Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2009
306.34 MAR;306.34 MAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fadillah Archieansyah
"Ekonomi neoliberal yang diusung oleh negara liberal adalah awal dari terlepasnya ekonomi dari relasi sosial. Neoliberal membuat gagasan hubungan sosial berkurang yang menyebabkan kesalahan ekonomi. Pengurangan yang dilakukan oleh ekonomi neoliberal menyebabkan ekonomi tercerabut dari relasi sosial. Penarikan ekonomi dari hubungan sosial menyebabkan penurunan status ontologis manusia dan alam. Sistem ekonomi neoliberal menyebabkan segala sesuatu dikomodifikasi dan diperdagangkan dalam mekanisme pasar yang mengakibatkan kehancuran manusia dan alam. Masalah terputusnya ekonomi dari hubungan sosial dapat diselesaikan melalui pemikiran ekonomi yang tertanam dari Karl Polanyi dan konsep masyarakat stasioner John Stuart Mill.

The neoliberal economy promoted by the liberal state is the beginning of the detachment of the economy from social relations. Neoliberals make the idea of ​​social relations diminish which leads to economic error. The reduction made by neoliberal economics causes the economy to be uprooted from social relations. The economic withdrawal from social relations leads to a decline in the ontological status of humans and nature. The neoliberal economic system causes everything to be commodified and traded in a market mechanism which results in the destruction of humans and nature. The problem of the disconnection of the economy from social relations can be solved through the embedded economic thought of Karl Polanyi and John Stuart Mills concept of stationary society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malloy, Robin Paul
New York: Cambridge University Press, 2004
340.11 MAL l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Augustina Rahardjo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban berlapis yang ditanggung perempuan pedagang di Pasar Kebayoran Lama. Selama ini, beban berlapis perempuan hanya diartikan sebagai kerugian akibat adanya peran perempuan secara umum. Penulis berargumen bahwa beban berlapis perempuan pedagang semakin berat dengan adanya digitalisasi yang selama ini dianggap dapat meningkatkan peluang yang menguntungkan karena digitalisasi memerlukan peningkatan kemampuan, alat teknologi, dan waktu yang lebih sebelum perempuan pedagang di pasar dapat merasakan manfaat tersebut. Untuk mengkaji persoalan ini, peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam dengan perempuan pedagang di pasar tradisional dan observasi langsung di pasar tradisional. Dalam kajian ini, penulis menemukan bahwa beban berlapis yang ditanggung oleh perempuan pedagang pasar berkaitan dengan era digitalisasi saat ini. Dalam beban produktif, perempuan pedagang harus beradaptasi dengan teknologi untuk berjualan online. Dalam beban reproduktif, beban mereka bertambah dengan adanya tugas mendampingi anak saat pembelajaran online. Sementara itu, untuk pengelolaan komunitas, digitalisasi memungkinkan komunikasi terjadi kapan saja di luar waktu pertemuan komunitas. Ketiga beban tersebut saling berhubungan dan memberikan dampak tersendiri bagi perempuan pedagang, seperti dampak terhadap kesehatan, waktu luang untuk diri sendiri dan keluarga, serta ekonomi. Dalam mengatasi dampak tersebut, perempuan pedagang memiliki cara khusus, namun cara yang digunakan seringkali menambah beban yang sudah mereka miliki. Implikasinya, perempuan pedagang memerlukan program pelatihan dan dukungan yang memungkinkan mereka untuk menguasai teknologi digital, memanfaatkan platform e-commerce, dan memahami strategi pemasaran online guna menghadapi beban berlapis di era digitalisasi.

This study aims to determine the multiple burdens borne by women traders in Kebayoran Lama Market. So far, the layered burden of women has only been interpreted as a disadvantage due to the role of women in general. The author argues that the multiple burdens of women traders are exacerbated by digitisation, which has been considered to increase profitable opportunities because digitisation requires increased skills, technological tools, and more time before women traders in the market can experience these benefits. To study this issue, the researcher used a qualitative method, by conducting in-depth interviews with women traders in traditional markets and direct observation in traditional markets. In this study, the author found that the multiple burdens borne by women market traders are related to the current digitalisation era. In the productive burden, women traders must adapt to technology to sell online. In reproductive burden, their burden increases with the task of accompanying children during online learning. Meanwhile, for community management, digitalisation allows communication to occur at any time outside of community meetings. The three burdens are interconnected and have their own impacts on women traders, such as impacts on health, free time for themselves and their families, and the economy. In overcoming these impacts, women traders have specific ways, but the methods used often add to the burden they already have. The implication is that women traders need training and support programmes that enable them to master digital technology, utilise e-commerce platforms, and understand online marketing strategies to deal with the multiple burdens of digitalisation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Dwi Putra
"Penelitian ini secara empiris menguji Hipotesis Pasar Adaptif pada pasar saham Asia Tenggara dengan menguji tingkat prediktabilitas return menggunakan data indeks penutupan harian selama 30 tahun periode penelitian, mulai Januari 1988 s.d. Desember 2017. Penelitian ini menggunakan tiga versi bootstrap dari Variance Ratio Test pada return index, yaitu Chow Denning Test (1993) dan Joint Sign and Joint Rank Test oleh Wright (2000). Lebih lanjut, penelitian ini juga mengkaji tingkat prediktabilitas return dengan menggunakan moving windows secara bulanan dan juga menguji hubungan antara tingkat prediktabilitas return dengan kondisi pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada periode yang memiliki tingkat pengembalian yang dapat diprediksi, tetapi ada juga periode yang tidak memiliki tingkat pengembalian yang dapat diprediksi. Riset juga membuktikan bahwa kondisi pasar memiliki korelasi dengan prediktabilitas return, namun demikian setiap pasar saham bereaksi berbeda terhadap kondisi pasar tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan hasil yang sejalan dengan Hipotesis Pasar Adaptif dan bahwa setiap pasar saham beradaptasi secara berbeda terhadap kondisi pasar tertentu. Implikasinya, penelitian ini menyarankan agar investor melihat masing-masing pasar saham secara independen karena masing-masing pasar memiliki tingkat prediktabilitas return yang berbeda dan juga tingkat korelasi yang berbeda dengan kondisi pasar.

This study empirically tests the Adaptive Market Hypothesis on the Southeast Asian stock market by testing the return predictability using daily closing index data for 30 years of the study period, from January 1988 s.d. December 2017. This study uses three bootstrap versions of the Variance Ratio Test on the return index, namely the Chow Denning Test (1993) and the Joint Sign and Joint Rank Test by Wright (2000). Furthermore, this study also examines the level of return predictability by using moving windows on a monthly basis and also examines the relationship between the level of return predictability and market conditions. The results show that there are periods that have a predictable rate of return, but there are also periods that have no predictable rate of return. Research also proves that market conditions have a correlation with the predictability of returns, however, every stock market reacts differently to certain market conditions. Therefore, this study shows results that are in line with the Adaptive Market Hypothesis and that each stock market adapts differently to certain market conditions. The implication, this research suggests that investors look at each stock market independently because each market has a different level of return predictability and also a different level of correlation with market conditions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
300 RJES 15:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Murni Yuliani
"Penelitian ini menjelaskan tentang perubahan Pasar Tanah Abang dari pasar tradisional menuju sebuah pasar modern yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana serta sistem pengelolaan pasar yang lebih memadai sebagai dampak dari kebijakan pembangunan masa gubernur Ali Sadikin ( menjabat, 1966- 1977) dan Tjokropranolo ( menjabat, 1977- 1982). Penelitian ini juga meninjau keberhasilan dan kegagalan dari program ini dengan mempertimbangkan kondisi pedagang, bangunan dan sistem pengelolaan pasar. Dalam kajian ini ditemukan bahwa pasar Tanah Abang pada tahun 1975 telah terjadi perubahan menuju kearah pasar modern yang meliputi perubahan bangunan, sistem pengelolaan pasar dan sistem penjualan serta pembelian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Heuristik, Kritik, Intepretasi, dan Historiografi.

This Research examined about transformation of Tanah Abang market from a traditional market to modern market. the modern version of  Tanah Abang is now equipped with more adequate facilities and infrastructure following the policies of Jakarta governors Ali Sadikin ( in office, 1966-1977) and Tjokropranolo ( in office, 1977- 1982). This research discusses the successful and unsuccessful from this program by examining the condition of the shopkeepers, the market itselft, and the regulation systems. Transformation that occured in Tanah Abang market are the main theme of the explanation. In this study it was found that the Tanah Abang matket in 1975 had changed towards the modern market which included changes in buildings, market management systems, sales and purchasing systems. Historical research methods uses consisted of heuristics, criticism, interpretation, and historiography."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Tri Hardjanto
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayomi Dita Rarasati
"Kebakaran dapat mengakibatkan kerugian, baik fatal mau pun tidak fatal, terhadap bangunan itu sendiri serta bangunan yang ada di sekitarnya. Kebakaran dapat berakibat langsung, yaitu adanya kerusakan bangunan dan meninggalnya penghuni bangunan. Selain itu kebakaran dapat juga berakibat tidak langsung, yaitu terhentinya aktivitas yang ada dalam bangunan tersebut.
Kebakaran pasar di Jakarta cukup sering terjadi dikarenakan kurangnya kepedulian penghuni pasar terhadap risiko kebakaran, minimnya fasilitas pencegah kebakaran dan kondisi lingkungan pasar yang tidak tertata rapi. Oleh sebab itu, dibutuhkan manajemen risiko kebakaran pasar yang baik untuk pencegahannya. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan dalam manajemen risiko kebakaran adalah dengan cara mengidentifikasi, mengurangi dan mengalihkan risiko.
Penelitian dilakukan pada pasar yang terrnasuk dalam kategori kelas A dengan kondisi fisik yang sama, yang dikategorikan pasar kelas sedang. Kemudian juga dibandingkan dengan pasar-pasar yang memiliki kondisi yang sangat baik dan sangat buruk.
Asesmen risiko kebakaran dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data melalui survei responden yang kemudian data-data tersebut ditransformasikan ke dalam fungsi kerapatan probabilita. Nilai risiko kebakaran didapatkan dari perhitungan berbasis formula Gretener di mana padanya dimasukkan fungsi kerapatan probabilita terkait, berdasarkan variabel-variabel yang telah ditentukan sebelumnya.
Nilai asesmen risiko kebakaran pasar didapatkan melalui simulasi Monte Carlo, dan berdasarkan simulasi tersebut elemen-elemen yang mempengaruhi asesmen risiko kebakaran juga dapat diketahui.
Pada penelitian ini didapatkan bahwa berdasarkan asesmen yang dilakukan tingkat risiko kebakaran pasar di DKI Jakarta dengan kelas sedang dimulai dari yang paling aman terhadap kebakaran adalah Pasar Kramat Jati, Pasar Palmerah, Pasar Minggu, Pasar Jatinegara, Pasar Mayestik, Pasar Tomang Barat, dan Pasar Senen Blok III.
Hasil yang didapat pada penelitian ketika pasar kelas sedang dibandingkan dengan pasar dengan kondisi ekstrim adalah pasar kelas sedang tersebut diapit oleh pasar dengan kondisi sangat baik dan pasar dengan kondisi sangat buruk.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pasar yang memiliki sistem proteksi dan sistem manajemen kebakaran yang baik memiliki kecenderungan nilai risiko kebakaran yang kecil, dan pasar yang tidak memiliki sistem proteksi dan sistem manajemen kebakaran yang kurang baik memiliki kecenderungan nilai risiko kebakaran yang besar.

Fire can caused losses, event fatal or not, to the building itself or the building nearby. Fire can gives direct losses, which is building damage or human death. For the indirect losses, fire can stop the activities that happened inside the building.
Fire in traditional markets in Jakarta mostly happened because of unawareness people in fire risk, minimum fire protection facility and messy traditional markets setting. Therefore, a good fire risk management is needed as avoidance. Things that can be done in fire risk management are identifying, reducing and transferring the risk.
The research was done in traditional markets in A-Class categorization, and then compared with traditional markets in extremely good condition and extremely bad condition.
Fire risk assessment was done by collecting some data through respondents. Those data then transformed to probability distribution function. The risk assessment was gained from a calculation based on Gretener formulation, which has probability distribution function related inside.
Monte Carlo simulation was used to gain the fire risk assessment. From the simulation above, the elements that give effect to the assessment were also obtained.
According to the assessment, it is gained that the risk of fire in traditional markets in Jakarta from the safest are Kramat Jati, Palmerah, Minggu, Jatinegara, Mayestik, Tomang Barat and Senen Blok III.
The result then compared by traditional markets with extreme condition, and those extreme markets are outside the markets mentioned above.
According to the research, it is concluded that traditional market with a good fire system protection and fire system management has a low indication of fire risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Desfan K.
"Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dan membahas partisipasi pedagang dalam pemeliharaan kebersihan Iingkungan Pasar Senapelan dan membahas faktor-faktor yang menghambat pemeliharaan kebersihan lingkungan Pasar Senapelan. Penelitian ini menjadi sangat berarti sebagai tolak ukur dari pelaksanaan program kebersihan yang dilakukan oleh Dinas Pasar Kota Pekanbaru secara khusus dan pemerintahan kota Pekanbaru secara umum.
Penelitian ini menggunakan tipe pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan partisipasi pedagang dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan Pasar Senapeian. Data yang diperoleh melalui studi pustaka dan wawancara dengan penetapan informan terlebih dahulu. Untuk mendukung data-data yang diperoleh penelitian ini juga dilakukan dengan observasi yang dilengkapi foto-foto Iapangan untuk Iebih menjelaskan data yang ditemukan di Iapangan. Sedangkan informan yang dipilih adalah mereka yang mengetahui dan informasinya sesuai dengan tujuan penelitian, informan mengetahui secara mendalam dan bisa dipercaya serta mempunyai relevansi dengan topik penelitian.
Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh pokok-pokok kesimpulan sebagai berikut :
Pertama, cara berpartisipasi pedagang dalam pemeliharaan kebersihan Pasar Senapelan antara Iain penyediaan tempat sampah, tidak membuang sampah sembarangan, membantu petugas kebersihan, membayar retribusi kebersihan dan terlibat dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan para pedagang. Berdasarkan cara berpartisipasi pedagang di Pasar Senapelan dapat diketahui bahwa :
a. Bentuk partisipasi aktif meliputi penyediaan tempat sampah, tidak membuang sampah sembarangan, membayar retribusi kebersihan dan terlibat dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan para pedagang. Dikategorikan partisipasi aktif karena pedagang menunjukkan adanya kesadaran memelihara kebersihan Iingkungan pasar, memenuhi hak dan kewajiban sebagai pedagang yang bertanggung jawab seperti membayar retribusi serta kewajiban Iainnya, mentaati berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kerelaan melakukan pengorbanan yang dituntut oleh pembangunan demi kepentingan bersama yang Iebih luas dan Iebih penting. Partisipasi aktif ini tampak pada kelompok pedagang toko. Karena itu, partisipasi aktif para pedagang toko tersebut perlu 'ditularkan' kepada kelompok pedagang kaki lima yang partisipasinya pasif.
b. Bentuk partisipasi pasif adalah tidak membantu petugas kebersihan. Hal ini dapat dilihat dari sikap yang tidak perduli pada masalah kebersihan, perilaku dan tindakan pedagang yang membuang sampah sembarangan, serta melakukan hal-hal yang dapat menghambat upaya peningkatan kebersihan pasar. Sikap, perilaku dan tindakan ini jelas terlihat di kelompok pedagang kaki lima yang partisipasinya sangat pasif.
Kedua, faktor-faktor yang menghambat partisipasi para pedagang dalam pemeliharaan kebersihan pasar adalah kebiasaan para pedagang yang membuang sampah sembarangan dan anggapan para pedagang bahwa dengan membayar retribusi kebersihan maka tanggungjawab kebersihan pasar terletak pada UPTD Pasar: dan yang termasuk juga faktor penghambat dalam pemeliharaan kebersihan Pasar Senapelan adalah keterbatasan sumber daya UPTD Pasar yang meliputi tenaga kerja dan armada pengangkutan sampah serta Iemahnya penerapan sanksi terhadap pembuangan sampah sembarangan.
Ketiga, meskipun teknis pengangkutan sampah dari Pasar Senapelan ke lokasi TPA berlangsung Iancar, namun permasalahan sampah di Pasar Senapelan masih tampak menonjol. Hal ini disebabkan antara Iain karena kelompok pedagang kaki lima masih memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan dan partisipasinya sangat pasif. Permasalahan kebersihan yang tampak jelas di Pasar Senapelan adalah tumpukan sampah di dalam parit, sampah yang berserakan di sekitar TPS, dan sampah yang berserakan di depan kios.
Keempat, peran UPTD Pasar Senapelan dalam peningkatan partisipasi para pedagang adalah sebagai penanggungjawab, pengawasan dan pembina kebersihan pasar. Namun aktualisasi peran tersebut dalam mewujudkan kerjasama UPTD dengan para pedagang dalam pemeiiharaan kebersihan pasar masih lemah. UPTD Pasar Senapelan dapat meningkatkan partisipasi para pedagang dengan cara memotivasi dan melibatkan para pedagang dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan pemeliharaan kebersihan pasar."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>