Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79565 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tampubolon, Maria Magdalena
"Kegiatan dari perdagangan internasional telah menghasilkan keuntungan atau kerugian dari pertukaran mata uang asing. Keuntungan atau kerugian mata uang asing disajikan sebagai pendapatan lain dalam laporan laba rugi. Jadi, perlakuan terhadap keuntungan atau kerugian tersebut harus dievaluasi untuk mendapatkan jaminan bahwa keuntungan atau kerugian disajikan dengan wajar. Laporan berfokus hanya pada keuntungan atau kerugian dari pertukaran mata uang asing dalam piutang PT MIS. Laporan ini menemukan bahwa ada beberapa perlakuan yang harus diperbaiki. Namun demikian, pengguna laporan keuangan disarankan untuk menggunakan laba usaha sebagai parameter untuk mengukur nilai perusahaaan.

Activities from international trade have resulted gains or losses from exchange of foreign currencies. These gains or losses from exchange of foreign currencies are shown as other income in the income statement. So, treatments of these gains or losses have to be evaluated to get assurance that those gains or losses are reasonable. This report focuses only in gains or losses from exchange of foreign currencies in the accounts receivables of PT MIS. This report finds that there are some treatments that have to be fixed. Nevertheless, users of financial statement are suggested to use income from operation as the parameter to measure the value of a company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yeniar Hendra Ningrum
"Laporan magang ini membahas mengenai Audit atas Selisih Kurs PT B yang dilakukan oleh KAP ABC untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Secara lebih rinci, laporan magang ini membahas mengenai standar akuntansi, prosedur audit atas akun beban non-operasional, analisis atas hasil proses audit, termasuk temuan dan penyesuaian audit. PT B mengacu pada SAK-ETAP dalam pelaporan keuangannya dengan menggunakan mata uang Rupiah, padahal mata uang fungsional adalah Euro. Kerugian akibat selisih kurs jumlahnya signifikan dan dilaporkan sebagai beban non-operasional, namun PT B tidak melakukan transaksi lindung nilai untuk mengurangi potensi kerugian tersebut.

The report discusses the audit of non-operating expenses related to foreign exchange of PT B as conducted by ABC Accounting Firm for the period ended December 31, 2013. More specifically, this report explains the accounting standards, audit procedures on the accounts of non-operating expenses, analysis of the results of the audit process, including the findings and audit adjustments. PT B refers to SAK-ETAP in financial reporting by using Rupiah currency, whereas the functional currency is Euro. Foreign exchange losses caused large numbers in financial report and are reported as non-operating expenses, but PT B did not use any hedging transactions to mitigate potential losses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Subagyo
"ABSTRAK
Teknik "contractual hedging" yang digunakan PT SSI untuk meng-hedge transaksi pembelian peralatan impor selama ini adalah membeli forward. Teknik forward tersebut . terbukti hanya optimum untuk pasar yang "bullish", terutama "bullish" tinggi. Sedangkan untuk keadaan pasar yang netral dan "bearish" menjadi kurang cocok dan bahkan dapat mendatangkan kerugian.
Teknik atau kombinasi teknik "contractual hedging" yang optimum merupakan fungsi dari keadaan pasar. Untuk itu keadaan pasar di masa depan mutlak perlu diketahui, sebelum keputusan dilakukan, yaitu dengan peramalan. Dalam Karya Akhir ini peramalan dilakukan dengan analisis teknis menggunakan metoda "exponential smoothing" dan analisis fundamental dengan menggunakan metoda regresi berganda. Data yang digunakan adalah nilai tukar antara FRF dan US$ dari International Financial Statistics-IMF mulai tahun 1986 sampai dengan waktu pembelian masing-masing proyek dengan sampel interval 3 bulan. Metoda "exponential smoothing" terbukti cukup baik karena "trend" yang diperoleh cukup jelas dan tingkat akurisi tinggi terlihat dari kesalahan standard yang relatif rendah (a= 0.6 sebesar 0.14 FRF/US$, a= 0.7 sebesar 0.09 FRF!US$, a= 0.8 sebesar 0.06 FRF!US$ dan a= 0.9 sebesar 0.03 FRF!US$). Sedangkan peramalan menggunakan metoda regresi berganda terbukti kurang akurat, terlihat dari kesalahan standard yang besar (0.55 FRF!US$); sehingga tidak dapat digunakan pedoman dalam peramalan.
Selain itu dalam Karya Akhir ini juga dibuktikan bahwa teknik atau kombinasi teknik yang optimum dalam meminimumkan biaya transaksi dan resiko "foreign exchange" untuk setiap keadaan pasar adalah sebagai berikut: pasar "bullish" tinggi (lebih tepat forward atau futures, "bullish zero cost option" dan membeli OTM call option), "bullish" rendah (lebih tepat "bullspread"), netral "volatile" (lebih tepat "butterfly"), netral "in range trading" (lebih tepat "butterfly" dan un-hedge}, "bearish" rendah (lebih tepat "bearspread") dan "bearish" tinggi (lebih tepat membeli OTM put option dan "bearish zero cost option").
Prinsip-prinsip hubungan tersebut dapat digunakan untuk meminimumkan biaya transaksi dan resiko "foreign exchange" pada pembelian peralatan impor di PT SSI. Selain itu prinsip-prinsip tersebut juga dapat digunakan secara lebih luas oleh perusahaanperusahaan lain untuk meng-hedge transaksi ekspor-impor yang melibatkan "foreign exchange"."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Bintang P.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Kemenady
"Dengan perkembangan pasar uang yang pesat, banyak pihak
yang berusaha mengambil keuntungan sesaat dari selisih kurs suatu mata uang yang sedang bergejolak relatif terhadap mata uang yang lain. Pengamatan terhadap kurs mata uang di pasar uang dapat dilakukan setiap detik melalui media telekomunikasi, misalnya Reuter, Telerate.
Gejolak kurs mata uang terutama disebabkan oleh bebera
pa faktor, yaitu persepsi pedagang valas dan adanya berita perubahan ekonomi, politik, bahkan perang. Faktor-faktor ini akan membuat kurs suatu mata uang bergejolak untuk jangka waktu yang pendek atau bahkan untuk jangka waktu yang panjang, bila diikuti oleh perubahan fundamental ekonomi.
Berdasarkan pengamatan langaung yang dilakukan di
beberapa pusat perdagangan valas di Jakarta, studi ini mengadakan analiasa data nilai tukar valas selama tahun 1990 untuk empat mata uang yang dipasarkan di pasar uang dunia, yaitu: CRF (Swiss France), GBP (Pound Sterling), DM (Mark German), dan Yen, semuanya relatif terhadap USD (US Dollar). Pengamatan didasarkan atas harga tukar valas saat pasar dibuka (opening Market) setiap hari. Dari analisa data dilakukan secara kualitatif atas dasar pengamatan bulanan dengan meninjau aspek umum, teknis, dan fundamental yang menentukan kurs valas. Pendekatan moving average dilakukan dalam beberapa tingkat.
Dari analisa diketahui bahwa pada saat moving average
tingkat 3 dan 7 bertemu maka akan diikuti oleh pembalikan arah dan nilai kurs valas. Pembelian atau penujalan suatu valuta asing dilakukan berdasarkan jenis mata uang yang dimiliki pada saat teradi pembalikan arah, sehingga dapat diperoleh keuntungan. Tingkat 3 dan 7 dipilih karena kurva moving average tingkat 3 biasanya berperilaku serupa denga kurva nilai tukar valas yang sebenarnya. Sedangkan kurva moving average tingkat 7 merupakan bentuk penghalusan kurva nilai tukar valas yang lebih cenderung mendahului arah kurva ke garis horisontal. Kedua kombinasi moving average? tingkat 3 dan 7 merupakan kombinasi yang baik untuk melihat kecenderungan kurva nilai tukar dalam kurun waktu satu minggu.
Selanjutnya, andaikan kedua kurva moving average
tingkat 3 dan 7 sejajar dengan kurva nilai tukar sebenarnya pada umumnya arah gerakan nilai tukar akan terus searah sampai suatu saat bila kedua kurva moving average saling mendekat dan berpotongan maka akan terjadi pembalikan arah. Jikalau kedua kurva moving average saling berpotongan satu dengan yang lain dalam waktu yang singkat, saat-saat tersebut kurang menguntungkan untuk mengadakan transaksi, baik untuk membeli ataupun menjual. Keadaan pasar yang stabil dengan kurva moving average yang tidak terlalu berfluktuasi dalam waktu beberapa hari, merupakan keadaan yang baik untuk memasuki pasar. Tindakan membeli atau menjual tergantung jenis mata uang yang dimiliki atau mata uang yang hendak dibeli.
Hasil temuan di atas tentu masih perlu dilengkapi lagi
dengan pengujian lebih lanjut dalam praktek sehingga model ekspektasi dan temuan ini dapat lebih akurat untuk menentukan ekspektasi kurs suatu mata uang.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Gunadi
"Sangatlah penting bagi investor untuk memprediksi return dari investasi yang akan dilakukan. Faktor apa saja yang harus dipertimbangkan investor dalam mengestimasi return. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor market return, size, book to market, momentum, dan foreign exchange terhadap return portofolio dengan menggunakan metode multiple linear regression. Sampel penelitian terdiri dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai 2012 yang secara berurutan berjumlah 326, 328, 342, dan 375 perusahaan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah one factor model, Fama and French three factor model, dan Carhart four factor model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa market return, size, dan book to market memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return portofolio. Faktor foreign exchange risk memiliki pengaruh yang positif pada portofolio sensitive namun berpengaruh negatif pada portofolio insensitive. Terakhir yaitu faktor momentum tidak mempengaruhi return portofolio. Selain hasil tersebut, penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nonlinear antara return dan foreign exchange sensitivity yang berbentuk parabola.

It is important for investors to predict the return of investment will be made. What factors should be considered. This study aims to examine the influence of market return, size, book to market, momentum, and foreign exchange to the portfolio return by using multiple linear regression method. The sample used in the empirical tests consists of companies listed on the Indonesian Stock Exchange from 2009 to 2012 with the number of smaple firms are 326, 328, 342, and 375. The model used in this study are one factor models, Fama and French three factor model, and Carhart four factor models.
The results showed that the market return, size, and book to market has a positive and significant effect on portfolio returns. Foreign exchange risk factors have a positive effect on the sensitive portfolio but negative on the insensitive portfolio. Finally, the momentum factor does not affect the portfolio return. In addition, this study show that the relationship between returns and foreign sensitivity is nonlinear (parabolic).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Einzig, Paul, 1897-1973
London: Macmillan, 1970
332.45 EIN f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Einzig, Paul, 1897-1973
London: Macmillan, 1973
332.45 INT t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mikesell, Raymond F.
New York: The Twentieth Century Fund, 1954
332.45 MIK f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chown, John F.
New York: Quorum Books, 1990
332.45 CHO t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>