikologis memiliki peran mediasi pada hubungan antara dukungan makna belajar dari orang tua dan keterlibatan belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan self report questionaire, yang diisi oleh 736 mahasiswa aktif yang duduk di tingkat pertama Fakultas Teknik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Jakarta. Hasil analisa dengan menggunakan Process macro by Andrew Hayes menunjukkan bahwa dukungan makna belajar dari orang tua memiliki pengaruh yang lebih besar pada keterlibatan belajar mahasiswa melalui pemenuhan kebutuhan dasar psikologis. Penelitian ini merekomendasikan agar orang tua dalam memberikan dukungan akan makna belajar tetap memperhatikan pemenuhan kebutuhan otonomi, kompetensi dan hubungan dengan orang lain agar mahasiswa dapat terlibat dalam belajar.

The transition period undertaken by the early graduate students can be influential in the learning process. Early term students with unsatisfactory academic achievement may lead to drop out and this may be overcome by student engagement. Using the Self Determination Theory perspective, this study wanted to know whether basic psychological needs satisfaction has a mediating role in the relationship between parents support on meaning of learning and student engagement. This research uses self report quesionaire, filled by 736 active students who sit in first level of Faculty of Engineering, Faculty of Mathematics and Natural Sciences and Faculty of Social Sciences Universitas Negeri Jakarta. The result of analysis by using Process macro by Andrew Hayes shows that the parents support on meaning of learning has a bigger influence on student engagement through basic psychological needs satisfaction. This study recommends that parents in providing support on meaning of learning still pay attention to fullfill needs of autonomy, competence and relationships with others to form student engagement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitia Wardani Fauzyyah
"Tahapan perkembangan usia remaja umumnya berada pada usia siswa SLTA yang dibekali dengan tugas perkembangan untuk memiliki identitas diri yang baik. Penelitian sebelumnya menyebutkan adanya anggapan masyarakat bahwa salah satu bentuk pencapaian identitas diri siswa yang berhasil adalah mereka berhasil menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Demi memenuhi ekspektasi yang sempurna tersebut, sebagian siswa berusaha untuk istiqomah dalam belajar dengan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Dengan menggunakan penelitian kuantitatif dan pengambilan data menggunakan purposive random sampling, penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana hubungan antara istiqomah belajar dan perfekstionisme siswa SLTA peserta bimbingan belajar serta mencoba untuk melihat pengaruh self-compassion sebagai variable moderator. Data yang diperoleh dari 90 responden menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara istiqomah belajar dengan perfeksionisme siswa (r = 0.417, p = 0.00), terdapat hubungan negatif antara perfectionism dan self-compassion (r = -0.329, p = 0.002), sementara self-compassion sebagai moderator tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam hubungan kedua variable lainnya ((Int_1 t= -0.3052, p = 0.7609).

The stages of adolescent development are generally at the age of high school students who are equipped with developmental tasks to have a good self-identity. Previous research mentioned that there was a public opinion that one form of achieving successful students' self-identity is that they succeed in becoming students at the State Higher Education Universities (PTN). In order to meet these perfect expectations, some students try to be istiqomah in learning by following tutoring program outside of school. By using quantitative research and data collection using purposive random sampling, this research tries to see how the relationship between istiqomah learning and perfectionism of high school students participating in tutoring and trying to see the effect of self-compassion as a moderator variable. Data obtained from 90 respondents showed that there is a significant relationship between Istiqomah learning and student perfectionism (r = 0.417, p = 0.00), there is a negative relationship between perfectionism and self-compassion (r = -0.329, p = 0.002), while self-compassion as a moderator has no significant effect on the relationship between the other two variables (Int_1 t= -0.3052, p = 0.7609).

 

"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Susanti
"Kecurangan akademik telah menjadi masalah utama dalam pendidikan hingga saat ini. Penelitian ini mencoba untuk meneliti kecurangan akademik pada mahasiswa pascasarjana. Terdapat dua macam faktor yang mendorong mahasiswa pascasarjana untuk menyontek. Pertama, faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh siswa, seperti kurangnya persiapan sebelum ujian, kelelahan, atau kurangnya waktu untuk belajar. Kedua, faktor-faktor yang berada di luar kendali siswa, seperti masalah kesehatan, tugas atau ujian yang terlalu sulit, atau kecurangan akademik yang dilakukan teman sesama mahasiswa. Peneliti menduga bahwa self-regulated learning dan muraqabah dapat menjadi solusi untuk menghadapi faktor-faktor ini.
Dalam self-regulated learning, siswa dapat mengatur pembelajaran mereka secara efektif sehingga terhindar dari masalah kurangnya persiapan sebelum ujian, kelelahan, atau kurangnya waktu belajar. Jadi, dengan self-regulated learning, mahasiswa semestinya dapat mengatasi faktor kecurangan akademik yang dapat dikendalikan tersebut. Sementara itu, muraqabah, yang didefinisikan sebagai kesadaran akan pengawasan Tuhan, diduga dapat mengatasi faktor kecurangan akademik yang di luar kendali mahasiswa. Meskipun mengalami kesulitan selama ujian atau melihat temannya menyontek, mahasiswa yang percaya bahwa mereka sedang diawasi oleh Tuhan semestinya menahan diri untuk tidak melakukan kecurangan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden yang terlibat adalah mahasiswa pascasarjana Muslim yang dipilih melalui teknik convenience sampling. Empat instrumen digunakan dalam penelitian ini: Kuesioner Self-Regulated Learning, Kuesioner Muraqabah, Kuesioner Kecurangan Akademik, dan adaptasi Social Desirability Scale. Data dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif dan korelasi parsial.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara self-regulated learning dengan kecurangan akademik pada mahasiswa pascasarjana. Sementara itu, tidak ada korelasi yang signifikan antara muraqabah dengan kecurangan akademik mahasiswa pascasarjana.

Academic dishonesty has become a major problem in education to date. This recent study tries to examine the academic dishonesty on graduate students. The factors encouraging graduate students to cheat can be classified into two types. The first one is the factors that can be controlled by students, such as lack of preparation, fatigue, or lack of study time. The second type is the factors that are beyond the students' control, such as health problems, complicated tasks or exams, or seeing other students cheat. Researcher predicts that self-regulated learning and muraqabah can be solutions to deal with these factors.
In self-regulated learning, students can manage their learning effectively so as to avoid problems of lack of preparation, fatigue, or lack of study time. Thus, by improving their self-regulated learning, students should overcome the controllable factors of academic dishonesty. Meanwhile, muraqabah, defined as awareness of God's supervision, should be able to overcome the uncontrollable factors of academic dishonesty. Despite having difficulties during the exam or seeing other students cheat, the students who believe that they are being watched by God should refrain from cheating.
This study used quantitative approach. The participants were Muslim graduate students who were selected through convenience sampling technique. Four instruments were used in this study: self-regulated learning questionnaire, muraqabah questionnaire, academic dishonesty questionnaire, and social desirability scale. The data was analyzed using descriptive statistics and partial correlation analysis technique.
This study found that there is a significant negative correlation between self-regulated learning and academic dishonesty in graduate students. Meanwhile, there is no significant correlation between muraqabah and academic dishonesty in graduate students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Susanty
"Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan hasil-hasil yang bertentangan dan tidak konsisten mengenai hubungan antara performance goal orientation dan self-regulated learning. Terdapat dua tipe performance goal orientation, yaitu performance-approach goal orientation dan performance-avoidance goal orientation. Sebagian besar ahli berpendapat bahwa performance goal orientation tidak menunjang self-regulated learning. Namun, beberapa penelitian membuktikan bahwa performance goal orientation, khususnya tipe performance-approach goal orientation dapat memberikan efek yang menguntungkan bagi siswa dengan konteks atau kondisi tertentu. Penelitian ini menguji trait extraversion dan neuroticism dari Five Factor Model yang merupakan salah satu kondisi siswa sebagai moderator pada hubungan masing-masing dari kedua tipe performance goal orientation dan self-regulated learning. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 293 siswa dari tiga SMA yang menerapkan Kurikulum 2013. Hasilnya menunjukkan bahwa performance-approach goal orientation tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan self-regulated learning. Performance-avoidance goal orientation ditemukan secara signifikan berkorelasi negatif dengan self-regulated learning. Sementara itu, trait extraversion dan neuroticism sama-sama terbukti tidak signifikan sebagai moderator.
Previous research suggested contradictive and inconsistent result about the correlation between performance goal orientation and self regulated learning. There are two types of performance goal orientation. They are performance approach goal orientation and performance avoidance goal orientation. Most of theorists suggested that performance goal orientation doesn rsquo t support self regulated learning. However, some researches found that performance goal orientation, especially performance approach goal orientation could be beneficial for students with certain context or condition. This study examines trait extraversion and neuroticism from Five Factor Model, which is one of students rsquo condition, as moderator in the correlation between each of the two types of performance goal orientation and self regulated learning. Participant involved are 293 students from three high schools that implements Kurikulum 2013. The result suggets that performance approach goal orientation has no significant correlation with self regulated learning. Performance avoidance goal orientation is found significantly has negative correlation with self regulated learning. Trait extraversion and neuroticism are not significant as moderator."
2017
T48604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>