Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Badrun
Jakarta: KITLV, 2014
809.14 AHM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Badrun
"Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal bahwa tradisi lisan masih hidup di berbagai suku bangsa di Indonesia. Keberadaan tradisi lisan dalam masyarakat Indonesia yang sudah beraksara merupakan suatu indikator bahwa dalam kehidupan ini, kita tidak dapat melepaskan diri sepenuhnya dari kelisanan karena tidak semua kegiatan komunikasi masyarakat dapat digantikan atau dilakukan sepenuhnya dengan keberaksaraan. Hal itu berarti bahwa kedua tradisi itu dapat hidup berdampingan dan saling menunjang, karena menurut Goody dan I Watt (1963:353), tulisan adalah suatu tambahan, bukan suatu alternatif untuk transmisi lisan. Bagi Goody (1992:12-13), komunikasi tradisi lisan dalam masyarakat dengan tulisan berbeda dengan dalam masyarakat tidak beraksara. Dalam masyarakat tidak beraksara tradisi lisan menanggung semua beban penyebaran kebudayaan. Akan tetapi dalam masyarakat dengan tulisan (masyarakat beraksara), tradisi lisan merupakan bagian dari keseluruhan aktivitas komunikasi. Tulisan hanyalah saluran lain dari komunikasi dan bahkan dalam kenyataan ada tradisi lisan yang sudah ditulis. Kemudian menurut Sweeney (199:15-16), kelisanan dan keberaksaraan merupakan dua hal yang berkaitan: kita dapat melihat kelisanan dalam yang tertulis dan keberaksaraan dalam yang lisan.
Keberadaan tradisi lisan tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai yang dikandungnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi lisan (khususnya cerita dan puisi) masih relevan dengan kehidupan kita. Artinya, nilai-nilai yang ditawarkan itu masih mampu bertahan di tengah perkembangan masyarakat Indonesia yang sedang melakukan proses modemisasi, terutama melalui proses pembangunan dengan mengimpor ilmu dan teknologi dari negara maju. Modernisasi itu akan mendesak atau menggeser nilai-nilai tradisional yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Proses modernisasi yang berlangsung di Indonesia akan berdampak positif dan negatif pada segala aspek kebudayaan, termasuk pada tradisi lisan. Dalam hal ini akan terjadi semacam pergulatan nilai (nilai tradisional dan nilai baru dari budaya asing) yang kemudian akan memunculkan yang menang dan kalah. Persoalan kalah dan menang itu akan bergantung kepada kekuatan nilai itu sendiri, seperti dikatakan oleh Bachtiar (1985:14-15) bahwa interaksi berbagai budaya (asing dan etnik) tidak dapat dihindari dan hal itu dapat menimbulkan konflik budaya, yang pada akhirnya budaya yang kuat akan mendesak budaya yang lemah, walaupun pemilik suatu kebudayaan itu masih ada."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
D522
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Departemen Kebudayaan Pariwisata, 2003
792.598 SEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti Karnadi
"Mak Yong yang diajukan dalam disertasi ini adalah salah satu jenis kesenian yang terdapat di daerah Riau, khususnya di daerah Bintan Timur yang menggabungkan unsur-unsur ritual, cerita, tari, nyanyi, dan musik. Dalam pertunjukannya, Mak Yong mempertemukan pemain dan pementasannya dengan penonton dalam ruang waktu dan tempat yang sama.
Untuk melakukan kajian Mak Yong terlebih dahulu diperlukan deskripsi yang "lengkap" yang diharapkan dapat menjembatani pemain dan pertunjukannya dengan penonton selaku penikmat dan pendukungnya. Deskripsi pertunjukan semacam ini menghadapi masalah yang kontradiktif. Di satu pihak, sebuah pertunjukan pada dasarnya bersifat "satu kali," tetapi di lain pihak dapat muncul suatu keperluan untuk melihat kembali pertunjukan itu yang sudah tidak ada. Deskripsi seakan-akan membekukan peristiwa, waktu, dan ruang sebuah pertunjukan dalam bentuk rangkaian kata dan berbagai bentuk rekaman suara dan gambar.
Pertunjukan Mak Yong yang akhirnya dideskripsikan ini memperlihatkan kecairan dan kepekatan kelisanan yang amat menarik. Kecairan mendukung fungsi hiburan dan resistensi rakyat terhadap penguasanya, kepekatan mendukung fungsi pengajaran dan pengukuhan nilai. Selain itu, hal lain yang menarik adalah interaksi antara dunia kelisanan dan keberaksaraan dalam menghasilkan sebuah pertunjukan. Adanya birokrasi yang tidak tampak jelas, peranan panitia yang sangat kuat, kebijakan penguasa mengenai seni, dan sistem latihan dalam sanggar mewarnai perjalanan sebuah tradisi menembus masa kini. Kajian ini adalah "cerita" mengenai perjalanan sebuah pertunjukan tradisi lisan di dalam masyarakatnya yang masih mengandalkan kelisanan dan di luar masyarakatnya yang sudah memasuki dunia keberaksaraan dalam suatu masa kejayaan orde politik tertentu di Indonesia."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
D273
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti Karnadi
"Mak Yong yang diajukan dalam disertasi mi adalah salah satu jenis kesenian yang terdapat di daerah Riau, khususnva di daerah I3intan Timur yang menggabungkan unsur-unsur ritual, cerita, tari, nyanyi, clan musik. Dalam pertunjukannya, Mak Yong mempertemukan pemain dan pcmentasannya dengan penonton dalam ruing waktu dan tempat yang sama. Untuk melakukan kajian Mak Yong terlebih dahulu diperlukan deskripsi yang "lengkap" yang diharapkan dapat menjembatani pemain dan pertunjukannya dengan penonton selaku penikmat dan pendukungnya. Deskripsi pertunjukan semacam ini menghadapi masalah yang kontradiktif. Di sate pihak, sebuah pertunjukan pada dasarnya bersifat "satu kali", tetapi di lain pihak dapat muncul suatu keperluan untuk melihat kenrbali pertunjukan itu yang sudah tidak ada. Deskripsi seakan-akan membekukan peristiwa, waktu, dan prang sebuah pertunjukan dalam bentuk rangkaian kata dan berbagai bentuk rekaman suara dan gambar.
Pertunjukan Nlak Yong yang akhirnya dideskripsikan ini memperlihatkan kecairan dan kepekatan kelisanan yang amat menarik. Kecairan mendukung fungsi hiburan dan resistensi rakyat terhadap penguasanya, kepekatan mendukung fungsi pengajaran dan pengukuhan nilai. Selain itu, hal lain yang menarik adalah interaksi antara dunia kelisanan dan keberaksaraan dalam menghasilkan sebuah pertunjukan. Adanya birokrasi yang tidak tampak jelas, peranan panitia yang sangat kuat, kebijakan penguasa mengenai seni, dan sistem latihan dalam sanggar mewarnai perjalanan sebuah tradisi menembus masa kini. Kajian ini adalah ""cerita"" mengenai perjalanan sebuah pertunjukan tradisi Iisan di dalam masyarakatnya yang masih mengandalkan kelisanan dan di luar masyarakatnya yang sudah memasuki dunia keberaksaraan dalam suatu masa kejayaan orde politik tertentu di Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
D1804
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyodewi Nur Wijono
"Kabupaten Indramayu merupakan salah satu sentra produksi pangan di Jawa Barat dan memiliki potensi dalam mengembangkan bisnis pertanian yang belum optimal dalam pemanfaatannya terutama pengembangan upaya peluang kewirausahaan masyarakat petani dan pengembangan rantai pasokan agribisnis pangan yang lebih terstruktur. Salah satu pelaku pertanian yang saat ini sedang mencoba mengembangan usaha agribisnis adalah Gabungan Kelompok Tani Mulus sebagai pelaku usaha produksi pangan di Desa Mundakjaya, Kecamatan Cikedung, Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada masa kuliah kerja nyata mahasiswa Universitas Padjadjaran periode Januari tahun 2016, diperlukan kegiatan pemberdayaan masyarakat agar Gapoktan Mulus memiliki arahan dalam pengembangan bisnis pertanian. Program pengabdian kepada masyarakat secara integratif dengan program KKN dilaksanakan sebagai upaya pengembangan fungsi bisnis produksi Gapoktan Mulus Desa Mundakjaya dan penciptaan nilai tambah produk pertanian. Metode pengabdian yang dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan yang disertai evaluasi. Hasil program KKNM-PPMD integratif ini mendapat tanggapan yang cukup baik, para peserta pemberdayaan aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan baik pelatihan maupun pendampingan."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Subarkah
"ABSTRAK
Permainan dabus yang akarnya berasal dari daerah Banten yaitu pada masa Sultan Hasanudin dan fungsinya selain sebagai alat hiburan dan pertahanan diri, ternyata juga dipakai seba gai alat dakwah dalam menyebarkan agama Islam di daerah Banten . Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang peranan dan fungsi permainan dabus selain sebagai alat hiburan, juga sebagai alat dakwah, dan dimana letak unsur dakwahnya? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan observasi langsung kepada objeknya, kemudian hasilnya dianalisa dan ditulis dalam bentuk laporan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan dabus yang semula dikembangkan sebagai alat hiburan dan bela diri, ternyata juga dipakai untuk mengislamkan rakyat Banten yang pada waktu itu masih banyak yang menganut kepercayaan animisme. Dalam perkembangannya sekarang ini permainan dabus telah direnovasi menjadi sebuah hasil kreasi seni komersial yang telah dikenal dan dikagumi oleh bangsa-bangsa di luar Indone sia."
Depok: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"On performing arts in Indonesia, according to Islamic perspectives; collection of articles."
Jakarta Timur: Balai Penelitian Pengembangan Agama Jakarta, 2015
297.267 FUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani
"Karya-karya Panji Tisna memiliki keunikan tersendiri, yakni bahwa sebagian besar mencerminkan kehidupan diri dan sekitarnya. Khususnya novel Ni Rawit mengandung aspek historis-sosiologis serta dilatarbelakangi oleh proses penciptaan karya. Selain itu terlihat adanya kecenderungan berorientasi pada kebudayaan daerah Bali, yang mengikuti tradisi sastra Bali, dalam hal pemilihan tema, tokoh, alur maupun latarnya. Berdasarkan ciri khas tersebut, pokok permasalahan dipusatkan pada struktur dan proses penciptaan, sehingga penelitian ditujukan untuk mencari kaitan antara proses kelahiran Ni Rawit, riwayat hidup dan strukturnya.
Untuk memecahkan permasalahan di atas maka diupayakan suatu sistematika analisis, baik dari aspek ekstrinsik dan aspek intrinsik. Sebab kedua aspek ini saling membantu dan menjelaskan persoalan. Melalui pendekatan ekstrinsik maka kita dapat melihat apakah novel ini sepenuhnya atau sebagian atau sama sekali tidak berdasarkan kenyataan-kenyataan. Aspek ekstrinsik mula-mula melihat faktor historis, sosiologis, psikologis, dan filosofis atau religiusnya. Peranan biografi sedikit banyak memberikan data-data tentang latar belakang Tisna (perkembangan moral, intelektual, karier dan emosinya). Pemaparan riwayat hidup Tisna dimungkinkan karena cirri-ciri kepribadian dan sikap pengarangnya jelas terlihat dalam karyanya. Melalui biografi sekaligus dijelaskan proses kelahiran Ni Fawit yang sebenarnya.
Penelitian menunjukkan adanya keinginan pengarang untuk balas dendam kepada Belanda, serta niatnya untuk mengkritik feodalisme yang mendominasi kaum raja dan bangsawan. Adanya aspek ekstrinsik menunjang penjelasan mengenai kaitan antara fakta dan unsur-unsur yang terkandung di dalam novel itu. Pendekatan intrinsik bertolak dari karya itu sendiri. Dalam menulis novel pertamanya ini, Tisna mengikuti tradisj sastra Ba1i, ditinjau dari segi pemilihan tema maupun cara penyampaiannya yang cenderung Iebih bersifat memberi pelajaran kepada pembacanya. Tisna mengungkapkan masalah Hukum karma yang sekaligus digunakan sebagai media pendidikan masyarakat.
Tema ini dijelmakan sedemikian rupa ke dalam watak tokoh-tokohnya sehingga meskipun penokohannya sederhana tetapi sempurna. Penggambaran watak tokoh terasa lebih hidup, keras dan dinamis; yang dipengaruhi oleh lingkungan di mana pengarang tinggal. Tokoh utama adalah Ni Rawit, karena ia mendominasi peristiwa dari awal sampai akhir cerita. Dalam menganalisi alur tersirat pula kemungkinan tokoh utamanya. Dengan menggunakan teknik-teknik berupa pertanyaan, analisis alur dapat disiasati lebih tajam dan terarah. Peristiwa-peristiwa dijalin dengan baik sehingga menghasilkan alur yang mencerminkan kesatuan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>